Mengembangkan Kualitas SDM Melalui Pendidikan Berkarakter

Di Maluku, tepatnya di kota Ambon memiliki potensi sumber daya manusia yang berprestasi dan dapat memajukan daerah kita. Tetapi, potensi-potensi tersebut tidak didukung dan dikembangkan dengan pendidikan yang berkualitas terutama pendidikan berkarakter yang penting untuk membentuk karakter seseorang yang menjadi dasar dan pedoman bagi dirinya. Karena itu, pendidikan berkarakter sangat peting untuk diajarkan baik di sekolah, keluarga, maupun lingkungan demi terbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat memajukan bangsa, bukan hanya dari prestasinya tetapi juga memiliki karakter dan kemampuan untuk bekerja sama dengan baik. Berbagai pendidikan karakter yang dapat diajarkan yaitu kedisiplinan dan taat akan tata tertib juga nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Permasalahannya, yaitu SDM di ndonesia yang memiliki berbagai potensi, tidak mendapat pendidikan berkarakter yang baik dari keluarganya, sekolahnya, maupun lingkungannya. Banyak anak-anak yang memiliki kelakuan buruk karena tidak diperhatikan oleh orang tua di rumah maupun oleh guru di sekolah. Ketika dalam proses KBM guru !enderung hanya sekedar menuntaskan ke"ajiban untuk menyampaikan materi dan terkadang guru agak !uek terhadap nilai-nilai moral dan karakter. Setelah guru selesai menyampaikan pelajaran maka interaksi antara sis"a dan guru pun berakhir. Proses pembangunan emosional pendidikan berkarakter antara guru dan sis"a nyaris tidak ada. Padahal, diluar proses KBM seharusnya ada interaksi antara guru dan sis"a sehingga sis"a tersebut dapat membangun emosi yang penting bagi pendidikan karakternya. #ntuk mengatasi hal itu, pemerintah harus mampu menggabungkan metode pembelajaran antara pendidikan non $ormal dan $ormal sehingga pendidikan tidak hanya sekedar penanaman intelektual semata tetapi juga penanaman karakter. Pemerintah juga seharusnya mengadakan sosialisasi di sekolah-sekolah dan di lingkungan masyarakat, bagaimana pendidikan

berkarakter dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Sekolah juga berperan penting untuk menyebarkan %irus positi$ karakter. Sekolah harus berpikir bagaimana menyusun dan mensistenasikan sehingga sis"a-sis"i mampu lebih berkarakter dan berbudaya. Beberapa sikap pun harus ditumbuhkembangkan, seperti kebiasaan memberikan apresiasi, rasa penasaran intelektual dan kesediaan untuk belajar dari orang lain. Kebiasaan memberikan apresiasi akan membangun lingkungan bagi tumbuh suburnya orang-orang berprestasi. Kalau lingkungan sendiri tidak mendukung, maka lingkungan hanya dapat menuai kemerosotan. &asa penasaran intelektual akan membuat sis"a lebih mendalami dan menelusuri ilmu pengetahuan yang telah didapat di sekolah. Kesediaan untuk belajar dari orang lain dapat membuat sis"a untuk tidak sombong dan tidak meninggikan diri sehingga sumber ilmu pengetahuan yang bisa didapat menjadi lebih banyak. 'rang yang mempunyai karakter adalah orang yang mempunyai keyakinan dan sikap. Dia bertindak menurut keyakinan dan sikapnya itu. Keyakinan itu termasuk kejujuran dasar, kesetiaan terhadap dirinya sendiri dan perasaan spontan bah"a ia mempunyai harga diri dan bah"a harga diri itu akan turun apabila ia menjual dirinya. ( a tahu apa itu tanggung ja"ab dan bersedia mempertanggungja"abkan perbuatannya. a bukan )orang bendera* yang selalu mengikuti arah angin. a bisa saja $leksibel, ta"ar mena"ar, mau belajar dan berkembang dalam pandangannya. +adi, untuk mendapat karakter yang baik maka anak harus diberi semangat dan didukung agar menjadi pemberani, berani berinisiati$, berani mengusulkan alternati$ dan berani berpendapat yang berbeda Menurut Tadkiroatun Mus$iroh, karakter menga!u kepada serangkaian sikap, perilaku, moti%asi dan keterampilan. Berarti pendidikan berkarakter sangat penting untuk membentuk kepribadian yang baik, menghargai dan men!intai negaranya, dan selalu berusaha untuk meraih prestasi. +ika seseorang telah dibekali oleh karakter baik yang tertanam dalam dirinya maka orang tersebut dapat menjadi SDM yang berguna, berkualitas dan dapat memajukan daerahnya, negaranya sendiri.