You are on page 1of 29

Latar Belakang Masalah Manusia mempunyai pandangan hidup berbedabeda setiap individualnya.

Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya.

Kasus terorisme merupakan kasus yang sedang marak di Indonesia maupun di dunia. Mereka mengatas namakandiri sebagai separatis, pejuang pembebasan, pasukan perang salib, militan, mujahidin, untuk berbuat terorisme. Jika dilihat pandangan islam, tindakan itu sudah salah dan sangat menyimpang dari jihad yang sebenarnya. Oleh karena itu, cara pandang harus dipikirkan dengan baik, tepat, dan teliti, agar tidak terjadi penyimpanganpenyimpangan perilaku yang dapat menyebabkan kekacauan.

Masalah Istilah teroris oleh para ahli kontraterorisme dikatakan merujuk kepada para pelaku yang tidak tergabung dalam angkatan bersenjata yang dikenal atau tidak menuruti peraturan angkatan bersenjata tersebut. Aksi terorisme juga mengandung makna bahwa serang-serangan teroris yang dilakukan tidak berperikemanusiaan dan tidak memiliki justifikasi, dan oleh karena itu para pelakunya ("teroris") layak mendapatkan pembalasan yang kejam. Akibat makna-makna negatif yang dikandung oleh perkataan "teroris" dan "terorisme", para teroris umumnya menyebut diri mereka sebagai separatis, pejuang pembebasan, pasukan perang salib, militan, mujahidin, dan lain-lain. Tetapi dalam pembenaran dimata terrorism : "Makna sebenarnya dari jihad, mujahidinadalah jauh dari tindakan terorisme yang menyerang penduduk sipil padahal tidak terlibat dalam perang". Padahal Terorisme sendiri sering tampak dengan mengatasnamakan agama.

Selain oleh pelaku individual, terorisme bisa dilakukan oleh negara atau dikenal dengan terorisme negara (state terorism). Misalnya seperti dikemukakan oleh Noam Chomsky yang menyebut Amerika Serikat ke dalam kategori itu. Persoalan standar ganda selalu mewarnai berbagai penyebutan yang awalnya bermula dari Barat. Seperti ketika Amerika Serikat banyak menyebut teroris terhadap berbagai kelompok di dunia, di sisi lain liputan media menunjukkan fakta bahwa Amerika Serikat melakukan tindakan terorisme yang mengerikan hingga melanggar konvensi yang telah disepakati

Pandangan adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, yang dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan di dalam masyarakat (Koentjaraningrat, 1980). Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup. cit-cita, kebajikan dan sikap hidup itu tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan. dalam kehidupannya,manusia tidak dapat melepaskan diri dari cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup itu. Sifat pandangan hidup elastis, bergantung pada situasi dan kondisi, tidak selamanya bersifat prinsipin, atau hakiki. Bahkan, pandangan hidup dapat terjadi tidak dengan kesadaran atau kesadaran yang dinyatakan, tetai kesadaran yang tak dinyatakan, sebagai akibat kepengapan kondisi. Pandangan Kasiepo ini dapat terjadi pula untuk suatu ideologi yang oleh Abdulrahman Wahid (1985) disebut reideologi dengan pola ideologi alternatif, yaitu rangkuman dari berbagai sumber dan reideologi kultural, yaitu menyusun serangkaian nilai oleh masyarakat.

Manusia mempunyai pandangan hidup berbeda-beda setiap individualnya. Pandangan hidup bersifat kodrat karena ini merupakan pandangan hidup seseorang dimasa depan. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar itu manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.

SUMBER PANDANGAN HIDUP Macam-macam pandangan hidupnberdasarkan sumbernya, dapat di golongkan dalam 3 kelompok, yaitu: Pandangan hidup yang bersumber dari agama ( pandangan hidup ini memiliki kebenaran mutlak). Pandangan hidup yang bersumber dari ideologi merupakan abstraki dari nilai-nilai budaya suatu negara atau bangsa. Misalnya, ideologi pancasila merupakn sumber pandangan hidup, sebagai mana halnya P4. Pandangan hidup yang bersumber dari hasil perenungan seseorang sehingga dapat merupakan ajaran atau etika untuk hidup, misalnya aliranaliran kepercayaan

Tersangka Teroris Medan Eks Napi Kasus Terorisme

MEDAN- Pengakuan enam tersangka teroris Medan dalam pemeriksaan malam ini, layak dijadikan bahan evaluasi dalam penanganan kasus-kasus terorisme. Mereka mengaku sudah pernah dihukum karena terlibat dalam kasus terorisme.

Dalam kaitan ini, proses deradikalisasi harus senantiasa dikedepankan dalam menangani para nara pidana kasus terorisme, sehingga setelah bebas mereka tidak kembali ke habitatnya, seperti kasus enam teroris Medan ini. Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Baharudin Djafar kepada wartawan di Medan menyatakan bahwa para tersangka teroris sudah mengakui keterlibatannya dalam jaringan Aceh. Mereka juga mengaku sudah pernah dihukum. Saat ini, para tersangka itu sudah teridentifikasi, ungkapnya di Medan, Minggu (10/4/2010) malam.

Pengakuan ini menguatkan dugaan sementara pihak kepolisian bahwa mereka terlibat dalam jaringan terorisme yang masuk ke wilayah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Selain itu, mereka juga termasuk dalam DPO (daftar pencarian orang) kasus terorisme.Bekas luka tembak pada lengan kiri salah seorang tersangka, yakni Komarudin alias Abu Musa (35) juga menjadi bukti keterlibatan mereka dalam jaringan teroris. Luka tembak pada lengan warga Bandar Lampung tersebut diduga didapatkannya saat berusaha melarikan diri dari kejaran pihak kepolisian di NAD.

Saat ini, lima tersangka telah dipindahkan ke Mapolda Sumut, setelah sebelumnya ditahan di markas Poltabes Medan. Sementara satu orang lagi terpaksa dirawat di RS Bhayangkara. Saat ini, mereka ditangani oleh tim Densus, tambah Baharuddin.Sementara itu, polisi juga masih mengejar dua tersangka lainnya. Mereka sempat kabur saat petugas hendak menangkap mereka di kawasan Taman Makam Pahlawan Medan, Jalan Sisingamangaraja, Medan, sekira pukul 00.30 WIB dinihari tadi. Polda Sumut sudah mengintruksikan kepada jajarannya untuk mengintensifkan razia di wilayah hukum Sumut.
Belakangan ini kasus terorisme ini sering terjadi. hal ini dapat mengakibatkan terganggunya rasa kenyamanan masyarakat umum.

Sumber : http://pecintafivers.wordpress.com/2010/05/19/terorisme -manusia-dan-pandangan-hidup

Apakah alasan mendasar seseorang untuk melakukan aksi terorisme? Banyak alasan seseorang melakukan aksi terorisme di antaranya, yaitu : Kondisi keluarga yang tidak sesuai harapan, membuat mereka bertemu dengan seseorang yang mengajaknya masuk dalam kelompok kecil. Perkumpulan ini merupakan bagian dari proses untuk membentuk sikap terorisme ( menurutProfesor Horace Romano Harre ). Rasa TERPAKSA karena hidup miskin atau hidup susah. Artinya jika hidup kaya dapat membantu banyak orang. Sedangkan, jika hidup susah, lebih baik berjuang di jalan Allah ( fisabilillah ).Karena dalam konsep zakat, fisabilillah yang mendapat hak bagian (mustahiq ). LINGKUNGAN, juga dapat membentuk dan menumbuhkan bibit teroris. Para teroris yang dianggap pahlawan di suatu daerah tertentu akan membuat iriorang di sekitarnya untuk melakukan hal yang sama.

Media, peran cita-cita media menyuburkan teroris dan dapat menumbuhkan cita-cita seseorang bahkan anak-anak yang mengonsumsi media tersebut secara terus menerus ingin seperti itu. Menjaditeroris, bisa seterkenal artis, selebritis, pengusaha dan pejabat. Merasa diperlakukan tidak adil. Hal ini dapat menumbuhkan keinginanya menjadi seorang teroris. Keadan ini dapat menjadikan seseorang menjadi teroris yang sangat berbahaya.

Proses cuci otak atau indokrinisasi, kebanyakan cara menjadikan seseorang menjadi seorang teroris adalah dengan menguasai sepenuhnya kehidupan para pengikut, sekalian membuat setiap doktirin yang diberikan menjadi paradigma hidup dari si korban. Beberapa cara mencuci otak : A. Pelumpuhan Yang pertama harus dilakukan dalam melakukan praktik cuci otak adalah melumpuhkan korban. B. Pembentukan Karakter Setelah pelumpuhan, korban akan didengarkan musik. Para pakar psikologi pun mengakui jika musik memiliki pengaruh bagi karakteristik seseorang. Dalam spiritual pun para pakar mengakui jika musik memiliki roh. C. Teaching Dalam keadaan korban kehilangan kesadaran inilah korban dapat di ajarkan kepada korban dalam keadaan korban tidak sadar.

KARAKTERISTIK PSIKOLOGI DARI PELAKU TERORISME ANTARA LAIN, SEBAGAI BERIKUT : Teroris umumnya mempunyai organisasi yang solid, disiplin tinggi, militan dengan struktur organisasi berupa kelompok-kelompok kecil,dan perintah dilakukan melalui indoktrinasi serta teroris dilatihan bertahun-tahun sebelum melaksanakan aksinya. Teroris menganggap bahwa proses damai untuk mendapatkan perubahan sulit untuk diperoleh. Teroris memilih tindakan yang berkaitan dengan tujuan politik dengan cara kriminal dan tidak mengindahkan norma dan hukum yang berlaku. Memilih sasaran yang menimbulkan efek psikologi yang tinggi untuk menimbulkan rasa takut dan mendapatkan publikasi yang luas.

Penggunaan atau ancaman didesain untuk mempengaruhi pemerintah atau mengintimidasi publik atau bagian tertentu dari publik Penggunaan atau ancaman dibuat dengan tujuan politik, agama, atau ideologi Pengguanaan atau ancaman yang masuk dalam subseksi yang melibatkan senjata api dan bahan peledak

SASARAN PARA TERORISME ANTARA LAIN, SEBAGI BERIKUT :

Sasaran fisik terorisme : Pada umumnya sasaran fisik terorisme antara lain, sebagai berikut : Instalasi Militer Bangunan obyek vital, seperti :pembangkit energi , instalasi komunikasi, kawasan industri, pariwisata dan sarana transportasi. Personil Aparat Pemerintah Diplomat Pelakubisnis Personillawanpolitik

Secara geografis Indonesia terletak diposisi silang dunia diantara dua benua dan dua lautan, hal tersebut menjadikan Indonesia pada posisi strategis, dan juga menjadikan Indonesia sebagai sarana pertarungan elit politik Di sisi lain, konfigurasi geografis dan posisi Indonesia yang strategis juga menyimpan kekayaan alam yang melimpah, dan merupakan aset bangsa dan negara yang sangat berharga, hal tersebut dapat memberi-kan prospek masa depan bagi kerjasama di bidang ekonomi antar bangsa. Kondisi tersebut menjadikan Indonesia sebagai fokus dalam berbagai hal, baik itu dalam bidang pariwisata, perekonomian dan bidang lainnya.

Beberapa aksi-aksi terror yang terjadi tersebut, telah mendorong Pemerintah Indonesia untuk menyatakan perang melawan terorisme dan mengambil langkah-langkah pemberantasan serius dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan, baik berupa Instruksi, Peraturan Pemerintah maupun Perundang-undangan yakni UU Nomor 15 / 2003 dan UU Nomor 16/2003, serta perangkat lainnya seperti pembentukan satuan anti teror di Polri dan anti teror lainnya yang telah terbentuk sebelumnya di TNI. Saat ini dituntut suatu pemahaman tentang pertahanan dan keamanan yang terintegrasi dari seluruh komponen bangsa serta adanya upaya yang sungguh untuk melakukan perubahan atas doktrin pertahanan dan keamanan serta pola pendekatan atas masalah pertahanan dan keamanan, guna mengantisipasi dan mencegah terulangnya aksi terroris di Indonesia.

Ada sebuah pemikiran yang diilhami oleh pernyataan Menteri Pertahanan RI Prof. DR. Yuwono Sudarsono, MA. tentang Pertahanan Militer ( Military Defence) dan Pertahanan Nir Militer (Non Military Defence ). Pem-bangunan yang seimbang dari kedua hal tersebut dapat mencegah terjadinya kegiatan teroris di Indonesia, misalnya Pembangunan Pertahanan Militer yakni meningkatkan profesionalisme para perajurit TNI / Aparat Pemerintah dalam menjaga kedaulatan wilayah NKRI dari setiap ancaman termasuk ancaman teroris, tentunya pembangunan tersebut juga harus dilengkapi dengan alat peralatan antara lain peralatan yang dapat mendeteksi setiap keluar masuknya orang maupun barang yang dapat digunakan untuk aksi teror, disamping tentunya modernisasi alat utama sistem senjata.

Sedangkan untuk pembangunan pertahanan nir militer dilaksanakan melalui pembangunan ketahanan nasional di bidang idiologi, politik, ekonomi dan sosial budaya yang pada akhirnya akan menciptakan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera, serta masyarakat yang cinta tanah air dan bangga atas dirinya sebagai anak bangsa Indonesia . Dengan kata lain pembangunan yang seimbang dari Pertahanan Militer dan Pertahanan Nir Militer merupakan pembangunan dibidang kesejahteraan dan pertahanan dan keamanan yang seimbang dan dapat menangkal aksi teroris di Indonesia.

MOTIF TERORISME DAPAT DIKLASIFIKASAKAN MENJADI 3 KATAGORI ANTARA LAIN, YAITU : Rasional Psikologis Budaya

TUJUAN TERORIS Tujuanjangakapendek : Mempeeroleh pengakuan dari masyarakat lokal, nasional, regional maupun dunia internasional atas perjuangannya. Memicu reaksi pemerintah, over reaksi dan tindakan represif yang dapat mengakibatkan keresahan di masyarakat. Mengganggu, melemahkan dan mempermalukan pemerintah, militer atau aparat keamanan lainnya. Menunjukkan ketidak mampuan pemerintah dalam melindungi dan mengamankan rakyatnya. emperoleh uang atau perlengkapan. Mengganggu dan atau menghancurkan sarana komunikasi, informasi maupun transportasi. Mencegah atau menghambat keputusan dari badan eksekutif atau legislatif. Menimbulkan mogok kerja. Mencegah mengalirnya investasi dari pihak asing atau program bantuan dari luar negeri. Membalas dendam.

Tujuan Jangka Panjang : Menimbulkan perubahan dramatis dalam pemerintahan, seperti revolusi, perang saudara atau perang antar negara. Mengganti ideologi suatu negara dengan ideologi kelompoknya. Menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi pihak teroris selama perang gerilya. Mempengaruhi kebijakan pembuat keputusan baik dalam lingkup lokal, nasional, regional atau internasional. Memperoleh pengakuan politis sebagai badan hukum untuk mewakili suatu suku bangsa atau kelompok nasional, misalnya PLO.

Dalam rangka memerangi aksi terorisme, secara umum diperlukan persyaratan kesiapan yang meliputi : (1) kesiapan dibidang politik, yakni perlunya dukungan masyarakat secara penuh bahwa terorisme adalah musuh bangsa dan negara yang harus dihadapi oleh segenap bangsa; (2) kesiapan dibidang hukum, peraturan perudangan dibidang pemberantasan terorisme merupakan agenda mutlak, karena hukum ini akan memberikan kekuatan kepada semua pihak untuk menjerat pelaku terorisme, disadari bahwa hukum untuk menghadapi aksi teror kurang sejalan dengan semangat demokrasi dan HAM; (3) kesiapan bidang operasional, yakni menuntut kesiapan adanya satuan antiteror dan Litbang teror, bekerjasama dengan semua pihak, permasalahannya adalah belum adanya aturan baku atau prosedur tetap yang baku dan mengikat semua pihak.

Masyarakat harus lebih menyadari tentang keadaan dirinya, menyadari proses yang dirinya sedang terlibat saat itu. Untuk teknik lowball, biasanya yang diserang adalah orang bertipe mudah merasa bersalah. Jadi saat diminta untuk berbuat sesuatu, tidak bisa menolak. Tak jauh beda dengan teknik lowball, teknik sugesti juga harus diwaspadai. Kuncinya, masyarakat memang harus meningkatkan kesadaran diri. Bila ada orang asing yang memberikan perhatian berlebihan, jangan raguragu menolak. Biasanya pelaku-pelaku kejahatan tersebut mensugesti kita menuju ketenangan, bisa dengan memberikan kue atau bahkan mengajak ke suatu tempat.

Pandangan hidup setiap individu berbeda, pandangan hidup ini memengaruhi cara berpikir seseorang. Seperti teroris, yang berpandangan bahwa untuk memerjuangkan hak asasi dan kebebasannya, mereka mengorbankan hak asasi orang lain yang bahkan tidak bersalah. berdasarkan akal sehat dan pandangan kaum kebanyakan, pandangan hidup seperti teroris ini tentu tidak dapat dibenarkan karena merugikan banyak pihak. Apapus motifnya, melakukan aksi terorisme merupakan hal yang tidak benar, seperti bom bunuh diri yang akan banyak warga sipil yang tidak terlibat dalam perang bahkan tidak mengetahui apapun. Alasan teroris yang mengatasnamakan pejuang pembebasan, pasukan perang salib, militan, mujahidin, dan lain-lain. Tetapi dalam pembenaran dimata terrorism : "Makna sebenarnya dari jihad, mujahidinadalah jauh dari tindakan terorisme yang menyerang penduduk sipil padahal tidak terlibat dalam perang". Padahal Terorisme sendiri sering tampak dengan mengatasnamakan agama.

Jika dilihat dari agama Islam sendiri pun, Islam telah mengatur bagaimana hubungan antar manusia, bagaimana kedamaian itu seharusnya diciptakan. Islam tidak mengajarkan balas dendam ataupun kekerasan.

Sulaeman, Munandar. 2012. Ilmu Budaya Dasar.Bandung:PT. Refika Aditama http://pecintafivers.wordpress.com/2010/05/19/terorisme -manusia-dan-pandangan-hidup pecintafivers.wordpress.com/Kasus teroris yang terjadi Indonesia (Manusia dan Pandangan Hidup) | Si Scream singgih-creative.blogspot.com/Creative: Kasus terorisme di dunia (Manusia dan Pandangan Hidup) koleksi.org/Kasus Pandangan Hidup - Definisi dan Pengertian s tarihoran.wordpress.com/Manusia dan pandangan hidup analisi kasus teroris Indonesia | febri's Blog http://miftakhulfurqon1.blogspot.com/2013/06/analisakasus-terorisme-yang-terjadi.html

You might also like