You are on page 1of 6

KONVERSI ENERGI

Rati Puspita Sari, Agussalim Jabbar,Nur Asmi, Nur Inayah Duhry JurusanFisika FMIPA UNM Tahun 2014 Abstrak Telah kami lakukan prakikum dengan judul Konversi Energi pada hari senin, 10 Maret 2014, yang bertujuan untuk memahami prinsip kerja mesin panas, dapat menampilkan diagram PV dari proses dalam mesin panas melalui program CASSY Lab, Serta memahami konversi energy dari mesin panas. Dalam praktikum ini kami menggunakan peralatan dan bahan yaitu operasi sebagai mesin panas mencangkup speed dengan approx 1000 rpm, tegangan generator dengan approx 10 V (DC), tekanan diferensial yaitu 200 hPadan pedoman operasi pompa panas atau mesin pendinginan yaitu tekanan diferensial 170 hPa. Metode yang digunakan ini adalah metode mesin panas. Dalam praktikum ini dimulai dengan semua perangkat dipastikan telah terhubung secara benar, kemudian menyalakan computer yang telah terhubung dengan perangkat mesin panas, setelah itu nyalakan pembakar, dan tempatkan pada posisinya. Tunggu sekitar 30 detik atau sampai system mekanik mesin bergerak atau member pancingan agar berputar searah jarum jam, jalankan CASSY lab pada computer, rekam tekanan P dan Volume V kemudian tampilkn grafik kompresi dan ekspansinya, dan menyimpan file yang sudah direkam sebagai hasil pengamatan. Berdasarkan analisis grafik, dapat disimpulkan Kata Kunci : energi PENDAHULUAN

Konversi energy yaitu materi yang mempelajari tentang Termodinamika Perpindahan


Kalor, Mekanika fluida Dasar, Mesin Konversi Energi, Mesin Fluida, Teknik Pendingin & Tata Udara, Energi Alternatif dan Terbaharukan. Konversi energy juga mencakup tentang mesin panas dimana mesin panas perama kali ditemukan oleh seorang insinyur besar dari Skotlandia yaitu James Watt yang lahir di Greenock, Skotlandia, pada tanggal 19 Januari 1736 dan meninggal di Birmingham, Inggris, pada tanggal 19 Agustus 1819 pada umur 83 tahun. Pada awalnya ia tertarik dengan mesin uap karena memperhatikan mesin uap buatan Newcome yang kurang efisien. Kemudian ia melakukan beberapa percobaan dan penelitian. Kemudian ia berhasil menciptakan mesin uap pertama yang efisien. Dengan percobaanya itu ia menyadari bahwa ternyata mesin uap ini merupakan salah satu kekuatan yang mendorong terjadinya revolusi industry. Dengan penemuannya itu dan untuk mengharagainya jasanya, maka nama belakangnya yaitu Watt digunakan sebagai nama satuan daya, yaitu mesin dan

daya listrik. Kemudian pada materi termodinamikan yaitu proses yang berlangsung secara spontan pada suatu arah tetapi tidak pada arah sebaliknya. Termodinamika memiliki empat hokum yaitu hokum awal, hokum pertama, hokum kedua, dan hokum ketiga.

. TEORI Dengan semua mesin panas, maka dimungkinkan penyelidikan secara eksperimental dari suatu proses termodinamika (seperti stirling proses). Mesin panas diopersikan dengan menggunakan energy panas dari pembakar (alcohol, spritus, dll) sebagai sumber energi. Selain itu energy untuk menggerakkan mesin dapat juga dihasilkan dari sebuah mesin listrik (dynamo listrik) yang terhubung dengan sebuah gear (roda) melalui belt (rantai). Mesin panas yang terdiri dari piston yang melekat didalam sebuah tabung akan bergerak majumundur akibat pemberian kalor (energy panas). Tabung berisi udara ketika dipanaska membuat tekanan dalam tabung membesar sehingga akan mendorong piston dan menggerakkan system mekanik yang terhubung dengan alat pencacah gerak (pengukur kecepatan sudut putar). Pada saat tabung bergerak kebelakang di ujung tabung terdapat lubang kecil sehingga piston yang bergerak melewati lubang ini akann berbalik arah oleh karena tekanan dala tabung menurun (diakibatkan oleh lubang kecil diujung tabung). Sebuah pencacah tekanan dan volume digunakan untuk mendeteksi perubahan tekanan dan volume dalam tabung. Pencacah ini terhubung langsung dengan computer sehingga datanya dapat di tampilkan dalam grafik PV. Seperti pada gambar di bawah ini.

METODOLOGI EKSPERIMEN

a. Alat dan Bahan Operasi sebagai mesin panas: Speed: Tegangan Generator: Tegangan diferensial: approx 1000 rpm approx 10 V (CD) 200 hPa

Pedoman operasi pompa panas atau mesin pendingin: Tegangan diferensial: 170 hPa Perbedaan Suhu Dengan Mengacu Pada 22oc Pompa Panas Mesin Pendingin +11 K -6 K +16 K -9 K : approx 35 ml : approx 10 ml : 240 mm x 160 mm x 250 mm Berat : 1,5 kg

Tegangan 5v 9v Data umum:

Kecepatan 225 Rpm 600 Rpm

Secara keseluruhan volume Perubahan volume Dimensi b. Prosedur Kerja

Dalam praktikum ini dilakukan dengan langkah kerja yang pertama memastikan semua perangkat telah terhubung secara benar, kemudian menyalakan computer yang telah terhubung dengan perangkat mesin panas, selanjutnya menyalakan pembakar, dan tempatkan pada posisinya. Tunggu sekitar 30 detik atau sampai system mekanik mesin bergerak, (berikan sedikit dorongan ke roda gila untuk memancingnya berputar dengan arah searah jarum jam), kemudian jalankan program CASSY Lab pada computer. Rekam tekanan P dan volume V kemudian tampilan grafik kompresi dan ekspensinya seperti pada gambar dibawah ini dan selanjutnya menyimpan file yang telah direkam sebagai hasil pengamatan.

Hasil Pengamatan

Grafik hubungan antara tekanan dan volume


1200 1000

tekanan (hpa)

800 600 400 200 0 0 -200 50 100 150 200

Volume (cm)
PEMBAHASAN Setelah kami melihat dan melakukan praktikum ini, kami dapat membahas tentang cara keja yang terjadi pada mesin, dimana data yang kami peroleh yaitu grafik hubungan antara tekanan dan volume. Grafik tersebut di peroleh terjadi karena adanya dua proses yaitu proses ekspansi dan kompresi. Proses ekspansi yaitu gas ketika dipanaskan dan kompresi yaitu gas ketika didinginkan. Prinsip kerja pada mesin tersebut yaitu memanfaatkan adanya perubahan tekanan dan volume pada gas dalam sistem tertutup. Gas pada sistem tertutup dikontakkan pada reservoir panas sehingga sistem menyerap panas. Panas yang di hasilkan disimpan di dalam sebuah regenerator. Akibat adanya panas ini menyebabkan volume gas bertambah. Karena sistem dalam keadaaan tertutup maka tidak ada gas yang keluar sehingga pertambahan volume gas karena pemanasan menimbulkan perubahan tekanan yang cukup besar. Tekanan yang dihasilkan ini kemudian digunakan untuk menggerakkan piston. Sementara itu gas penggerak menyusup keruangan yang dingin, dengan melepas panas pada saat bersamaan. Karena penurunan suhu ini volume menjadi berkurang dan sistem menerima kerja kompresi yang menyebabkan volume gas kembali keadaan awal. Keadaan tersebut berulang secara periodic sehingga terjadi gerakan piston yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik dengan menghubungkannya keturbin dan dapat menghasilkan data dan grefik seprti diatas, dimana tekanannya selalu berkurang 200, dari 1200,1000,800, 600, 400, sampai dengan 200 dan volumenya selalu bertambah 50, dari 50,100,150 dan mencapai volume 200.

KESIMPULAN Setelah kami melakukan praktikum ini dan melihat data kami. Kami dapat menyimpulkan bahwa dalam konversi energy terjadi karena adanya dua prosen yang dpat menghasilkan data, dimana proses tersebut yaitu Ekspansi dan Kompresi. Ekspansi yaitu gas yang bekerja dissat panas dan kompresi yang bekerja saat didinginkan. Jika kompresi bekerja dapat menyebabkan volume kembali pada keadaan semula dan pada kerja ekspansi dapat menyebabkan tekanan menjadi bertambah. REFERENSI 1. Douglass Giancoli. 2004. Fisika. Jakarta : Erlangga 2. Halliday David dan Resnick, Robert. 1999. Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga (Terjemahan).. Jakarta Erlangga. 3. Tipler, Paul A. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta Erlangga.

HALAMAN PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisika Dasar 2 dengan judul Konversi Energi yang disusun oleh:

Nama NIM Kelas Kelompok

: Rati Puspitas Sari : 1312140011 : C (Fisika Sains) : 3 (TIGA)

Telah diperiksa dengan saksama oleh Asisten/Koordinatir asisten dan dinyatakan diterima:

Makassar, 16 Maret 2014

Asisten

Praktikan

Andang Setiawan

Rati Puspita Sari

You might also like