You are on page 1of 2

Penegakkan Diagnosis Bronkopneumonia Anamnesis Bronkopneumonia biasanya didahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas selama beberapa

hari. Suhu dapat naik secara mendadak sampai 39-400C dan mungkin disertai kejang karena demam yang tinggi. Anak sangat gelisah, dispnu, pernafasan cepat dan dangkal disertai pernafasan cuping hidung dan sianosis di sekitar hidung dan mulut. Batuk biasanya tidak dijumpai pada awal penyakit,anak akan mendapat batuk setelah beberapa hari, di mana pada awalnya berupa batuk kering kemudian menjadi produktif. Pemeriksaan Fisik - Keadaan umum : keadaan umum pasien pneumonia biasanya lemah, karena adanya keluhan sesak napas yang diderita,

- Vital Sign : hasil vital sign pasien pneumonia biasanya akan menunjukkan peningkatan suhu tubuh karena terjadi infeksi, pernapasan akan meningkat karena sesak napas, dan jika tidak ada komplikasi sistemis, maka tekanan darah tidak akan mengalami masalah. - Inspeksi : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Gelisah Malaise Merintih Demam Kadang mual muntah Batuk Sesak nafas Nafas cuping hidung Retraksi dada suprasternal, intercostal ataupun subcostal

10. Sianosis sekitar hidung dan mulut - Palpasi : fokal fremitus yang meningkat pada sisi yang sakit. - Perkusi : Sonor memendek sampai beda. - Auskultasi : Suara pernafasan mengeras (vesikuler mengeras) disertai ronki basah halus sampai sedang.

Pemeriksaan Penunjang 1. Gambaran darah menunjukkan leukositosis, dengan predominan PMN. Terjadi pergeseran ke kiri. Leukositosis >30.000/mm3 hampir selalu menunjukkan adanya infeksi bakteri, sering ditemukan pada keadaan bakteremia, dan resiko terjadinya komplikasi lebih tinggi. 2. Nilai Hb biasanya tetap normal atau sedikit menurun. 3. Peningkatan LED (tidak spesifik). 4. Kultur dahak dapat positif pada 20 50% penderita yang tidak diobati. Selain kultur dahak, biakan juga dapat diambil dengan cara hapusan tenggorok (throat swab). Namun pada anak kurang berguna. 5. Analisa gas darah (AGDA) menunjukkan hipoksemia dan hiperkarbia. Pada stadium lanjut dapat terjadi asidosis metabolik. 6. Pemeriksaan radiologi menunjukkan gambaran difus merata pada kedua paru, berupa bercak-bercak infiltrat yang dapat meluas hingga daerah perifer paru, disertai dengan peningkatan corakan peribronkial.

DAFTAR PUSTAKA IDAI. 2004. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak edisi I 2004. Jakarta : Badan Penerbit IDAI. Halaman 351-358. Matondang, Cory dkk. 2003. Diagnosis Fisik pada Anak edisi II. Jakarta : CV Sagung Seto. Soetjiningsih, dr.,SpA. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : Penerbit EGC. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak. 1985.Ilmu Kesehatan Anak edisi III hal 12281232.Jakarta : FKUI.

You might also like