You are on page 1of 6

Hipertensi dalam Kehamilan

Pendahuluan Penyakit hipertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vascular yang terjadi sebelum kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada masa nifas. Golongan penyakit ini ditandai dengan hipertensi dan sering disertai dengan proteiuri, edem, kejang, koma atau gejala lain. Penyakit ini cukup sering dijumpai dan masih merupakan salah satu penyebab kematian ibu. Di Amerika Serikat misalnya 1 ! dari kematian ibu disebabkan oleh penyakit ini. Di "S#S terdapat $,%& kasus preeklamsi dan ',(& eklamsi pada pada periode 1))1*1))+. #ipertensi dalam kehamilan juga menjadi penyebab yang penting dari kelahiran mati dan kematian perinatal. ,ematian bayi ini terutama disebabkan oleh partus prematurus yang merupakan akibat penyakit hipertensi. Klasifikasi : -Working Group of National High Blood Pressure Education Program (2000). 1 Gestational h!pertension /. Pre*eklampsia !. 0klampsia +. Pre*eklampsia pada hipertensi kronik superimposed $. #ipertensi kronik 1 Gestational h!pertension a. 1bu hamil dengan tekanan darah 2 1+' )' mm#g untuk kali pertama di tensi darah dalam kehamilannya b. 3idak terdapat proteinuria c. 3ekanan darah kembali ke normal 4 1/ minggu postpartum d. Diagnosis teakhir dibuat selepas postpartum

/. Pre*eklamsia ,riteria minimum a. 3ensi darah 2 1+' )' selepas /' minggu kehamilan b. Proteinuria 2 !'' mg /+ jam 5 16 dipstick Peningkatan diagnosa jika terdapat a. 3ekanan darah 21(' 11' mm#g b. Proteinuria / g /+ jam atau /6 dipstick c. Serum kreatinin 71./ mg d8 d. Platelet 4 1'',''' mm! e. 8D# f. A83 atau AS3 !. 0klampsia a. #ipertensi dalam kehamilan yang gejala utamanya hipertensi akut pada 9anita hamil dan 9anita dalam nifas yang disertai dengan kejang. 3erjadinya kejang bukan disebabkan karena adanya kelainan syaraf.

+. Pre*eklampsia pada hipertensi kronik superimposed a. #ipertensi yang ditandai dengan proteinuria 2 !'' mg /+ jam pada 9anita hipertensi yang sebelumnya tidak terdapat proteinuria sebelum /' minggu kehamilan. b. Peningkatan proteinuria, tekanan darah, jumlah platelet 41'',''' mm ! yang mendadak, pada 9anita dengan hipertensi and proteinuria sebelum /' minggu kehamilan. $. ,ronik hipertensi a. 3ekanan darah 2 1+' )' mm#g sebelum kehamilan atau /' minggu kehamilan A3A: b. #ipertensi yang pertama kali di diagnosa selepas /' minggu kehamilan dan persisten selepas 1/ minggu postpartum ,lassifikasi ;enurut Severitas a. "ingan < tekanan darah 2 1+' )'mm#g b. =erat i. tekanan darah sistolik 2 1(' mm#g ii. proteinuri 2 $ g dalam /+ jam iii. oliguri > +''cc dalam /+ jam iv. ganguan serebral atau penglihatan v. edema paru atau sianosis

Epidemiologi Causes of maternal deaths

Indirect Causes 1 % Other Direct Causes 8% Unsafe Abortion 13% Obstructed Labour 8%

!e"ere #leedin$ %&%

Infection 15% Eclampsia 13%

!e"ere #leedin$ Infection Eclampsia Obstructed Labour Unsafe Abortion Other Direct Causes Indirect Causes

"auses of maternal death ( #ource $ %anson&s 'ropical (isease) 21st edition) #aunders) Penegakkan Diagnosis Diagnosis preeklampsi di tegakkan apabila seorang 9anita hamil dengan umur kehamilan /' minggu atau lebih, ditemukan gejala hipertensi, priteinuri, dan atau edema. 1. Anamnesis ,eluhan subjektif ? * sakit kepala yang hebat karena vasospasme atau edema otak * sakit ulu hati karena regangan selaput hati oleh perdarahan atau edema atau sakit karena perubahan pada lambung * gangguan penglihatan seperti penglihatan menjadi kabur bahkan kadang*kadang pasien buta. Gangguan ini disebabkan vasospasme,edema atau ablatio retina /. Pemeriksaan fisik a. hipertensi ? gejala yang paling dahulu timbul adalah hipertensi yang terjadi tiba*tiba. Sebagai batas diambil tekanan darah 1+' mm#g @sistolikA dan )' mm#g @diastolikA, tetapi juga kenaikan sistolik !' mm#g atau diastolic 1$mm#g diatas kenaikan biasanya.

Patogenesis Balaupun etiologinya belum jelas, hampir semua ahli sepakat bah9a vasospasme merupakan a9al dari kejadian penyakit ini. Casospasme bisa merupakan akibat dari kegagalan invasi trofoblast kedalam lapisan otot polos pembuluh darah, reaksi immunologi, maupun radikal bebas. Semua ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan jejas endotel, yang kemudian akan mengakibatkan gangguan kesinambungan antara kadar vasokontriktor @endotelin, prostasiklin, dan lain*lainA serta gangguan pada sistem pembukuan darah. Casokontriksi yang meluas akan menyebabkan terrjadinya perubahan* perubahan pada banyak organ sistem, antara lain ? ,ardiovaskular 1. #ipertensi /. Pengurangan curah jantung @cardiac outputA !. 3rombositopeni +. Ganguan pembekuan darah $. Perdarahan (. Disseminated intravascular coagulation @D1DA E. Pengurangan volume plasma %. Permeabilitas pembuluh darah meningkat ). 0dema Plasenta 1. Fekrosis /. Pertumbuhan janin terhambat !. Ga9at janin +. Solutio plasenta Ginjal 1. /. !. +. $. (. Gtak 1. /. !. +. #ati 1. /. !. +. 0ndoteliosis kapiler ginjal Penurunan klirens asam urat Penurunan laju filtrat glomerulus Gliguri Proteinuri Gagal ginjal 0dema #ipoksia ,ejang Gangguan pembuluh darah otak @cerebro vascular accidentA Gangguan fungsi hati Peniggian kadar enHim hati 1kterus 0dema, perdarahan, dan regangan kapsular hati

;ata 1. /. !. +.

0dema papil 1skemi Perdarahan Ablatio retina

Paru 1. 0dema, iskemia dan nekrosis /. Perdarahan !. Gangguan pernafasan hingga apnea Pengobatan Profilaksis Pada tingkat permulaan, preeklamsia tidak memberikan gejala*gejala yang dapat dirasakan oleh pasien sendiri. Gleh karena itu, diagnosis dini hanya dapat dibuat selama prenatal care yang baik. Pada pemeriksaan kefamilan secara rutin, harus ditentukan tekanan darah, penambahan berat, dan ada tidaknya edema dan proteinuria. Pelbagai upaya pencegahan yang pernah dilakukan pada umumnya dilaksanakan melalui intervensi nutrisi dan farmakologi. Preeklamsi Ringan Penderita preeklamsia ringan masih akan mengalami perbaikan dengan cara istirahat dan pemberian sedatif.Penderita preeklamsia idealnya harus dira9at inap, akan tetapi dengan pertimbangan efisiensi, pera9atan penderita preeklamsi ringan dapat dilakukan di luar rumah sakit dengan memperlihatkan hal*hal sebagai berikut. 1."a9at jalan a.banyak istirahat @berbaring tidur miringA b. diet cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam. c. sedatif ringan, berupa fenobarbital @!I!' mg per oralA atau diaHepam@!I/ mg per oralA selama E hari. d. roboransia e. penderita dianjurkan untuk melakukan kunjungan ulang setiap minggu /. "a9at inap* Penderita preeklamsi ringan harus dira9at di rumah sakit apabila? a. Setelh / minggu pengobatan ra9at jalan, tidak ada perbaikan pada gejala klinis. b. berat badan meningkat 7/ kg minggu selama / kali berturut*turut. c. 3imbul salah satu atau lebih gejala @3anda tanda Preeklamsi beratA. Preeklamsi Berat 3ujuan pengobatan prereklamsi adalahJ 1.mencegah terjadinya eklamsi /. anak harus lahir dengan kemungkinan hidupyang besar. !. persalinan harus dengan trauma yang sedikit dikitnya dengan upaya menghindari kesulitan pada kehamilan persalinan berikutnya. +. mencegah hipertensi yang menetap. Dasar pengobatannya antara lain istirahat, diet, sedatif, obat*obat antihipertensi, dan induksi persalinan. Penderita preeklamsi berat dapat dutangani secara aktif maupun

konservatif. Pada pera9atan konservatif, kehamilan dipertahankan bersamaan dengan pemberian pengobatan medisinal, sedangkan pada pera9atan aktif kehamilan segera diakhiri diterminasi didahului dengan pemberian pengobatan medisinal. Pengbatan Medisinal 1. Gbat anti kejang a. 3erapi pilihan pada preeklamsi adalah magnesium sulfat @;gSG+A. Diberikan +gr ;gSG+ /'& @/' ccA 1C dan disusul dengan % gr ;gSG+ +'& @/'ccA1;. Sebagai dosis pemeliharaan, diberikan + gram ;gSG+ +'& 1; setiap ( jam sekali setelah dosis a9al. Syarat*syarat pemberian ;gSG+? #arus tersedia antidotum, yaitu kalsium glukonas 1'& @1 gr dalam 1'ccA. Krekuensi pernafasan 2 1( kali permenit. Produksi urine 2 !' cc per jam @2 ',$ cc kg == LamA. refleks patela positif ;gSG+ dihentikan pemberiannya apabila ? ada tanda*tanda intoksikasi. Setelah /+ jam pasca persalinan Dalam ( jam pasca persalinan, sudah terjadi perbaikan @normotensifA. b. DiaHepam Apabial tidak tersedia ;gSG+ @sebagai obat pilihanA dapat diberikan injeksi diaHepam 1' mg 1C, yang dapat diulangi setelah ( jam. /. Gbat antihipertensi, dapat dipilih antara lain? #idralaHine / mg 1C, dilanjutkan dengan 1'' mg dalam $'' FaDl secara titrasi sampai tekanan darah sistolik 41E' mm#g dan diastolik 411' mm#g. ,lonidin 1 ampul dalam 1' cc FaDl 1C , dilanjutkan dengan titrasi E ampul dalam $'' cc cairan A/ atau "inger laktat. Fifedipin peroral !*+ kali 1' mg. Gbat*obat lain, seperti? metildopa, etanol, dan labetolol. Gbat antihipertensi hanya diberikan jika tekanan darah sistolik 71%' mm#g dan diastolik 711' mm#g. !.8ain*lain Diuretikum, tidak diberikan kecuali ada edema paru, payah jantung kongestif, dan edema anasarka. Lika ada indikasi memberikan diuretik ada juga indikasi untuk mengakhiri kehamilan ,ardiotonika, bila ada tanda*tanda payah jantung. Gbat antipiretik bila ada demam. Antibiotik bila ada tanda*tanda infeksi. Antinyeri, bila penderita gelisah karena kesakitan.

You might also like