Professional Documents
Culture Documents
IDENTITAS
Nama : Ny. L Usia : 42 tahun Jenis kelamin : Perempuan Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Ayam putih 03/03 Kebumen Agama : Islam No. CM : 222642
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang 5 hari yang lalu timbul bercak bercak di pantat, bercak disertai gatal. Gatal bertambah apabila berkeringat, sehingga sering digaruk dan kadang kadang terasa perih. Bercak semakin meluas tetapi tidak menyebar ke tempat yang lain. Sudah diobati dengan bedak (purol), tetapi keluhan belum berkurang, sehingga dibawa ke poliklinik kulit.
RPD
Pasien sering menderita keluhan serupa, gatal
gatal di pantat sekitar 1 tahun, keluhan hilang timbul. Pernah berobat dan dikatakan darah kotor. Riwayat sakit DM disangkal. Riwayat asma (-) Riwayat penggunaan obat (-) Pasien sakit mioma uteri.
RPK
Tidak ada keluhan serupa di keluarga Bapak menderita asma
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum
Kesadaran
Status Dermatologis
Pada daerah pantat terdapat papul dengan dasar eritem berbentuk polisiklik di tengahnya kulit sehat kesan tepi aktif dengan tengah menyembuh, disertai skuama halus diatasnya.
DIAGNOSIS BANDING
Tinea kruris Eritrasma Kandidiasis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
KOH 20%
Tampak garis garis yang tersusun/ hifa,
DIAGNOSIS
Tinea kruris
PENGOBATAN
R/ Griseofulvin Tab 500 mg No. XXVIII S 1 dd I Tab (Diminum dengan susu, Habiskan !) R/ Ketokonazol Cr fl.II S 2 dd ue.
Saran
Jangan memakai pakaian / celana yang terlalu ketat. Jangan memakai handuk bersamaan. Memakai celana dari bahan katun yang menyerap keringat, dan mengganti pakaian dalam.
PROGNOSIS
Dubia et bonam
TERIMAKASIH
WASSALAMUALAIKUM
TINEA KRURIS
Tinea kruris adalah dermatofitosis pada lipat paha, daerah perineum dan sekitar anus, penyakit ini dapat bersifat akut atau menahun. Penyebab : T.rubrum dan E.floccosum
Faktor Resiko
Faktor host: status imun (seluler) atopi, gizi, genetik (tipe keratin, jenis dan komposisi lipid kulit, hormon), penggunaan kortikosteroid Faktor lingkungan: kelembapan, suhu (keringat, pakaian oklusif, pekerjaan, geografi subtropis/tropis)
PATOGENESIS
3 tahap infeksi jamur: adherence, penetration, development of host response. ADHERENCE : perlekatan ke jaringan keratin PENETRATION : spora tumbuh dan menembus stratum korneum proteinase, lipase, enzim musinolitik HOST RESPONSE : tergantung status imun dan sifat jamur
Epidermomikosis (A), dermatofit (titik dan garis merah) memasuki stratum korneum dengan merusak lapisan tanduk dan juga menyebabkan respons radang (titik hitam sebagai sel-sel radang) yang berbentuk eritema, papula, dan vasikulasi
Kolonisasi hifa di jar. Keratin yang mati Hifa menghasilkan enzim keratolitik Berdifusi ke epidermis Reaksi inflamasi akibat kerusakan keratinosit Pertumbuhan jamur dalam st.korneum dengan pola radial ------ lesi aktif
Mekanisme pertahanan :
Non imun : asam lemak jenuh berantai panjang
di kulit, dan substansi lain ( serum inhibitory factor) Imun : melalui aktivitas imun seluler.
Antigen jamur
sel langerhans
berkumpul di kulit
Gejala Klinis
Lesi kulit : berbatas pada genito-krural saja, atau meluas ke anus, gluteus, perut bagian bawah. Lesi berbatas tegas, peradangan pada tepi lebih nyata daripada tengah. Eflourosensi dapat berbentuk primer dan sekunder (polimorfi), disertai skuama. Penyakit dapat menahun.
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
KOH 20%
hifa, terbagi oleh sekat dan bercabang, spora berderet. Kultur dengan agar saboraoud spises
DIAGNOSIS BANDING
Eritrasma
Penyakit bakteri kronik pada stratum
korneum. Penyebab Corynebacterium minitussismum. Lesi miliar sampai plakat eritema dan skuama halus terutama di daerah ketiak dan lipat paha. Lampu wood lesi terlihat berfluorosensi merah membara.
Kandidiasis
Penyakit jamur, bersifat akut, subakut disebabkan
Candida sp, biasanya Candida albicans dapat mengenai selaput lendir, kulit, kuku, paru-paru.
Kandidosis kulit Di lipatan ketiak, lipat paha, payudara, intergluteal berupa bercak yang berbatas tegas, bersisik, basah dan eritematosa. Lesi tersebut dikelilingi oleh satelit berupa vesikel vesikel dan pustul kecil atau bula bila pecah meninggalkan daerah erosif, dengan pinggir kasar dan berkembang seperti lesi primer.
Pemeriksaan kandidiasis
KOH 10% terlihat pseudohifa
Kultur dengan agar sabouraud
PENGOBATAN TINEA
-
Topikal:
- Golongan azol (mikonazol
2%, klotrimazol
1%, ketokonazol 2%) - Alilamin (terbinafin 1%, naftitin 1%) - Hidroksipiridon (siklopiroksolamin 1%), - Diaplikasikan 2x sehari 2-4minggu/2 minggu setelah lesi menyembuh
minggu, atau ketokonazol 200mg/hr 4 minggu, itrakonazol 100mg/hr 2 minggu atau 200mg/hr 1 minggu, terbinafin 250mg/hr selama 1-2 minggu