You are on page 1of 10

RINGKASAN MATERI IPA BIOLOGI

D I S U S U N

OLEH :
Naya Afda Risni Nining Humairah Nadratan Naim Nur Mutmainna JS Nila Wati
KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum wr. wb. Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya, karena kami bias menyelesaikan klasifikasi makhluk hidup ini dengan tepat waktu. Mudah-mudahan ringkasan materi IPA Biologi ini bias berguna bagi kita semua agar lebih mengenal klasifikasi hidup dengan baik. Di dalam ringkasan materi IPA Biologi ini membahas tentang klasifikasi makhluk hidup yang di dalamnya terdapat dunia hewan, dunia tumbuhan, monera, protista, jamur ganggang, jamur benar, plantae dan lain-lain. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman sekelompok yang membantu menyelesaikan klasifikasi makhluk hidup ini. Bulukumba, Februari 2011

Kelompok 2

BAB II KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Indikator Peserta didik mampu mengklasifikan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki Peserta didik mampu menggunakan kunci determinasi RINGKASAN 1. Hal ini menghasilkan setiap kelompok kecil mempunyai persamaan cirri. Dengan cara seperti ini maka makhluk yang ada di permukaan bumi ini dibedakan menjadi dua (2) kelompok dunia kehidupan besar, yaitu : dunia hewan atau animalia dan dunia tumbuhan atau planet. Selanjutnya setiap dunia akan dibagi menjadi kelompok-kelompok lebih kecil yang disebut dengan takson-takson. Dunia hewan akan dibagi menjadi takson-takson sebagai berikut : a. b. c. d. Kingdom atau kerajaan Filum Class atau kelas Ordo atau bangsa e. familia atau suku f. Genus atau marga g. species atau jenis

Dalam dunia tumbuhan dibagi menjadi takson-takson sebagai berikut : a. Kingdom atau kerajaan b. Filum c. Class atau kelas d. Ordo atau bangsa e. familia atau suku f. Genus atau marga g. species atau jenis

Selain itu di dalam klasifikasi makhluk hidup system yang disebut dengan system binomal nomenklatur (system nama ganda). Di dalam sisten binomal nomenklatur mempunyai aturan-aturan sebagai berikut : a. Species terdiri dari dua kata, pertama menunjukkan genus dan kata kedua menunjukkan sifat spesifikasinya. b. Kata pertama diawali dengan huruf besar dan kata kedua dengan huruf kecil c. Menggunakan bahasa latin atau ilmiah atau bahasa yang dilatinkan dengan dicetak miring atau digaris bawahi Beberapa alasan dalam klasifikasi menggunakan bahasa latin, karena : a) Agar tidak ada kekeliruan dalam mengidentifikasi makhluk hidup, karena tidak ada nama makhluk hidup yang sama persis b) Nama ilmiah jarang berubah c) Nama ilmiah ditulis dalam bahasa yang sama di seluruh dunia Menurut R.H Whittaker yang didukung oleh banyak ahli biologi, pada tahun 1969 yang dikembangkan klasifikasi makhluk hidup

menggunakan system lima kingdom sebagai berikut : 1.) Monera Pada bagian kingdom ini terdapat hal-hal penting yang perlu diketahui, yaitu : a. Monera berasal dari kata monares yang berarti tunggal b. Mikroorganisme ini memiliki inti tetap, tidak memiliki selubung inti sehingga bersifat prokariotik, misal : 1) Bakteri Berdasarkan bentuknya bakteri dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:

Bacillus : bakteri berbentuk batang atau hasil. Terdapat tiga macam-macam bentuk bacillus, yaitu : (1) Stroeptobacil, berbentuk panjang seperti rantai, contoh bacillus antracis, penyebab penyakit antraks. (2) Diplobacil, berkelompok dua dua (3) Basil tunggal

2) Protista Protista bersifat aukariotik yaitu memiliki membran inti, bersel tunggal dan multiseluler. Protista terbagi atas : a. Hewan berkaki b. Hewan berbulu cambuk 3) Fungi Pada bagian kingdom ini terdapat hal-hal yang harus diperhatikan antara lain : a. Jamur terdiri dari sel satu dan sel banyak b. Tumbuh tersusun dari benang-benang halus disebut hifa c. Hifa ada yang bersekat dan ada yang tidak bersekat d. Berkembang biak dengan spora Berdasarkan bentuk hifa, jamur dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Jamur ganggang (phycom) Jamur ini hifanya bersekat-sekat, contoh : rhyzopus untuk membuat tempe. Pada tempe terdapat benang-benang halus disebut miselium yaitu cabang hifa, apabila tempe membusuk maka permukaan tempe akan membusuk c. Hewan berbulu getar d. hewan berspora

b. Jamur benar (eumycetes) Jamur ini memiliki hifa yang bersekat-sekat. Berdasarkan tempat pembentuk spora dibedakan menjadi 3, yaitu : (1) Ascomycetes (2) Basidomycetes (3) Deuteromycetes 4) Plantae Plantae dibedakan menjadi : ganggang, lumut, paku dan tumbuhan berbiji a. Ganggang atau alga Berdasarkan zat warna alga dibedakan menjadi empat golongan, yaitu : Alga hijau atau chlorophyceae Alga merah atau rhodophyceae Alga pirang atau phaeophyceae Alga kersik atau chrysophyceae

b. Lumut (bryophyta) Lumut memiliki ciri-ciri sebagai berikut : (1) Memiliki akar, batang, daun tetapi bukan akar, batang, daun sejati. (2) Rhizoid berfungsi menempelkan tubuh mulut dan hidup di tempat yang lembab (3) Berkembang biak dengan kaolin dan tak kaolin yang disebut dengan pergiliran keturunan. Pergiliran

keturunan tumbuh lumut : Spora lumut jatuh pada tempat cocok akan tumbuh menjadi protoma

Protonerma akan tumbuh menjadi tumbuhan lumut Lumut dewasa akan menghasilkan sel kelamin yaitu antiredum sebagai penghasil spermatozoid (sel kelamin jantan) dan arkegonium sebagai penghasil sel telur (sel kelamin betina) Hasil pembuahan antara ovum dan spermatozoid disebut zigot Zigot akan tumbuh menjadi sporogonium Sporogonium dewasa akan menghasilkan spora dalam bentuk sporogonium (kotak spora) Sporogonium disebut sporotif dan tumbuhan lumut disebut gametofit Tumbuhan lumut dibedakan menjadi dua kelas, yaitu : 1. Lumut hati (hepateceae) 2. Lumut daun (muscik) c. Tumbuhan paku (pleridophyta) (1) Tumbuhan paku sudah mempunyai akar batang dan daun yang jelas (2) Pada daun terdapat bulatan berwarna kuning / coklat disebut sorus (sory kalau banyak). Sorus merupakan kumpulan kotak spora yang dibungkus indosiun (3) Tempat hidup menempel pada pohon bersifat epifit (4) Perkembang biakan secara kawin dan tidak kawin yang disebut bergiliran keturunan

Bergiliran tumbuhan paku : Spora yang telah masak jatuh pada tempat yang cocok membentuk fortalium Protolium menghasilkan antcrielium sebagai penghasil spermatozoid (sel kelamin jantan) dan angkogonium sebagai penghasil sel telur (sel kelamin betina) Hasil pembuahan disebut zigot yang akan tumbuh menjadi tumbuhan paku Tumbuhan paku dewasa akan menghasilkan spora Tumbuhan paku disebut sporfit dan protalium disebut gametofit Klasifikasi tumbuhan paku dibagi menjadi empat kelas, yaitu : Paku lumut (psilopitinae), menyerupai tumbuhan lumut daun sebagai besar epofit. Contoh: psilom nudum Paku ekor kuda (equisetinae), batang terdapat dalam tanah cabang beruas-ruas,daun fertil menghasilkan spora. Contoh: equisetum sylraticum Paku kawat (lycopodiinac), tubuhnya seperti rambut atau kawat, habitat di daerah pegunungan Paku benar (filicinae) dapat hidup dimana-mana sorus berkumpul pada ujung tepi tersebar di permukaan daun. Contoh : suplir semanggi

Manfaat tumbuhan paku bagi manusia yaitu sebagai tanaman hias, bahan obat-obatan serta sebagai pupuk dan sayuran. d. Tumbuhan biji (1) Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka) Gymnospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak terlindungi oleh daun buah tetapi menempel pada daun bauh. Manfaat tumbuhan biji terbuka, antara lain : Sebagai bahan industri kertas : batang melinjo dan pinus Sebagai bahan obat-obatan : pinus Sebagai bahan makanan : melinjo Sebagai tanaman hias : pakis haji

(2) Angiospermae (tumbuhan biji tertutup) Angiospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya yang tersimpan dalam daun buah. Angiospermae memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Alat perkembangbiakan berupa bunga Organ tubuh akar batang daun sudah dapat dibedakan dengan jelas Susunan daun menyirip, menjaring sejajar dan beranekaragam Bakal biji tersimpan dalam daun buah Adanya pembuahan ganda (terjadi dua kali peleburan) yaitu antara sel spermatozoid dengan

sel telur akan menghasilkan zigot atau biji antara sel spermatozoid dengan sel inti kandung lembaga sekunder (kls) menghasilkan cadangan makanan 5) Animalia a. Avertebrata yaitu kelompok hewan yang tidak memiliki ruas tulang belakang b. Vertebrata yaitu kelompok hewan yang memiliki ruas tulang belakang

Sumber : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

You might also like