You are on page 1of 44

PENILAIAN AUTENTIK DALAM PROSES DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Drs. H. Husni El Hilali, M.Pd

Definisi
1. Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 2. Istilah Assessment merupakan sinonim dari penilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi. 3. Istilah autentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel. 4. Secara konseptual penilaian autentik lebih bermakna secara signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda terstandar sekali pun. 5. Ketika menerapkan penilaian autentik untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah.

Penilaian Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013


1. Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. 2. Penilaian tersebut mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. 3. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih autentik. 4. Penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan tematik terpadu dalam pembejajaran, khususnya jenjang sekolah dasar atau untuk mata pelajaran yang sesuai.

5. Penilaian autentik sering dikontradiksikan dengan penilaian yang menggunakan standar tes berbasis norma, pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, atau membuat jawaban singkat.
6. Tentu saja, pola penilaian seperti ini tidak diantikan dalam proses pembelajaran, karena memang lazim digunakan dan memperoleh legitimasi secara akademik. 7. Penilaian autentik dapat dibuat oleh guru sendiri, guru secara tim, atau guru bekerja sama dengan peserta didik. 8. Dalam penilaian autentik, seringkali pelibatan siswa sangat penting. Asumsinya, peserta didik dapat melakukan aktivitas belajar lebih baik ketika mereka tahu bagaimana akan dinilai.

9. Peserta didik diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri dalam rangka meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan pembelajaran serta mendorong kemampuan belajar yang lebih tinggi. 10. Pada penilaian autentik guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, kajian keilmuan, dan pengalaman yang diperoleh dari luar sekolah.
11. Penilaian autentik mencoba menggabungkan kegiatan guru mengajar, kegiatan siswa belajar, motivasi dan keterlibatan peserta didik, serta keterampilan belajar. 12. Karena penilaian itu merupakan bagian dari proses pembelajaran, guru dan peserta didik berbagi pemahaman tentang kriteria kinerja.

13. Dalam beberapa kasus, peserta didik bahkan berkontribusi untuk mendefinisikan harapan atas tugas-tugas yang harus mereka lakukan. 14. Penilaian autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik, karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek. 15. Penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya. 16. Atas dasar itu, guru dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan remedial harus dilakukan.

Penilaian dan Autentik dan Pembelajaran Autentik


1. Penilaian autentik mengharuskan pembelajaran yang autentik pula. 2. Menurut Ormiston, belajar autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang diperlukan dalam kenyataannya di luar sekolah. 3. Penilaian autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian. Pertama, pengukuran langsung keterampilan peserta didik yang berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikan seperti kesuksesan di tempat kerja. Kedua, penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks. Ketiga, analisis proses yang digunakan untuk menghasilkan respon peserta didik atas perolehan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang ada.

4. Penilaian autentik akan bermakna bagi guru untuk menentukan cara-cara terbaik agar semua siswa dapat mencapai hasil akhir, meski dengan satuan waktu yang berbeda. 5. Konstruksi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dicapai melalui penyelesaian tugas di mana peserta didik telah memainkan peran aktif dan kreatif. 6. Keterlibatan peserta didik dalam melaksanakan tugas sangat bermakna bagi perkembangan pribadi mereka.

7. Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan pendekatan scientific, memahami aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang ada di luar sekolah.
8. Guru dan peserta didik memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi. Peserta didik pun tahu apa yang mereka ingin pelajari, memiliki parameter waktu yang fleksibel, dan bertanggungjawab untuk tetap pada tugas. 9. Penilaian autentik pun mendorong peserta didik mengkonstruksi, mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi informasi untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru.

Pada pembelajaran autentik, guru harus menjadi guru autentik. Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada penilaian. Untuk bisa melaksanakan pembelajaran autentik, guru harus memenuhi kriteria tertentu: 1. Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta desain pembelajaran. 2. Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan mereka sebelumnya dengan cara mengajukan pertanyaan dan menyediakan sumber daya memadai bagi peserta didik untuk melakukan akuisisi pengetahuan. 3. Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan pemahaman peserta didik. 4. Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar peserta didik dapat diperluas dengan menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah.

Jenis-jenis Penilaian Autentik 1. 2. 3. 4. Penilaian Kinerja Penilaian Proyek Penilaian Portofolio Penilaian Tertulis

1. Penilaian Kinerja
Penilaian autentik sebisa mungkin melibatkan parsisipasi peserta didik, khususnya dalam proses dan aspek-aspek yang akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan meminta para peserta didik menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas yang akan mereka gunakan untuk menentukan kriteria penyelesaiannya. Berikut ini cara merekam hasil penilaian berbasis kinerja. 1. Daftar cek (checklist). 2. Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records). 3. Skala penilaian (rating scale). 4. Memori atau ingatan (memory approach).

2. Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Berikut ini tiga hal yang perlu diperhatian guru dalam penilaian proyek. 1. Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan. 2. Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik. 3. Keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.

3. Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.

Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini. 1. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio. 2. Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat. 3. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran. 4. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya. 5. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu. 6. Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio yang dihasilkan. 7. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.

4. Penilaian Tertulis
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehensif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.

ALUR KEGIATAN
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK

ALUR KEGIATAN
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK

Kegiatan Interaktif

Diskusi Kelompok 30 menit

Paparan Materi 20 menit

10 menit

Step #1 Kegiatan Interaktif: Menyamakan persepsi tentang jenis dan bentuk penilaian autentik.

Step #2 Diskusi Kelompok Diskusi materi Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar

Step #3 Paparan Materi Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar dengan menggunakan bahan tayang PPT2.3 Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada Pembelajaran dengan menggunakan bahan tayang PPT-2.3/3.2.

Penilaian Autentik
Penilaian autentik adalah suatu penilaian belajar yang merujuk pada situasi atau konteks dunia nyata, yang memerlukan berbagai macam pendekatan untuk memecahkan masalah yang memberikan kemungkinan bahwa satu masalah bisa mempunyai lebih dari satu macam pemecahan.

Dalam suatu proses pembelajaran, penilaian autentik mengukur, memonitor dan menilai semua aspek hasil belajar (yang tercakup dalam domain kognitif, afektif, dan psikomotor), baik yang tampak sebagai hasil akhir dari suatu proses pembelajaran, maupun berupa perubahan dan perkembangan aktivitas, dan perolehan belajar selama proses pembelajaran didalam kelas maupun diluar kelas.

Pelaksanaan penilaian autentik menggunakan format yang memungkinkan siswa untuk menyelesaikan suatu tugas atau mendemonstrasikan suatu performasi dalam memecahkan suatu masalah. Format penilaian ini dapat berupa : a. tes yang menghadirkan benda atau kejadian asli ke hadapan siswa (hands-on penilaian), b. tugas (tugas ketrampilan, tugas investigasi sederhana dan tugas investigasi terintegrasi), c. format rekaman kegiatan belajar siswa (misalnya : portofolio, interview, daftar cek, dan presentasi).

(Lanj)

CONTOH PENERAPAN DAN INSTRUMEN PENILAIAN DALAM PROSES DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAI dan BP
Lembar Pengamatan Proses Lembar Kegiatan Diskusi

Tema: Menceritakan kisah keteladanan Nabi Adam a.s.


Aspek Pengamatan

No.

Nama Siswa

Kerja sama

MengMenghar komunika-gai Toleransi Keaktifan sikan penpendapat dapat teman

Jumlah Skor

Nilai

Ket.

Keterangan Skor : Masing-masing kolom diisi dengan kriteria 4 = Baik Sekali 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang

Skor perolehan Nilai = Skor Maksimal Kriteria Nilai A = 80 100 B = 70 79 C = 60 69 D = 60 X 100 : : : : Baik Sekali Baik Cukup Kurang

Lembar Penilaian Presentasi


Tema: Menceritakan kisah keteladanan Nabi Adam a.s.

Aspek Penilaian
No. Nama Siswa Komuni kasi Sistemati Gesture Jumlah Wawa Kebera ka dan Skor Antusias penyam san nian penamp paian ilan Nilai Ket.

Keterangan Skor : Masing-masing kolom diisi dengan kriteria 4 = Baik Sekali 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang

Skor perolehan Nilai = Skor Maksimal Kriteria Nilai A = 80 100 B = 70 79 C = 60 69 D = 60 X 100 : : : : Baik Sekali Baik Cukup Kurang

Contoh Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa


KD : Melaksanakan shalat dan kegiatan agama yang dianutnya di sekitar rumahnya melalui pengamatan Tema : Melaksanakan salat Nama : .
No ASPEK PERILAKU 4 KATEGORI 3 2 1 KET

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Shalat berjamaah di sekolah Shalat berjamaah di rumah Shalat berjamaah di masjid/mushalla Datang sebelum shalat dilaksanakan Berpakaian pantas dan rapi Melaksanakan rukun shalat dengan tertib Jumlah Skor Nilai
4 = Sangat Baik/Selalu 3 = Baik/Sering 2 = Cukup/Kadang-kadang 1 = Kurang/Tidak Pernah

Keterangan

Contoh Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa


KD : Melaksanakan shalat dan kegiatan agama yang dianutnya di sekitar rumahnya melalui pengamatan Tema : Melaksanakan shalat Nama : .
No ASPEK PERILAKU 4 KATEGORI 3 2 1 KET

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Shalat berjamaah di sekolah Shalat berjamaah di rumah Shalat berjamaah di masjid/mushalla Datang sebelum shalat dilaksanakan Berpakaian pantas dan rapi Melaksanakan rukun shalat dengan tertib Jumlah Skor Nilai

Keterangan 4 = Sangat Baik/Selalu 3 = Baik/Sering 2 = Cukup/Kadang-kadang 1 = Kurang/Tidak Pernah

PENGERTIAN EVALUASI

1. Evaluation (Peniliaian) 2. Measurement (Pengukuran) 3. Assesment (Penaksiran) 4. Penilaian Formatif dan Sumatif

5. Penilaian Norma Relatif dan Absolut


6. Penilaian Skala

TUJUAN EVALUASI

RUANG LINGKUP EVALUASI

A. Scope Umum (Pendidikan)

1. 2. 3. 4.

Tes Sikap Tes Hubungan Sosial Tes Intelegensi Tes Bakat dan Minat

B. Scope Khusus: - Tes Hasil Belajar

LANGKAH-LANGKAH PENILAIAN
1. LANGKAH PERENCANAAN:
Langkah Perencanaan Umum Langkah Perencanaan Khsusus

2. LANGKAH PELAKSANAAN: Pengumpulan Data

Verifikasi Data
Analisis Data Interpretasi Data

PERENCANAAN UMUM (Bagi Lembaga)

1. KESIAPAN GURU
2. KESIAPAN PROGRAM EVALUASI 3. KESIAPAN PELAKSANAANNYA

PERENCANAAN KHUSUS (Bagi Guru)


1. MERUMUSKAN TUJUAN BELAJAR: Kecerdasan (Kognitif)

Kepribadian (Apektif)
Keterampilan (Psikomotor) 2. MENETAPKAN SASARAN (SOAL):

3. MENETAPKAN METODA
4. MENYIAPKAN INSTRUMEN Bila Non-Tes; Menyiapkan Perlengkapan yang diperlukan Bila Tes: Menyiapkan Item/Soal

METODA NON-TES
METODA NON-TES TERDIRI DARI MACAM/BENTUK:

Observasi
Interview Studi Kasus

Chek-List
Inventori Skala

SosioMetrik

METODA TES
METODA TES TERDIRI DARI MACAM/BENTUK: 1. Berdasar Jumlah Peserta Tes: Tes Individual Tes Kelompok 2. Berdasar Penyusunannya: Tes Buatan Guru/Intern Tes Buatan Guru/Orang Lain Tes Standart
3. Berdasar Bentuk Jawabannya: Tes Tindak (Performance Tes) Tes Verbal (Oral Tes): Bisa Lisan, Bisa Tulisan

METODA TES (Lanjutan)


4. Berdasar Bentuk Pertanyaan: Tes Obyektif o Pengertian Tes Obyektif o Kebaikan dan Kelemahannya o Macam/Type Tes Obyektif - Type True-False - Type Choice - Type Matching - Type Completion Tes Essay (Uraian) Pengertian Essay Kebaikan dan Kelemahan Menyusun Item Essay

MENYIAPKAN TES HASIL BELAJAR


1. Membuat Analisis Rasional (Blue Print/Lay Out): Mengetahui Scope Materi/Dengan LO-nya Menetapkan Proporsi Jumlah Item Klasifikasi Sasaran/Lihat LO-any Memilih Type Tes y ang Digunakan Membuat Analisis Rasional (Blue Print/Lay Out): Teknik Per-LO-nya/Lengkap Sortir LO-nya Waktu Menilai Soal: Pada Persiapan Mengajar Pada Waktu Mengajar (Menggunakan/Coding) Pada Menjelang Ujian Menata Soal: Ada Formasi/Scope-Materi Ada Taraf Kesukaran?Squence-Materi Ada Dampak Psikologis Item/Bagi Anak: Perbandingan Item: MUDAH : SEDANG : SULIT = 3 : 5 : 2 Disusun: 3 : 2 : 5 atau 5 : 2 : 3

2.

3.

4.

MENETAPKAN SKOR (SCORING)


1. Memberikan Skor 1/Persoal: Mengabaikan Bobot Soal (Weight) Scoring Model Lama (Konvensional) Memberikan Skor Lebih Dari 1/Persoal: Tergantung Bobot Soal (Weight) Scoring Modern

2.

REPRODUKSI PENGGANDAAN SOAL


1. Dicetak/Stensil Susuai Jumlah Kebutuhan 2. Ditulis Dipapan Tulis 3. Didiktekan

ANALISIS EMPIRIS
1. Validitas TEs (Ketepatan Tes): Validitas Ramalan (Predictive Validity) Validitas Bandingan (Concurent Validity) Validitas Isi (Content Validity) Validitas Susunan (Construct Validity) Reliabilitas Tes (Ketetapan Tes): Teknik Ulang Teknik Paralel Teknik Pinang Belah Dua

2.

3.

Tingkat Kesukaran dan Daya Beda: Melihat Prosentase (%) Soal yang Dijawab dengan Benar/Salah Mengetahui Anak yang Pandai/Bodoh

LANGKAH PENGUMPULAN DATA


1. Pelaksanaan Tes Pelaksanaan Tes Tertulis Pelaksanaan Tes Lisan Mengoreksi Soal (Scoring Tes): Scoring Tes Obyektif Kunci Jawaban Berdampingan (Strip Keys) Kunci Jawaban Sistem Karbon (Carbon System Keys) Kunci Jawaban Sistem Tusuk (Pinprick Keys) Kunci Jawaban Berjendela (Window Keys)

2.

Scoring Tes Essay Teknik Element/Unsur Teknik Sortir

LANGKAH VERIFIKASI DATA


1. 2. 3. 4. Mengapa Verifikasi ? Tanda-Tanda Kesalahan Data Sumber-Sumber Kesalahan Data Langkah-Langkah Verifikasi Data

LANGKAH ANALISIS DATA


1. Konversi Data (Dari Raw Score ke Standar Score): Scoring Model Lama Scoring Model Baru Menggunakan Norma/Acuan: Norma Absolut Norma Relatif Norma Kombinasi Menggunakan Skala: Skala Lima (5) Skala Sembilan (9) Skala Sebelas (11) Skala Seratus (100) Skala Z Score Membuat Prifil atau Grafik Mencari Indeks Prestasi Anak

2.

3.

4. 5.

LANGKAH INTERPRETASI DATA


1. 2. Pengertian dan Kegunaan Penafsiran Individu: Penafsiran Tingkat Kesiapan Penafsiran Kelemahan Penafsiran Pertumbuhan

3.

Penafsiran Kelas: Penafiran Kelemahan Kelas Penafsiran Prestasi Kelas Penafsiran Perbandingan antar Kelas Penafsiran Susunan Kelas
Menggunaan Hasil Tes

4.

You might also like