You are on page 1of 3

Bunga Ghassani 1206215516

Perbedaan Koperasi dan Non Koperasi serta Permasalahan Organisasi Modern dan Tradisional
Perbedaan antara koperasi dengan non koperasi, dapat digolongkan sebagai berikut: Dilihat dari segi organisasi

Koperasi adalah organisasi yang mempunyai kepentingan yang sama bagi para anggotanya. Dalam melaksanakan usahanya, kekuatan tertinggi pada koperasi terletak di tangan anggota, sedangkan dalam badan usaha bukan koperasi, anggotanya terbatas kepada orang yang memiliki modal, dan dalam pelaksanaannya kegiatannya kekuasaan tertinggi berada pada pemilik modal usaha. Dilihat dari segi tujuan usaha

Koperasi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bagi para anggotanya dengan melayani anggota seadil-adilnya, sedangkan badan usaha bukan koperasi pada umumnya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Dilihat dari segi sikap hubungan usaha

Koperasi senantiasa mengadakan koordinasi atau kerja sama antara koperasi satu dan koperasi lainnya, sedangkan badan usaha bukan koperasi sering bersaing satu dengan lainnya. Dilihat dari segi pengelolaan usaha

Pengelolaan usaha koperasi dilakukan secara terbuka, sedangkan badan usaha bukan koperasi pengelolaan usahanya dilakukan secara tertutup.

Hal pokok yang membedakan koperasi dengan badan usaha lain yang non koperasi antara lain adalah:

Koperasi adalah kumpulan orang, bukan kumpulan modal sebagaimana perusahaan non koperasi. Pengambilan keputusan pada Koperasi berdasarkan one man one vote, sedang pada Badan usaha lain, pengambilan keputusan berdasarkan kepemilikan saham mayoritas.

Pada koperasi, anggota adalah pemilik sekaligus pelanggan (owner-user), oleh karena itu kegiatan usaha yang dijalankan oleh koperasi harus sesuai dan berkaitan dengan kepentingan atau kebutuhan ekonomi anggota. Pada badan

usaha yang non koperasi. Pemegang saham tidak harus menjadi pelanggan. Badan usahanyapun tidak perlu harus memberikan atau melayani kepentingan ekonomi pemegang saham. Tujuan Koperasi adalah Pelayanan Maksimum bagi peningkatan kesejahteraan Anggota, sedang tujuan Badan usaha lainnya adalah Profit Maksimum. Anggota koperasi memperoleh bagian dari selisih basil usaha sebanding dengan besarnya transaksi usaha masing-masing anggota kepada koperasinya, sedangkan pada badan usaha non koperasi, pemegang saham memperoleh bagian keuntungan sebanding dengan saham yang dimilikinya. Dimensi Pengguna Jasa Pemilik Usaha Yang punya hak suara Pelaksanaan Voting Perorangan bukan pemilik Firma Umumnya bukan pemilik sekutu usaha para sekutu biasanya menurut besarnya modal Penyertaan para sekutu tidak terbatas PT umumnya bukan pemilik pemegang saham pemegang saham menurut besarnya saham yang dimiliki melalui RUPS direksi tidak terbatas Koperasi Umum / Anggota anggota anggota satu anggota satu suara dan Tidak boleh diwakilkan pengurus terbatas

Individu tidak perlu tidak perlu

orang yang Penentuan bersangkutan Kebijaksanaan tidak terbatas Balas Jasa Terhadap modal

Jika dibandingkan dengan UKM, Koperasi memiliki perbedaan dengan UKM yaitu dilihat dari segi pendanaannys. UKM sendiri dalam pendanaannya didukung oleh Lembaga Keuangan Mikro. Sedangkan koperasi, adalah badan yang juga bisa mendanai UKM itu sendiri dari Koperasi Simpan Pinjam. UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. Sedangkan koperasi, tidak memperhitungkan jumlah kekayaannya dan lebih mengutamakan prinsip dan nilainilai yang dianutnya.

Sedangkan perbedaannya dengan Lembaga Keuangan Mikro yaitu Lembaga Keuangan Mikro segmentasi pasarnya adalah kelompok usaha mikro yang dianggap oleh bank tidak memiliki persyaratan yang memadai, tidak memiliki agunan yang cukup, biaya transaksinya mahal, lokasi kelompok miskin tidak berada dalam jangkauan kantor cabangnya. LKM tumbuh kembang bersamaan dengan UKM. Pada dasarnya, LKM dibagi kedalam 2 kelompok besar yaitu BPR/BRI dan Koperasi. Hal yang membedakannya adalah masing-masing kelompok memiliki segmen-segmen tersendiri. Biasanya, LKM bisa memberikan pinjaman yang disesuaikan dengan kebutuhan UKM itu sendiri. Sedangkan koperasi, biasanya memberikan batasan dalam pinjaman sesuai dengan nilai jaminannya seperti 50% dari nilai yang dijaminkannya dan tidak terfokus untuk mendanai UKM saja. Lembaga keuangan mikro fungsinya adalah selain menghimpun dana juga memberikan pinjaman Mikro yang dapat digunakan membantu UKM dalam mengakses sumber-sumber pembiayaan, dan karakteristik UKM dilihat dari aspek pendapatan lebih mendekati kelompok masyarakat yang dikategorikan miskin namun mendekati memiliki kegiatan ekonomi dan masyarakat berpenghasilan rendah.

Permasalahan Organisasi Modern dan Tradisional Masalah-masalah yang dihadapi oragnisasi modern dan tradisional antara lain disebabkan oleh : Organisasi modern, harus bisa beradaptasi dengan lingkungan yang berubah-ubah ditengah globalisasi. Sedangkan tradisional, Dalam organisasi diberlakukan peraturan-peraturan ketat, prosedur-prosedur ketat, hirarkhi yang kuat, tiap pekerjaan diterisolasi dari teman-teman sekerjanya sehingga banyak pekerja yang merasa tidak nyaman dengan pekerjaannya. Kedua : Organisasi tradisional, lebih tidak flexible. Teori modern cenderung memandang organisasi sebagai sistem terbuka, dengan dasar analisa konseptual, dan didasarkan pada empiris, serta sifatnya sintesa dan integratif. Teori modern menyebutkan bahwa kerja suatu organisasi adalah sangat kompleks, dinamis, multilevel, multidimensional, multivariable, flexible dan probabilistik.

Sumber

http://rulidestyaningsih.blogspot.com/2013/03/manajemen-koperasi-

perbedaan-koperasi_20.html

You might also like