You are on page 1of 3

Frank Lloyd Wright

Arsitek paling terkenal di Amerika ini menghabiskan lebih banyak waktu merancang perguruan tinggi dibandingkan dengan mengikuti perkuliahannya. Frank Lloyd Wright diterima di University of Wisconsin-Madison tahun 1886, tetapi meninggalkannya setelah 1 tahun. Dia pindah ke Chicago dan akhirnya magang di bawah Louis Sullivan, "Father of modernism". Pada saat kematiannya, resume Wright mencakup lebih dari 500 karya, yang paling terkenal di antaranya adalah Fallingwater dan New York City Solomon R. Guggenheim Museum. Buckminster Fuller

Buckminster Fuller, arsitek, pemikir, penemu, DO. Diusir dari Harvard tidak hanya sekali, tetapi 2 kali, periode pasca-DO Fuller sama sekali tidak berhasil. Dia menderita serangkaian usaha bisnis yang gagal dan penderitaan setelah kematian putrinya. Fuller bahkan sempat merencanakan untuk bunuh diri. Pada usia 32, Fuller ditetapkan sebagai satu orang yang bisa mengubah dunia menjadi lebih baik. Idenya yang paling lazim seperti rumah dymaxion (sebuah portmanteau dari tegangan

dinamis maksimum) dan mobil dymaxion yang dapat memikat perhatian bangsanya, sedangkan kubah geodesik ikoniknya membawa dia pada ketenaran dan pengakuan internasional. Tadao Ando Arsitek autodidak asal Jepang, Tadao Ando, meninggalkan kariernya sebagai seorang petinju dan banting setir untuk mendesain banyak bangunan. Dia menciptakan beberapa bangunan yang disebut-sebut paling terkenal di Jepang. Lahir pada 1941, Ando terinspirasi oleh budaya Jepang, khususnya konsep Buddha Zen, dengan fokus pada kesederhanaan dan perasaan batin ketimbang penampilan luar.

Karakteristik karyanya meliputi hamparan besar tanpa hiasan dinding beton arsitektur dikombinasikan dengan lantai kayu atau batu dan jendela besar. Dia menggunakan bahan-bahan tersebut untuk memberikan bangunan hasil karyanya. Unsur aktif alami, seperti matahari, hujan, dan angin adalah inklusi khusus untuk gayanya. Gaya arsitektur Ando dikatakan untuk menciptakan efek 'haiku', menekankan ketiadaan dan ruang kosong untuk mewakili keindahan kesederhanaan.

Dia merancang sirkulasi spasial yang kompleks dan tetap menjaga penampilan kesederhanaan, selalu menjaga budaya dan bahasa Jepang-nya dalam pikiran saat dia melakukan perjalanan di seluruh Eropa untuk penelitian. Dia percaya bahwa arsitektur yang tepat dapat mengubah masyarakat, dengan mengubah sebuah kota dia bisa membantu reformasi kota, dengan menghasilkan kepentingan internasional, mempromosikan tempat sebelumnya tidak diketahui, dan memberikan identitas.

Ando yang tinggal di Jepang, telah merancang banyak bangunan terkenal, termasuk Row Rumah di Sumiyoshi, Osaka, 1976, yang membawanya memenangkan penghargaan Arsitektur Institut Jepang pada 1979. Di Inggris, karyanya dapat ditemukan di Manchester Piccadilly Gardens, dia

merancang regenerasi di daerah itu pada 2002. Dirancang oleh tim arsitek dari Kantor Arsitektur, Barcelona (OAB) dan ADI Arquitectura, spektakuler BF House, di Borriol, Castelln de la Plana, Spanyol, bangunan itu dibangun setinggi 25 meter, di atas lahan seluas 3 ribu meter persegi (m2). Frederich Silaban Ars. Frederich Silaban (lahir di Bonandolok, Sumatera Utara, 16 Desember 1912 meninggal di Jakarta, 14 Mei 1984 pada umur 71 tahun) adalah seorang opzichter/arsitek generasi awal di negeri Indonesia. Dia merupakan seorang arsitek otodidak. Pendidikan formalnya hanya setingkat

STM (Sekolah Teknik Menengah) namun ketekunannya membuahkan beberapa kemenangan sayembara perancangan arsitektur, sehingga dunia profesipun mengakuinya sebagai arsitek. Dan seiring perjalanan waktu, ia terkenal dengan berbagai karya besarnya di dunia arsitektur dan rancang bangun dimana beberapa hasil karyanya menjadi simbol kebanggaan bagi daerah tersebut. Frederich Silaban telah menerima anugerah Tanda Kehormatan Bintang Jasa Sipil berupa Bintang Jasa Utama dari pemerintah atas prestasinya dalam merancang pembangunan Mesjid Istiqlal. Frederich Silaban juga merupakan salah satu penandatangan Konsepsi Kebudayaan yang dimuat di Lentera dan lembaran kebudayaan harian Bintang Timur mulai tanggal 16 Maret 1962 yakni sebuah konsepsi kebudayaan untuk mendukung upaya pemerintah untuk memajukan kebudayaan nasional termasuk musik yang diprakarsai oleh Lekra (Lembaga Kebudajaan

Rakjat, onderbouw Partai Komunis Indonesia) dan didukung oleh Lembaga Kebudayaan Nasional (onderbouw Partai Nasional Indonesia) dan Lembaga Seni Budaya Indonesia (Lesbi) milik Pesindo. Selain itu, Frederich Silaban juga berperan besar dalam pembentukan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Pada April 1959, Ir. Soehartono Soesilo yang mewakili biro arsitektur PT Budaya dan Ars. F. Silaban merasa tidak puas atas hasil yang dicapai pada Konperensi Nasional di Jakarta, yakni pembentukan Gabungan Perusahaan Perencanaan dan Pelaksanaan Nasional (GAPERNAS) dimana keduanya berpendapat bahwa kedudukan "perencana dan perancangan" tidaklah sama dan tidak juga setara dengan "pelaksana". Mereka berpendapat pekerjaan perencanaan-perancangan berada di dalam lingkup kegiatan profesional (konsultan), yang mencakupi tanggung jawab moral dan kehormatan perorangan yang terlibat, karena itu tidak semata-mata berorientasi sebagai usaha yang mengejar laba (profit oriented). Sebaliknya pekerjaan pelaksanaan (kontraktor) cenderung bersifat bisnis komersial, yang keberhasilannya diukur dengan besarnya laba dan tanggung jawabnya secara yuridis/formal bersifat kelembagaan atau badan hukum, bukan perorangan serta terbatas pada sisi finansial. Akhir kerja keras dua pelopor ini bermuara pada pertemuan besar pertama para arsitek dua generasi di Bandung pada tanggal 16 dan 17 September 1959. pertemuan ini dihadiri 21 orang, tiga orang arsitek senior, yaitu: Ars. Frederich Silaban, Ars. Mohammad Soesilo, Ars. Lim Bwan Tjie dan 18 orang arsitek muda lulusan pertama Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Bandung tahun 1958 dan 1959. Dalam pertemuan tersebut dirumuskan tujuan, cita-cita, konsep Anggaran Dasar dan dasar-dasar pendirian persatuan arsitek murni, sebagai yang tertuang dalam dokumen pendiriannya, Menuju dunia Arsitektur Indonesia yang sehat. Pada malam yang bersejarah itu resmi berdiri satu-satunya lembaga tertinggi dalam dunia arsitektur profesional Indonesia dengan nama Ikatan Arsitek Indonesia disingkat IAI.

You might also like