You are on page 1of 8

BAB II TINJAUAN TEORI A.

DEFINISI Insufisiensi katup aorta (regurgitasi) adalah kembalinya darah ke ventrikel kiri dari aorta selama diastol. Insufisiensi aorta adalah suatu keadaan dimana terjadi refluk (aliran balik) darah dari aorta ke dalam ventrikel kiri sewaktu relaksasi (4). Ansietas (cemas) adalah suatu perasaan takut yang tidak menyenangkan dan tidak dapat dibenarkan yang sering disertai dengan gejala fisiologis (10). B. ETIOLOGI Insufisiensi darah dari aorta ke ventrikel kiri dapat terjadi dalam artifisial yaitu (!)" 1. #ilatasi pangkal aorta seperti yang ditemukan pada " a. b. c. a. b. c. d. e. f. a. b. $enyakit kolagen %ortitis sifilitika #iseksi aorta $enyakit jantung reumatik &ndokarditis bakterialis Aorta artificial congenital Ventricular septal defect (VSD) 'uptur traumatik Aortic left ventricular tunnel *indrom marfan +ukopolisakaridosis macam kelainan

. $enyakit katup artifisial

(. )enetik

C. PATOFISIOLOGI Insufisiensi aorta disebabkan oleh lesi peradangan yang merusak bentuk bilah katup aorta, sehingga masing-masing bilah tidak bisa menutup lumen aorta dengan rapat selama diastole dan akibatnya menyebabkan aliran balik darah dari aorta ke ventrikel kiri
(1)

#efek katup ini bisa disebabkan oleh endokarditis, kelainan bawaan, atau penyakit seperti sifilis dan pecahnya aneurisma yang menyebabkan dilatasi atau sobekan aorta asenden (1). .arena kebocoran katup aorta saat diastole, maka sebagian darah dalam aorta, yang biasanya bertekanan tinggi, akan mengalir ventrikel kiri, sehingga ventrikel kiri harus mengatasi keduanya, yaitu mengirim darah yang secara normal diterima dari atrium kiri maupun darah yang kembali dari aorta. /entrikel kiri kemudian melebar dan hipertrofi untuk mengakomodasi peningkatan volume ini, demikian juga akibat tenaga mendorong yang lebih dari normal untuk memompa darah, menyebabkan tekanan darah sistolik meningkat. *istem kardiovaskuler berusaha mengkompensasi melalui refleks dilatasi pembuluh darah dan arteri perifer melemas, sehingga tahanan perifer menurun dan tekanan diastolik turun drastis (1). $erubahan hemodinamik keadaan akut dapat dibedakan dengan keadaan kronik. .erusakan akut timbul pada pasien tanpa riwayat insufisiensi sebelumnya. /entrikel kiri tidak punya cukup waktu untuk beradaptasi terhadap insufisiensi aorta. $eningkatan secara tiba-tiba dari tekanan diastolik akhir ventrikel kiri bisa timbul dengan sedikit dilatasi ventrikel (4). D. MANIFESTASI KLINIK %dapun tanda dan gejala yang biasa dirasakan oleh pasien dengan aorta regurgitasi adalah sebagai berikut (4)" 1. 'asa lelah . #yspnea saat aktivitas (. $alpitasi 4. %ngina dengan hipertropi ventrikel kiri 0. 1emuan hemodinamik " a. $engisian dan pengosongan denyut arteri yang cepat b. 1ekanan nadi melebar disertai peningkatan tekanan sistemik dan penurunan tekanan diastolik c. 1ekanan diastolik rendah 2. %uskultasi " 3ising diastolic, bising austinflint yang khas, *istolic &jection 4lick disebabkan oleh peningkatan volume ejeksi

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. &lektrokardiogram . 'adiogram dada (. &chocardiogramm 4. .ateterisasi jantung 0. %ortography 2. $eningkatan cardiac iso en6im (cpk 7 ckmb) F. PENATALAKSANAAN $enggantian katup aorta adalah terapi pilihan, tetapi kapan waktu yang tepat untuk penggantian katup masih kontroversial. $ilihan untuk katup buatan ditentukan berdasarkan umur, kebutuhan, kontraindikasi untuk koagulan, serta lamanya umur katup. $embedahan dianjurkan pada semua pasien dengan hipertrofi ventrikel kiri tanpa memperhatikan ada atau tidaknya gejala lain. 3ila pasien mengalami gejala gagal jantung kongestif, harus diberikan penatalaksanaan medis sampai dilakukannya pembedahan (4). G. ASUHAN KEPERAWATAN $roses keperawatan klien dengan kasus insufisiensi aorta ((,8) 1. PENGKAJIAN a. %ktivitas9istirahat )ejala" .elemahan, kelelahan, pusing, rasa berdenyut, dispnea karena kerja, palpitasi, gangguan tidur (ortopnea, dispnea paroksismal nokturnal, nokturia, keringat malam hari). 1anda" 1akikardi, gangguan pada 1#, pingsan karena kerja, takipnea, dispnea. b. *irkulasi )ejala" 'iwayat kondisi pencetus, contoh demam reumatik, endokarditis bakterial subakut, infeksi streptokokal: hipertensi, kondisi kongenital (contoh kerusakan atrial-septal, sindrom +arfan), trauma dada, hipertensi pulmonal, riwayat murmur jantung, palpitasi, serak, hemoptisis, batuk dengan9tanpa produksi sputum. 1anda" *istolik 1# menurun (%* lambat). 1ekanan nadi" penyempitan (*%): luas (I%). " 5ipertropi ventrikel kiri " $embesaran ventrikel kiri, dilatasi aorta proksimal " *truktur dan gerakan katup yang abnormal. " /entrikel kiri tampak opag selama penyuntikan bahan kontras

kedalam pangkal aorta

;adi karotid" lambat dengan volume nadi kecil (*%): bendungan dengan pulsasi arteri terlihat (I%). ;adi apikal" $+I kuat dan terletak di bawah dan ke kiri (I+): secara lateral kuat dan perpindahan tempat (I%). )etaran" )etaran diastolik pada apek (*+), getaran sistolik pada dasar (*%), getaran sistolik sepanjang batas sternal kiri: getaran sistolik pada titik jugular dan sepanjang arteri karotis (I%).

#orongan" dorongan apikal selama sistolik (*%). 3unyi jantung" *1 keras, pembukaan yang keras (*+). $enurunan atau tak ada *1, bunyi robekan luas, adanya *(, *4 (I+ berat). 3unyi ejeksi sistolik (*%). 3unyi sistolik, ditonjolkan oleh berdiri9jongkok (+/$).

.ecepatan" takikardi (+/$): takikardi pada istirahat (*+). Irama" tak teratur, fibrilasi atrial (*+ dan I+). #isritmia dan derajat pertama blok %/ (*%). +urmur" bunyi rendah, murmur diastolik gaduh (*+). +urmur sistolik terdengar baik pada dasar dengan penyebaran ke leher (*%). +urmur diastolik (tiupan), bunyi tinggi dan terdengar baik pada dasar (I%).

c. Integritas ego )ejala" 1anda kecemasan, contoh gelisah, pucat, berkeringat, fokus menyempit, gemetar. d. +akanan9cairan )ejala" #isfagia (I+ kronis), perubahan berat badan, penggunaan diuretik. 1anda" &dema umum atau dependen, hepatomegali dan asites (*+, I+), hangat, kemerahan dan kulit lembab (I%), pernapasan payah dan bising dengan terdengar krekels dan mengi. e. ;eurosensori )ejala" &pisode pusing9pingsan berkenaan dengan beban kerja. f. ;yeri9kenyamanan )ejala" ;yeri dada, angina (*%, I%), nyeri dada non-angina9tidak khas (+/$). g. $ernapasan )ejala" #ispnea (kerja, ortopnea, paroksismal, nokturnal). 3atuk menetap atau nokturnal (sputum mungkin9tidak produktif).

1anda" 1akipnea, bunyi napas adventisius (krekels dan mengi), sputum banyak dan berbercak darah (edema pulmonal), gelisah9ketakutan (pada adanya edema pulmonal. h. .eamanan )ejala" $roses infeksi9sepsis, kemoterapi radiasi, adanya perawatan gigi (pembersihan, pengisian, dan sebagainya). 1anda" $erlu perawatan gigi9mulut. i. $enyuluhan9pembelajaran )ejala" $enggunaan obat I/ (terlarang) baru9kronis. j. $ertimbangan pemulangan" #') menunjukkan rerata lama dirawat" 4,8 hari. 3antuan dengan kebutuhan perawatan diri, tugas-tugas rumah tangga9pemeliharaan, perubahan dalam terapi obat, susunan perabot di rumah. 2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN a. $enurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan dalam preload9peningkatan tekanan atrium dan kongesti vena. b. 'isiko kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan filtrasi glomerulus. c. ;yeri akut berhubungan dengan iskemia jaringan miokard. d. Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan. e. %nsietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan. 3. INTERVENSI a. $enurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan dalam preload9peningkatan tekanan atrium dan kongesti vena. 1ujuan " +enunjukkan penurunan episode dispnea, nyeri dada, dan disritmia. Intervensi " 1. $antau 1#, nadi apikal, nadi perifer. '9 Indikator klinis dari keadekuatan curah jantung. $emantauan memungkinkan deteksi dini9tindakan terhadap dekompensasi. . 3antu dengan aktivitas sesuai indikasi (misal" berjalan) bila pasien mampu turun dari tempat tidur aatur posisi saat istirahat dengan posisi semi fowler . '9

+elakukan kembali aktivitas secara bertahap mencegah pemaksaan terhadap cadangan jantung. $osisi semi fowler memudahkan oksigenasi. (. 3erikan oksigen suplemen dan obat-obatan sesuai indikasi. $antau #)%9nadi oksimetri. '9 +emberikan oksigen untuk ambilan miokard dalam upaya untuk mengkompensasi peningkatan kebutuhan oksigen. b. ;yeri akut berhubungan dengan iskemia jaringan miokard. 1ujuan " ;yeri hilang9terkontrol. Intervensi " 1. *elidiki laporan nyeri dada dan bandingkan dengan episode sebelumnya. )unakan skala nyeri (0-10) untuk rentang intensitas. 4atat ekspresi verbal9non verbal nyeri, respons otomatis terhadap nyeri (berkeringat, 1# dan nadi berubah, peningkatan atau penurunan frekuensi pernapasan). '9 $erbedaan gejala perlu untuk mengidentifikasi penyebab nyeri. $erilaku dan perubahan tanda vital membantu menentukan derajat9 adanya ketidaknyamanan pasien khususnya bila pasien menolak adanya nyeri. . %njurkan pasien berespons tepat terhadap angina (contoh berhenti aktivitas yang menyebabkan angina, istirahat, dan minum obat antiangina yang tepat). 3erikan lingkungan istirahat dan batasi aktivitas sesuai kebutuhan. '9 %ktivitas yang meningkatkan kebutuhan oksigen miokardia (contoh kerja tiba-tiba, stres, makan banyak, terpajan dingin) dapat mencetuskan nyeri dada. (. 3erikan vasodilator, contoh nitrogliserin, nifedipin ($rocardia) sesuai indikasi. '9 <bat diberikan untuk meningkatkan sirkulasi miokardia (vasodilator) menurunkan angina sehubungan dengan iskemia miokardia. c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan. 1ujuan " +enunjukkan peningkatan yang dapat diukur dalam toleransi aktivitas. Intervensi " 1) .aji toleransi pasien terhadap aktivitas menggunakan parameter berikut" frekuensi nadi 09menit diatas frekuensi istirahat: catat peningkatan 1#, dispnea atau nyeri dada: kelelahan berat dan kelemahan: berkeringat: pusing: atau pingsan. '9 $arameter menunjukkan respons fisiologis pasien terhadap stres aktivitas dan indikator derajat pengaruh kelebihan kerja9jantung.

) .aji

kesiapan

untuk

meningkatkan

aktivitas

contoh

penurunan

kelemahan9kelelahan, 1# stabil9frekuensi nadi, peningkatan perhatian pada aktivitas dan perawatan diri. '9 *tabilitas fisiologis pada istirahat penting untuk memajukan tingkat aktivitas individual. () #orong memajukan aktivitas9toleransi perawatan diri. '9 .onsumsi oksigen miokardia selama berbagai aktivitas dapat meningkatkan jumlah oksigen yang ada. .emajuan aktivitas bertahap mencegah peningkatan tiba-tiba pada kerja jantung. 4) 3erikan bantuan sesuai kebutuhan dan anjurkan penggunaan kursi mandi, menyikat gigi9rambut dengan duduk dan sebagainya. '9 1eknik penghematan energi menurunkan penggunaan energi sehingga membantu keseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen. 0) #orong pasien untuk berpartisipasi dalam memilih periode aktivitas. '9 *eperti jadwal meningkatkan toleransi terhadap kemajuan aktivitas dan mencegah kelemahan. d. %nsietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan. 1ujuan " +enunjukkan penurunan ansietas9terkontrol. Intervensi " 1) $antau respons fisik, contoh palpitasi, takikardi, gerakan berulang, gelisah. '9 +embantu menentukan derajat cemas sesuai status jantung. $enggunaan evaluasi seirama dengan respons verbal dan non verbal. ) 3erikan tindakan kenyamanan (contoh mandi, gosokan punggung, perubahan posisi). '9 +embantu perhatian mengarahkan kembali dan meningkatkan relaksasi, meningkatkan kemampuan koping. () #orong ventilasi perasaan tentang penyakit-efeknya terhadap pola hidup dan status kesehatan akan datang. %njurkan pasien melakukan teknik relaksasi, contoh napas dalam, bimbingan imajinasi, relaksasi progresif. '9 +emberikan arti penghilangan respons ansietas, menurunkan perhatian, meningkatkan relaksasi dan meningkatkan kemampuan koping. 4) =ibatkan pasien9orang terdekat dalam rencana perawatan dan dorong partisipasi maksimum pada rencana pengobatan. '9 .eterlibatan akan membantu memfokuskan perhatian pasien dalam arti positif dan memberikan rasa kontrol. 4. EVALUASI

1. +enunjukkan penurunan episode dispnea, nyeri dada, dan disritmia. . +enunjukkan keseimbangan masukan dan haluaran, berat badan stabil, tanda vital dalam rentang normal, dan tak ada edema. (. ;yeri hilang9terkontrol. 4. +enunjukkan peningkatan yang dapat diukur dalam toleransi aktivitas. 0. +enunjukkan penurunan ansietas9terkontrol.

You might also like