You are on page 1of 6

RESUME AUDITING II FUNGSI YANG TERKAIT DENGAN JASA PERSONALIA Makalah ini disusun guna memenuhi tugas akhir

mata kuliah Auditing II

DISUSUN OLEH: MEI TANDI JAYA (C1C011071)

FUNGSI YANG TERKAIT

Fungsi yang terkait dengan jasa personalia

Fungsi penerimaan karyawan baru

Fungsi pengotorisasi an perubahan gaji dan upah

Fungsi pelaksanaa absensi dan waktu kerja

Fungsi pelaksanaan gaji dan upah

Fungsi pencatatan gaji dan upah

Fungsi pembayaran gaji dan upah

Fungsi penyiapan dan pembayaran pajak penghasilan karyawan

1. Fungsi Penerimaan Karyawan Baru Tugas utama dari fungsi penerimaan karyawan baru adalah memastikan dan menentukan layak tidaknya seseorang diterima sebagai karyawan baru perusahaan. Fungsi ini harus mengecek kelayakan calon karyawan baru perusahaan apakah telah sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh manajemen. Fungsi ini dipegang oleh departemen personalia. Adapun pengendalian yang harus diterapkan pada fungsi ini adalah :

a. Melakukan pemisahan tugas, terutama antara pengotorisasi cek gaji dan upah dengan fungsi pencacatan, adapun tujuan dari pemisahan tugas ini adalah agar tidak terajadi resiko pembayaran fiktif gaji dan upah kepada para paryawan b. Melakukan seleksi yang ketat dan perhatian yang memadai atas kompetensi dan kejujuran tenaga kerja baru c. Pembatasan akses ke time card, serta catatan gaji dan upah Pengendalian atas penerimaan karyawan baru dapat mengurangi resiko pembayaran gaji dan upah kepada karyawan fiktif. Oleh karena itu, pengendalian ini berkaitan erat dengan asersi keberadaan atau keterjadian setelah transaksi gaji dan upah

2. Fungsi pengotorisasi pengubahan gaji dan upah fungsi pengotorisasi memiliki fungsi utama yaitu bertugas untuk menentukan layak tidaknya usul yang sering terjadi seperti kenaikan gaji ataupun kenaikan jabatan. Fungsi ini dipegang oleh departemen personalia. Pengendalian yang diterapkan pada fungsi ini adalah: a. Pemisahan tugas dengan fungsi lain terutama fungsi otorisasi cek gaji dan upah dan fungsi pencatatan b. Pembatasan akses ke time card, file komputer yang berkaitan dengan gaji dan upah, serta catatan gaji dan upah Pengendalian yang baik terhadap fungsi pengubahan gaji dan upah ini dapat meningkatkan keyakinan atas ketepatan jumlah rupiah gaji dan upah. Hal ini dikarenankan pengendalian atas fungsi pengotorisasian pengubahan gaji dan upah erat kaitannya dengan asersi penilaian dan pengalokasian transaksi gaji dan upah. Jika perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawannya, maka departemen personalia harus mengeluarkan surat pemutusan tersebut yang dapat digunakan untuk mencegah pembayaran atas bekas tenaga kerja yang bersangkutan. Oleh karena itu, pengendalian ini erat kaitannya dengan asersi keberadaan atau keterjadian transaksi upah dan gaji. 3. Fungsi pelaksanaan absensi dan waktu kerja Fungsi ini mendapat perhatian yang cukup serius dari auditor saat melakukan audit gaji dan upah, karena fungsi ini dapat secara langsung mempengaruhi biaya gaji dan

upah suatu periode. Pada perusahaan besar, fungsi ini dipegang oleh suatu departemen timekeeping. Personel keamanan dapat mengawasi absensi dan pemasukan kartu oleh karyawan ke mesin pencatat waktu. Pengendalian yang diterapkan terhadap fungsi ini antara lain: a. Melakukan pemisahan tugas terhadap pengisi jumlah data gaji yang harus dibayar dengan tanggung jawab pencatatan dan penandatanganan serta distribusi cek b. Penggunaan cek yang bernomor urut dan pencatatan cek atau perjurnalan gaji dan upah atas dasar time based c. Penggunaan time clock dan alat sejenisnya untuk mencegah pembayaran atas jasa fiktif d. Rekonsiliasi jumlah dan jam dalam gaji dan upah dengan catatan produksi independen

4. Fungsi pelaksanaan gaji dan upah Fungsi ini dipegang oleh departemen gaji dan upah serta EDP (Pada sisem komputer). Departemen ini mengelola data jam kerja karyawan untuk menentukan dan menghitung gaji dan upah setiap karyawan sesuai dengan tarif yang telah ditentukan

5. Fungsi pencatatan gaji dan upah Fungsi ini dipegang oleh bagian akunting. Pengendalian terhadap fungsi ini yaitu berupa pencatatan biaya gaji dan upah berdasarkan salinan cek gaji dan upah yang didukung dengan voucher gaji dan upah

6. Fungsi pembayar gaji dan upah Bendahara kantor biasanya memegang fungsi ini. Bendahara kantor menerima kopi register voucher dan cek gaji dan upah. Personel bendahara karyawan kantor kemudian mengecek kesesuaian antara nama dan jumlah dalam cek dengan voucher register. Apabila terdapat kesesuaian, maka karyawan yang berwenang

menandatangani cek dan menyerahkan cek pada karyawan yang berhak Pendatanganan dan pendistribusian cek harus dikelola dengan banik untuk mencegah terjadinya pencurian dan manipulasi. Pengendalian yang dapat diterapkan antara lain: a. Pemisahan fungsi dan tanggung jawab fungsi ini dengan fungsi lainnya

b. Penggunaan imprest payroll account untuk mencegah pembayaran gaji dan upah tanpa diotorisasi. Rekening tersebut dipisah dengan rekening lain di bank dan bersaldo kecil untuk mempermudah pengendalian. 7. Fungsi penyiapan dan pembayaran pajak penghasilan karyawan
Dalam system pemungutan pajak penghasilan atas gaji dan upah karyawan, perusahaan ditunjuk pemerintah sebagai wajib pungut pajak penghasilan yang menjadi kewajiban karyawan yang dikenal dengan dengan PPh Pasal 21. Seperti yang disebutkan diatas, PPh Pasal 21 ini dihitung oleh perusahaan berdasarkan data penghasilan karyawan setahun yang dikumpulkan dalam kartu penghasilan karyawan. Ketelitian dan keandalan data pajak penghasilan karyawan yang harus dipotongkan dari gaji dan upah karyawan, dan besarnya utang pajak penghasilan karyawan yang harus disetor oleh perusahaan ke Kantor Pembendaharaan Negara dapat diverifikasi dengan melakukan rekonsiliasi perhitungan pajak penghasilan setiap karyawan dengan kartu penghasilan karyawan yang tercantum dalam kartu penghasilan karyawan yang bersangkutan.

DAFTAR PUSTAKA Halim, Abdul dan Santoso, Totok Budi. 2004. Auditing 2, UPP AMP YKPN: Yogyakarta

You might also like