Anti Mikroba Makrolida, Aminoglikosida dan Polimiksin

Dharma Permana, Apt, PhD

Makrolida Antibiotic
Specific agents:
ERYTHROMYCIN CLARITHROMYCIN AZITHROMYCIN ROKSITROMISIN SPIRAMICIN

-Active orally, bacteriocidal and bacteriostatic -Indikasi/ spektrum antibakteri hampir sama dengan golongan Penisilin dan merupakan sebagai alternatif dari golongan penisilin

Macrolides
Antimicrobial spectrum Gram-positive and some gram-negative Also Mycoplasma pneumoniae and Chlamydia

Indications of Macrolides
Secara umum diindikasikan untuk: Infeksi saluran nafas Pertusis Legionnaire Enteritis (Campylobacter )

Macrolides
Spektrum anti bakteri :
H. influenzae N.gonorhoe Penicillin G-resistente Staphylococus Streptococus Mycobacterium avium-intracellulare Mykoplasma pneumoniae Ureaplasma urealyticum Chlamydia trachomatis Bordetella pertussis Legionella pneumophila Listeria monocytogenes Campylobacter jejuni

Macrolides
Selain sebagai alternatif penisilin, eritromisin juga merupakan pilihan utama untuk infeksi pneumonia atipik (disebabkan oleh Mycoplasma pneumoniae) dan penyakit Legionnaires (disebabkan Legionella pneumophilla)

Makrolida Mechanism of action

Menghambat sintesis protein dengan cara mengikat 23 s RNA pada ribosom sub unit 50 S

Mechanism action of antimicrobial drugs

Medical Pharmacology at a Glance Neal

Lactone Ring

Erythromycin is an orally effective antibiotic discovered in 1952 in the metabolic products of a strain of Streptocyces erythreus

Resistensi kuman thd eritromisin

Permeabilitas dinding sel mikroba Perubahan reseptor obat pd ribosom bakteri Hidrolisis lactone ring oleh esteracea yg dihasilkan kuman

Eritromisin farmakokinetik
Tdk stabil dlm suasana asam bentuk garam atau sediaan enteric tablet/ capsul Kadar puncak dlm darah 4 jam (0,3-1,9ug/ml), T1/2 eliminasi 1,6 jam Eksresi 2-5 % urin Pemekatan dalam jaringan hati ( 100x kadar dlm plasma garam estolat Berdifusi ke berbagai jaringan kecuali otak dan serebrospinal Ibu Hamil meningkatkan kadar SGOT/SGPT (Temporary )

Eritromisin Efek samping

Oral nyeri perut ( iritasi sal cerna), mual, muntah IM menimbulkan sakit bila dose > 100 mg IV infus 1 g tromboflebitis

Eritromisin interaksi obat

*Meningkatkan toksisitas : -karbamazepin -kortikosteroid -siklosporin -digoksin -warfarin

Kadar dalam plasma

* Menghambat metabolisme methyl xanthine (teofilin & cafein) CNS stimulan *Aritmia Astemizole, terfenadin,cisaprid

Preparat eritrimisin
Eritromisin base Cap/tab 250 & 500 mg Eritromisin stearat Cap/tab 250 & 500 mg Eritromisin etil suksinat
Tab Kunyah 200 mg, suspensi oral 200 mg/5ml, oral drop 125 mg/2,5ml Doses : dewasa 4 x 250-500mg /hari anak2 30-50 mg/Kg/BB Tab Kunyah (chewable) 400-600 mg tiap 6 jam

Clinical uses eritromisin1

Sterptococus Faringitis 30 mg/ kg/BB di bagi 4 dosis 10 hari S. aureus sal nafas atas, infeksi kulit & luka 4 x 500 mg selama 7 hari GastroenteritisC.Jejuni 4 x 250 mg Clamidiauretra, endoserviks, rektum, epididimis merupakan alternatif TETRASIKLIN terpilih utk ibu hamil& anak2 4X 500mg (7 days)

Clinical uses eritromisin2

Infeksi sal Nafas bawah Pneumonia pneumococus 4x 250-500mg mycoplasma 4 x 500 mg legionnaire 4 x 0,5-1 g Sifilis stadium dini 2-4 g sehari ( 10-15 hari) Gonorhoe 4 x 500mg ( 5 days ) Difteria eritromisin obat terpilih

Klaritromisin
Derifat eritromisin dgn efektivitas antimikroba yg lebih kuat dr eritromisin Efek samping hampir sama dgn eritromisin Tetapi iritasi lambung lebih jarang Interaksi obat= eritromisin Ibu hamil embriotoksik

Klaritromisin farmakokinetik
Aborpsi baik dan tidak dipengaruhi makanan Metabolisme hati Ekskresiurin Waktu paruh 2-5 jam Dosis: 250-500 mg 2x1 ( 7 days )

Klaritromisin clinical uses

Digunakan utk indikasi yg hampir sama dgn eritromisin Makrolida paling aktif thd C. Trachomatis Tukak lambung & duodenum ( Helicobacter pyroli )

Helicobacter pylori

Azitromisin
Makrolida dgn aktifitas antimikroba paling rendah Absorspsi obat dipengaruhi makanan Waktu paruh 2-4 hari ( slowly eliminated)
Diberikan 1 x sehari

Kadar obat dlm plasma rendah, tapi dlm jaringan lebih tinggi ( 10-100 x dlm plasma ) Single dose efektif urethritis & cervicitis ( C. thracomatis)

Azitromisin clinical uses

Single dose efektif urethritis & cervicitis ( C. thracomatis) 500 mg 1x1 ( 3 days ) Chlamidia di genital 1g 1x1 ( 3 days)

Roksitromisin
Diserap baik secara oral dan jarang menimbulkan iritasi lambung Bioavibilitas dipengaruhi makanan Kadar obat lebih tinggi diplasma dibandingkan eritromisin Waktu paruh eliminasi 10 jam, pemberian 2 x1 Dosis oral dewasa 2 x 150 mg anak2 5-8 mg/Kg/BB dlm 2 dosis Indikasi = eritromisin

Spiramisin
Dihasilkan oleh streptomyces ambofaciens Aktifitas antimikroba lebih rendah dari eritromisin Absopsi dlm sal cerna tdk begitu baik, tapi tdk dipengaruhi makan Kadar obat dalam berbagai jaringan lebih tinggi dari pada makrolida lain dan bertahan lama walaupun dlm plasma sdh turun rendah Indikasi = eritromisin, dose 3-4 x 500 mg/hari Alternatif utk pengobatan Toksoplasma 2-3g/hari ( 3 week ) dan dilanjutkan 2 minggu kemudian

AMINOGLYCOSIDES
-Mechanism of action Inhibition of bacterial protein synthesis - relatively broad spectrum, bacteriocidal - Resistance increasing

Aminoglycosides
Specific agents - Streptomycin - Gentamycin (Garamycin) - Tobramycin (Nebcin) - Amikacin (Amikin) - Neomycin -Kanamycin

Aminoglycosides
Antimicrobial spectrum Aerobic gram-negative organisms Pseudomonas, Klebsiella, E. coli, others Streptomisin dan kanamisin juga aktif terhadap kuman TBC Digunakan utk alternatif terapi TBC

Adverse Effects of Aminoglycosides

Ototoxicity (damage to the organs of hearing ) Nephrotoxicity
Signs and symptoms of nephrotoxicity may include protein in the urine (proteinuria), hematuria (blood in the urine), increase in the blood urea nitrogen level, decrease in urine output, and an increase in the serum creatinine concentration

Neurotoxicity
Signs and symptoms of neurotoxicity include numbness, skin tingling, circumoral(around the mouth) paresthesia, peripheral paresthesia, tremors, muscle twitching, convulsions, muscleweakness

Aminoglycosides
Sediaan obat : 1. Sistemik IV dan IM :
streptomisin, amikasin, gentamisin, tobramisin dan kanamisin

2. Topikal kanamisin, neomisin, gentamisin dan streptomisin

Aminoglycosides clinical uses

Sebagai alternatif antibiotik lain, hal ini disebabkan banyak resistensi, toksisitas dan ada antibiotik lain yg lebih efektif terbatas utk Infeksi bakteri aerobik gram negatif Pemakaian topikal harus diperhitungkan kemungkinan terjadinya toksisitas

CONTRAINDICATIONS 0f

Aminoglycosides
preexisting hearing loss, parkinsonism, during lactation or pregnancy Patients with renal failure

Aminoglycosides Drugs interactions

with the cephalosporins may increase the risks of nephrotoxicity When the aminoglycosides are administered with diuretics there is an increased risk of ototoxicity (irreversible hearing loss ) There is an increased risk of neuromuscular blockage (paralysis of the respiratory muscles) if the aminoglycosides are given shortly after general anesthetics (neuromuscular junction blockers).

Polimiksin
Polimiksin B Kolistin

- Infeksi gram negatif -Topical application, not absorbed by GI tract Relatively high systemic toxicity

Polimiksin B
Toksisitas tinggi jika digunakan scr sistemik -neurotoxicity (paresthesisis, dizzines, ataxia) -Acute renal necrosis Hanya digunakan scr TOPIKAL, keuntungan tdk diserap mukosa kulit Topical terapi pseudomonas aeruginosa dan enterobacter

Polimiksin B Bentuk sediaan

Salep kulit, salep mata, cream 5000-1000 UI/g Tetes mata & telinga 20000 UI/ml

Kolistin
Infeksi gram negatif Utk antibakteri lokal sal cerna ( sterilisasi usus) Topikal tetes mata & telinga Dosis oral sterilisasi usus 1,5-3 juta UI/8jam IM,IV dan IV infus 2 juta UI/8jam Inhalasi > 40 kg1 juta UI/12 jam Efek samping : Oral : neurotoksik dan nefrotoksik Inhalasi: broncospasme

Sir Alexander Fleming (1881 1955)

We would like to thank you