You are on page 1of 9

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBUATAN PEREAKSI

NAMA NIM KELOMPOK TGL. PRAKTIKUM ASISTEN

: MUH. YUSUF : H 311 06 006 : I (SATU) : 22 SEPTEMBER 2008 : FATIMAH A. HADI

LABORATORIUM BIOKIMIA JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2008

BAB I PERHITUNGAN

1.1 Na2CO3 2%, 100 mL

% Na2CO3

x 100%

2%

x 100 %
m

Gram Na2CO3 =

= 2 gram

1.2 CuSO4.5H2O 1% 10 mL % CuSO4.5H2O =


m volum m m

x 100%

Gram CuSO4.5H2O = = 0,1 gram

1.3 BSA 1 mg/mL, 10 mL

mg/mL =

Massa

= 1 mg/mL x 10 mL = 10 mg

1 mg/mL

1.4 Na-K tartrat 2% 10 mL % Kalium Natrium Tatrat =


m volum m m

x 100%

Kalium Natrium Taetrat =

= 0,2 gram

1.5 Amilum 1 % 700 mL % Amilum Gram amilum = = m volum m


m

x 100% = 7 gram

1.6 HCl 6 M dari HCl pekat 37%, 300 mL Dik: b t j nis = 1,19 kg/L = 36,5 gram/mol

Mr HCl Penyelesaian: M=

M=

M= M1V1 = M2V2

= 12,0630 mol/L

12,0630 x V1 = 6 M x 300 mL V1 = = 149,2166 mL

1.7 NaOH 6 M, 200 mL


M Massa 1000 x Mr V (mL )
Massa 1000 x 40 200 mL

6M

Massa = 48 gr

BAB II SIFAT BAHAN

Natrium Karbonat Natrium bikarbonat adalah senyawa kimia dengan rumus Na2CO3.. Senyawa ini termasuk kelompok garam dan telah digunakan sejak lama dan merupakan garam dari basa kuat dan asam lemah yang akan terhidrolisis parsial dalam air. Natrium Karbonat membentuk buffer dengan asam konjugasi asam karbonat. Selain itu Natrium Karbonat dalam bentuk padat pada suhu kamar. Nartirum Karbonat biasa digunakan sebagai pembersih lantai. Sepanjang sejarah industri kimia, persediaan natrium karbonat Na2CO3, soda, merupakan isu penting. Soda adalah bahan dasar penting bukan hanya untuk keperluan seharihari (seperti sabun) tetapi juga untuk produk industri yang lebih canggih (seperti gelas) (Anonim, 2008). Tembaga (II) Sulfat Pentahidrat Tembaga (II) Sulfat Pentahidrat adalah campuran kimiawi dengan rumusan CuSO4.5H2O. Tembaga (II) Sulfat Pentahidrat merupakan garam yang sebagai campuran yang berbeda dengan derajat tingkat hidrasi. Bentuk padat dan berwarna biru terang dan sering disebut asam belerang biru (Cotton, F.A. dan Wilkinson, G., 1989).

Bovine Serum Albumin (BSA) Bovine Serum Albumin (BSA) adalah suatu protein zat putih telur serum yang mempunyai banyak aplikasi biokimia [yang] mencakup Pengujian kadar logam. BSA digunakan sebagai suatu bahan gizi di dalam sel dan microbial kultur. BSA juga digunakan untuk menstabilkan enzim dalam pencernaan DNA dan untuk mencegah adesi enzim ke tabung reaksi dan lain (Anonim, 2008). Kalium Natrium Tatrat Kelarutan Natrium Kalium tartrat dalam air bersifat endoterm sehingga akan menyerap panas. Larutan bersifat netral dan mudah larut dalam air (H, Mulyono., 2006). Amilum Amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air dingin akan tetapi apabila suspensi dalam air dipanaskan akan terjadi suatu larutan koloid yang kental, memberikan warna ungu pekat pada tes iodin dan dapat dihidrolisis dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa (Poedjiadi, A., 1994). Hidrogen Klorida Senyawa hidrogen klorida mempunyai rumus HCl. Pada suhu kamar, HCl adalah gas tidak berwarna yang membentuk kabut putih. Asam klorida ketika melakukan kontak dengan kelembaban udara. Gas hidrogen klorida dan asam klorida adalah senyawa yang penting dalam bidang teknologi dan industri. Rumus HCl seringkali, walaupun tidak tepat, ditulis untuk merujuk pada asam klorida. Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). HCl adalah asam kuat, dan merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan

wewanti keselamatan yang tepat karena merupakan cairan yang sangat korosif (Anonim, 2008). Asam asetat

Asam asetat (CH3COOH) adalah basa lemah, senyawa korosif, densitasnya dalam fase cair 1.049gcm3 dan pada fase padatan 1.266 g cm3, Titik leburnya 16.5 C (289.6 0.5 K) (61.6 F). Titik didihnya 118.1 C (391.2 0.6 K) (244.5 F). Cairan tak berwarna atau kristal, Keasaman (pKa)nya 4.76 pada 25C dan cairan higroskopis tak berwarna (Poedjiadi, A., 1994).

BAB III PROSEDUR

3.1 Na2CO3 2%, 100 mL Ditimbang Na2CO3 sebanyak 2 gram dengan neraca analitik. Dilarutkan dengan aquadest. Dimasukkan kedalam labu ukur 100 mL dan diimpitkan. Dihomogenkan dan dimasukkan kedalam botol reagen dan diberi label.

3.2 CuSO4.5H2O 1% 10 mL Tembaga sulfat pentahidrat ditimbang sebanyak 1 gram dengan neraca analitik. Dimasukkan ke dalam gelas kimia 10 mL dan dilarutkan dengan aquadest. Ditambahkan aquadest hingga batas tanda, diaduk hingga homogen. Dimasukkan ke dalam botol reagen dan diberi label.

3.3 BSA 1 mg/mL, 10 mL Ditimbang 10 mg atau 0,01 g BSA dengan neraca analitik. Dilarutkan dengan aquadest. Diimpitkan sampai tanda garis pada labu ukur 10 mL kemudian dihomogenkan.

3.4 Na-K tartrat 2% 10 mL Natrium kalium tartrat ditimbang sebanyak 0,2 gram dengan neraca analitik. Dimasukkan ke dalam gelas kimia dan larutkan dengan 10 mL aquadest. Diaduk hingga homogen. Dimasukkan ke dalam botol reagen dan diberi label.

3.5 Amilum 1 % 700 mL Ditimbang amilum sebanyak 4 gr, dilarutkan dengan sedikit aquadest dalam gelas kimia dan diaduk agar aquadest dan amilum bercampur. Dipanaskan

pada suhu tertentu agar larutan menjadi bening dan tidak cepat rusak. Didinginkan dan diimpitkan sampai tanda garis.

3.6 HCl 6 M dari HCl pekat 37%, 300 mL Dipipet HCl 6 M sebanyak 149,2166 mL. Diencerkan dengan aquadest sampai tanda garis dan dihomogenkan.

3.7 NaOH 6 M, 200 mL Ditimbang NaOH sebanyak 48 gram. Dilarutkan dalam aquades. Dimasukkan dalam labu ukur 200 mL dan diimpitkan sampai tanda garis. Dihomogenkan dan dimasukkan kedalam botol reagen.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008a, Asam Klorida, (Online), (Http://id.wikipedia.org/wiki/ Asam_klorida), diakses 25 September, 2008. Anonim, 2008b, Bovine serum albumin, (Online), (Http://id.wikipedia.org/wiki/ Bovine_serum_albumin), diakses 25 September, 2008. Anonim, 2008c, CuSO4.5H2O, (Online), (Http://id.wikipedia.org/wiki/ CuSO4.5H2O), diakses 25 September, 2008. Anonim, 2008d, Natrium Karbonat, (Online), (Http://id.wikipedia.org/wiki/ natrium karbonat), diakses 25 September, 2008. Cotton, F.A. dan Wilkinson, G., 1989, Kimia Anorganik Dasar, Universitas Indonesia (UI-Press), Jakarta. H, Mulyono., 2006, Membuat Reagen Kimia di Laboratorium, Bumi Aksara, Jakarta. Poedjiadi, A., 1994, Dasar-Dasar Biokmia, UI-Press, Jakarta.

You might also like