You are on page 1of 23

REFERAT

FARMAKOLOGI OBAT-OBATAN ANESTESI


Disusun Guna Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Dalam Menempuh Program Studi Profesi Dokter

Disusun Oleh :

Strida Indieni 03007251

Pembimbing :

Dr.

. Sa!"r N"#ra$a% S&. An

Dr. '(" N"r$adiat% S&. An

R'MA

SAKIT 'M'M DAERA

KARA)ANG

Fa*"+ta, Ked-*teran 'ni.er,ita, Tri,a*ti Kara/an#% 10 Se&te1!er 2011 2eri-de 12 Se&te1!er 2011 3 10 O*t-!er 2011

BAB I 2ENDA 'L'AN

Obat adalah zat kimia yang dapat mempengaruhi proses hidup. Farmakologi adalah ilmu yang sangat luas akupannya! karena itu bidang kesehatan manusia hanya membatasi ilmu farmakologi klinik yang hanya mempela"ari efek obat terhadap manusia dan farmakologi eksperimental yang hanya mempela"ari efek obat terhadap binatang. Se ara umum! obat#obatan anestesi terdiri dari obat pre#medikasi! obat induksi anestesi! obat anestesi inhalasi! obat anestesi intra$ena! obat anestesi lokal%regional! obat pelumpuh otot! analgesia opioid dan analgesia non#opioid.

BAB II 2EMBA ASAN


&erdasarkan ara penggunaanya! obat anestesi dapat dibagi dalam sepuluh kelompok! yakni : '. (nastetika )nhalasi : gas terta*a! halotan! enfluran! isofluran! s uofluran. Obat + obat ini diberikan sebagai uap melalui saluran nafas. ,euntungannya adalah resepsi yang epat melalui paru + paru seperti "uga ekskresinya melalui gelembung paru -al$eoli. yang biasanya dalam keadaan utuh. Obat ini terutama digunakan untuk memelihara anastesi. /. (nastetika )ntra$ena : thiopental! diazepam dan midazolam! ketamin! dan propofol. Obat + obat ini "uga dapat diberikan dalam sediaan suppositoria se ara re tal! tetapi resorpsinya kurang teratur. Terutama digunakan untuk mendahului -induksi. anastesi total! atau memeliharanya! "uga sebagai anastesi pada pembedahan singkat. 0. (nestetika intramuskular : sangat populer dalam praktek anestesi! karena teknis mudah! relatif aman karena kadar plasma tidak mendadak tinggi. ,eburukannya ialah absorpsi kadang diluar perkiraan! menimbulkan nyeri diben i anak#anak! dan beberapa bersifat iritan. 1. Subkutan : sekarang sudah "arang digunakan 2. Spinal : dimasukkan kedalam ruang subarakhnoid -intratekal. seperti pada bupi$a aine. 3. 4idah dan mukosa pipi : absorpsi le*at lidah dan mukosa pipi dapat menghindari efek sirkulasi portal! bersifat larut lemak! buprenorfin. 5. 6ektal : sering diberikan pada anak yang sulit se ara oral dan takut disuntik. 7. Transdermal : ontoh krem 8M4( -eute ti mi9ture of lo al anestheti .! ampuran lidokain#prokain masing#masing /!2:. ,rem ini dioleskan ke kulit intakdan setelah '#/ "am baru dilakukan tusuk "arum atau tindakan lain. ;. 8pidural: dimasukkan kedalam ruang epidural yaitu antara duramater dan ligamentum fla$um. <ara ini banyak pada anestesia regional. ontohnya fentanil lolipop untuk anak dan

'=. Oral : paling mudah! tidak nyeri! dapat diandalkan. ,adang harus diberikan obat peri# anestesia! seperti obat anti hipertensi! obat penurun gula darah! dan sebagainya. Sebagian besar diabsorpsi usus halus bagian atas. &eberapa obat dihan urkan asam lambung. Pengosongan lambung yang terlambat menyebabkan terkumpulnya obat di lambung. Sebelum obat masuk sistemik! harus mele*ati sirkulasi portal. Maka dosis oral harus lebih besar dari intramuskular! ontohnya petidin! dopamin! isoprenalin! dan propanolol.
OBAT-OBATAN DALAM ANESTESI O!at-O!atan Ane,te,i '1"1 '. Sulfas (tropin /. Pethidin 0. Propofol% 6e ofol 1. Su inil <holin 2. Tramus 3. 8fedrin O!at "nt"* Ane,te,i S&ina+4 '. &u$anest atau &unas an /. <atapress -kadang dokter tertentu menambahkannya untuk menambah efek bu$anest. O!at--!atan e1er#en(5 5an# $ar", ada da+a1 *-ta* e1er#en(54 '. (tropin /. 8fedrin 0. 6anitidin 1. ,etorola 2. Metoklorpamid 3. (minofilin 5. (sam Traneksamat 7. (drenalin ;. ,almethason '=. furosemid -harus ada untuk pasien urologi. ''. lido ain '/. gentami yn salep mata '0. O9ito yn -untuk pasien obsgyn. '1. Methergin -untuk pasien obsgyn. '2. (drenalin

2ENGGOLONGAN OBAT 2RE-MEDIKASI '. Golongan >arkotika # # # # # # analgetika sangat kuat. ?enisnya : petidin! fentanyl! dan morfin. Tu"uan: mengurangi rasa nyeri saat pembedahan. 8fek samping: mendepresi pusat nafas! mual#muntah! @asodilatasi pembuluh darah hipotensi diberikan "ika anestesi dilakukan dengan anestetika dengan sifat analgesik rendah! misalnya: halotan! tiopental! propofol. Pethidin diin"eksikan pelan untuk: # mengurangi ke emasan dan ketegangan menekan TD dan nafas merangsang otot polos

Morfin adalah obat pilihan "ika rasa nyeri telah ada sebelum pembedahan mengurangi ke emasan dan ketegangan menekan TD dan nafas merangsang otot polos depresan SSP pulih pas a bedah lebih lama penyempitan bronkus mual muntah -A.

/. Golongan Sedati$a B TransCuilizer # # # # Golongan ini berfungsi sebagai obat penenang dan membuat pasien men"adi mengantuk. <ontoh : luminal dan nembufal untuk golongan sedati$eD diazepam dan DE&F -Dihidrobensferidol. untuk golongan transCuilizer. 8fek samping: depresi nafas! depresi sirkulasi. diberikan apabila pasien memiliki rasa sakit%nyeri sebelum dianestesi! pasien tampak lebih gelisah

&arbiturat

# # #

menimbulkan sedasi dan menghilangkan kekha*atiran sebelum operasi depresan lemah nafas dan silkulasi mual muntah "arang

Midazolam # # # # Midazolam sering digunakan sebagai premedikasi pada pasien pediatrik sebagai sedasi dan induksi anestesia. Pre#medikasi! induksi! rumatan! sedasi post operasi. Memiliki efek antikon$ulsan sehingga dapat digunakan untuk mengatasi ke"ang grand mal Dian"urkan sebelum pemberian ketamin karena pas a anestesi ketamin dosis '#/mg%kg&& menimbulkan halusinasi. Diazepam # # # # # # induksi! premedikasi! sedasi menghilangkan halusinasi karena ketamin mengendalikan ke"ang menguntungkan untuk usia tua "arang ter"adi depresi nafas! batuk! disritmia premedikasi 'm '= mg! oral 2#'= mg

0. Golongan Obat Pengering # bertu"uan menurunkan sekresi kelen"ar sali$a! keringat! dan lendir di mulut serta menurunkan efek parasimpatolitik % para$asopagolitik sehingga menurunkan risiko timbulnya refleks $agal. # # # <ontoh: sulfas atropine dan skopolamin. 8fek samping: proses pembuangan panas akan terganggu! terutama pada anak#anak sehingga ter"adi febris dan dehidrasi diberikan "ika anestesi dilakukan dengan anestetika dengan efek hipersekresi! mis: dietileter atau ketamin OBAT-OBATAN ANESTESI O!at Pethidin Da+a1 ,ediaan ampul 6"1+a$ di ,ediaan '==mg%/ &en#en(eran / A aCuadest 7 Da+a1 ,&"it '= D-,i, 71#8*#BB9 =!2#' 1 (( ,&"it : '= mg

Fentanyl 6e ofol -Propofol. ,etamin Su inil holin ampul

=!=2 mg% /==mg% /= $ial $ial '==mg% /==mg% '= '= A lido ain ' ampul ' A aCuadest ; Tanpa pengen eran Tanpa pengen eran '= /#/!2

=!=2mg '= mg

'= 2

'#/ '#/

'= mg /= mg

(trakurium &esilat -Tramus% Tra rium. 8fedrin E<l Sulfas (tropin Ondansentron E<l ->arfoz.

ampul

'=mg%

)ntubasi: =!2# =!3! relaksasi: =!=7! maintenan e: =!'#=!/ =!/ =!==2 7 mg -de*asa. 2 mg -anak.

'= mg

ampul ampul ampul

2=mg% =!/2mg% 1mg%/

' A aCuadest ; Tanpa pengen eran Tanpa pengen eran

'= 0 0

2 mg =!/2 mg / mg

(minofilin De9amethason (drenalin >eostigmin -prostigmin.

ampul ampul ampul ampul

/1mg% 2 mg% ' mg% =!2mg%

Tanpa pengen eran Tanpa pengen eran

'=

2 ' =!/2#=!0

/1 mg 2 mg

Tanpa pengen eran

Masukkan / ampul prostigmin A ' ampul S( =!=5#=!'

=!2 mg

Midazolam -Seda um. ,etorola Difenhidramin E<l

ampul ampul ampul

2mg%2 3= mg%/ 2mg%

Tanpa pengen eran Tanpa pengen eran Tanpa pengen eran

' mg 0= mg 2 mg

On,et dan D"ra,i 5an# &entin#

O&(T Su inil <holin Tra rium -tramus. Sulfas (tropin ,etamin Pethidin Pentotal

O>S8T '#/ mnt /#0 mnt '#/ mnt 0= dtk '=#'2 mnt 0= dtk

DF6(S) 0#2 mnt '2#02 mnt

'2#/= mnt ;=#'/= mnt 1#5 mnt

Keteran#an A. O!at Ind"*,i intra.ena '. ,etamin%ketalar # # # # # # # # # # # # # # efek analgesia kuat sekali. Terutama utk nyeri somatik! tp tidak utk nyeri $is eral 8fek hipnotik kurang 8fek relaksasi tidak ada 6efleks pharyn9 B laryn9 masih kp baik batuk saat anestesi refleks $agal disosiasi mimpi yang tidak enak! disorientasi tempat dan *aktu! halusinasi! gaduh gelisah! tidak terkendali. Saat pdrt mulai sadar dpt timbul eksitasi (liran darah ke otak! konsentrasi oksigen! tekanan intra ranial -8fek ini dapat diperke il dengan pemberian thiopental sebelumnya. TD sistolik diastoli naik /=#/2:! denyut "antung akan meningkat. -akibat peningkatan akti$itas saraf simpatis dan depresi baroreseptor.. <egah dengan premedikasi opiat! hiosin. dilatasi bronkus. (ntagonis efek konstriksi bron hus oleh histamine. &aik untuk penderita# penderita asma dan untuk mengurangi spasme bronkus pada anesthesia umum yang masih ringan. Dosis berlebihan s r i$ depresi napas Pd anak dpt timbulkan ke"ang! nistagmus Meningkatkan kdr glukosa darah A '2: Pulih sadar kira#kira ter apai antara '=#'2 menit Metabolisme di li$er -hidrolisa B alkilasi.! diekskresi metabolitnya utuh melalui urin ,etamin beker"a pd daerah asosiasi korteks otak! sedang obat lain beker"a pd pusat retikular otak

)ndikasi: Fntuk prosedur dimana pengendalian "alan napas sulit! missal pada koreksi "aringan sikatrik pada daerah leher! disini untuk melakukan intubasi kadang sukar. Fntuk prosedur diagnosti pada bedah saraf%radiologi -arteriograf.. Tindakan orthopedi -reposisi! biopsy. Pada pasien dengan resiko tinggi: ketamin tidak mendepresi fungsi $ital. Dapat dipakai untuk induksi pada pasien syok. Fntuk tindakan operasi ke il. Di tempat dimana alat#alat anestesi tidak ada. Pasien asma

,ontra )ndikasi hipertensi sistolik '3= mmEg diastoli '== mmEg ri*ayat <erebro @as ular Disease -<@D. Dekompensasi kordis

Earus hati#hati pada : 6i*ayat kelainan "i*a Operasi#operasi daerah faring karena refleks masih baik

/. Propofol -diprifan! rekofol. &entuk airan! emulsi isotonik! *arna putih spt susu dgn bhn pelarut tdd minyak kedelai B postasida telur yg dimurnikan. ,dg terasa nyeri pd penyuntikan di ampur lidokain /: A=!2 dlm '= propolol "arang pada anak karena sakit B iritasi pd saat pemberian (nalgetik tdk kuat Dpt dipakai sbg obat induksi B obat maintenan e Obat setelah diberikan didistribusi dgn epat ke seluruh tubuh. Metabolisme di li$er B metabolit tdk aktif dikeluarkan l*t gin"al. Saat dipakai utk induksi "uga dapat t"d hipotensi karena $asodilatasi B apnea se"enak 8fek Samping bradikardi. nausea! sakit kepala pada penderita yg mulai sadar. 8kstasi! nyeri lokal pd daerah suntikan Dosis berlebihan dapat mendepresi "antung B pernapasan Sebaiknya obat ini tidak diberikan pd penderita dengan ggn "alan napas! gin"al! li$er! syok hipo$olemik.

0. Thiopental Fltra short a ting barbiturat Dipakai se"ak lama -';01. Tidak larut dlm air! tp dlm bentuk natrium -sodium thiopental. mudah larut dlm air

1. Pentotal Gat dr sodium thiopental. &tk bubuk kuning dlm amp =!2 gr-biru.! ' gr-merah. B 2 gr. Dipakai dilarutkan dgn aCuades 4rt pentotal bersifat alkalis! ph '=!7 4rt tdk begitu stabil! hanya bs dismp '#/ hr -dlm kulkas lebih lama! efek menurun. Pemakaian dibuat lrt /!2:#2:! tp dipakai /!2: u% menghindari o$erdosis! komplikasi H ke il! hitungan pemberian lebih mudah Obat mengalir dlm aliran darah -aliran ke otak I. efek sedasiBhipnosis epat t"d! tp sifat analgesik sangat kurang T), J

Mendepresi pusat pernapasan Membuat saluran napas lebih sensitif thd rangsangan depresi kontraksi denyut "antung! $asodilatasi pembuluh darah hipotensi. Dpt menimbulkan $asokontriksi pembuluh darah gin"al tak berefek pd kontraksi uterus! dpt mele*ati barier plasenta Dpt mele*ati (S) menyebabkan relaksasi otot ringan reaksi. anafilaktik syok gula darah sedikit meningkat. Metabolisme di hepar epat tidur! *aktu tidur relatif pendek Dosis i$: 0#2 mg%kg&&

,ontraindikasi syok berat (nemia berat (sma bronkiale menyebabkan konstriksi bronkus Obstruksi sal napas atas Penyakit "antung B li$er kadar ureum sangat tinggi -ekskresinya le*at gin"al.

B. O!at Ane,teti* in$a+a,i '. Ealothan%fluothan Tidak ber*arna! mudah menguap Tidak mudah terbakar%meledak &erbau harum tetapi mudah terurai ahaya 8fek: Tidak merangsang traktus respiratorius Depresi nafas stadium analgetik Menghambat sali$asi >adi epat! ekskresi airmata Eipnotik kuat! analgetik kurang baik! relaksasi ukup Men egah ter"adinya spasme laring dan bron hus Depresi otot "antung aritmia -sensitisasi terhadap epinefrin. Depresi otot polos pembuluh darah $asodilatasi hipotensi @asodilatasi pembuluh darah otak Sensitisasi "antung terhadap katekolamin Meningkatkan akti$itas $agal $agal refleks Pemberian berulang -'#0 bulan. kerusakan hepar (immune-mediated hepatitis. Menghambat kontraksi otot rahim (bsorbsi B ekskresi obat oleh paru! sebagian ke il dimetabolisme tubuh Dapat digunakan sebagai obat induksi dan obat maintenan e

,euntungan epat tidur Tidak merangsang saluran napas Sali$asi tidak banyak &ronkhodilator obat pilihan untuk asma bronkhiale Kaktu pemulihan epat -' "am post anestesi. ,adang tidak mual B tidak muntah! penderita sadar dalam kondisi yang enak

,erugian o$erdosis Perlu obat tambahan selama anestesi Eipotensi karena depresi miokard B $asodilatasi aritmia "antung Sifat analgetik ringan <ukup mahal Dosis dapat kurang sesuai akibat penyusutan

/. >itrogen Oksida ->/O. gas yang berbau! berpotensi rendah -M(< '=1:.! tidak mudah terbakar dan relatif tidak larut dalam darah.

8fek: (nalgesik sangat kuat setara morfin Eipnotik sangat lemah Tidak ada sifa relaksasi sama sekali Pemberian anestesia dengan >/O harus disertai O/ minimal /2:. &ila murni >/O L depresi dan dilatasi "antung serta merusak SSP "arang digunakan sendirian tetapi dikombinasi dengan salah satu airan anestetik lain seperti halotan dan sebagainya.

0. 8ter # # # # # # # # tidak ber*arna! sangat mudah menguap dan terbakar! bau sangat merangsang iritasi saluran nafas dan sekresi kelen"ar bronkus margin safety sangat luas murah analgesi sangat kuat sedatif dan relaksasi baik memenuhi trias anestesi teknik sederhana

1. 8nfluran isomer isofluran tidak mudah terbakar! namun berbau.

Dengan dosis tinggi diduga menimbulkan akti$itas gelombang otak seperti ke"ang -pada 88G.. 8fek depresi nafas dan depresi sirkulasi lebih kuat dibanding halotan dan enfluran lebih iritatif dibanding halotan.

2. )sofluran airan bening! berbau sangat kuat! tidak mudah terbakar dalam suhu kamar menempati urutan ke#/! dimana stabilitasnya tinggi dan tahan terhadap penyimpanan sampai dengan 2 tahun atau paparan sinar matahari. Dosis pelumpuh otot dapat dikurangi sampai '%0 dosis "ika pakai isofluran

3. Se$ofluran tidak terlalu berbau -tidak menusuk.! efek bronkodilator sehingga banyak dipilih untuk induksi melalui sungkup *a"ah pada anak dan orang de*asa. tidak pernah dilaporkan ke"adian immune-mediated hepatitis

;. O!at M",(+e Re+a<ant &eker"a pd otot bergaris ter"adi kelumpuhan otot napas B otot#otot mandibula! otot inter ostalis! otot#otot abdominalis B relaksasi otot#otot ekstremitas. &eker"a pertama: kelumpuhan otot mata ekstremitas mandibula inter ostalis abdominal diafragma. Pd pemberian pastikan penderita dapat diberi napas buatan. Obat ini membantu pd operasi khusus spt operasi perut agar organ abdominal tdk keluar B ter"adi relaksasi Terbagi dua: >on depolarisasi! dan depolarisasi Dosis a*al -mg%kg&&. >on depol long#a ting '. D#tubokurarin -tubarin. /. Pankuronium 0. Metakurin 1. Pipekuronium 2. Doksakurium 3. (lkurium -alloferin. >on depol intermediate a ting '. Gallamin -fla9edil. /. (trakurium -tra rium%notri9um. 0. @ekuronium -nor uron. 1. 6okuronium -ro ula9%esmeron. 2. <ista uronium >on depol short a ting '. mi$akurium -mi$a ron. /. ropa uronium Depol short a ting '. suksinilkolin -s olin. /. dekametonium =.1=#=.3= =.=7#=.'/ =./=#=.1= =.=2#=.'/ =.=/#=.=7 =.'2#=.0= 1#3 =.2#=.3 =.'#=./ =.3#'.= =.'2#=./= =./=#=./2 '.2#/.= '.= '.= Dosis rumatan -mg%kg&&. =.'= =.'2#=.=/= =.=2 =.='#=.='2 =.==2#=.='= =.2 =.2 =.' =.='2#=.=/ =.'=#=.'2 =.=/ =.=2 =.0#=.2 Durasi 8fek samping -menit. 0=#3= 0=#3= 1=#3= 1=#3= 12#3= 1=#3= 0=#3= /=#12 /2#12 0=#3= 0=#12 '=#'2 '2#0= 0#'= 0#'= Eipotensi Takikardi Eipotensi ,@ stabil ,@ stabil Takikardi Eipotensi
(manheparBgin"al

)somer atrakurium

Eipotensi B histamin A

Durasi

Fltrashort -2#'= menit.: suksinilkolin Short -'=#'2 menit. : mi$akurium Medium -'2#0= menit. : atrakurium! $e uronium 4ong -0=#'/= menit. : tubokurarin! metokurin ! pankuronium! pipekuronium! doksakurium! galamin

8fek terhadap kardio$askuler tubokurarin ! metokurin ! mi$akurium dan atrakurium : Eipotensi pelepasan histamin dan -penghambatan ganglion. pankuronium : menaikkan tekanan darah suksinilkolin : aritmia "antung Anti*-+ine,tera,e antagonis pelumpuh otot non depolarisasi '. neostigmin metilsulfat =!=1#!=!=7mg%kg -prostigmin. /. piridostigmin =!'#=!1mg%kg 0. edrofonium =!2#'!=mg%kg # fungsi: efek nilotinik A muskarinik bradikardi! hiperperistaltik! hipersekresi! bronkospasme! miosis! kontraksi $esi aurinaria # pemberian dibarengi S( untuk menghindari bradikardi. -/:'. MA; 7Mini1a+ A+.e-+ar ;-n(entrati-n9 konsentrasi zat anestesi inhalasi dalam al$eoli dimana 2=: binatang tidak memberikan respon rangsang sakit Ealotan : =!75: 8ter 8nfluran )sofluran Se$ofluran : '!;/: : '!37: : '!'2: : '!7:

O!at Dar"rat >ama 8fedrin &erikan bila TD menurun H/=: dari TD a*al -biasanya bila TD sistol N;= diberikan. &radikardi -N3=. &erapa yang diberikanM / spuit

Sulfas atropin

spuit

(minofilin

bronkokonstriksi

2 mg%kg&& Spuit /1mg%ml

De9amethason

6eaksi anafilaksis

' mg%kg&& Spuit 2 mg%

(drenalin

<ardia arrest

=!/2 + =!0 mg%kg&&! ' mg%

-teori.

Prakteknya beri sampai aman Su inil holin Spasme laring ' mg%kg&& -' spuit

ANESTESI LOKAL8 REGIONAL blokade re$ersibel konduksi saraf men egah D8PO4(6)S(S) dengan blokade ion >aA ke hannel >a - blokade konduksi. men egah permeabilitas membran saraf terhadap ion >aA 2en##-+-n#an ane,te,i +-*a+4 Ester Struktur Kimia obat Amide Kokain Klorprokain Ben!okain Prokain Tetrakain Lidokain Prilokain Etidokain Bupi"akain Mepi"akain #opi"akain Topical Blok Saraf Tepi infiltrasi Blok ner" spinal Blok Saraf Sentral epidural #egional i" ganglion pleksus

Anestesi Lokal

Cara Pemberian

ser"ikal torakal lumbal Sacral$ kaudal

Short Acting Potensi Obat Medium Acting Long acting

2-ten,i O!at SEO6T a t Prototipe Gol Onset Durasi Potensi Toksisitas Dosis ma9 Metabolisme Prokain 8ster /O 0=#12O ' ' '/ Mg%,g&& Plasma M8D)FM a t 4idokain (mida 2O 3=#;=O 0 / 3 mg%,g&& 4i$er 4O>G a t &upirokain (mida '2O /#1"am '2 '= / Mg%,g&& 4i$er

Keteran#an4 B"&i.a(aine # ,onsentrasi =!2: tanpa adrenalin! analgesianya sampai 7 "am. @olume yang digunakan N/=ml. Lid-*ain 7=5+-(aine% Lid-ne,t9 # # # # Fmumnya digunakan '#/:! dengan mula ker"a '= menit dan relasasi otot baik. =!7: blokade sensorik baik tanpa blokade motorik. '!2: lazim digunakan untuk pembedahan. /: untuk relaksasi pasien berotot.

O2IOID DAN ANALGETIKA NON-O2IOID O2IOID '. Opioid yang sering digunakan dalam anastesi antara lain adalah morfin! petidin! fentanil. /. Opioid adalah semua zat baik sintetik atau natural yang dapat berikatan dengan reseptor morfin. Opioid disebut "uga sebagai analgesia narkotik yang sering digunakan dalam anastesia untuk mengendalikan nyeri saat pembedahan dan nyeri pas a pembedahan. A. K+a,i>i*a,i O&i-id Penggolongan opioid antara lain:

'. /. 0. B.

opioid natural -morfin! kodein! pa$aperin! dan tebain. semisintetik -heroin! dihidro morfin%morfinon! deri$ate tebain. sintetik -petidin! fentanil! alfentanil! sufentanil dan remifentanil..

O!at--!at -&i-id 5an# !ia,a di#"na*an da+a1 ana,te,i antara +ain4 1. MORFIN a. Farmakodinamik 8fek morfin ter"adi pada susunan syaraf pusat dan organ yang mengandung otot polos. 8fek morfin pada sistem syaraf pusat mempunyai dua sifat yaitu depresi dan stimulasi. Digolongkan depresi yaitu analgesia! sedasi! perubahan emosi! hipo$entilasi al$eolar. Stimulasi termasuk stimulasi parasimpatis! miosis! mual muntah! hiperaktif reflek spinal! kon$ulsi dan sekresi hormon anti diuretika -(DE.. b. Farmakokinetik Morfin tidak dapat menembus kulit utuh! tetapi dapat menembus kulit yang luka. Morfin "uga dapat menembus mukosa. Morfin dapat diabsorsi usus! tetapi efek analgesik setelah pemberian oral "auh lebih rendah daripada efek analgesik yang timbul setelah pemberian parenteral dengan dosis yang sama. Morfin dapat mele*ati sa*ar uri dan mempengaharui "anin. 8ksresi morfin terutama melalui gin"al. Sebagian ke il morfin bebas ditemukan dalam tin"a dan keringat. . )ndikasi Morfin dan opioid lain terutama diindikasikan untuk meredakan atau menghilangkan nyeri hebat yang tidak dapat diobati dengan analgesik non#opioid. (pabila nyerinya makin besar dosis yang diperlukan "uga semakin besar. Morfin sering digunakan untuk meredakan nyeri yang timbul pada infark miokard! neoplasma! kolik renal atau kolik empedu! oklusi akut pembuluh darah perifer! pulmonal atau koroner! perikarditis akut! pleuritis dan pneumotorak spontan! nyeri akibat trauma misalnya luka bakar! fraktur dan nyeri pas a bedah. d. 8fek samping 8fek samping morfin -dan deri$at opioid pada umumnya. meliputi depresi pernafasan! nausea! $omitus! dizzines! mental berkabut! disforia! pruritus! konstipasi kenaikkan tekanan pada traktus bilier! retensi urin! dan hipotensi. e. Dosis dan sediaan Morfin tersedia dalam tablet! in"eksi! supositoria. Morfin oral dalam bentuk larutan diberikan teratur dalam tiap 1 "am. Dosis an"uran untuk menghilangkan atau mengurangi nyeri sedang adalah =!'#=!/ mg% kg &&. Fntuk nyeri hebat pada de*asa '#/ mg intra$ena dan dapat diulang sesuai yang diperlukan. 2. 2ETIDIN a. Farmakodinamik Meperidin -petidin. se ara farmakologik beker"a sebagai agonis reseptor P. Seperti halnya morfin! meperidin -petidin. menimbulkan efek analgesia! sedasi! euforia! depresi nafas dan efek sentral lainnya. Kaktu paruh petidin adalah 2 "am. 8fekti$itasnya lebih rendah dibanding morfin! tetapi lebih tinggi dari kodein. Durasi analgesinya pada penggunaan klinis 0#2 "am. Dibandingkan dengan morfin! meperidin lebih efektif terhadap nyeri neuropatik. b. Perbedaan antara petidin -meperidin. dengan morfin sebagai berikut : '. Petidin lebih larut dalam lemak dibandingkan dengan morfin yang larut dalam air.

/. Metabolisme oleh hepar lebih epat dan menghasilkan normeperidin! asam meperidinat dan asam normeperidinat. >ormeperidin adalah metabolit yang masih aktif memiliki sifat kon$ulsi dua kali lipat petidin! tetapi efek analgesinya sudah berkurang 2=:. ,urang dari '=: petidin bentuk asli ditemukan dalam urin. 0. Petidin bersifat atropin menyebabkan kekeringan mulut! kekaburan pandangan dan takikardia. 1. Petidin menyebabkan konstipasi! tetapi efek terhadap sfingter oddi lebih ringan. 2. Petidin ukup efektif untuk menghilangkan gemetaran pas a bedah yang tidak ada hubungannya dengan hipotermi dengan dosis /=#/2 mg i.$ pada de*asa. 3. 4ama ker"a petidin lebih pendek dibandingkan morfin. . Farmakokinetik (bsorbsi meperidin dengan ara pemberian apapun berlangsung baik. (kan tetapi ke epatan absorbsi mungkin tidak teratur setelah suntikan )M. ,adar pun ak dalam plasma biasanya di apai dalam 12 menit dan kadar yang di apai antar indi$idu sangat ber$ariasi. Setelah pemberian meperidin )@! kadarnya dalam plasma menurun se ara epat dalam '#/ "am pertama! kemudian penurunan berlangsung lebih lambat. ,urang lebih 3=: meperidin dalam plasma terikat protein. Metabolisme meperidin terutama dalam hati. Pada manusia meperidin mengalami hidrolisis men"adi asam meperidinat yang kemudian sebagian mengalami kon"ugasi. Meperidin dalam bentuk utuh sangat sedikit ditemukan dalam urin. Sebanyak '%0 dari satu dosis meperidin ditemukan dalam urin dalam bentuk deri$at >#demitilasi. Meperidin dapat menurunkan aliran darah otak! ke epatan metabolik otak! dan tekanan intra kranial. &erbeda dengan morfin! petidin tidak menunda persalinan! akan tetapi dapat masuk ke fetus dan menimbulkan depresi respirasi pada kelahiran. d. )ndikasi Meperidin hanya digunakan untuk menimbulkan analgesia. Pada beberapa keadaan klinis! meperidin diindikasikan atas dasar masa ker"anya yang lebih pendek daripada morfin. Meperidin digunakan "uga untuk menimbulkan analgesia obstetrik dan sebagai obat preanestetik. e. Dosis dan sediaan Sediaan yang tersedia adalah tablet 2= dan '== mg D suntikan '= mg%ml! /2 mg%ml! 2= mg%ml! 52 mg%ml! '== mg%ml. D larutan oral 2= mg%ml. Sebagian besar pasien tertolong dengan dosis parenteral '== mg. Dosis untuk bayi dan anak D '#'!7 mg%kg &&. f. 8fek samping 8fek samping meperidin dan deri$at fenilpiperidin yang ringan berupa pusing! berkeringat! euforia! mulut kering! mual#muntah! perasaan lemah! gangguan penglihatan! palpitasi! disforia! sinkop dan sedasi. 3. FENTANIL a. Farmakodinamik Turunan fenilpiperidin ini merupakan agonis opioid poten. Sebagai suatu analgesik! fentanil 52#'/2 kali lebih poten dibandingkan dengan morfin. (*itan yang epat dan lama aksi yang singkat men erminkan kelarutan lipid yang lebih besar dari fentanil dibandingkan dengan morfin. Fentanil -dan opioid lain. meningkatkan aksi anestetik lokal pada blok saraf tepi. ,eadaan itu sebagian disebabkan oleh sifat anestetsi lokal yamg lemah -dosis yang tinggi menekan hantara saraf. dan efeknya terhadap reseptor opioid

pada terminal saraf tepi. Fentanil dikombinasikan dengan droperidol untuk menimbulkan neureptanalgesia. b. Farmakokinetik Setelah suntikan intra$ena ambilan dan distribusinya se ara kualitatif hampir sama dengan dengan morfin! tetapi fraksi terbesar dirusak paru ketika pertama kali mele*atinya. Fentanil dimetabolisir oleh hati dengan >#dealkilase dan hidrosilasidan! sedangkan sisa metabolismenya dikeluarkan le*at urin. . )ndikasi 8fek depresinya lebih lama dibandingkan efek analgesinya. Dosis '#0 mg %kg && analgesianya hanya berlangsung 0= menit! karena itu hanya dipergunakan untuk anastesia pembedahan dan tidak untuk pas a bedah. Dosis besar 2=#'2= mg%kg && digunakan untuk induksi anastesia dan pemeliharaan anastesia dengan kombinasi bensodioazepam dan inhalasi dosis rendah! pada bedah "antung. Sediaan yang tersedia adalah suntikan 2= mg%ml. d. 8fek samping 8fek yang tidak disukai ialah kekakuan otot punggung yang sebenarnya dapat di egah dengan pelumpuh otot. Dosis besar dapat men egah peningkatan kadar gula! katekolamin plasma! (DE! renin! aldosteron dan kortisol. ANALGETIKA NON O2IOID 7NSAID9 Pirazolon Dipiron Salisilat (s. (setil salisilat! Dflunisal (s. propionat (s. asetat (s. ,arboksilat Oksikam Piroksikam (s. antranilat (s. Mefenamat! Floktafenin

)buprofen! >aproksen! ,etoprofen

(s. indolasetat )ndometasin Keteran#an Ket-r-+a* # # # #

(s. pirolasetat ,etorola

(s. fenilasetat

Diklofenak

Diberikan se ara oral! intramuskular! intra$ena. 8fek analgesia di apai dalam 0= menit! maksimal setelah '#/ "am. 4ama ker"a 1#3 "am. Dosis a*al '=#0=mg%hari dosis maks. ;=mg%hari! pada manula! gangguan faal gin"al! dan && N2=kg dibatasi maks. 3=mg%hari.

# # #

0=mg ketorolakL'/mg morfinL'==mg petidin! dapat digunakan bersama opioid. <ara ker"a menghambat sintesis prostaglandin di perifer tanpa mengganggu reseptor opioid di sistem saraf pusat. Tidak untuk *anita hamil! menghilangkan nyeri persalinan! *anita menyusui! usia lan"ut! anak usia N1th! gangguan perdarahan! tonsilektomi.

Ket-&r->en # # # # Diberikan se ara oral! kapsul! tablet '==#/== mg%hari. Per#rektal '#/ suppositoria. Suntikan intarmuskuler '==#0==mg%hari. )ntra$ena per#infus dihabiskan dalam /= menit.

2ir-*,i*a1 # Oral! kapsul! tablet! flash! suppositoria! ampul '=#/=mg%hari.

Ten-*,i*a1 # # Suntikan itramuskuler! intra$ena ampul /=mg%hari dilan"utkan oral. Easil metabolisme dibuang le*at gin"al dan sebagian le*at empedu.

Me+-*,i*a1 # # )nhibitor selektif <o9#/ dengan efektifitasLdiklofenak atau piroksikam tetapi efek samping lebih minimal. Dosis satu tablet 5!2mg atau '2mg%hari

A,eta1in->en # # # # # Tak punya sifat anti inflamasi dan sifat inhibitor terhadap sintesis prostaglandin sangat lemah! karena itu tak digolongkan >S()D. &iasa untuk nyeri ringan dan dikombinasi analgetik lain Dosis oral 2==#'===mg%1#3"am! dosis maksimal 1===mg%hari. Dosis toksis dapat menyebabkan nekrosis hati karena dirusak oleh enzim mikrosomal hati. 4ebih disukai dari aspirin karena efek samping terhadap lambung dan gangguan pembekuan minimal.

E>e* ,a1&in# #-+-n#an NSAID # # Gangguan saluran erna: nyeri lambung! panas! kembung! mual#muntah! konstipasi! diare! dispepsia! perdarahan tukak lambung! ulserasi mukosa lambung. Eipersensiti$itas kulit: gatal! pruritus! erupsi! urtikaria! sindroma Ste$en#?ohnson.

Gangguan fungsi gin"al: penurunan aliran darah gin"al! penurunan la"u filtrasi glomerulus! retensi natrium! hiperkalemia! peningkatan ureum#kreatinin! pererenal azotemia! nekrosis papil gin"al! nefritis! sindroma nefrotik. Gangguan fungsi hepar: peningkatan SGOT! SGPT! gamma globulin! bilirubin! ikterus hepatoseluler. Gangguan sistem darah: trombositopenia! leukimia! anemia aplastik. Gangguan kardio$askuler: akibat retensi air menyebabkan edema! hipertensi! gagal "antung. Gangguan respirasi: tonus bronkus meningkat! asma. ,eamanan belum terbukti pada *anita hamil! menyusui! proses persalinan! anak ke il! manula.

# # # # #

A+er#i -!at--!atan ane,te,i

(lergi obat dapat ter"adi melalui semua 1 mekanisme hipersensitifitas Gell dan <oomb! yaitu: 6eaksi hipersensiti$itas segera -tipe ).! ter"adi bila obat atau metabolitnya berinteraksi

membentuk antibodi )g8 yang spesifik dan berikatan dengan sel mast di "aringan atau sel basofil di sirkulasi. # 6eaksi antibody sitotoksik -tipe )).! melibatkan antibodi )gG dan )gM yang mengenali

antigen obat di membran sel. Dengan adanya komplemen serum! maka sel yang dilapisi antibodi akan dibersihkan atau dihan urkan oleh sistem monosit#makrofag. # 6eaksi kompleks imun -tipe ))).! disebabkan oleh kompleks soluble dari obat atau

metabolitnya dengan antibodi )gM dan )gG. # 6eaksi hipersensiti$itas lambat -delayed#type hypersensiti$ity rea tions! tipe )@.

adalah reaksi yang dimediasi oleh limfosit T yang spesifik obat. # &isa ter"adi alergi obat melalui keempat mekanisme tersebut terhadap satu obat! namun yang tersering melalui tipe ) dan )@. ?enis obat penyebab alergi sangat ber$ariasi dan berbeda menurut *aktu! tempat dan "enis penelitian yang dilakukan. Pada umumnya laporan tentang obat tersering penyebab alergi adalah golongan penisilin! sulfa! salisilat! dan pirazolon. Obat lainnya yaitu asam mefenamat! luminal! fenotiazin! fenergan! dilantin! tridion. >amun demikian yang paling sering dihubungkan dengan alergi adalah penisilin dan sulfa. (lergi obat biasanya tidak ter"adi pada paparan pertama. Sensitisasi imunologik memerlukan paparan a*al dan tenggang *aktu beberapa lama -masa laten. sebelum ter"adi reaksi alergi.

2en#-!atan A+er#i O!at

Obat#obatan : antihistamin! steroid! bila ter"adi reaksi anafilaksis beri adrenalin '%'=== s dan pengobatan sesuai seperti reaksi anafilaksis karena sebab lain. Menghindari alergen penyebab. Pengobatan lain dengan ara desensitisasi

BAB III KESIM2'LAN


# Obat#obatan anestesi terdiri dari obat#obatan pre#medikasi! obat induksi anestesi! obat anestesi inhalasi! obat anestesi intra$ena! obat pelumpuh otot -musl e rela9ant.! obat anestesi lokal%regional! dan analgesia -opioid dan non#opioid.. Metode pemberian obat anestesi terdiri dari oral! lidah dan mukosa pipi! intramuskular! subkutan! intra$ena! rektal! transdermal! inhalasi! epidural! dan spinal. (namnesis ri*ayat kemungkinan alergi obat sebelumnya penting untuk selalu dilakukan *alaupun harus dinilai dengan kritis untuk menghindari tindakan berlebihan. Pengobatan alergi obat terdiri dari antihistamin! steroid! bila ter"adi reaksi anafilaksis beri adrenalin '%'=== s dan pengobatan sesuai seperti reaksi anafilaksis karena sebab lain! menghindari alergen penyebab! dan ara desensitisasi.

# # #

DAFTAR 2'STAKA

'. 4atief S(! Suryadi ,(! Da hlan M6. Petun"uk Prakis (nestesiologi 8disi ,edua. ?akarta: &agian (nestesiologi dan Terapi )ntensif F,F)D /==/. /. Muhiman M! Thaib M6! Sunatrio S! Dahlan 6! editors. (nestesiologi. ?akarta: &agian (nestesiologi dan Terapi )ntensif F,F)D ';7;.
%&

,omplikasi (nestesi 4okal. ($ailable at: http:%%***.gudangmateri. om%/='=%=0%komplikasi#anastesi#lokal.html. ( essed: September '3th! /=''. Patofisiologi (lergi. ($ailable at: http:%%***.ir*anashari. om%pdf%patofisiologi#alergi.html. ( essed: September '3th! /=''.

'&

(&

6esiko (nestesi. ($ailable at: http:%%ir*anto# fk=1usk.blogspot. om%/=''%=3%resiko#anestesi.html. ( essed : September '3th! /=''. Seputar Obat &ius. ($ailable at: http:%%***.ikatanapotekerindonesia.net%arti les%general#arti les%510# seputar#obat#bius#lain#"enis#lain#kegunaannya.html. ( essed: September '3th! /=''. (pakah (lergi Obat )tu. ($ailable at: http:%%***.sehatgroup.*eb.id%M pL'''2. ( essed: September '3th! /=''.

)&

*&

7. (lergi Obat. ($ailable at: http:%%***.fa ebook. om%note.phpM noteQidL;/301/7/=57. ( essed: September '3th! /=''.
+&

Seputar Obat &ius. ($ailable at: http:%%***.hypnosis12. om%do*nload%Seputar:/=Obat:/=&ius.pdf. ( essed: September '5th! /=''.

'=. Menguak Misteri ,amar &ius. ($ailable at: http:%%***.slideshare.net%renne hiaki%menguak#misterikamarbius. ( essed: September '5th! /=''.

You might also like