You are on page 1of 29

PENGARUH SENAM AEROBIK TERHADAP DERAJAT NYERI DISMENOREA PADA WANITA USIA 20-30 TAHUN

Oleh :

FIKI NURVIANA 0807101010146

PENGUJI 1. dr. Rajuddin, Sp.OG., K-Fer 2. Dr. Yusni, M.Kes., AIF

PEMBIMBING 1. dr. Munawar, Sp.OG 2. dr. Nurjannah, MPH

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Menstruasi merupakan peristiwa yang wajar dan alami, walaupun kenyataannya banyak wanita mengalami masalah menstruasi di antaranya yang sering terjadi adalah dismenorea atau nyeri haid (Moore, 2001). Kebanyakan penderita dismenorea adalah wanita muda, wlaupun dijumpai juga dikalangan yang berusia lanjut.

Data negara, dismenorea cukup tinggi

50% dari seluruh wanita di dunia menderita akibat dismenorea.

Pensylvania, 60% pelajar wanita menderita dismenorea yang hebat (Coco, 2005).

Amerika Serikat, 90% wanita mengalami dismenorea 10-15% diantaranya mengalami dismenorea berat (French,2005).

Menurut survei yang dilakukan Ayura (2006) di SMA Negeri 3 Sidoarjo, didapatkan bahwa sebesar 90% siswi mengalami dismenorea. Pada penelitian yang sama di Palembang tahun 2007 didapatkan angka kejadian dismenorea pada siswi putri SMP dan SMP Negeri 28 Palembang adalah 66,3%Negeri 3 Palembang adalah 58,2% .

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh senam aerobik terhadap derajat nyeri dismenorea pada wanita usia 20-30 tahun.

Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh senam aerobik terhadap derajat nyeri dismenorea pada wanita usia 20-30 tahun.

Tujuan Khusus
Untuk mengetahui Untuk mengetahui pengaruh sebelum pengaruh setelah melakukan senam melakukan senam aerobik terhadap aerobik terhadap derajat nyeri derajat nyeri dismenorea pada wanita dismenorea pada wanita usia 20-30 tahun usia 20-30 tahun

Manfaat Penelitian
Bagi profesi kedokteran Dapat dijadikan sebagai bahan kajian/informasi dalam mengkaji, menganalisa, dan memberikan perawatan serta pengobatan pada wanita yang mengalami dismenorea.
Bagi institusi pendidikan Sebagai bahan informasi bahwa senam aerobik merupakan salah satu alternatif terapi untuk mengatasi dan mengurangi dismenorea sehingga mereka dapat lebih berkonsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran.

Bagi tempat peneliti Dapat dijadikan bahan bacaan dan sebagai bahan masukan bagi Hip Hop Gymnastic tersebut untuk memberikan informasi seputar kesehatan reproduksi wanita.

Bagi peneliti Penelitian ini dapat menambah wawasan, pengetahuan bagi peneliti di bidang Obstetri Ginekology terutama yang berkaitan dengan dismenorea.

Hipotesis
Ha : Ada perbedaan nyeri dismenorea sebelum dan sesudah melakukan senam aerobik pada wanita usia 20-30 tahun. H0 : Tidak ada perbedaan nyeri dismenorea sebelum dan sesudah melakukan senam aerobik pada wanita usia 20-30 tahun.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

MENSTRUASI
Menstruasi adalah perdarahan periodik pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi. Klasifikasi gangguan menstruasi Klasifikasi yang telah dikenal luas adalah sebagai berikut (Chandran,2008) : Amenorea dan oligomenore (perdarahan sedikit atau tidak ada sama sekali). Dismenore (nyeri menstruasi). Menoragia (perdarahan yang berlebihan).

Dismenorea
Dismenorea adalah nyeri kram (tegang) daerah perut mulai terjadi pada 24 jam sebelum terjadinya perdarahan haid dan dapat bertahan selama 24-36 jam meskipun beratnya hanya berlangsung selama 24 jam pertama (Hendrik, 2006).

Etiologi : adanya jumlah prostaglandin F yang berlebihan pada darah menstruasi (Price, 2005).
Gejala : nyeri mirip kram di bagian bawah perut yang menyebar ke punggung dan kaki. Beberapa wanita mengalami nyeri sebalum menstruasi dimulai dan berlangsung hingga beberapa hari (Ramaiah, 2006).
Patofisiologi : Pelepasan PGF2a yang berlebihan meningkatkan amplitudo dan frekuensi kontraksi uterus dan menyebabkan vasospasme arteriol uterus, sehingga mengakibatkan iskemia dan kram abdomen bawah yang bersifat siklik

Derajat nyeri haid (dismenorea) Riyanto (2002) menyebutkan bahwa derajat dismenorea ada empat yaitu derajat 0-3. Derajat 0 Tanpa rasa nyeri dan aktifitas sehari-hari tak terpengaruhi. Derajat 1 (Dismenorea ringan) Dismenorea yang berlangsung beberapa saat dan paisen dapat melakukan aktifitas sehari-hari. Derajat 2 (Dismenorea sedang) Dismenorea ini membuat pasien memerlukan obat penghilang rasa nyeri dan kondisi penderita masih dapat beraktivitas. Derajat 3 Dismenorea berat membuat pasien memerlukan istirahat beberapa hari dan dapat disertai sakit kepala, migran, pingsan, diare, rasa tertekan, mual dan sakit perut, tidak berkurang walaupun telah menggunakan obat dan tidak dapat bekerja, kasus ini segera ditangai dokter.

MENURUT SMELTZER, S.C BARE B.G (2002) ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

SKALA IDENTITAS NYERI NUMERIK

Penatalaksanaan
Untuk

beberapa wanita yang sedang dismenorea biasanya nyeri dapat dikurangi dengan pemberian panas (kompres panas atau mandi air panas).
obat analgesik, obat-obatan anti radang bukan steroid (Non Steroid Anti Inflammatory Drugs) dan diuretik untuk relaksasi uterus.

Penggunaan

Olahraga penting untuk remaja yang menderita dismenorea karena latihan yang sedang dan teratur dapat meningkatkan pelepasan endorphin beta (penghilang nyeri) kedalam aliran darah sehingga dapat mengurangi nyeri dismenorea (Rager, 1999).

Senam Aerobik
Menurut Ashadi (2008) yang dikutip dari Marta Dinata (2007) bahwa : senam aerobik adalah serangkaian gerak yang dipilih secara sengaja mengikuti irama musik yang dipilih sehingga melahirkan ketentuan ritmis, kuntinuitas dan durasi tertentu. terdiri atas tiga fase, yaitu : Pemanasan (Warming Up) Kegiatan inti Pendinginan (Cooling Down)

Pada seseorang yang rutin melakukan senam aerobik akan terjadi peningkatan jumlah dan ukuran pembuluh darah yang menyalurkan darah keseluruh tubuh, termasuk ke organ reproduksi sehingga memperlancar aliran darah ketika terjadi dismenorea (Ashadi, 2008).

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Desain penelitian
Jenis

penelitian yang digunakan yaitu penelitian Pre-Experimen (Sugiono, 2009). Desain yang digunakan One Group PretestPostest yaitu dengan mengobservasi dua kali, sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dalam satu kelompok yang sama.

Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Hip Hop Gymnastic.

Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua wanita usia 20-30 tahun yang melakukan senam aerobik di Hip Hop Gymnastic.

Sampel Cara pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Non probability sampling dengan cara purposive sampling (Notoatmojo, 2010).

a. Kriteria Inklusi - Wanita usia 20-30 tahun yang dapat melakukan senam aerobik di Hip Hop Gymnastic. - Bersedia menjadi responden. - Sudah menstruasi dan sudah mengalami dismenorea. b. Kriteria Eksklusi -Wanita usia 20-30 tahun yang mengalami nyeri dismenorea tetapi melakukan tindakan yang lain selain senam aerobik untuk mengurangi rasa nyeri, seperti : mengkonsumsi obat-obat hormonal. -Wanita yang sudah menstruasi tetapi tidak mengalami dismenorea.

Identifikasi Variabel Penelitian

Dismenorea.
Variabel bebas

Variabel tergantung

Derajat nyeri dismenorea

Definisi operasional
1) Senam

aerobik adalah serangkaian gerak yang dipilih secara sengaja mengikuti irama musik yang dipilih sehingga melahirkan ketentuan ritmis, kuntinuitas dan durasi tertentu (Ashadi, 2008). Untuk mengetahuinya digunakan pengamatan sistematika gerakan senam aerobik yang terdiri atas tiga fase, yaitu : pemanasan, kegiatan inti dan pendinginan (Ashadi, 2008). Skala pengukuran : baik, jika melakukan senam aerobik minimal 2 kali seminggu selama 30 menit sebelum menstruasi dan kurang baik, Jika tidak melakukan senam 2 kali seminggu sebelum menstruasi.

2) Dismenorea adalah nyeri kram (tegang) daerah perut mulai terjadi pada 24 jam sebelum terjadinya perdarahan haid dan dapat bertahan selama 24-36 jam meskipun beratnya hanya berlangsung selama 24 jam pertama. Kram tersebut terutama di rasakan di daerah perut bagian bawah tetapi dapat menjalar ke punggung atau permukaan dalam paha, yang terkadang menyebabkan penderita tidak berdaya dalam menahan nyerinya tersebut (Hendrik, 2006). Untuk mengetahuinya digunakan pengukuran derajat nyeri dismenorea dengan cara pertanyaan dan pengamatan berdasarkan skala intensitas nyeri sebelum melakukan senam aerobik (Riyanto, 2002). Skala pengukuran : Interval, mengkatagorikan menjadi tanpa nyeri, nyeri ringan, nyeri sedang, nyeri berat dan nyeri sangat berat.

ALAT ISTRUMEN & BAHAN PENELITIAN

Pengumpulan data dilakukan dengan cara menjawab pertanyaan pada Lampiran 1 dan melakukan wawancara sebagai alat ukur setiap variabel yang akan diteliti.
Pengolahan data - Editing - Coding -Transfering -Tabulating (Notoatmodjo, 2010)

Analisis data Penelitian

Hasil penelitian dengan menggunakan desain One Group Pretest-Postest, akan diuji dengan menggunakan uji-t (t-test).

dr. Munawar, Sp.OG dr. Nurjannah, MPH dr. Rajuddin, Sp.OG., K-Fer
Dr. Yusni, M.Kes., AIF

You might also like