VI.2.

KARAKTERISTIK AIR FORMASI

AIR

MERUPAKAN ZAT PELARUT UNIVERSAL, SECARA LUAS AIR MEMPUNYAI TENAGA UNTUK MELARUTKAN ZAT INORGANIK

KARAKTERISTIK AIR FORMASI :

sifat sifat kimia air sifat-sifat fisika air

AIR MURNI DALAM KONDISI STANDARD SECARA

KIMIA MENGANDUNG ION HIDROGEN DAN OKSIGEN, KARENA PENGANGARUH LINGKUNGAN DISEKITARNYA MAKA AIR MENGANDUNG ION-ION YANG LAIN

SIFAT KIMIA AIR

DERAJAD KEASAMAN (Ph) pH > 7 basa, pH < 7 asam Besar kecilnya harga pH akan mempengaruhi sifat korosifitas

air dan kecenderungan pembentukan scale pH makin kecil air makin asam dan makin korosif sehingga kecenderungan pembentukan scale makin kecil Adanya gas terlarut pH <<<
SENYAWA AIR FORMASI

Air yang ada didalam formasi akan melarutkan komponen komponen batuan yang akan menjadi penyusun utama air formasi

KATION : Ca++, Mg ++, Fe++, Ba ++, Na + ANION : Cl -, CO3 =, HCO3 - , SO4 =

SIFAT FISIKA AIR KELARUTAN GAS DALAM AIR (Rsw) FAKTOR VOLUME FORMASI AIR (Bw) COMPRESIBILITAS AIR (Cw) VISKOSITAS AIR (w) RESISTIVITY AIR (Rw), KULIAH PENILAIAN FORMASI

KELARUTAN GAS DALAM AIR (Rsw)

Rsw DIPENGARUHI OLEH

TEKANAN DAN SUHU

SISTIM APABILA AIR MENGANDUNG GARAM MAKA PENENTUAN Rsw MEMERLUKAN KOREKSI KEGARAMAN (SALINITY CORECTION) PENGARUH P,T Rsw , GAMBAR 6.22 P >>> Rswp >>>, T >>> Rswp <<< KOREKSI KEGARAMAN PADA PENGUKURAN Rsw DINYATAKAN DENGAN RUMUS

Rswp vs T &P
Gb. 6.22
Rswp , Cuft/bbl

2500 psia
2000

1500 psia

T oF

Rsw = Rswp ( 1 X Y / 10.000)

Rswp = Kelarutan gas dalam air murni ,

cuft / bbl Rsw = kelarutan gas dalam air formasi , cuft/bbl X = faktor koreksi air Y = salinitas air

TABEL KOREKSI SALINITAS SUHU , o F 100 150 200 250 FAKTOR KOREKSI (X) 0,074 0,050 0,044 0,033

 GB.6.23

PENGARUH SALINITAS (TOTAL SOLID) PADA Rsw

Rsw / Rswp

250 oF

200 oF
TOTAL SOLID ,ppm 10 -3

CONTOH SOAL : PERKIRAKAN KELARUTAN GAS DALAM AIR YANG MENGANDUNG 20.000 ppm TOTAL SOLID PADA TEKANAN 1500 PSIA DAN SUHU 200 (pr : 25000 ppm total solid, tekanan 2000 psia, suhu 190 oF, Angka 000 pada tekanan dan 0 pada suhu diganti angka NIM belakang)
OF

Dari gb 6.22 T = 200 OF, P = 1500 psia Rswp = 9,75

cuft/bbl
Rswp = 9,75 cuft/bbl

P = 1500 psia

T = 200 OF

DARI GB. 6.23 , TOTAL SOLID 20.000 ppm , T = 200 OF Rsw / Rswp = 0,88

Gb.6.23 kelarutan gas dalam air formasi

Rsw / Rswp = 0,88

20.000 ppm Rsw/Rswp = 0.88 Rsw = 9,75 x 0,88 = 8,58 cuft/bbl

T = 200 OF

20
TOTAL SOLID 20.000 ppm

Faktor volume formasi air (Bw)

Bw , definisi : perbandingan antara volume

air direservoir dengan volume air dipermukaan (bbl/STB) Bw dipengaruhi oleh tekanan dan suhu , gb. 6.24 T >> Bw >> P << Bw >>

Bw vs P, T
GB. 6.24

250 OF

200 OF

P, psi a

PLOT Bw Versus P
Gb. 6.25 P << Bw >>,

TERJADI PENGEMBANGAN LIQUID P < Pb P << TERJADI PEMBEBASAN GAS YG SEMULA LARUT SHG. PENGEMBANGAN LIQUID < JIKA DIBANDINGKAN DG. DIATAS Pb

Bw bbl / stb

Pb, psia

Pi

CONTOH : PERKIRAKAN Bw DARI AIR YANG MENGANDUNG 20.000 ppm TOTAL SOLID PADA TEKANAN 1500 PSIA DAN 200 OF (pr. 25000 ppm total solid, 2000 psia dan 190 oF, 000 pada tekanan dan 0 pada suhu diganti angka NIM belakang)

DARI SOAL Rsw, Rswp = 9,75 CUFT/BBL

Rsw = 8,58 CUFT / BBL DARI GB. 6.24 , P , T vs Bw murni , P = 1500 psia T = 200 oF Bw murni = 1,032, Bw nat.gas = 1,0351
1,0351 1,032 Bw 200 OF

P = 1500 psia

KENAIKAN Bw YANG DISEBABKAN OLEH Rsw ( Bw) = 1,0351 1,0320 = 0,0031

Bw AIR YANG MENGANDUNG 20.000 ppm =

Bw murni + (Rsw / Rswp) Bw = = 1,0320 + (0,88)(0,0031) = 1,0347 bbl/STB

Compresibilitas air (Cw)

Besarnya Cw dipengaruhi oleh P , T , dan gas yang

terlarut Pada T konstan, Cw dinyatakan dengan rumus : Cwp = -(1/V) ( V / P)T Dimana , Cwp = kompresibilitas air murni , psi -1 V = volume air , bbl V = perubahan volume air , bbl P = perubahan tekanan , psi T = suhu , oF

PLOT

P, T vs Cwp

MENURUT AMYX, ADANYA GAS TERLARUT

MEMPENGARUHI BESARNYA Cw

Cw = Cwp ( 1 + 0,0088 Rsw )

Cwp 10 -6

Cw = KOMPRESIBILITAS AIR FORMASI , PSI -1 Cwp = KOMPRESIBILITAS AIR MURNI , PSI -1 Rsw = KELARUTAN GAS DALAM AIR , CUFT / BBL

GB.6.27 PLOT Rsw vs Cw / Cwp

Cw / Cwp

Rsw

VISCOSITAS AIR (w)

w DIPENGARUHI OLEH P, T T >>> w << P >>> w << (PADA T YANG SAMA ) ,

TABEL 6.2 KADAR GARAM >> w >>

CONTOH : HITUNG KOMPRESIBILITAS AIR YANG MENGANDUNG 20.000 PPM TOTAL SOLID PADA TEKANAN 1500 PSIA DAN SUHU 200
OF

(pr : total solid 25000 ppm, 2000 psia, 190 oF, 000 pada tekanan dan 0 pada suhu diganti angka NIM belakang)
DARI GB. 6.26 P, T vs Cw P = 1500 PSIA T = 200 OF Cwp = 3,2 10 -6 PSI -1

Cwp = 3,2 10 -6 PSI -1

1500 psia

T = 200 OF

P = 1500 PSIA , T = 200 OF (Cw / Cwp) = 1,08 Rsw = 8,58 (SOAL Rsw)
KOMPRESIBILITAS AIR YANG MENGANDUNG

20.000 PPM = ( 3,2 X 10 -6)(1,08) = 3,456 X 10 -6 PSI -1

(Cw / Cwp) = 1,08

Rsw = 8,58

KEGUNAAN ANALISA AIR FORMASI

KORELASI LAPISAN MENGETAHUI KEBOCORAN CASING KEPERLUAN WATER FLOODING, MISAL

SCALE
KORELASI LAPISAN , DARI HASIL CONTOH AIR

SUMUR A DIAGRAM STIFF HARUS SAMA DENGAN SUMUR B (KARENA DARI LAPISAN YANG SAMA

GB. KORELASI LAPISAN

KOMPOSISI AIR SUMUR A = KOMPOSISI AIR SUMUR B

DIAGRAM STIFF
DIAGRAM STIFF SUMUR A = DIAGRAM STIFF SUMUR B Na + Ca ++ Mg ++ Fe ++

Cl HCO3= SO4= CO3=

MENGETAHUI KEBOCORAN CASING

Contoh air dari sumur A mula-mula dianalisa dan

komposisinya dinyatakan dengan gambar diagram Stiff A Setelah berproduksi sekian lama , produksi air meningkat , diambil contoh airnya dan dianalisa gambar diagram Stiff nya seperti C, berarti ada air dari lapisan lain masuk ke sumur produksi kemungkinan terjadi kebocoran casing

Keperluan water flooding

Dari analisa air dapat kita tentukan apakah air

yang diinjeksikan untuk mendorong minyak menyebabkan terjadinya endapan (scale) apa tidak
Scale

didefinisikan sebagai padatan yang terbentuk karena reaksi zat-zat kimia yang mempunyai kelarutan terbatas didalam air atau karena perubahan sifat-sifat fisik air karena perubahan tekanan dan suhu sehingga menurunkan kelarutan komponen-komponen yang terdapat didalam air dibawah konsentrasi yang ada

MACAM-MACAM SCALE
SCALE CARBONATE (CaCO3) SCALE SULFATE (CaSO4) SCALE BARIUM SULFATE (BaSO4) SCALE STRONTIUM SULFATE (Sr SO4) SCALE CARBONATE (CaCO3)

Cara memperkirakan pembentukan scale CaCO3 menurut Davis dan Stiff scale CaCO3 dapat diperkirakan dengan menghitung stability index yang merupakan fungsi dari pH sistim , secara nyata dan bila dijenuhi CaCO3

RUMUS LANGELIER
SI = pH pHs pHs = K + p Ca + p Alk SI = pH K p Ca p Alk

Dimana : SI = stability index, yang dapat berharga Positip bila air mungkin membentuk scale Negatip air tidak mungkin membentuk scale pH = derajat keasaman air yang ditentukan secara nyata pHs = derajat keasaman air yang dijenuhi oleh CaCO3 K = konstanta sbg. Fungsi : kadar garam, komposisi dan suhu air ( K dicari dari grafik K vs ionic strength A.10 Patton)

BESARNYA IONIC STRENGTH : = (C1 Z12 + C2Z22 + C3Z32 -----------CnZn2)

Dimana : = ionic strength C = konsentrasi ion dalam mol/1000 gram air Z = valensi ion pCa = log [ 1/ mole Ca++ / liter] p Alk = log [ 1/ total ekivalent alkalinity / liter] Total ekivalent alkalinity = mole (HCO3- + CO3 =) Harga pCa dan pAlk dapat juga diperoleh dari gambar A 11 Patton

SCALE CaSO4
Pembentukan scale CaSO4 oleh Shillman dan Mc

Donald serta Stiff didasarkan pada pengukuran kelarutan thermodinamika , yang dinyatakan dengan rumus :
S = 1000 ( ( X2 + 4 K X ))

Dimana : S = kelarutan gypsum K = konstanta sbg fungsi komposisi dan suhu, K dicari dari grafik A 12 a Patton) X = perbedaan konsentrasi ion Calsium dan ion sulfat, moles / liter

DARI HASIL PERHITUNGAN : S < [ Ca ++] SCALE CaSO4 TIDAK MUNGKIN TERBENTUK S > [Ca ++] SCALE CaSO4 CENDERUNG TERBENTUK

PR dikumpul rabu
Hitung Rsw, Cw, Bw, air formasi pada

tekanan dan suhu NIM (2 angka dibelakang), suhu 200 oF, 30 000 ppm kadar garam ,tekanan 1500 psia

BAB VI SELESAI
BAB VII MINGGU DEPAN