Professional Documents
Culture Documents
Tes Formatif ..
Tes formatif (formative test) juga disebut sebagai tes pembinaan, adalah tes yang diselenggarakan pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar, diselenggarakan secara periodik, isinya mencakup semua unit pengajaran yang telah diajarkan. Tes yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan / topik. Dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar peserta didik selama proses belajar berlangsung, untuk memberikan umpan balik (feed back) bagi penyempurnaan program pembelajaran.
Tes Sumatif ..
Tes Sumatif (summative test) dilakukan jika seluruh materi pelajaran telah selesai, biasanya dilakukan pada akhir tahun (akhir pengajaran) yang dimaksudkan untuk memberikan nilai yang dijadikan dasar menentukan kelulusan. Pola tes sumatif ini dilakukan apabila guru bermaksud untuk mengetahui tahap perkembangan terakhir dari siswanya. Penilaian sumatif diberikan dengan maksud untuk mengetahui apakah peserta didik sudah dapat menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan atau belum.
2. PILIHAN BERGANDA atau Multiple Choise ( M- Ch) a. b. Kelebihan: Hasil belajar yang sederhana sampai yang komplek dapat diukur. Terstruktur dan petunjuknya jelas. Alternatif jawaban yang salah dapat memberikan informasi diagnostik. Tidak dimungkinkan untuk menerka jawaban. Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya. Kelemahan: Menyusunnya membutuhkan waktu yang lama. Sulit menemukan pengacau. Kurang efektif mengukur beberapa tipe pemecahan masalah, kemampuan untuk mengorganisir dan mengekspresikan ide. Nilai dapat dipengaruhi dengan kemampuan baca.
3. ISIAN atau Completion a. b. Kelebihan: Sangat mudah dalam penyusunannya. Lebih menghemat tempat ( menghemat kertas ). Persyaratan komprehensif dapat dipenuhi oleh test model ini. Digunakan untuk mengukur berbagai taraf kompetensi dan tidak sekedar mengungkap taraf pengenalan atau hafalan saja. Kelemahan: Lebih cenderung mengungkap daya ingat atau aspek hafalan saja. Butir- butir item dari test model ini kurang relevan untuk diajukan. Tester kurang berhati-hati dalam menyusun kalimat dalam soal.
4. JAWABAN SINGKAT atau SHORT ANSWER a. Kelebihan: Mudah dalam perbuatan Kemungknan menebak jawaban sangat sulit Cocok untuk soal- soal hitungan Hasil- hasil pengetahuan dapat diukur secara luas
b. Kelemahan: Sulit menyusun kata- kata yang jawabannya hanya satu. Tidak cocok untuk mengukur hasil- hasil belajar yang komplek. Penilaian menjemukan da memerlukan waktu banyak.
b. Kelemahan Sukar dinilai secara tepat. Bahan yang diukur terlalu sedikit, sehingga agak sulit untuk mengukur penguasaan peserta didik terhadap keseluruhan kurikulum. Sulit mendapatkan soal yang memiliki standar nasional maupun internasional. Membutuhkan waktu memeriksa hasilnya.
2. Tes Lisan
a. Kelebihan: Dapat menilai kemampuan dan tingkat pengetahuan yang dimiliki peserta didik, sikap, serta kepribadiannya karena dilakukan secara berhadapan langsung. Bagi peserta didik yang kemampuan berpikirnya relatif lambat sehingga sering mengalami kesukaran dalam memahami pernyataan soal, tes bentuk ini dapat menolong sebab peserta didik dapat menanyakan langsung kejelasan pertanyaan yang dimaksud. Hasil tes dapat langsung diketahui peserta didik.
b. Kelemahan: Subjektivitas pendidik sering mencemari hasil tes, Waktu pelaksanaan yang diperlukan.
Mudah dipersiapkan dan disusun. Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung-untungan. Mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat serta menysun dalam bentuk kalimat yang bagus. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengutarakan maksudnya dengan gaya bahasa dan carannya sendiri. Dapat mengetahui sejauhmana peserta didik mendalami suatu masalah yang diujikan/dites.
Kelemahan Test Subjektif yaitu: Terbatasnya lingkup bahan pelajaran yang dinilai dan sulitnya mengoreksi jawaban dengan objektif (Sudjana, 2001:262). Kadar validitas dan realibilitas rendah karena sukar diketahui segimana dai pengetahuan siswa yang betul-betul telah dikuasai. Kurang representatif dalam hal mewakili seluruh scope bahan pelajaran yang akan dites karena soalnya hanya beberapa saja (terbatas). Cara pemeriksaannya banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur subjektif. Pemeriksaaannya lebih sulit sebab membutuhkan pertimbangan individual lebih banyak dari penilai. Waktu untuk koreksinya lama dan tidak dapat diwakilkan kepada orang lain.
Cara mengatasi kelemahan: Soal-soal tes dapat meliputi ide-ide pokok dari bahan yang akan dites (berdifat komprehensif). Soal sebaiknya tidak diambil dari kalimat-kalimat yang disalin langsung dari buku/catatan. Soal sebaiknya dilengkapi dengan kunci jawaban dan pedoman penilaiannya. Soal sebaiknya menggunakan variasi pertanyaan jelaskan, Mengapa, Bagaimana, Seberapa Jauh, agar dapat diketahui lebih jauh penguasaan peserta didik terhadap bahan yang dites. Sebaiknya rumusan soal dibuat sedemikain rupa sehingga mudah dipahami oleh peserta didik. Bentuk pertanyaan sebaiknya tidak berbentuk umum, tetapi harus spesifik.
Sekian.
* *
* *
*
Terima kasih