You are on page 1of 12

PENDAHULUAN Miopia adalah suatu kelainan refraksi di mana sinar cahaya paralel yang memasuki mata secara keseluruhan

dibawa menuju fokus di depan retina.Istilah ini berasal dari bahasa Latin yang awalnya dari kata Yunani, mopia, yang berarti kontraksi atau penutupan mata. Ini merupakan penjelasan yang sesuai dengan gerakan wajah dari penderita miopia yang tidak dikoreksi saat dia mencoba mendapat penglihatan jauh yang jelas.6 Miopia, yang umum disebut sebagai kabur jauh / terang dekat shortsightedness!, adalah penyebab ketidakmampuan "isual di seluruh dunia. #$% telah mengelompokkan miopia dan kelainan refraksi yang tak terkoreksi, katarak, degenerasi makula, penyakit infeksi mata dan defisiensi "itamin & menjadi penyebab'penyebab utama kebutaan dan gangguan penglihatan di dunia.() *enderita myopia secara sederhana dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, miopia derajat ringan hingga sedang disebut miopia +simpel, atau miopia +sekolah,, - hingga .6 dioptri! dan mereka yang dengan miopia tinggi atau miopia patologis lebih besar dari .6 dioptri!. Miopia simpel dapat dikoreksi dengan kacamata atau lensa kontak, sedangkan miopia tinggi patologis! sering dihubungkan dengan kondisi yang dapat membutakan seperti ablasio retina, degenerasi makula, dan glaukoma.() *re"alensi miopia ber"ariasi berdasar negara dan kelompok etnis, hingga mencapai /-'0-1 di beberapa negara &sia. 2i 3epang diperkirakan lebih dari satu juta penduduk mengalami gangguan penglihatan yang terkait dengan miopia tinggi. 4erdasar bukti epidemiologis, pre"alensi miopia terus meningkat khususnya pada penduduk &sia. 5elain pengaruh gangguan penglihatan, juga membebani secara ekonomi. 5ebagai contoh di &merika 5erikat, biaya terapi miopia mencapai sekitar 6 )7- juta per tahun. 2i saat pre"alensi miopia simpel meningkat, insidens miopia patologis turut meningkat. 8arena tidak ada terapi yang dapat membalikkan perubahan struktural pada miopia patologis, pencegahan miopia telah lama menjadi tujuan dari penelitian para ahli. *engertian terhadap mekanisme dan faktor'faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mata merupakan prasyarat mengembangkan strategi terapi tadi.()

5kema myopia dikutip dari 9 EMBRYOLOGI Mata berasal dari pembentukan kantung dari sel undifferentiated neural retina dari dinding otak. Ini terjadi sebelum penutupan neural fold. 8emudian terbentuk "esikel optik yang tumbuh hingga mencapai permukaan ectoderm menghasilkan pembentukan plat lensa. *lat lensa kemudian membentuk cup lensa, setelah itu jadi "esikel lensa./ *ertumbuhan kornea terjadi pada awal diinduksi oleh "esikel optik dan dipengaruhi oleh lensa, serta oleh akumulasi "itreus./ :kspansi bola mata tergantung dari penumpukan "itreus. *eningkatan tekanan intraokuler karena ekspansi korpus "itreus memberi tenaga pertumbuhan dasar pada mata embryo./ *ertumbuhan sklera berdampak pada ukuran dan bentuk bola mata. *ertumbuhan sklera menuju anterior dari mesoderm pada regio limbus pada akhir minggu ketujuh gestasi. 5erat'serat sklera di limbus menyambung dengan serat kornea yang juga telah terbentuk. *erkembangan sklera dikontrol oleh ;*:. 2emikian pula dengan sklera yang menjadi lengkap pada bulan kelima./ <kuran dan bentuk mata pada saat lahir merupakan hasil gabungan proses pertumbuhan retina, akumulasi "itreus, pertumbuhan lensa serta perkembangan sklera. 5ejak lahir, mata manusia haruslah berkembang hingga tiga kali dalam "olume dan berat untuk mencapai ukuran dewasa / EMETROPISASI :metropia adalah keadaan refraksi di mana sinar cahaya paralel dari objek jarak jauh dibawa menuju fokus di retina pada mata tak berakomodasi. *erubahan dari hipermetropia saat lahir menjadi emetropia pada usia dewasa merupakan suatu proses yang disebut emetropisasi. :metropisasi adalah suatu mekanisme perubahan guna pencapaian emetropia pada usia muda. *ada saat lahir, kebanyakan bayi matanya hipermetropia, tapi ketika matanya semakin berkembang, maka akan semakin kurang hipermetropianya dan pada usia 7'= tahun menjadi emetrop. :metropisasi merupakan kombinasi proses pasif dan aktif.

*roses pasif terjadi dalam pertumbuhan mata yang normal. 5aat mata membesar, kekuatan refraksi kornea dan lensa dikurangi oleh pemanjangan radius kelengkungannya. *embesaran proporsional mata mengurangi kekuatan dioptrinya terkait dengan peningkatan panjang aksial. 4ila perubahan ini tidak proporsional, muncullah ametropia. :metropisasi pasif menjelaskan pemeliharaan emetropia pada mata yang sedang tumbuh. :metropisasi aktif menjelaskan pengurangan menuju emetropia pada bayi dan mempertahankannya. Mekanisme ini terkait dengan mekanisme feedback "isual dari gambaran pada retina dan penyesuaian selanjutnya dari pertumbuhan mata. &metropia terjadi bila gambaran yang rusak mengganggu feedback ini. *ola pewarisan menentukan kecenderungan proporsi pasti bola mata dan faktor lingkungan berperan mempengaruhi aksi emetropisasi aktif. *engaruh lingkungan lebih berperan dalam munculnya dan derajat miopia dibanding pada hipermetropia.9,(),(/ Meski pada bayi prematur, cenderung lebih myop dan astigmat saat lahir dibanding bayi cukup bulan, emetropisasi juga terjadi pada mereka. ;%* menyebabkan bayi prematur sering gagal menjadi emetrop, menyebabkan kelainan refraksi tinggi khususnya miopia. *re"alensi miopia tinggi pada bayi premature
>,(/

5ecara umum, pengaruh lingkungan postnatal terhadap miopia dalam dua cara utama? *eningkatan stress sklera, yang biasanya bermanifestasi sebagai suatu peningkatan dalam tekanan intraokuler. *enurunan resistensi dinding okuler. 5elain itu juga terdapat sejumlah teori mekanisme patogenesa lain yang belum jelas, seperti faktor psikologis. *eningkatan 5tres 5klera *engaruh otot ekstraokuler $ubungan klasik antara onset atau perkembangan miopia dan sekolah berkait dengan konsep membaca lama sebagai penyebab miopia. @on Araefe mencatat aktifitas otot ekstraokuler sebagai myopigenic karena tekanan

mereka pada mata saat kon"ergensi. 5aat mata berkon"ergensi dan depresi, M. obliBus superior berada pada posisi yang memberi tekanan yang cukup berarti pada bola mata. *engaruh tekanan okuler Mata imatur sensitif terhadap peningkatan tekanan intraokuler dan berespons dengan ekspansi bola mata. 5klera posterior mempertahankan sensiti"itas ini lebih lama setelah sklera anterior kehilangannya. 3uga dicatat bahwa tingkat lebih tinggi dalam batas tekanan bola mata normal lebih sering pada mata miop yang lebih besar *enurunan resistensi sklera Caktor Dutrisi 8ekurangan giEi telah lama dianggap dipermasalahkan pada onset dan progresifitas miopia. 8ebanyakan hipotesa terpusat pada defek yang didapat di sklera sebagai hasil pembatasan intake protein, kalsium, dan "itamin 2. *enelitian oleh Aardiner menemukan bahwa anak'anak dengan miopia progresif makan lebih sedikit protein per kilogram peningkatan berat badan dibanding anak'anak dengan mata normal. Aangguan pertumbuhan sklera *enyebab miopia derajat tinggi yang kemungkinan paling dapat diterima adalah kelemahan sklera. 4ukti mikroskopis, ultramikroskopis, dan biokimiawi menunjukkan kualitas dan kuantitas sklera posterior yang abnormal pada miopia patologis. dikutip dari =,(-,(7 FAKTOR GENETIKA $ubungan antara kelainan refraksi miopia dengan genetika didapat dari penelitian tentang anak kembar dan penelitian hubungan kalainan refraksi orangtua dan anak mereka. *enelitian pada anak kembar menunjukkan kelainan refraksi berhubungan erat pada kembar monoEigot dibanding pada kembar diEigot. *enelitian hubungan antara kelainan refraksi orangtua dan keturunannya menunjukkan hubungan yang kuat. *enelitian oleh Fadnik dkk mengukur komponen'komponen refraksi anak dan kelainan refraksi orangtuanya. *enelitian tadi menunjukkan anak'anak dengan orangtua myop, meskipun mereka sendiri

>

tidak miopia, cenderung mempunyai mata yang lebih panjang daripada anak'anak dengan orangtua yang tidak myop, hingga menjadi faktor predisposisi untuk menjadi myop di kemudian hari. *enelitian genetic dari keluarga dengan riwayat miopia patologi menemukan dua polimorfisme dan dua lokus terpisah untuk miopia tinggi, menunjukkan predisposisi autosomal dominan untuk munculnya miopia patologi. 4ukti tambahan yang menyokong peran genetika terhadap berkembangnya miopia antara lain "ariasi yang luas akan pre"alensi miopia pada kelompok etnis yang berbeda. *re"alensi miopia di &sia setinggi /-'0-1, di :ropa dan &merika 9-'>-1, dan di &frika (-')-1.() 2iharapkan di masa depan bila ditemukan gen yang berfungsi abnormal pada miopia tinggi, obat atau Eat terapi gen dapat mengurangi tingkat beratnya penyakit.(> MODEL BINATANG PERCOBAAN 5elama beberapa dekade terakhir, terdapat kontro"ersi tentang mekanisme penyebab berkembangnya miopia. Gerdapat bukti bahwa faktor utama adalah kontribusi aksial yang bermanifestasi dalam pertumbuhan longitudinal yang berlebihan pada mata. *ertanyaan yang menarik perhatian adalah apakah pekerjaan secara melihat dekat nearwork! dan akomodasi terkait dengan tumbuh dan progresifitas miopia. *enelitian eksperimental dengan menginduksi miopia pada binatang percobaan contohnya tikus, ayam dan marmut! menunjukkan perubahan panjang aksial mata dapat dipicu oleh depri"asi "isual seperti pembatasan lapangan pandang!. 2engan menggunakan teknik defokus optis dengan kacamata, terdapat kompensasi pada teknik tadi pada binatang percobaan anak ayam. $ingga kini, terdapat tiga mekanisme pemicuan secara "isual pada mata yang tampaknya mengubah posisi relatif retina dan menyebabkan kelainan refraksi? 2epri"asi yang menginduksi pertumbuhan lokal sklera deprivation-induced local scleral growth!,

2efokus positif yang menginduksi penebalan lokal koroid positive defocusinduced local choroidal thickening! 2efokus negatif yang menginduksi pertumbuhan sklera secara global negative defocus-induced global scleral growth! (( GEJALA KLINIK Aejala umum myopia antara lain? ' ' ' ' Mata kabur bila melihat jauh 5ering sakit kepala Menyipitkan mata bila melihat jauh squinting / narrowing lids! Lebih menyukai pekerjaan yang membutuhkan penglihatan dekat disbanding pekerjaan yang memerlukan penglihatan jauh *ada mata didapatkan? ' ' ' ' ' ' 8amera %kuli &nterior lebih dalam *upil biasanya lebih besar 5klera tipis @itreus lebih cair Cundus tigroid Myopic crescent pada pemeriksaan funduskopi (,()
(),(9

JENIS-JENIS MIOPIA MI%*I& &85I&L *ada miopia aksial kekuatan refraksi matanya normal. 8elengkungan kornea dan lensa dalam batas normal serta lensa berada dalam posisi normal. Damun diameter anterior'posteriornya memanjang. *ada jenis ini, mata biasanya lebih besar dibanding normal. MI%*I& 8<;@&G<;& 2ihubungkan dengan peningkatan kur"atura dari kornea atau salah satu / kedua permukaan lensa. *eningkatan kur"atura kornea tidak jarang terjadi, tapi biasanya lebih menjadi astigmat dibanding kelainan sferis. 5edikit de"iasi sering terjadi karena radius kornea normal sering ber"ariasi dalam batas / hingga =,7

mm, dan hal ini menjadi penting karena perbedaan ( mm memberi perubahan refraksi 6 2. 8asus peningkatan kur"atura kornea yang hebat hanya terjadi pada kondisi'kondisi seperti ectasias atau kornea konus. *eningkatan kur"atura lensa juga jarang terjadi. 8eadaan lenticonus anterior dan posterior terkait dengan miopia dengan derajat tinggi. 8ur"atura poermukaan lensa juga meningkat bila ligamentum suspensorium relaksasi, seperti yang terjadi pada spasme akomodasi atau pada keadaan yang ekstrim bila ligamen tadi ruptur dan pada dislokasi lensa. MI%*I& ID2:85 *ada keadaan ini, perubahan indeks refraksi pada akuos humor atau "itreus tidaklah begitu berpengaruh. 5ebaliknya, perubahan pada lensa akan menyebabkan miopia. &dalah memungkinkan bila penurunan indeks refraksi pada korteks lensa berperan dalam miopia diabetik. (,0,(9 PERUBAHAN FUNDUS PADA MIOPIA *embagian perubahan fundus berdasarkan pada lokasinya, yaitu pada polus posterior dan fundus perifer. 4lacharski membagi perubahan khorioretina pada miopia menjadi tipe' tipe? 4iomekanikH termasuk di dalamnya yaitu ? ' +LacBuer cracks,, di mana fraktur atau tears terjadi pada membrana 4ruch, ' 5tafiloma posterior Deo"askulerH terjadinya neo"askularisasi khoroid biasanya terjadi pada pasien tua. ;esolusinya tampak sebagai CuchIs spot. 2egeneratif? bermacam'macam perubahan degeneratif yang umum seperti? ' &trofi khorioretina ' 2egenerasi lattice ' 2egenerasi pavingstone *erubahan fundus pada polus posterior

%ptic 2isk Jrescent $al ini merupakan perubahan awal pada fundus miopia dan terjadi karena penarikan khoroid dan epitel pigmen, biasanya dari pinggir temporal saraf II ke arah sklera. Jurtin dan 8arlin menemukan optic disk crescent pada mata yang dengan panjang aksial )=,7 mm atau lebih. 8ebanyakan dalam bentuk temporal dan annular crescent. *enelitian lain menunjukkan bahwa lebar crescent berhubungan erat dengan derajat miopia.

%ptic 2isk Jrescent dikutip dari(6 5tafiloma posterior 5tafiloma posterior adalah ectasia ke arah belakang dari fundus, dengan ciri khas pucatnya daerah yang terkena dengan tepi yang jelas. Jurtin membagi stafiloma menjadi 7 tipe? I. 2aerah yang pucat termasuk optic disk dan makula, merupakan jenis yang paling umum. II. 2aerahnya cenderung melewati wilayah makula. III. 2aerah peripapil. I@. 2aerahnya meluas ke arah nasal dari optic disk. @. Gipe yang paling jarang dan terkait dengan fundus inferior dari optic disk. 5tafiloma posterior sering progresif dan menyebabkan hilangnya penglihatan.

5tafiloma posterior dikutip dari (6

LacBuer cracks 2ianggap sebagai ruptur linier yang sembuh pada kompleks epitel pigmen retina'membran 4ruch'koriokapiler, yang terdapat pada sekitar >1 mata miopia tinggi. 5ering berhubungan dengan stafiloma posterior dan sepertiganya terkait dengan neo"askuler membran. LacBuer cracks sering progresif hingga membentuk perubahan fundus lebih lanjut.

LacBuer cracks dikutip dari (6 &trofi 8orioretina Lebih sering tampak pada pasien muda, sebagai lesi kuning/putih kecil pada stafiloma posterior dan dekat dengan lacBuer cracks dan makula. Lama' kelamaan lesi yang kecil dapat menyatu menjadi area yang lebih besar. &trofi korioretina dapat disebabkan stretching dan penipisan epitel pigmen retina dan koroid saat mata membesar kemudian meluas ke sklera.

&trofi 8orioretina dikutip dari (6

C<D2<5 *:;IC:; &ncaman utama pada penglihatan mata miopia adalah ablasio retina, khususnya ablasio "itreus posterior posterior vitreous detachment / *@2! dan menyebabkan degenerasi retina, seperti degenerasi lattice, sering terjadi. 2egenerasi lattice merupakan area yang rawan akan penipisan retina. &kiba menyebutkan bahwa pada miopia tinggi, *@2 berkembang menurut umur dan derajat miopianya serta tampak lebih awal dibanding pada mata emetrop. 2egenerasi pigmen, yang terdiri atas penumpukan pigmen yang banyak pada ujung perifer retinadan degenerasi paving stone juga sering terjadi pada mata miopia. *roliferasi pigmen dan migrasi ;*: dari degenerasi pigmen dapat terjadi akibat traksi retina, sedangkan penipisan korioretina pada degenerasi pa"ing stone terjadi karena oklusi terlokalisasi dari sirkulasi koroid.(6 INTERVENSI PENCEGAHAN MIOPIA 8ebanyakan anak'anak myop hanya dengan miopia tingkat rendah hingga menengah, tapi beberapa akan tumbuh secara progresif menjadi miopia tinggi. Caktor resiko terjadinya hal tersebut antara lain faktor etnik, refraksi orangtua, dan tingkat progresi miopia. *ada anak'anak tersebut, inter"ensi harus diperhitungkan. *engontrolan miopia antara lain dengan? Fat 5ikloplegik

(-

4erdasarkan laporan penelitian, pemberian harian atropin dan cyclopentolate mengurangi tingkat progresi miopia pada anak'anak. Meskipun demikian, hal ini tidak sebanding dengan ketidaknyamanan, toksisitas dan resiko yang berkaitan dengan sikloplegia kronis. 5elain itu, penambahan lensa plus ukuran tinggi contoh? ),7- 2! diperlukan untuk melihat dekat karena inakti"asi otot silier. Meskipun progresi melambat selama terapi, efek jangka panjang tidak lebih dari (') 2. Lensa plus untuk melihat dekat :fekti"itas pemakaian lensa bifokus untuk mengontrol miopia pada anak'anak masih kontro"ersial, beberapa penelitian tidak menunjukkan reduksi progresi miopia yang bermakna namun ada juga penelitian yang menemukan bahwa pemakaian lensa bifokus dapat mengontrol miopia. <kuran adisi dekat yang efektif masih diperdebatkan. Lensa 8ontak ;igid Lensa kontak Rigid gas-permeable ;A*! dilaporkan efektif memperlambat tingkat progresi miopia pada anak'anak. *engontrolan miopia diyakini disebabkan karena perataan kornea. 5elama 9 tahun pemberian lensa kontak, ruang "itreus masih lanjut memanjang, hingga kontrol miopia dengan ;A* tidak mengurangi resiko berkembangnya sekuele miopia segmen posterior. 4ila pemakaian lensa kontak dihentikan muncul efek rebound seperti curamnya kembali korenea resteepening of the cornea! %rthokeratology adalah fitting terprogram dengan sejumlah seri lensa kontak selama periode beberapa minggu hingga beberapa bulan, guna meratakan kornea dan mengurangi miopia. 8ebanyakan pengurangan ini terjadi dalam >'6 bulan. Damun, perubahan kelainan refraksi menuju keadaan awal terjadi bila pasien berhenti memakai lensa kontak. Mekanisme pasti pemakaian ;A* untuk tujuan ini masih belum jelas. 4ila membaca atau melakukan kerja jarak dekat secara intensif, istirahatlah tiap 9- menit. 5elama istirahat, berdirilah dan memandang ke luar jendela. 4ila membaca, pertahankan jarak baca yang cukup dari buku. *encahayaan yang cukup untuk membaca.

((

4atasi waktu bila menonton tele"isi dan "ideo game. 2uduk 7'6 kaki dari tele"isi. 3enis'jenis inter"ensi lain seperti pemakaian "itamin, bedah sklera, obat penurun tekanan bola mata, teknik relaksasi mata, akupunktur. Damun, efekti"itasnya belum teruji dalam penelitian.(),(/

TERAPI 8ebutuhan mengkoreksi kelainan refraksi tergantung pada gejala pasien dan kebutuhan "isual. *asien'pasien dengan kelainan refraksi yang rendah dapat saja tidak membutuhkan pengkoreksian dan perubahan kecil pada koreksi refraksi pada pasien asimptomatis biasanya tidak direkomendasikan. *ilihan koreksi termasuk kaca mata, lensa kontak atau pembedahan. 8aca mata dengan lensa minus haruslah lebih diperhitungkan sebelum pemberian lensa kontak atau pembedahan. *embedahan dapat berupa *;8, Lasik, dan lain'lain ),7

()

You might also like