You are on page 1of 3

Kucing Yang Terlupakan

Di sebuah perumahan, hiduplah seekor kucing berwarna hitam. Nama kucing itu Molly. Ia
tinggal di rumah keluarga Jones. Molly selalu memburu dan memakan tikus-tikus yang suka
mencuri makanan di dapur keluarga Jones.

Molly memang seekor kucing yang lucu dan menggemaskan. Matanya berwarna hijau dan
kumisnya panjang berwarna putih. Ia suka mendengkur dan sangat senang bila tubuhnya
dibelai.

Namun, tidak seorang pun di keluarga Jones suka membelai Molly. Kedua anak di keluarga
Jones kurang menyukai binatang, sedang nyonya Jones sering membentak Molly jika ia
mengeong waktu nyonya Jones sedang memasak ikan.

Di samping rumah keluarga Jones, hiduplah seorang anak bernama Billy. Billy adalah anak
yang baik dan sangat menyayangi binatang. Karena itu ia juga sangat menyayangi Molly.
Setiap sore Molly melompat dari pagar keluarga Jones untuk mencari Billy dan minta dibelai.   “
Alangkah senangnya aku jika Molly ini kucingku,” kata Billy kepada ibunya. “Aku ingin
memelihara kucing juga, bu!”
Tetapi ibu Billy tidak ingin memelihara binatang di rumahnya, walaupun sebenarnya ia juga
suka kepada Molly. 

1/3
Kucing Yang Terlupakan

Pada suatu hari kuarga Jones pergi ke luar kota. Saat hendak berangkat, anak-anak keluarga
Jones berpamitan kepada Billy. Rupanya mereka hendak pergi berlibur selama sebulan.  

Setelah memasukkan semua barang ke dalam taksi, keluarga Jones berangkat. “Molly pasti
diajak juga,” pikir Billy. Namun ia keliru. Ia sangat terkejut saat melihat Molly masih ada di
halaman rumah keluarga Jones. Billy lalu menceritakan hal itu kepada ibunya. “Pasti ada orang
yang diberi tugas untuk merawat dan memberi makan Molly setiap hari,” kata ibu Billy.  

Molly bertanya-tanya ke mana tuannya pergi. Setelah lama menunggu ia menggaruk-garuk


pintu dapur dengan cakarnya berharap dibukakan pintu. Tetapi tampaknya tidak ada orang di
dalam rumah. Molly lalu memeriksa kalau-kalau ada jendela yang terbuka sehingga ia bisa
masuk, tapi ternyata semua jendela terkunci rapat.  

Molly merasa kesepian. Tetapi ia berharap tuannya akan pulang nanti sore. 

Tetapi setelah lama menunggu tuannya tidak juga pulang. Molly mulai merasa kelaparan. Ia
juga kedinginan karena harus tidur di luar. Walaupun bersembunyi di dalam semak-semak, ia
tetap basah karena kehujanan. Molly mulai sakit.  

Dua hari telah berlalu. Karena kelaparan Molly memakan tulang kering yang ditemukannya dan
juga daun-daun kering yang ada disekitar rumah. Penyakitnya juga semakin parah. Ia
bersin-bersin dan lemas. 

Pada hari keempat Molly sudah menjadi sangat kurus. Ia bahkan hampir tidak bisa berjalan
karena sangat lemah. Ia lalu teringat kepada Billy, anak yang tinggal di rumah sebelah. Siapa
tahu Billy bisa memberinya makanan. 

Ia lalu berjalan pelan menuju rumah Billy. Saat melihat Molly, Billy hampir tidak mengenalinya
lagi. “Astaga!, kaukah itu Molly?” seru Billy terkejut. Ia berlutut dan membelai Molly. “Oh
kasihan, kau sangat kurus, pasti kau kelaparan. Apakah tidak ada orang yang diberi tugas
untuk memberimu makan?”  

2/3
Kucing Yang Terlupakan

Billy segera mengambilkan ikan dan susu untuk Molly. “Oh kasihan,” kata ibu Billy. Untuk
sementara biar saja ia tidur di dapur kita.” 

Molly sangat senang. Setelah makan dengan lahap, ia lalu tidur dengan nyenyak di dapur ibu
Billy. Billy bahkan memberinya tempat tidur dari kotak kayu. Billy juga membersihkan badannya
yang kotor karena beberapa hari tidur di semak-semak. 

Malamnya, Molly benar-benar terkejut. Ternyata dapur ibu Billy banyak sekali tikusnya. Maka ia
pun menangkap tikus-tikus itu, karena ia ingin membalas kebaikan Billy dan ibunya. 

Keesokan harinya ibu Billy terkejut karena melihat banyak sekali tikus yang telah ditangkap oleh
Molly. Ibu Billy sangat senang. Molly pun menjadi semakin disayang di keluarga itu.  

Sebulan kemudian, keluarga Jones pulang dari berlibur. Dengan berat hari Billy mengantar
Molly pulang ke rumah keluarga Jones. Tapi, setiap diantar pulang, Molly selalu melarikan diri
dan kembali ke rumah Billy. Molly tahu bahwa Billy dan ibunya sangat menyayanginya, tidak
seperti keluarga Jones yang tega menelantarkannya.  

Karena keluarga Jones tidak terlalu memperdulikan Molly akhirnya mereka pun memberikan
kucing itu kepada Billy. 

Akhirnya Molly pun tinggal bersama Billy dan ibunya. Ia sangat bahagia karena selalu disayang
dan dibelai. Ibu Billy pun senang karena dapurnya menjadi bebas dari gangguan tikus.

3/3

You might also like