You are on page 1of 6

!

Mata Kuliah Pengantar Manajemen Persediaan


(Dr. Eng. Muhammad Rusman, ST.,MT) !

Semua organisasi atau perusahaan menyimpan persediaan (Stocks). Stocks ini adalah sekumpulan material yang simpan sampai saatnya dibutuhkan. Sebagai contoh adalah sebuah toko membeli barang dari distributor dan disimpan di rak toko atau display toko sampai terjual ke konsumen, sebuah pabrik menyimpan persediaan bahan mentah (raw materials) untuk produknya, Perusaahaan penyiaran TV menyimpan rekaman programnya, dan Sebuah bank menyimpan uang untuk transaksi harian. Awalnya ada dua istilah yang lazim pada digunakan dalam organisasi atau perusahaan berkaitan dengan persediaan yaitu Stocks dan Inventory.
!

Stocks, semua material atau bahan yang disimpan sampai akan dibutuhkan pada saat yang akan datang. Inventory, daftar item yang tersimpan sebagai stocks

Inventory management, keseluruhan pengaturan persediaan (Stocks).

aspek

yang

berkaitan

dengan

Saat ini stock and inventory menjadi istilah yang dapat dipertukarkan (interchangeable). Perusahaan atau organisasi mengacu stocks sebagai barang yang tersimpan, cadangan, material, atau sejumlah istilah lainnya, sementara Accountants, memandang inventory sebagai sejumlah uang atau finansial yang melekat pada persedian (stocks). Stock keeping unit (SKU) SKU singkatan dari Stock Keeping Unit, digunakan untuk identifikasi suatu produk, bisa juga disebut Kode Produk. Setiap item barang mempunyai SKU yang berbeda-beda. Misalnya produck cairan menggunakan satuan (Unit) liter, pabrik semen menyimpan produk di silo dengan satuan ton, sementara toko eceran bahan bangunan mengunakan unit satuan sak atau kilo.

"!

Persediaan (Stocks) adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu atau akan digunakan pada masa yang akan datang, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari peralatan atau mesin. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut organisasi atau perusahaan dapat menyimpan beberapa jenis persediaan atau stock. Persediaan dapat berupa bahan mentah (raw materials) yang berasal dari supplier dan akan disimpan sampai akan dibutuhkan dalam produksi, barang dalam proses (work in progress) dimana produk setengah jadi yang masih membutuhkan proses lebih lanjut, dan barang jadi (finished goods) yang siap dikirim ke konsumen. Ada beberapa jenis persedian tidak masuk dalam kategori diatas misalnya suku cadang (spare part) untuk permesinan dan peralatan dan comsumbles seperti oli, kertas dan pembersih.(Lihat Gambar 1)

Gambar 1. Different types of stock

Persediaan (Stocks) adalah salah satu asset penting dalam perusahaan karena biasanya mempunyai nilai yang cukup besar serta mempunyai pengaruh terhadap besar kecilnya biaya operasi, perencanaan dan

#!

pengendalian persediaan yang merupakan salah satu kegiatan penting dan mendapat perhatian besardari pihak manajemen perusahaan. Berikut adalah urutan penggunaan persediaan dan pengurangannya untuk memenuhi permintaan yang secara berulang dan terus menerus dikenal sebagai stock cycle. Gambaran stock cycle dapat dilihat pada Gambar 2 dan 3. Urutan sederhana stock cycle sebagai berikut: 1. Sebuah perusahaan membeli sejumlah unit barang dari supplier. 2. Sesuai dengan waktu yang ditetapkan barang ini dikirim ke perusahaan. 3. Karena barang tidak dibutuhkan segera, maka barang ini simpan di tempat penyimpanan atau gudang. 4. Konsumen melakukan permintaan barang 5. Barang dikeluarkan dari penyimpanan untuk memenuhi permintaan konsumen 6. Pada saat itu stok menjadi berkurang dan perusahaan melakukan order kembali.

Gambar 2. A typical use of stock

$!

Gambar 3. Stock levels in a typical cycle

Stocks are expensive, because of the costs of tied-up capital, warehousing, protection, deterioration, loss, insurance, packaging, administration, and so on. An obvious question, then, is, Why do organizations hold stock? Barang atau produk akan simpan sebagai Buffer Stock. Beberapa alasan mengapa perusahaan atau organisasi menyimpan barang atau produk (Stocks): 1. Menghilangkan resiko apabila jumlah permintaan lebih besar dari yang diperkirakan atau waktu yang diluar dugaan (allow for demands that are larger than expected, or at unexpected times). 2. Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang dibutuhkan perusahaan atau konsumen (avoid delays in passing products to customers or company). 3. Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan (Replacement).

%!

4. Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga barang secara musiman atau inflasi (allow the purchase of items when the price is low and expected to rise). 5. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga perusahaan tidak akan kesulitan jika bahan itu tidak tersedia di pasaran (give cover for emergencies or allow the purchase of items that are going out of production or are difficult to find). 6. Mengurangi biaya transportasi dengan pengiriman maksimal (make full loads for delivery and reduce transport costs). 7. Mengambil keuntungan dengan jumlah pemesanan yang besar (take advantage of price discounts on large orders). Persediaan pada rantai pasok (Supply Chain). Supply chain Management dapat didefinisikan sebagai sekumpulan aktifitas (dalam bentuk entitas/fasilitas) yang terlibat dalam proses transformasi dan distribusi barang mulai dari bahan baku paling awal dari supplier sampai produk jadi pada konsumen akhir. (Lihat Gambar 4).

Gambar 4. A simple Supply Chain

&!

'!

You might also like