You are on page 1of 2

Aliran Legisme ( Soedjono, D ) Aliran ini menganggap bahwa semua hukum terdapat dalam undang undang.

Atau berarti hukum identik dengan undang undang. Hakim didalam melakukan tugasnya terikat pada undang undang, sehingga pekerjaanya hanya melakukan pelaksanaan undang undang belaka (wetstoepassing), dengan jalan pembentukan silogisme hukum, atau juridischesylogisme, yaitu sesuatu deduksi logis dari suatu perumusan yang luas, kepada keadaan khusus, sehingga sampai kepada suatu kesmipulan

Aliran Freie Rechtsbewegung Aliran ini berpandangan secara bertolak belakang dengan paham legisme. Ia beranggapan bahwa di dalam masyarakat tugasnya seorang hakim bebas untuk melakukan menurut undang undang atau tidak. Hal ini disebabkan karena pekerjaan hakim adalah melukukan pencipta hukum. Akibatnya adalah bahwa memahami yurisprudensi merupakan hal yang primer di dalam mempelajari hukum, sedangkan undang undang merupakan hal yang sekunder pada aliran ini hakim benar benar sebgai pencipta hukum (judge made law) karena keputusan yang berdasar keyakinannya merupakan hukum. Dan keputusannya ini lebih bersifat dianmis dan up to date karena senantiasa memperhatikan keadaan dan perkembangan masyarakat.

Aliran Begriffsjurisprudent dan Rechtsvinding ( Soedjono, D ) Aliran Rechtsvinding dapat dianggap sebagai aliran tengah di antara legisme dan freie rechtsbewegung. Menurut faham ini, benar bahwa hakim terikat pada undang undang, akan tetapi tidaklah seketat seperti menurut padangan aliran legisme. Karena hakim juga memilki kebebasan. Namun kebebasan hakim tidak seperti anggapan aliran freie rechtsvinding, sehingga di dalam melakukan tugasnya hakim mempunyai apa yang disebut sebagai kebebasan yang terikat, (gebonde vriheid) atau keterikatan yang bebas (vrije gebonden heid), oleh sebab itu maka tugas hakim disebutkan sebagai upaya melakukan rechtsvinding yang artinya adalah meselaraskan undang undang pada tuntunan zaman.

Aliran Interessenjuriprudenz atau Freierechtsschule Mereka yang tidak dapat menerima dasar dasar pikiran aliran Legisme dan Begriffsjurisprudenz antara lain H. Kantorowicz, E. Ehrlich, O. Bulow, E. Stampe, E. Fuchs, menyatakan bahwa undang undang tidak lengkap, ia bukanlah satu satunya sumber hukum. Sedangkan hakim dan para pejabat lainnya mempunyai kebebasan yang seluas luasnya dalam menemukan hukum itu. Demi untuk mencapai hukum seadil adilnya, menurut para pengikut aliran ini yaitu aliran Interessnjurisprudenz/ Frei Rechtscule hakim malahan boleh menyimpang dari peraturan undang undang.

Aliran Soziologische Rechtsschuie Pokok pikiran dari aliran ini ialah terutama hendak menahan dan menolak kemungkinan sewenang wenang dari hakim, berhubung dengan adanya Freies Ermessen menurut aliran Frei Rechtsschule tadi. Mereka pada dasarnya tidak setuju adanya kebebbasan bagi para pejabat hukum untuk menyampingkan undang undang sesuai dengan perasaannya. Undang undang tetap harus dihormat. Sebaliknya memang benar Hakim mempunyai kebebasan dalam menyatakan hukum, akan tetapi kebebasan tersebut terbatas dalam rangka rangka undang undang.

Aliran Hukum Sistem Terbuka Hukum itu merupakan suatu sistem ialah bahwa semua peraturan peraturan itu saling berhubungan, yang satu ditetapkan oleh yang lain, bahwa peraturan peraturan tersebut dapat disusun secara mantik dan untuk yang bersifat khusus dapat dicarikan aturan aturan umumnya, sehingga sampailah pada asas asasnya.

Aliran Interessenjurisprudenz atau Freirechtsschule Aliran ini menyatakan bahwa hakim boleh menyimpang dari peraturan undang-undang.Adapun yang dimaksudkan dengan hukum yang seadil-adilnya itu adalah hukum yang dapat memberikan jaminan atas kepentingan-kepentingan kemasyarakatan,dan menilai kepentingan-kepentingan itu.Bahwa pada hakim ada kebebasan dalam menimbang dan menilai kepentingan-kepentingan masyarakat.

You might also like