You are on page 1of 21

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Glukosa merupakan karbohidrat terpenting. Dalam bentuk glukosalah massa karbohidrat makanan diserap dalam aliran darah atau dalam bentuk glukosalah karbohidrat dikonversi di dalam hati, serta dari glukosalah semua bentuk karbohidrat lain di dalam tubuh dibentuk. Glukosa merupakan bahanbahan utama bagi jaringan mamalia (kecuali hewan pemamah biak) dan bahan universal bagi janin. Di dalam urin terdapat kandungan zat padat sebagai komposisi penyusun urin. elain beberapa zat padat, di dalam urin terdapat glukosa, vitamin, protein dan senyawa lain jika pada keadaan abnormal. Glukosaria berarti kelebihan gula dalam urin yang terjadi karena ginjal nilai ambang ginjal terlampau (kadar glukosa darah melebihi !"#-!$# mg%d& atau $,'-!# mmol%&). (erdapatnya glukosa dalam urin dapat ditentukan berdasarkan si)at glukosa yang dapat mereduksi ion-ion logam tertentu dalam larutan alkalis. *ji tersebut tidak spesi)ik terhadap glukosa. Gula lain yang mempunyai si)at mereduksi dapat juga memberi hasil positi). Di dalam uji-uji tersebut dikenal suatu uji indikan (obermeyer), uji pigmen empedu dan uji koagulasi. +ndikan berasal dari proses pembusukan asam amino tripto)an dalam usus, bukan berasal dari proses pembusukan asam amino tripto)an dalam usus, bukan berasal dari katabolisme protein dalam tubuh. ,akanan tinggi protein akan meningkatkan eksresi indikan dalam urin. &ain halnya dengan uji pigmen empedu dan uji koagulasi. (erdapat pula uji benedict. -ada percobaan glukosa dalam urin ini dapat ditentukan dengan empat uji dengan perlakuan masing-masing, seperti uji indikan dengan pereaksi obermeyer dan kloro)orm, uji koagulasi dengan pemanasan dan penambahan

.!

asam asetat, uji pigmen empedu dengan suatu asam nitrat pekat serta uji benedict dengan pereaksi benedict. Dari hal tersebut dapat dibedakan antara urin yang normal dan urin diabetes mellitus serta dapat diketahui ada tidaknya glukosa pada sample urin dari perubahan warna, pembentukan cincin hingga pembentukan endapannya. *ntuk lebih memahami hal tersebut, maka dari itu dilakukanlah percobaan ini. 1.2. Tujuan Percobaan ,engetahui hasil yang diperoleh dari uji benedict semikuantitati) pada urin normal dan urin diabetes. ,engetahui hasil yang diperoleh dari uji pigmen empedu pada urin normal dan urin diabetes. ,engetahui hasil yang diperoleh dari uji koagulasi pada urin normal dan urin diabetes. ,engetahui hasil yang diperoleh pada uji indikan.

1.3. Prinsip Percobaan !./.!. *ji 0enedict -rinsip percobaan ini didasarkan pada penentuan kadar gula pada urin secara semikuantitati) dimana gula yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan mampu mereduksi ion kupri dalam suasan alkalis (basa) sehingga terbentuklah suatu kuprooksida yang tidak terlarut dan endapan 1u23 yang berwarna merah bata. !./.2. *ji +ndikan (*ji 3bermeyer) -rinsip percobaan ini didasarkan pada ada tidaknya suatu indikan di dalam urin, dimana gugus indoksil akan dioksidasi oleh pereaksi obermeyer yang mengandung 4e1l/ dalam 51l pekat sehingga terbentuklah warna biru indigo yang dapat larut dalam suatu kloro)orm. .!

!././. *ji -igmen 6mpedu -rinsip percobaan ini didasarkan pada ada tidaknya pigmen empedu dalam urin, dimana pigmen empedu sendiri merupakan salah satu protein dalam urin akan terdenaturasi oleh 573/ pekat dan uji positi) ditunjukkan dengan terbentuknya cincin putih keunguan. !./... *ji 8oagulasi -rinsip percobaan ini didasarkan pada ada tidaknya suatu protein dalam urin. -rotein akan mengalami koagulasi jika dididihkan akibat pengaruh suhu. 6ndapan yang terbentuk merupakan protein dan )os)at dan setelah penambahan asam asetat 29 jika endapan tetap ada menandakan bahwa terdapat protein di dalamnya sebab )os)at akan larut dalam suasana asam.

.!

BAB 2 T N!AUAN PU"TA#A


*rin dibentuk oleh ginjal. Ginjal merupakan organ yang sangat khusus

dengan 2 )ungsi utama yaitu mengeliminasi sisa-sisa metabolisme dalam bentuk larutan serta mempertahankan homeostasis cairan tubuh. Dalam keadaan normal pada orang dewasa akan dibentuk !2##-!:## ml urin dalam satu hari. ecara )isiologis maupun patologis volume urin dapat bervariasi. -embentukan urin dipengaruhi oleh cairan yang masuk dan jenis makanan. Diet tinggi protein akan meningkatkan pembentukan urin sebab urea yang terbentuk pada proses metabolisme protein mempunyai e)ek diuretic. -ada suhu lingkungan tinggi, volume urin berkurang. ;olume urin yang diperlukan untuk mengeksresi produk metabolisme tubuh adalah :## ml. 3ligouria (volume urin berkurang) ditemukan pada keadaan demam, ne)ritis akut glomerulone)ritis kronis, gangguan hati akut, diare dan gagal jantung. <nuri (tidak terbentuk urin) pada suatu periode tertentu dapat terjadi pada keadaan syok, ne)ritis akut, keracunan air raksa atau batu ginjal. =asio antara urin siang hari (pukul #$.##-2#.##) dan urin malam hari (pukul 2#.##-#$.##) adalah 2>!, kadang-kadang />!. -ada kelainan ginjal rasio ini dapat berubah atau bahkan terbalik. -ada keadaan normal, urin yang dibentuk berwarna kuning muda dan jernih dengan bau khas dan juga turut dipengaruhi oleh jenis makanan. 0erat jenis urin 2. jam adalah !,##/-!,#/#, p5 bersi)at asam (p5 ",#) dan sangat bervariasi antara .,' sampai $,#. 8andungan zat padat dalam urin 2. jam adalah sebagai berikut> - 8lorida sebagai 7a1l>? !# g. - 1a@@,,g@@ dan +odium>sedikit.

.!

- *rea>? 2#-/# g. - 8reatinin >!,: g. - <monia >#,A g. - <sam amino >#,A g. elain itu juga ditemukan sul)at, )os)at, oksalat, asam amino, vitamin, hormon dan enzim ( oewoto, 5a)iz,dkk. 2##!#). +nsulin disintesis oleh sel-sel 0 atau B pada pankreas dalam bentuk prekursor yang tidak akti). -rekursor insulin langsung disebut proinsulin yang merupakan polipeptida berantai tunggal dengan A$-$" residu, tergantung pada spesiesnya. -roinsulin dari pankreas lembu mempunyai $! residu dan dua jembatan disul)ida. -roinsulin dari pankreas ini disimpan dalam granula sel-sel 0 dari jaringan pulaupulau sampai datangnya isyarat untuk sekresi. -ada saat itu proinsulin darah diubah menjadi insulin akti) oleh kegiatan peptida-peptida spesi)ik, yang menguraikan dua ikatan peptida dalam rantai proinsulin, memindahkan bagian tengahnya. Dua residu asam amino kemudian digeser dari ujung segmen tengah oleh kegiatan peptidase untuk menghasilkan 1-peptida. Dua segmen ujung dari rantai asal proinsulin menjadi rantai < dan 0 insulin yang disatukan oleh dua jembatan disul)ida. ekresi insulin diatur terutama oleh glukosa darah. +nsulin disekresi oleh sel-sel 0 pada pulau-pulau ke dalam darah melalui suatu proses yang rumit, proses itu membutuhkan 1a2@ dan tahap akhirnya adalah pelepasan isi granula-granula sekresi tempat insulin dan 1-peptida dibentuk. &aju sekresi insulin terutama ditentukan oleh konsentrasi glukosa dalam darah. 8etika kadar gula darah naik, laju sekresi meningkat. -eningkatan kadar mempercepat masuknya glukosa dari darah ke dalam hati dan otot, dimana glukosa tersebut sebagian besar diubah menjadi glikogen. 5al ini menyebabkan konsentrasi glukosa darah menurun ke tingkat normalnya. Dengan demikian ada hubungan pengaturan timbal balik antara laju sekresi insulin dan konsentrasi glukosa darah (&ehninger, <lbert &, !'$2). +nsulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas yang terletak dilekukan usus dua belas jari sangat penting untuk menjaga kesetimbangan kadar glukosa darah, yaitu .!

untuk orang normal> (non diabetes) waktu puasa antara "#-!2# mg%d& dan dua jam sesudah makan maupun kualitas, keseimbangan tersebut akan terganggu sehingga kadar glukosa darah cenderung naik. eseorang sudah dapat dikatakan menderita diabetes melitus jika menderita dua dari tiga gejala di bawah ini> !. 8eluhan C(=+< D> a. 0anyak minum b. 0anyak kencing, dan c. -enurunan berat badan yang tak jelas sebabnya. 2. /. 8adar glukosa darah pada waktu puasa E !2" mg%d&. 8adar glukosa darah dua jam sesudah makan E 2## mg%d&. 8arena kadar glukosa darah pada waktu puasa meningkat, kelebihan glukosa tersebut akan dikeluarkan melalui urine, sehingga terjadilah glukosaria, yaitu adanya glukosa di dalam urine. -ada orang normal tidak terjadi glukosaria. <danya glukosaria ini dapat diketahui dengan beberapa cara antara lain> !. *rine penderita tersebut segera dikerumuni semut karena mengandung glukosa. 2. =asanya manis di urine (Dr.(homas Fillis dari inggris yang pertama kali mencoba menjilat urinenya). /. (imbulnya rasa gatal di daerah kemaluan pada bekas kencing, dan, .. Gang paling tepat adalah pemeriksaan terhadap adanya glukosa di dalam urin dengan cara> - =eaksi )ehling (reaksi rebus urine), - 8ertas strip yang disebut 0, test, glukotest, diastriH. - =eaksi dengan tablet, yaitu dengan clinitest. alah satu atau beberapa dari cara diatas biasanya telah diketahui diabetisi ((jokroprawiro, <skandar, 2##"). -engetahuan tentang struktur dan si)at karbohidrat yang memiliki makna )isiologis sangat penting untuk memahami peran zat tersebut dalam pengorganisasian (pengaturan) organisme mamalia. Gula glukosa merupakan karbohidrat terpenting. .!

Dalam bentuk glukosalah massa karbohidrat makanan diserap dalam aliran darah atau dalam bentuk glukosalah karbohidrat dikonversi didalam hati, serta dari glukosalah semua bentuk karbohidrat lain di dalam tubuh dibentuk. Glukosa merupakan bahan bakar utama bagi jaringan mamalia (kecuali hewan pemamah biak) dan bahan universal bagi janin. *nsur ini diubah menjadi jenis karbohidrat lain yang mempunyai )ungsi sangat spesi)ik, misal> glikogen untuk simpananI ribosa dalam asam nukleatI galaktosa dalam laktosa susu, dalam senyawa lipid kompleks tertentu dan dalam bentuk gabungan dengan protein yaitu dalam glikoprotein serta proteoglikan. -enyakit yang berhubungan dengan karbohidrat mencakup diabetes melitus, galaktosemia, penyakit penyimpanan glikogen, serta intoleransi laktosa. ekresi insulin diatur dengan tepat, pankreas manusia menyekresikan .#-:# unit insulin per hari, yang mewakili sekitar !:-2#9 dari hormon yang disimpan didalam kelenjar. ekresi insulin merupakan proses yang memerlukan energi dengan melibatkan sistem mikrotubulus mikro)ilamen dalam sel 0 pada pulau &angerhans. ejumlah intermediat turut terlibat dalam pelepasan insulin. -eningkatan konsentrasi glukosa di dalam plasma merupakan )aktor )isiologik pengatur sekresi insulin yang paling penting. 8onsentrasi ambang bagi sekresi tersebut adalah kadar glukosa puasa plasma ($#-!## mg%d&), dan respons maksimal diperoleh pada kadar glukosa yang berkisar dari /## hingga :## mg%d&. ,etabolisme glukosa, yang diawali oleh enzim glukokinase dan mengubah glukosa menjadi glukosa-"-)os)at, berhubungan erat dengan sekresi insulin. (idak jelas apakah metabolit intrasel ataukah laju aliran metabolik melalui lintasan seperti pirau pentosa )os)at, siklus asam sitrat atau lintasan glikolitik yang terlibat. *mumnya diakui bahwa peningkatan rasio <(-%<D- mengakibatkan inhibisi saluran aliran keluar 8@ yang sensiti) <(-. 8eadaan ini menyebabkan depolarisasi sel 0 dan aktivasi saluran 1a2@ akan mengakibatkan sekresi insulin (,urray, =obert 8, dkk,2##/).

.!

0eberapa uji karbohidrat antara lain> !. *ji ,olisch 8arbohidrat oleh asam anorganik pekat akan dihidrolisis menjadi monosakarida. Dehidrasi monosakarida jenis pentosa oleh asam pekat menjadi )ur)ural dan golongan heksosa menghasilkan hidroksi-metil)ur)ural. -ereaksi molisch yang terdiri atas J na)tol dalam alkohol akan bereaksi dengan )ur)ural membentuk senyawa kompleks berwarna ungu. 2. *ji +odium -olisakarida dengan penambahan iodium akan membentuk kompleks adsorpsi berwarna yang spesi)ik. <milum atau pati dengan iodium menghasilkan warna biru, dekstrin menghasilkan warna merah anggur, sedangkan glikogen dan sebagian pati yang terhidrolisis bereaksi dengan iodium membentuk warna merah coklat. /. *ji 0enedict Gula yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas akan mereduksi ion 1u2@ dalam suasana alkalis menjadi 1u2@, yang mengendap sebagai 1u23 berwarna merah bata. 3 = 1 5 @ 1u
2@

3 @ 2 35
-

kalor

Gula pereduksi

35 @ 1u23(s) @ 523 merah bata

=eaksi positi) ditandai dengan timbulnya endapan warna biru kehijauan, kuning, atau merah bata, tergantung pada kadar gula pereduksi yang ada. *ji benedict dapat pula digunakan untuk menentukan kadar gula dalam urin secara semikuantitati). .. *ji 0ar)oed +on 1u2@ (dari pereaksi bar)oed) dalam suasana asam akan direduksi lebih cepat oleh gula reduksi monosakarida daripada disakarida dan menghasilkan endapan 1u3 berwarna merah bata.

.!

:. *ji 0ial Dehidrasi pentosa oleh 51l pekat menghasilkan )ur)ural dan dengan penambahan orsinol (/,:-dihidrosi toluene) akan berkondensasi membentuk senyawa kompleks berwarna biru (Gazid, 6stien,2##").

.!

BAB 3 $ET%D%L%& PE'(%BAAN 3.1. Alat )an Ba*an 3.1.1. Alat+alat, - =ak tabung reaksi - (abung reaksi - -ipet tetes - -ipet volume - 0alp - 0eaker glass - Gelas ukur - Fater bath 3.1.2. Ba*an+ba*an, - *rin normal - *rin diabetes - Glukosa #,/9 - Glukosa #,A:9 - Glukosa !,:9 Glukosa :9 - -ereaksi benedict - -ereaksi obermeyer - 8loro)orm - 573/(p) - <sam asetat 29 - <Kuadest - (issue - 8ertas label .!

3.2. Prose)ur percobaan 3.2.1. Uji Bene)ict - Dimasukkan ! ml urin diabetes ke dalam tabung reaksi. - Ditambahkan !# tetes benedict ke dalam tabung reaksi. - Dipanaskan selama ? : menit. - Diamati. - Dilakukan langkah yang sama untuk ! ml urin normalI !# tetes urin normal @ glukosa #,/9 !# tetes !# tetesI !# tetes urin normal @ glukosa #,A:9 !# tetesI !# tetes urin normal @glukosa !,:9 !# tetes dan !# tetes urin normal @ glukosa :9 !# tetes. 3.2.2. Uji in)ikan - Dimasukkan $ ml urin normal ke dalam tabung reaksi. - Ditambahkan $ ml pereaksi obermeyer. - Didiamkan selama ? : menit. - Diamati. - Ditambahkan 2 ml kloro)orm. - Diamati. 3.2.3. Uji Pig-en E-pe)u - Dimasukkan ! ml 573/(p) ke dalam tabung reaksi. - Ditambahkan ! ml urin normal. - Diamati. - Dilakukan hal yang sama pada urin diabetes. 3.2... Uji #oagulasi - Dimasukkan : ml urin normal ke dalam tabung reaksi. - Dididihkan tabung tersebut selama ? !# menit. - Ditambahkan : tetes asam asetat 29. - Diamati. - Dilakukan hal yang sama pada sampel urin diabetes.

.!

BAB . HA" L DAN PE$BAHA"AN


..1. Hasil Penga-atan ..1.1. Uji Bene)ict &arutan *rin diabetes (sampel) *rin normal Glukosa #,/9 Glukosa #,A:9 Glukosa !.:9 Glukosa :9 0enedict !# tetes !# tetes !# tetes !# tetes Dipanaskan selama ? : menit, diamati. &arutan (erdapat 0anyak &arutan berendapan endapan warna warna merah merah merah biru bata bata ! ! ml 2 / . : "

! ml

!# tetes !# tetes

!# tetes

!# tetes

!# tetes

!# tetes !# tetes !# tetes !# tetes edikit endapan merah bata !# tetes &arutan berwarna jingga

-engamatan

..1.2. Uji n)ikan -erlakuan -engamatan

.!

- $ ml urin normal @ $ ml pereaksi obermeyer - Didiamkan ? : menit dan diamati. - Ditambahkan kloro)orm sebanyak / ml dan diamati ..1.3. Uji pig-en E-pe)u 7o. ! 2 -erlakuan - ! ml 573/(p) @ ! ml urin normal. - Diamati. - ! ml 573/(p) @ ! ml urin diabetes. -engamatan (erdapat cincin putih keunguan. (erdapat cincin putih keunguan. -engamatan &arutan berwarna kuning-kecoklatan 5asil negati) indikan

- Diamati. ..1... Uji #oagulasi Pa)a Urin 7o. !. -erlakuan - : ml urin normal. - Dididihkan selama ? !# menit. - Ditambahkan : tetes asam asetat 29. 2. - Diamati. - : ml urin diabetes. - Dididihkan selama ? !# menit. - Ditambahkan : tetes asam asetat 29. - Diamati.

(idak terdapat endapan

(idak terdapat protein dan )os)at.

..2. 'eaksi+reaksi/ + Glukosa @ 0enedict

.!

1u 3. @ 2 7a35 3 1 5 5 35 5 1 35 1 5 1 35

1u(35)2 @ 7a2 3. putih kebiruan 3 1 35 5 1 35 1 5 1 35 @ 1u23 @ 523

@ 2 1u(35)2

35 5

5 1 35 15235 D-glukosa ..3. &ra0ik

5 1 35 15235 endapan asam karboksilat merah bata

.... Pe-ba*asan *rin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang dieksresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari alam tubuh melalui proses urinasi. 6ksresi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Didalam

.!

urin terdapat kandungan zat padat sebagai komposisi penyusun urin, glukosa, vitamin, protein dan senyawa lain jika pada keadaan abnormal. Dalam percobaan kali ini dilakukan penentuan kadar glukosa pada urin dengan menggunakan urin normal dan urin diabetes yang ditentukan melalui beberapa uji yaitu uji benedict, uji indikan, uji pigmen empedu dan uji koagulasi. -ercobaan yang pertama yaitu uji benedict, pada prinsipnya percobaan ini didasarkan pada penentuan kadar gula pada urin secara semikuantitati) dimana gula yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas akan mampu mereduksi ion kupri dalam suasana alkalis (basa) sehingga terbentuklah suatu kuprooksida yang tidak terlarut dan endapan 1u23 yang berwarna merah bata. -ada tabung ! urin diabetes @ benedict larutan berwarna merah, pada tabung 2 urin normal @ benedict menghasilkan laarutan berwarna biru yang menandakan bahwa urin tersebut tidak mengandung glukosa. -ada tabung /,.,: dan " yang ditambahkan dengan konsentrasi glukosa yang berbeda-beda dihasilkan endapan merah bata yang semakin banyak. 5al ini menunjukkan bahwa hanya pada urin normal saja tidak terdapat glukosa. (erbentuknya endapan merah bata yang sedikit pada larutan glukosa yang mereduksi kuprisul)at dan kemudian tertutup warnanya dengan reagen benedict yang berwarna biru. *ji benedict ini dilakukan untuk mengetahui kandungan glukosa pada urin. -ercobaan yang kedua yaitu uji indikan (uji obermeyer), pada prinsipnya didasarkan ada tidaknya suatu indikan didalam urin, dimana gugus indoksil akan dioksidasi oleh pereaksi obermeyer yang mengandung 4e1l/ dalam 51l pekat sehingga terbentuklah warna biru indigo yang dapat larut dalam suatu kloro)orm. 7amun, dalam percobaan ini, larutan yang dihasilkan berwarna kuning kecoklatan, yang menunjukkan bahwa uji negati) untuk uji indikan. -ercobaan selanjutnya yang ketiga yaitu uji pigmen empedu, yang pada prinsipnya didasarkan pada ada tidaknya pigmen empedu dalam urin, dimana pigmen empedu sendiri merupakan salah satu protein sehingga protein dalam .!

urin akan terdenaturasi oleh dengan terbentuknya cincin putih keunguan. Dalam percobaan uji pigmen empedu pada percobaan ini, yang mana asam nitrat pekat setelah ditambahkan dengan urin normal maupun urin diabetes, diperoleh hasil yaitu terdapat cincin putih keunguan yang menunjukkan bahwa uji positi) terhadap uji pigmen empedu. Dan percobaan yang terakhir yaitu uji koagulasi, pada prinsipnya didasarkan pada ada tidaknya suatu protein dalam urin. -rotein akan mengalami koagulasi jika dididihkan akibat pengaruh suhu. 6ndapan yang terbentuk merupakan protein dan )os)at dan setelah penambahan asam asetat 29 jika endapan tetap ada menandakan bahwa terdapat protein didalamnya sebab )os)at akan larut dalam suasana asam. Dalam percobaan uji koagulasi ini baik pada urin normal maupun urin diabetes setelah dididihkan selama ? !# menit tidak dihasilkan endapan, yang berarti bahwa tidak ada protein dan )os)at pada kedua urin tersebut, sehingga hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa uji negati) terhadap uji koagulasi. -ada keadaan normal, urin yang dibentuk berwarna kuning muda dan jernih dengan bau khas dan juga turut dipengaruhi oleh jenis makanan. 0erat jenis urin 2. jam adalah !,##/-!,#/#. p5 bersi)at asam (p5 ",#) dan sangat bervariasi antara .,' sampai $,#. 8andungan zat padat dalam urin 2. jam adalah sebagai berikut> 8lorida sebagai 7a1l>? !# g. 1a@@, ,g2@ dan iodium> sedikit *rea > ? 2#-/# g. 8reatinin> !,: g <monia> #,A g <sam urat>#,A g

elain itu juga ditemukan sul)at, )os)at, oksalat, asam amino, vitamin, hormon dan enzim.

.!

-ada keadaan abnormal dapat ditemukan glukosa, benda keton, protein dan berbagai senyawa lain, seperti pigmen empedu, darah dan por)irin yang dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit tertentu. <da beberapa uji identi)ikasi karbohidrat yaitu antara lain> !. *ji umum untuk karbohidrat adalah uji molisch. 0ila larutan karbohidrat diberi beberapa tetes larutan al)a-na)trol, kemudian 52 3. pekat secukupnya sehingga terbentuk 2 lapisan cairan, pada bidang batas kedua lapisan itu terbentuk cincin ungu. 2. (es )ermentasi, karbohidrat di)ermentasikan dengan ragi dalam waktu singkat, tetapi biasanya memerlukan 2-/ jam untuk memperoleh hasil maksimal. 5asil dari inkubasi yang lebih lama memungkinkan akti)itas bakteri. /. (es benedict, yang biasa digunakan sebagai uji aldehid. (es ini dapat juga digunakan untuk membedakan karbohidrat yang mengandung gugus reduksi dari yang tidak mengandung gugus reduksi. =eagen ini mengandung 1u 3.. 7atrium sitrat dan natrium karbonat dan didalam alkalin, larutan tersebut tidak mengkatalisis reagen benedict menunjukkan tes positi). .. (es bar)oed, reagen ini mengandung tembaga (++) asetat dalam larutan asam laktat. <sam tidak cukup kuat untuk menghidrolisis karbohidrat. (ingkat reaksi yang ditunjukkan dengan perubahan warna dan terjadinya pengendapan adalah berbeda untuk gugus karbohidrat yang berbeda. Dengan demikian, tes ini juga merupakan klasi)ikasi umum. :. =eaksi seliwano)) (khusus menunjukkan adanya )ruktosa). -ereaksi seliwano)) terdiri dari serbuk resorsinol @ 51l encer. 0ila )ruktosa diberi pereaksi seliwano)) dan dipanaskan dalam air mendidih selama !# menit akan terjadi perubahan warna menjadi lebih tua. ". (es iodin, yang akan memberikan perubahan warna bila bereaksi dengan beberapa polisakarida. -ati memberikan warna biru gelap, deHtrin .!

memberikan warna merah, glikogen memberikan warna coklat kemerahan. elulosa, disakarida dan monosakarida tidak memberikan warna dengan iodin. A. (es asam galaktarat, oksidasi karbohidrat dengan 573 /, menghasilkan asam dikarboksilat. <sam dikarboksilat ini berbeda dalam hal kelarutan dan yang dihasilkan oleh galaktosa adalah tidak larut. membedakan dari karbohidrat lain. 1iri-ciri warna dari air seni yang tidak sehat yaitu> !. ,erah muda, merah atau kecoklatan. 5al ini karena terdapat darah dalam air seni yang diakibatkan in)eksi, peradangan atau suatu pertumbuhan pada saluran kemih, serta bahan pewarna makanan juga bisa menyebabkan warna air seni lebih pekat dari biasanya. 2. 8uning gelap atau orange, hal ini disebabkan jika kekurangan cairan karena diare, muntah atau banyak keringat. /. 1oklat bening dan gelap, hal ini terjadi karena penyakit kuning akibat gangguan pada hati atau empedu (hepatitis). .. 5ijau atau biru, disebabkan sebagian besar akibat bahan pewarna makanan atau obat yang dikonsumsi, tetapi jika konsumsi terhadap makanan atau obat tersebut dikurangi, maka warna urin bisa kembali normal. <dapun )aktor-)aktor kesalahan dalam percobaan ini yang dapat terjadi yaitu> - 8urang bersihnya alat-alat yang digunakan pada percobaan ini. - 8urang ketelitian pada saat penambahan 573 /(p) melalui dinding tabung reaksi. i)at ini

.!

BAB 1 PENUTUP
1.1. #esi-pulan -ada tabung ! larutan berwarna merah, pada tabung 2 larutan berwarna biru menandakan bahwa urin tersebut tidak mengandung glukosa. -ada tabung /,.,: dan " dihasilkan endapan merah bata yang semakin banyak, yang menunjukkan bahwa uji positi) terhadap benedict. 5asil yang diperoleh pada uji pigmen empedu baik pada urin normal maupun urin diabetes yang telah ditambahkan dengan asam nitrat pekat yaitu terbentuknya cincin putih keunguan yang menunjukkan bahwa uji positi) terhadap uji pigmen empedu. 5asil yang diperoleh pada uji koagulasi baik pada urin normal maupun urin diabetes setelah dididihkan tidak terbentuk endapan berarti tidak ada protein dan )os)at yang menunjukkan bahwa uji negati) terhadap uji koagulasi. 5asil yang diperoleh pada uji indikan yaitu larutan yang dihasilkan berwarna kuning kecoklatan, yang menunjukkan bahwa uji negati) untuk uji indikan. 1.2. "aran ebaiknya digunakan pula urin diabetes untuk uji indikan agar dapat membandingkan hasil yang diperoleh pada urin diabetes dengan urin normal.

.!

DA2TA' PU"TA#A
&ehninger, <lbert &. !'$2. Dasar-Dasar biokimia. Lakarta> 6rlangga. ,urray, =obert 8,dkk. 2##/. Biokimia Harper. Lakarta> 6G1. oewoto, 5a)iz, dkk. 2##!. Biokimia Eksperimen Laboratorium. Lakarta> *+--ress. (jokroprawiro, <skandar. 2##". Hidup Sehat dan Bahagia Bersama Diabetes Melitus. Lakarta> Gramedia -ustaka *tama. Gazid, 6stien. 2##". Penuntun praktikum Biokimia Untuk Mahasiswa Analis . Gogyakarata> <ndi Gogyakarta.

.!

.!

You might also like