You are on page 1of 4

Anestesi regional

Blok spinal

sentral

Epidural

kaudal Anestesi regional Blok pleksus brakhialis

perifer

Aksiler

Analgesoia regionalintravena

Analgesia spinal = anestesi subarachnoid Memasukan larutan anestesi lokalke dalam ruang subarachnoid Lokasi : L2 S1 Jarum suntik akan menembus: kulit subkutis lig.supraspinosum lig. interspinosum lig.flavumrg. epidural duramater rg.subarachnoid.

Obat
Prokain a. Farmakodinamik * Dosis 100-800 mg : analgesik ringan , efek maks 10-20 , hilang stlh 60 * Dhidrolisis mjd PABA (para amino benzoic acid) dapat hambat kerja sulfonamid b. Farmakokinetik Esterase * Absorpsi cepat PABA + dietilaminoetanol Hidrolisis * PABA diekskresi dlm urin (btk utuh & terkonjugasi) c. Indikasi * Anestesi infiltrasi, blokade saraf, epidural, kaudal & spinal * Geriatri : perbaiki aktivitas seksual & fgs kel endokrin (conflicted) d. Sediaan * Prokain HCl 1-2 %adalah anestesi infiltrat, 5-20% ; anestesi spinal
.

Lidokain a. Farmakodinamik * Anestesi lokal kuat . Tjd lebih cepat, lbh kuat, lbh lama & lbh ekstensif dp prokain * Lar lidokain 0,5% adalah anestesi infiltrat, 1-2% ; anestesi blok & topikal * Efektif bila tanpa vasokonstriktor, kec absorpsi & tox , masa kerja lbh pendek b. Farmakokinetik * Mudah diserap dr tmpt injeksi * Dapat tembus sawar darah otak * Metab : hati; eks : urin c. Indikasi * Injeksi : anestesi infiltrasi, blokade saraf, anest epidural, anest kaudal, anest mukosa * Anest infiltrat : lar 0,25-0,50% dg atau tanpa adrenalin * Kedok gigi : lar 1-2% lido dg adrenalin * Anest permukaan , anest kornea mata (lidokain 2% + adrenalin) * Turunkan iritabilitas jantung

Tetrakain
* Derivat PABA * Adalah anestesi local yang menembus kornea dan konjungtiva, obat ini efektif setelah pemberian topical pada mata dalam 30 dtk dan anestesi bertahan selama min. 15 mnt * i.v = 10x lbh aktif & lbh toksik dp prokain * Dosis dan pemberian: pada mata 1 atau 2 tetes larutan 0,5%; THT : lar 2% * Kontraindikasi : diketahui adanya hipersensitiv terhadap tetrakain, inflamasi okuler atau infeksi * Tindakan pencegahan : Mata yang teranestesi harus dilindungi dari debu dan kontaminasi bakteriologi samapai sensasi pulih sepenuhnya. Pemakaian yang lama dapat menimbulkan opasitas pada kornea * Efek merugikan : Perasaan terbakar setempat dapat timbul dan yang lebih jarang adalah lakrimasi dan fotofobia * Penyimpanan: Tetrakain tetes mata harus disimpan dalam wadah tertutup rapat terlindung dari cahaya dan jangan didinginkan

Bupivakain
Zat ini menghambat inisiasi dan transmisi impul saraf pada tempat pemberian dengan menstabilkan membrane saraf. Senyawa ini dimetabolisme di hati. Dan biasanya anestesi bekerja selama 2-4 jam Kegunaan * Anestesi infiltrasi * Blok saraf perifer dan simpatis * Anestesi gigi * Anestesi spinal * Anestesi epidural dan kaudal * Bupivakain tidak cocok untuk anestesi regional intravena atau penggunaan topikal Kontraindikasi * Infeksi kulit yang berdekatan dengan tempat injeksi atau adanya kecenderungan perdarahan abnormal * Anemia berat * Penyakit jantung * Anestesi lokal dan epidural jangan dilakukan pada pasien dehidrasi dan hipovolemia * Kadar bupivakain yang tinggi dalam darah harus dihindari pada pasien dengan gangguan hepar

You might also like