You are on page 1of 2

Nama NPM

: Jonathan Nainggolan : 1006694422

Tugas Review 1 Sejarah Cina Kontemporer Sumber : John King Fairbank, Merle Goldman, China A New History, Second ed.,

(London : Harvard University Press, 2006), hlm. 343-367 Era Pembangunan Republik Rakyat China (1949-1957) Kebangkitan Republik Rakyat China terpisah dari masyarakat China pada umumnya dimulai pada 8 tahun pertama yang dimulai pada tahun 1949 hingga tahun 1957. China mengubah karakteristiknya dari kerajaan menjadi Republik yang sosialis pada tahun 1949-1953 dimana ekonominya terkonsolidasi menjadi sosialis dan tahun 1953 hingga tahun 1957 dimana China mengejar ketertinggalan industrinya dari Uni Soviet. Pada periode tahun 1949 hingga tahun 1953, China menerapkan pertaniannya yang kolektif dan mengejar kemandirian pangan di dalam wilayahnya sendiri. Masyarakat yang sangat berpartisipasi dalam visi ini adalah para petani yang yang terlibat dalam penyediaan pangan dan karena karakteristik pertanian kolektif ini, petani menjadi komponen penting dalam pembangunan negara China sama seperti buruh di Uni Soviet. Dalam pembangunan pertanian China, hal yang sangat menarik dalam sosialis dan komunis China adalah pemberian faktor-faktor produksi kepada petanipetani yang dulunya tidak memiliki sawah menjadi pemilik sawah dan memegang kontribusi dalam memasok bulir-bulir padi kepada pemerintah. Dengan demikian bisa dikatakan dalam pembangunan Republik Rakyat China yang berpaham komunis ini, bukan posisi buruh yang relevan, tapi perjuangan petani yang menjadi aktor konflik antar kelas. Di dalam propagandanya selain adanya perjuangan dan pemberian hak lahan. Pembangunan China pada era tahun 1951-1952 juga mengkampanyekan slogan Tiga Anti yakni anti korupsi, anti pembuangan yang sia-sia, dan anti birokratisme. Partai Komunis China juga melancarkan kampanye berikutnya yang bernama Lima Anti yaitu anti suap, anti penghindaran pajak, anti pencurian aset negara, dan kecurangan tenaga kerja dan material serta anti pencurian terhadap intelejensi ekonomi. Pada pembangunan China era 1950-an, telah berkembang juga paham yang menandingi paham Komunis Stalin dan Lenin di Rusia yakni paham Mao Zedong. Paham Mao Zedong dalam era tahun 1950 juga telah melahirkan gerakan Anti Kanan yang banyak menewaskan para kaum intelektual dan juga para birokrat
1

yang dianggap bertentangan dengan kemajuan sosialis komunis China. Para intelektual dan birokrat tersebut dianggap mengejar kepentingan pribadi dan bertentangan dengan paham Marxisme. Hasil dari gerakan Kampanye Anti Kanan ini adalah semakin banyak para kaum intelektual yang berpendidikan terjun ke dalam partai dan menyebabkan jumlah kader-kader partai yang meningkat. Pada tahun 1947 terdapat anggota Partai Komunis China sebesar 2,7 juta dan menggelembung hingga angka 6,1 juta pada tahun 1953. Era pembangunan negara China, khususnya di bawah komando Mao Zedong telah banyak mengalami gejolak dan dianggap mengalami 20 tahun yang hilang karena adanya Revolusi Kebudayaan dan juga konflik politik yang berada dalam tubuh Partai Komunis China.

You might also like