Professional Documents
Culture Documents
FREKUENSI
INDIKASI
ABDOMEN
UTERUS
INSISI VERTIKAL
INSISI TRANSVERSAL/LINTANG
1. INSISI ABDOMEN
1. INSISI VERTIKAL
m. Rectus abdominis dibebaskan lamina anterior dibebaskan dari lemak subkutis hingga terlihat fascia di gari tengah dengan lebar 2cm.
Pisahkan otot rektus dan piramidalis dipisahkan di garis tengah secara tajam dan tumpul agar facia transversalis dan peritoneum terlihat.
Lipatan peritoneum yang terangkat dipalpasi untuk meyakinkan omentum usus dan kandung kemih tidak menempel.
INSISI TRANSVERSAL/LINTANG
Insisi pfanenstiel Pegang tepi superior dan inferior facia dengan klem dan pisahkan facia dengan otot rektus. Jepit pembuluh darah antara otot dan facia, potong dan ikat.
Kulit dan jaringan subkutan disayat dengan menggunakan insisi transversal rendah sedikit melengkung.
Insisi setinggi garis rambut pubis diperluas melebihi batas lateral otot rektus.
Pisahkan jaringan subkutis dan facia dibawahnya sepanjang 1 cm atau lebih pada ke2 sisi.
Insisi transversal
Insisi maylard
Ruang yang lebih lebar ?
2. INSISI UTERUS
INSISI UTERUS
INSISI TRANSVERSAL.
Insisi vertikal
insisi vertikal kedalam korpus uterus diatas segmen bawah uteus mencapai pundus uterus.
Insisi
transversal
Pilihan pada persentasi kepala
Mudah diperbaiki.
Tidak dapat diperlebar ke lateral laserasi pada salah satu atau ke dua pembuluh uterus.
Sayatlah segmen bawah uterus dengan skalpel secara melintang sekitar 1-2cm, separuh jalan antara kedua arteri uterina
Buka otot uterus secara tumpul dengan klem, insisi diperluas dengan memotong ke lateral kemudian ke atas dengan gunting verban
Uterus dibuka melalui segmen bawah 1 cm di bawah batas atas lipatan periteneum
Insisi dibuat cukup lebar agar kepala dan badan janin dapat lahir tanpa merobek ataumemotong arteri, vena uterina
Buka mata gunting secara parsial dan intermiten untuk memisahkan pita serosa selebar 2 cm, kemudian insisi
Lapisan bawah peritoneum diangkat, kandung kemih dipisahkan dari miometrium di bawah nya,
3. KELAHIRAN JANIN
Persentasi Kepala
Selipkan 1 tangan ke dalam rongga uterus antara simpisis dan kepala janin Lakukan resusitasi jika diperlukan Lahirkan plasenta, rongga uterus diperiksa dan diusap dengan kasa, keluarkan selaput ketuban yang tertinggal, ferniks, bekuan darah dan debris lain
Angkat kepala secara hatihati dengan jari dan telapak tangan melalui lubang insisi dibantu oleh penekanan sedang trans abdominal pada fundus
Aspirasi hidung dan mulut janin dengan bola penghisap dari cairan amnion sebelum thorak dilahirkan
Setelah bahu dilahirkan, pasien diberi oksitosin 20 unit per liter dengan kecepatang 10 ml per menit sampai uterus berkontraksi, kemudian lajunya dikurangi.
4. PENJAHITAN UTERUS
Lahirkan plasenta, rongga uterus diperiksa dan diusap dengan kasa, keluarkan selaput ketuban yang tertinggal, ferniks, bekuan darah dan debris lain
Jahitlah tepi lapisan serosa yang melapisi uterus dengan cat gut chromic 00
Jahitan jelujur dulanjutkan sampai tepat melewati sudut insisi yang belawanan
Insisi uterus ditutup dengan satu atau dua lapisan jahitan kontinu ,menggunakan benang yang dapat diserap (chormic) ukuran 0
Pembuluh besar dijepit dan diligasi dengan benang, jahitan awal diletakan tepat diluar salah satu sudut insisi,lakukanjahitan jelujur mengunci, setiap jahitan menembus seluruh ketebalan miometrium
5. PENUTUPAN ABDOMEN
Tutup kulit dengan jahitan matras vertikal dengan benang silk 000 /0000
Fasia rektus ditutup dengan jahitan interupted dengan benang yang tidak diserap (silk) 0