Professional Documents
Culture Documents
Diponegoro, Semarang
Prasetiono
Fakultas
Teddy Hariyanto
Magister Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang
ABSTNACT
:inancialdisfress prediction is an essentialissue in finance. Especially in :nerging economies, predicting the future financial situation oif inOiviAuat :crporate entities is even mlre significant, bearing in mind the general *onomic turnmoil that can be caused by Dusiness failures, Foiowing this :iscrimination approach this study explores the usefulness o/ financial ratios n constructing the discriilnation models as an earty waring system. The z0os used in the models were compited from financial reporis of I l0 'Nonesian banks that listed in lndonesian Banking Directory. The result of nis /nvstigation show that financial ratios are significant witnin So/o for one par before failure and 10o/o for two years before faiture as bankruptcy vediction variable of a bank. Those ratios also explain thatassef quitity, ranagement earning pTwer and liquidity are the determines of the Nonesian banks banckru ptcy.
Jeptord :
rdikator Keuangan - Kesehatan Bank - Financial Drsfress Prediction
EDAHUIUAI{
O .\ \/
pgrb**
dibangkitkan untuk bekerja keras mengadakan ekspansi setelah bertahuntahun terpaksa menahan diri karena adanya ketentuan credit ceiting.Banyak
bank baru dibuka dan kantor cabang baru didirikan dalam waktu singkat baik bank nasional, campuran maupun asing. Jumlah bank pada tahun 1988 menurut laporan
Bank lndonesia adalah 1 1 1 bank dengan 1728 kantor dengan aneka status dan pada tahun 1994 sudah meningkat menjadi sekitar 240 dengan 6300 kantor bank. Dana yang berhasil dihimpun iuga meningkat dari Rp37,5 trilyun menjadi Rp1 70 trilyun pada 1gg4,
JURNAI BtSNtS
STRATEGT
-\
.:_.
MANFAAT INDIKATOR-INDIMTOR KEUANGAII DALAM PEMBENTUKAN MODEL PREDIKSI KONDISI KESEHATAN PERBANKAI{
kompetisi ini kadang menjurus ke arah yang negatif dan tidak jarang mengabaikan etika bisnis perbankan. Keberhasilan perbankan dalam menghimpun dana
masyarakat menyebabkan ekspansi kredit yang berlebihan sehingga meningkatkan suhu perekonomian. Akibat dari semua itu pada 28 Februari 1991 0toritas
menjatuhkan secara tajam Kualitas Aktiva Produktil (KAP) bank. Sebagai konsekuensinya, berdasarkan kebijakan Prudential Banking Pratices, bank wajib
mendadak wajib dibentuk itu. Kekurangan PPAP ini akan makin berlipat ganda apabila bank menyimpan
portofolio valas, sebagai akibat dari terjadinya depresiasi yang tajam pada nilai tukar rupiah.
Kekurangan pembentukan PPAP inilah yang pada
(BMPK), besaran minimum Capital Adequacy Ratio (CAR), jumlah cadangan penghapusan yang waiib
ian-keru
gi
yang negatil.
Tampaknya memang tidak ada lagi pilihan bagi pemerintah, kecuali harus melaksanakan tindakan
Krisis perbankan mulai dirasakan, pada pertengahan 1 990-an ketika penyakit-penyakit dunia
perbankan diketahui dalam berbagai bentuknya seperti
pelanggaran batas maksimum pemberian kredit sebagaimana yang terjadi pada bank-bank umum. Sejak kasus over ekspansif pemilik bank dalam
menjalankan usahanya diBank Summa sehingga bank
a. Jumlah Perbankan Nasional telah menurun dengan pesat dari 239 Bank pada tahun 1996, 208
bank pada tahun 1998 menjadi 162 bank pada pertengahan tahun 2000. Hal tersebut merupakan
akibat dari dilaksanakannya proses likuidasi 54 bank
ini dilikuidasi akhir tahun 1992, kasus korupsi Eddy Tansil di Bapindo, pemeringkatan internasional yang
rendah kepada Bank Danamon lndonesia, Bank Umum
penggabungan usaha empat bank persero, dua bank umum swasta nasionaldan dua bank umum eks bank
campuran, serta pendirian dua bank persero. b. Dari sisi kredit rupiah dan valas perbankan yang diberikan pada tahun 1999 telah menunjukkan
penurunan dibandingkan tahun 1998, namun kembali mengalami peningkatan pada triwulan I tahun 2000.
'ffiJuRriArBrsNrs STRATEG|
Tf,$IFI,r-
INO
]I-TII
':MBENTUKAN
bu'in?n
ij3:
iar
teriadi hampir diseluruh kelompok bank kecuali Penurunan terbesar terjadi pada kelompok BUSN <elompok bank persero. Studi mengenai sistem peringatan dini mengguna_
ra. rodel prediksi kepailitan sebenarnya telah banyak : i'-kan di Amerika serikat. Tradisi penelitian ini diawali
rtr
Dambolena dan Khoury (1990), Thomson (1991) ;a- :anyak lagi, bahkan hingga kini masih terus dilakukan.
';:l),
i*:agai
-'r:.ggunakan informasi keuangan (Neraca, laporan laba_ aliran kas dan sebagainya) yang dikeluarkan :r--sahaan, dan dengan menggunakan analisis rasio-i. keuangan untuk melakukan penilaian terhadap {,:::ratan perusahaan bahkan prediksi terhadap kinerja
'-;
dengan lebih baik kemungkinan pailitnya suatu perusahaan dibandingkan dengan model random walk (Schieder, 1981). Hasil penelitian tersebut mampu menunjukkan keeratan hubungan antara fenomena kesulitan keuangan perusahaan dengan rasio-rasio keuangan. Rasio-rasio keuangan juga mampu mengindikasikan kekuatan keuangan suatu perusahaa,
mi s ki p u n, r asi o - r as i o ke u an g an te rs e b ut me miliki kelemahan dalam hal metodenya yang bersilat univariat, namun kelemahan ini diatasi dengan
:8,--sahaan di masa depan, Hasil-hasil penelitian terdahulu Ba- nenunjukkan bahwa dengan analisis rasio keuangan
::
.
:"i.;z: diketahui kelemahan dan kekuatan perusahaan dari .::&r]g?nnya dan analisis rasio keuangan ini dapat
:-:,-
'iri?)
3erusahaan.
'i.::
Studi mengenai sistem peringatan dini menggumodel prediksi kepailitan masih sangat jarang
Beberapa penelitian yang berhasil
r i. -(art di lndonesia.
menggunakan metode multivariat diantaranya dengan menggunakan analisis diskriminan linear dan regresi logistik (Altman, 1g68; Ohlson 1gg0; Avianti, 1999). Berdasarkan hasil penelitian ter-
lt1:ria (1999), Mongid (1999), Aryati (1999), Witopo ';':':), 0urriyani (1999) dan Surifah (1ggg). Studi ini
*u
r:
1.
rur ; :tah u i indikator-indikato r domin an berupa rasio-rasio rs':,-tan yang memiliki kemampuan dalam menentukan {r::''tgkrutan suatu bank.; (2) Untuk mengetahui
2. 3. 4.
rlil{-:erikan temuan empiris tentang manfaat rasio {e-a-;an pada tingkat individual maupun pada tingkat
nc,.s:-k berupa modelperingatan dini dalam memprediksi
1i --!dn manfaat indikator-indikator keuangan dengan rr": <si kondisi kesehatan perbankan nasional; (3)
err;krutan
irr-:
<asikan.
fiudesis
rasio-rasio keuangan mempunyai hubungan yang
JURNAL BtSNtS
SIRATEG|
:::::::::ii:l:i::
.:iit:a:{
:::::
1.1 J
MANFAAT INDIKATOR.INDIKATOR TEUNMET DALAM PEMBENTUKAN MODEL PREDIKSI KONDISI KESEHATAN PERBANMT
5.
Terdapat hubungan antara probabilitas kegagalan suatu bank dan rasio-rasio keuangan yang
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini telah mengacu kepada beberapa penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang telah
dilakukan oleh misalnya Altman (1968), Wezel et al (1996), lndira dan Muljawan (1998), Machfoedz (1994), Wilopo (2000), Mongid (2000), Aryati (2000),
Surifah (1999), dan Avianti (1999). Sementara itu, yang membedakan penelitian ini
dr
kelompok didasarkan pada satu atau lebih vari Analisis diskriminan linear adalah suatu kombi untuk menemukan variabel yang dominan di
-1997
donesia. Periodisasi data penelitian yang mencakup data periode 1996 -1997 dipandang cukup mewakili kondisi perbankan di lndonesia pada saat itu dan
indikator-indikator keuangan perbankan pada periode
x<x*
menempatkan
umum yang beroperasi di lndonesia yaitu sebanyak 239 bank sampai dengan akhir tahun 1996 dan 222
bank sampai dengan akhirtahun 1997. Kemudian dari
1,
ffiiii
JURNAL BtsNts
$TRAIEGI
IXATOR.INDIKATOR KEUANGAN
MODEL PREDIKSI KONDISI KESEHATAN PERBANKAN
empiris sebelumnya
a,
Matrix)
iun
yang ditunjukkan sebagai variabel X1, X2, sebagai variabel independen, kemudian langsung
Pengujian ini adalah untuk membuktikan apakah posisi setiap variabel independen terpilih berada pada tingkatan yang sudah
tepat, dengan menggunakan paket program
SPSS dengan uji wilks's Lambda. Dalam kasus kebangkrutan bank, seandainya terdapat sebuah populasi G yang dibentuk
dari dua grup G1 (Bank yang tidak bangkrut) dan G2 (Bank yang bangkrut). Dua besaran
sampel n1 dan n2 dari G1 dan G2 secara berturut-turut. Sebuah set pengukuran variabel'dependen yang bei'isi rasio-rasio
keuangan yang ditarik dari G. Satu masalah yang dapat muncul adalah bagaiman akita
b)\
G2
(1)
l=
1,2,3,...k
selama keputusan untuk mendiskriminasikan individu suatu error (kesalahan) misklasifikasi tak dapat dielakkan yaitu
aturan untuk menugaskan satu individu bank untuk masuk ke grup G1 atau G2 ketika ia benar-benar milik grup G2 atau sebaliknya.
ffiasi
*Es
Tahap validasi dilakukan untuk memperoleh hasil matriRs, cuftingscore untuk menguji tepat pengelompokan sampel ke dalam kelompok dan tidak sukses. Untuk menguji hasil tersebut
Tabel
1
Kemungkinan misklasifikasi dapat digambarkan kedalam matrik yang biasa disebut confussion matrlx atau accuracy matrix.
Predicted
Variabel
Dependent
Total
Gagal Sehat
Misses (2)
Gagal
Hits
Actual
Sehat
Misses
nl
n2
(l)
Hits
Hits
Misses =
JURNAL BlsNts
STRATEGI
0A LAM
B E N
TU
i
d
Seandainya total peluang dari misklasifikasi, p, maka ia terdiri dari 2 komponen yaitu:
p1
dependen adalah variabel binary. Output dari Logit akan menghasilkan suatu nilai peluang bagi
sebenarnya gagal. Hal tersebut merupakan misses (2) atau disebut kesalahan tipe ll
b.
Regresi Logistik digunakan karena Hait at (1995), menyatakan bahwa Regresi Logistik lebih I
daripada analisis diskriminan, karena pertama diskriminan mengandalkan pada ketelitian
Pengujian ini digunakan untuk membuktikan apakah pengelompokan data rasio keuangan dalam kelompok sukses dan tidak sukses itu sudah benar. Rumus yang dipakai adalah (Hair et al 1g9S):
asumsi normalitas multivariat dan kesamaan vari kovarian matrik semua kelompok, dimana situasi i
Zcu =
NAZA+ NBZB
NA+ NB
(2)
Dimana
Zcu
ZB
minan
... X18, yang kemudian langsung dibuat prediksi melalui mekanisme stepwrse se
ditunjukkan pada gambar berikut Gambar metode Logit analisis
Pada penelitian ini, hubungan antar vari menggunakan Regresi Logistik ditunjukkan oleh ra$ rasio keuangan sebagai variabel independen X1,
= canonical correlation) digunakan untuk mengukur hubungan antara variabel independen dengan fungsi
diskriminannya. Jika koefisien korelasinya tinggi
berarti menunjukkan hubungan yang erat antara lungsi
variabel bebas dapat dilakukan melalui penggunaan nilai F partial, dimana nilai F yang besar menunjukkan
adanya tingkat signifikansi yang tinggi.
lf
JURIAL
BTSNTS
STRATEGI
ilNff'
TOIKATOR.INDIKATOR KEUANGAN
KESEHATAN PERBANKAN
X8
x10
p=
1
$narna
x12
x14
(3)
= = = =
+
Q
e(to+B,X,+...+8,,X,,)
emiten
:p = = Bo = Br = 4=
x17
lil:x#ili;l:lffifl
rasional.
Model regresi logistik menghasilkan nilai peluang rcEagalan suatu bank. Apabila nilai peluang kegagalan
mk
lebih besar dari 0.5 maka bank diprediksi gagal, sebaliknya, jika nilai probabilitas kegagalan bank
itu
Aset, Manajemen, Earning Power dan Likuiditas. Sementara untuk model 2 tahun sebelum
gagal, indikator-indikator yang membentuk model
-0.971X5
+ 0.641X7+ 0.381X17...........(b)
Nilai klasifikasi Rasio AkumulasiCadangan Penghapusan Asetfl'otal Aset Rasio Aset Utilization Loan to Deposit Ratio
ke u an
gan
Dimana:
# '
X5 = X7 =
X17
Z =
nilai klasifikasi. Jika nilai klasifikasi lebih kecil dari 0 (nol ) maka bank tersebut diprediksikan ke dalam
Berdasarkan analisis pembentukan model prediksi Model DL 2 dihasilkan 3 rasio keuangan dimana ketiga rasio tersebut termasuk kedalam
kelompok Kualitas Aset (X5), Manajemen (X7)dan
Likuiditas (X17). Dalam model prediksi Model DL 2 yang telah terbentuk ini menunjukkan bahwa
prediksi kebangkrutan suatu bank dipengaruhi oleh Kualitas Aset, kualitas Manajemen dan Likuiditas bank tersebut.
0.672 X12
Dimana:
2,
Z = X4 =
Pr ob(Y = 0) =
I+
eF23.47
l7)
JURNAL BlsNls
STRATEGI
i:ilt#jif:
ff+:i$i:ii
MANFAAT INDIKATOR.INDIKATOR KEUANGAI DALAM PEMBENTUKAN MODEL PREDIKSI KONDISI KESEHATAN PERBANIGI.
dimana
P =
X4 = X8 =
X10
Tabel 2.
Perbandingan Kekuatan Klasifikasi Masing-masing
Model
Periode
= = =
Model
Data
MDL
fuli
Vo Vo
MRL
Validasi Silang
X13 X17
l Tahun
2Tahun
to deposit ratio
8t.8
71.8
76.4Vo 68.2
Vo
M55
79.@
VO
Vo
Berdasarkan analisis pembentukan model prediksi Model RL 1 dihasilkan 5 rasio keuangan dimana kelima rasio tersebut termasuk kedalam kelompok Kualitas Aset (X4), Manajemen (X8, dan
X10), Earning Power (X13)dan Likuiditas (X17). Datam
Sumber: Datadiolah
Berdasarkan tabel
diatas mengenai
model prediksi Model RL1 yang telah terbentuk ini menunjukkan bahwa prediksi keban gkrutan suatu bank dipengaruhi oleh Kualitas Aset, Manajemen, Earning Power dan Likuiditas bank tersebut.
perbandingan kekuatan klasifikasi dari masin g-masing model, dapat dilihat bahwa ketepatan prediksi model
Sementara
yang
saat kegagalannya.
' -
D_
I
1
Sementara persentase
+e(t6.t46ur+gzooxs:
dimana:
X5 =
X8
P = Probabilitasterjadinya
aseV total aset
konsisten dengan penelitian sebelumnya tentang prediksi kebangkrutan suatu perusahaan (Altman 1968,Ohlson, 1980, Avianti lggS) Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil analisis diskriminan maupun
x10
x15
x17
dinyatakan bahwa hipotesis I ditolak, ariinya kebangkrutan suatu bank tidak secara nyata
tergantung oleh kekuatan modal suatu bank. Hal ini
dan X10), Kemampuan Mencetak Laba (XlS) dan Likuiditas (X17). Dalam modet prediksi Model RL2
yang telah terbentuk ini menunjukkan bahwa prediksi
kebangkrutan suatu bank dipengaruhi oleh Kuatitas Aset, Manajemen, Kemampuan mencetak laba dan Likuiditas bank tersebut.
li**.lii+
JURNAT B|SNIS
STRATEGT
IIE
I1t
snilt
berupa rasio-rasio keuangan sebagai mgukur kekuatan manajemen suatu bank 4 model yang dibentuk. Rasio-rasio Ilseilrt adalah X7, X8 dan X10.
lillt
indikator
proxy
g,
bank tidak terlikuidasi. dan rata-rata rasio keuangan CAMEL dapat digunakan sebagai alat prediksi terlikuidasinya suatu bank dua tahun sebelum bank tersebut terlikuidasi. Model yang dibentuk dengan menggunakan
qukur
tldam 4 model
hasarkan
trsebut adalah X12, X1g, X14 dan X15, hasil analisis diskriminan maupun btistik dinyatakan bahwa hipotesis V diterima,
suatu bank secara nyata tergantung
a.
IhrBkutan
hlangan
(Earning
rDk
suatu bank. Hal ini dibuktikan bahwa ada berupa rasio-rasio keuangan sebagai mengukur kekuatan likuiditas suatu bank
2)
3) 4)
5) 6) b.
lbsi
del
Ddel
STan metode Multivariat Diskriminan Linear dan Egesi Logistik membuktikan bahwa indikator-
2,
3.
to Deposit
Ratio (Likuiditas)
trsebut ternyata signilikan pada taraf 5% untuk ;Ediksi 1 tahun sebelum bangkrut dan signifikan taral 10% untuk prediksi 2 tahun sebelum
l&
tsrgkut.
a,
rr&l-model
bd
yang dibuat menunjukkan bahwa secara permodelan modelyang memenuhi konsep dan
JURNAI BtSNts
1) Rasio
SIRAIEGT
pendapatan bunga
dalam penyelesaian/hasil
ffi
is+f:is{+r::
?)
4)
3) Rasio
biaya operasional/Fen-
keterkaitan antara indikator-i tersebut dengan kebangkrutan bank. Kesimpulan ini diuji dengan
penghitungan kekuatan klasilikasi data asli dan data leave one out
5)
b.
1) Rasio akumulasi
(Kualitas Aset)
cadangan
m
(1
4l
5.
PoweQ
5) Loan to Deposit
ratio (Likuiditas)
klasilikasi sebesar 63.09% untuk DL2 dan 77.27% untuk Model RL2.
9.
kebangkrutan bank untuk satu tahun maupun dua tahun yang akan datang.
Dengan demikian H1 ditolak. Sedangkan
lndonesia. Kelemahan-kelemahan
6.
Model Prediksi kebangkrutan untuk 1 (satu) dan 2 (dua) tahun sebelum bangkrut memiliki perbedaan dalam indikator-indikator keuangan dominan yang membentuknya. Kesimpulan ini dibuktikan dengan model-model yang
terbentuk dengan menggunakan analisis
ilikuid akibat faktor panik. Sementan kualitas aset yang buruk pada nasional menjadi 'semakin buruk
liquidity cruncD tersebut dan negatif terhadap profitabilitas bank
diskriminan linear dan regresi logistik untuk periode 1 (satu) dan 2 (dua)tahun sebelum bangkrut memiliki variabelvariabel independen (indikator-indikator keuangan) yang berbeda.
7.
JURI'IALBISNISSTRAIEGI
Vot. 10/Desember/fh.
itulah banyak bank-bank di lndonesia yang secara fundamental telah gagal hingg akini
masih tetap beroperasi. Sebab secara empiris
1.
2,
akuntan publik. Data yang dugunakan dalam penelitian ini dibatasi hanya pada laporan keuangan yang diterbitkan untuk publik sehingga tidak bisa menjangkau aspek manajemen seperti yang dilakukan Bank lndonesia dalam melakukan
Teoritis
hnelitian ini konsisten dengan hasil penelitian a yang mengatakan bahwa, model yang
berdasarkan i nd ikator-i n dikator keuan g an berupa keuangan dapat berfungsi sebagai alat untuk peringatan
ikepailitan secara dini (Martin 1977), Modet d i ni diharapkan d apat me mp erli hatkan kegagalan di masa yang akan datang yang
oleh fungsi variabel-variabel laporan keuangan
3.
dilihat apakah ada atau tidak rekayasa laporan keuangan dan kemungkinan terjadinya praktek "window dressing",
semua laporan keuangan dianggap benar. Juga tidak dibedakan besar kecilnya suatu bank ( size effect), tidak dipisahkan antara perusahaan yang sudah go public dengan yang belum, bank umum devisa atau bank
1977).
Penelitian ini juga mendukung hasil penelitianyang lain yaitu bahwa penggunaan rasio-rasio
sebagai indikator untuk memprediksi kepailitan
dan sebagai masukan untuk pembuatan
pediksi kepailitan (Dambolena & Khoury, 1980; 1968; Beaver 1966/1968; Ohlson 1980)
karena rasio-rasio keuangan mempunyai
yang erat dengan fenomena kesulitan keuangan
4. 5,
i dengan
bank dalam penelitian ini bias, apakah disebabkan oleh krisis ekonomi ataukah disebabkan oleh kinerja manajemen yang
pusahaan dibandingkan dengan model random (Schieder, 1981). Hasil penelitian ini mampu
kan keeratan hubungan antara fenomena
keuangan perusahaan dengan rasio-rasio
lEr
1.
berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan
STRATEGI
,-o@IQ\'
2.
Penelitian mendatang hendaknya menggukan lebih banyak variasi pada variabel independen
3.
suku bunga, serta pemenuhan ketentuanketentuan kesehatan bank seperti misalnya NOP
dan BMPK.
"*{ffi,,.#*JURNAT Brsifis
STRATEGI
o vot.
10 /Desember/Th. vil/2002
DAFTAR PUSTAKA
Edward 1., 'Financial Ratio, Discriminant Analysis and The Prediction of Corporate Bankrupt cy",The Journal of Finance, 1 968, hal. 589-609.
&ham,
Nancy SriJulianti., 'Analisis Keuangan Perusahaan Perbankan Periode Sebelum dan Sesudah Tahun 1997', Iesis Program Pasca Sarjana Magister Manaiemen Universitas Diponegoro,2000.
I,
Xasyu
Komputindo, 1999
ftili,
Titik., dan Manao, Hekinus., "Rasio Keuangan Sebagai Prediktor Bank Bermasalah di lndonesia". Simposium Nasional Akuntansi - Ikatan Akuntan lndonesia, 2000, hal27-44
Fli, llya., Melaca? Kepailitan, Kontan No. 23, Th lV 6 Maret 2000 hal. 24 If hdonesia, Laporan Tahunan Bank Indonesia 1gg7,1998
Laporan Tahunan BanR lndonesia 1998,1 999 Laporan Tahunan Bank lndonesia lggg,2000
Laporan Yahunan Bank Indonesia 20A0, 2001 Direktori Perbankan lndonesia tgg|, 1 998 Direffiort Perbankan lndonesia 1 ggg, 2000
, Anies S., dan Hartoto, Muji., "Meramalkan Kebangkrutan Perusahaan November-Desember, 1 995, hal 67-81
Publik', Manajemen,
Wlliam H., "Financial Ratio as Predictors of Failure" , Joumal ol Accounting Research, 1966, hal. 71-1 1 1.
Andrew A.., dan Zimmerman, Jerold., "Efficient and 0pportunistic Choices of Accounting Procedures: Corporate Control Contest,'The Accaunting Review,Vol.69 No.4 0ktober 1994, hal.539-566.
lsmael G., dan Khoury, "Ratio Stability and Corporate Failure',The ,loarnal of Finance, Vol.
bfr,
JURNAT BISNTS
STRAIEoI
r Laba : S Hartono, Jogiyanto., Zainuddin, 'Manfaat Rasio Keuangan dalam Memprediksi Pertumbuhan Sua0r Jurnal I Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yaflg Terdaftar di Bursa Efek Jakarta",, Jurnal Akuntansi lndonesia,vol2, No.1 Januari 1999, hal 66-90
Hair, Jr., Joseph
niil
Data Analpb Rolph E. Anderson, Ronald L. Tatman, and William C. Black, Multivariate DaIa Anat with Reading, Fifth Edition, New York: Mac millan Publishing Company, 1995.
lhalauq John Joi., Bangunan Teori, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, 1985
lnfobank,Eating 215 BanR, Edisi No. 226lJuni 1998 Volume M, 1998 Rating 162 Bank, Edisi No, 251/Juli 2000 Volume xxll , 2000 n, Novemt Kertopati, S., "Etika Perbankan Dalam Bisnis Perbankan Nasional", Pengembangan Perhanftan, November Desember 1994
Kiswara, Endhang, "lndikasi Keberadaan Unsur Manajemen Laba (Earning Management): dalam lalam Lap Laporan Keuangan Perusahaan Publik', Iesis $-2, Program Pasca Saranala, Universltas Gadlah M Mada,
1
999.
.586. Koch, Bruces, "lncome Smoothing; An Experiment", Accauntlng Review,July 1981, hal. 574-5S6. Machfoedz dan Payamta., "Evaluasi Kinerja Perusahaan Perbankan Sebelum dan Sesudah Menjadi Perusahaan adi Perusa Publik di BEJ', Kelola, No. 20/Vlll/1999, hal. 54-69. Machfoedz, Mas'ud, 'Financial Ratio Analysis and The Prediction of Earnings Changes in lndonesia" nesia',, Kc Kelola, No. 7/111/1994, hal. 11 4-137 .
Makridakis, Spyros., Wheelwright, Steven C., dan McGee, Victor E., Metode dan Aplikasi Peramalan, ramalan,Edisi kedua, 1993, Erlangga. Mongid, Abdul., 'Accounting Data and Bank Future Failure : A Model For lndonesia", $imposium slun lllasr llasional Akunlansi - lkatan Akuntan lndonesia,2000, hal 1-26
Muliawan, Dadang., dan Indira, "Memprediksi Kondisi Perbankan Melalui Pendekatan Solvency Secara lcara Dina Dinamis', Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, September 1 998
Muljono, Teguh Pudjo, Analisa laporan Keuangan Untu| Perbankan, Edisi revisi 1999 cetakan kan O, 6, . Ja Jakarte Jakarta Djambatan, 1999. Muljono, Teguh Pudjo., Bank Budgeting Prolit Planning Control, Edisi I Cetakan. l, BPFE Yogyakarta, yakarta,1996 1
Neill, John D, Susan G. Pourchiau dan Thomas F Sheefel 'Accounting Method Choice and lPO Valua Valuation" Accounting Horizon, September 1995, hal, 68-80 Ohlson, James A., "Financial Ratios and the Probabilistic Prediction of Bankruptcy", Journal Research Vol. 18 No. 1 Spring 1980 , hal, 512-533 Pankotfdan Virgil,
ol Accountlng Accou
'0n
279,1970.
trr
JURNAL ErSNtS
SIRATEGI
rqrtampuan Laba dan Arus Kas dalam Memprediksi Laba dan Arus Kas perusahaan I Go publik di lbnesia, Iesis 52, Program pasca garjana
ililm,1996.
LDttgku Nuzulul., "lndikasi Potensial Menuiu Bank Survival MelaluiAnalisis Rasio Keuangan : Model -FgesifogistikTrikotomi" ,$impasiun NasionatAkuntansi- tkatan Akantanlndonesii,2000, hal
619650
Ian
R., Financial Ac.counting Theory, Prentice-Hall lnternational, A ,simon & Schuster Company, lJpper Saddle, River, New Jersey, 1gg7, hal.3g-3g
, Ulis., "Penilaian Kesehatan Bank oleh Bank lndonesia dan Manajemen Laba dalam perbankan,,, llesis 52, Progran Pasca Sarjana,llGM,lggg.
of
Joseph F , Commerciat Bank Financiat Management in the linancial service lndustry,fourth edition McMillan, 1992.
Michael "F., dan Dahl, Drew., "Prompt Corrective Action and Bank Eflorts undercapitalization", Journal of Banking and Finance 1g (1ggs), hal225-243.
to Recover
From
IS-,'Communication and lncome Smoothing Through Accounting Method Choice", Managenent Science, June 1 990, hal-704-723.
'Rasio Keuangan SebagaiAlat Prediksi Kegagalan Suatu Bank", Itleslb 52, Program pasca Sarjana, uGM,1 ggg,
,
A., 'Debt-Covenant Violation and Managers Accounting Responsesn, Journal Economics 1 994, hal. 281 -308.
of Accounting and
'Predicting Bank Failure in 1980's". Econonic Review, Second 0uarter-1gg1, hal. 1T-26,
,
Brett., Sheriden, Titman., dan Newman, Paul., 'An Explanation for Accounting lncome Smgothing",
Journal of Accounting Research, lgBB, hal. 127-143. ]fusein., Research Method in Finance and Banking, Jakarta Business Research Center, PT Gramedia
Pustaka Utama Jakarta, 2000.
llichiel van., Back,.Ba1br9,, Laitinen, Teija., dan Sere, Kaisa.,'Choosing Bankruptcy predictors Using Discriminant Analysis, Logit Analysis and Genetic Algorithm s" ,Turku Centre lor iompater Sctenci
Technical Report Na.40, September 1996, hal 1-18
Kebangkrutan Bank", Simposium Nasionat Akantansl .Prgdiks-i hal 44-64
JURNAI BtSNtS
2000,
STnATEG|
Whalen dan Thomson., "Using Financial Data to ldentify Changes in Bank Cond16n', Economle Second 0uarter, 1988, hal. 17-26. Zainuddin, 'Manfaat Rasio Keuangan dalah Memprediksi Pertumbuhan Laba: Suatu Studi Empiris Perusahaan Perbankan yang Terdapat di Bursa Efek Jakarta", Ifesls 52, prognn hsca Sa UGM,Yogyakarta, 1998.
Takaria, Matias, "Analisis Kineria Bank swasta dikaitkan dengan ketentuan penyediaan modal minimum ,l urnal AkuntansilFE Untar/th ly01 /1 998 Zuhroh, Diana, "Faktor-faktor yang Mendorong Perataan Laba pada Perusahaan Publik lndonesia", Progran Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta, 1gg6.
Iltasis