You are on page 1of 15

Jenis Pengolahan Air Limbah Spektrum Frekuensi

NOV

28

Modulasi dan Demodulasi


BY ANINDYA ON NOVEMBER 28, 2011

Modulasi adalah proses perubahan suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi (biasanya berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Terdapat tiga parameter kunci pada suatu gelombang sinusiuodal yaitu : amplitudo, fase dan frekuensi. Ketiga parameter tersebut dapat dimodifikasi sesuai dengan sinyal informasi (berfrekuensi rendah) untuk membentuk sinyal yang termodulasi. 1. Modulasi AM Modulasi amplitudo merupakan proses modulasi yang mengubah amplitudo sinyal pembawa sesuai dengan sinyal pemodulasinya. Ada beberapa jenis modulasi amplitudo, yaitu: AM Double Side Band-Suppresed Carrier (AM-DSB-SC) AM Double Side Band-Full Carrier (AM-DSB-FC) AM Single Side Band (AM-SSB) AM Independent Side Band (AM-ISB) AM Vestigial Side Band (AM-VSB) AM merupakan proses modulasi dimana amplitudo gelombang pernbawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan amplitudo sinyal informasi. Dimana dalam sistem modulasi amplitudo ini sinyal suara ditumpangkan pada frekuensi pembawa yang berupa gelombang radio. Pada modulasi amplitudo (AM) getaran suara kita akan menumpang pada carrier yang berujud perubahan amplitudo dari gelombang pambawa tadi seirama dengan gelombang suara kita. Gelombang elektromagnetik diterima oleh antena kemudian oleh tuning circuit gelombang yang diperlukan akan dipisahkan atau diseleksi dari gelombang-gelombang lainnya yang tidak diperlukan. TC merupakan suatu rangkaian filter yang frekwensi resonansinya sama dengan frekwensi yang diterima. Karena gelombang yang diterima ini besarnya hanya beberapa mV saja, maka perlu diperkuat oleh Radio Frequency Amplifier, yang tujuannya selain memperkuat juga meredam gelombang-gelombang lainnya yang datangnya dari pemancar lain yang masih tercampur dalam gelombang tadi. Kemudian gelombang yang masih termodulasi ini oleh Detector di demodulasikan, yaitu dipisahkan antara gelombang yang memodulasikan yaitu informasi yang dikirim dengan gelombang yang dimodulasikan yaitu gelombang pembawa. Setelah gelombang mempunyai frekwensi sebesar audio kemudian diperkuat dengan Audio Frequency Amplifier, yang disalurkan ke Loudspeaker untuk dirubah menjadi gelombang akustik. Pada sistem ini banyak timbul gangguan-gangguan tidak stabil, sehinnga outputnya juga terdistorsi. Sebagai perbaikan dari sistem ini adalah jenis superheterodyne receiver.

Amplifier kemudian dicampur dengan suatu frekwensi fo di dalam suatu Mixer, maka akan didapatkan superposisi dari fr dengan fo (oleh karena itu disebut superheterodyne). Hasilnya adalah gelombang dengan frekwensi baru yaitu fr + fo dan fr fo disamping fr itu sendiri. Gelombang dengan frekwensi fr fo ini disebut intermediate frekwensi. Pada IF akan mendapatkan suatu gelombang yang lebih stabil, yang merupakan modulated wave dengan frekwensi pembawa yang lebih kecil dari fr. 2. Modulasi FM Modulasi frekuensi adalah teknik modulasi dimana kerapatan frekuensi sinyal pembawa berubah-ubah sebanding dengan besarnya amplitudo sinyal informasi. Modulasi frekuensi (FM), gelombang suara kita akan menumpang pada gelombang pembawa dan mengubahubah frekuensi gelombang pembawa seirama dengan getaran audio kita. Rasanya bisa juga dikatakan bahwa pada AM, gelombang audio menumpang secara transversal sedangkan pada FM audio kita menumpang secara longitudinal. Transversal ialah getarannya tegak lurus dengan arah perambatan sedang longitudinal ialah getarannya sama dengan arah perambatannya. Perangkat transceiver yang banyak terdapat di pasaran dan yang kita pergunakan sekarang ini menggunakan dua macam modulasi tersebut. Kebanyakan pesawat HF SSB menggunakan modulasi AM dan pesawat-pesawat VHF dan UHF yang ada di pasaran, menggunakan modulasi FM. Pada beberapa jenis pesawat HF (SSB) misalnya TS430 disediakan fasilitas tambahan dengan modulasi FM, sedangkan pasawat VHF misalnya Kenwood TR9130 tersedia mode SSB (pada mode SSB, jenis modulasi yang digunakan adalah AM. Dibandingkan dengan radio penerima siaran untuk AM, maka radio penerima siaran untuk FM mempunyai tambahan komponen yaitu limiter dan pemakaian discriminator frekuensi sebagai ganti dari discriminator amplitudo limiter untuk membatasi perubahan tegangan yang timbul oleh bermacam-macam hal misalnya interface dan internal receiver noise. Selain itu perbedaanperbedaan yang lain adalah jumlah IF amplifier pada FM biasanya lebih banyak karena signalnya disini lebih lebar dibandingkan AM. 3. Demodulator FM Definisi demodulasi adalah proses suatu sinyal modulasi yang dibentuk kembali seperti aslinya dari suatu gelombang pembawa (carrier wave) yang termodulasi oleh rangkaian. Definisi demodulator adalah rangkaian yang penerima komunikasi (radio, televisi, dan radar) yang berfungsi memisahkan informasi asli dari gelombang campuran (yaitu gelombang isyarat pembawa yang termodulasi. Demodulator sering juga disebut dengan detector. Misalnya dalam system modulasi amplitude (AM) dikenal jenis-jenis detector linier, detector kuadrat, dan detector Kristal. Dalam system modulasi frekuensi (FM) diterapkan rangkaian demodulator yang disebut diskriminator. Sesudah isyarat informasi dipisahkan dari gelombang campuran, maka isyarat

informasi itu dikuatkan dan ditampilkan sebagai bunyi atau tanda-tanda lain (misalnya bayangan seperti dalam televisi). - Demodulasi sinyal FM memerlukan sebuah sistem yang akan menghasilkan output yang proporsional terhadap deviasi frekuensi sesaat dari inputnya. - Salah satu sistem yang dapat mengakomodasi syarat diatas adalah Frequency Discriminator - Jenis demodulator FM yang lain adalah : Slope Detector Round Travis Detector Quadrature Detector Ratio detector, dan lain-lain Prinsip kerjanya: Disini suatu demodulator frekuensi mendeteksi sinyal informasi dari sinyal FM dengan operasi yang berlawanan dengan cara kerja modulator FM. Disini kita menggunakan suatu slope Demodulator Balance discriminator untuk proses modulasi. Secara umum setiap demodulator FM berfungsi mengkonversi setiap perubahan frekuensi menjadi tegangan dengan distorsi seminimal mungkin. Untuk itu, setiap demodulator/diskriminator/detektor FM, secara teori, harus memiliki karakteristik kerja yang linier antara tegangan dengan frekuensi.

4. Modulator PSK Teknik modulasi Phase Shift Keying (PSK) merupakan modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan tertentu dengan beda fasa tertentu pula (misalkan tegangan 1 volt dengan beda fasa 0 derajat), dan sinyal digital 0 sebagai suatu nilai tegangan tertentu (yang sama dengan nilai tegangan sinyal PSK bernilai 1, misalnya 1 volt) dengan beda fasa yang berbeda (misalnya beda fasa 180 derajat). Yang merupakan dari teknik modulasi digital linear adalah : a. BPSK BPSK yaitu Binary Phase Shift Keying merupakan Teknik modulasi dimana fase dari sinyal carrier di ubah-ubah diantara 2 nilai yang sesuai dengan 2 sinyal yang mewakili biner 1 dan 0 dengan beda fase keduanya sebesar 180. Pada Gambar 5 terlihat prinsip kerja modulator BPSK. b. DPSK DPSK yaitu Differential Phase Shift Keying, hampir serupa dengan teknik modulasi BPSK. Hanya saja dalam DPSK, runtun biner mk pertama-tama dikodekan secara diferensial (dihasilkan dk) kemudian dimodulasi menggunakan modulator BPSK. Pada Gambar 10. dapat dilihat bagaimana cara kerja dari teknik modulasi DPSK : c. QPSK QPSK yaitu Quadrature Phase Shift Keying, dimana teknik modulasi yang memiliki empat titik pada diagram konstelasi. Dalam teknik modulasi QPSK dapat mengkodekan 2 bit per simbol/

setiap simbol dapat mewakili dua bit sekaligus. Berikut langkah-langkah penentuan sinyal modulasi QPSK : - Bit pertama digunakan untuk memodulasi BPSK carier in-phase A cos (2pfct) - Bit kedua digunakan untuk memodulasi BPSK carrier quadrature A sin (2pfct) - Kedua tegangan sinyal BPSK in-phase dan quadrature dijumlahkan untuk membentuk sinyal QPSK - Perubahan simbol terjadi setiap pemrosesan dua-bit. Symbol Interval = 2 x Bit Interval Sumber : - http://id.wikipedia.org/wiki/Modulasi - http://www.docstoc.com/docs/20758082/Teknik-Modulasi-Digital-Linear http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=kerja%20modulasi%20am&source=web&cd=17 &ved=0CE0QFjAGOAo&url=http%3A%2F%2Fbsavitri.staff.gunadarma.ac.id%2FDownload s%2Ffiles%2F2919%2FPengantar%2BTelekomunikasi.doc&ctbs=lr%3Alang_1id&ei=hSvTqCQGMaIrAe3kphn&usg=AFQjCNEkjOC1_SbklQhyaSwyC7nvZxf2Fg&cad=rja - http://labs.telecom.itb.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/Modul4-ET3081-20112012Rev1.pdf - http://repositoryunand.blogdetik.com/2011/04/29/pembuatan-modul-praktek-amplitudomodulation-am-secara-simulasi-menggunakan-bahasa-pemograman-matlab-70/ - http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Elektronika_Radio - http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2109864-pengertiandemodulasi/#ixzz1cRbBHua8

Modulasi Amplitudo (Amplitude Modulation, AM) adalah proses menumpangkan sinyal informasi ke sinyal pembawa (carrier) dengan sedemikian rupa sehingga amplitudo gelombang pembawa berubah sesuai dengan perubahan simpangan (tegangan) sinyal informasi. Pada jenis modulasi ini amplituda sinyal pembawa diubah-ubah secara proporsional terhadap amplituda sesaat sinyal pemodulasi, sedangkan frekuensinya tetap selama proses modulasi. Bentuk Sinyal Modulasi Amplitudo (AM) Sinyal pembawa berupa gelombang sinus dengan persamaan matematisnya: Sinyal pemodulasi, untuk memudahkan analisa, diasumsikan sebagai gelombang sinusoidal juga, dengan persamaan matematisnya: dimana, Ec = amplituda maksimum sinyal pembawa c = 2 fc dengan fc adalah frekuensi sinyal pembawa Em = amplituda maksimum sinyal pemodulasi m = 2 fm dengan fm adalah frekuensi sinyal pemodulasi Sinyal AM, yakni sinyal hasil proses modulasi amplituda, diturunkan dari : menjadi, sehingga index modulasi (m) : index modulasi merupakan ukuran seberapa dalam sinyal informasi memodulasi sinyal pembawa. Apabila index modulasi terlalu besar (m>1) maka hasil sinyal termodulasi AM akan cacat dan apabila index modulasi terlalu rendah (m<1) maka daya sinyal termodulasi tidak maksimal. Untuk menghindari keadaan overmodulasi yaitu keadaan dimana gelombang pembawa termodulasi lebih dari 100 %, maka kita harus dapat membatasi besar-kecilnya modulasi yang terjadi. Hal ini dapat diatasi dengan cara menentukan nilai index modulasi (m). Pengaruh indeks modulasi terhadap proses modulasi sinyal pembawa dapat di pahami dari gambar berikut: Pengaruh Indeks Modulasi Kondisi index modulasi m = 1 adalah kondisi ideal, dimana proses modulasi amplituda menghasilkan output terbesar di penerima tanpa distorsi. Spektrum sinyal AM dapat digambarkan sebagai berikut: Spektrum Sinyal AM Dari gambar diatas terlihat, modulasi amplituda memerlukan bandwidth 2x bandwidth sinyal pemodulasi (= 2fm). Daya

total sinyal AM dapat dituliskan dalam persamaan matematik sebagai berikut : dimana Pc adalah daya sinyal pembawa adalah daya total sideband (LSB +USB) Dari persamaan -persamaan tersebut di atas dapat kita diketahui bahwa lebar pita frekuensi (band width) dalam sebuah proses modulasi amplitudo (AM) adalah dua kali frekuensi sinyal informasi.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/modulasi-amplitudo-amplitudemodulation-am/ Copyright Elektronika Dasar AMPLITUDO Modulasi (AM) Modulasi amplitudo mempunyai pengertian yaitu metode modulasi di mana amplitudo gelombang carrier (pembawa) dibuat bervariasi menurut harga sesaat dari sinyal pemodulasi. Dengan kata lain, bila gelombang pembawa dimodulasikan ke amplitudo, maka amplitudo bentuk gelombang tegangan pembawa dibuat berubah sesuai dengan tegangan yang memodulasi. Jenis modulasi ini kemudian disebut sebagai modulasi amplitudo (AM). Dalam sistem modulasi amplitudo sinyal suara ditumpangkan pada frekuensi pembawa yang berupa gelombang radio, sehingga pada sistem ini amplitudonya yang berubah-ubah. Kelemahan sistem modulasi amplitudo adalah mudah terganggu oleh derau cuaca, akan tetapi modulasi amplitudo ini dapat menjangkau jarak jauh dan dapat dipantulkan oleh lapisan ionosfer. Bentuk gelombang termodulasi AM dapat dilihat pada gambar . Keluaran osilator ini kemudian masuk ke bagian frequency multipier (pengali frekuensi) untuk menambahkan atau mengurangi besarnya frekuensi yang terdapat pada bagian frequency multipier ini. Dan selanjutnya diberikan ke bagian power amplifier untuk dipancarkan. Namun dalam penggunaan telemetri pita lebar, jaringan penggandeng, penyesuai dan tapis dapat mengubah amplitudo dan fase pita sisi sinyal AM, yang mengakibatkan distorsi. Tapis yang digunakan untuk membatasi lebar pita sinyal dalam penggunaan telemetri pita lebar mengakibatkan modulasi amplitudo dalam sinyal akibatnya tidak adanya pita sisi yang tersaring. Namun tingkattingkat penguat mode campuran kelas C dapat memotong sinyal yang membangkitkan pita sisi di luar pita lewat tapis. Panjang gelombang adalah jarak antara titik-titik berfase sama dalam siklus-siklus berurutan yang diukur dalam suatu waktu dalam arah penjalaran dan perambatan gelombang. Panjang gelombang sama dengan jarak yaang ditempuh oleh gelombang dalam satu periode osilasi. Untuk gelombang elektromagnetik, hubungan antara panjang gelombang (?) dan frekuensi gelombang (f) adalah sebagai berikut : ?=v?f dimana: l = panjang gelombang (m)

v = kecepatan gelombang (m/s) f = frekuensi gelombang (Hertz) untuk kecepatan penjalaran 10 x 10 m/detik gelombang dengan frekuensi satu MHz memiliki panjang gelombang 1000 meter. Spektrum frekuensi informasi adalah 20 Hz 20 MHz. Agar dapat memberikan informasi diperlukan proses modulasi. Dalam Modulasi Amplitudo, apabila gelombang pembawa (fo) dimodulasikan oleh sinyal informasi yang berfrekuensi 30 Hz sampai 15 kHz maka akan dihasilkan lebarbidang samping atas dan bawah. Kedua lebarbidang tersebut sama dengan lebar gelombang sinyal informasi. Apabila tidak terjadi modulasi, frekuensi gelombang AM sama seperti frekuensi gelombang pembawa (fo). Apabila gelombang pembawa dimodulasikan, lebarbidang frekuensi gelombang AM diperpanjang antara batas atas dan batas bawah dari lebarbidang samping atas dan lebarbidang samping bawah. Batas perpanjangan maksimum sama dengan dua kali frekuensi sinyal informasi maksimum. Lebar bidang gelombang AM ini ditentukan oleh lebarbidang sinyal informasi dan disebut sebagai lebar lebarbidang yang dimiliki. Oleh karena itu, apabila sinyal yang dipancarkan mempunyai lebarbidang frekuensi dari 30 Hz sampai 15 kHz, gelombang termodulasi memiliki lebarbidang 30 kHz. Sedangkan untuk amplitudo gelombang AM, makin besar amplitudo sinyal informasi amplitudo sinyal pembawa juga makin besar dan sebaliknya. Penerima AM berfungsi untuk mendapatkan kembali sinyal informasi sinyal termodulasi amplitudo yang telah diterima. Pada sistem ini menggunakan teknik PLL (Phase Locked Loop) yang merupakan pengunci atau menyamakan fase sinyal yang diterima yaitu dengan cara membandingkan lebarbidang sinyal yang diterima (sinyal termodulasi amplitudo) dengan sinyal hasil proses looping dari rangkaian PLL itu sendiri Hasil proses perbandingan ini berupa harga amplitudo sinyal informasi, dimana bila sinyal termodulasi amplitudo mempunyai frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi sinyal hasil proses looping, maka amplitudo sinyal keluaran PLL akan naik dan sebaliknya. Pembanding fasa berfungsi sebagai pembanding antara frekuensi sinyal termodulasi amplitudo dengan sinyal fo, kemudian diberikan ke bagian loop tapis untuk diperoleh tegangan DC yang merupakan keluaran dari PLL. Sedangkan bagian VCO (voltage controlled oscillator) berfungsi sebagai pengubah tegangan DC yang merupakan keluaran loop tapis menjadi suatu sinyal yang mempunyai frekuensi tertentu. Dalam Modulasi Amplitudo, apabila gelombang pembawa (fo) dimodulasikan oleh sinyal informasi yang berfrekuensi 30 Hz sampai 15 kHz maka akan dihasilkan lebarbidang samping atas dan bawah. Kedua lebarbidang tersebut sama dengan lebar gelombang sinyal informasi. Apabila tidak terjadi modulasi, frekuensi gelombang AM sama seperti frekuensi gelombang pembawa (fo). Apabila gelombang pembawa dimodulasikan, lebarbidang frekuensi gelombang AM diperpanjang antara batas atas dan batas bawah dari lebarbidang samping atas dan lebarbidang samping bawah. Batas perpanjangan maksimum sama dengan dua kali frekuensi sinyal informasi maksimum. Lebarbidang gelombang AM ini ditentukan oleh lebarbidang sinyal informasi dan disebut sebagai lebar lebarbidang yang dimiliki. Oleh karena itu, apabila sinyal yang dipancarkan mempunyai lebarbidang frekuensi dari 30 Hz sampai 15 kHz, gelombang termodulasi memiliki lebarbidang 30 kHz. Sedangkan

untuk amplitudo gelombang AM, makin besar amplitudo sinyal informasi amplitudo sinyal pembawa juga makin besar dan sebaliknya. Berikut ini adalah beberapa jenis modulasi amplitudo : Sumber : (Idris,Kamal.1996) & Shato media online

DEMODULASI

Definisi demodulasi adalah proses suatu sinyal modulasi yang dibentuk kembali seperti aslinya dari suatu gelombang pembawa (carrier wave) yang termodulasi oleh rangkaian. Sedangkan Pengertian demodulator Definisi demodulator adalah rangkaian yang penerima komunikasi (radio, televisi, dan radar) yang berfungsi memisahkan informasi asli dari gelombang campuran (yaitu gelombang isyarat pembawa yang termodulasi. Demodulator sering juga disebut dengan detector. Misalnya dalam system modulasi amplitude (AM) dikenal jenis-jenis detector linier, detector kuadrat, dan detector Kristal. Dalam system modulasi frekuensi (FM) diterapkan rangkaian demodulator yang disebut diskriminator. Sesudah isyarat informasi dipisahkan dari gelombang campuran, maka isyarat informasi itu dikuatkan dan ditampilkan sebagai bunyi atau tanda-tanda lain (misalnya bayangan seperti dalam televisi).

Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2109864-pengertiandemodulasi/#ixzz2e7Ut1rir 1 MODULASI DAN DEMODULASI Modulasi adalah proses penumpangan informasi yang terkandung dalam sebuah rentang frekuensi pada sebuah frekuensi pembawa dengan mengkonversi sinyal digital menjadi sinyal analog. Dalam hal ini sinyal pesan disebut juga dengan pemodulasi. Sedangkan demodulasi adalah proses konversi sinyal analog ke sinyal digital dengan alat yang disebut demodulator. Gelombang pembawa sinyal ini berbentuk sinusoidal yang disebut carrier. Modulasi digital merupakan proses mengubah-ubah karakteristik dan sifat gelombang pembawa (carrier) sedemikian rupa sehingga bentuk hasilnya (modulated carrier) memiliki ciri-ciri dari bit bit (0 atau 1). Teknik modulasi sinyal digital pada prinsipnya merupakan variant dari metode modulasi analog. 2. Beberapa macam teknik modulasi adalah: Amplitude Modulation (AM) ; QAM Frequency Modulation (FM) ; FSK (untuk kecepatan rendah) Phase Modulation (PM) ; PSK (untuk kecepatan tinggi)

3. Cara kerja teknik modulasi a. Amplitude Modulation (AM) Menggunakan amplitudo sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal digital. Frekwensi dan phasa sinyalnya tetap, sedang yang berubah hanya amplitudonya. Sehingga keadaan "1"(high) sinyal digital diwakili dengan tegangan yang lebih besar daripada tegangan yang mewakili keadaan "0"(low) sinyal digital.

a(t) = a0 untuk bit 0, dan a1 untuk bit 1 Contoh: Data 10110100 dengan bit rate = 1 bps, f = 4 Hz, a0 = 1 dan a1=4

Demodulasi AM dilakukan dengan mengukur tegangan sinyal tiap simbol interval lalu membandingkannya dengan nilai ambang (threshold) untuk menentukan apakah bit 0 atau 1. a. Frequency Modulation (FM) Amplitudo dan phasanya tetap, sedang yang berubah adalah frekwensinya. Kecepatan transmisi mencapai 1200 bit persekon. Untuk transmisi data sistem yang umum dipakai FSK (Frequency Shift Keying) a(t) = a, konstan f(t) = f0 untuk bit 0 dan f1 untuk bit 1 Contoh: Bit stream 10110100, bit rate = 1 bps, a = 1, f0 = 3 Hz, f1 = 4 Hz

Demodulasi FM dilakukan dengan menggunakan dua buah filter masing-masing dengan frekuensi cut off f0 dan f1. Sinyal akan lolos dari filter apabila frekuensi sinyal sesuai dengan frekuensi cutoff filter. Jika sinyal lolos dari filter pertama (frekuensi cut off f0) maka dinyatakan sebagai bit 0, sebaliknya adalah bit 1. a. Phase Modulation (PM)

Amplituda dan frekuensi bernilai konstan, namun phase berubah menyesuaikan bit. Contoh: Bit stream 10110100, bit rate = 1 bps, a = 1, f = 2 Hz.

Demodulasi DPSK tergolong dalam FM dan QAM (Quadrature Amolitude Modulation) yang merupakan kombinasi dari phasa modulation dan amplitude modulation yang berfungsi untuk pengiriman data dalam jumlah besar dan dalam kecepatan yang tinggi. DPSK dilakukan dengan menggunakan perangkat PLL (Phase Locked Loop). PLL menggunakan referensi sinyal sinusoida pembawa, kemudian mendeteksi phase sinyal yang diterima, jika phase-nya sama dengan referensi, maka dianggap bit 0, jika sebaliknya maka bit 1. Bentuk PM yang paling sederhana adalah pergeseran sudut phasa 180 derajat setiap penyaluran bit "0" dan tidak ada pergeseran sudut bila bit "1" disalurkan. 1. Kelebihan dan kekurangan AM, FM dan PM a. Amplitudo Modulation (AM) Kelebihan 1. Amplitudo modulasi memiliki jangkauan range yang luas daripada FM, karena dengan modulasi amplitudo dipantlkan pada lapisan udara teratas yaitu ionosfer. 2. Lebih mudah dimodulasi karena lebih sederhana. Kekurangan 1. Dapat terganggu oleh gangguan atmosfir 2. Bandwith yang sempit juga membatasi kualitas suara yang dapat dipancarkan.

b. Frequency modulation (FM) Kelebihan 1. Modulasi frekuensi memerlukan bandwith yang lebih lebar daripada modulasi amplitudo

2. Frekuensi modulasi tahan terhadap gangguan sehingga dipilih sebangai modulasi standar untuk frekuensi tinggi. 3. Noise lebih kecil, sehingga kualitasnya lebih baik. 4. Daya yang dibutuhkan lebih kecil.

Kekurangan 1. Akibat dari lebarnya bandwith maka meyebabkan mahalnya biaya pada frekuensi modulasi dan rumit.

c. Phase modulation (PM) Kelebihan 1. Tahan terhadap noise 2. Daya yang dibutuhkan lebih kecil dibanding amplitudo modulasi. Kekurangan 1. Phase modulasi memerlukan perangkat keras sebagai penerima yang kompleks.
Modulasi dan Demodulasi Pada Mobile Radio MODULASI DAN DEMODULASI PADA MOBILE RADIO

A. MODULASI DAN DEMODULASI

Dalam gelombang pembawa apabila arus gelombang pembawa dibuat dan dipotong oleh kode-kode telegrap maka kodenya dimodulir oleh arus gelombang pembawa. Proses semacam ini disebabkan karena arus gelombang pembawa berubahubah seperti fungsi dari pada nilai gelombang kode telegrap pada saat itu yang disebut modulasi. Proses yang mengeluarkan kode telegrap asli yang dikirim dari modulasi arus gelombang pembawa disebut demodulasi.

B. METODE MODULASI Apabila gelombang pembawa diumpamakan dengan gelombang sinus i = A sin(2ftI ), tiga kemungkinan type-type modulasi dapat diterangkan sebagai berikut: 1. Amplitudo A yang berubah-ubah - modulasi amplitudo.

2. Frekwensi f yang berubah-ubah - modulasi frekwensi. 3. Perbedaan fase yang berubah-ubah - modulasi fase. Penjelasan dari type modulasi yang ada diatas. C. MACAM - MACAM MODULASI 1. Modulasi amplitudo Arus gelombang pembawa yang berubah-ubah. 2. Modulasi frekwensi Modulasi frekwensi adalah frekwensi rendah dari gelombang pembawa sedangkan gelombang kode telegrap dalam status minus yang berubah-ubah dan pindah tinggi pada waktu gelombang kode menjadi plus.Dalam telegrap gelombang pembawa seperti suatu type yang spesial dari modulasi frekwensi, dua frekwensi gelombang pembawa yang berbeda digunakan, satu untuk kode plus dan yang lain untuk kode minus. 3. Modulasi fase. metoda ini merubah fase dari gelombang pembawa kode plus dan minus. Dalam metoda ini dua macam gelombag mempunyai amplitudo dan frekwensi yang sama, tetapi memerlukan fase yang berbeda. Metoda ini merubah 180 atau radian seperti yang terlihat dalam gambar yang disebut metoda fase timbale balik. 4. Modulasi Sudut Modulasi sudut adalah suatu proses modulasi dimana sudut dari gelombang pembawa yang berbentuk sinus adalah parameter subject yang dirubah-ubah. Sudut yang dimaksud adalah keseluruhan argumen dari fungsi sinus.

D. DEMODULASI Pada dasarnya demodulasi adalah kebalikan modulasi dan juga memerlukan alatalat taklinear atau berubah-ubah peng-switch-an (penggantian) liner. Karena rangkaian rangkaian taklinear yang digunakan pada dasarnya sama, detil-detil operasi penemu (detector) .

E. MACAM - MACAM DEMODULASI Demodulator terbagi menjadi tiga jenis, yaitu, demodulator AM (amplitudemodulation), demodulasi FM (frequency modulation), dan demodulator PM (phasemodulation). 1. Demodulasi AM Modulasi gelombang pembawa mempunyai bentuk,tetapi apabila gelombang itu diterima setelah melewati saringan kirimdan saringan terima akan mempunyai gelombang . oleh sebab arus elektris biasanya lemah, maka diperkuat oleh amplifier,misalnya oleh transistor.

2. Demodulasi FM Kuadratur Teknik demodulasi FM kuadratur ialah teknik demodulasi FM dengan caramemecah sinyal ke dua buah kanal, menggeser fasa sinyal salah satu kanal sebesar 90 derajat dikurangi dengan perkalian antara sebuah konstanta dengan selisihfrekuensi antara frekuensi tengah (IF) dengan frekuensi masukan. Diagram blok daridemodulator FM kuadratur adalah sebagai berikut :

Gambar Diagram blok dari demodulator FM kuadratur

3. Demodulasi Digital Demodulasi adalah proses mendapatkan kembali sinyal informasi yang telahditumpangkan pada sinyal pembawa, sehingga output dari demodulasi adalah sinyalinformasi saja. Data ditransmisikan dengan mengubah bentuk frekuensi. Salah satufrekuensi didesain sebagai frekuensi mark (f1) mewakili logika 1 dan frekuensi space(f2) mewakili logika 0.

Sumber : http://gatsan.dosen.akprind.ac.id/files/2008/09/ebook-gatot-santoso-1.pdf http://ikabuh.files.wordpress.com/2012/06/makalah-fsk.pdf http://id.wikipedia.org/wiki/Modem http://www.scribd.com/doc/93458115/eBook-Gatot-Santoso-1 http://fauzi.sirajuddin.students-blog.undip.ac.id/2010/09/18/modulator-dan-demodulatormodem/http://www.scribd.com/doc/67830056/eBook-Gatot-Santoso-2 Telekomunikasi Radio Telekomunikasi Radio 1. Pengertian Untuk menyampaikan suatu bentuk informasi dibutuhkan suatu sarana dan prasarana yang mendukung dalam kegiatan komunikasi, terutama komunikasi jarak jauh. Untuk itu salah satu sarana yang dibutuhkan diantaranya yaitu Telekomunikasi Radio. Telekomunikasi Radio merupakan suatu bentuk komunikasi modern yang memanfaatkan gelombang radio sebagai sarana untuk membawa suatu pesan sampai ke tempat tujuannya. Seperti layaknya media lain, Telekomunikasi Radio pun memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari telekomunikasi radio antara lain: o Bisa menjangkau daerah yang cukup luas. o Tidak diperlukan pemasangan kabel yang rumit. Sementara kerugiannya:

o Bisa terjadi gangguan komunikasi bila terdapat suatu interferensi. Interferensi dapat terjadi karena adanya penggunaan frekuensi gelombang radio yang sama pada suatu daerah. Untuk itu diperlukan pengaturan alokasi frekuensi yang digunakan oleh setiap daerah sehingga tidak terjadi suatu interferensi yang merugikan dalam proses komunikasi. 1. Band Frekuensi Radio Di dalam gelombang radio terdapat beberapa tingkatan, yaitu: Nama Frekuensi Panjang gelombang 1. Modulasi Modulasi merupakan teknik-teknik yang dipakai untuk memasukkan informasi dalam suatu gelombang pembawa (Carrier Signal), biasanya berupa gelombang sinus. Teknik modulasi ini dapat dilakukan secara digital maupun analog, dan bahkan bisa dilakukan dengan cara penggabungan keduanya (analog dan digital). Macam-macam Modulasi Analog, diantaranya: o Amplitude Modulation (AM) o Frequency Modulation (FM) o Phase Modulation (PM) Macam-macam Modulasi Digital, diantaranya: Amplitude-Shift Keying (ASK) Frequency-Shift Keying (FSK) Phase-Shift Keying (PSK) Macam-macam Modulasi Gabungan (Hybrid): Pulse-code modulation (PCM) Pulse-width modulation (PWM) Pulse-amplitude modulation (PAM) Pulse-position modulation (PPM) Pulse-density modulation (PDM) Diperlukan modulasi karena : Mempermudah dalam meradiasikan sinyal. Pengiriman sinyal akan memiliki performance yang baik. Dapat mengurangi pengaruh noise dan interferensi. Alat yang digunakan untuk kegiatan modulasi (penumpangan informasi) disebut Modulator, alat yang digunakan untuk melakukan demodulasi (pengambilan informasi dari carrier signal) disebut Demodulator, sedangkan alat yang bisa melakukan keduanya (modulasi dan demodulasi) disebut Modem. 1. Amplitude Modulation (AM) Amplitude Modulation (AM) adalah salah satu bentuk modulasi dimana amplitudo sinyal pembawa divariasikan secara proposional berdasarkan sinyal pemodulasi (sinyal informasi). Pada bentuk modulasi ini, frekuensi yang dipakai oleh carrier signal selama komunikasi adalah konstan. AM adalah metode yang pertama kali digunakan untuk menyiarkan radio komersil. AM memiliki beberapa kekurangan, yaitu: o dapat terganggu oleh gangguan atmosfir o Bandwith yang sempit juga dapat membatasi kualitas suara yang dapat dipancarkan. Contoh dari Amplitude Modulation: 1. Frequency Modulation Frequency Modulation (FM) adalah suatu bentuk modulasi dimana frekuensi sinyal pembawa

(carrier signal) divariasikan secara proposional berdasarkan amplitudo sinyal input. Amplitudo sinyal pembawa pada FM konstan. FM lebih tahan terhadap gangguan sehingga dipilih untuk sebagai modulasi standart untuk frekuensi tinggi. Keuntungan dari FM antara lain: o Noise lebih kecil (kualitas lebih baik) o Daya yang dibutuhkan lebih kecil Contoh dari FM adalah: 1. Phase Modulation Yang dimaksud dengan Phase Modulation (PM) adalah bentuk modulasi yang merepresentasikan informasi sebagai variasi fase dari sinyal pembawa. Bentuk modulasi PM hampir mirip dengan FM, dimana frekuensi sinyal pembawa juga bervariasi. Hal ini dikarenakan variasi fase tidak mengubah amplitudo dari sinyal pembawa. PM jarang digunakan karena memerlukan hardware (perangkat keras) penerima yang lebih kompleks. Selain itu, penggunaan bentuk modulasi PM juga dapat menimbulkan ambigu dalam menentukan apakah sinyal mempunyai fase 0o atau 180o. Contoh dari bentuk modulasi PM adalah: 1. Propagasi Gelombang Radio Salah satu sifat dari gelombang yaitu merambat melalui medium (propagasi). Gelombang dapat merambat melalui berbagai medium, antara lain: o Padat o Cair o Gas (udara) Propagasi gelombang radio, dibedakan menjadi: o Propagasi Gelombang tanah: 1. Gelombang langsung 2. Gelombang pantulan tanah 3. Gelombang permukaan tanah Gambar propagasi gelombang tanah: o Propagasi Ionosfer Lapisan ionosfer merupakan salah satu lapisan yang terdapat di atmosfir bumi. Lapisan ini terletak pada ketinggian 50-500 km di atas permukaan laut. Pembentukan Lapisan ini terjadi karena adanya radiasi sinar matahari. Adanya perbedaan derajat ionisasi pada lapisan ini mengakibatkan terjadi pembagian ionosfer ke dalam beberapa lapisan, yaitu: Lapisan D (50-90 km) Lapisan ini merupakan lapisan paling bawah dari lapisan ionosfer. Lapisan ini dapat menyerap gelombang yang mempunyai frekuensi rendah dan mampu melewatkan gelombang yang mempunyai frekuensi tinggi. Pada siang hari terjadi ionisasi dan ionisasi akan menghilang pada malam hari. Lapisan E (90-145 km) Lapisan ini dapat memantulkan gelombang yang memiliki frekuensi sekitar 20 MHz. Suatu sinyal dapat dibiaskan ataupun diteruskan ke lapisan F maka tergantung pada frekuensi dan kekuatan lapisan E. Pada malam hari sinyal dapat melewati lapisan ini. Hal ini dapat terjadi karena pada malam hari lapisan ini menyusut. Lapisan F (160-400 km) Pada siang hari lapisan ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu F1 dan F2. Namun, Pada malam hari kedua lapisan F1 dan F2 akan menjadi satu. Lapisan ini dapat memantulkan gelombang yang mamiliki fekuensi tinggi (HF), sedangkan gelombang yang memiliki frekuensi yang lebih tinggi (VHF, UHF, dst)

akan dilewatkan. Lapisan ini biasanya dimanfaatkan untuk pemancaran gelombang AM jarak jauh. Karena sifat-sifat di atas, maka lapisan ini dapat dimanfaatkan untuk pemantulan gelombang radio. Gambar Propagasi: Jika disimpulkan lapisan ionosfer dapat digambarkan sebagai berikut: Frekuensi yang dipantulkan oleh ionosfer dapat digambarkan sebagai berikut : Dalam propagasi gelombang radio, baik propagasi gelombang tanah maupun propagasi ionosfer, terdapat rugi-rugi yang menyebabkan tidak sempurnanya gelombang yang diterima oleh antena penerima. Rugi-rugi tersebut disebabkan oleh: 1. Adanya Fading (sinyal di penerima melemah/menguat), disebabkan oleh: 1. Groundwave dan skywave sampai di antena penerima tetapi berlawanan fase sehingga saling melemahkan. 2. Dua skywave yang dipantulkan dari daerah ionosfer diterima di antena penerima dengan fase yang tidak sama. 3. Directwave dan groundwave sampai pada penerima dengan fase berbeda. 2. Interferensi dengan gelombang lain. 3. Hilangnya daya saat transmisi. http://aiditzdrazzaqa.blogspot.com/2010/01/telekomunikasi-radio.html

You might also like