You are on page 1of 12

mPAPER AGAMA KATOLIK

MY AUTOBIOGRAPHY

DISUSUN OLEH
NAMA

: A. B. Joe H.

NPM

:0806331355

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA

Introduction
Nama saya Alfonsius Billy Joe Haslim, setelah di baptis dan mendapatkan krisma
nama saya menjadi Yoseph Maximillianus Alfonsius Billy Joe Haslim. Saya lahir di Rs
Sumber Waras namun di Akte kelahiran saya lahir di Tangerang, 4 Maret 1990. Saya
memiliki cukup banyak hobi seperti olahraga, membaca, bermain game, dan masih banyak
lagi.
Dari saya lahir sampai sekarang banyak yang saya syukuri. Sampai hari saya
mengetik ini, saya masih dapat hidup dan dapat bergerak dengan tubuh yang diberikan
Tuhan. Saya masih dapat bernafas dan sampai sekarang masih dapat memuji nama Tuhan.
Berdoa dan mengucap syukur membuat saya selalu belajar setiap harinya, bahwa hari esok
harus lebih baik daripada hari ini.
Dimulai masih kecil hingga sekarang, banyak kejadian dan peristiwa yang saya alami.
Tangis dan tawa saya alami tanpa lupa bersyukur, bertanggung jawab dan disiplin terus saya
tingkatkan. Mulai dari pengalaman terbaik dan terburuk membuat saya terus bertambah
dewasa. Dapat berkuliah di Universitas Indonesia, di fakultas teknik sangatlah
membanggakan. Persaingan untuk masuk pastilah sulit, namun ketika bisa masuk harus bisa
menjalaninya dengan sungguh sungguh. Saya punya mimpi untuk lulus 3,5 tahun dengan
IPK cum laude, dan dalam waktu 3,5 tahun saya ingin punya banyak pengalaman dalam
mengerjakan banyak hal.
Dan saya pun bersyukur ketika saya dibaptis dan di krisma. Saya merasakan di setiap
harinya bahwa saya hidup untuk mewujudkan rencana Tuhan setelah saya dibaptis dan
dikrisma. Saya dibaptis ketika SMA, itu berarti saya dibaptis atas pilihan saya sendiri untuk
menjadi seorang Katolik. Namun, apakah saya bisa mempertanggung jawabkan iman saya
sebagai seorang Katolik?. Semoga ketika saya dipanggil oleh Yang Maha Esa, saya mampu
untuk menjawabnya.
Kehidupan terus berlanjut...

Masa kecilku
Kota kelahiran saya adalah Tangerang, cukup banyak kengangan saya ketika saya
berada di kota itu. Sebenarnya tempat saya tinggal di sana adalah tempat nenek dan kakek
dari ayah tinggal. Ada kenangan saya bermain bersama kakek dan nenek saya, serta anakanak mereka yang sekarang sudah menikah semua. Terutama kakek saya yang walaupun
hanya sebentar karena sudah lama tiada, tapi kenangan itu sangat dalam di hati saya. Bermain
sepeda, dibelikan jajanan masih selalu saya ingat.
Kehidupan masa kecil saya berkecukupan. Tidak berlebih namun kadang berkurang.
Saya sangat sedih ketika waktu kecil saya hanya bisa diam melihat orang tua saya ribut
dirumah, dan ibu saya selalu menjadi korbannya. Waktu kecil harus sering pindah rumah dan
sekolah karena ayah yang membuka usaha dan mencari peruntungan berpindah pindah.
Terkadang disuatu tempat sukses, terkadang juga mengalami kegagalan. Tapi berkat usaha
yang keras serta pertolongan Tuhan, sekarang bisa membiayai kuliah saya di kampus ini.
Banyak juga kenangan manis ketika masih kecil, ketika ayah dulu masih sering
mengajak keluarga jalan-jalan. Naik mobil kami sekeluarga ber-5. Pergi ketempat yang indah
dan menyenangkan. Adik kandung saya satu-satunya masih kecil waktu itu, masih sangat
lucu dan membuat saya tertawa waktu itu. Sampai hari ini pun saya masih mengingatnya, dan
punya mimpi dan keinginan untuk mengajak sekeluarga lagi untuk berpegian keliling lagi.
Ketempat yang indah ber-5 dan menghabiskan waktu bersama. Semoga akan terwujud.
Masa-masa TK
Selain waktu masih kecil saya bermain, saya juga menjalani pendidikan pertama saya
di taman kanak-kanak. Saya menjalani TK di 2 sekolah karena waktu itu masih sering
berpindah tempat tinggal. Waktu di TK pertama saya, saya masih ingat sekali waktu itu saya
tercebur di empang waktu akan berangkat sekolah. Akhirnya saya tidak bersekolah dan
pulang dalam kondisi yang kotor dan bau. Waktu di TK pertama, saya masih ingat akan
sesosok gadis kecil yang sering dijodoh-jodohkan dengan saya oleh temen-teman saya waktu
itu. Seandainya saya masih diingat olehnya hingga sekarang dan teman-teman saya waktu TK
tentunya, setelah melewati batas ruang dan waktu tentu akan sangat bahagia sekali.
Saya juga ingat hari pertama waktu saya masuk TK kedua saya, waktu itu pagi dalam
kondisi mendung. Saya pergi diantar oleh ibu saya, dan hari pertama sampai selanjutnya saya

diawasi oleh ibu saya. Saya ingat makanan apa yang dibawa oleh ibu saya, sebungkus biskuit
TOGO. Semoga kengangan ini akan terus saya ingat sampai seterusnya.
Masa-masa di TK adalah masa yang sangat indah bagi seorang anak kecil. Dimana
saya mengenal sesuat dengan simpel dan mudah serta tanpa beban, berbeda dengan sekarang
dimana penuh beban dan dengan tugas yang menumpuk. Ulang tahun yang saya ingat adalah
waktu umur 4 tahun, dengan perayaan yang menarik. Saya ingat dan senang ketika saya
melihat foto-foto saya waktu masih kecil. Kenangan tersebut tak terlupakan
Masa-masa SD
Waktu SD selama 6 tahun banyak hal yang tentunya saya alami, mulai dari belajar
yang mudah hingga yang sulit waktu itu. Guru-guru waktu SD masih saya ingat hingga
sekarang. Teman-teman nya masih saya ingat terus dan ada yang menjadi teman baik hingga
sekarang. Sayangnya waktu itu saya masih belum mengenal Tuhan dengan baik dan tidak
begitu mengerti akan artinya beribadah dan ke gereja.
Waktu SD saya habiskan dengan sekolah, belajar dan bermain. Saya tidak pernah
melakukan kenakalan yang sangat-sangat berat hingga membuat orang tua saya marah dan
kecewa. Waktu kecil saya belum punya pendirian sendiri tentunya sehingga saya mudah
sekali terpengaruh oleh teman-teman. Saya mengikut teman untuk belajar, namun terkadang
saya ikut teman untuk bermain dan saya juga terkadang ikut berantem membela teman. Sejak
SD pula saya mengenal hal-hal yang berbau pornografi dan hal aneh lainnya. Pergaulan SD
saya sangatlah buruk karena pengaruh dari teman-teman yang bermacam-macam.
Ibu menurut saya adalah segalanya, dialah yang terbaik. Waktu SD saya pernah
mengalami hal yang sangat buruk. Saya dituduh mencuri uang yang padahal saya dikasih
oleh teman saya sendiri. Saya waktu itu belum mengerti dan Ibu menolong saya untuk keluar
dari masalah. Namun ibu saya sendiri pun harus ikut dituduh dalam hal menampar teman
saya yang memberikan saya uang. Saya sampai menangis waktu itu dan bingung akan
semuanya karena masalah tidak berhenti. Untung saja waktu itu adanya kejujuran dari teman
saya sehingga semuanya dapat diselesaikan. Hingga hari ini, saya melihat kejadian itu adalah
pendewasaan untuk saya dan mengerti arti dari seorang Ibu yang sangat luar biasa. Tuhan
punya kuasa dalam hal ini. Walau tiap hari dimarahi waktu kecil, namun saya merasakan
manfaat dan kenangan yang sangat luar biasa dari seorang Ibu.

Waktu SD saya juga pertama kalinya mulai mengerti artinya suka dengan seorang
wanita. Namun hal itu semua saya simpan saja dan saya hanya bercerita dengan teman-teman
saya.
Pada saat SD saya pernah mengalami suatu kejadian yang sangat aneh. Dimana pada
waktu ketika saya pulang dari rumah tante saya, saya menghayalkan sesuatu yang aneh. Pada
saat di dalam mobil. Saya merasakan dan mendengarkan adanya nyanyian-nyanyian yang
aneh namun sangat berasa dengan hati saya. Saya tidak mendengarkan suara-suara lainnya
dan hanya suara itu saja yang saya dengarkan. Sangat aneh tentunya karena saya masih kecil,
dan kejadian itu masih saya ingat sampai sekarang. Tanda apakah itu? Entahlah karena saya
waktu itu tidak mengerti apa-apa.
Pelajaran dan kesan spiritualitas waktu SD kurang begitu saya rasakan. Namun jika
melihat hari ini, ketika saya waktu SD sudah cukup banyak mengalami hal-hal yang sangat
baik maupun yang sangat buruk adalah karunia Tuhan. Tambahnya beban dan tanggung
jawab tentunya meningkatkan kualitas dari iman dalam diri saya. Karena semakin dewasa
saya, maka peran dari orang tua tentunya akan berkurang dan kita akan mengenal dunia luar
secara utuh atas pendirian diri sendiri.
Masa-masa SMP
Masa-masa SMP saya adalah masa pendewasan yang saya paling rasakan. Masa
kanak-kanak dan menuju masa puber. Tapi sayangnya waktu saya lulus SMP tidak dirasakan
dengan bahagia, artinya bahwa saya sangat sedih ketika saya menjelang lulus SMP karena
tidak berakhir dengan baik. Walaupun dengan tidak bahagia, kasih Tuhan mulai saya
mengerti dan saya rasakan karena waktu SMP saya mulai mengerti artinya pergi ke Gereja.
Menurut saya guru-guru SMP saya adalah guru-guru terbaik yang pernah saya kenal.
Mereka mengajarkan banyak hal dan membuat saya pada waktu SMP menjadi seorang yang
tangguh dan pemberani hingga sekarang. Selain belajar pelajaran yang bermacam-macam,
saya juga belajar mengenai manajemen waktu yang dituntun oleh guru saya, saya diminta
tolong untuk membantu tugas-tugas guru saya. Saya dilatih untuk mengerjakan segala
sesuatunya secara rapi dan seimbang sehingga semuanya berjalan terkadang dengan baik dan
benar.
Waktu SMP saya mulai ikut lomba-lomba baik dibidang pendidikan dan bidang
ekstrakurikuler, dan cukup berprestasi pula dengan membawa pengalaman tanding yang

banyak dan penghargaan yang membuat saya cukup senang. Waktu SMP juga saya pernah
mengikuti pelatihan kepemimpinan dan mengikuti kursus. Saya juga pernah jadi pelatih
dalam hal baris-berbaris dan pernah manjadi assisten pelatih sepak bola di sekolah SMP saya.
Pengalaman-pengalaman seperti inilah yang melatih keberanian saya.
Dalam mata pelajaran Agama disekolah SMP saya, saya diberikan buku yang haru
diisi mengenai tema misa dan isi dari homili gereja setiap minggunya. Bermulai dari sana
saya berusaha untuk tebiasa pergi kegereja di setiap minggunya dan mulai mengenal misa
ekaristi secara benar itu seperti apa. Walaupun dari SD saya juga kegereja, tapi tidak sesering
dan tidak semengerti pada waktu SMP. Dalam suatu misa yang saya datangi, ada romo baru
yang diundang untuk memimpin misa hari itu. Dan pada akhir misa seperti biasa saya harus
meminta tanda tangan kepada Romo tersebut. Kenangan waktu itu adalah Romo mengatakan
bahwa saya anak baik karena saya bisa melihatnya dari dalam hati saya. Sangat senang sekali
waktu itu. Mungkin waktu itulah merupakan tanda bahwa saya akan menjadi umat katolik.
Setelah mangalam banyak hal yang indah waktu SMP, masa-masa akhir SMP saya
kuranglah menyenangkan. Saya kurang diterima oleh adik-adik kelas saya, saya bingung
kenapa sangat dimusuhi oleh mereka. Kata mereka saya sangat sombong dan angkuh. Saya
sempat suka kembali dengan wanita namun saya ditolak olehnya dan malahan saya dimusuhi.
Dan wanita yang suka dengan saya saya tolak juga. Lengkap pula masa-masa puber saya
dengan menolak dan ditolak. Tapi saya yakin ada hikmahnya.
Setelah saya lulus dari SMP, saya punya keinginan untuk pindah sekolah ke negeri
karena sebelum-sebelumnya saya bersekolah di swasta. Saya merasakan bahwa semakin
besar saya semakin membutuhkan tantangan yang cukup. Dan saya berusaha untuk masuk
SMA Negeri yang cukup favorit.
Dan setelah berusaha dengan nilai NEM yang saya dapatkan dengan penuh
perjuangan, saya akhirnya masuk ke SMAN 2 Jakarta. Cukup puas dengan hasil ini walaupun
tidak masuk SMA negeri yang saya idam-idamkan, tapi dapat masuk ke SMAN 2 saja sudah
merupakan karunia Tuhan yang sangatlah luar biasa.
Dan awal masuk SMA sangatlah berat. Karena harus bersekolah yang letaknya jauh
dari rumah. Dan punya tantangan besar yaitu bersaing dengan orang-orang baru. Namun
ternyata SMA adalah masa yang paling indah itu ternyata benar, karena saya punya temanteman baru dari bermacam-macam tempat. Serta juga mendapatkan pengalaman baru yang

saya tidak pernah bayangkan sebelumnya, mulai mengerti arti jatuh cinta pada seseorang
yang sangat mendalam. Dan yang paling berkesan dan dengan penuh kehormatan bahwa saya
mendapatkan pembaptisan dan krisma.
Masa-masa SMA
Akhirnya saya masuk SMA juga, rasa senang bercampur takut ketika akhirnya
bersiap-siap mengenakan celana panjang abu-abu untuk bersekolah. Saya menjalani Masa
Orientasi Sekolah selama 3 hari, dan 3 hari itu terasa sangatlah berat karena harus jauh dari
rumah. Dan 3 hari MOS itu sangatlah panjang dan pulang sampai sore pula. Ketika masuk
SMA orang pertama saya kagumi dan saya idolakan adalah ketua OSISnya. Dia sangatlah
berkarisma dan punya prestasi yang tinggi. Dia menjadi idola saya hingga hari ini.
Masa-masa diawal SMA saya berlangsung biasa saja, namanya juga adaptasi. Saya
mulai mengenal lingkungan dan teman-teman baru. Ada suka dan duka dimana terkadang
saya dihukum dan dimarahi karena kesalahan dan kelalaian saya sendiri. Seperti terlambat
masuk kelas dan tidak mengumpulkan tugas karena lupa. Belajar saya jalani dengan tekun
pada kelas 1, hasilnya pun cukup memuaskan dan membanggakan. Di masa SMA saya juga
mengikuti ekstrakurikuler dan beberapa kegiatan pembinaan. Pembangunan disiplin dan
motivasi saya kembangkan lagi setelah SMP banyak mengikuti kegiatan yang seperti itu.
Hingga hari ini saya sangatlah bosan. Kelas 1 berlangsung secara baik dan normal saja.
Beberapa hal yang tidak saya kira dan saya bayangkan terjadi di kelas 2 dan kelas 3.
Kalau saya ingat-ingat kembali hal yang saya alami dan lakukan adalah sesuatu yang luar
biasa dan sangatlah heroik. Saya akan menceritakannya karena walaupun kata orang ini
merupakan hal kecil, tapi menurut saya ini merupakan kuasa Tuhan yang sangat luar biasa.
Dan pada masa SMA saya mendapatkan pembaptisan dan krisma.
Menjadi Paskibraka
Pada waktu SMA saya masih mengikuti Paskibra sebagai kegiatan ekstrakurikuler.
Perbedaan yang saya ikuti yaitu latihan yang lebih berat dan pembinaan yang keras. Latihan
fisik dan pembinaan yang keras saya jalani. Saya kira menjalani kegiatan ini hanya sebatas di
sekolah saja. Pada akhir masa kelas 1 saya ada sebuah kegiatan pembinaan dan penyeleksian
menjadi anggota Paskibraka. Kegiatan ini bertujuan untuk menyeleksi pelajar SMA sederajat
yang akan bertugas mengibarkan bendera pusaka pada 17 agustus. Saya mengikuti
penyeleksian ini karena dipaksa oleh senior sekolah saya. Saya berusaha menjalaninya

dengan sebaik mungkin tanpa berharap untuk lolos dari seleksi karena persaingannya yang
sangat banyak.
Tanpa saya sadari, saya menjalani seleksi ini sudah sampai tingkatan yang cukup
jauh, yaitu sampai tingkatan provinsi. Tapi pada seleksi hari ke 2 saya harus tersisih dan tidak
bisa melanjutkannya sampai tingkat Nasional dimana akan mengibarkan bendera sampai di
Istana Negara. Saya cukup sedih dan berpikir untuk berhenti saja dan tidak akan berusaha
kembali. Namun pada akhirnya saya mengikuti pelatihan di tingkat walikotamadya dan
akhirnya saya dipilih menjadi anggota Paskibraka. Pelatihan selama 4 bulan saya jalani.
saya mengikuti pelatihan selama 4 bulan tersebut sebelum mengibarkan bendera
pusaka. Tawa, canda, dan haru saya alami dengan penuh rasa syukur dalam pelatihan
tersebut. Menghadapi beratnya pelatihan dengan sabar merupakan pelatihan mental yang
tangguh. Menjadi seorang yang pemberani mengemban tugas mulia. Serangkaian acara saya
ikuti, tanpa saya sadari saya jarang sekali bersekolah secara normal, banyak tugas yang
tertinggal dan pelajaran kelas saya tidak ikuti. Terkadang menyesal juga karena pelajaran
yang tidak saya ikuti, nilai saya sempat saja turun diawal-awalnya. Tapi setelah penuh akan
adaptasi, nilai saya meningkat pesat meninggalkan teman-teman saya.
Setelah menjalani pelatihan yang cukup berat, akhirnya tiba saatnya pengibaran pada
17 agustus 2006. Itu merupakan pengibaran pertama saya dalam tugas kenegaraan. Karantina
waktu 3 hari terasa sangat kurang mengingat betapa beratnya beban yang harus ditanggung.
Tepat bangun pukul 4 pagi di 17 agustus 2006. Setelah hari sebelumnya dikukuhkan menjadi
anggota Paskibraka disaksikan oleh orang tua saya sendiri. Saya bangun dan berdoa semoga
pengibaran hari itu akan baik-baik saja. Saya bangun lalu mandi bersama angkatan saya
dalam kebersamaan. Lalu saya menyiapkan pakaian dinas upacara saya namun sebelumnya
sarapan terlebih dahulu. Setelah mempersiapkan semuanya maka bersiaplah untuk
pengibaran. Ditunjuklah pembawa bendera pusaka, dan sebelumnya berdoa kepada Tuhan
secara bersama agar semuanya berjalan baik-baik saja. Suasana haru campur takut yang
sangat besar.
Lalu waktu tepat sekitar pukul 7 pagi, saya bersama pasukan pengibar yang lain
berbaris di lapangan walikota untuk bersiap-siap kembali. Para pejabat walikota sempat
mendatangi saya dan teman-teman saya, memberikan sepatah kata dan berusaha menguatkan
kami semua. Pengibaran yang hanya 15 menit dengan latihan sekitar 4 bulan dipertaruhkan
semuanya. Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya upacara pengibaran pun dimulai.

Adrenalin semakin mencapai puncaknya ketika protokol membacakan pengibaran sang


merah putih, maka itu saatnya saya dan teman-teman saya harus melangkah. Saya baris
paling depan sehingga sedikit banyak menentukan irama dan langkah pasukan. Maka kami
pun melangkah. Pertama kami harus laporan terlebih dahulu kepada inspektur upacara dan
mengambil bendera pusaka, setelah itu kami melangkah menuju tiang bendera. Buka barisan
dan berhenti untuk kemudian para pengibar teman-teman saya maju kedekat tiang bendera
dan memasangkan pengait bendera ke tali di tiang bendera. Persaan harap-harap cemas
sangatlah mengganggu. Dan akhirnya bendera siap dibentangkan, namun.
Tali pengait benderanya pun putus. Dan tali tiang bendera nya pun naik keatas.
Sehingga semua harapan pada waktu itu putus sudah. Hampir saja saya menangis disana
namun saya masih berusaha untuk tetap tegar. Dan pada saat lagu Indonesia Raya
dikumandangkan, bendera hanya dibentangkan saja. Dan setelah lagu kebangsaan berakhir,
penghormatan pun selesai dan bendera akhirnya dilipat kembali. Kami harus melangkah
kembali ketempat awal dengan semangat yang sudah tidak ada. Dan setelah kami semua
sampai ditempat awal, maka air mata pun tak terbendung lagi.
Setelah hari yang cukup mengenaskan tersebut, saya masih menjalan semua rangkaian
acara kegiatan yang ada di tingkat Jakarta Barat tersebut sampai 1,5 tahun saya cukup aktif.
Tingkatan latihan fisik dan kepemimpinan yang sangat berat, dan saya menjalani pelatihan
tersebut serta sekolah secara cukup baik dan berusaha untuk berprestasi di kedua hal tersebut.
Dapat menjalani semuanya secara baik dan seimbang merupakan karunia Tuhan yang luar
biasa, dan saya merasakan manfaatnya sekali hingga saat ini dari semua kejadian tersebut
walaupun sudah 1,5 tahun tidak berkunjung lagi dalam kegiatan latihan tersebut. Saya punya
harapan kepada Tuhan supaya mereka semua yang masih aktif disana mendapatkan semangat
yang berlipat-lipat untuk terus maju dan terus berjuang. Saya punya keinginan untuk kembali
kesana agar dapat membagi ilmu dan mimpi kepada pewaris peradaban selanjutnya. Semoga
dapat terwujud.
Dan pengalaman SMA saya akan suatu kedekatan dengan Tuhan yaitu dibaptis dan
penguatan.
Masa Pembaptisan
Masa-masa SMA yang sangat luar biasa adalah ketika saya dibaptis sekaligus
mendapatkan penguatan. Sangat senang tentunya ketika saya sadar bahwa Tuhan telah

mengajak saya untuk masuk kedalam kerajaannya. Ibu menyuruh saya untuk mengikuti
pelajaran agama dan menjadi seorang katekumen. Kurang lebih 1 tahun lebih menjalani
pelajaran katekumen sekaligus krisma karena kebijakan paroki saya untuk langsung
mendapatkan krisma pula. Jujur saya sering sekali bolos dalam pelajaran agama tersebut
karena terlalu sibuk sehingga sangat kecapean sekali dan malas untuk ikut dalam pelajaran
agama tersebut. Sampai hari ini masih ada penyesalan mengapa saya tidak ikut dengan baik.
Namun sampai pada akhirnya pada saat-saat terakhir saya berusaha rajin mengikuti pelajaran
agama tersebut.
Saya berterima kasih banyak kepada ibu saya, karena dialah yang selalu menjadi
inspirator dalam membangun jiwa dan diri saya. Ibu saya lebih dahulu menjadi katekumen
terlebih dahulu dan dibaptis terlebih dahulu. Ibu selalu memarahi saya apabila saya tidak
pergi belajar agama dan Ibu saya selalu menemani saya ke gereja setiap minggu saya ke
gereja. Pertolongan dari seorang ibu sangatlah bermakna, karena dialah saya dapat mengenal
Tuhan yang penuh kasih dan kemuliaan. Ibulah yang paling saya sayangi hingga sepanjang
masa.
Lalu saya ingin mengucapkan terima kasih kepada guru agama katolik saya di SMAN
2. Saya mendapatkan pelajaran agama pertama saya waktu SMA, dan guru saya merupakan
guru yang sangat luar biasa. Selain pelajaran mengenai sejarah agama dan perkembangannya,
saya juga mendapatkan pelajaran mengenai kehidupan yang sangat berharga dan
pengalaman-pengalamannya membuat saya kaya akan wawasan.
Lalu kepada guru yang menjadi katekis saya, dia mengajarkan dengan penuh sabar
dan perhatian. Sangat menyesal sekali saya tidak bisa belajar agama secara penuh dan utuh.
Tapi dia mengajarkan saya dengan penuh motivasi. Dan kepada teman-teman belajar agama
saya termasuk adik kandung dan paman saya. Dimulai dari awal dan berakhir dengan baik
semuanya. Dan kepada wali baptis saya yang mendampingi saya dalam membangun iman
saya.
Sangatlah senang sekali pada waktu akhirnya semuanya berakhir dengan baik, namun
menjadi awal dari pembangunan iman yang baru. Tepat pada 4 april 2007 saya dibaptis dan
mendapatkan krisma pula. Perkembangan yang semakin maju dan semakin sukses dengan
iman yang semakin penuh. Saya punya mimpi dan harapan semoga saya akan semakin rajin
dalam beribadah dan pergi ke gereja. Jujur hingga hari ini saya adalah orang yang malas

untuk beribadah. Semoga harapan saya dapat terwujud dengan penuh kesadaran dalam diri
saya.
Akhir-akhir masa SMA
Dan masa-masa akhir SMA, saya lebih menghabiskannya dengan belajar dan belajar,
berusaha untuk masuk Universitas favorit dengan kerja keras bersama teman-teman saya
bersama-sama meretas jalan. Dan pada akhir masa SMA saya dihabiskan dengan kaderisasi
kepada adik-adik kelas saya agar bisa lebih baik dari pada saya. Saya sempat suka dengan
seorang wanita lagi namun akhirnya ditolak kembali pula. Sangat sedih rasanya mengingat
dia sekarang menjadi pasangan dari teman baik saya.
Perjuangan dan kerja keras dalam masa SMA saya berakhir dengan lulus dalam UAN,
tapi saya tidak pernah berhenti. Saya melanjutkan dengan intensif belajar untuk masuk ke
PTN favorit, dan setelah belajar dengan sangat keras dan sempat sakit lalu stress. Namun
akhirnya saya mendapatkan UI dan berkuliah hingga membuat tugas ini.
Sekarang...
Dan sekarang inilah saya, mahasiswa di sebuah universitas yang dianggap masih
menjadi universitas terbaik di tanah air. Sangatlah membanggakan tentunya namun penuh
akan beban dan tanggung jawab yang besar. Hal-hal yang saya pelajari terlihat sangtlah rumit
dan membingungkan. Namun dengan kerja keras dan berkat dari Tuhan saya yakin akan
mampu menjalani segala sesuatunya. Dan sekarang saya mengikuti banyak kegiatan serta
dengan pelajaran yang sangat banyak.
Saya punya keinginan dalam masa-masa kuliah saya. Dimana saya akan menjalani
banyak hal dengan penuh kerja keras, dan mendapatkan ilmu yang banyak serta tentunya bisa
saya terapkan dalam kehidupan serta menolong orang banyak. Apabila nanti seteleh berkerja,
pergi keluar negeri dan mendapatkan banyak pengalaman adalah keinginanku. Semoga halhal itu dapat terwujud.
Masa-masa kedepanku masihlah belum terlihat dengan jelas. Sampai pada hari saya
menyelesaikan autubiografi ini, banyak pekerjaan dan tugas yang harus saya selesaikan
dengan baik dan benar. Saya sangat ketakutan sekali terhadap apa yang akan terjadi
kedepannya karena tuntutan yang semakin banyak. Saya adalah orang yang sangat kecewa

apabila hasil dari apa yang saya kerjakan berhasil buruk. Maka saya akan berusaha menjalani
segala sesuatunya kedepannya dengan baik, amien.
Kesimpulan
Demikianlah saya mendesripsikan diri saya dalam autobiografi ini dengan singkat.
Perjalanan hidup saya sangatlah luar biasa. Semua itu ditemani oleh Tuhan. Ada suka, duka,
haru, senang, dan bahagia. Semuanya bersama Tuhan. Intelektualitas, spiritualitas saya
merasakannya. Saya sangatlah bahagia masih dapat hidup dan bernafas hingga sekarang oleh
karena bantuan dan pertolongan Tuhan.
Apabila saya ditanyakan mengapa saya menjadi Katolik, saya hanya bisa menjawab
bahwa Tuhan yang menuntun saya. Saya tidak mampu menjawabnya secara pasti dan benar
karena hal ini sangatlah membingungkan dan kompleks apabila dicari jawaban yang pastinya.
Namun saya yakin bersama Tuhan adalah yang terbaik dan nyaman.
Inilah diriku, orang biasa yang penuh akan pengharapan dan semangat. Dan impian
yang sangat tinggi. Menjalani kehidupan dengan tidak terlalu banyak masalah yang sangat
berkepanjangan, dan mendapatkan pengalaman-pengalaman yang luar biasa sekali.
Perjalanan masihlah sangat panjang, semoga semuanya berjalanan dengan baik-baik saja.
Walaupun ada masalah, semoga dapat saya hadapi dengan penuh rasa syukur dan percaya
kepada Tuhan.

Terima Kasih Tuhan

You might also like