Professional Documents
Culture Documents
STUDY KEISLAMAN
IBADAH ZAKAT
DOSEN PENGAJAR : HARIS HIDAYATULLOH M.H.I
KELOMPOK 4
1.
(7311051)
2.
Muslimatun Nur R
(7311042)
3.
Yuni Anitasari
(7311034)
4.
Ema Norita
(7311013)
5.
Lilik Agustina
(7311021)
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
Page 1
JOMBANG, 2012
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmatnya sehingga
kami dapat mengerjakan makalah ini dengan baik. Tak kan pernah lupa pula sholawat serta
salam tetap tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW yang sudah memberikan cahaya
dalam agama.
Ucapan terima kasih kami ucapkan pula kepada dosen kami yang senantiasa
membimbing kami dari ketidak-tahuan kami sehingga kami menjadi tahu. Terima kasih pula
kepada orang tua kami yang selalu mendoakan keberadaan kami, serta teman-teman yang
selalu menjaga kebersamaan, kekompakan dan penyelesaian tugas ini.
Kami sangat menyadari akan makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik
dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan. Kesempurnaan hanya milik Allah semata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Tim Penyusun
Page 2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................01
KATA PENGANTAR................................................................................02
DAFTAR ISI...............................................................................................03
BAB I PENDAHULUAN............................................................................04
BAB II ISI/PEMBAHASAN......................................................................05
BAB III PENUTUP..................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 12
Page 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zakat adalah satu dari rukun Islam yang lima, artinya zakat merupakan sendi
agama. Bentuk zakat adalah memberikan sebagian harta secara reguler kepada orang
lain yang berhak, ada yang setahun sekali setiap Idul Fitri (zakat fitrah), ada yang
setiap panen (zakat pertanian) ada yang setiap tutup buku (perdagangan) dan ada yang
setiap berjumpa obyeknya (zakat barang temuan/harta karun). Bagi pembayar, zakat
sebagaimana arti bahasa dari kata zakat mengandung arti suci dan tumbuh, yakni
orang yang patuh membayar zakat , hatinya dididik menjadi suci, yakni hatinya
sedikit-sedikit dilatih untuk tidak terbelenggu oleh harta karena memberi kepada
orang lain merupakan latihan jiwa membuang sifat tamak, menanamkan kesadaran
bahwa di dalam harta miliknya ada hak orang lain yang harus ditunaikan. Harta pun
menjadi suci karena terbebas dari apa yang bukan miliknya.
B. Rumusan Masalah
1. Siapa saja yang berhak menerima zakat ?
2. Sebutkan harta harta yang wajib zakat ?
3. Apakah fungsi dari zakat itu ?
4. Apa problematika yang muncul terkait dengan persoalan zakat ?
5. Apa yang menjadi hikmah dari zakat ?
6. Problematika zakat yang seirng muncul?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini untuk memenuhi tugas yang dipercayakan dosen kepada
kami. Selain hal tersebut kami juga ingin berbagi pengetahuan dengan teman teman
ataupun pembaca.
Dari situlah kita akan sama-sama belajar dan saling memperbaiki kekurangan yang
mungkin masih ada pada makalah kami tentang Ibadah Zakat.
Page 4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 HAK ZAKAT
Yang berhak menerima
Ada delapan pihak yang berhak menerima zakat, tertera dalam Surah at-Taubah ayat 60
yakni:
Fakir
Mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi
kebutuhan pokok hidup.
Miskin
Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar
untuk hidup.
Amil
Mereka yang mengumpulkan dan membagikan zakat. Mu'allaf - Mereka yang baru
masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan
barunya atau kaum kafir yang merupakan pendukung kaum Muslim.
Hamba sahaya
Budak yang ingin memerdekakan dirinya
Gharimin
Mereka yang berhutang untuk kebutuhan yang halal dan tidak sanggup untuk
memenuhinya.
Fisabilillah
Mereka yang berjuang di jalan Allah (misal: dakwah, perang dsb)
Ibnus Sabil
Mereka yang kehabisan biaya di perjalanan.
Page 5
Orang yang dalam tanggungan yang berzakat, misalnya anak dan istri.
mengantarkan seorang hamba kepada kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat.
2. Merupakan sarana bagi hamba untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Rabb-nya,
akan menambah keimanan karena keberadaannya yang memuat beberapa macam
ketaatan.
3. Pembayar zakat akan mendapatkan pahala besar yang berlipat ganda, sebagaimana
firman Allah, yang artinya: "Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah"
(QS: Al Baqarah: 276). Dalam sebuah hadits yang muttafaq "alaih Nabi Shallallaahu
'alaihi wa Sallam" juga menjelaskan bahwa sedekah dari harta yang baik akan
ditumbuhkan kembangkan oleh Allah berlipat ganda.
4. Zakat merupakan sarana penghapus dosa.
Faedah Khuluqiyah (Segi Akhlak)
1. Menanamkan sifat kemuliaan, rasa toleran dan kelapangan dada kepada pribadi
pembayar zakat.
2. Pembayar zakat biasanya identik dengan sifat rahmah (belas kasih) dan lembut
kepada saudaranya yang tidak punya.
3. Merupakan realita bahwa menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat baik berupa
harta maupun raga bagi kaum Muslimin akan melapangkan dada dan meluaskan jiwa.
Sebab sudah pasti ia akan menjadi orang yang dicintai dan dihormati sesuai tingkat
pengorbanannya.
4. Di dalam zakat terdapat penyucian terhadap akhlak.
5. Menjadi Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah.
Faedah Ijtimaiyyah (Segi Sosial Kemasyarakatan)
1. Zakat merupakan sarana untuk membantu dalam memenuhi hajat hidup para fakir
miskin yang merupakan kelompok mayoritas sebagian besar negara di dunia.
2. Memberikan dukungan kekuatan bagi kaum Muslimin dan mengangkat eksistensi
mereka. Ini bisa dilihat dalam kelompok penerima zakat, salah satunya adalah
mujahidin fi sabilillah.
3. Zakat bisa mengurangi kecemburuan sosial, dendam dan rasa dongkol yang ada dalam
dada fakir miskin. Karena masyarakat bawah biasanya jika melihat mereka yang
berkelas ekonomi tinggi menghambur-hamburkan harta untuk sesuatu yang tidak
Page 6
bermanfaaat bisa tersulut rasa benci dan permusuhan mereka. Jikalau harta yang
demikian melimpah itu dimanfaatkan untuk mengentaskan kemiskinan tentu akan
terjalin keharmonisan dan cinta kasih antara si kaya dan si miskin.
4. Zakat akan memacu pertumbuhan ekonomi pelakunya dan yang jelas berkahnya akan
melimpah.
5. Membayar zakat berarti memperluas peredaran harta benda atau uang, karena ketika
harta dibelanjakan maka perputarannya akan meluas dan lebih banyak pihak yang
mengambil manfaat.
2.3 HARTA- HARTA YANG WAJIB ZAKAT
Yang wajib dikeluarkan zakatnya ialah Emas, Perak dan Uang, Binatang ternak, Barang
dagangan, Pertanian dan buah-buahan.
A. ZAKAT EMAS, PERAK DAN UANG
Nishab emas adalah 20 Dinar atau 85 gram emas sedangkan perak 200 dirham atau 595 gram
perak. Emas, perak dan mata uang yang telah mencapai nishab wajib dikeluarkan zakatnya
sebanyak 2,5 % apabila telah mencapai haul atau 1 tahun baik uang itu disiapkan untuk
nafkah, nikah, membeli tanah atau membayar hutang maupun untuk yang lainnya.
Hukum zakat perhiasan yang dipakai
Emas, berlian dan batu-batu berharga serta yang sejenisnya bila hanya dipakai maka tidak ada
zakatnya. Adapun bila diperdagangkan maka ditaksir harganya dengan nishab salah satu dari
emas atau perak, jika telah mencapai nishab dan berlalu satu tahun maka zakatnya 2.5 persen.
B. ZAKAT BINATANG TERNAK
Unta, sapi, dan kambing/domba wajib dikeluarkan zakatnya apabila terpenuhi tiga syarat:
1. Dipelihara untuk diambil susunya, dikembangbiakan dan digemukkan.
2. Dalam setahunnya atau mayoritas kehidupannya dalam setahun, hidup dari merumput
sendiri bukan dicarikan.
3. Jumlahnya telah mencapai nishab.
a. Nishab unta dan zakat yang harus dikeluarkan:
5 sampai 9 ekor, zakatnya 1 ekor kambing/domba. Kemudian pada setiap kelipatan 5,
zakatnya 1 ekor kambing/domba. Dan apabila jumlah unta mencapai 25 ekor, zakatnya
seekor bintu makhath (unta betina yang telah genap setahun) atau seekor ibnu labun (unta
jantan yang telah genap 2 tahun). Dan apabila telah mencapai 36 ekor, zakatnya seekor bintu
labun (unta betina yang telah genap 2 tahun). Dan apabila mencapai 46 ekor, zakatnya seekor
hiqqah (unta betina yang telah genap 3 tahun). Dan apabila mencapai 61 ekor, zakatnya
seekor jadzaah (unta betina yang telah genap 4 tahun). Dan apabila mencapai 71 ekor,
zakatnya 2 ekor bintu labun. Dan apabila mencapai 91 ekor sampai 120 ekor, zakatnya 2 ekor
hiqqah. Dan apabila lebih dari 120 ekor, pada setiap kelipatan 40 zakatnya seekor bintu
labun, dan pada setiap kelipatan 50 zakatnya seekor hiqqah.
Page 7
Page 8
Page 9
Page
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Zakat menurut bahasa ialah suci atau bersih (tathiir) dan bertambah (al namaa).
Sedangkan zakat menurut istilah Syara ialah memberikan atau menyerahkan sebagian harta
tertentu kepada orang yang berhak dengan syarat syarat tertentu. Zakat diwajibkan dalam
Islam pada tahun kedua hijriah. Dan kewajiban itu adalah mutlak.dalil yang menunjukkannya
adalah Firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah : 43.( Bayarlah Zakat )
Zakat adalah satu kewajiban dari kewajiban-kewajiban islam, ia adalah salah satu dari rukunrukunnya, dan termasuk rukun yang terpenting setelah syahadat dan solat, Kitab dan sunnah
serta ijma' telah menunjukan kewajibanya, barang siapa mengingkari kewajibanya maka ia
akan mendapatkan sangsi dari Allah SWT
3.2 Saran
1.
Diharapkan bagi mahasiswa mampu untuk memahami harta harta yang wajib untuk
dizakati.
2.
3.
Mahasiswa mampu untuk menerapkan ibadah zakat dengan baik dan menurut ketentuan
islam.
Page
11
DAFTAR PUSTAKA
Page
12