You are on page 1of 2

Nama : Mohamad Himowo Nim : 2010730145

Pertanyaan : Bagaimana cara pemakaian obat-obat darurat sesuai dengan penyebab penurunan kesadaran ?

Obat-obatan darurat

epinephrine cara kerja : Pada syok anafilaktik digunakan untuk mengatasi gangguan sirkulasi dan menghilangkan bronkospasme. Pada jantung, epineprin merangsang reseptor agar terjadi vasokonstriksi

perifer dan merangsang reseptor di jantung agar pembuluh darah koroner mengalami dilatasi sehingga aliran darah ke miokard menjadi lebih baik. Pada pernapasan, merelaksasi otot bronchus. Sediaan : Pada pasien dengan syok ringan, dosis diberikan 0.3-0.5 mg secara subkutandalam larutan 1:1000. Pada pasien dengan syok berat, dosis dapat diulang atau ditingkatkan 0.5-1 mg. Inhalasi ephinephrin adalah larutan tidak steril 1% HCl atau 2% epi bitartat dalam air untuk inhalasi oral (bukan nasal) untuk mengatasi bronkonstriksi (bronkospasme). Pada RJP, dosis yang dianjurkan adalah 0.5-1 mg dalam larutan 1:1000, dapat diulang tiap 5 menit karena masa kerjanya pendek.

Ephedrine Cara kerja Efeknya sama dengan epineprin, tetapi efektif pada pemberian oral, potensinya lebih lemah tetapi masa kerjanya 7-10 kali lebih panjang. Ephedrine merupakan obat yang bekerja ganda, secara langsung pada reseptor adrenergic pengeluaran katekolamin. Sediaan: Untuk mengatasi hipotensi akibat blok spinal selama anesthesia atau depresihalotan diberikan ephedrin dengan dosis 10-50 mg IM atau 10-20 mg IV dan secara tidak langsung dengan merangsang

Dopamin Cara kerja : Dopamin dipakai untuk mempertahankan tekanan darah dan perfusi pada syok septik, syok kardiogenik, dan pasca resusitasi jantung. Sebelum diberikan pada penderita syok, hipovolemia harus dikoreksi terlebih dahulu. Sediaan Dosis dopamin dimulai dari 2-5g/kgBB/menit 5-10g/kgBB/menit, sampai >10g/kgBB/menit. Dosis tersebut memberikan efek yang berbeda.

Atropin Cara kerja Dapat meningkatkan denyut nadi pasien payah jantung Sediaan: Sediaan atropin yaitu 0.25 dan 0.5 mg tablet dan suntikan. Untuk bayi dan anak-anak diberikan 0.01 mg/kgBB karena mudah mengalami intoksikasi dan overdosis.

Lidokain Cara kerja : Lidokain merupakam obat pilihan aritmia ventrikuler, efeknya segera dan masa kerjanya pendek. Sediaan : Dosis untuk penyuntikan intravena 1-1.5 mg kemudian dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan dalam tetesan infus 15-50g/kgBB/menit.

Cedilanid Cara kerja : Obat ini digunakan untuk pasien kegagalan jantung kongestif. Sediaan : Dosis 0.8-1.6 mg IV, dibagi 4 kali pemberian selang 6 jam, diikuti dosis pemeliharaan 0.2 mg IM tiap 12 jam.

You might also like