You are on page 1of 5

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA DENGAN METODE MOHR Senin, 21 April 2014

Disusun Oleh: MAWAH SHOFWAH 1112016200040 KELOMPOK 1

MILLAH HANIFAH (1112016200073) YASA ESA YASINTA (1112016200062)

WIDYA FITRIANI (1112016200046) SAVIRA AULIA (1112016200076)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

ABSTRAK Argentometri merupakan metode umum untuk menetapkan kadar halogenida dan senyawa-senyawa lain yang membentuk endapan dengan perak nitrat (AgNO3) pada suasana tertentu. Metode argentometri disebut juga dengan metode pengendapan karena pada argentometri memerlukan pembentukan senyawa yang relative tidak larut atau endapan. Argentometri dengan cara Mohr digunakan indikator larutan K2CrO4. Titrasi dilakukan dalam suasana netral atau sedikit basa dan titik akhir ditunjukkan dengan terbentuknya Ag2CrO4 yang berwarna merah bata. PENDAHULUAN Banyak sekali reaksi yang digunakan dalam analisis anorganik kualitatif melibatkan pembentukan endapan. Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar dari larutan. Endapan mungkin berupa Kristal atau koloid,dan dapat dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan atau pemusingan. Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan suatu endapan,menurut definisi adalah sama dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhnya. Kelarutan tergantung pada berbagai kondisi,seperti suhu,tekanan,konsentrasi bahan-bahan lain dalam larutan itu,dan pada komposisi pelarutnya (Vogel, 1979, hal 72). Persis seperti sistem asam-basa bisa dipergunakan sebagai indikator untuk sebuah titrasi asam-basa, pembentukan satu endapan lain dapat dipergunakan dipergunakan untuk mengindikasikan selesainya sebuah titrasi pengendapan. Contoh yang paling terkenal dari kasussemacam ini adalah yang disebut titrasi Mohr klorida dengan ion perak, di mana ion kromat dipergunakan sebagai indikator. Kemunculan awal endapan perak kromat berwarna kemerah-merahan diambil sebagai titik akhir dari titrasi (Underwood, 2002, hal 227). Argentometri merupakan metode umum untuk menetapkan kadar halogenida dan senyawa-senyawa lain yang membentuk endapan dengan perak nitrat (AgNO3) pada suasana tertentu. Metode argentometri disebut juga dengan metode pengendapan karena pada argentometri memerlukan pembentukan senyawa yang relative tidak larut atau endapan. Titrasi Argentometri terbagi menjadi beberapa metoda penetapan disesuaikan dengan indicator yang diperlukan dalam penetapan kadar, diantara metoda tersebut adalah: 1. Metode Mohr : Metode ini dapat digunakan untuk menetapkan kadar klorida dan bromide dalam suasana netral dengan larutan baku perak nitrat dengan penambahan larutan kalium kromat sebagai indikator. Pada

permulaan titrasi akan terjadi endapan perak nitrat klorida dan setelah mencapai titik ekuivalen, maka penambahan sedikit perak nitrat akan bereaksi dengan kromat dengan membentuk endapan dengan kromat yang berwarna merah. 2. Metode Volhard : Perak dapat ditetapkan secara teliti dalam suasana asam dalam larutan baku kalium atau ammonium tiosianat, kelebihan tiosianat dapat ditetapkan secara jelas dengan garam besi (III) nitrat atau besi (III) ammonium sulfat sebagai indikator yang membentuk warna merah dari kompleks besi (III) tiosianat. 3. Metode Fajans : pada metode ini digunakan indikator absorpsi, sebagai kenyataan bahwa pada titik ekuivalen indikator terabsorbsi oleh endapan. Indikator ini tidak memberikan perubahan warna kepada larutan, tetapi pada permukaan endapan (Hamdani, dkk, 2012). ALAT dan BAHAN Alat yang digunakan dalam praktikum yaitu: Biuret Corong Gelas kimia Gelas ukur Labu erlenmeyer Pipet tetes Statif dan klem

Bahan yang diperlukan dalam praktikum yaitu: Larutan MgCl 5 mL Indikator asam kromat Larutan AgNO3 0,1 M

LANGKAH KERJA Langkah kerja yang dilakukan yaitu: 1. Mengambil larutan MgCl 5 mL. 2. Menambahkan larutan dengan asam kromat 3 tetes. 3. Menitrasi larutan dengan AgNO3 0,1 M hingga terbentuk endapan merah.

HASIL PENGAMATAN dan PEMBAHASAN Data hasil pengamatan Perlakuan Larutan MgCl + 3 tetes asam kromat Hasil pengamatan Larutan menjadi kuning

Larutan dititrasi dengan AgNO3 57,7 Terbentuk endapan merah mL

Persamaan reaksi Asam : 2CrO42-+ 2H+ CrO72-+ H2O Basa : 2Ag+ + 2OH- 2AgOH + 2AgOH Ag2O + H2O Ag+ + Cl- AgCl (endapan putih) 2Ag+ + CrO42- Ag2CrO4 (endapan merah) Ag2CrO4 + 2Cl- 2AgCl + CrO422AgNO3 + K2CrO4 Ag2CrO4 + 2KNO3 Pada titrasi argentometri, zat pemeriksaan yang telah dibubuhi indikator dicampur dengan larutan standar garam perak nitrat (AgNO3). Dengan mengukur volume larutan standar yang digunakan sehingga seluruh ion Ag+ dapat tepat diendapkan, kadar garam dalam larutan pemeriksaan dapat ditentukan (Prayanti, 2011) Argentometri dengan cara Mohr dimana indikator yang digunakan adalah larutan K2CrO4. Titrasi dilakukan dalam suasana netral atau sedikit basa dan titik akhir ditunjukkan dengan terbentuknya Ag2CrO4 yang berwarna merah bata. Titrasi tidak boleh dilakukan dalam suasana asam, karena CrO4- dapat berubah menjadi Cr2O72- yang tidak bereaksi / tidak mengendap dengan Ag+. Penetapan dengan cara ini didasarkan pada perbedaan kelarutan Ag dengan Ag2CrO4. Selain itu kondisinya tidak boleh terlalu basa, karena dalam suasana basa akan terbentuk Ag2O, dan ada kemungkinan endapan lain seperti PO43-, Ba2+, karbonat, akan mengendapkan Ag. Titrasi Mohr terbatas pada larutan-larutan dengan nilai pH sekitar 6-10. Dalam larutan-larutan yang lebih alkalin, perak oksida mengendap. Dalam larutan-larutan asam, konsentrasi kromat secara besar-besaran menurun, karena HCrO4- hanya sedikit terionisasi. Lebih lanjut lagi, hidrogen kromat dalam kesetimbangan dengan dikromat :

2H+ + 2CrO42- 2HCrO42- Cr2O72- + H2O Penurunan konsentrasi ion kromat mengharuskan kita untuk menambahkan sejumlah besar ion perak untuk menghasilkan pada pengendapan dari perak kromat dan akhirnya mengarah pada galat yang besar. KESIMPULAN Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Argentometri merupakan metode umum untuk menetapkan kadar halogenida dan senyawa-senyawa lain yang membentuk endapan dengan perak nitrat (AgNO3) pada suasana tertentu. 2. Argentometri dengan cara Mohr dimana indikator yang digunakan adalah larutan K2CrO4. 3. Endapan merah yang terbentuk dari hasil titrasi adalah endapan perak kromat. REFERENSI Underwood A.L , JR. R.A. Day. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga. Vogel. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka. Hamdani, Syarif dkk. Panduan Praktikum Kimia Analisis, http://id.scribd.com/doc/119575944/Diktat-Praktikum-Kimia-Analisis. Diakses pada jumat, 18 april 2014 pukul 14.30 WIB. STFI. 2012.

Prayanti, Ni Wayan Nenik. Laporan Praktikum Kimia Analitik Penentuan Kadar Klorida Pada Air Bersih. www.scribd.com/doc/86864699/Laporan-ArgenPraktikum-Kimia-Analiti2. 2011. Diakses pada jumat, 18 april 2014 pukul 14.00 WIB.

You might also like