You are on page 1of 2

Pemeriksaan Dalam Pemeriksaan Khusus Genitalia Ada tidaknya rambut kemaluan yang saling melekat, air mani yang

g mengering. Pada vulva adakah tanda bekas kekerasan, seperti hiperemis, edema, memar, dan luka lecet (goresan kuku). Pada selaput darah apakah ada rupture atau tidak. Bila ada tentukan rupture baru atau lama dan catat lokasi rupture. Rupture yang lama biasanya menjalar sampai ke insertion disertai adanya parut pada jaringan di bawahnya. Tanda persetubuhan secara garis besar dapat dibagi dalam tanda penetrasi dan tanda ejakulasi. Tanda penetrasi biasanya hanya jelas ditemukan pada korban yang masih kecil atau belum pernah melahirkan atau nullipara. Pada korban-korban ini penetrasi dapat menyebabkan terjadinya robekan selaput dara sampai ke dasar pada lokasi pukul 5 sampai 7, luka lecet, memar sampai luka robek baik di daerah liang vagina, bibir kemaluan maupun daerah perineum. Adanya penyakit keputihan akibat jamur Candida misalnya dapat menunjukkan adanya erosi yang dapat disalahartikan sebagai luka lecet oleh pemeriksa yang kurang berpengalaman. Tidak ditemukannya luka-luka tersebut pada korban yang bukan nulipara tidak menyingkirkan kemungkinan adanya penetrasi. Tanda ejakulasi bukanlah tanda yang harus ditemukan pada persetubuhan, meskipun adanya ejakulasi memudahkan kita secara pasti menyatakan bahwa telah terjadi persetubuhan. Pemeriksaan rongga mulut pada kasus oral sex. Deskripsikan luka. Pemeriksaan anal. Apabila terjadi hubungan seksual secara anal, maka dapat terjadi perlukaan pada anus. Pelebaran anus (notch atau cleft) selaput dara di daerah posterior, mencapai dekat dasar (sering merupakan artefak pada posisi pemeriksaan tertentu, tetapi bila konsisten pada beberapa posisi, maka mungkin akibat kekerasan tumpul atau penetrasi sebelumnya). Satu atau kedua payudara akan mengalami memar apabila diperlakukan secara kasar. Mungkin digigit dan cetakan gigi dari si pelaku terlihat jelas.1 Selaput dara Sperma Kesan Utuh Dalam pintu liang Tanda-tanda ejakulasi Lubang sebesar ujung jari sanggama dipintu, tapi tidak terdapat masuknya kelamin pria. Tidak dapat dikatakan telah terjadi persetubuhan. Utuh Tidak ada Tidak terdapat tanda-tanda Lubang sebesar ujung jari persetubuhan. Utuh Tidak ada Tidak terdapat tanda-tanda Lubang sebesar dua jari persetubuhan yang baru (3-

6 hari terakhir) Dalam liang sanggama Robekan segar /baru Dalam liang sanggama Tidak ada Terdapat tanda-tanda persetubuhan yang baru Terdapat tanda-tanda persetubuhan yang baru Robekan disebabkan oleh masuknya kelamin pria dalam ereksi atau benda tumpul yang menyerupai. Tidak ada sperma belum menyingkirkan telah terjadi persetubuhan Persetubuhan pernah terjadi pada waktu yang lampau Terdapat tanda-tanda persetubuhan baru

Dengan satu atau beberapa Tidak ada robekan lama dan dapat dilalui dengan dua jari Dalam liang sanggama

Sumber: Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, dkk. Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi 1. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik Universitas Indonesia. Jakarta; 1997. h 1-16; 147-158; 203-5.

You might also like