You are on page 1of 16

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Setelah Uni Soviet bubar, dan berganti menjadi Rusia, perlahan-lahan negara-negara di Asia

Tengah tersebut melepaskan diri dari negara induknya dan memerdekakan diri menjadi negara-negara Republik, seperti Kazakhstan, Turkmenistan, Kyrgystan, Uzbekistan dan Tajikistan. Rusia. egara-negara tersebut dikenal sebagai Central Asian States !"AS#. Asia Tengah kira-kira luas $ilayahnya seperempat luas $ilayah egara terluas adalah Kazakhstan !%.&&'.()) km%#, Turkmenistan !*((.+)) km%#, Uzbekistan !*%,.*)) km%#, Kyrgystan !+)+.-)) km%# dan terke.il adalah Tajikistan !+*%.))) km%# +. Se.ara ekonomi, pas.a pemerintahan komunis era globalisasi dan pasar bebas yang berlaku di sebagian negara-negara di dunia tidak dikenal di $ilayah ini. /enurut studi 0ank 1unia, Asia Tengah saat ini keadaannya tidak lebih baik dari pada masa komunisme. Standar kesehatan dan pendidikan yang buruk mengakibatkan kemunduran ataupenurunan dalam 2ross 1omesti. 3rodu.t !213#, ke.uali negaranegara kaya minyak seperti Kazakhstan, namun negara lain kurang beruntung %. Re4ormasi ekonomi telah dilaksanakan,namun hanya menyebabkan resiko besar tanpa hasil nyata karena antara satu negara dengan negara lainnya tidak men.apai kesepakatan. amun demikian, $ilayah Asia Tengah menyimpan sebuah daya tarik tersendiri bagi negara-negara besar di dunia. 0ahkan sejak abad ke-+', $ilayah ini sudah menjadi $ilayah perselisihan diantara negaranegara besar. 5ilayah ini tepat berada di tengah-tengah antara benua 6ropa dan Asia sehingga Asia Tengah selalu menjadi penting dan strategis sebagai jalur vital yang menghubungkan 6ropa dan Asia. 3ada a$al abad ke-%) Sir 7al4ord /a.kinder, seorang ahli geogra4i 8nggris, pernah mengatakan bah$a Asia Tengah akan selalu menjadi ka$asan yang sangat penting di dunia, dan penguasaan Asia Tengah berarti mengontrol rimlands !lingkar benua# dan kemudian dunia-. Terdapat beberapa 4aktor yang menjadikan Asia Tengah sebagai $ilayah strategis bagi negara-negara di dunia, yakni* 4aktor geopolitik, ekonomi, serta budaya dan agama. Ketika kelima negara merdeka dan se.ara geopolitik menjadi 9new continent:, saat itu Rusia terbelenggu krisis ekonomi sehingga pengaruhnya atas $ilayah itu berkurang. Terjadilah kekosongan kekuasaan !vacuum of power# selama beberapa periode, yang mengundang kekuatan asing yang berkepentingan di $ilayah itu. Kedua, 4aktor
+

3a.i.olan, 3aolo. US and Asia Statistic Handbook 2001-2002.5ashington 1.".; The 7eritage <oundations, %))+. hlm. +%-+%= % /aynes, "harles 5illiam. 9America Discoves Central Asia >urnal !orei"n Affairs ?ol. (%@ o.%, /ar.h@April %))- hlm. +%% 5ang 7aiyun. 9#$e Securit% Situation &n Central Asia, 8nternational Strategi. Studies o.+, >anuary, %))+ hlm. += * 8bid.' 7lm. +*

ekonomi, dimana Asia Tengah mempunyai tiga keuntungan besar, yakni keuntungan sumber daya alam, pasar dan keuntungan sebagai jembatan. 1ari segi sumber daya, Asia tengah sangat kaya akan minyak bumi dan gas alam, bahkan berdasarkan data statistik, .adangan minyak di seluruh ka$asan !termasuk laut Kaspia# men.apai %- milyar ton, yang berarti kedua terbesar setelah ka$asan teluk. Sedang .adangan gas alamnya men.apai -))) milyar ton, menempati urutan ketiga di dunia ,. "adangan uranium, dan emas sangat besar dan merupakan produsen kapas terbesar di dunia. /akalah ini kami tulis dengan melihat perkembangan tren yang terjadi berupa semakin intensi4nya AS terlibat di $ilayah Asia Tengah, terlihat dalam beberapa poin sebagai berikut; !a#Kehan.uran Uni Soviet tahun +''+ langsung disikapi sejumlah investor AS dengan berburu rente ke negara-negara mantan Uni Soviet&A !b#perusahaan-perusahaan dan konsultan AS mendesak eB-Uni Soviet menyetujui rute jaringan pipa migas yang menghindari negeri-negeri yang dianggap AS sebagai musuh, yaitu Rusia dan 8ran.A !.# pada --, September %))( !setelah pertempuran di 2eorgia# 1i.k "heney melakukan kunjungan 4ormal ke Azerbaijan, 2eorgia, dan Ukraina=A !d# Sebelum administrasi 0ush, 0ill "linton pun sudah menaruh perhatian besar terhadap potensi migas Kaspia dua proyek jaringan pipa utama untuk mengekspor migas Kaspia, dengan tidak melalui $ilayah 8ran, Rusia, dan "hina (. !a# proyek pertama adalah ren.ana mengekspor gas Turkmenistan melalui A4ganistan dan 3akistan ke Samudra 7india. Akan tetapi, proyek ini akhirnya gagal karena keamanan di A4ganistan dan 3akistan yang hingga kini sangat tidak mendukungA !b#proyek kedua adalah ren.ana membangun jaringan pipa melingkar ke barat melalui negara-negara pro-AS di daerah rangkaian pegunungan Kaukasus, yaitu 2eorgia dan Azerbaijan. >aringan itu akan digabung dengan jaringan pipa ba$ah laut yang menghubungkan Kazakhstan dan Turkmenistan di sisi timur Kaspia, yang menyambung dengan jaringan pipa 0aku !Azerbaijan#-Tbilisi !2eorgia#"eyhan !Turki# atau 0T". >aringan pipa ini menjadi jalan utama untuk mengirimkan sebagian besar ekspor energi Kaspia ke ka$asan /editerania, dan diproyeksikan akan menjadi pukulan besar terhadap dominasi rute energi Rusia dari Kaspia ke 0arat. amun, pelaksanaannya ternyata tidak mudah karena sejumlah negara bekas Soviet masih sangat memperhitungkan Rusia jika terlalu pro-0arat. 0ahkan kalaupun belum lama ini .alon presiden 1emokrat, 0ara.k Cbama, menegaskan bah$a AS akan menghilangkan ketergantungan dari minyak Timur Tengah dalam $aktu +) tahun !jika dia terpilih#, hal itu bisa jadi bermakna AS menggeser prioritas politik migasnya dari Timur Tengah ke $ilayah lain, dalam hal ini Kaspia.
, &

"adangan gas terukur di Azerbaijan, Uzbekistan, Turkmenistan, dan Kazakhstan lebih dari %-& triliun kaki kubik, total .adangan minyak yang kemungkinan lebih dari &) miliar

3aolo, 3a.i.olan. US and Asia Statistic Handbook 2001-2002.5ashington 1.".; The 7eritage <oundations, %))+. 7ans de ?reij, 3ersaingan Sengit Asia Tengah-Asia Selatan jadi ajang persaingan politik internasional, artikel ditulis pada +* >anuari %))*, diakses dari http;@@$$$.ranesi.nl@arsipaktua@asiapasi4ik@persainganDsengitDasteng.html. pada tanggal +% 1esember %))( pukul. %).+* = Rakaryan Sukarjaputra, (onflik )eor"ia* +erburuan ,i"as di (aspia artikel dimuat dalam harian (ompas +* september %))(, diakses dari http;@@$$$.kompas..om@indeB.php@read@Bml@%))(@)'@+*@%%%-*-*(@perburuan.migas.di.kaspia pada tanggal +% 1esember %))( pk. %).*, ( AleB Eantier, US oil pipeline politics and t$e -ussia-)eor"ia conflict artikel ditulis pada August %+, %))( diakses dari http;@@$$$.$s$s.org@arti.les@%))(@aug%))(@pipe-a%+.shtml pada tanggal +% 1esember %))( 3k. %).-*

barrel dan .ukup untuk melayani kebutuhan minyak 6ropa selama ++ tahun membuat $ilayah ini terlalu strategis untuk dia.uhkan begitu saja'. kebutuhan energi AS dan potensi minyak di Eaut Kaspia, berkontribusi terhadap dinamika hubungan internasional di ka$asan tersebut. 1.2. Pertanyaan Permasalahan egara-

:0agaimanakah Kebijakan .ner"% Securit% Amerika Serikat mempengaruhi 1inamika Ka$asan egara di Ka$asan Asia Tengah terkait dengan 3otensi /inyak di Eaut KaspiaF: 1.3. Konseptualiasi Kerangka Berpikir

1.3.1. Keamanan Energi Energy Security! Keamanan energi !ener"% securit%/ merupakan sebuah konsep dimana sebuah negara mampu mempertahankan diri dan melakukan pembangunan dengan mengutamakan keamanan dan ketersediaan .adangan energi yang memadai dengan harga yang terjangkau, baik minyak ataupun variasi jenis energi lainnya+). 7al ini semakin penting dengan kenyataan bah$a dinamika ekonomi dan politik turut mempengaruhi suplai energi yang sangat krusial bagi kegiatan pembangunan sebuah negara. 7al-hal yang mempengaruhi keberlanjutan .adangan enegri antara lain adalah ketersediaan .adangan energi, 4luktuasi harga, an.aman terorisme, instabilitas domesti. negara pengekspor energi, adanya perang, persaingan geopolitik, hingga peta energi oleh negara-negara besar pengkonsumsi energi dunia++. Ketersediaan suplai energi menjadi masalah yang .ukup signi4ikan dalam hal ini. 3ertama, jika suplai energi menurun, maka akan menimbulkan kenaikan harga energi yang berakibat pada turunnya daya beli energi+%. 7al ini akan berimbas pada kolapsnya kegiatan ekonomi dan bersi4at destrukti4 terhadap kegiatan produksi dan konsumsinya masyarakat. Kedua, dengan ditemukannya sumber suplai energi baru, maka hal ini dapat menunda kelangkaan energi yang mungkin terjadi dan mengamankan .adangan energi dalam kurun $aktu tertentu. Suplai memegang peranan yang sangat penting, karena permintaan akan energi sebagai komoditas primer .enderung selalu tetap dan bersi4at inelastis+-. 1.3.2. "ta#ilitas Hegemoni Hegemonic Stability! Stabilitas hegemoni di.etuskan oleh 7indleberger dan Keohane. 8de dasar dari teori ini adalah bah$a stabilitas sistem internasional membutuhkan dominasi dari sebuah negara untuk mengartikulasikan dan mengimplementasikan aturan akan interaksi antar anggota-anggota dalam sistem internasional

'

3a.i.olan, 3aolo. US and Asia Statistic Handbook 2001-2002.5ashington 1.".; The 7eritage <oundations, %))+. hlm. +%-+%= +) 1aniel Gergin, 96nsuring 6nergy Se.urity:, dalam jurnal forei"n affairs . ?olume (, o. % /ar.h@April %))& ++ 8bid. +% <lorian 0aumann, .ner"% Securit% as multidimensional concept, dalam jurnal "A3 poli.y analysis, no. + /ar.h %))( +8bid.

tersebut.+* Sebuah negara dapat menjadi hegemon apabila negara tersebut dapat memenuhi ketiga atribut, di antaranya kapabilitas untuk men.iptakan aturan dalam sistem, adanya niat atau kemauan dari negara tersebut untuk melakukan hal tersebut, dan adanya komitmen terhadap sistem yang dilihat sebagai sebuah bentuk hubungan mutual antar negara-negara tersebut. +, Kapabilitas negara hegemon sangat menitikberatkan pada kondisi pertumbuhan ekonomi dan dominasinya pada sektor teknologi dan ekonomi serta adanya back-up dari kekuatan politik yang ditunjukkan dalam bentuk proyeksi kekuatan militer. 8nstabilitas dalam sistem dapat berakibat pada runtuhnya heirarki internasional dan berimplikasi pada kerapuhan posisi negara dominan. Se.ara garis besar, siklus hegemoni dapat digambarkan melalui tahapan-tahapan atau 4ase kepemimpinan hegemon.+& Siklus pertama yaitu kemun.ulan perang global yang ditunjukkan dengan adanya kondisi dunia yang c$aotic dan tanpa aturan. 3ada masa ini, negara-negara yang berperang saling beradu kekuatan, khususnya dengan menunjukkan kapabilitas militernya. 7asil akhir atau pemenang dari perang ini umumnya akan menjadi salah satu kandidat negara dominan atau hegemon. Siklus kedua ditunjukkan dengan mun.ulnya kepemimpinan dunia dimana pemenang dari perang global akan men.iptakan organisasi internasional yang akan digunakan hegemon sebagai alat untuk menginstitusionalisasikan sistem atau tatanan internasional sesuai dengan pandangannya. 8nstitusi ini juga sekaligus menjadi legitimasi hegemon dalam pengaturan sistem dunia. Siklus keti"a, delegitimasi. 3ada siklus ini, kemun.ulan negara-negara semi-p$erip$eri yang dapat mengimbangi kekuatan hegemon menjadikan hegemon kehilangan kekuasaannya atau paling tidak, kekuatan dominasinya mendapatkan tantangan yang .ukup serius. Siklus terak$ir adalah siklus dekonsentrasi. 3ada 4ase ini, negara hegemon mulai menggunakan force atau kekuatannya untuk memelihara kondisi status Huo, biasanya melalui jalur militer. Kondisi ini akan memper.epat keruntuhan hegemoni karena kon4rontasi dalam bentuk militer .enderung memakan biaya yang mahal dan menelan anggaran negara yang besar. Kondisi ini juga pada umumnya didukung oleh kemun.ulan aliansi negara-negara semi-p$eriperi untuk menggulingkan sang hegemon dari tampuk kekuasaannya. 1.3.3. Ke#i$akan Luar Negeri Foreign Policy! Kebijakan luar negeri merupakan seperangkat kajian tentang bagaimana sebuah negara membuat kebijakan sehingga melibatkan studi politik internasional dan domestik yang menyangkut hubungan internasional dan kebijakan publik+=. Kebijakan ini didasarkan pada analisa dari diplomasi, perang, hubungan antar organisasi, maupun perspekti4 lain seperti ekonomi, yang tergantung bagaimana masingmasing negara menerapkan kebijakan asing. 1alam proses pembuatannya,
+*

kebijakan luar negeri

".3. Kindleberger, 91ominan.e and Eeadership in the 8nternational 6.onomy; 6Bploitation, 3ubli. 2oods, and <ree Rides:, dalam &nternational Studies 0uarterl% 21 +'(%, hal. %*%-%,*. +, &bid', 91ominan.e and Eeadership in the 8nternational 6.onomy; 6Bploitation, 3ubli. 2oods, and <ree Rides: +& DDDDD, 97egemoni. Stability Theory: diakses dari http;@@$$$.angel4ire..om@ok-@meredith@realism.html += /. "larke, IThe <oreign 3oli.y System; A <rame$ork 4or AnalysisJ, in /. "larke and 0. 5hite !eds# Understanding <oreign 3oli.y; The <oreign 3oli.y Systems Approa.h !"heltenham; 6d$ard 6lgar +'('#, pp.%=K,'.

melibatkan beberapa tahap+(; !+# 3enilaian internasional dan domestik politik lingkunganA Kebijakan luar negeri dibuat dan dilaksanakan dalam konteks politik internasional dan domestik, yang harus dipahami oleh negara untuk menentukan pilihan kebijakan luar negeri terbaik, !%# Tujuan pengaturanA dimana sebuah negara harus menentukan tujuan yang sangat dipengaruhi oleh internasional dan domestik politik lingkungan pada suatu $aktu yang akan memudahkan negara untuk melakukan prioritas, !-# 3enetapan kebijakan pilihanA Sebuah negara harus menentukan pilihan kebijakan yang tersedia untuk memenuhi tujuan atau tujuan yang telah ditetapkan dalam lingkungan politik. 8ni akan melibatkan penilaian dari negara kapasitas untuk melaksanakan kebijakan pilihan dan penilaian tentang konsekuensi dari setiap pilihan kebijakan, !*# 3engambilan Keputusan <ormalA yang biasanya oleh lembaga eksekuti4 seperti kepala negara atau kepala pemerintahan, kabinet, atau menteri, dan !,# 8mplementasi. 6sensi dari kebijakan luar negeri merupakan ren.ana dan kebijakan-kebijakan yang ditujukan kepada tujuan yang satu yakni per$ujudan kepentingan nasional demi mempertahankan kelangsungan hidup negara+'. Sehingga setiap pengambilan kebijakan luar negeri, suatu negara selalu mendasarkan pada kepentingan nasional. 1.3.%. Konsep Kepentingan Nasional National Interest! Kepentingan nasional adalah tujuan negara baik dalam bidang ekonomi, militer, atau bahkan budaya dimana hal ini dilihat sebagai kebutuhan dan keinginan yang dirasakan oleh suatu negara dalam hubungan dengan negara-negara lain yang merupakan lingkungan eksternalnya. Kepentingan nasional seringkali dipakai sebagai alat untuk menganalisa tujuan kebijakan luar negeri suatu negara %). /enurut 7olsti, kepentingan nasional diidenti4ikasikan dalam tiga klasi4ikasi, yaitu !+# kepentingan dan nilai intiA !%# tujuan jangka menengahA dan !-# tujuan jangka panjang %+. 3ertama, kepentingan dan ilai 8nti. Kepentingan ini bisa digambarkan sebagai jenis kepentingan yang untuk men.apainya kebanyakan bersedia melakukan pengorbanan sebesar-besarnya. Kepentingan dan nilai inti merupakan tujuan jangka pendek, karenatujuan lain jelas tidak dapat di.apai apabila unit politik yang mengejarnya tidak dapat mempertahankan eksistensinya%%. Kedua, Tujuan jangka menengah. 1alam tujuan ini, !+# akan men.akup usaha pemerintah memenuhi tuntutan perbaikan ekonomi melalui tindakan internasionalA !%# meningkatkan prestise negara di dalam sistem itu sendiri, dimana saat ini prestise sebuah negara diukurdari perkembangan tingkat industri dan teknologinyaA dan !-# men.akup bentuk perluasan diri atau imperialisme, negara lain tidak menduduki $ilayah asing, tetapi men.ari keuntungan, termasuk akses pada bahan mentah, pasar dan rute perdagangan yang tidak dapat mereka perolehdari perdagangan biasa dan diplomasi%-. Ketiga, Tujuan >angka 3anjang. dalam tujuan ini, impian dan pandangan tentang
+( +'

8bid. hlm. %, 8bid. hlm. %, %) Angelo "odevilla and 3aul Seabury, 2ar* .nds and ,eans, %nd edition !3otoma. 0ooks 8n.. %))&# hlm. +%) %+ 8bid., hlm +*+ %% 8bid., hlm. +*% %8bid, hlm. +*,-+*=

organisasi ideologi terakhir sistem internasional,aturan yang mengatur hubungan dalam sistem tersebut dan peran negara tertentu di dalamnya%*. 1.3.&. 'eopolitik Ka(asan Geo-political Consideration! Konsep geopolitik merupakan konsep yang melihat hubungan antara kondisi bumi !$ilayah#, institusi politik dan kebijakan dari sebuah negara%,. 2eopolitik adalah sebuah studi geogra4i yang dikaitkan dengan kondisi kebijakan luar negeri sebuah negara dan 4enomena politik dengan sumsi bah$a kekuatan sebuah negara bergantung pada $ilayahnya, sungai jalanan, bahan mentah dan makanan dan termasuk penduduknya, pemerintahnya, ekonominya dan budayanya. Se.ara abstrak, geopolitik tradisional menunjukkan hubungan dan pernyataan kausalitas antara kekuatan politik dan ruang geogra4is. Terinologi ini sering dianggap sebagai 4ormulasi khusus yang berhubungan dengan kepentingan strategis relati4 dari pentingnya potensi geogra4is dalam perspekti4 dunia internasional. <okus utama konsep geopolitik berhubungan dengan korelasi antara kekuatan dalam bidang politik, identi4ikasi $ilayah inti dari perspekti4 internasional, dan hubungan antara kapabilitas laut dan darat yang dimiliki%&.

%* %,

8bid, hlm. +*= Clivier Roy, #$e 3ew Central Asia* )eopolitics and t$e 4irt$ of 3ations, ! e$ Gork; GU 3ress ,%))=# hlm. = %& Cyvind Csterud, LThe Uses and Abuses o4 2eopoliti.sL, >ournal o4 +eace -esearc$ , no. %, +'((, p. %, +'((, hal +'%

&

BAB 2 PE)BAHA"AN

2.2.

Kepentingan Nasional A" Tujuan jangka panjang yang akan di.apai AS, sesuai dangan apa yang digariskan dalam 9Strategi

2.2.1. Kepentingan Nasional A" perspekti* 'lo#al Kebijakan asional Amerika Serikat:, adalah ingin men.iptakan dunia yang tidak saja aman, namun

lebih baik yang bertujuan; kebebasan ekonomi dan politik, hubungan yang serasi dengan negara lain, penghargaan pada nilai-nilai kemanusiaan. Untuk men.apai tujuan tersebut, salah satunya AS akan bekerjasama dengan pihak lain untuk menghindari kon4lik regional, men.iptakan era baru bagi pertumbuhan ekonomi global le$at pasar dan perdagangan bebas, dan lain-lain %=. /enurut Anthony Eake, pada periode pas.a 3erang 1ingin pemerintah AS perlu menemukan komponen-komponen baru bagi kepentingan nasionalnya. Eake menggariskan tujuh aspek kepentingan nasional AS yakni %(; !+# untuk mempertahankan AS, $arga negaranya di dalam maupun luar negeri, para sekutu AS dari berbagai bentuk serangan langsungA !%# untuk men.egah timbulnya agresi yang dapat mengganggu perdamaian internasionalA !-# untuk mempertahankan kepentingan ekonomi ASA !*# untuk mempertahankan dan menyebarluaskan nilai-nilai demokrasiA !,# untuk men.egah proli4erasi senjata nuklirA !&# untuk menjaga rasa per.aya dunia internasional terhadap AS. Untuk itu AS harus selalu mempertahankan komitmenkomitmen internasionalnya. !=# memerangi kemiskinan, kelaparan serta pelnggaran terhadap hak-hak asasi manusia 2.2.2. +e*leksi Kepentingan ,angka Pen-ek. )ennengah. -an Pan$ang A" /enurut 7olsti, kepentingan nasional diidenti4ikasikan dalam tiga klasi4ikasi, yaitu !+# kepentingan dan nilai intiA !%# tujuan jangka menengahA dan !-# tujuan jangka panjang %'. 3ertama, kepentingan dan ilai 8nti. Kepentingan ini bisadigambarkan sebagai jenis kepentingan yang untuk men.apainya kebanyakan bersedia melakukan pengorbanan sebesar-besarnya. Kepentingan dan nilai inti merupakan tujuan jangka pendek, karenatujuan lain jelas tidak dapat di.apai apabila unit politik yang mengejarnya tidak dapat mempertahankan eksistensinya-). AS menganggap ka$asan Asia Tengah sebagai kepentingan, maka tidak sedikit sumberdaya yang telah dikeluarkannya demi mempertahankan eksistensinya se.ara ekonomi, politik dan militer di ka$asan Asia Tengah karena dalam pandangan AS $ilayah ini sangat strategis dan akan menguntungkan di kemudian hari bagi kepentingan nasional AS.

%= %(

!Kompas, %- /aret %))-# 8ndrya Smita otosusanto,.:3olitik 2lobal Amerika Serikat 3as.a 3erang 1ingin:,dalam >u$ono Sudarsono, dkk., +erkemban"an Studi Hubun"an &nternasional dan #antan"an ,asa Depan' !>akarta; 3ustaka >aya, +''& # hlm. ++= %' !8bid., +*+#. -) !8bid., +*%#

Kedua, Tujuan jangka menengah. 1alam tujuan ini, !+# akan men.akup usaha pemerintah memenuhi tuntutan perbaikan ekonomi melalui tindakan internasionalA !%# meningkatkan prestise negara di dalam sistem itu sendiri, dimana saat ini prestise sebuah negara diukurdari perkembangan tingkat industri dan teknologinyaA dan !-# men.akup bentuk perluasan diri atau imperialisme, negara lain tidak menduduki $ilayah asing, tetapi men.ari keuntungan, termasuk akses pada bahan mentah, pasar dan rute perdagangan yang tidak dapat mereka perolehdari perdagangan biasa dan diplomasi -+. 3engendalian dan akses ekslusi4 mungkin diperoleh melalui kolonisasi, protektorat, satelit atau lingkup pengaruh. 3erluasan diri se.ara ideologis juga lazim dalam banyak bentuk, dimana $akil pemerintah berusaha mempromosikan nilai politik, ekonomi dan sosialnya sendiri di luar negeri. AS sebelum dan pas.a perang serangan ++ September %))+, sedang dalam krisis ekonomi yang .ukup parah sehingga memerlukanlangkah-langkah untuk membantu mengatasi masalah dalam negerinya.Seperti AS mendukung kepentingan sejumlah /ultinational "orporation !/ "# di luar negeri demi mendorong perluasan perdagangan atau akses umum pada pasar luar negeri, dalam hal ini tentu saja pemerintah AS mendapat pengaruh dari kelompok kepentingan ekonomi untuk mengambil kebijakan ini. Terutama / " dalam eksplorasi minyak dan gas atau non-migas. Ketiga, Tujuan >angka 3anjang. dalam tujuan ini, impian dan pandangan tentang organisasi ideologi terakhir sistem internasional,aturan yang mengatur hubungan dalam sistem tersebut dan perannegara tertentu di dalamnya !8bid, +*=#. 2.2.3. /mplementasi Ke#i$akan A" -i Asia 0engah /elihat kenyataan tersebut, maka inti keptingan nasional yang ingin di.apai di Asia Tengah sebenarnya meliputi beberapa hal, yaitu; !+# untuk men.egah mun.ulnya kembali 9ideologi ekpansionisme Rusia yang radikal:, yang akan men.iptakan kembali kon4rontasi nuklir duniaA !%# men.egah atau mengisolir kon4lik yang terjadiA !-# men.egah pengembangan senjata nuklirA !*# men.egah gerakan radikal anti-barat dalam bentuk 8slam politikA !,# untuk mendorong timbulnya demokratisasi dan menjujung tinggi hak-hak asasi manusiaA dan !&# membolehkan Amerika Serikat untuk berperan dalampembangunan ekonomi, khususnya akses pada bahan mentah-%. 3eristi$a ++ September %))+, kepentingan AS di Asia Tengah mengalami beberapa revisi khususnya mengenai masalah keamanan regional, dimana AS mem4okuskan pada perang terhadap terorisme internasional dan men.egah agar negara-negara di ka$asan tersebut tidak menjadi tempat perlindungan para teroris. 1engan demikian, politik luar negeri AS di Asia Tengah bertujuan untuk men.apai kepentingan nasionalnya, seperti menjaga stabilitas keamanan regional dari aksi-aksi terorisme !keamanan#, mengamankan suplai minyak Asia Tengah dan kemudian memasarkannya ke pasaran internasional !ekonomi#, dan mengenalkan nilai-nilai demokratisasi dan hak-hak asai manusia, sehingga diharapkan akan terjadi re4ormasi dalam bidang politik.
-+ -%

!ibid, +*,-+*=# 7a4eez /alik. Central Asia5s )eopolitical Si"nificance and +roblems of &ndependence* An &ntroductions ! e$ Gork; St. /artin 3ress, +''*# hlm, +-)

/un.ulnya Asia Tengah sebagai ka$asan strategis dan kaya akan .adangan sumber alam, mendorong beberapa kekuatan besar untuk bersaing men.ari pengaruh demi kepentingan strategisnya. /elihat situasi demikian, AS dan negara-negara lainnya telah 9menduduki: beberapa posisi strategis di ka$asan ini dengan memba$a modal dan teknologi yang diimplementasikan dalam agenda politik luar negerinya untuk men.apai kepentingan nasional. >ika dilihat dengan seksama, kepentingan nasional AS di ka$asan Asia Tengah dimana prioritas men.egah bangkitnya ideologi ekspansionis Rusia yang radikal di kalangan negara-negara bekas Uni Soviet yang dapat menimbulkan kon4lik nuklir global, mengisolir kon4lik yang terjadi di ka$asan tersebut yang dikha$atirkan akan meluap ke negara tetangga, men.egah pengembangan senjata nuklir, men.egah berkembangnya paham radikal anti-0arat dalam bentuk 8slam politik, mendorong berkembangnya hak-hak asasi manusia, demokrasi, sistem perekonomian pasar bebas dan lingkungan dunia yang bersihA adalah tujuan yang berkisar pada agenda pas.a perang dingin--. Agenda tersebut akhirnya bergeser kepada bagaimana AS untuk berperan dalam pembangunan ekonomi, khususnya akses pada bahan mentah, serta membendung pengaruh Rusia dan 8ran dan menempatkan ka$asan ini sebagai lingkungan pengaruh dalam kepentingan strategis AS -*. Setelah peristi$a ++ September, pergeseran prioritas kepentingan nasional AS ter4okus pada perang mela$an terorisme, meskipun se.ara umum idealismenya tetap sama. Sedang se.ara luas, tujuan AS men.akup tiga kepentingan strategis, yaitu; keamanan regional, re4ormasi politik dan ekonomi, dan pembangunan ekonomi-,. 1alam bidang keamanan regional, AS mendorong negara-negara di ka$asan Asia Tengah untuk saling bekerjasama, karena Asia Tengah menghadapi an.aman transnasional yang serius, umumnya berasal dari A4ghanistan. An.aman itu berupa gerakan kelompok teroris, 8slam ekstrimis, penyelundupan narkotika dan senjata. /asalah-masalah politik-agama merupakan alasan pertama negara-negara Asia Tengah bergabung dengan koalisi anti terorisme pimpinan AS mengingat mayoritas negara di ka$asan itu sering terlibat kekerasan sebagai akibat gerakan 8slam domestik, yang mempunyai hubungan dengan Taliban dan Al-Maeda-&. 1engan mendukung AS dalam berperang mela$an terorisme internasional, negara-negara ini ingin menumpas kelompok-kelompok ekstremis tersebut tanpa mendapat kritikan dunia internasional dan organisasi 7A/ lainnya, sekaligus mengatasi masalah kurangnya dana dan sumber daya militer-=. 1ari tujuan re4ormasi politik dan ekonomi, pada dasarnya, Amerika ingin mendorong demokratisasi dan dari institusi politik dan membangun sebuah sistem perekonomian pasar bebas agar tidak menghalangi investor dan pedagang asing, termasuk AS.
--*

amun, sayangnya re4ormasi berjalan

8bid. hlm. +-+ 5ang 7aiyun' 6pcit' 7lm. *= -, DDD, US +olic% in Asia %))*, diakses dari http;@@$$$.uyghurameri.a.org@resear.hanalysis@Uspoli.y.enasia.html pada tanggal %= ovember %))( -& Svante 6. "ornell, and Regine A. Spe.tor,;: Central Asia ,ore t$an &slamic .7tremist :, dalam #$e 2as$in"ton 0uarterl% ?ol.%,@ o.8, 5inter, %))% hlm. +'-= Sulaiman, Sadia. :#$e -ole of Central Asia in 2ar A"ainst )lobal #errorism* !uturistic Apprisal :, dalam Strate"ic Studies ?ol.NN88@ o.%, Summer, %))%# hlm. (&

'

lambat. 3emerintah Turkmenistan tetap menjadi salah satu rezim represi4, di Uzbekistan presiden 8slam Karimov dengan tegas menolak re4ormasi ekonomi yang dita$arkan AS, dan meskipun Kazakhstan menyuarakan isu-isu demokrasi namun pengkapan terhadap kelompok oposisi, media massa dan aktivis 2C terus dilakukan. Serta Kyrgistan yang pernah menjadi pemimpin regional dalam hal demokratisasi dan pasar bebas, namun dalam dua tahun terakhir mengalami kemunduran -(. Sedang Tajikistan, karena pemerintahan pusat yang kurang kuat, justru melahirkan kebebasan pers, keragaman partai politik, dan demokrasi. >anji akan imbalan ekonomi jika mendukung perang AS mela$an terorisme menjadi motivasi negara-negara ka$asan Asia Tengah, karena situasi ekonomi ka$asan tersebut !ke.uali Kazakhstan# sulit pulih dari krisis paska lepas dari Soviet tanpa bantuan asing. 0antuan ekonomi AS berkontribusi besar -' meski tari4 untuk menyediakan pangkalan militer juga merupakan sumber pendapatan tersendiri bagi negara-negara tersebut*). terisolasi. /eski kehadiran militer AS di ka$asan itu adalah untuk mengamankan kepentingan sumber energi, namun jika AS membangun pipa minyak dan gas dari Asia Tengah ke luar, hal itu tidak saja menguntungkan AS tetapi juga negara-negara Asia Tengah karena mendapatkan keuntungan ekonomis. 3embangunan jalur pipa minyak dari Asia Tengah yang melintasi A4ghanistan menuju teluk akan memba$a penghasilan, lapangan kerja, pelatihan dan pendidikan baik bagi rakyat A4ghanistan dan Asia Tengah*+. 2.3. Hu#ungan Asia 0engah -an Amerika "erikat 0ukti bah$a terdapat kepentingan strategis Amerika Serikat, lebih spesi4ik lagi berhubungan dengan kepentingan ekonomi strategisA bisa terlihat dari deviasinya saat menghadapi rezim otoriter di sub-kontinen ini dengan sangat bersahabatA padahal biasanya AS merupakan pengusung nilai-nilai demokrasi*%. >ajaran pemerintah AS yang lekat dengan petinggi-petinggi perusahaan minyak pun menunjukkan betapa besar signi4ikansi energi bagi pembangunan AS. /enteri Euar egeri AS saat ini, "ondoleezza Ri.e, sebelumnya adalah salah seorang petinggi di perusahaan minyak terbesar AS, "hevron, pada +''+-+'', sebagai seorang pakar Uni Soviet. Saat itulah "hevron berhasil menguasai kue terbesar dari ladang minyak Tengiz, Kazakhstan, yang punya .adangan potensial %, miliar barrel. 5akil 3residen 1i.k "heney juga merupakan pu.uk pimpinan perusahaan in4rastruktur perminyakan 7alliburton dan merupakan anggota 1e$an 3enasihat Tengiz.hevroil !T"C# di Kazakhstan, perusahaan perminyakan yang didirikan 3emerintah Kazakhstan setelah runtuhnya Soviet, dengan kepemilikan
-(

egara-negara Asia Tengah juga membutuhkan bantuan untuk mengekspor

barang-barang dan sumber daya alamnya agar bisa menembus pasar internasional karena $ilayahnya

US 3oli.y in Asia, 8oc'cit' Sulaiman, 6p'Cit' hlm. (, *) &bid, hlm. (& *+ 3aul A. 2lobe, 90a.k on the /ap; The 2eopoliti.s o4 "entral Asia:, dalam jurnal Central Asia o. % !(#, +''= *% Ted Rall, Silk -oad to -uin* &s Central Asia t$e 3ew ,iddle .ast9 ! antier 0eall /inoust.hine 3ublishing, %))&# hlm. ,
-'

+)

"hevron ,) persen, 6BBon/obil %, persen, dan 3emerintah Kazakhstan melalui Kaz/unaz2as %) persen, sisanya , persen dimiliki EukAr.o Rusia*-. Tidak heran apabila dalam strategi global Amerika Serikat, Asia Tengah memegang posisi strategis. Terutama sejak tahun +''= ketika AS mulai memprioritaskan ka$asan ini dengan kebijakan 9 e$ "entral Asia Strategy:**. 1alam strategi ini, AS berusaha membantu negara-negara baru merdeka di Asia Tengah untuk dapat keluar dari pengaruh Rusia dan benar-benar merdeka. Untuk megimplementasikan strategi ini, se.ara ekonomi AS berusaha menjadikan ka$asan ini sebagai basis suplai energinya yang baru, dengan menanamkan investasi, bantuan ekonomi, dan pembangunan. Se.ara militer AS mulai memberikan bantuan militer berupa peralatan, pelatihan personil militer, latihan militer berkelanjutan dan akhirnya berusahan mendirikan pangkalan militer disana *,. 7al ini berlanjut dengan intens pas.a tragedi ++ September %))+, ketika AS mulai mengembangkan doktrin pertahanan baru dengan mengedepankan pre-emptive strike dan defensive intervention yang sangat berbeda dengan saat perang dingin yang menggunakan doktrin containtment dan deterrence*&' Sejak itu, AS mulai akti4 se.ara diplomatik, politik dan militer di Asia Tengah dan Uzbekistan menjadi sekutu kun.i AS dengan mengijinkan pangkalannya dipakai oleh tentara AS*= dan dengan .epat pengaruh militer AS meluas ke negara-negara Asia Tengah lainnya. 0elum lagi invasi AS ke A4ghanistan K yang tidak lepas dari kepentingan pembangunan pipa minyak, dijadikan justi4ikasi AS untuk menempatkan pasukannya dekat 0ishkek serta meningkatkan tensi dengan Rusia. 7al itu dilakukan untuk mengejar sumber energi potensial di Eaut Kaspia yang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan industri AS. >ika dirunut satu persatu, Kazkhstan yang berpotensi menjadi satu dari lima teratas sebagai eksportir minyak, mengingat produksinya pada tahun %))% men.apai ')).))) barel per hari dan dapat meningkat menjadi , juta barel per hari pada tahun %)+, hingga melebihi produksi 8ran atau Ku$ait. Turkmenistan merupakan salah satu negara yang mempunyai sumber gas alam terbesar di dunia, men.apai +)+ trilyun kaki kabik dan produksi minyaknya +&).))) per hari. Sementara itu Tajikistan dan Kyrgistan menyimpan sumber alam yang dapat dijasikan pembangkit listrik tenaga air yang potensial untuk dapat memenuhi kebutuhan energi listrik di Asia Tengah, A4ghanistan dan Asia Selatan*(. 1ari energi hidrokarbon, $ilayah Kaspia memiliki .adangan hidrokarbon besar yang belum tersentuh. "adangan gas terukur di Azerbaijan, Uzbekistan, Turkmenistan, dan Kazakhstan lebih dari %-& triliun kaki kubik. "ukup untuk melayani kebutuhan minyak 6ropa selama ++ tahun*'. Akan tetapi, sebagai landlocked countries, ka$asan sekitar laut Kaspia terisolasi, menjadikannya sulit untuk mendistribusikan sumber-sumber energi ini untuk dapat men.apai pasaran dunia. 3adahal,
***

8bid. hlm. ++% 8bid. hlm. *, 5ang 7aiyun. 9#$e Securit% Situation &n Central Asia, 8nternational Strategi. Studies o.+, >anuary, %))+ hlm. += *& 7usaini, Adian. :Doktrin 6fensif AS )e;ala +aranoid dalam (ompas ++ >uli %))% *= Svante 6. "ornell, and Regine A. Spe.tor,;: Central Asia ,ore t$an &slamic .7tremist :, dalam #$e 2as$in"ton 0uarterl% ?ol.%,@ o.8, 5inter, %))% hlm. +'*( 3a.i.olan, 3aolo.6pcit' hlm. ++) *' 3a.i.olan, 3aolo.6pcit' hlm. ++,

++

sumber daya energi Asia Tengah ini dapat menghadirkan tiga keuntungan baru, yakni bagi pasar dunia, ka$asan dan Amerika Serikat,). 3ertama, mun.ulnya pasokan energi baru akan membuat pasokan di dunia menjadi beragam dan dapat mengendalikan harga minyak yang naik ketika permintaan akan minyak meningkat. 0anyaknya pasokan minyak dari laut Kaspia akan mengamankan suplai minyak dunia !khususnya sekutu AS# karena suplai terbesar saat ini berasal dari teluk 3ersia !sebesar && O#, dimana daerah tersebut ra$an kon4lik dan politisasi sehingga menganggu pasokan energi dunia ,+. Kedua, apabila dikendalikan dengan baik, maka keuntungan dari penjualan minyak dan gas akan memperbaiki pertumbuhan ekonomi negara-negara di Asia Tengah, dimana kemampuan laut Kaspia untuk memasok energi pada pasaran dunia akan memperkuat prospek bagi pertumbuhan ekonomi dan kestabilan politik di ka$asan tersebut. Ketiga, ada kesempatan yang sangat besar bagi perusahaan minyak multinasional AS dan negara-negara 0arat untuk melakukan investasi pada minyak di laut Kaspia dan juga pada bidangbidang lain. /eski demikian, tetap harus disadari bah$a kendala geogra4is K tidak ada jalan yang mudah untuk mengekspor energi posisinya yang terisolasi dan bergantung pada kerjasama dengan negara tetangga yang kon4liktual dan Itidak dapat diper.ayaJ se.ara politis oleh ASA kendala teknologi dan biaya transportasi, kurangnya sumber daya manusia, masalah politik dan instabilitas domestik, serta minimnya perangkat hukum untuk melindungi para investor, juga menghambat kertumbuhan ekonomi $ilayah ini. 2.%. Asia 0engah -an Major Power lainnya 1engan kenyataan seperti itu, tentu bukan hanya AS yang mengin.ar minyak Kaspia. Rusia sangat memahami betapa berharga energi migas dalam meningkatkan pendapatan negara itu dan gen.ar mengin.ar migas di negara-negara tetangganya. 1esember %))=, Rusia berhasil membuat kesepakatan dengan Kazakhstan dan Turkmenistan untuk membangun sebuah jaringan pipa gas baru sepanjang pantai timur Kaspia menuju Rusia. 3embangunan jaringan pipa yang diharapkan bisa mengekspor %) miliar meter kubik per tahun pada tahapan a$alnya, dipandang sebagai sebuah pukulan atas harapan AS yang menginginkan pemerintah negara-negara Asia Tengah berkomitmen mengirimkan migasnya ke jaringan pipa trans-Kaspia yang bersambung dengan jaringan pipa di Kaukasus yang dibangun dengan dukungan AS,%. "hina juga berusaha mengamankan suplai energi melalui jaringan pipa Asia Tengah dari negaranegara tetangganya di barat. Sebuah jaringan pipa minyak Kazakhstan-"hina, yang menghubungkan ladang minyak Kazakh di utara Kaspia dengan jaringan pipa di "hina di 5ilayah Ctonomi Ninjiang,

,)

Sokolsky, Ri.hard and Tanya "harlek-3aley, 9 3A#6 Caspian Securit%* A ,ission to !ar9' Santa /oni.a; Rani, +'''# hlm. &'-=) ,+ 7a4eez /alik, 6p'cit' hlm. +*% ,% 3auline >ones Euong, #$e #ransformation of Central Asia* States and Societies from Soviet -ule to &ndependence , !"ornell University 3ress, %))-# hlm. +-&

+%

barat laut "hina, tengah dibangun dan akan beroperasi Cktober %))',-. Sebuah jaringan paralel pipa gas alam juga tengah dibangun menuju ladang-ladang di Uzbekistan dan Turkmenistan. egara-negara lain juga tidak mau ketinggalan. 8ndia ingin men.egah supaya 3akistan tidak memakai Asia Tengah sebagai kegiatan teroris, dan 8ndia juga tidak ingin "ina mengepung $ilayahnya ,*. Kemudian masih ada 8ran yang melihat pentingnya ka$asan di luar perbatasannya. Teheran tidak ingin pengaruh terlalu besar Amerika Serikat yang akhirnya akan mengepung 8ran,,. Setiap negara punya kepentingan mendasar di sana. 0ahkan jika menganalisa kon4lik yang terjadi di 2eorgia bukan semata kon4lik politik peninggalan masa lalu saat Soviet pe.ah. Eebih dari itu adalah kon4lik memburu perdagangan migas dari Kaspia. 1alam hal ini, AS yang sangat berna4su menguasai sumber daya migas itu hanya bisa berkomentar .ukup keras mengenai serbuan tentara Rusia ke 2eorgia. amun, $alau bagaimanapun, Rusia masih jauh lebih berpengaruh di Asia Tengah ketimbang AS, dan negara-negara kaya migas di Kaspia, yaitu Turkmenistan, Kazakhstan, Uzbekistan, dan Kirgistan, masih lebih memperhitungkan Rusia.

,,*

8bid. hlm. +-( 8bid. hlm. +*% ,, 8bid. 7lm. +*-

+-

BAB 3 PENU0UP 3.1. Kesimpulan 3ada intinya, Asia Tengah merupakan daerah yang diperebutkan hingga sekarang karena mempunyai arti strategis se.ara politik, ekonomi, geogra4i dan kebudayaan. Karena se.ara ekonomi, ka$asan ini kaya energi minyak dan gas, dan dalam perspekti4 AS Asia Tengah potensial sebagai lahan investasi baru bagi perusahaan-perusahaan minyaknya. Cleh karena itulah, pas.a kehan.uran Uni Soviet dan terjadi vacuum of power, sehingga AS berusaha mengambil peluang untuk berperan menggantikan posisi Soviet dengan membantu negara-negara tersebut agar lebih mandiri dan stabil sehingga dapat men.egah masuknya kembali peran Rusia. Untuk men.apai tujuan tersebut, AS melakukan berbagai pendekatan baik politik, ekonomi, bahkan militer. 1alam rangka men.apai ekpentingan nasionalnya, yakni melanggengkan keamanan energi yang bisa didapatkan dari potensi minyak di laut kaspia, Amerika Serikat memberlakukan 9 e$ "entral Asia Strategy:. 1alam strategi ini, AS berusaha membantu negara-negara baru merdeka di Asia Tengah untuk dapat keluar dari pengaruh Rusia dan benar-benar merdeka. Untuk mengimplementasikan strategi ini, se.ara ekonomi AS berusaha menjadikan ka$asan ini sebagai basis suplai energinya yang baru, dengan menanamkan investasi, bantuan ekonomi, dan pembangunan. Se.ara militer AS mulai memberikan bantuan militer berupa peralatan, pelatihan personil militer, latihan militer berkelanjutan dan akhirnya berusahan mendirikan pangkalan militer disana dengan invasi ke A4ghanistan sebagai justi4ikasi. 7al ini berlanjut dengan intens pas.a tragedi ++ September %))+, ketika AS mulai mengembangkan doktrin pertahanan baru dengan mengedepankan pre-emptive strike dan defensive intervention yang sangat berbeda dengan saat perang dingin yang menggunakan doktrin containtment dan deterrence' Sejak itu, AS mulai akti4 se.ara diplomatik, politik dan militer di Asia Tengah dan dengan .epat pengaruh militer AS meluas ke negara-negara Asia Tengah lainnya.

+*

DA10A+ PU"0AKA
Buku2 "larke, /. and 0. 5hite !eds# Understandin" !orei"n +olic%* #$e !orei"n +olic% S%stems Approac$ !"heltenham; 6d$ard 6lgar +'('# "odevilla, Angelo and 3aul Seabury, 2ar* .nds and ,eans, %nd edition !3otoma. 0ooks 8n.. %))&# Euong, 3auline >ones, #$e #ransformation of Central Asia* States and Societies from Soviet -ule to &ndependence , !"ornell University 3ress, %))-# /alik, 7a4eez . Central Asia5s )eopolitical Si"nificance and +roblems of &ndependence* An &ntroductions ! e$ Gork; St. /artin 3ress, +''*# 3a.i.olan, 3aolo. US and Asia Statistic Handbook 2001-2002.5ashington 1.".; The 7eritage <oundations, %))+. Roy, Clivier #$e 3ew Central Asia* )eopolitics and t$e 4irt$ of 3ations, ! e$ Gork; GU 3ress ,%))=# Rall, Ted Silk -oad to -uin* &s Central Asia t$e 3ew ,iddle .ast9 ! antier 0eall /inoust.hine 3ublishing, %))&# Sokolsky, Ri.hard and Tanya "harlek-3aley, 9 3A#6 Caspian Securit%* A ,ission to !ar9' Santa /oni.a; Rani, +'''# Sudarsono,>u$ono dkk., +erkemban"an Studi Hubun"an &nternasional dan #antan"an ,asa Depan' !>akarta; 3ustaka >aya, +''& # ,urnal2 0aumann, <lorian .ner"% Securit% as multidimensional concept, dalam jurnal "A3 poli.y analysis, no. + /ar.h %))( "ornell, Svante 6. and Regine A. Spe.tor,;: Central Asia ,ore t$an &slamic .7tremist :, dalam #$e 2as$in"ton 0uarterl% ?ol.%,@ o.8, 5inter, %))% 2lobe, 3aul A. 90a.k on the /ap; The 2eopoliti.s o4 "entral Asia:, dalam jurnal Central Asia 7aiyun, 5ang. 9#$e Securit% Situation &n Central Asia, 8nternational Strategi. Studies %))Sulaiman, Sadia. :#$e -ole of Central Asia in 2ar A"ainst )lobal #errorism* !uturistic Apprisal :, dalam Strate"ic Studies ?ol.NN88@ o.%, Summer, %))%# Csterud, Cyvind LThe Uses and Abuses o4 2eopoliti.sL, >ournal o4 +eace -esearc$ , no. %, +'((, p. %, +'(( Gergin, 1aniel 96nsuring 6nergy Se.urity:, dalam jurnal forei"n affairs . ?olume (, o. % /ar.h@April %))& /nternet2 AleB Eantier, US oil pipeline politics and t$e -ussia-)eor"ia conflict diakses dari http;@@$$$.$s$s.org@arti.les@%))(@aug%))(@pipe-a%+.shtml pada tanggal +% 1esember %))( 3k. %).-* 7ans de ?reij, +ersain"an Sen"it Asia #en"a$-Asia Selatan ;adi a;an" persain"an politik internasional , diakses dari http;@@$$$.ranesi.nl@arsipaktua@asiapasi4ik@persainganDsengitDasteng.html. pada tanggal +% 1esember %))( pukul. %).+* o. % !(#, +''= o.+, >anuary, %))+

/aynes, "harles 5illiam. 9America Discoves Central Asia >urnal !orei"n Affairs ?ol. (%@ o.%, /ar.h@April

+,

Rakaryan Sukarjaputra, (onflik )eor"ia* +erburuan ,i"as di (aspia dalam (ompas +* september %))(, diakses dari http;@@$$$.kompas..om@indeB.php@read@Bml@%))(@)'@+*@%%%-*-*(@perburuan.migas.di.kaspia pada tanggal +% 1esember %))( pk. %).*, DDD, US +olic% in Asia %))*, diakses dari http;@@$$$.uyghurameri.a.org@resear.hanalysis@Uspoli.y.enasia.html pada tanggal %= ovember %))( Lainnya2 7usaini, Adian. :Doktrin 6fensif AS )e;ala +aranoid dalam (ompas ++ >uli %))%

+&

You might also like