Professional Documents
Culture Documents
I. Pengertian
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah Pajak Negara yang dikenakan terhadap
bumi dan/atau bangunan berdasarkan Undang-undang nomor 12 Tahun 1985 tentang
Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor
12 Tahun 1994.
PBB adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak terutang
ditentukan oleh keadaan objek yaitu bumi/tanah dan/atau bangunan. Keadaan subyek
(siapa yang membayar) tidak ikut menentukan besarnya pajak.
Orang atau Badan yang menjadi Subjek PBB harus mendaftarkan Objek
Pajaknya ke Kantor Pelayanan PBB atau Kantor Penyuluhan Pajak yang wilayah
kerjanya meliputi letak objek tersebut, dengan menggunakan formulir Surat
Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) yang tersedia gratis di Kantor Pelayanan
PBB/Kantor Penyuluhan Pajak setempat.
Pajak yang terjadi setelah tanggal 1 Januari akan dikenakan pajak pada tahun
berikutnya.
Contoh : A menjual tanah kepada B pada tanggal 2 Januari 1996. Kewajiban PBB
Tahun 1996 masih menjadi tanggung jawab A. Sejak Tahun Pajak 1997
kewajiban PBB menjadi tanggung jawab B.
Pengertian & Arti Definisi Pajak Bumi dan
Bangunan / PBB - Info Pendaftaran, Tarif,
Pembayaran, Keberatan, Sanksi & Media SPPT
Sun, 06/05/2007 - 7:32pm — godam64
Objek Pajak Bumi Dan Bangunan / PBB adalah tanah dan atau bangunan. Subjek
Pajak Bumi Dan Bangunan / PBB adalah orang pribadi atau badan yang menikmati,
memanfaatkan atau memiliki obyek pajak berupa tanah dan atau bangunan tersebut
(Pemilik atau Penyewa).
Untuk memberitahukan besarnya pajak yang terutang terhadap suatu objek pajak
diterbitkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) yang diterbitkan setiap satu
tahun sekali pada bulan januari oleh KPPBB atau KPP Pratama. SPPT bisa diambil di
Kantor Kelurahan atau langsung di KP-PBB / KPP Pratama di tempat Objek Pajak
terletak.
Untuk membayar PBB harus mengikuti tata cara yang ada yaitu membawa langsung
SPPT PBB atau STTS tahun sebelumnya ke Bank yang dapat menerima pembayaran
PBB. Bisa juga membayar PBB dengan fasilitas pembayaran melalui ATM BCA dan BII
dengan memasukkan NOP dan tahun pajak. Pembayaran PBB tidak dapat dicicil atau
diangsur. Setelah membayar PBB mintalah tanda bukti telah membayar lunas PBB dari
Bank berupa STTS.
Apabila wajib pajak PBB tidak melunasi pembayaran PBB sesuai dengan batas waktu
yang telah ditetapkan maka wajib pajak dapat dikenai sanksi denda administrasi sebesar
2% perbulan maksimal selama 24 bulan berturut-turut atau total denda administrasi
sebesar 48%. Media pemberitahuan pajak yang terutang melewati batas waktu yang
terlah ditetapkan adalah dengan Surat Tagihan Pajak (STP). Jika dalam waktu 30 hari
setelah STP terbit belum ada pembayaran dari WP, maka dapat diterbitkan Surat Paksa
(SP) sesuai denngan pasal 13.