You are on page 1of 23

REFERAT

SEPSIS NEONATORUM

Marsya Julia Riyadi 030.08.157

Pem im i!"# dr. $a!iel E%%e!di& S'.A

(EPANITERAAN ()INI( I)MU (ESE*ATAN ANA( RSU$ +U$*I ASI* JA(ARTA PERIO$E 13 JANUARI ,01- . ,, MARET ,01FA(U)TAS (E$O(TERAN UNI/ERSITAS TRISA(TI JA(ARTA
1

(ATA PEN0ANTAR Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karuniaNya, saya dapat menyelesaikan referat ini yang berjudul SEPSIS NE N!T "#M$ sebagai salah satu syarat untuk mengikuti kepaniteraan di "S#D %udhi !sih &akarta dalam bidang Ilmu 'esehatan !nak( Saya menyadari bah)a didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan pembimbing dr( Daniel Effendi, Sp(! dan berbagai pihak( #ntuk itu dalam kesempatan ini saya mengu*apkan rasa h+rmat dan terima kasih yang sebesar,besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pr+ses pembuatan makalah ini( Saya menyadari bah)a dalam pr+ses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun *ara penulisan( Namun demikian, saya telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik dan +leh karenanya saya dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini( !khirnya saya berharap sem+ga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pemba*a(

&akarta, - Maret ./0Penulis

$AFTAR ISI
2

'ata Pengantar11111111111111111111111111111111(. Daftar Isi1111111111111111111111111111111111((2 %!% I Pendahuluan111111111111111111111111111111(%!% II Tinjauan Pustaka1111111111111111111111111111(3 Definisi11111111111111111111111111111111(3 Pat+fisi+l+gi dan Pat+genesis11111111111111111111111((3 !lg+ritme Transmisi %akteri Matern+,4etal11111111111111111(0/ !lg+ritme Pendekatan Infeksi %akteri pada Ne+natus1111111111111((00 !lg+ritme Tata 5aksana Infeksi %akteri pada Ne+natus111111111111(((0. Mikr++rganisme Penyebab Sepsis111111111111111111111(02 Daya Pertahanan Tubuh1111111111111111111111111(0Manifestasi 'linis111111111111111111111111111((03 Pemeriksaan 5ab+rat+rium11111111111111111111111106 Pemeriksaan "adi+l+gi1111111111111111111111111((07 Pemeriksaan Penunjang 5ain11111111111111111111111(07 Pr+kalsit+nin Sebagai Marker Sepsis11111111111111111111(07 Tata 5aksana11111111111111111111111111111((./ %!% III 'esimpulan11111111111111111111111111111((.. Daftar Pustaka11111111111111111111111111111111.2

+A+ I PEN$A*U)UAN
3

Sepsis pada bayi baru lahir masih merupakan masalah yang belum dapat terpe*ahkan dalam pelayanan dan pera)atan bayi baru lahir( Di Negara berkembang, hamper sebagian besar bayi baru lahir yang dira)at mempunyai kaitan dengan masalah sepsis( Dalam lap+ran 89 yang dikutip :hild 9ealth "esear*h Pr+je*t Spe*ial "ep+rt ; Reducing perinatal and neonatal mortality (2009) dikemukakan bah)a -.< kematian bayi baru lahir terjadi karena berbagai bentuk infeksi saluran pernafasan, tetanus ne+naat+rum, sepsis dan infeksi gastr+intestinal(=.> Sepsis ne+natal adalah sindr+m klinik penyakit sistemik, disertai bakteremia yang terjadi pada bayi dalam satu bulan pertama kehidupan( !ngka kejadian sepsis ne+natal adalah 0,0/ per 0/// kelahiran hidup( Sepsis ne+natal dapat terjadi se*ara dini, yaitu pada 3,7 hari pertama dengan +rganisme penyebab didapat dari intrapartum atau melalui saluran genital ibu( Sepsis ne+natal dapat terjadi setelah bayi berumur 7 hari atau lebih yang disebut sepsis lambat, yang mudah menjadi berat dan sering menjadi meningitis(=0> Sepsis n+s+k+mial terutama terjadi pada bayi berat lahir sangat rendah atau bayi kurang bulan dengan angka kematian yang sangat tinggi( 'arena masih tingginya angka kematian sepsis ne+natal, tatalaksana yang utama adalah upaya pen*egahan dengan pemakaian pr+teksi di setiap tindakan terhadap ne+natus, termasuk pemakaian sarung tangan, masker, baju dan ka*amata debu serta men*u*i segera tangan dan kulit yang terkena darah atau *airan tubuh lainnya(=2> Sepsis ne+natal adalah sindr+m klinik penyakit sistemik, disertai bakteremia yang terjadi pada bayi dalam satu bulan pertama kehidupan( !ngka kejadian sepsis ne+natal adalah 0,0/ per 0/// kelahiran hidup, dan men*apai 02,.7 per 0/// kelahiran hidup pada bayi dengan berat ?03//gram( !ngka kematian 02,3/<, terutama pada bayi prematur =3,0/ kali kejadian pada ne+natus *ukup bulan> dan ne+natus dengan penyakit berat dini( Infeksi n+s+k+mial pada bayi berat lahir sangat rendah, merupakan penyebab utama tingginya kematian pada umur setelah 3 hari kehidupan(=7>

+A+ II TINJAUAN PUSTA(A

$EFINISI Sepsis pada bayi baru lahir adalah infeksi aliran darah yang bersifat in@asif dan ditandai dengan ditemukannya mikr++rganisme dalam *airan tubuh seperti darah, *airan sumsum tulang atau air kemih(=.> 'eadaan ini sering terjadi pada bayi beresik+ misalnya pada %ayi 'urang %ulan =%'%>, %ayi %erat 5ahir "endah =%%5">, bayi dengan Sindr+m Aangguan Napas atau bayi yang lahir dari ibu beresik+( Sepsis ne+natal biasanya dibagi dalam dua kel+mp+k yaitu sepsis a)itan dini dan sepsis a)itan lambat( =B> PATOFISIO)O0I $AN PATO0ENESIS Sesuai dengan pat+genesis, se*ara klinik sepsis ne+natal dapat dikateg+rikan dalam; Se'sis A1i2a! $i!i, terjadi pada 3,7 hari pertama, tanda distres pernapasan lebih men*+l+k, +rganisme penyebab penyakit didapat dari intrapartum, atau melalui saluran genital ibu( Pada keadaan ini k+l+nisasi pat+gen terjadi pada peri+de perinatal( %eberapa mikr++rganisme penyebab, seperti trep+nema, @irus, listeria dan *andida, transmisi ke janin melalui plasenta se*ara hemat+genik( :ara lain masuknya mikr++rganisme, dapat melalui pr+ses persalinan( Dengan pe*ahnya selaput ketuban, mikr+,+rganisme dalam fl+ra @agina atau bakteri path+gen lainnya se*ara asenden dapat men*apai *airan amni+n dan janin( 9al ini memungkinkan terjadinya kh+ri+amni+nitis atau *airan amni+n yang telah terinfeksi teraspirasi +leh janin atau ne+natus, yang kemudian berperan sebagai penyebab kelainan pernapasan( !danya @erniC atau mek+neum merusak peran alami bakteri+statik *airan amni+n( !khirnya bayi dapat terpapar fl+ra @agina )aktu melalui jalan lahir( '+l+nisasi terutama terjadi pada kulit, nas+faring, +r+faring, k+njungti@a, dan tali pusat( Trauma pada permukaan ini memper*epat pr+ses infeksi( Penyakit dini ditandai dengan kejadian yang mendadak dan berat, yang berkembang dengan *epat menjadi sy+k sepsis dengan angka kematian tinggi( Insidens sy+k septik /,0 , /,-< dengan m+rtalitas 03,-3< dan m+rbiditas ke*a*atan saraf( #mumnya terjadi setelah bayi berumur 7 hari atau lebih(=-,3,6> Se'sis A1i2a! )am a2
5

Mudah menjadi berat, tersering menjadi meningitis( %akteri penyebab sepsis dan meningitis, termasuk yang timbul sesudah lahir yang berasal dari saluran genital ibu, k+ntak antar manusia atau dari alat,alat yang terk+ntaminasi( Di sini transmisi h+ris+ntal memegang peran( Insiden sepsis lambat sekitar 3,.3<, sedangkan m+rtalitas 0/,./< namun pada bayi kurang bulan mempunyai risik+ lebih mudah terinfeksi, disebabkan penyakit utama dan imunitas yang imatur(
=->

Selama dalam kandungan janin relati@e aman terhadap k+ntaminasi kuman karena terlindung +leh berbagai +rgan tubuh seperti plasenta, selaput amni+n, kh+ri+n dan beberapa fa*t+r anti infeksi pada *airan amni+n( 8alaupun demikian kemungkinan k+ntaminasi kuman dapat timbul melalui berbagai jalan, yaitu; 0( Infeksi kuman, parasit atau @irus yang diderita ibu dapat men*apai janin melalui aliran darrah menembus barier plasenta dan masuk sirkulasi janin( 'eadaan ini ditemukan pada infeksi T ":9, Trip+nema pallidum atau 5isteria, dll( .( Pr+sedur +bstetri* yang kurang memperhatikan fa*t+r asepti*Dantisepti* misalnya saat pengambilan *+nt+h darah janin, bahan @illi kh+ri+n atau amni+sintesis( Paparan kuman pada *airan amni+n saat pr+sedur dilakukan akan menimbulkan amni+sentesis dan pada akhirnya terjadi k+ntaminasi kuman pada janin( 2( Pada saat ketuban pe*ah, paparan kuman yang berasal dari @agina akan lebih berperan dalam infeksi janin( Pada keadaan ini kuman @agina masuk kedalam r+ngga uterus dan bayi dapat terk+ntaminasi kuman melalui saluran nafas ataupun saluran *erna( 'ejadian k+ntaminasi kuman pada bayi yang belum lahir akan meningkat apabila ketuban telah pe*ah lebih dari 0B,.- jam( =-,3,6>

Sh+rt M! =.//-> mengemukakan bah)a pat+fisi+l+gi dan tingkat beratnya sepsis tidak banyak berbeda antara pasien de)asa dan bayi( Sepsis biasanya akan dimulai dengan adanya
7

resp+n sistemik tubuh dengan gambaran pr+ses inflamasi k+agul+pati( Aangguan fibrin+lisis yang selanjutnya menimbulkan gangguan sirkulasi dan perfusi yang berakhir dengan gangguan fungsi +rgan(=B> Inf+rmasi dalam path+genesis dan penyakit penderita sepsis ini merupakan k+nsep path+genesis infeksi yang banyak dibahas akhir,akhir ini dan dikenal dengan k+nsep Systemic inflammatory response syndrome (SIRS)( Dalam k+nsep ini diajukan adanya gambaran klinik infeksi dengan resp+n sistemik yang pada stadium lanjut menimbulkan perubahan fungsi berbagai +rgan tubuh yang disebut Multi Organ Dysfunction Syndrome (MODS)(=B> %erbagai @ariabbel inflamasi tersebut diatas merupakan resp+ns sistemik yang ditimbulkan pada keadaan SI"S yyang antara lain terlihat adanya perubahan system hemat+l+gi, system imun dan lain,lain( Dalam system imun, salah satu resp+ns sistemik yang penting pada pasien SI"S adalah pembentukan sit+kin( Sit+kin yang terbentuk dalam pr+ses infeksi berfungsi sebagai regulat+r reaksi tubuh terhadap infeksi, inflamasi atau trauma( Sebagian sit+kin =Pro inflammatory cyto ine seperti I!"#$ I!"2 dan %&'"a) dapat memperburuk keadaan penyakittetapi sebagian lainnya =anti inflammatory cyto ine seperti I!"( dan I!"#0) bertindak meredam infeksi dan mempertahankan h+me+stasis +rgan @ital tubuh( Selain berperan dalam regulasi pr+ses inflamasi,pembentukan sit+kin dapat pula digunakan sebagai penunjang diagn+sti* sepsis ne+natal( 'uster dkk =0EEB> melap+rkan bah)a sit+kin yang beredar dalam sirkulasi pasien sepsis dapat dideteksi . hari sebelum gejala klinis mun*ul( Perubahan system imun penderita sepsis menimbulkan perubahan pula pada system k+agulasi( Pada system k+agulasi tersebut terjadi peningkatan pembentukan %issue 'actori (%') yang bersama dengan fa*t+r FII darah akan berperan pada pr+ses k+agulasi( 'edua fa*t+r tersebut menimbulkan akti@asi fa*t+r IG dan G sehingga terjadi pr+ses hiperk+agulasi yang menyebabkan pembentukan thr+mbin yang berlebihan dan selanjutnya meningkatkan pr+duksi fibrin dari fibrin+gen( Padda pasien sepsis, resp+ns fibrin+lisis yang biasanya terlihat pada bayi n+rmal juga terganggu( Supresi fibrin+lisis terjadi karena meningkatnya pembentukan plasminogen"acti)ator in*i+itor"# (P,I"#) yang dirangsang +leh mediat+r pr+inflamasi = %&'"a>( demikian pula pembentukan ttr+mbin yang berlebihan berperan dalam akti@asi t*rom+in" acti)ata+le fi+rinolysis =%,'I) yaitu fa*t+r yang menimbulkan supresi fibrin+lisis( 'edua fa*t+r yang berperan dalam supresi ini mengakibatkan akumulasi fibrin darah yang dapat menimbulkan mikr+tr+mbin pada pembuluh darah ke*il sehingga terjadi gangguan sirkulasi( Aangguan
8

tersebut mengakibatkan hip+ksemia jaringan dan hip+tensi sehingga terjadi disfungsi berbagai +rgan tubuh( Manifestasi disfungsi multi+rgan ini se*ara klinis dapat memperlihatkan gejala, gejala sindr+ma distress pernapasan, hip+tensi, gagal ginjal dan bila tidak teratasi akan diakhiri dengan kematian(=E>

10

11

Mi3r44r"a!isme Pe!ye a Se'sis


12

rganisme penyebab sepsis primer berbeda dengan sepsis n+s+k+mial( Sepsis primer biasanya disebabkan; Strepto o us -rup . =A%S>, kuman usus Aram negatif, terutama /sc*erisia coli, !isteria monocytogenes$ Stafil+k+kus, Strept+k+kus lainnya =termasuk Enter+k+kus>, kuman anaer+b, dan 0aemop*ilus influen1ae2 Sedangkan penyebab sepsis n+s+k+mial adalah Stafil+k+kus =terutama Stap*ylococcus epidermidis>, kuman Aram negatif =Pseud+m+nas, 'lebsiella, Serratia, dan Pr+teus>, dan jamur( =B>

Fa324r Risi34 u!2u3 Ter5adi!ya Se'sis Ne4!a2al iala6# H Prematuritas dan berat lahir rendah, disebabkan fungsi dan anat+mi kulit yang masih imatur, dan lemahnya sistem imun, H 'etuban pe*ah dini =I0B jam>, H Ibu demam pada masa peripartum atau ibu dengan infeksi, misalnya kh+ri+amni+nitis, infeksi saluran ken*ing, k+l+nisasi @agina +leh A%S, k+l+nisasi perineal dengan /2 coli, H :airan ketuban hijau keruh dan berbau, H Tindakan resusitasi pada bayi baru lahir, H 'ehamilan kembar, H Pr+sedur in@asif, H Tindakan pemasangan alat misalnya kateter, infus, pipa end+trakheal, H %ayi dengan galakt+semi,
13

H Terapi Jat besi, H Pera)atan di NI:# =neonatal intensi)e care unit> yang terlalu lama, H Pemberian nutrisi parenteral, H Pemakaian antibi+tik sebelumnya, dan H 5ain,lain misalnya bayi laki,laki terpapar -C lebih sering dari perempuan(=.,-,3> $A7A PERTA*ANAN TU+U* 5emahnya pertahanan tubuh pada bayi kurang bulan atau pada bayi *ukup bulan risik+ tinggi disebabkan +leh; 1. Sis2em Imu!i2as Seluler Sel p+lim+rf+nuklear mempunyai kemampuan kem+taksis terbatas, menurunnya m+bilisasi resept+r permukaan sel, kemampuan bakterisidal yang amat terbatas, dan fag+sit+sis n+rmal( H Semua k+mp+nen k+mplemen kurang, terutama pada bayi kurang bulan juga, disertai kurangnya pr+duksi Jat kem+taktik +ps+nin( H Sel limf+sit T yang berfungsi dalam imunitas seluler telah n+rmal pada gestasi muda, tetapi belum dapat memberikan resp+ns terhadap antigen asing yang spesifik, hal ini menyebabkan bayi rentan terhadap infeksi jamur dan @irus, meningkatnya jumlah sel T supres+r, dapat mengurangi pr+duksi antib+di se)aktu antenatal( H Sel limf+sit % dalam makr+fag membelah menjadi sel mem+ri atau menjadi sel plasma yang menghasilkan antib+di(=E> ,. Sis2em Imu!i2as *um4ral 'adar IgA pada ne+natus tergantung dari transp+rt aktif melalui plasenta +leh karena semua tipe IgA dari ibu dapat ditransp+rt ke janin sedangkan IgM, Ig! dan IgE tidak melalui plasenta, karena itu pada ne+natus jumlahnya kurang( !ntib+di yang ditransfer ke janin, akan menjadi pelindung terhadap infeksi spesifik yang pernah diderita ibu sebelumnya( Se*ara kuantitatif, jumlah IgA jelas kurang pada bayi berat lahir sangat rendah, karena sebagian besar IgA ditransfer melalui plasenta sesudah 2. minggu kehamilanK maka jumlah IgA pada bayi kurang
14

bulan sangat rendah dibanding bayi *ukup bulan( &umlah ini berkurang pada beberapa bulan pertama sesudah lahir, keadaan ini disebut hip+imun+gl+binemia fisi+l+gis pas*anatal( 9al inilah yang merupakan fakt+r risik+ terjadinya infeksi n+s+k+mial pada masa ne+natal, terutama untuk bayi berat lahir sangat rendah atau bayi kurang bulan(=E> $IA0NOSIS Ma!i%es2asi 3li!i3 Aambaran klinis sepsis ne+nat+rum tidak spesifik( Aejala sepsis klasik yang ditemukan pada anak jarang ditemukan pada ne+nates, namun keterlambatan dalam menegakkan diagn+sis dapat berakibat fatal bagi kehidupan bayi( Aejala klinis yang terlihat sangat berhubungan dengan karakteristik kuman penyebab dan resp+n tubuh terhadap masuknya kuman( %erdasarkan penelitian, hanya sekitar 0/< bayi yang pada darahnya ditemukan bakteri atau mikr++rganisme lain akan mengalami demam, lebih banyak suhu tubuhnya n+rmal atau malah rendah(=7> &anin yang terkena infeksi akan menderita takikardia, lahir dengan asfiksia dan memerlukan resusitasi karrena nilai apgar rendah( Setelah lahir, bayi tampak lemah dan gambaran klinis sepsis seperti hip+Dhipertermia, hip+glikemia dan kadang,kadang hiperglikemia( Selanjutnya akan terlihat berbagai kelainan dan gangguan fungsi +ran tubuh( Selain itu, terdapat kelainan susunan saraf pusat =letargi, refleC hisap buruk, menangis lemah kadang,kadang terdengar *ig* pitc* cry$ bayi menjadi iritabel dan dapat disertai kejang>, kelainan kardi+@askular =hip+tensi, pu*at, sian+sis, dingin dan clummy s in>( %ayi dapat pula memperlihatkan kelainan hemat+l+gi*, gastr+intestinal ataupun ggangguan respirasi =perdarahan, ikhterus, muntah, diare, disttensi abd+men, int+leransi minum, )aktu peng+s+ngan lambung yang memanjang, takipnea, apnena, merintih dan retraksi>(=6,7> Diagn+sis dini sepsis ditegakkan berdasarkan gejala klinik dan terapi diberikan tanpa menunggu hasil kultur( Tanda dan gejala sepsis ne+natal tidak spesifik dengan diagn+sis banding yang sangat luas, termasuk gangguan napas, penyakit metab+lik, penyakit hemat+l+gik, penyakit susunan syaraf pusat, penyakit jantung, dan pr+ses penyakit infeksi lainnya =misalnya infeksi T ":9 L t+ks+plasma, rubela, sit+megal+ @irus, herpes>(=6> %ayi yang diduga menderita sepsis bila terdapat gejala;
15

H 5etargi, iritabel, H Tampak sakit, H 'ulit berubah )arna keabu,abuan, gangguan perfusi, sian+sis, pu*at, kulit bintik,bintik tidak rata, petekie, ruam, sklerema atau ikterik, H Suhu tidak stabil demam atau hip+termi, H Perubahan metab+lik hip+glikemi atau hiperglikemi, asid+sis metab+lik, H Aejala gangguan kardi+pulm+nal gangguan pernapasan =merintih, napas *uping hidung, retraksi, takipnu>, apnu dalam .- jam pertama atau tiba,tiba, takikardi, atau hip+tensi =biasanya timbul lambat>, H Aejala gastr+intestinal; t+leransi minum yang buruk, muntah, diare, kembung dengan atau tanpa adanya +o3el loop(=B> PEMERI(SAAN )A+ORATORIUM H *ema24l4"i Darah rutin, termasuk kadar hem+gl+bin 9b, hemat+krit 9t, leuk+sit dan hitung jenis, tr+mb+sit( Pada umumnya terdapat neutr+peni PMN ?0B//Dl, tr+mb+sit+peni ?03/(///Dl =spesifisitas tinggi, sensiti@itas rendah>, neutr+fil muda meningkat I03//Dl, rasi+ neutr+fil imatur ; t+tal I/,.( !danya reaktan fase akut yaitu :"P =k+nsentrasi tertinggi dilap+rkan pada infeksi bakteri, kenaikan sedang didapatkan pada k+ndisi infeksi kr+nik>, 5ED, A:S4 =granulocyte colonystimulating factor>, sit+kin I5,0M, I5,6 dan TN4 (tumour necrosis factor>( H %iakan darah atau *airan tubuh lainnya =*airan serebr+spinalis> serta uji resistensi, pelaksanaan pungsi lumbal masih k+ntr+@ersi, dianjurkan dilakukan pada bayi yang menderita kejang, kesadaran menurun, klinis sakit tampak makin berat dan kultur darah p+sitip( H %ila ada indikasi, dapat dilakukan biakan tinja dan urin( H Pemeriksaan apusan Aram dari bahan darah maupun *airan liNu+r, serta urin( H 5ain,lain misalnya bilirubin, gula darah, dan elektr+lit =natrium, kalium>(=-> PEMERI(SAAN RA$IO)O0I Pemeriksaan radi+l+gi yang diperlukan ialah f+t+ dada, abd+men atas indikasi, dan ginjal( Pemeriksaan #SA ginjal, skaning ginjal, sist+uretr+grafi dilakukan atas indikasi(
16

PEMERI(SAAN PENUNJAN0 )AIN Pemeriksaan plasenta dan selaput janin dapat menunjukkan adanya k+ri+amni+nitis, yang merupakan p+tensi terjadinya infeksi pada ne+natus(=3> PRO(A)SITONIN SE+A0AI MAR(ER SEPSIS PA$A NEONATUS Dalam penegakan diagn+sis sepsis pada ne+nates dapat digunakan pemeriksaan labb+rat+rium untuk mengetahui adanya pr+ses inflamasi seperti jumlah leuk+sit, laju endap darah, :,reaktif pr+tein =:"P>, tum+r nekr+sis a, dan interleukin 0 dan 6( !kan tetapi pemeriksaan tersebut tidak terlalu spesifik, karena sulit membedakan sepsis pada ne+nates dengan SIRS pada bayi ne+natus yang dira)at di ruang perinat+l+gi atau diruang &eonatal Intensif 4are 5nit (&I45) dalam )aktu yang *epat, karena harus menunggu hasil kultur darah selama beberapa hari, sementara pasien harus mendapat peng+batan yang tepat dalam )aktu yang segera dan hasil kultur darah p+situf bias juga karena fa*t+r k+ntaminasi dan hasil kultur darah p+sitif bias juga karena fa*t+r k+ntaminasi dan hasil kultur darah negati@e belum tentu menyingkirkan sepsis( leh karena pengukuran se*ara klinis dan lab+rat+rium yang kurang sensiti@e dan spesifik, diperlukan tes yang dapat membedakan antara inflamasi karena infeksi dan inflamasi karena n+n,infeksi( !khir,akhir ini telah dikembangkan tes baru untuk mendeteksi inflamasi yaitu pr+kalsit+nin( Tes ini banyak dipakai untuk membedakan antara SI"S dan sepsis( Pr+kalsit+nin merupakan pemeriksaan yang dapat menegakkan diagn+se infeksi bakteri akut( Selain itu pemeriksaan ini dapat pula digunakan untuk memantau hasil peng+batan( =2> Pr+kalsit+nin dikenal sebagai pr+tein yang dirangsang +leh inflamasi ditemukan sejak tahun 0EE2( Sejak saat itu penelitian yang menunjukkan peningkatan pr+tein ini pada plasma yang berhubungan dengan infeksi berat, sepsis dan sy+k septi*( Pr+kalsit+nin juga dapat membantu dalam diagn+se banding penyakit infeksi atau bukan, menilai keparahan sepsis dan juga resp+n peng+batan( Pr+kalsit+nin =P:T> adalah prekus+r kalsit+nin yang terdiri dari 006 asam amin+ yang disekresi +leh sel : dari kelenjar tir+id( Pr+kalsit+nin mempunyai berat m+lekul 02 kDa pr+tein yang disandi +leh gen :!5:,0 di lengan pendek kr+m+s+m 00( Se*ara n+rmal semua pr+kalsit+nin dipe*ah dalam tir+id menjadi calsitonin2 =2,-,3>

17

Pada keadaan n+rmal kadar pr+kalsit+nin meningkat pada kasus septi*emia, meningitis, pneum+nia dan infeksi saluran kemih dan sangat sensiti@e sebagai penanda infeksi bakteri( Pelepasan pr+kalsit+nin kedalam sirkulasi dalam kepekatan besar dalam berbagai keadaan penyakit tidak disertai dengan peningkatan kadar *al*it+nin se*ara bermakna( Pemeriksaan pr+kalsit+nin sangat bermanfaat dan lebih baik dari marker inflamasi lainnya, seperti Tum+r nekr+sis fa*t+r a, interleukin 6, interleukin 0 dan :"P dalam hal memprediksi pr+gn+sis pada pasien penyakit kritis( Pengukuran pr+kalsit+nin se*ara berkala dapat digunakan untuk mem+nitt+r perjalanan penyakit dan sebagai tindak lanjut =m+nit+ring> dari terapi pada semua infeksi yang disebabkan +leh bakteri( Peningkatan nilai pr+kalsit+nin atau nilai yang tetap k+nsisten tinggi menunjukkan akti@itas penyakit yang berkelanjutan( Penurunan nilai pr+kalsit+nin menunjukan menurunnya reaksi inflamasi ddan terjadi penyembuhan infeksi( Pada keadaan fisi+l+gis, kadar pr+kalsit+nin rendah bahkan tidak dijumpai tetapi akan meningkat bila terjadi bakteriemia dan fungimia yang timbul sesuai dengan beratnya infeksi( Tetapi pada temuan beberapa peneliti penningkatan pr+kalsit+nin terdapat juga pada keadaan bukan infeksi, selain itu juga pr+kalsit+nin merupakan pengukuran yang lebih sensiti@e dibandingkan dengan beberapa uji lab+rat+rik lain, misalnya laju endap darah, perhitungan leuk+sit dan : reaktif pr+tein sebagai sarana bantu diagn+sis sepsis bakteri pada anak( =.,2,-,3>

18

Pr+kalsit+nin diinduksi +leh end+t+ksin yang dihasilkan bakteri selama infeksi sistemik( Infeksi yang dihasilkan bakteri selama infeksi sistemik( Infeksi yang disebabkan pr+t+J+a, infeksi n+n, bakteri =@irus> dan penyakit aut+imun tidak menginduksi pr+kalsit+nin( 'adar pr+kalsit+nin mun*ul *epat dalam . jam setelah rangsangan, pun*aknya setelah 0. sammpai -B jam dan se*ara perlahan menurun dalam -B jam sampai 7. jam, sedangkan :"P tidak terdapat dalam 6 jam(=2> Pr+kalsit+nin juga dapat digunakan untuk pemantauan peng+batan disamping sebagai penanda sepsis a)al, hal ini sesuai dengan penelitian di &erman tahun ./0/yang melakukan pemantauan peng+batan terhadap pasien ne+natus dan menjadi rujukan untuk pemakaian dan penghentian terapi antibi+tika pada ne+natus sepsis(=-,3> Pemeriksaan pr+kalsit+nin merupakan suatu tes imun+l+gi yyang pada mulanya pengukuran pr+kalsit+nin hanya dimungkinkan di lab+rat+rium khusus, dimana hasilnya diper+leh jauh lebih lama( %elakangan ini sebuah alat tes :+bas 6/0 =:+bas 6///> merupakan suatu alat tes untuk mendeteksi kadar pr+kalsit+nin( Pr+kalsit+nin dapat diukur se*ara *epat dan tepat, dengan menggunakan serum yang diper+leh dari sampel darah yang telah disentrifugasi(=3>

19

Ta2ala3sa!a 0( Pen*egahan dilakukan dengan memperhatikan pemakaian jarum atau alat tajam lainnya sekali pakai( Pemakaian pr+teksi di setiap tindakan, termasuk sarung tangan, masker, baju, ka*amata debu( Tangan dan kulit yang terkena darah atau *airan tubuh lainnya segera di*u*i( .( Peng+batan Penisilin atau deri@at biasanya ampisilin 0//mgD kgD.-jam intra@ena tiap 0. jam, apabila terjadi meningitis untuk umur /,7 hari 0//,.//mgDkgD .-jam intra@enaDintramuskular tiap 0. jam, umur I7 hari .//,2//mgDkgD.-jam intra@enaD intramuskular tiap 6,B jam, maksimum -//mgD kgD.-jam( !mpisilin s+diumDsulbaktam s+dium =#nasyn>, d+sis sama dengan ampisilin ditambah amin+glik+sid 3mgDkgD.-jam intra@ena diberikan tiap 0. jam(=B> Pada sepsis n+s+k+mial, sebaiknya diberikan @ank+misin dengan d+sis tergantung umur dan berat badan; H ?0,.kg umur /,- minggu; 03mgDkgDkali tiap .-jam( 0,.,.kg umur /,7 hari; 03mgDkgDkali tiap 0.,0Bjam H 0,.,.kg umur I7 hari; 03mgDkgDkali tiap B,0.jam H I.kg umur /,7 hari; 03mgDkgDkali tiap 0.jam
20

H I.kg umur I7 hari; 03mgDkgDkali tiap Bjam ditambah amin+glik+sid atau sefal+sp+rin generasi ketiga 2( Terapi lanjutan disesuaikan dengan hasil biakan dan uji resistensi( -( Peng+batan k+mplikasi , Pernapasan; kebutuhan +ksigen meningkat, yang harus dipenuhi dengan pemberian +ksigen, FTP atau kemudian dengan @entilat+r( , 'ardi+@askular; menunjang tekanan darah dan perfusi jaringan, men*egah sy+k dengan pemberian @+lume ekspander 0/,./mlDkg =Na:l /,E<, albumin dan darah>( :atat pemasukan *airan dan pengeluaran urin( 'adang diperlukan pemakaian d+pamin atau d+butamin( , 9emat+l+gi; untuk DI: =tr+mb+sit+peni, protrom+in time memanjang, trom+oplastin time meningkat>, sebaiknya diberikan 44P0/mlDkg, @it ', suspensi tr+mb+sit, dan kemungkinan transfusi tukar( !pabila terjadi neutr+peni, diberikan transfusi neutr+fil , Susunan syaraf pusat; bila kejang beri fen+barbital =./mgDkg loading dose> dan m+nit+r timbulnya sindr+m inappropriate antidiuretic *ormon atau SI!D9, ditandai dengan ekskresi urin turun, hip+natremi, +sm+laritas serum turun, naiknya berat jenis urin dan +sm+laritas( , Metab+lik; m+nit+r dan terapi hip+ dan hiperglikemia( '+reksi asid+sis metab+lik dengan bikarb+nat dan *airan( Pada saat ini imun+terapi telah berkembang sangat pesat dengan diketemukannya berbagai jenis gl+bulin hiperimun, antib+di m+n+kl+nal untuk path+gen spesifik penyebab sepsis ne+natal(=7,B>

+A+ III (ESIMPU)AN

21

Sepsis pada bayi baru lahir adalah infeksi aliran darah yang bersifat in@asif dan ditandai dengan ditemukannya mikr++rganisme dalam *airan tubuh seperti darah, *airan sumsum tulang atau air kemih( 'eadaan ini sering terjadi pada bayi beresik+ misalnya pada %ayi 'urang %ulan =%'%>, %ayi %erat 5ahir "endah =%%5">, bayi dengan Sindr+m Aangguan Napas atau bayi yang lahir dari ibu beresik+( Sepsis ne+natal adalah sindr+m klinik penyakit sistemik, disertai bakteremia yang terjadi pada bayi dalam satu bulan pertama kehidupan( !ngka kematian 02,3/<, terutama pada bayi prematur =3,0/ kali kejadian pada ne+natus *ukup bulan> dan ne+natus dengan penyakit berat dini( Infeksi n+s+k+mial pada bayi berat lahir sangat rendah, merupakan penyebab utama tingginya kematian pada umur setelah 3 hari kehidupan(=.,2,7>

$AFTAR PUSTA(A
0( A+mella T5( Ne+nat+l+gy( Penyunting -th ed( :+nne*ti*ut; !pplet+n O 5ange .//E;h(-/B,0-(
22

.( Isaa*s D, M+C+m E"( Ne+natal infe*ti+n( Penyunting Cf+rd; %utter)+rth 9einemann .//0;h(.3,2E( 2( '+r+nes S%, %ada,EllJey 9S( Ne+natal de*isi+n making( Penyunting .nd ed( Miss+uri; M+sby Year %++k .//2;h(0/-,00(
4. Ne+natal sepsis and IFIA( http;DD)))(u*s(mun(*aD Pskh+uryDi@ig(html(

3( P+lin "!, Y+der M:, %urg 4D( Pra*ti*al ne+nat+l+gy( Penyunting, .nd ed( Philadelphia; 8% Saunders :+mpany .//2;h(..7,-E( 6( Staf Pengajar Ilmu 'esehatan !nak, 4ak( 'ed+kteran #I( %uku 'uliah Ilmu 'esehatan !nak jilid 2 4akultas 'ed+kteran #ni@ersitas Ind+nesia, &akarta .//3;h(00.2,20 7( '+sim MS, Yunant+ !, De)i ", Sar+sa AI, dkk( %uku !jar Ne+nat+l+gi( 0st Ed( Ikatan D+kter !nak Ind+nesia .//B; h( 07/,0B7 B( Pusp+neg+r+ TS, Sari Pediatri, F+l( ., N+( ., !gustus .///; E6 ,0/. E( !r@in %', Nels+n Ilmu 'esehatan !nak F+l ., 03th Ed( E:A( .///; h(B6B,B7.

23

You might also like