You are on page 1of 8

Model Pembelajaran Bela H.

Banathy, Briggs, dan Kemp


MODEL PEMBELAJA A! BELA H.BA!A"H# DA! B $%%& Dalam dunia pendidikan banyak sekali masalah yang sering kita jumpai baik dalam rana materi ataupun prakteknya. Salah satunya yakni masalah perencanaan pembelajaran, perencanaan pembelajaran merupakan tahapan penting yang harus dilakukan guru sebelum mereka melaksanakan kegiatan belajar-mengajar dan untuk mencapai tujuan akhir pembelajaran. Pembelajaran bukan sekedar aktivitas rutin pendidikan tetapi merupakan komunikasi edukatif yang penuh pesan, sistemik, prosedural, dan sarat tujuan. Karena itu, ia harus dipersiapkan secara cermat. Perencanaan pembelajaran adalah suatu proses pembuatan rencana, model, pola, bentuk, kunstruksi yang melibatkan, guru, peserta didik, serta fasilitas lain yang dibutuhkan yang tersusun secara sitematis agar terjadi proses pembelajaran yang efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Perencanaan pembelajaran merupakan suatu proses memahami beragam dokumen normatif (Permen , !, ", lainnya# dan alternatif (buku teks atau sumber lain# serta realitas kontekstual (sis$a dan kebutuhannya#, dan selanjutnya me$ujudkan hasil pemahaman itu menjadi dokumen aplikatif (silabus dan %PP# yang siap dilaksanakan dalam pembelajaran di sekolah.Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar (pasal & PP '() &&*#. Kegiatan pembelajaran harus direncanakan guru bersama peserta didik. +erikut ini gambaran kerangka kerja dalam merencanakan pembelajaran dengan menggunakan segitiga kurikulum. MODEL PE E!'A!AA! BELA H. BA!A"H# ,odel +anathy dikembangkan pada tahun '(-. oleh +ela /. +anathy. ,odel yang dikembangkannya ini berorientasi pada hasil pembelajaran, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sistem, yakni pendekatan yang didasarkan pada kenyataan bah$a kegiatan belajar mengajar merupakan suatu hal yang sangat kompleks, terdiri atas banyak komponen yang satu sama lain harus bekerja sama secara baik untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya. ,odel pengembangan sistem pembelajaran ini berorientasi pada tujuan pembelajaran. 0angkah-langkah pengembangan sistem pembelajaran terdiri dari - jenis kegiatan. ,odel desain ini bertitik tolak dari pendekatan sistem (sistem approach#, yang mencakup keenam komponen (langkah# yang saling berinterelasi dan berinteraksi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pada langkah terakhir para pengembang diharapkan dapat melakukan perubahan dan perbaikan sehingga tercipta suatu desain yang diinginkan. ,odel ini tampaknya hanya diperuntukan bagi guru-guru di sekolah, mereka cukup dengan merumuskan tujuan pembelajaran khusus dengan mengacu pada tujuan pembelajaran umum yang telah disiapkan dalam sistem. Komponen-komponen tersebut menjadi dan merupakan acuan dalam menetapkan langkahlangkah pengembangan, sebagai berikut1 '. ,erumuskan tujuan (formulate objectives# . ,engembangkan tes (develop test# !. ,enganalisis tugas belajara (analyzing learning task# ". ,endesain sistem pembelajaran (design sistem# *. ,elaksanakan kegiatan dan mengetes hasil (implement and test output# -. ,elakukan perubahan untuk perbaikan (change to improve#

Komponen-komponen) langkah-langkah pengembangan tersebut di uraikan lebih lanjut di sub bab nomer !. (. Kelebihan dan Ke)*rangan Model Peren+anaan Bela H. Banathy Setiap model pembelajar pasti ada kelebihan dan kelemahan masing masing. Dalam modelpembelajaran ini kelompok kami menyimpulkan beberapa kelebihan dan kelemahan sebagai berikut1 A. Kelebihan ,odel +ela /. +anathy ini mempunyai beberapa kelebihan antara lain sebagai berikut1 a. ,enganalisis dan merumuskan tujuan dengan baik, baik tujuan umum maupun tujuan khusus yang lebih spesifik, yang merupakan sasaran dan arah yang harus dicapai peserta didik. b. ,engembangkan kriteria tes yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai /al ini dilakukan agar setiap tujuan yang dirumuskan tersedia alat untuk menilai keberhasilannya. c. ,enganalisis dan merumuskan kegiatan belajar, yakni merumuskan apa yang harus dipelajari (kegiatan belajar yang harus dilakukan sis$a dalam rangka mencapai tujuan belajar#. Kemampuan a$al sis$a harus dianalaisis atau dinilai agar mereka tidak perlu mempelajari apa yang telah mereka kuasai. d. ,engadakan perbaikan dan perubahan berdasarkan hasil evaluasi. 2adi model ini didasarkan pada hasil test peserta didik. e. 0angkah 3 langkahnya yang hanya sedikit sehingga kita bisa lebih efektif untuk membuatnya. B. Kelemahan 4da beberapa kelemahan yang dimiliki oleh model perencanaan +ela /. +anathy ini antara lain1 a. Sedikit langkah sehingga di kha$atirkan akan tidak effesien. b. ,odel cenderung lebih fokus pada materi yang belum dikuasai oleh anak didik sehingga mengabaikan materi yang sudah di pelajari yang bisa lupa apabila tidak pernah di kaji ulang. 5. 6mplementasi 0angkah-0angkah ,odel Perencanaan +ela /. +anathy Dalam bab 6 tadi sudah di terangkan bah$a dalam model +ela /.+anathy ini ada enam langkah. 0angkah-langkah Pengembangan desain pembelajaran dilakukan melalui - langkah pengembangan sebagai berikut1 '. ,erumuskan tujuan (formulate objectives# 0angkah pertama ini merupakan sesuatu pernyataan yang menyatakan apa yang kita harapkan dari mahasis$a untuk dikerjakan, diketahui, dan dirasakan sebagai hasil dari pengalaman belajarnya. . ,engembangkan tes (develop test# Dalam langkah ini dikembangkan suatu tes yang didasarkan atas tujuan yang diinginkan dan digunakan untuk mengetahui kemampuan yang diharapkan dicapai sebagai hasil dari pengalaman belajarnya. !. ,enganalisis tugas belajar (analyzing learning task# Dalam langkah ini dirumuskan apa yang harus dipelajari sehingga dapat menunjukan tingkah laku seperti yang digambarkan dalam tujuan yang telah dirumuskan. Dalam kegiatan ini, kemampuan a$al mahasis$a harus juga dianalisis atau dinilai karena mereka tidak perlu mempelajari apa yang telah mereka ketahui atau kuasai. ". ,endesain sistem pembelajaran (design sistem# Dalam langkah ini ditetapkan jad$al dan tempat pelaksanaan dari masing- masing komponen instruksional. Seluruh komponen instruksional yang telah dirumuskan perlu ditetapkan sebagai

suatu sistem pengajaran. Setelah itu perlu dipertimbangkan alternatif 3 alternatif dan identifikasi apa yang harus dikerjakan untuk menjamin bah$a mahasis$a akan menguasai kegiatan 3 kegiatan yang telah dianalisis pada langkah ketiga (hal ini di sebut oleh +anathy dengan istilah 7Function analysis8#. 2uga perlu ditentukan siapa atau apa yang mempunyai potensi paling baik untuk mencapai fungsi 3 fungsi tersebut (disebutnya 7component analysis8#. Perlu ditentukan pula kapan dan dimana fungsi 3 fungsi tersebut harus dilaksanakan(disebut 7design of the sistem8#. *. ,elaksanakan kegiatan dan mengetes hasil (implement and test out put# Dalam langkah ini, sistem yang sudah di desain, sekarang dapat di uji cobakan atau di tes dan dilaksanakan atau dikerjakan mahasis$a sebagai hasil implementasi sistem, harus dinilai agar dapat diketahui seberapa jauh mereka telah menunjukan tingkah laku seperti yang dimaksudkan dalam rumusan tujuan. -. ,engadakan perbaikan (change to improve# 9. /asil 3 hasil yang diperoleh dari evaluasi kemudian merupakan umpan balik ( feed back# untuk keseluruhan sistem sehingga perubahan3perubahan, jika diperlukan, dapat dilakukan untuk memperbaiki sistem intruksional. Kendatipun - komponen tersebut tampaknya sangat sederhana, namun untuk mengembangkan rancangan sistem pembelajaran model ini memerlukan kemampuan akademik yang cukup tinggi serta pengalaman yang memadai serta $a$asan yang luas. Selain dari itu, proses pengemabnagan suatu sistem menuntut partisipasi pihak-pihak terkait, seperti kepala sekolah, administrator, supervisor dan kelompok guru, sehingga rancangan kurikulum yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pendidikan di sekolah dan dapat diterapkan dalam sistem sekolah. MODEL PE E!'A!AA! PEMBELAJA A! ,E &$ B $%%& A. PE!%E "$A! MODEL 7model adalah seperangkat prosedur yang berurutan untuk me$ujudkan suatu proses, seperti penilaian kebutuhan, pemilihan media dan evaluasi8. (+riggs, '(9.1 !# 2adi, pengertian model instruksional adalah seperangkat prosedur yang berurutan untuk melaksanakan pengembangan instruksional. /asil akhir dari pengembangan instruksional adalah suatu sistem instruksional, yaitu materi dan strategi belajar mengajar yang di kembangkan secara empiris yang secara konsisten telah dapat mencapai tujuan instruksional tertentu. Pengembangan instruksional ini terdiri dari seperangkat kegiatan yang meliputi perencanaaan, pengembangan dan evaluasi terhadap sistem instruksional yang sedang di kembangkan tersebut sehingga setelah mengalami beberapa kali revisi, sistem instruksional tarsebut dapat memuaskan hati pengembangannya. B. MODEL PE!%EMBA!%A! $!&" -K&$O!AL B $%%& Pengembangan instuksional model briggs ini berorientasi pada rancangan sistem dengan sasaran guru yang akan bekerja sebagai perancang kegiatan instruksional maupaun tim pengembang instruksional yang anggotanya meliputi guru, administrator ahli bidang studi, ahli evaluasi, ahli media dan perancang instruksional. ,odel pengembangan instruksional +riggs ini bersandarkan pada prinsip keselarasan antara a. tujuan yang akan di capai, b# strategi untuk mencapainya, dan c# evaluasi keberhasilannya, yang dalam bahasa sehari 3hari dapat di nyatakan dalam bentuk pertanyaan a# mau kemana: b. bilamana sampai tujuan:

Dengan mengutip pendapat +riggs ('(99#, berdasrkan ! prinsip dasar pengembangan yang di pakai, urutan langkah kegiatan penembangan instruksional, menurut +riggs adalah sebagai berikut1 ,au kemana: ,eliputi1 '. 6dentifikasi masalah) tujuan . %umusan tujuan dalam perilaku belajar !. Penyusunan materi) silabus ". 4nalisis tujuan Dengan apa: ,eliputi1 *. 4nalisis tujuan -. 2enjang belajar dan strategi instruksional 9. %ancangan instruksional (;uru# .. Strategi instuksional (tim peembangan instruksional# Bilamana sampai t*j*an. melip*ti/ (. Penyusunan tes '&. <valuasi formatif ''. <valuasi sumatif 2adi, pertanyaaan 7mau kemana8 terja$ab bila tujuan belajar telah di rinci. Selanjutnya pertanyaan 7dengan apa 7 terj$ab bila materi media dan kegiatan yang akan di ambil telah di tentukan.Kemudian pertanyaan 7bila mana sampai8 terja$ab pula bila mana di pergunakan alat pengukur yang sesuai, yaitu memang secara khusus di rancang untuk keperluan itu tersebut. +erdasarkan pendapat +riggs tersebut, secara keseluruhan model pengembangan intruksional dari briggs, terdiri dari langkah 3 langkah sebagai berikut1 1. Identifikasi kebutuhan/tujuan Dalam langkah ini +riggs menggunakan pendekatan betahap ", yaitu1 a# mengidentifikasi tujuan kurikulum secara umum dan luas b# menentukan prioritas tujuan, c# mengidentifikasi kebutuhan kurikulum baru, dan d# menentukan prioritas remedialnya. 2. Penyusunan garis besar kurikulum/rincian tujuan kebutuhan instruksional yang telah di tuangkan dalam tujuan 3 tujuan kurikulum tersebut pengujiannya harus di rinci, disusun dan di organisasi menjadi tujuan 3 tujuan yang lebih spesifik. . Perumusan tujuan Sesudah tujuan kurikuler yang bersifat umum di tentukan dan diorganisasi menurut tujuan yang lebih khusus, tujuan ini sebaiknya di rumuskan dalam tingkah laku belajar yang dapat di ukur.Dianjurkan agar perumusan tujuan mengandung lima komponen1 - =indakan - >bjek - Situasi - 4lat dan batasan - Kemampuan. !. "nalisis tugas/tujuan Dalam langkah ini perlu di adakan analisis terhadap tiga hal, yaitu1 a. Proses informasi1 untuk menentukan tata urutan pemikiran yang logis b. Klasifikasi belajar1 untuk mengidentifikasi kondisi belajar yang di perlukan.

c. =ugas belajar1 untuk menentukan persyaratan belajar dan kegiatan belajar mengajar yang sesuai. #. Penyiapan evaluasi hasil belajar. Penyusunan tes dilakukan pada tahap ini karena erat kaitannya dengan tujuan yang ingin di capai. =es evaluasi harus sahih (valid#, karena itu harus selaras (congruen# dengan tujuannya, apakah itu di maksudkan untuk menilai perkembangannya (progress# seperti halnya mildtem test, tes diagnosis, seperti pre-test untuk melihat kemampuan a$al dan menentukan usaha remedialnya bila di pandang perlu, maupun tes akhir secara komprehensif. $. %enentukan jenjang belajar. ,enurut urutan yang telah di analisis pada nomor ". +riggs mengklarifikasikan tahap ini dan tahap berikutnya (penentuan kegiatan belajar# dalam pengertian strategi kontruksionsal. 2enjang belajar menyusun kembali sakues belajar tesebut dalam urutan kegiatan belajar yang merupakan persyarat bagi kegiatan belajar yang lain, dan mana yang urutannya dapat bebas pilih (optimal#. &. penentuan kegiatan belajar Penentuan strategi instruksional ini di tinjau dari dua segi, yaitu1 a. dari segi guru sebagai perancang kegiatan instruksional b. menurut tim pengembangan instruksional. Kegiatan yang perlu di lakukan guru dalam pengembangan strategi instruksional ini meliputi1 a. pemilihan media b. perencanaan kegiatan belajar mengajar, c. pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, d. pelaksanaan evaluasi belajar. ?ang di lakukan oleh tim pengembangan instruksional ini terdiri dari kegiatan 3 kegiatan sebagai berikut1 a. penentuan stimulus belajar yaitu stimulus apa yang paling sesuai untuk =6K tertentu(verbal, visual, demonstrasi, dan sebagainya#, b. pemilihan media1 yang harus di lakukan dalam batas 3 batas contrain yang ada kemudian di pertimbangkan segi keefektifan dan keefisiennya c. penentuan kondisi belajar1 Dilakukan dalam mempertimbangkan factor internal seperti motivasi, pengalaman belajar, dan sebagainya.dan faktor ekstrnal yang berupa stimulus dari dosen, media, dan materi. Dalam penentuan strategi belajar, kondisi belajar ini dilihat dalam perspeksikegiatan belajar (meminta perhatian, memberi informasi tentang tujuan mengingatkan kembali, memberi contoh memberi petunjuk belajar, merangsang kegiatan, memberi umpan balik, menilai kenerhasilan, dan memberi gairah usaha penyarapan atau rentensi dan alih ilmu#dan ka$asan hasil belajar di klarisifikasikan ke dalam ' ka$asan (diskriminasi, konsep, konkret, konsep verbal, aturan, pemecahan masalah, kemampuan kognitif, kemampuan sikap) efektif, kemampuan keterampilan) motoris, kemampuan mengientifikasi, kemampuan asosiatif dan kemampuan mengorganisasi# d. perumusan strategi belajar1 merumuskan bagaimana kondisi belajar yang sudah di pilih pada langkah '&b di atas e. pengembangan media1 Dikembangkan berdasarkan analisis dan informal yang mendahului yang meliputi produksi program media, petunjuk belajar, dan evaluasi belajar yang telah di susun pada langkah nomor * f. evaluasi formatif1 di lakukan untuk penyempurnaan butir 3 butir tes yang telah di susun pada langkah nomor *

g. penyusunan pedoman pemanfaatan1 untuk dapat membantu dosen bagaimana memanfaatkan sistem instruksional yang di kembangkan tersebut secara lengkap. '. Pemantauan bersama Pada tahap pemantauan bersama ini di lakukan oleh guru sebagai perancang kegiatan instruksional dan tim pengembangan instruksional. (. )valuasi formatif <faluasi formatif ini untuk mumperoleh data dalam rangka revisi dan perbaikan materi bahan belajar.evaluasi formatif inidilakukan menurut tiga fase, yaitu1 a# uji coba satu 3 satu, b# uji coba pada kelompok kecil, dan c# uji coba lapangan dalam skla besar. 1*. )valuasi sumatif @ntuk menilai sistem penyampaian secara keseluruhan pada akhir kegiatan. yang di nilai dalam evaluasi sumatif ini mencakup hasil belajar, tujuan instruksional dan prosedur yang dipilih. 5iri-ciri pembelajaran langsung a. 4danya tujuan pembelajaran b. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran c. Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung berlangsung dan berhasilnya pembelajaran '. Aase dan peran guru dalam pembelajaran langsung Fase I, Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa. Pada fase ini guru berperan dalam menjelaskan =PK, materi prasyarat, memotivasi sis$a dan mempersiapkan sis$a. Fase II, Mendemonstrasi pengetahuan dan keterampilan Pada fase ini guru berperan dalam mendemonstrasikan keterampilan atau menyajikan informasi tahap demi tahap Fase III, Mebimbing pelatihan Pada fase ini guru berperan memberikan latihan terbimbing Fase IV, Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik Pada fase ini seorang guru berperan mengecek kemampuan sis$a seperti memberi kuis terkini dan memberi umpan balik seperti membuka diskusi untuk sis$a Fase V, Memberikan latihan dan penerapan konsep Pada fase ini guru berperan dalam mempersiapkn latihan untuk sis$a dengan menerapkan konsep yang dipelajari pada kehidupan sehari-hari. . =ugas perencanaan pada model pembelajaran langsung a. ,erumuskan tujuan ;uru harus merumuskan tujuan pembelajaran yang relevan dengan kurikulum b. ,emilih isi ;uru harus mempertimbangkan berapa banyak informasi yang akan diberikan pada sis$a dalam kurun $aktu tertentu. ;uru harus selektif dalam memilih konsep yang diajarkan dengan model pembelajaran langsung c. ,elakukan analisis tugas Dengan menganalisis tugas, akan membantu guru menentukan dengan tepat apa yang perlu dilakukan sis$a untuk melaksanakan keterampilan yang akan dipelajari d. ,erencanakan $aktu

;uru harus memperhatikan bah$a kurun $aktu yang disediakan sepadan dengan kemampuan dan bakat sis$a, memotivasi sis$a agar mengerjakan tugas dengan perhatian yang optimal !. 0ima prinsip dasar yang dapat membimbing guru dalam merencana sistem penilaian dalam model pembelajaran langsung a. Sesuai dengan tujuan pembelajaran b. ,encakup semua tugas pembelajaran c. ,enggunakan soal tes yang sesuai d. ,embuat soal sevalid (terukur# dan sereliabel (konsisten# mungkin ,odel Pembelajaran 0angsung ini merupakan suatu model pendekatan mengajar yang dapat membantu sis$a di dalam mempelajari dan menguasai ketrampilan dasar serta memperoleh informasi selangkah demi selangkah. MODEL PEMBELAJA A! KEMP 2erold <. Kemp berasal dari 5alifornia State @niversity di Sanjose. Kemp mengembangkan model desain instruksional yang paling a$al bagi pendidikan. ,odel Kemp memberikan bimbingan kepada para sis$anya untuk berpikir tentang masalah-masalah umum dan tujuan-tujuan pembelajaran. ,odel ini juga mengarahkan para pengembang desain instruksional untuk melihat karakteristik para sis$a serta menentukan tujuan-tujuan belajar yang tepat. 0angkah berikutnya adalah spesifikasi isi pelajaran dan mengembangkan pretest dari tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya adalah menetakan strategi dan langkah-langkah dalam kegiatan belajar mengajar serta sumber-sumber belajar yang akan digunakan. Selanjutnya, materi)isi (content# kemudian dievaluasi atas dasar tujuan-tujuan yang telah dirumuskan. 0angkah berikutnya adalah melakukan identifikasi dan revisi didasarkan atas hasil-hasil evaluasi. Perencanaan desain pembelajaran model Kemp dapat digunakan pada tingkat sekolah dasar, sekolah lanjutan, maupun perguruan tinggi. Desain pembelajaran ,odel Kemp ini dirancang untuk menja$ab tiga pertanyaan, yakni1 '. 4pa yang harus dipelajari sis$a (tujuan pembelajaran#. . 4pa)bagaimana prosedur, dan sumber-sumber belajar apa yang tepat untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan (kegiatan, media, dan sumber belajar yang digunakan#. !. +agaimana kita tahu bah$a hasil belajar yang diharapkan telah tercapai (evaluasi#. 0angkah-langkah pengembangan desain pembelajaran ,odel Kemp, terdiri dari delapan langkah, yakni1 ('# ,enentukan tujuan instruksional umum (=6@# atau kometensi dasar ( # ,embuat analisis tentang karakteristik sis$a. (!# ,enentukan tujuan instruksional secara spesifik, operasional, dan terukur (dalam K=SP adalah indicator#. ("# ,enentukan materi)bahan ajar yang sesuai dengan tujuan instruksional khusus (indicator# yang telah dirumuskan. (*# ,enetapkan penjajagan atau tes a$al (preassessment#. (-# ,enentukan strategi belajar mengajar, media dan sumber belajar. (9# ,engoordinasikan sarana penunjang yang diperlukan meliputi biaya, fasilitas, eralatan, $aktu dan tenaga. (.# ,engadakan evaluasi.

Penjelasan ,odel pembelajaran 2erold <. Kemp ('(99#, terdiri atas delapan langkah, yaitu1 '. ,enentukan tujuan pembelajaran umum atau standard kompetensi dan kompeteni dasar, yaitu tujuan yang ingin dicapai dalam setiap kegiatan pembelajaran dan dalam mengajarkan masing-masing pokok bahasan. . ,embuat analisis tentang karakteristik sis$a. 4nalisis ini diperlukan antara lain untuk mengetahui apakah latar pendidikan dan social budaya sis$a memungkinkan untuk mengikuti program, serta langkah-langkah apa yang perlu diambil. !. ,enentukan tujuan pembelajaran khusus atau indicator, yaitu tujuan yang spesifik, operasional, dan terukur. Dengan demikian, sis$a akan tahuapa yang harus dipelajari, bagaimana mengerjakannya, dan apa ukurannyabah$a sis$a telah berhasil. Dari segi guru, rumusan itu akan berguna dalam menyusun tes kemampuan dan pemilihan bahan)materi yang sesuai. ". ,enentukan materi)bahan pelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus. ,asalah yang sering kali dihadapi guru-guru adalah begitu banyaknya materi pelajaran yang harus diajarkan dengan $aktu yang terbatas. Demikian juga, timbul kesulitan dalam mengorganisasikan materi)bahan ajar yang akan disajikan keada para sis$a. Dalam hal ini diperlukan ketepatan guru dalam memilih dan memilah sember belajar, materi, media, dan prosedur pembelajaran yang akan digunakan. *. ,nentukan penjajagan a$al (preassessment# atau pretest, yaitu untuk mengetahui sejauh mana sis$a telah memenuhi persyaratan belajar yang dituntut untuk mengikuti program pembelajaran. 6ni diperlukan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan a$al sis$a dalam memenuhi prasyarat belajar yang dituntut untuk mengikuti program pembelajaran yang akan dilaksanakan. Dengan demikian, dalam pembelajaran guru dapat memilih materi yang dibutuhkan dan diperlukan tanpa harus menyajikan materi yang tidak perlu dan sis$a tidak cepat bosan. -. ,enentan strategi belajar-mengajar dan sumber belajar yang sesuai. 5riteria umum untuk pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus tersebut adalah1 (a# <fisiensiB (b# KeefektifanB (c# <konomisB (d# Keptaktisan melalui suatu analisis alternative. 9. Koordinasi sarana penunjang yang diperlukan, meliputi biaya, fasilitas, pralatan, $aktu dan tenaga. .. ,engadakan evaluasi, yaitu mengontrol dan mengkaji keberhasilan program secara keseluruhan, yaitu1 (a# sis$aB (b# program pembelajaranB (c# instrument evaluasiB dan (d# metode yang digunakan. <valuasi ini sangat perlu unuk mengontrol dan mengkaji keberhasilan program secara keseluruhan, yaitu sis$a, program pembelajaran, alat evaluasi (tes#, dan metode)strategi yang digunakan. ,enurut Kemp (dalam, Permana, &&(1 # pengembangan perangkat merupakan suatu lingkaran yang kontinu. =iap-tiap langkah pengembangan berhubungan langsung dengan aktivitas revisi.Pengembangan perangkat ini dimulai dari titik manapun sesuai di dalam siklus tersebut. Pengembangan perangkat model Kemp ember kesempatan kepada para pengembang untuk dapat memulai dari komponen manapun. Camun karena kurikulum yang berlaku secara nasional di 6ndonesia dan berorientasi pada tujuan, maka seyogyanya proses pengembangan itu dimulai dari tujuan. Secara umum model pengembangan model Kemp ditunjukkan pada gambar berikut ini.

You might also like