You are on page 1of 16

Kuliah Modul Reproduksi

MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI DI INDONESIA


Eka Rusdianto Gunardi Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI/RSCM

PENDAHULUAN Yang dimaksud dengan kesehatan dalam Undang-Undang Pokok Kesehatan Nomor 32, Tahun 1992 adalah meliputi kesehatan badan, rohaniah (mental dan sosial, dan bukan han!a keadaan !ang bebas dari pen!akit, "a"at, dan kelemahan# Reprodu ti!e health is a state o" omplete ph#si al$ mental$ and so ial %ell& being in all matters relating to the reprodu ti!e s#stem and to its "un tion and pro esses' It impies that people ha!e the apabilit# to reprodu e and the ess to sa"e$ "reedom to de ide i"$ %hen and ho% o"ten to do so' Impli it in this is the right moment o" men and %omen to be in"ormed and to ha!e a e""e tri!e$ a""ordable$ and a eptable methods o" "amil# planning o" their hoi e$ ess to health& are ser!i es that %ill enable

as %ell as other methods o" their hoi e "or regulation o" "ertilit#$ %hi h are not against the la%$ and the right o" a %omen to go sa"el# trough pregnan # and hildbirth' Reprodu ti!e health are also in ludes se(ual health$ the purpose o" %hi h is the enhan ement o" li"e and personal relations )IC*D$ +,,-.' Kesehatan reproduksi men"akup tiga komponen !aitu $ kemampuan (abilit! , keberhasilan (su""ess , dan keamanan (sa%et! # Kemampuan berarti dapat berproduksi# Keberhasilan berarti dapat menghasilkan anak sehat !ag tumbuh dan berkembang# Keamanan berarti semua proses reproduksi termasuk

Kamis$ / 0o!ember 122,

Kuliah Modul Reproduksi

hubungan seks, kehamilan, persalinan, kontrasepi, dan abortus se!og!an!a bukan merupakan akti&itas !ang berbaha!a# Reprodu ti!e rights embra e ertain human rights that are alread# re ogni3ed in national la%s$ international human rights do uments and other rele!ant U0 onsensus do uments' 4hese rights rest on the re ognition o" the basi rights o" all ouples and indi!iduals to de ide "reel# and responsibl# the number$ spa ing and timing o" their hildren and to ha!e the in"ormation and means to do so$ and the right to attain the highest standard o" se(ual and reprodu ti!e health' 4he# also in lude the right o" all to make de isions on erning reprodu tion "ree o" dis rimination$ oer ion and !iolen e' Full attention should be gi!en to promoting mutuall# respe t"ul and e5uitable gender relations and parti ularl# to meeting the edu ational and ser!i e needs o" adoles ent to enable them to deal in a positi!e and responsible %a# their se(ualit# )IC*D$ +,,-.' 'adi hak reproduksi merupakan hak setiap indi&idu(pasangan untuk

mendapatkan$ Kemampuan reproduksi Keberhasilan reproduksi Keamanan reproduksi )da empat pilar utama kesehatan reproduksi$ 1# *+omen ,ealth* 2# *-n%ant and .hild ,ealth* 3# *Pre&ention and Treatment o% /T0s* 1# 23ertilit! 4egulation* Tulisan ini merupakan tin5auan kesehatan reproduksi di -ndonesia#

Kamis$ / 0o!ember 122,

Kuliah Modul Reproduksi

WOMEN HEALTH 1. Kesuburan Remaja /eratus tahun !ang lalu, seorang 6anita akan mendapat haid pertama pada umur 17 tahun# Pada masa sekarang seorang rema5a 6anita akan mendapat haid pertama pada umur 12 atau kurang# Per"epatan ini disebabkan oleh dua hal, !aitu$ a# Keadaan gi8i rema5a masa kini, relati% lebih baik dibandingkan dengan keadaan seratus tahun !ang lalu# b# 4angsangan audio-&isuil, !ang dapat memper"epat kematangan biologik, !ang diterima rema5a masa kini lebih ban!ak dibandingkan dangan seratus tahun !ang lalu (misal $ radio, ma5alah, %ilm, dll #

39 Umur ka6in 20 17 10 Umur haid pertama 1:99 1929 1919 19;9 19:9

<ambar 1# Kesuburan 4ema5a Perubahan besar !ang ter5adi pada rema5a adalah pertumbuhan %isik !ang "epat serta timbuln!a "iri-"iri khas 6anita atau laki-laki, !ang timbul karena meningkatn!a pengeluaran hormon 6anita dari indung telur atau hormon laki-laki dari testis# /elain itu, hormon ini 5uga men!ebabkan rema5a akan mulai menaruh

Kamis$ / 0o!ember 122,

Kuliah Modul Reproduksi

perhatian terhadap la6an 5enisn!a# Perasaan !ang alamiah inilah !ang bila tidak dikendalikan denagan baik akan merupakan a6al dari masalah !ang dihadapi rema5a#

2. Materna !are =asalah lain !ang dihadapi dalam *+omen ,ealth* adalah masih tinggin!a angka kematian ibu (tabel 1 #

Tabel 1 Pro%il Kesehatan -bu -ndonesia, 1997 'umlah penduduk +anita hamil Kelahiran per tahun Pemakaian )/Pemeriksaan hamil )nemia kehamilan Kematian -bu 299 5uta 3#2> 1,9 5uta "enderung turun 79> ;9> 399(199#999

=asalah lain !ang dihadapi adalah rendahn!a tingkat pendidikan dan peranan 6anita#

Kamis$ / 0o!ember 122,

Kuliah Modul Reproduksi

STATUS WANITA

PERSALINAN : TENAGA TERLATIH AUDIT KEMATIAN IBU

GIZI

AKI

KB

JARINGAN PELAYANAN OBSTETRI

<ambar 2# 3aktor !ang menentukan penurunan )ngka Kematian -bu ()KPengalaman menun5ukkan dalam 5angka pan5ang kombinasi antara pendidikan, peningkatan status dan karir 6anita serta Kelurga ?eren"ana (dengan tersedian!a kontrasepsi mempun!ai dampak !ang palin besar dalam penurunan )K-# Namun dalam 5angka pendek, upa!a penurunan )K- harus berupa inter&ensi terhadap pela!anan obstetri$ 1# pemeriksaan antenatal bagi semua 6anita hamil, dengan memakai *risk approa"h*# 2# a# semua persalinan oleh tenaga terlatih b# peningkatan standar pela!anan persalinan 3# pendidikan dan pelatihan !ang terus menerus bagi petugas untuk memberikan pela!anan ga6at darurat serta *esential obstetri"s %un"tion* untuk bidan di desa, dokter puskesmas, serta 0/@< di 4/ Kabupaten# 1# *=edi"al audit* terhadap kematian ibu oleh *Panitia Kematian -bu*#

Kamis$ / 0o!ember 122,

Kuliah Modul Reproduksi

". Men#$ause /etelah usia 19 tahun, seorang 6anita memasuki %ase klimakterium# )sal katan!a "lima"ter !ang berarti tahun-tahun peralihan# Klimakterium atau usia mapan, berlangsung sari saat pramenopause (kira-kira umur 19 tahun , !aitu pada masa di mana o&arium berangsur-angsur menurun %ungsin!a, dan berakhir sekitar usia AA tahun# Pada usia sekitar 19 tahun ter5adi menopause (mati haid #

Me a%c'e P%a P#$e%&as

Me !"a#se

O!,!%!"a#se

Se *#+

P#$e%&as

Re"%!(#)s*

P%a+e !"a#s Pasca Me !"a#se P%a Se *#+ e

11

12-13

19

19

A2

;A

<ambar 3# Kronologik =asa Kehidupan +anita =enopause merupakan salah satu %ase dari kehidupan normal seorang 6anita# Pada masa menopause kapasitas reproduksi 6anita berhenti# @&arium tidak lagi ber%unsi, produksi hormon steroid dan peptida berangsur-angsur hilang# /e5umlah perubahan %isiologik ter5adi# /ebagian disebabkan oleh berhentin!a %ungsi o&arium dan sebagian lagi disebabkan proses penuaan# ?an!ak 6anita !ang mengalami ge5ala dan keluhan akibat perubahan tersebut di atas# <e5ala dan keluhan tersebut biasan!a berangsur-angsur menghilang# +alaupun tidak men!ebabkan kematian, namun menimbulkan rasa tidak n!aman dan kadangkadang men!ebabkan gangguan dalam peker5aan sehari-hari# Perubahan lain !ang ter5adi pada 6anita menopause adalah perubahan !ang ter5adi pada sistem skeletal (tulang dan kardio&askular berupa osteoporosis dan pen!kit 5antung serta pembuluh darah# Keadaan ini merupakan salah satu hal !ang harus ditanggulangi dalam proses asuha kesehatan 6anita#

Kamis$ / 0o!ember 122,

Kuliah Modul Reproduksi

/eperti terlihat pada tabel -- kurang lebih sepertiga dari umur 6anita di atas A9 tahun dilalui pada masa menopause# =isaln!a, di )rgentina, harapan hidup seorang 6anita saat dilahirkan pada tahun 197A B 19:9, adalah 72 tahun# /etelah berusia A9 tahun, harapan hidupn!a adalah 2: tahun# 0engan demikian, lebih dari sepertiga (2: tahun menopause# Tabel 2# ,arapan ,idup 6anita pada saat usia dilahirkan dan pada usia A9 tahun NC<)4) )rgentina .anada Peran"is -ran 'epang =ali =eEi"o +,@,199; 197A-19:9 19:9-19:2 19:9-19:2 1972 19:1 197; 197A-19:9 ,)4)P)N ,-0UP (tahun D),-4 U=U4 A9 72,1 2:,1 79,9 31,3 7:,1 31,1 AA,; 22,A :9,2 32,9 19,7 27,9 ;;,3 27,9 usian!a (72 tahun dilaluin!a pada masa

Pada tahun 1997 5umlah penduduk -ndonesia 291,1 5uta dengan 199,9 5uta orang 6anita# Termasuk 11,3 5uta orang 6anita berusia A9 tahun atau lebih# Pada tahun 2999 5umlah 6anita berusia A9 tahun ke atas akan ber5umlah 1A,A 5uta orang# +,@ memperkirakan kenaikan 5umlah penduduk usia lan5ut di -ndonesia adalah 111> dibandingkan dengan keadaan pada tahun 1999 ( tabel ---

Tabel 3# Pro!eksi kenaikan penduduk usia lan5ut 292A dibandingkan 1999 NC<)4) KCN)-K)N

Kamis$ / 0o!ember 122,

Kuliah Modul Reproduksi

-ndonesia Thailand -ndia .hina ?angladesh )ustralia -nggris /6edia +,@, 199A

111> 337> 212> 229> 219> 137> 1A> 33>

%IN&ANT AND HEALTH 0alam bidang 2in%ant and "hildren "are*, angka kematian ba!i dan anak di -ndonesia "enderung menurun ta5am# Namun bila dibandingkan dengan Negara )sean lainn!a masih merupakan angka !ang tertinggi#

%PEN'AKIT HU(UN)AN SEKSUAL *PHS+ /eEual Transmitted 0iseases (/T0s atau Pen!akit ,ubungan /eksual (P,/ merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi, karena "enderung meningkat dan men!ebabkan dampak negati% terhadap keluarga dan keturunann!a#

0 Ke"#&*'a 0 T*(a) (*!$a&* 0 Res*s&e s*

A$!%&#s Ke+a&*a -a * P%e+a&#%*&as Ke.a* a $a/aa

1a2* *&*s 3e%4*c*&*s


Kamis$ / 0o!ember 122,

PRP

Pe #%# a KB S!s*a. E)! !+*

Kuliah Modul Reproduksi

PHS P%!s&*&#s* 56%ee Se78


Ma (#. H9 E)&!"*) N:e%* "e.4*) Re* ,e)s*

0U%$a *sas* 0Pe%ce%a*a

<ambar 1# 4angkaian sebab-akibat P,/ 0ampak negati% !ang ditimbulkann!a antara lain$ in%ertilitas, kanker ser&iks, bahkan dapat berakhir dengan kematian#

Tabel 1# Pen!ebab -n%ertilitas pada 6anita di 'akarta, 19:9 3aktor Uterus Tuba Peritoneum @&arium Tidak 0iketahui
Sumapraja, 1980

> 33 12 9 A2 9

/umapra5a menemukan 12> dari in%ertilitas pada 6anita disebabkan %aktor tuba# /edangkan "hlam!dia # ?eberapa 5enis P,/ dapat men!ebabkan dampak negati% terhadap kehamilan ()bortus, -U30, ??D4 , 5anin (kelainan ba6aan dan in%eksi ba!i baru lahir# Tabel F menggambarkan kuman pen!abab P,/ dan pen!akit(keadaan !ang dapat ditimbulkann!a# Tabel A# =a5or /T0 mi"robial agents and the "onditions the! produ"e sebagian besar %aktor tuba disebabkan P,/ (gonoreadan

Kamis$ / 0o!ember 122,

Kuliah Modul Reproduksi

)gent Neisseria gonorrhoeae .hlam!dia tra"homatis Treponema pallidum ,aemophilus du"re!i ,-F ,PF ,/F-2 ,?F

)"ute disease Urethritis .er&i"itis /alpingitis Urethritis .er&i"itis /alpingitis Primar! and se"ondar! s!philis <enital ul"er =ononu"leosis s!ndrome <enital 6arts <enital ul"er )"ute hepatitis

Pregnan"! asso"iated "ondition Prematurit! /epti" abortion @phtalmia Postpartum endometritis @phtalmia Pneumonia Postpartum endometritis /pontaneous abortion /tillbirth .ongenital s!philis None kno6n Prematurit! /tillbirth Perinatal ,-F Dar!ngeal papillomatosis Neonatal ,/F Prematurit! Perinatal ,?F

.hroni" "onditions -n%ertilit! C"topi" pregnan"! -n%ertilit! C"topi" pregnan"! Neuros!philis .ardio&as"ular s!philis G -mpoten"e )-0/ <enital "an"er G <enital "an"er .hroni" hepatitis .irrhosis ,epatoma Fas"ulitis

Wasserheit, 1988

%&ERTILIT' RE)ULATION /ekitar 79> pasangan usia subur (PU/ di -ndonesia pada =aret 1997 telah memakai kontrasepsi (tabel FTabel ;# )kseptor Kontrasepsi di -ndonesia =aret 1997 Kontrasepsi /untik Pil -U0 -mplant )kseptor :#;31#171 7#2AA#33A A#133#7;; 2#122#A9: > 33,9 2:,1 21,3 9,A

Kamis$ / 0o!ember 122,

Kuliah Modul Reproduksi

/terilisasi Dain-lain Total


BKKBN, 1997

1#19A#179 3AA#2:1 22#A9;#:37

A,A 1,1 199,9

/ampai saat ini tidak ada satupun "ara K? (kontrasepsi tanpa kegagalan, e%ek samping, atau komplikasi# =emang kontrasepsi !ang ideal seperti itu belum ditemukan# 0i lain pihak bila petugas kesehatan dituntut untuk dapat menanggulangi setiap kegagalan, e%ek samping, atau komplikasi itu#

Tabel 7# Kegagalan Kontrasepsi Kegagalan per 199 Kontrasepsi Tubektomi Fasektomi Pil /untikan /usuk =inipil -U0 Kondom /permatisid .oitus interruptus Kalender Daktasi
Kamis$ / 0o!ember 122,

6anita Teoritis 9,91 9,1A 9,31 9,2A 9,3 1-1,A 1-3 3 3 9 13 1A

Praktis 9,1-9,A 9,2-9,; 1-19 3-A 1-3 A-12 A-; 19-29 29-39 29-19 29-19 19-A9

Kuliah Modul Reproduksi

Tanpa kontrasepsi
Affandi, 1994

99

-99

0engan patokan 5umlah peserta K? pada tahun 199;-1997 adalah 2A#A9;#:37, maka perkiraan 5umlah kegagalan kontrasepsi pada tahun 199;-1997, dilukiskan pada tabel :#

Tabel :# Perkiraan Kegagalan Kontrasepsi 199;-1997 Kontrasepsi Pil -U0 /untikan -mplant Kontap Dain-lain 'umlah
Affandi, 1997

Kegagalan 299,299-72A,A33 271,;::-32;,92A 2A9,931-131,723 21,2AA-72,;7A 1,19A-:,139 3A,A2:-177,;19 :22,9:9-1,712,92;

0i pihak lain diperkirakan sekitar 19> dari 33 5uta pasangan usia subur merupakan pasangan in%ertilitas#

PENELITIAN 'AN) DIPERLUKAN 0ilihat dari 5enisn!a, ada 1 ma"am penelitian !ang diperlukan, !aitu$

Kamis$ / 0o!ember 122,

Kuliah Modul Reproduksi

penelitian dasar penelitian klinik penelitian epidemiologi" penelitian operasional (2@perational 4esear"h* 0ari semua komponen kesehatan reproduksi, keempat penelitian tersebut dapat dilakukan# Komponen Kesehatan 4eproduksi !ang perlu diprioritaskan untuk diteliti, antara lain $

1.

Kese,atan Per-nata 1#1# Tu5uan$ =enurunkan mortalitas dan morbiditas perinatal 1#2# Penelitian !ang diperlukan Pen"egahan prematuritas .ara mendapatkan pertumbuhan %etus !ang optimal =emotong morbiditas dan mortilitas

2.

Kese,atan Remaja 2#1# Tu5uan$ memantapkan pengetahuan dan meningkatkan partisipasi mas!arakat terhadap kesehatan 2#2# Penelitian !ang diperlukan =asalah utama Kesuburan 4ema5a$ P=/, aborsi 2un6anted pregnan"!*, perka6inan rema5a -ndikator kesehatan rema5a -nter&ensi !ang diperlukan Pela!anan Kesehatan 4ema5a

Kamis$ / 0o!ember 122,

Kuliah Modul Reproduksi

".

Ke,am- an 3#1# Tu5uan$ =enurunkan kematian dan kesakitan ibu 3#2# Penelitian !ang diperlukan /tandard pela!anan maternal Peningkatan kualitas pela!anan Penelitian dasar tentang kelainan obstetri seperti$ eklampsia mola h!datidosa anemia

..

%Unsa/e Ab#rt-#n 1#1# Tu5uan$ =en"egah unsa%e abortion serta menanggulangi komplikasi abortus inkompletus 1#2# Penelitian !ang diperlukan Upa!a pen"egahan 2unsa%e abortus* Pera6atan pas"aabortus

0.

In/ert- -tas A#1# Tu5uan$ men"egah in%ertilitas serta mempromosikan penatalaksanaan in%ertilitas !ang rasionaldan e%ekti% A#2# Penelitan !ang diperlukan =endokumentasikan masalah in%ertilitas dilihat dari segi so"ial, demogra%i, dll =engembangkan standard pemeriksaan dan pengobatan

Kamis$ / 0o!ember 122,

Kuliah Modul Reproduksi

1.

Penelitian terhadap pengaruh ekologi

%&ert- -t2 Re3u at-#n ;#1# Tu5uan$ membantu mas!arakat meren"anakan kehamilan dan

men"egah kehamilan !ang tidak diinginkan ;#2# Penelitian !ang diperlukan 2Unmet Needs* 2/a%et! and C%%i"a"!* 2Ne6 =ethods*

4.

Pen2a5-t Menu ar Se5sua *PMS+ 7#1# Tu5uan$ men"egah dan mengobati P=/ 7#2# Penelitian !ang diperlukan Pre&alensi P=/ Pengaruhn!a terhadap Kesehatan 4eproduksi Pengobatan P=/ 2/o"ial ?eha&ior*

KESIMPULAN DAN SARAN Telah dikemukakan tin5auan kesehatan reproduksi di -ndonesia# mengha!ati hak reproduksin!a# Untuk

meningkatkan status kesehatan reproduksi setiap indi&idu dituntut untuk

Kamis$ / 0o!ember 122,

Kuliah Modul Reproduksi

,an!a dengan "ara itu ia dapat diharapkan dapat melakukan pen"egahan terhadap risiko !ang membaha!akan kesehatan pada umumn!a dan kesehatan reproduksi pada khususn!a#

Kamis$ / 0o!ember 122,

You might also like