You are on page 1of 24

Kasus Penjeratan (Strangulation) NAMA NIM EMAIL : AHMED HAYKAL HILMAN : 10.2008.160 : airmatrix2003@yahoo.

com

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

Skenario PBL 1
Seorang laki-laki ditemukan disebuah sungai kering yang penuh batu-batuan dalam keadaan mati tertelungkup. Ia mengenakan kaos dalam dan celana panjang yang dibagian bawahnya digulung hingga setengah tungkai. Lehernya terikat lengan baju dan ujung lengan lainnya terikat ke sebuah dahan pohon perdu setinggi 60 cm. Posisi tubuh relatif mendatar, namun leher memang terjerat oleh baju tersebut. Tubuh mayat tersebut telah membusuk namun masih dijumpai adanya satu luka terbuka didaerah ketiak kiri yang memperlihatkan pembuluh darah ketiak yang putus dan bebeapa luka terbuka di daerah tungkai bawah kanan dan kiri yang memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan akibat kekerasan tajam.

Identifikasi Forensik

Merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan membantu penyidik untuk menentukan identitas seseorang. Identifikasi personal sering merupakan suatu masalah dalam kasus pidana maupun perdata. Menentukan identitas personal dengan tepat amat penting dalam penyidikan karena adanya kekeliruan dapat berakibat fatal dalam proses peradilan. Peran ilmu kedokteran forensik dalam identifikasi terutama pada jenazah tidak dikenal, jenazah yang telah membusuk, rusak, hangus terbakar dan pada kecelakaan masal. Juga bereparan pada berbagai kasus seperti penculikan anak, bayi yang tertukar atau diragukan orang tuanya. Penentuan identitas personal dapat menggunakan metode identifikasi sidik jari, visual, dokumen, pakaian dan perhiasan, medik, gigi, serologik dan secara ekslusi. Akhirakhir ini dikembangkan pula metode identifikasi DNA.

Pemeriksaan Sidik Jari : Metode ini membandingkan gambaran sidik jari jenasah dengan data sidik jari ante motem. Sampai saat ini, pemeriksaan sidik jari merupakan pemeriksaan yang diakui paling tinggi ketepatannya untuk menentukan identitas seseorang.

Metode Visual : Metode ini dilakukan dengan cara memperlihatkan jenazah pada orang-oarang yang merasa kehilangan anggota keluarga atau temannya. Cara ini hanya efektif pada jenazah yang belum membusuk sehingga masih mungkin dikenali wajah dan bentuk tubuhnya oleh lebih dari satu orang.

Pemeriksaan Dokumen : Dokumen seperti kartu identifikasi (KTP, SIM, Paspor) yang kebetulan dijumpai dalam saku pakaian yang dikenakan akan sangat membantu mengenali jenazah tersebut.

Pemeriksaan Pakaian dan Perhiasan : Dari pakaian dan perhiasan yang dikenakan jenazah, mungkin dapat diketahui merek atau nama pembuat, ukuran, inisial nama pemilik, badge, yang semuanya dapat membantu identifikasi walaupun telah terjadi pembusukan pada jenazah tersebut.

Identifikasi Medik : Metode ini menggunakan data tinggi badan, berat badan, warna rambut, warna mata, cacat/kelainan khusus, tatu (rajah). Melalui metode ini, diperoleh data tentang jenis kelamin, ras, perkiraan umur dan tinggi badan, kelainan pada tulang dan sebagainya.

Pemeriksaan Gigi : Pemeriksaan ini meliputi pencatatan data gigi (odontogram) dan rahang yang dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan manual, sinar-X dan pencetakan gigi serta rahang. Odontogram memuat data tentang jumlah, bentuk, susunan, tambalan, protesa gigi dan sebagainya.

Pemeriksaan Serologik : Pemeriksaan serologik bertujuan untuk menentukan golongan darah jenazah, penentuan golongan darah pada jenazah yang telah membusuk dapat dilakukan dengan memeriksa rambut, kuku dan tulang.

Metode Eksklusi : Metode ini digunakan pada kecelakaan masal yang melibatkan sejumlah orang yang dapat diketahui identitasnya, misalnya penumpang pesawat udara, kapal laut dan sebagainya.

Aspek Hukum

Penyelidikan dan Penyidikan Pasal 4 KUHAP : Penyelidik adalah setiap pejabat polisi negara republik Indonesia Pasal 2 PP No 27/ 1983 : 1) Penyidik adalah: a) Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia tertentu yang sekurang-kurangnya berpangkat Pembantu Letnan Dua polisi: b) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu yang sekurang-kurangnva berpangkat Pengatur Muda Tingkat I (golongan II/b) atau yang disamakan dengan itu 2) Dalam hal di suatu sektor kepolisian tidak ada pejabat penyidik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, maka Komandan Kepolisian yang berpangkat bintara di bawah Pembantu Letnan Dua Polisi, karena jabatannya adalah penyidik. 3

3) Penyidik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a ditunjuk oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4) Wewenang penunjukan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dapat dilimpahkan kepada Pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5) Penyidik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b diangkat oleh menteri atas usul dari Departemen yang membawahkan pegawai negeri tersebut. Menteri sebelum melaksanakan pengangkatan terlebih dulu mendengar pertimbangan JaksaAgung dan,Kepala Kepolisian Republik indonesia. 6) Wewenang pengangkatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) dapat dilimpahkan kepada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri. Pasal 3 PP No 27/ 1983 : 1) Penyidik pembantu adalah: a. Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia tertentu yang sekurangkurangnya berpangkat Sersan Dua Polisi b. Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dalam lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia yang sekurang-kurangnya Pengatur Muda (golongan II/a) atau yang disamakan dengan itu. 2) Penyidik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a dan huruf b diangkat oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia atas usul Komandan atau pimpinan kesatuan masing-masing. 3) Wewenang pengangkatan sebagaimana dimaksud dalarn ayat (2) dapat dilimpahkan kepada pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Barang Bukti dan Penyitaan

Pasal 39 KUHAP : 1) Yang dapat dikenakan penyitaan adalah: a. Benda atau tagihan tersangka atau terdakwa yang seluruh atau sebagian diduga diperoleh dari tindak pidana atau sebagian hasil dari tindak pidana b. Benda yang telah dipergunakan secara langsung untuk melakukan tindak pidana atau untuk mempersiapkannya c. Benda yang dipergunakan untuk menghalang-halangi penyidik tindak pidana d. Benda yang khusus dibuat atau diperuntukkan untuk melakukan tindak pidana e. Benda lain yang mempunyai hubungan langsung dengan tindak pidana yang dilakukan.

Kejahatan Terhadap Tubuh dan Jiwa Manusia Pasal 338 KUHP Barangsiapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan, dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

Pasal 339 KUHP Pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu perbuatan pidana, yang dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pelaksanaannya, atau untuk melepaskan diri sendiri maupun peserta lainnya dari pidana dalam hal tertangkap tangan, ataupun untuk memastikan penguasaan barang yang diperolehnya secara melawan hukum, diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun

Pasal 351 KUHP 1. Penganiyaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak 4500 rupiah. 2. Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama 5 tahun. 3. Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama7 tahun. 4. Dengan penganiyaan disamakan sengaja merusak kesehatan. 5. Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana. Pasal 353 KUHP 1. Penganiayaan dengan rencana terlebih dahulu, diancam dengan pidana penjara paling lama 4 tahun. 2. Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun. 3. Jika perbuatan mengakibatkan mati, dia dikenakan pidana penjara paling lama 9 tahun. Pasal 354 KUHP 1. Barangsiapa dengan sengaja melukai berat orang lain, diancam, karena melakukan penganiayaan berat, dengan pidana penjara paling lama delapan tahun. 2. Jika perbuatan mengakibatkan mati, yang bersalah dikenakan pidana penjara paling lama sepuluh tahun.

Prosedur Medikolegal

I.

Kewajiban Dokter Membantu Peradilan

Pasal 133 KUHAP 1) Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya. 2) Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat. 3) Mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit harus diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat tersebut dan diberi label yang memuat identitas mayat, dilak dengan diberi cap jabatan yang dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian lain badan mayat.

Pasal 179 KUHAP 1) Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan. 2) Semua ketentuan tersebut di atas untuk saksi berlaku juga bagi mereka yang memberikan keterangan ahli, dengan ketentuan bahwa mereka mengucapkan sumpah atau janji akan memberikan keterangan yang sebaik-baiknya dan sebenar-benarnyamenurut pengetahuan dalam bidang keahliannya.

II.

Hak Menolak Menjadi Saksi/Ahli

Pasal 120 KUHAP 1) Dalam hal penyidik menganggap perlu, ia dapat minta pendapat orang ahli atau orang yang memiliki keahlian khusus. 2) Ahli tersebut mengangkat sumpah atau menucapkan janji di muka penyidik bahwa ia akan memberi keterangan menurut pengetahuannya yang sebaikbaiknya kecuali bila disebabkan karena harkat serta martabat, pekerjaan atau jabatannya yang mewajibkan ia menyimpan rahsia dapat menolak untuk memberikan keterangan yang diminta. Pasal 168 KUHAP Kecuali ditentukan lain dalam undang-undang ini, maka tidak dapat didengar keterangannya dan dapat mengundurkan diri sebagai saksi : a. Keluarga sedarah atau semenda dalam garis lurus ke atas atau ke bawah sampai derajat ketiga dari terdakwa atau yang bersama-sama sebagai terdakwa. b. Saudara dari terdakwa atau yang bersama-sama sebagai terdakwa, saudara ibu atau saudara bapak, juga mereka yang mempunyai hubungan karena perkawinan dan anak-anak saudara terdakwa sampai derajat ketiga. c. Suami atau isteri terdakwa meskipun sudah bercerai atau yang bersama-sama sebagai terdakwa. Pasal 170 KUHAP 1) Mereka yang karena pekerjaan, harkat martabat atau jabatannya diwajibkan menyimpan rahasia, dapat minta dibebaskan dari kewajiban untuk memberi keterangan sebagai saksi, yaitu tentang hal yang dipercayakan kepada mereka 2) Hakim menentukan sah atau tidaknya segala alasan untuk permintaan tersebut.

III.

Bentuk Bantuan Dokter Bagi Peradilan Dan Manfaatnya

Pasal 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurangkurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannnya.

Pasal 184 KUHAP 1) Alat bukti yang sah adalah: Keterangan saksi Keterangan ahli Surat Pertunjuk Keterangan terdakwa

2) Hal yang secara umum sudah diketahui tidak perlu dibuktikan.

Pasal 186 KUHAP Keterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang pengadilan.

Pasal 180 KUHAP 1) Dalam hal diperlukan untuk menjernihkan duduknya persoalan yang timbul di sidang pengadilan, Hakim ketua sidang dapat minta keterangan ahli dan dapat pula minta agar diajukan bahan baru oleh yang berkepentingan. 2) Dalam hal timbul keberatan yang beralasan dari terdakwa atau penasihat hukum terhadap hasil keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Hakim memerintahkan agar hal itu dilakukan penelitian ulang. 3) Hakim karena jabatannya dapat memerintahkan untuk dilakukan penelitian ulang sebagaimana tersebut pada ayat (2)

IV.

Sanksi Bagi Pelanggar Kewajiban Dokter

Pasal 216 KUHP 1) Barangsiapa dengan sengaja tidak menuruti perintah atau permintaan yang dilakukan menurut undang-undang oleh pejabat yang tugasnya mengawasi sesuatu, atau oleh pejabat berdasarkan tugasnya. Demikian pula yang diberi kuasa untuk mengusut atau memeriksa tindak pidana; demikian pula barangsiapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan tindakan guna menjalankan ketentuan, diancam dengan pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu atau denda paling banyak sembilan ribu rupiah. 2) Disamakan dengan pejabat tersebut di atas, setiap orang yang menurut ketentuan undang-undang terus-menerus atau untuk sementara waktu diserahi tugas menjalankan jabatan umum. 3) Jika pada waktu melakukan kejahatan belum lewat dua tahun sejak adanya pemidanaan yang menjadi tetap karena kejahatan semacam itu juga, maka pidanya dapat ditambah sepertiga.

Pasal 222 KUHP Barangsiapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan pemeriksaan mayat untuk pengadilan, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

Pasal 224 KUHP Barangsiapa yang dipanggil menurut undang-undang untuk menjadi saksi, ahli atau jurubahasa, dengan sengaja tidak melakukan suatu kewajiban yang menurut undangundang ia harus melakukannnya: 1. Dalam perkara pidana dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 9 bulan.

10

2. Dalam perkara lain, dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 6 bulan.

Pasal 522 KUHAP Barangsiapa menurut undang-undang dipanggil sebagai saksi, ahli atau jurubahasa, tidak datang secara melawan hukum, diancam dengan pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah.

V.

Rahasia Jabatan Dan Pembuatan Ska/ V Et R

Peraturan Pemerintah No 26 tahun 1960 tentang lafal sumpah dokter : Saya bersumpah/ berjanji bahwa: Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perkemanusiaan Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan saya. Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebagai dokter.dst.

Pasal 1 PP No 10/1966 Yang dimaksud dengan rahasia kedokteran ialah segala sesuatu yang diketahui oleh orang-orang tersebut dalam pasal 3 pada waktu atau selama melakukan pekerjaannya

dalam lapangan kedokteran.

Pasal 2 PP No 10/1966 Pengetahuan tersebut pasal 1 harus dirahasiakan oleh orang-orang yang tersebut dalam pasal 3, kecuali apabila suatu peraturan lain yang sederajat atau lebih tinggi daripada PP ini menentukan lain.

11

Pasal 3 PP No 10/1966 Yang diwajibkan menyimpan rahasia yang dimaksud dalam pasal 1 ialah: a. Tenaga kesehatan menurut pasal 2 UU tentang tenaga kesehatan. b. Mahasiswa kedokteran, murid yang bertugas dalam lapangan pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan, dan orang lain yang ditetapkan oleh menteri kesehatan.

Pasal 4 PP No 10/1966 Terhadap pelanggaran ketentuan mengenai wajib simpan rahasia kedokteran yang tidak atau tidak dapat dipidana menurut pasal 322 atau pasal 112 KUHP, menteri kesehatan dapat melakukan tindakan administrative berdasarkan pasal UU tentang tenaga kesehatan.

Pasal 5 PP No 10/1966 Apabila pelanggaran yang dimaksud dalam pasal 4 dilakukan oleh mereka yang disebut dalam pasal 3 huruf b, maka menteri kesehatan dapat mengambil tindakan-tindakan berdasarkan wewenang dan kebijaksanaannya.

Pasal 322 KUHP 1) Barangsiapa dengan sengaja membuka rahasia yang wajib disimpannya karena jabatan atau pencariannya baik yang sekarang maupun yang dahulu, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak sembilan ribu rupiah. 2) Jika kejahatan dilakukan terhadap seorang tertentu, maka perbuatan itu hanya dapat dituntut atas pengaduan orang itu.

Pasal 48 KUHP Barangsiapa melakukan perbuatan karena pengaruh daya paksa tidak dipidana.

12

VI.

BEDAH MAYAT KLINIS, ANATOMIS DAN TRANSPLANTASI

Peraturan Pemerintah No 18 tahun 1981 tentang Bedah Mayat Klinis dan Bedah Mayat Anatomis serta Transplantasi Alat dan atau Jaringan Tubuh Manusia. Pasal 2 PP No 18/1981 Bedah mayat klinis hanya boleh dilakukan dalam keadaan sebagai berikut: a. Dengan persetujuan tertulis penderita dan atau keluarganya yang terdekat setelah penderita meninggal dunia, apabila sebab kematiannya belum dapat ditentukan dengan pasti; b. Tanpa persetujuan penderita atau keluarganya yang terdekat, apabila diduga penderita menderita penyakit yang dapat membahayakan orang lain atau masyarakat sekitarnya. c. Tanpa persetujuan penderita atau keluarganya terdekat, apabila dalam jangka waktu 2 x 24 (dua kali duapuluh empat) jam tidak ada keluarga terdekat dari yang meninggal dunia dating ke rumah sakit1.

Pasal 70 UU Kesehatan (2) Bedah mayat hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan dengan memperhatikan norma yang berlaku dalam masyarakat.

Tanatologi

Tanatologi berasal dari kata thanatos dan logos. Tanatologi adalah bagian dari ilmu kedokteran forensik yang mempelajari kematian dan perubahan yang terjadi setelah kematian serta faktor yang mempengaruhi faktor tersebut. Dalam tanatologi dikenal beberap istilah tentang mati, yaitu, mati somatis, mati suri, mati seluler, mati serebral dan mati otak.

13

Mati somatis terjadi akibat hentinya fungsi susunan saraf pusat, sistem kardiovaskular dan sistem pernapasan yang menetap. Mati suri adalah terhentinya ketiga sistem kehidupan diatas yang ditentukan dengan alat kedokteran yang sederhana namun dengan peralatan kedokteran canggih masih dapat dibuktikan bahwa ketiga sistem tersebut masih berfungsi. Mati seluler adalah kematian organ yang timbul beberapa saat setelah kematian somatis. Mati serebral adalah kerusakan kedua hemisfer otak yang irreversibel sedangkan mati otak terjadi kerusakan seluruh isi otak yang irreversibel, termasuk batang otak dan serebelum.

Tanda Pasti Kematian : Lebam mayat, setelah kematian klinis maka eritrosit akan menempati tempat terbawah akibat gaya gravitasi, membentuk bercak warna merah ungu. Lebam mayat mulai tampak 20-30 menit pasca mati dan menjadi lengkap dan menetap setelah 8-12 jam. Kaku mayat, selama masih terdapat ATP maka aktin dan miosin tetap lentur. Bila cadangan dalam otot habis, maka ATP tidak terbentuk lagi, aktin dan miosin menggumpal dan otot menjadi kaku. Kaku mayat mulai tampak 2 jam setelah kematian klinis dan lengkap setelah 12 jam. Penurunan suhu Pembusukan, merupakan proses degradasi jaringan yang terjadi akibat autolisis dan kerja bakteri. Pembusukan baru tampak 24 jam pasca mati, berupa kehijauan pada perut kanan bawah yang isinya lebih cair dan penuh bakteri. Kulit terkelupas, berbau busuk, perut menegang, keluar cairan kemerahan dari mulut dan hidung dan tangan berada dalam sikap petinju (pugilistic attitude). Adiposera, terbentuknya bahan berwarna keputihan, lunak, berminyak dan berbau tengik. Mumifikasi, proses penguapan cairan yang cepat sehingga terjadi pengeringan. Jeringan menjadi keras, kering, gelap, keriput dan tidak membusuk. Mumifikasi terjadi dalam waktu 12-14 minggu.

14

Dalam skenario, tubuh mayat telah membusuk. Di leher terdapat luka penjeratan dan pada tungkai bawah kanan dan kiri terdapat luka dengan ciri-ciri yang sesuai dengan kekerasan tajam.

Luka Akibat Kekerasan Benda Tajam Benda-benda yang dapat mengakibatkan luka dengan sifat luka akibat kekerasan benda tajam dapat disebabkan pisau, keping kaca, gelas dan lainnya. Gambaran umumnya adalah tepi dan dinding luka yang rata, berbentuk garis dan tidak terdapat jembatan jaringan. Luka akibat kekerasan benda tajam dapat berupa luka sayat, luka tusuk dan luka bacok. Luka sayat dan luka bacok mempunyai kedua sudut luka lancip dan dalam luka tidak melebihi panjang luka. Sedangkan pada luka tusuk, sudut luka dapat menunjukkan perkiraan benda penyebabnya. Bila satu sudut luka lancip dan yang lain tumpul berarti benda penyebabnya adalah benda tajam bermata satu. Bila kedua sudut luka lancip, diakibatkan olehbenda tajam bermata dua.

Penjeratan Penjeratan adalah penekanan benda asing berupa tali, ikat pinggang, rantai, stagen, kawat, kabel, kaos kaki dan sebagainya, melingkari atau mengikat leher yang makin lama semakin kuat, sehingga saluran pernapasan tertutup. Mekanisme kematian pada penjeratan adalah akibat asfiksia atau refleks vaso-vagal. Pada gantung diri, semua arteri di leher mungkin tertekan sedangkan pada penjeratan, arteri vertebralis biasanya tetap paten.

Terdapat duajenis simpul jerat, yaitu simpul hidup (dapat diperbesar atau diperkecil) dan simpul mati (tidak dapat diubah). Bila jerat masih ditemukan melingkari leher, maka jerat tersebut harus disimpan dengan baik sebab merupakan benda bukti dan dapat diserahkan ke penyidik bersama dengan Visum et Repertum. Untuk melepas jerat dari leher, jerat harus digunting serong pada tempat yang berlawanan dari letak simpul, sehingga dapat dikonstruksikan kembali di kemudian hari.

15

Jejas jerat pada leher biasanya mendatar, melingkari leher dan terdapat lebih rendah daripada jejas jerat pada kasus gantung. Jejas biasanya setinggi atau dibawah rawan gondok. Bila jerat lunak dan lebar (handuk, kaos), maka jejas mungkin tidak ditemukan, sedangkan tali yang tipis akan meninggalkan jejas dengan lebar tidak lebih dari 2-3 mm. Pola jejas dapat dilihat dengan menempelkan transparant scotch tape pada daerah jejas dileher. Bila jerat kasar seperti tali, tali akan bergesekan pada saat korban melawan yang menyebabkan luka lecet disekitar jejaas jerat yang tampak berupa kulit yang mencekung berwarna coklat dengan perabaan kaku dan pada otot-otot leher sebelah dalam tampak banyak resapan darah.

16

17

Visum et Repertum

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA Jl. Arjuna utara no. 6 telp. 3106800 Jakarta 11470

Nomor Lampiran Perihal

: 1077/ SK II /07/ 2011 : -.-

Jakarta, 3 Januari 2013

: Hasil bedah jenazah atas jenazah Susilo Bambang.

PROJUSTITIA Visum Et Repertum

Yang bertanda tangan di bawah ini, Ahmed Haykal Hilman, dokter ahli kedokteran kehakiman pada Bagian Ilmu Kedokteran Forensik, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta, menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari Kepolisian Sektor Tanjung duren tertanggal 2 Januari 2013, Nomor : 198/VER/VII/2011/Sek.Tjd, maka pada tanggal dua Januari tahun dua ribu tiga belas, pukul delapan lewat tiga puluh menit Waktu Indonesia Barat, bertempat di ruang bedah jenazah Bagian Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana telah melakukan pemeriksaan bedah jenazah atas jenazah yang menurut surat tersebut adalah: Nama Jenis kelamin Umur Bangsa Agama Pekerjaan Alamat : Susilo Bambang. -----------------------------------------------: laki-laki --------------------------------------------------------: 35 tahun --------------------------------------------------------: Indonesia.------------------------------------------------------: Islam------------------------------------------------------------: Swasta.----------------------------------------------------------: Jl. Arjuna utara no. 6 Grogol, Jakarta Barat

------------------------------------------------Hasil Pemeriksaan --------------------------------I. Mayat telah teridentifikasi dengan label berwarna merah muda dan terdapat materai lak merah terikat pada ibu jari kaki kanan. I. Pemeriksaan Luar

18

1. Terdapat label pada tubuh korban.--------------------------------------------------------2. Terdapat pembungkus mayat berwarna kuning berbahan dasar plastik bercorak polos. Tidak ada bahan yang mengotori.-------------------------------------------------3. Mayat berpakaian sebagai berikut :-------------------------------------------------------a. Kaos oblong, warna putih, merek Rider, ukuran M, berbahan katun. Kaos berlumuran darah pada ketiak kiri seluas 30x30cm dan pada dada sebelah kiri. Pada bagian ketiak kiri terdapat lubang dengan tepi rata berdiameter 2cm.---------b. Pada bagian lengan kanan memakai jam tangan, warna silver, merk Swatch.------c. Celana panjang jeans, warna biru, merk Levis, ukuran tiga puluh dua, satu kantong di depan kanan berisi uang sepuluh ribu rupiah, satu kantong di depan kiri berisi sebuah handphone Esia, satu kantong di belakang kanan berisi dompet isi KTP atas nama Susilo Bambang, Tempat tanggal lahir: Jakarta, 27 Maret 1977 dan uang senilai Rp. 270.000, kartu SIM A atas nama Roy Bambang Susilo, alamat Jl. Arjuna utara no.6 Jakarta Barat.-----------------------------------------------d. Celana dalam bahan katun, warna putih polos, merk Rider-----------------------------

4. Dileher mayat ditemukan kemeja panjang, warna hitam garis-garis, merek Valino, ukuran M, berbahan katun, kancing terbuka semua, terdapat kantong di dada sebelah kiri, lengan kemeja kanan terikat pada leher sedangkan lengan kemeja kiri terikat pada dahan pohon.-------------------------------------------------------------------5. Kaku mayat terdapat pada seluruh badan, sulit dilawan. Mayat telah membusuk, tampak warna kehijauan pada perut kanan bawah, wajah berwarna ungu kehijauan.-------------------------------------------------------------------------------------6. Mayat adalah seorang laki-laki, berwarga negara Indonesia, berumur 35 tahun 3, kulit sawo matang, gizi baik, panjang tubuh seratus tujuh puluh lima sentimeter, berat badan tujuh puluh kilogram.---------------------------------------------------------7. Rambut gondrong. Alis mata berwarna hitam, tumbuhnya cukup tipis, panjang 3 sentimeter. Bulu mata berwarna hitam, panjang satu centimeter. Kumis dan jenggot tidak ada.-----------------------------------------------------------------------------

19

8. Mata kanan dan mata kiri tertutup. Selaput bening mata jernih, pupil mata bulat, diameter lima milimeter. Warna tirai mata coklat, selaput bola mata putih, selaput kelopak mata pucat.--------------------------------------------------------------------------9. Hidung berbentuk pesek . Telinga berbentuk oval.-------------------------------------10. Mulut terbuka dua puluh millimeter, lidah terjulur. Seluruh gigi lengkap berjumlah tiga puluh dua buah.------------------------------------------------------------11. Dari lubang hidung dan mulut keluar busa, telinga dan dubur tidak ada kelainan. Dari lubang kemaluan keluar cairan jernih.----------------------------------------------12. Pada alat kelamin berbentuk biasa, tidak ada kelainan dan telah disunat. Lubang dubur berbentuk biasa, tidak menunjukan kelainan.-------------------------------------

13. Pada tubuh terdapat luka-luka sebagai berikut: ------------------------------------------

a. Pada leher, pada baggian depan, terdapat jejas jerat, mendatar, melingkari leher, dengan lebar 3mm berwarna coklat.--------------------------------------b. Pada bagian ketiak sebelah kiri, 5cm tepat dibawah ketiak, terdapat luka terbuka berukuran 10cmx10cm berwarna merah gelap dengan tepi rata dan berbentuk garis.---------------------------------------------------------------------c. Pada kaki sebelah kanan dan kiri, 5cm dari mata kaki, terdapat luka terbuka dengan tepi rata dan berbentuk garis.----------------------------------14. Lain lain a. Tangan kanan dan tangan kiri dalam posisi lurus kebawah-------------------b. Resleting celana dalam dalam posisi tertutup.----------------------------------c. Lingkar lengan kanan dan kiri, sepuluh sentimeter diatas siku diameter dua puluh lima sentimeter.----------------------------------------------------------

20

d. Golongan darah = B ---------------------------------------------------------------e. Uji urine terhadap MDMA, THC, MET, cocain, morfin menunjukkan hasil negatif. ------------------------------------------------------------------------II. Pemeriksaan dalam (bedah jenazah)

15. Jaringan lemak bawah kulit daerah dada dan perut berwarna kuning . Tebal di daerah dada lima belas milimeter dan di daerah perut dua puluh milimeter. Otototot berwarna merah segar, cukup tebal. Sekat rongga badan kanan setinggi sela iga enam dan yang kiri setinggi sela iga lima. Tulang dada dan iga iga tidak utuh. Terdapat lubang dengan tepi rata di ketiak kiri. Dalam seluruh rongga dada terdapat banyak cairan darah. Kandung jantung tampak tiga jari diantara kedua paru, berisi cairan kuning kecoklatan bening, berat sepuluh sentimeter kubik.-----16. Jaringan ikat bawah kulit daerah leher dan otot leher terdapat resapan darah.------17. Selaput dinding perut warna putih kelabu mengkilat, otot dinding perut warna merah kecoklatan. Dalam rongga perut tidak terdapat cairan.-------------------------18. Lidah berwarna putih kecoklatan, penampang berwarna merah kecoklatan. Tulang lidah, rawan gondok, rawan cincin utuh. Kelenjar gondok berwarna merah coklat, perabaan kenyal, penampang warna merah coklat, berat lima belas gram. Kelenjar kacangan tidak ditemukan. Kerongkongan berisi selaput lendir berwarna pucat. Batang tenggorok berisi selaput lendir pucat.------------------------------------19. Jantung sebesar satu setengah kali tinju kanan mayat, warna merah keunguan, perabaan kenyal. Ukuran lingkaran katub serambi kanan sebelas sentimeter, kiri sepuluh sentimeter, pembuluh nadi paru delapan sentimeter dan batang nadi enam sentimeter. Tebal otot bilik kanan tujuh milimeter dan kiri dua puluh tiga milimeter. Pembuluh besar nadi jantung terdapat robekan berdiameter 1cm di depan dan dibelakang, sekat jantung homogen, berat empat ratus gram.-------------

21

20. Paru kanan terdiri atas tiga baga, berwarna merah coklat, pada baga atas dan tengah bagian dalam lebih pucat, terdapat bintik-bintik hitam, perabaan seperti spons, penampang berwarna coklat. Berat empat ratus lima puluh gram. Pada sela antar baga terdapat beberapa bercak darah dan resapan darah. Paru kiri terdiri atas dua baga, berwarna merah coklat, perabaan seperti spons, penampang berwarna merah coklat dengan bercak-bercak hitam, bagian baga atas terdapat lubang tepi tidak rata dan terlihat menguncup pada pemijatan keluar busa dan darah, berat seratus lima puluh gram. -------------------------------------------------------------------21. Limpa berwarna merah ungu, permukaan keriput, perabaan kenyal, penampang berwarna merah coklat, gambaran limpa jelas, pada pengikisan jaringan ikut, berat delapan puluh gram. -----------------------------------------------------------------22. Hati berwarna merah coklat, permukaan terdapat pelebaran pembuluh darah dan resapan darah, tepi tajam, perabaan kenyal, penampang berwarna merah coklat, gambaran hati jelas, berat seribu lima ratus gram. -------------------------------------23. Kandung empedu berisi masa kecil warna kekuningan dan lendir kuning coklat, selaput lendir seperti beludru, saluran empedu tidak tersumbat. ---------------------24. Kelenjar liur perut berwarna kuning, permukaan berbaga-baga, perabaan kenyal, penampang berwarna kekuningan, gambaran kelenjar jelas, berat lima puluh gram. Lambung berisi cairan warna hijau kehitaman, berbau kopi, berisi soun, bubuk kopi dan butir-butir hitam. Usus dua belas jari panjang dua puluh sentimeter. ------------------------------------------------------------------------------------25. Usus halus panjang sembilan ratus lima belas sentimeter, umbai cacing ditemukan warna kemerahan. Usus besar panjang seratus enam puluh lima sentimeter, warna pucat. ------------------------------------------------------------------------------------------

22

26. Kelenjar anak ginjal kanan berbentuk trapesium, warna kuning coklat, penampang berlapis. Kelenjar anak ginjal kiri berbentuk bulan sabit, warna kuning coklat, penampang berlapis. ------------------------------------------------------------------------27. Ginjal kanan dan kiri simpai lemak tipis, simpai ginjal rata dan licin, berwarna coklat dan mudah dilepas. Berat ginjal kanan seratus gram dan ginjal kiri sembilan puluh gram. Penampang ginjal menunjukan gambaran yang jelas, piala ginjal dan saluran kemih tidak menunjukan kelainan.----------------------------------28. Kandung kemih terdapat cairan berwarna kekuningan sebanyak 10 cc dan selaput lendir putih. Tidak ada kelainan.-----------------------------------------------------------Kesimpulan Pada mayat laki-laki ini ditemukan luka terbuka pada ketiak kiri akibat kekerasan karena benda tajam -----------------------------------------------------------------------------Luka pada leher menunjukkan kematian akibat penjeratan dengan adanya jejas jerat yang mendatar dan melingkari leher, berwarna coklat, berdiameter 3mm. -------Sebab mati orang ini adalah penjeratan sehingga korban kesulitan bernapas lalu menyebabkan kematian--------------------------------------------------------------------------Demikianlah saya uraikan dengan sebenar-benarnya berdasarkan keilmuan saya yang sebaik-baiknya mengingat sumpah sesuai dengan KUHAP. ------------------------

Dokter pemeriksa,

(dr. Ahmed Haykal Hilman) NIM. 102008160

23

DAFTAR PUSTAKA

1. Bagian Kedokteran Forensik FKUI. Ilmu Kedokteran Forensik, Cetakan kedua, Jakarta, 1997. 2. Staf Pengajar Bagian Kedokteran Forensik FKUI. Teknik Autopsi Forensik, Cetakan ke 4, Jakarta, 2000 3. Idries A.M. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Pertama, Jakarta, Binarupa Aksara, 1997.

24

You might also like