You are on page 1of 21

A RANDOMISED CONTROLLED TRIAL OF ORAL

MISOPROSTOL VS INJECTION

METHYLERGOMETRINE FOR PREVENTION OF POST PARTUM HEMORRHAGE

NEELAMMA B. PATIL, SHOBHANA S. PATTED INTERNATIONAL JOURNAL OF REPRODUCTION, CONTRACEPTION, OBSTETRICS AND GYNECOLOGY SEP 2013 SARTIKA SABHINAYA 1120221174

PENDAHULUAN
WHO memprediksi hampir 800 ibu meninggal/hari karena komplikasi kehamilan & kelahiran 95% terjadi di negara berkembang

Penyebab paling sering adalah Perdarahan Postpartum (PPH)

WHO merekomendasikan semua kelahiran dibantu oleh tenaga profesional

Di India >> kelahiran di rumah : budaya, ekonomi, sistem transportasi yang tidak memadai, dan akses yang terbatas ke pusat perawatan

Pada kelahiran di rumah tersebut, 46% dihadiri oleh tenaga kesehatan terlatih

Terkadang petugas tidak siap menangani kedaruratan seperti PPH karena banyak yang tak terduga

Pemberian ocxytocics dan kompresi bimanual gagal operasi

Di India dengan tingkat kematian ibu yang tinggi & sumber daya terbatas perlu adanya profilaksis terhadap PPH

Oxytocics (oxytocin , methylergometrine , syntometrine & carboprost) parenteral (perlu pengawasan khusus) Misoprostol, analog PGE1, kegunaannya dalam manajemen aktif kala III persalinan oral , sublingual , vagina & dubur ( tdk perlu kondisi penyimpanan khusus)

Maka peneliti membandingkan efektivitas misoprostol oral dengan methylergometrine intravena.

METODE
Penelitian dilakukan pada perempuan di kamar bersalin di RS negeri Kabupaten Belgaum, Karnataka, India Informed consent, diperoleh dari lembaga komite medik PPH : kehilangan darah 500 ml dan berat seperti kehilangan darah 1000 ml.

Tujuan
Primer : Membandingkan misoprolol oral dengan methylergometrine IV terhadap insiden PPH Sekunder : membandingkan rata2 vol kehilangan darah, durasi kala 3, kebutuhan oxytocics tambahan, intervensi bedah, transfusi darah pada kedua kelompok.

KRITERIA

Inklusi Usia kehamilan 28 minggu Rencana lahir spontan pervaginam Telah dilakukan informed consent Eksklusi HB < 7gram% Perdarahan antepartum Gemeli Presentasi selain kepala Hipertensi karena kehamilan Induksi persalinan Suhu tubuh >38OC Penyakit jantung, hati Hipersensitif terhadap prostaglandin

Ukuran sampel 200

Kode T = pasien yg menerima tablet misoprostol

random
Kode I = pasien yg menerima methylergometrine IV

Grup T 3 tablet misoprostol oral (600 mcg) tidak > dari 1 menit setelah bayi lahir Grup I methylergometrine IV 1 ml (0.2 mg) segera setelah plasenta lahir

Jika perdarahan aktif tidak berhenti 20U oksitosin dalam saline 500ml Jika masih tidak dikendalikan injeksi carboprost (PGF2) 250 mcg IM tidak bisa dikontrol dikelola sesuai dengan saran dokter Pasien diobservasi di bangsal selama 1 jam untuk mengetahui perdarahan yg berlebih & adanya efek samping obat (mual, muntah, sakit kepala, mengigil, demam, dan diare) Transfusi darah diberikan setiap kali kehilangan darah > 1000ml atau terindikasi secara klinis.

HASIL

Dari 200 sampel dieksklusi 2, masing-masing 1 dari kedua grup total 198 kasus yang dianalisis Menggunakan Z test, nilai Z > 1,96 dianggap signifikan. Setiap kali jumlah kasus kurang dari 30, uji t digunakan. Nilai P diperoleh langsung menggunakan nilai t tabel. Nilai P <0,05 dianggap sebagai signifikan

DISKUSI

The FIGOICM mendefinisikan manajemen aktif kala III meliputi menggunakan uterotonic segera setelah bayi lahir, traksi tali pusat terkendali dan pijat fundus segera setelah melahirkan plasenta, diikuti dengan palpasi uterus setiap 15 menit selama 2 jam untuk menilai kebutuhan lebih lanjut untuk pemijatan Pada RS negeri yang sibuk, dirasa sulit untuk mengikuti semua komponen manajemen tersebut

Misoprostol tergolong obat yang murah, mudah untuk menyimpan, dan merupakan obat oral yang bekerja sistemik, sehingga dapat diproyeksikan menjadi pengganti yang menjanjikan untuk agen yang penggunaannya dengan cara injeksi. Efek samping yang sering ditimbulkan mual, muntah, diare, nyeri perut, menggigil, dan demam.

Methylergometrine tidak stabil pada suhu tinggi, harus disimpan antara 2-8oC dan harus dilindungi dari cahaya. Hanya ada hanya beberapa studi yang dilakukan sejauh ini, yang membandingkan injeksi Methylergometrine 0.2 mg IV dengan misoprostol oral 600mcg untuk mengontrol perdarahan postpartum.

WHO telah melakukan secara acak pada RS besar pada 18.459 pasien, menunjukkan bahwa 10 IU oksitosin diberikan secara parenteral (intravena atau intramuskular) secara signifikan lebih baik daripada 600mcg misoprostol oral dalam pencegahan kehilangan darah 500 ml dan 1000 ml. Studi Gambian menunjukkan bahwa efek misoprostol lebih jelas untuk perdarahan postpartum yang serius (kehilangan darah 750 ml atau 1000ml. Untuk kehilangan darah lebih dari 250 ml, misoprostol sama efektifnya dengan methylergometrine.

Penelitian sebelumnya dilakukan dengan misoprostol dan plasebo, menunjukkan bahwa 600mcg misoprostol oral secara signifikan lebih baik ketimbang plasebo dalam mengontrol PPH

WHO mengatakan bahwa, tidak diperlukan pemakaian misoprostol untuk menggantikan oksitosin atau ergometrine untuk profilaksis perdarahan postpartum di RS kota di seluruh dunia.

KETERBATASAN PENELITIAN

Studi ini double blind dapat meminimalkan bias pada penelitian, namun hal tersebut tidak mungkin karena adanya kesulitan dalam mendapatkan placebo Methylergometrine dilahirkan digunakan setelah plasenta

Swab & pads digunakan, namun tidak dihitung sebagai kehilangan darah Efek samping yang diamati hanya 1 jam, biasanya diare muncul pada setelah 1 jam dari penggunaan misoprostol

KESIMPULAN

Efektifitas dari misoprostol oral 600 mcg sebanding dengan methylergometrine IV 0,2 mg untuk pencegahan PPH Untuk penggunaan rutin, misoprostol lebih mudah digunakan daripada methylergometrine Namun, harus diingat efek samping utama dari misoprostol yaitu menggigil

ANALISIS PICO
Population : Perempuan yang melahirkan secara pervaginam di kamar bersalin di RS negeri Kabupaten Belgaum, Karnataka, India Intervention : Pemakaian misoprostol oral 600 mcg dengan pemakaian methylergometrine IV 0,2 mg Comparation : Membandingkan antara pasien yang diberikan misoprostol oral 600 mcg dengan yang diberikan methylergometrine IV 0,2 mg terhadap PPH Outcome : Mengetahui insiden dari PPH pada grup misoprolol oral dengan methylergometrine IV. Membandingkan rata2 vol kehilangan darah, durasi kala 3, kebutuhan oxytocics tambahan, intervensi bedah, transfusi darah pada kedua kelompok.

TERIMAKASIH

You might also like