You are on page 1of 50

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Pengertian Ilmu Kimia Ilmu kimia adalah ilmu mengenai bahan kimia. Bahan kimia bukan merupakan bahan abstrak yang mematikan dan perlu ditakuti. Bahan kimia termasuk semua bahan yang sehari-hari kita pegang, lihat dan cium baunya. Tubuh kita sendiri tersusun atas bahan kimia, demikian juga segala sesuatunya yang ada disekeliling kita adalah materi yang tersusun atas bahan kimia, seperti buku yang sedang kita gunakan ini dan udara yang kita hirup setiap saat. Bahan kimia dapat kita jumpai dimana-mana setiap saat. Akan tetapi satu-satunya tempat yang tidak akan kita jumpai terdapatnya bahan kimia adalah ruang Vacum/hampa. Kebanyakan bahan kimia terjadi secara alamiah di bumi di sekeliling kita atau bahan yang dihasilkan oleh mahkluk hidup seperti binatang dan tumbuhtumbuhan. Batuan dan pasir, besi, emas, perak dan tembaga, katun dan ol, gula dan garam adalah contoh bahan yang terdiri dari bahan-bahan kimia yang digunakan manusia sejak dahulu kala sebagai tempat bernaung, pakaian dan makanan sampai sekarang. !eiring dengan kemajuan Ilmu "engetahuan dan Teknologi #I"T$K%, semakin banyak pula penemuan akan bahan-bahan kimia dari alam yang sangat berman&aat. 'engan demikian, industri kimia semakin berkembang pesat dalam mengelolah bahan-bahan alam tersebut untuk memproduksi bahan alam menjadi bahan jadi yang memiliki nilai jual dan kualitas yang tinggi. 'isamping keuntungan-keuntungan yang telah diperoleh dari ilmu kimia, kita ingin mengetahui lebih banyak tentang masalah-masalah yang disebabkannya. !angat sering kita mendengar mengenai sisa sampah atau bahan (

bahan kimia dalam makanan yang bersi&at racun dan dapat menimbulkan e&ek yang sangat &atal terhadap lingkungan sekitar seperti pengaruh yang ditimbulakn terhadap kesehatan. Ilmu pengetahuan tentang kimia adalah ilmu yang mencakup sejumlah aspek mengenai bahan-bahan kimia. Bagian terpenting dari ilmu kimia adalah mempelajari reaksi kimia, yang mencakup perubahan yang terjadi bila senya a kimia berinteraksi membentuk senya a baru yang berbeda. !ebagai contoh, *atrium #*a% sangat cepat bergabung dengan oksigen dan air di udara dan akan membentuk lapisan yang keras di bagian luar batang *atrium sebagai hasil reaksinya. +ika diletakkan dalam air, maka *atrium tersebut akan bereaksi dengan sangat hebat sehingga menghasilkan gelembung-gelembung api gas ,idrogen dan suatu -at yang disebut *atrium ,idroksida (NaOH) dan bahan ini sangat berbahaya terhadap kulit. .leh karena itu, kontak antara kulit dan *atrium ,iroksida #*a.,% harus dihindari. /ontoh yang lain dapat kita lihat pada Klor dan *atrium. +ika /lor #/l% dan *atrium #*a% dicampur, maka akan terjadi reaksi yang keras. !ebagai hasil reaksi dari kedua unsur tersebut akan diperoleh -at baru yang nama kimianya adalah *atrium Klorida #*a/l% dan dapat dituliskan bentuk persamaan reaksinya sebagai berikut0 *a Natrium 1 /l Clor *a/l Natrium Clorida

!emua reaksi-reaksi kimia memperlihatkan perubahan-perubahan si&at yang menarik. 1.2. Satuan Turunan/Satatuan ang !engguna"an Da#ar SI !epintas kelihatannya !istim Internasional !atuan #!I% merupakan sistim satuan yang sangat terbatas. Kenyataannya banyak satuan kuantitas atau jumlah

yang belum ada. 3isalnya untuk luas / area dan 4olume, tidak ditemukan dalam Tabel ).). Akan tetapi dalam !I, satuan untuk kuantitas seperti ini muncul sebagai kombinasi yang cocok dari satuan dasar yang ada dalam Tabel tersebut dan disebut satuan turunan atau satuan yang menggunakan satuan dasar !I. 3isalnya kita ingin mengukur luas sebuah karpet segi empat, maka terlebih dahulu kita harus mengukur panjang dan lebar dari karpet tersebut barulah kita dapat menentukan luasnya dengan cara mengalikan antara panjang dan lebar dimana panjang dan lebar dinyatakan dalam meter #m%, sehingga kita akan memperoleh satuan untuk luas meter persegi #m2%. Table 1.1. Satuan Dasar SI Kuantita# $i#i" 3assa "anjang 5aktu Arus 6istrik Temperatur Intensitas /ahaya +umlah 7at Nama Satuan kdilogram meter detik ampere Kel4in candle mol Sim%&l kg m s A K cd mol

/ontoh yang lain lagi yaitu menentukan satuan kecepatan dimana kecepatan merupakan perbandingan jarak terhadap dengan satuan meter #m% dan aktu. +ika jarak dinyatakan aktu dalam detik #s%, maka turunan dari satuan

kecepatan tersebut akan kita peroleh meter/detik atau dapat dituliskan #m/s%.

K&n'er#i #atuan SI A. Pan(ang ) km 8 )999 m :

)m )m ) dm ) cm

8 )99 cm 8 )9 dm 8 )9 cm 8 ) mm

B. )&lume )6 )6 ) m6 *. Tem+eratur D. !a##a ) kg !/A*;;;; 8 )999 gr 8 ) dm: 8 )999 cm: 8 ) cm:

Contoh soal konversi antar satuan SI: !ebuah laboratorium kimia mempunyai ukuran < meter persegi. Berapa dm luas laboratorium tersebut= +a ab0 Berdasarkan data tersebut di atas, kita dapat menentukan luas laboratorium tersebut dengan menggunakan persamaan0 A 8 s2 8 #< m% 2 8 )> m2 8 ).>99 dm 2

)> m2 ? # ) dm2 / )9-2 m2 %

BAB II STOIKHIO!ET,I

<

2.1.

Pengertian St&i"-i&metri /ara "erhitungan dalam reaksi kimia disebut stoikhiometri. Istilah ini diturunkan dari kata yunani yaitu Stoicheion 8 unsur dan Metron8 mengukur. 'engan demikian !toikhiometri dalam kimia dapat diartikan sebagai perhitungan komposisi partikel-partikel dan reaksi-reaksi kimia. Ada juga beberapa literatur yang memberikan de&enisi sebagai cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitati& dari komposisi -at--at kimia dan reaksireaksinya.

Adapun partikel-partikel yang dimaksud antara lain0 atom, ion, elektron serta partikel renik lainnya. !edangkap pengukuran yang dimaksud antara lain0 massa, 4olume, jumlah partikel, serta besaran kuantitati& lainnya. 'alam pokok bahasan stoikhiometri ini, kita akan membahas mengenai hubungan antara massa dengan jumlah partikel, hubungan antara berat dengan 4olume, hubungan massa antar unsur dalam suatu senya a #!toikhiometri !enya a%, hubungan massa antar -at dalam suatu reaksi dan sebagainya. 2.2. K&n#e+ !&l Atom merupakan satuan terkecil dari unsur, sedangkan molekul merupakan satuan terkecil dari senya a. !atu mol adalah sejumlah -at yang mengandung 6,02 x 1023 butil partikel. Bilangan tersebut diberi nama "vo!a#ro dan diberi lambing $. Inilah bilangan yang menyatakan jumlah atom dalam satu mol unsure serta jumlah dalam satu mol senya a. !etiap satu mol unsur apasaja, mengandung 6,02 x 1023 butir atom. 'an setiap mol senya a apasaja, mengandung 6,02 x 1023 butil molekul. 'imana0 Bilangan A'&ga.r& / 6,02 x 1023 (N) ilan!an

".

%ubun!an Mol #an &u'lah (artikel 3ol merupakan satuan jumlah -at, sehingga +umlah partikel 8 +umlah -at ? Bil. A4ogadro +umlah partikel 8 +umlah -at ? 6,02 x 1023

%ubun!an 'ol #an 'assa


1. Apabila satu mol unsur yang kita timbangnya memiliki berat dalam

gram, maka angka yang kita peroleh disebut juga massa atom dari unsur itu sendiri. Besarnya massa atom yang terdapat dalam susunan berkala #sistem periodik unsur% merupakan harga yang relati& dimana harga yang kita peroleh tersebut dibandingkan terhadap )/)2 kali massa satu atom Karbon isotop. 'engan demikian, massa atom biasa juga disebut sebagai massa atom relati& yang diberi lambing )"r*.

2. +ika satu mol suatu senya a kita timbang dengan satuan massa dalam

gram, maka angka yang kita peroleh disebut massa molekul dari senya a tersebut. !enya a merupakan gabungan dari beberapa unsur dengan reaksi kimia tertentu. ,al ini menggambarkan bah a massa molekul dari suatu senya a merupakan gabungan dari massa atom unsur-unsur. !ebelumnya sudah dijelaskan bah a massa atom merupakan harga yang relati4e, maka massa molekul juga merupakan harga yang relati&. 'engan demikian maka gabungan dari massa atom relati& tersebut dapat kita sebut sebagai massa molekul relati& yang dituliskan dengan lambing )Mr*. 'engan demikian kita dapat membuat hubungan antara mol dengan gram dalam bentuk persamaan sebagai berikut0

gram =molxAr

0+ntuk unsur

gram=molxMr

0untuk sen,a-a >

"ersamaan tersebut di atas dapat pula dituliskan sebagai berikut0 'ol . !ra' / "r atau Mr #an "r atau Mr . !ra' / 'ol

1. %ubun!an Mol #en!an 0olu'e 1as

'alam ilmu &isika, kita juga telah mempelajari mengenai persamaan umum untuk gas ideal yaitu0

PV PV == nRT nRT

'imana 0

" V n A T

8 Tekanan gas #atm% 8 4olume gas #liter% 8 jumlah mol gas #mol% 8 tetapan Ainberg #9,9B29@ liter.atm/mol.K% 8 temperat #oK%

.leh karena

ujud gas sangat dipengaruhi oleh tekanan dan

temperatur maka perlu ditetapkan suatu tekanan tertentu dan suhu tertentu yang disebut juga sebagai keadaan standar gas yaitu suhu 9 o/ dan tekanan ) atm. 'engan menggunakan persamaan di atas, maka sekarang kita dapat menghitung 4olume standard yaitu0

"V ) #atm% ? V )

8 nAT 8 #) mol% ? #9,9B29@ liter.atm / mol.K% ? #2C: K% / 2223 liter

+adi dapat kita simpulkan bah a setiap ) mol gas apasaja, pada keadaan standar 9o/ dan tekanan ) atm, mempunyai 4olume sebesar 22,< liter.

"erubahan-perubahan dari ", V dan T dari keadaan ) ke keadaan 2 dengan kondisi-kondisi tertentu dicerminkan dengan hukum-hukum berikut0 A. ,ukum Boyle ,ukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal dengan n) 8 n2 dan T) 8 T2 D sehingga diperoleh 0

P1 )1 / P2 )2
Contoh: Berapa tekanan dari 9,@ mol .2 dengan 4olume )9 liter jika pada temperatur tersebut 9,@ mol *,: mempunyai 4olume @ liter den tekanan < atm= Jawab: 'iketahui 0 V) "2 V2 8 )9 ltr 8 < atm 8 @ ltr

"enyelesaian0 ") . V) ") . )9 ltr ") 8 "2 . V2 8 < atm . @ ltr 8 29 ltr.atm 0 )9 ltr

8 2 atm

B. ,ukum Eaylus Volume gas-gas yang bereaksi dengan 4olume gas-gas hasil reaksi bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan berbanding sebagai bilangan bulat den sederhana. +adi untuk0 berlaku 0 ") 8 "2 dan T) 8 T2

)1 / )2
Contoh:

n1 / n2

,itunglah massa dari )9 liter gas nitrogen #*2% jika pada kondisi tersebut ) liter gas hidrogen #,2% massanya 9.) g. 'iketahui0 Ar untuk , 8 ) dan * 8 )< Jawab: V) 0 V2 )9 0 ) )9 0 ) 8 n) 0 n2 8 #m *2 /B3 *2% 0 #m ,2 / B3 ,2% 8 #? / 2B% 0 #9.) / 2%

8 )< gram

+adi massa gas nitrogen 8 )< gram.

/. ,ukum Boyle-Eay 6ussac ,ukum ini merupakan perluasan hukum terdahulu den diturukan dengan keadaan harga n 8 n2 sehingga diperoleh persamaan0

P1 . )1 / T1 / P2 . )2 / T2

'. ,ukum A4ogadro Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang 4olumenya sama mengandung jumlah mol yang sama. 'ari pernyataan ini ditentukan bah a pada keadaan !T" #9o / dan ) atm%, 1 'ol setia2 !as volu'en,a 22.3 liter. Volume ini disebut sebagai volume molar gas. Contoh: Berapa 4olume B,@ gram amoniak #*,:% pada suhu 2Co / dan tekanan ) atm = #Ar0 , 8 ) D * 8 )<% Jawab: diketahui 0 massa amoniak B3 *,: mol *,: Volume amoniak #!T"% 8 B@ g 8 )C gr / mol 8 9,@ mol 8 9,@ ? 22,< 8 )),2 liter

Berdasarkan persamaan Boyle-Eay 6ussac0

)9

(P1 . )1) 0 T1 )2

(P2 . )2) 0 T2

#) ? )),2% 0 2C: 8 #) ? V2% 0 #2C: 1 2C% / 12.11 liter

2.3.

(erhitun!an 4i'ia "erhitungan kimia dapat dibagi 2 bagian yaitu A. Per-itungan "imia tan+a rea"#i "erhitungan ini biasa digunakan untuk menghitung komposisi unsur dalam suatu senya a atau -at dalam suatu campuran. 4&nt&-0 ). ,itunglah persentase unsur oksigen dalam senya a *a., +a ab0 G . dalam *a., 8 #)> / <9 % ? )99G 8 <9G

2. Berapa kadar / dalam @9 gram /a/.:, jika diketahui #Ar0 / 8 )2D 9 8 )>D /a8<9% +a ab0 3assa / 3assa / 8 #Ar / / 3r /a/.:% ? massa /a/.: 8 )2/)99 ? @9 gram 8 > gram

!ehingga, Kadar / 8 massa / / massa /a/.: ? )99G 8 >/@9 ? )99 G 8 )2G

B. Per-itungan "imia %er.a#ar"an rea"#i5rea"#i "imia

))

"ersamaan reaksi adalah lambing-lambang kimia dari unsur, senya a atau ion yang ikut dalam reaksi dan hasil-hasil reaksinya.

"ersamaan kimia harus setara atau setimbang antara pereaksi dan hasil reaksi.

'alam menyetarakan persamaan reaksi, koe&isien reaksi sangat penting. Koe&isien reaksi adalah angka yang terletak di depan rumus kimia -at pada suatu persamaan reaksi kimia. 3isalnya pada reaksi penguraian Kalium Khlorat #K/l.:% dan menghasilkan .ksigen #.2%. "ersamaan reaksi dapat dituliskan seperti berikut0

K/l.:

K/l

1 .2

+ika kita menganalisa persamaan reaksi di atas belum tertulis secara lengkap dan setara karena jumlah atom-atom yang ada di ruas kiri belum sama jumlahnya dengan atom-atom yang ada di sebelah kanan. .leh sebab itu, untuk dapat menyetarakan jumlah atom-atom pada ruas kanan dan rua kiri, kita perlu menambahkan koe&isien reaksi di depan rumus kimia tersebut seperti berikut0

2K/l.:

2K/l 1 :.2

Adapun peranan koe&isien reaksi dalam perhitungan kimia yaitu menyatakan perbandingan mol dari seluruh -at yang ada pada suatu persamaan reaksi, baik -at yang terletak pada ruas sebelah kiri #-at yang bereaksi% maupun -at yang terletak di sebelah kanan #hasil reaksi%.

)2

Apabila salah satu -at dalam suatu persamaan reaksi sudah diketahui molnya, maka jumlah mol-mol dari -at yang lainnya dapat kita hitung dengan cara membaningkan koe&isien dari persamaan berikut0 masing-masing -at tersebut seperti

Jumlah mol dicari = (koef.zat dicari/koef.zat diketahui) x jumlah mol zat diketahui

/ontoh0 'iketahui F gram etana #/2,>%, dibakar dengan oksigen sesuai dengan reaksi0

2 /2,> 1 C.2

</.2 1 >,2.

,itunglah 4olume gas /.2 yang terbentuk, diukur pada suhu 9o/ dan tekanan ) atm #/ 8 )2 D , 8 ) D . 8 )>%. +a ab0 F gram /2,> /.2 yang terbentuk 8 #F/:9% mol 8 #</2% ? 9,: mol 8 9,> ? 22,< liter 8 9,: mol 8 9,> mol 8 ):,<< liter.

2.3

Hu"um5-u"um Da#ar Kimia ". %uku' "ntoine 5aurent 5avoisier )%uku' 4ekekalan Massa* 3assa semua -at sebelum reaksi #reaktan% dan setelah reaksi #produk% adalah sama.

):

/ontoh0 2,2 1 .2 2,2. hidrogen oksida #:>g%

hidrogen 1 oksigen #<g% #:2g%

. %uku' &ose2h 5ouis (roust )%uku' (erban#in!an Teta2* "erbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senya a adalah tertentu dan tetap.

/ontoh 0 ). ,itunglah perbandingan berat unsur-unsur Karbon, ,idrogen, dan .ksigen dalam senya a glukosa #/>,)2.>% dengan #Ar0 / 8 )2 D , 8 ) D . 8 )>%

+a ab0 massa / 0 massa , 0 massa . 8 #>?)2% 0 #)2?)% 0 #>?)>% 8 >g 0 )g 0 Bg

2. Berapakah prosentase masing-masing unsur Karbon dan ,idrogen dalam senya a metana #/,<% Ar0 / 8 )2 D , 8 ). +a ab0 massa / D massa , 8 #)?)2% 0 #<?)% 8 :0)

)<

atom Karbon #/% atom ,idrogen #,% atau atom ,

8 #:/<% ? )99G 8 #)/<% ? )99G 8 )99G - C@G 8 2@G

8 C@G 8 2@G

:. ,itunglah perbandingan berat unsur-unsur *itrogen dan ,idrogen dalam senya a *,: 0 +a ab0 massa * 0 massa , 8 ) Ar . * 0 : Ar . , 8 ) #)<% 0 : #)% 8 )< 0 :

C. %uku' Dalton )%uku' (erban#in!an er!an#a* +ika dua buah unsur dapat membentuk dua atau lebih senya a untuk massa salah satu unsur yang sama banyaknya maka perbandingan massa unsur kedua akan berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana. Contoh: a. Bila unsur *itrogen dan .ksigen disenya akan dapat terbentuk *. dimana massa * 0 9 8 )< 0 )> 8 C 0 B *.2 dimana massa * 0 9 8 )< 0 :2 8 C 0 )>

Hntuk massa *itrogen yang sama banyaknya maka perbandingan massa .ksigen pada senya a *. 0 *.2 8 B 0 )> 8 ) 0 2

b. Bila unsur .ksigen dan Karbon disenya akan dapat terbentuk0

)@

/. dimana massa / 0 . /.2 dimana massa / 0 .

8 )2 0 )> 8 )2 0 :2

Hntuk massa Karbon yang sama banyaknya maka perbandingan massa .ksigen pada senya a /. 0 /.2 8 )> 0 :2 8 ) 0 2 1.6. ,umu# Kimia Untu" Suatu Sen a7a Aumus $mpiris !uatu senya a memiliki apa yang disebut rumus empiris serta rumus molekul. Iang disebut rumus empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun senya a )ru'us ,an! 2alin! se#erhana #ari suatu sen,a-a*. !edangkan yang disebut rumus molekul adalah rumus yang menyatakan jumlah atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun satu molekul senya a.

Hntuk menentukan rumus empiris senya a perlu diketahui perbandingan massa #prosentase% masing-masing unsur yang menyusun senya a tersebut. +ika kita sudah menyelesaikan tahap tersebut, maka kita dapat menentukan perbandingan mol masing-masing unsur tersebut. Angka-angka perbandingan itulah yang merupakan angka-angka rumus empiris suatu senya a.

/ontoh0 ). Tentukanlah rumus empiris dari -at--at berikut0 a. Je b. Je 8 >:,@: G 8 <>,@@ G ! 8 :>,<C G ! 8 @:,<@ G

)>

+a ab0 a. "erbandingan mol atom Je dan ! adalah0 Je 0 ! 8 >:,@:/@> 0 :>,<C/:2 atau 0 ),): 0 ),):, dengan perbandingan ) 0 )

dengan demikian ,umu# Em+iri# dari -at tersebut adalah $eS.

b. "erbandingan mol atom Je dan ! adalah0 Je 0 ! 8 <>,@@ /@> 0 @:,<@ /:2 atau 0 9,B: 0 ),>B, dengan perbandingan ) 0 2 dengan demikian ,umu# Em+iri# dari -at tersebut adalah $eS2.

2. !uatu senya a tersusun dari B<G Karbon dan )>G ,irogen #/ 8 )2 0 , 8 )%. Tentukanlah rumus empiris senya a tersebut. +a ab0 mol /0 mol , 8 #B</)2% 0 #)>/)% 8 C 0 )>

jadi rumus empiris senya a tersebut adalah *8H19.

Aumus 3olekul !enya a

)C

Hntuk dapat menentukan rumus molekul senya a, terlebih dahulu kita menentukan rumus empiris dari senya a tersebut serta massa molekul relati&nya #3r%. /ontoh0 ). !uatu senya a memiliki rumus empiris *.2 #* 8 )< 0 . 8 )>%. +ika diketahui 3r dari senya a tersebut 8 F2. Tentukanlah rumus molekulnya. +a ab0 #*.2%n #<>%n n 8 F2 8 F2 82

dengan memperoleh nilai n 8 2, maka rumus molekul dari senya a tersebut dapat kita hitung seperti berikut0 (NO2)2 / N2O3

2. @> liter suatu gas pada suhu 9o/ dan tekanan ) atm memiliki massa 8 )C@ gram. +ika rumus empiris senya a tersebut adalah /,2 #/ 8 )2 0 , 8 )%, tentukan rumus molekul dari senya a tersebut. +a ab0 @> liter gas B3 gas 8 #@> / 22,<% mol 8 #gram / mol% 8 2,@ mol 8 #)C@ / 2,@% 8 C9 gr/mol.

2.9.

K&n#entra#i Larutan

)B

Konsentrasi merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitati& antara -at terlarut dan pelarut. 3enyatakan konsentrasi larutan ada beberapa macam, di antaranya0 1. (ersen 4onsentrasi a) Persen Berat (%b b) #%% persen -at terlarut 8 #berat -at terlarut/berat larutan% ? )99G b) Persen !olume (%v v) #%% persen 4olume terlarut8 #4olume -at terlarut/4olume larutan% ? )99G ") Persen Berat !olume (%b v) (%w v% -at terlarut 8 #gram -at terlarut/ml larutan% ? )99G

/ontoh0 ). Bila )9 gr gula dilarutkan dalam 2<9 gr air, hitunglah persentase larutan tersebut= +a ab0 'iketahui0 mgula #terlarut% mair #pelarut% mlarutan #gula1air% 8 )9 gr 8 2<9 gr 8 2@9 gr

'itanyakan0 "enyelesaian0

Glarutan

8=

G#b/b% 8 #mgula / mlarutan% ? )99G

)F

8 #)9 gr / 2@9 gr% ? )99G 8 3:

2. Hntuk menghasilkan larutan gula )9G sebanyak )2 gr, berapa kilogramkah air dan gula harus disediakan= +a ab0 'iketahui0 G#b/b% mlarutan #gula1air% 8 )9G 8 )2 gr

'itanyakan0 "enyelesaian0

mgula #terlarut% dan mair #pelarut%

8=

3isalkan massa terlarut 3aka0

8 a kg,

)9G 8 #a / )2% ? )99G Atau0 a (ma##a gula) / 12; / 1;;/ 122 "g

sehingga massa air yang dibutuhkan 8 massa larutan ( massa gula 8 )2 kg ( ),2 kg 8 1;2< "g 2. Molaritas )M*

29

3olaritas adalah banyaknya mol -at terlarut dalam satu liter larutan

/ontoh0 ). Berapa gram *a., harus dilarutkan agar diperoleh larutan 2 3 sebanyak 2@9 ml= Jawab: 'iketahui0 3 Volume larutan 823 8 2@9 ml

'itanyakan0 "enyelesaian0

3assa *ao, 8 =

3isalkan massa terlarut maka0

8 a gram,

2)

a 8 2; gram

2. Berapakah molaritas F.B gram ,2!.< #3r8 FB% dalam 2@9 ml larutan = Jawab : molaritas ,2!.< 8 #F.B/FB% mol 0 9.2@ liter 8 #9.) ? <% mol / liter 8 9.< 3

3. Molalitas )'* Banyaknya mol -at terlarut dalam massa ) kg pelarut, atau dapat dituliskan dengan persamaan sbb0

/ontoh0 ). ,itunglah molalitas larutan <,F gr asam sul&at yang dilarutkan dalam )99 ml air. +a ab0 'iketahui0 massa Asam !ul&at 8 <,F gr

22

B3 Asam !ul&at 3assa pelarut 'itanyakan0 "enyelesaian0 m8 =

8 FB gr/mol 8 )99 ml

8 ;26 m&l

2. ,itunglah molalitas larutan *a., )9G= +a ab0 'iketahui0 larutan *a., )9G, berarti dalam )99 gr larutan terdapat )9 gr *a.,, sehingga diperoleh massa *a., B3 *a., 3assa pelarut 'itanyakan0 "enyelesaian0 8 228< m&l m 8 ;;= 8 )9 gr 8 <9 gr/mol 8 #)99 gr ( )9 gr% 8 F9 gr

3. $or'alitas *ormalitas menyatakan jumlah mol eki4alen -at terlarut dalam ) liter larutan. Hntuk asam, ) mol eki4alennya sebanding dengan ) mol ion ,1. Hntuk basa, ) mol eki4alennya sebanding dengan ) mol ion .,-.

2:

Antara *ormalitas dan 3olaritas terdapat hubungan 0

N / ! = 'alen#i

3ol eki4alen

8 massa / massa eki4alen

3assa eki4alen

8 B3 / elektron 4alensi

!ehingga "ersamaan *ormalitas dapat dituliskan0

Berikut ada beberapa contoh elektron 4alensi senya a kimia0 ). *a., atau ,/l, mempunyai elektron 4alensi ) 2. ,2!.<, 3g/l2, Je!.<, /a., mempunyai elektron 4alensi 2. /ontoh soal0 ). Berapakah *ormalitas larutan <,F gr Asam !ul&at dalam 2@9 ml larutan= +a ab0 diketahui 0 massa terlarut B3 Asam !ul&at Volume 6arutan 'itanyakan0 * 8 = 8 <,F gr 8 FB gr/mol 8 2@9 ml

$lektron 4alensi Asam !ul&at 8 2

2<

"enyelesaian0

. 0,3 $.

2. ,itunglah molalitas larutan ) * *a., #massa jenis 8 ),2% +a ab0 6arutan ) * berarti dalam ) liter larutan terdapat ) mol eki4alen terlarut, Atau0 #massa ? 4alensi% / B3 Valensi *a., 3aka0 massa *a., 3assa larutan Atau0 massa pelarut !ehingga0 molalitas 8 #<9 ? )999% / #<9 ? ))>9% 8 ;2<9 m&l 8 )299 ( <9 8 ))>9 gr 8) 8 ) ? B3 *a., 8 <9 gr. 8 4ol. larutan ? massa jenis 8 )999 ? ),2 8 )299 gr 8 <9

KU!PULAN SOAL5SOAL0 ). +ika diketahui massa @ ltr gas A pada keadaan standar adalah 2B,)2@ gram, maka hitunglah B3 gas A tersebut.

2@

2. 'i dalam suatu larutan terdapat @,B@ gr *a/l. Ke dalam larutan ini ditambahkan larutan perak nitrat #Ag*.:% berlebihan. ,itunglah berat endapan yang terbentuk jika diketahui bah a mol *a/l 8 mol Ag/l :. Kapur tulis terdiri dari Kalsium Karbonat. !enya a yang tidak larut dalam air ini dibuat dari Kalsium klorida yang ditambahkan ke dalam *atrium Karbonat. Berapa ml Kalsium Klorida 9,2@9 3 dibutuhkan utk direaksikan secara sempurna dengan @9 ml larutan *atrium Karbonat 9,)@9 3. /a/l2#aK% 1 *a2/.:#aK% ;;./a/.:#s% 1 2*a/l#aK% <. "erak Bromida #AgBr% adalah senya a kimia yang sangat sensiti4e bila kena cahaya yang digunakan dalam &ilm &otogra&i. !enya a yang tidak larut ini terbentuk bila larutan "erak *itra #Ag*.:% dalam air dicampur dengan larutan Kalsium Bromida #/aBr2% dalam air. Berapa gr endapan AgBr yang terbentuk jika @9 ml Ag*.: 9,)B9 3 dicampurkan dengan >9 ml /aBr2 9,9B@9 3. 2Ag*.:#aK% 1 /aBr2#aK% ;;;;;; 2AgBr#s% 1 /a#*.:%2#aK% @. ,itunglah molalitas larutan ) * *a., #massa jenis 8 ),2% >. Bila @,B@ gram *a/l dilarutkan dalam )B9 gr air, maka hitunglah &raksimol *a/l dalam larutan tersebut. C. Berapakah perbandingan berat larutan B9G -at a dan 29G -at b agar diperoleh larutan campuran dengan konsentrasi <9G=

2>

BAB III IKATAN KIMIA


1.1. Pengertian I"atan Kimia Ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi antara atom yang sama atau berbeda karena adanya daya tarik menarik antara atom-atom tersebut. 'aya tarik antar atom ini sangat berhubungan dengan kon&igurasi elektron terluar atom-atom yang bersangkutan. Tujuan ikatan kimia yaitu untuk memperoleh keadaan yang lebih stabil pada kondisi tertetu. Telah diketahui bah a unsure-unsure gas mulia atau golongan VIIIA sangat sukar membentuk senya a karena memiliki susunan electron yang stabil. .leh karena itu setiap unsur cenderung untuk stabil sehingga setiap unsur berusaha untuk memiliki susunan elektron terluar seperti susunan elektron gas mulia. Beberapa teori berusaha menerangkan terjadinya ikatan kimia dalam upaya mencapai keadaan yang stabil, antara lain0 Teori .kta& menurut 6e is, unsur bereaksi untuk mencapai kon&igurasi elektronnya sama dengan kon&igurasi elektron gas mulia yang sangat stabil. Kon&igurasi elektron gas mulia dapat dilihat pada contoh sebagai berikut0
2

,e *e Ar Kr Le

0 )s2 0 )s2 2s2 2p> 0 )s2 2s2 2p> :s2 :p> 0 )s2 2s2 2p> :s2 :p> :d)9 <s2 <p> 0 )s2 2s2 2p> :s2 :p> :d)9 <s2 <p> @s2 <d)9 @p>

)9 )B :> @<

2C

'ari susunan kon&igurasi elekton gas mulia tersebut di atas, kelihatan bah a semua unsur yang terdapat pada golongan gas mulia adalah stabil, sehingga untuk mencapai tujuan ini maka atom-atom yang lain melakukan usaha melepaskan atau menerima satu atau lebih elektron terluarnya. 1.2. >eni#5(eni# I"atan Kimia Beberapa 3acam Ikatan Kimia Iang Telah 'iketahui, Antara 6ain 0 ). Ikatan Antar Atom 0 )% Ikatan ion 8 elektro4alen 8 heteropolar 2% Ikatan ko4alen 8 homopolar :% Ikatan ko4alen koordinasi 8 semipolar <% Ikatan logam 2. Ikatan antar molekul 0 )% Ikatan hydrogen 2% Ikatan 4an der alls A. I"atan I&n / Ele"tr&'alen / Heter&+&lar Ikatan ion ialah ikatan yang terjadi bila elektron berpindah dari satu atom ke atom lainnya. "erpindahan dapat terjadi jika atom yang melepaskan elektron bertemu dengan atom yang menerima elektron yang dilepaskan tersebut. Ikatan ion biasanya terjadi antara atom-atom yang mudah melepaskan elektron #logam-logam golongan utama% dengan atom-atom yang mudah menerima elektron #terutama golongan VIA den VIIA%. #akin besar perbedaan elektronegativitas antara atom$atom yang membentuk ikatan, maka ikatan yang terbentuk makin bersi%at ionik&

"ada umumnya unsur-unsur yang mudah membentuk ikatan ion adalah

2B

- IA - IIA - H*!HA TAA*!I!I

VIIA VIIA VIIA

atau VIA atau VIA atau VIA

"erhatikan kon&igurasi elektron atom *atrium dan atom Khlor berikut0


)) )C

*a /l

0 )s2 2s2 2p> :s) 0 )s2 2s2 2p> :s2 :p@

atau atau

2 B ) 2 B C

Atom *atrium cenderung melepaskan satu elektron agar kulit terluarnya mengandung delapan elektron. !ementara itu, atom /hlor cenderung menangkap satu elektron untuk mencapai tujuannya sama dengan atom-atom yang ada pada golongan gas ,mulia yaitu memiliki delapan elektron pada kulit terluarnya. Kondisi tersebut dapat diilustrasikan seperti berikut. a% *atrium dengan kon&igurasi elektron terluar :s), melepaskan ) elektron atau electron :s-nya sehingga kon&igurasi elektron terluarnya menjadi0 )s 2 2s2 2p> Atom atau molekul yang melepaskan atau menerima elektron disebut i&n. Bila melepaskan elektron disebut ion positi&, karena atom atau molekul itu bermuatan elektron positi&. "ada contoh di atas *atrium melepaskan satu elektronnya maka *atrium bermuatan elektron positi& atau dapat dituliskan seperti berikut0 Na ? Na@ @ e b% Kon&igurasi elektron terluarnya adalah :p@ Khlor dengan kon&igurasi elektron terluar :p@ memerlukan satu elektron untuk dapat memenuhi kebutuhannya akan elektron. Bila satu atom atau molekul menerima satu atau lebih elektron disebut ion negati& dan dapat dituliskan seperti berikut0 *l @ e ? *l51

2F

'ari kedua persamaan tersebut di atas kita dapat menyimpulkan bah a atom *a cenderung melepaskan satu elektron agar kulit terluarnya penuh dengan enam elektron pada sub kulit p, sedangkan atom Khlor cenderung menangkap satu elektron agar memiliki delapan elektron pada kulit terluarnya. +ika atom *a dan /l bertemu maka atom *a memberikan elektronnya kepada /l sehingga terbentuk ion *a1 dan /l-. Na *l @ e ? ? Na@ @ e *l5

Antara ion *a1 dan /l- terjadi tarik menarik karena muatan mereka berla anan sehingga terjadilah senya a *a/l. Berikut adalah contoh lain dari ikatan ion yaitu 3g dan ..
)2 B

3g

0 )s2 2s2 2p> :s2 0 )s2 2s2 2p<

atau atau

2 B 2 2 B >

Atom 3g cenderung melepaskan dua elektron akan bertemu dengan atom . yang cenderung menangkap dua elektron. !eperti pada contoh sebelumnya, untuk 3g dan . akan membentuk senya a 3g.. !ekarang muncul pertanyaan bah a bagaimana jika atom 3g #cenderung melepaskan dua elektron% bertemu dengan atom /l #cenderung menangkap satu elektron%. Kita sudah bisa memastikan bah a satu atom 3g harus berikatan dengan dua atom /l sebab jumlah elektron yang dilepaskan harus sama dengan jumlah elektron yang diterima. !ehingga senya a yang terjadi bukanlah 3g/l melainkan 3g/l2. Contoh lain 0 /a/l2 , 3gBr2, Ba. , Je! dan sebagainya.

SiAat5SiAat Sen a7a I&ni" Antara Lain a. bersi&at polar :9

b. larutannya dalam air menghantarkan arus listrik c. titik lelehnya tinggi d. lelehannya menghantarkan arus listrik e. larut dalam pelarut-pelarut polar

B. I"atan K&'alen / H&m&+&lar Ikatan ko4alen adalah ikatan yang terbentuk jika elektron digunakan secara bersama-sama diantara dua atom. Ikatan Ko4alen terbagi dua yaitu0 ). Ikatan Ko4alen "olar Atom-atom pembentuknya mempunyai gaya tarik yang tidak sama terhadap pasangan elektron persekutuannya. Hal ini terjadi karena beda keelektronegatifan kedua atomnya. Elektron persekutuan akan bergeser ke arah atom yang lebih elektronegatif akibatnya terjadi pemisahan kutub positif dan negatif. Dalam senyawa HCl ini, Cl mempunyai keelektronegatifan yang lebih besar dari H. sehingga pasangan elektron lebih tertarik ke arah Cl, akibatnya H relatif lebih elektropositif sedangkan Cl relatif menjadi elektronegatif.

2.

a.

Catatan:

:)

Ikatan ,an! ter6a#i karena 2er2in#ahan 'uatan secara 2artial ialah ikatan kovalen 2olar.

Ikatan ion ialah ikatan ,an! ter6a#i bila elektron ber2in#ah #ari satu ato' ke ato' lainn,a.

Ikatan kovalen a#alah ikatan ,an! terbentuk 6ika elektron #i!unakan secara bersa'a7sa'a #iantara ato'.

Ikatan ki'ia terbentuk karena a#an,a 2en!!unaan elektron bersa'a7sa'a atau a#an,a 2en!alihan elektron #iantara ato'.

Satu alat 2entin! #ala' uraian klasik ini a#alah 8#ia!ra' titik elektron le-is9 &enis ikatan ,an! ter6a#i #iantara se2asan! ato' #itentukan oleh ke'a'2uan setia2 ato' untuk 'enarik elektron #ari ato' lainn,a.

Ion ber'uatan 2ositi: #isebut kation terbentuk 6ika ato' kehilan!an satu atau lebih elektronn,a

Ion ber'uatan ne!ative #isebut anion terbentuk 6ika ato' 'en#a2at ta'bahan elektron.

+ntuk ato' terisolasi ,an! bebas ke'a'2uan untuk 'ele2askan elektronn,a #iukur #ari ener!, ionisasin,a, se#an!kan ke'a'2uan untuk 'ena'bah elektron,a #iukur #ari a:initas elektronn,a.

;ner!, ionisasi a#alah ener!, 'ini'u' ,an! #i2erlukan untuk 'ele2as satu elektron #ari ato' netral #ala' -u6u# !as.

;ner!, ionisasi a#alah 2erubahan ener!, atau #a2at #ituliskan #en!an <; < . la'bin! selisih nilai #ari suatu si:at #isebabkan oleh a#an,a 2roses atau 2erubahan.

<; . ener!, 2ro#uk reaksi = ener!, reaktan

:2

Sen,a-a ionic #an sen,a-a kovalen Ditin6au #ari kekuatan ikatan, ikatan ion 6auh lebih kuat #ari ikatan kovalen, sebab ikatan ion #isebabkan oleh !a,a tarik 'enarik elektroki'ia. Itulah sebabn,a sen,a-a ,an! 'e'iliki ikatan ion 'e'iliki titik lebur #an titik #i#ih ,an! relative tin!!i, se#an!kan sen,a-a7sen,a-a kovalen 'e'iliki titik lebur #an titik #i#ih ,an! relat ren#ah. >uestion: Men!a2a lo!a' se2erti 5i #an Ca 'ele2askan elektron #an 'en!a2a non lo!a' se2erti ? #an @'eneri'a elektronA 4e#uan,a, 'en!a2a elektron le2as #an elektron #iteri'a 'en!ikuti kon:i!urasi elektron !as 'uliaA &a-ab: Mula7'ula a#alah 2erubahan ener!, 2otensial ,an! 'en!ontrol 2e'bentukan ion #ala' sen,a-a se2erti 5i? #an Ca@. +ntuk sen,a-a ion a!ar #a2at stabil, 2e'bentukan ion #ari unsure harus eksoter' ,an! berarti ener!, #ari sen,a-a itu harus lebih ren#ah #ari unsurn,a. Selan6utn,a hal ini berarti bah-a setia2 konstribusi en#oter'ik 2erubahan ener!, harus lebih kecil #ari konstribusi eksoter'. 5o!a' 'e'bentuk kation karena lo!a' 'ele2as elektron relative 'u#ah. ;ner!, ionisasi lo!a' lebih ren#ah #ari 2a#a nonlo!a'. +ntuk lo!a', hilan!n,a elektron 'en,ebabkan valensi kulit koson! karena 2ecah 'e'bentuk inti !as 'ulia ,an! lebih ke #ala' san!at sukar )karena 'e'butuhkan se6u'lah ener!, ,an! san!at besar*. SIM @5 / 5"M "$1 5;BIS iasan,a san!at ber!una untuk 'ene'2elkan label 2a#a kulit valensi elektron #ari ato', bila ato'7ato' ini ber!abun! 'e'bentuk ikatan ki'ia. +ntuk 'enulis s,'bol 5e-is 2a#a suatu unsure, kita tulis s,'bol ato'n,a #en!an 'e'ber se6u'lah titik 'en!elilin!i ato'n,a. Setia2 titik 'e-akili satu elektron ,an! a#a 2a#a kulit valensi ato' tersebut. Misaln,a %i#ro!en ,an!

::

'e'2un,ai satu elektron #ala' kulit valensin,a s,'bol 5e-isn,a 'en6a#i %. #en!an #e'ikian, setia2 ato' ,an! 'e'2un,ai satu elektron 2a#a kulit terluarn,a 'e'2un,ai s,'bol 5e-is ,an! sa'a. 4esa'aan s,'bol ini ter'asuk setia2 unsure ,an! a#a 2a#a !olon!an I" #ari susunan berkala, 6a#i unsure 5i, $a, 4, Cb, Cs, ?r 'e'2un,ai s,'bol 5e-is ,an! #a2at #itulis secara u'u' D. )#i'ana D . 5i, $a, 4, Cb, Cs, ?r*. (a#a u'u'n,a s,'bol 5e-is untuk 'en!!a'barkan unsure #a2at #ilihat 2a#a table berikut: 1olon!an 0II" I" 0III" II" III" I0" 0" 0I"

(a#a u'u'n,a 6u'lah elektron valensi suatu ato' #ari unsure tertentu sa'a #en!an no'or !olon!an. @leh karena itu, #a2at kita lihat bah-a no'or !olon!an 6u!a sa'a #en!an 6u'lah titik 2a#a s,'bol 5e-is. %al ini ber!una untuk 'en!in!atn,a karena 'enuliskan s,'bol 5e-is untuk suatu unsure san!at se#erhana.

BAB IV K$!$TI3BA*EA* KI3IA "AI*!I" ( "AI*!I" K$!$TI3BA*EA* KI3IA :<

I.

"$*'A,H6HA* Kesetimbangan dinamis adalah keadaan dimana dua proses yang berla anan terjadi dengan laju yang sama, akibatnya tidak terjadi perubahan bersih dalam sistem pada kesetimbangan

Hap mengembun dengan laju yang sama dengan air menguap "elarutan padatan, sampai pada titik laju padatan yang terlarut sama dengan padatan yang mengendap saat konsentrasi larutan jenuh #tidak ada perubahan konsentrasi%

3asing-masing sebanyak 9,99)@9 mol ,2 dan I2 dibiarkan bereaksi #"ercobaan )% Aeaksi ke depan0 ,2#g% 1 I2#g% 2,I#g% Aeaksi balik0 2,I#g% ,2#g% 1 I2#g% !etelah mencapai 9,992:< mol jumlah ,I berhenti meningkat "ercobaan dimulai dengan pereaksi ,I murni dan juga tidak ada reaksi bersih "ercobaan : menggambarkan keadaan ketiga pereaksi pada a al kesetimbangan Ke#etim%angan Hi.r&gen5I&.5Hi.r&gen I&.i.a

'ari tiga percobaan diatas didapat suatu hubungan yang menunjuk pada angka numeris tertentu
N (' M2 = @9,2 pada <<@* C N ( 2 MN ' 2 M

)" =

Tiga percobaan tidak cukup untuk menetapkan nilai tetapan diatas, tetapi dari percobaan yang berulang-ulang pada <<@o/ akan memberikan hasil yang sama

II.

T$TA"A* K$!$TI3BA*EA* #Kc% Hntuk reaksi umum,

:@

aA 1 bB 1 ;

gE 1 h, 1 ;

Aumus tetapan kesetimbangan berbentuk

N, M g N ( Mh ... = )" N /Ma N B Mb ...

Pembilang adalah hasil kali konsentrasi spesies$spesies yang ditulis disebelah kanan persamaan (+,-, +(- .) masing$masing konsentrasi dipangkatkan dengan koe%isien dalam persamaan reaksi yang setara (g, h .)& Penyebut adalah hasil kali konsentrasi spesies$spesies yang ditulis disebelah kiri persamaan (+/-& +B- &&) 0uga setiap konsentrasi dipangkatkan dengan koe%isien reaksinya (a, b, .)& Nilai numerik tetapan kesetimbangan ) " sangat tergantung pada 0enis reaksi dan suhu& Tambahan0 +ika ada : reaksi berikut0 2!.2#g% 1 .2#g% 2!.:#g% Kc#a% 8 2,B ? )92 )999 K 2!.:#g% 2!.2#g% 1 .2#g% Kc#b% 8 = !.2#g% 1 O .2#g% !.:#g% Kc#c% 8 =

N 1*: M2 ) " #a % = = 2,B ? )9 2 pada )999 K 2 N 1*2 M N*2 M ) " #b% = ) " #" % = N 1*2 M2 N*2 M == N 1*: M2 N 1*: M == N 1*2 MN*2 M)/ 2

Ikhtisar0

:>

"ersamaan apapun yang digunakan untuk Kc harus sesuai dengan reaksi kimianya yang setara +ika persamaannya dibalik, nilai Kc dibalik yaitu persamaan yang baru kebalikan dari persamaan aslinya +ika koe&isien dalam persamaan setara dikalikan dengan &aktor yang sama, tetapan kesetimbangan yang baru adalah akar berpangkat &aktor tersebut didapat tetapan kesetimbangan yang lama. !oal0

Hntuk reaksi *,: P O *2 1 :/2 ,2 Kc 8 @,2 ? )9-@ pada 2FB K. Berapakah nilai Kc pada 2FB K untuk reaksi *2 1 :,2 P 2*,:

Pengga%ungan ,umu# Teta+an Ke#etim%angan +ika diketahui0 *2#g% 1 .2#g% 2*.#g% Kc 8 <,) ? )9-:) *2#g% 1 O .2#g% *2.#g% Bagaimana Kc reaksi0 *2.#g% 1 O .2#g% 2*.#g% Kc 8 = Kc 8 2,< ? )9-)B

Kita dapat menggabungkan persamaan diatas *2#g% 1 .2#g% 2*.#g% Kc 8 <,) ? )9-:) *2.#g% *2#g% 1 O .2#g% *2.#g% 1 O .2#g% 2*.#g% Kc 8 )/#2,< ? )9-)B% 8 <,2 ? )9)C Kc 8 =

N N* M2 N N 2 MN*2 M)/ 2 N N* M2 2 = = ) " #net % N N 2 MN*2 M N N 2* M N N 2*MN*2 M)/ 2 ) " #bersih% = ) " #)% 2 ) " #2% = <,) 2 )9 :) 2 <,2 2 )9)C = ),C 2 )9 ):

:C

3etapan kesetimbangan untuk reaksi bersih adalah hasil kali tetapan kesetimbangan untuk reaksi$reaksi terpisah yang digabungkan

Teta+an Ke#etim%angan ang Din ata"an #e%agai K+ Tetapan kesetimbangan dalam sistem gas dapat dinyatakan berdasarkan tekanan parsial gas, bukan konsentrasi molarnya Tetapan kesetimbangan yang ditulis dengan cara ini dinamakan tetapan kesetimbangan tekanan parsial dilambangkan Kp. 3isalkan suatu reaksi 2!.2#g% 1 .2#g% 2!.:#g% Kc 8 2,B ? )92 pd )999 K

)" =

N 1*: M2 N 1*2 M2 N*2 M

!esuai dengan hukum gas ideal, "V 8 nAT

N 1*M: =

n1*: !

P1*: 43

N 1*2 M =

n1*2 !

P1*2 43

N*2 M =

n*2 !

P*2 43

'engan mengganti suku-suku yang dilingkari dengan konsentrasi dalam K c akan diperoleh rumusD

)" =

# P1*: / 43 % 2 # P1*2 / 43 % 2 # P*2 / 43 %

# P1*: % 2 # P1*2 % 2 # P*2 %

2 43

:B

Terlihat ada hubungan antara Kc dan Kp yaitu0

) " = ) p 2 43 dan

)p =

)" = ) " # 43 % ) 43

+ika penurunan yang sama dilakukan terhadap reaksi umum0 aA#g% 1 bB#g% 1 ; gE#g% 1 h,#g% 1 ; ,asilnya menjadi Kp 8 Kc #AT%n 'imana n adalah selisih koe&isien stoikiometri dari gas hasil reaksi dan gas pereaksi yaitu n 8 #g1h1;% ( #a1b1;% dalam persamaan diatas kita lihat bah a n 8 -)

!oal0 Aeaksi 2A#g% 1 B#g% /#g% dibiarkan mencapai kesetimbangan. +umlah a al dari pereaksi yang ada dalam adah ),B9 6 ialah ),)B mol A dan 9,CB mol B. pada kesetimbangan jumlah mol A adalah 9,F< mol, berapa nilai Kc reaksi ini= #9,CC% Tentukan nilai Kc dari Kp yang diberikan !.2/l2#g% !.2#g% 1 /l2#g% Kp 8 2,F?)9-2 pd :9:K 2*.#g% 1 .2#g% 2*.2#g% Kp 8 ),<B?)9< pd )B<o/ #),2?)9-:% #@,@@?)9@%

Ksetimbangan yang melibatkan cairan dan padatan murni #Aeaksi ,eterogen%

:F

"ersamaan

tetapan

kesetimbangan

hanya

mengandung

suku-suku

yang

konsentrasi atau tekanan parsialnya berubah selama reaksi berlangsung Atas dasar ini kesetimbangan. alaupun ikut bereaksi tapi karena tidak berubah, maka padatan murni dan cairan murni tidak diperhitungkan dalam persamaan tetapan

/#p% 1 ,2.#g% /.#g% 1 ,2#g%

)" =

NC* MN ( 2 M N ( 2* M

/a/.:#c% /a.#c% 1 /.2#g% Kp 8 "/.2 Kp 8 Kc#AT%

Kc 8 N/.2#g%M

Atau jika dituliskan dalam bentuk tekanan parsial menjadi

Lati-an Tekanan uap air pada 2@o/ ialah 2:,B mm,g. Tuliskan Kp penguapan air dalam satuan atm. Berapa nilai Kc untuk proses penguapan iniQ #Kp 8 9,9:): Kc 8 ),2B?)9-:%

AATI *I6AI T$TA"A* K$!$TI3BA*EA*

<9

Nilai numeris )" atau )p yang sangat besar menandakan bahwa reaksi ber0alan ke kanan sebagaimana dituliskan, berlangsung sempurna atau mendekati sempurna Nilai numeris )" atau )p yang sangat ke"il menyatakan bahwa reaksi ke kanan sebagaimana dituliskan tidak berlangsung besar$besaran

3eramalkan Arah dan Besarnya Aeaksi "ada setiap saat selama berlangsungnya reaksi dapat dirumuskan nisbah konsentrasi-konsentrasi
5=

yang

bentuknya

sama

dengan

rumus

tetapan

h disebut kuosien reaksi kesetimbangan. *isbah ini N, Mg N ( M ...

N /Ma N B Mb ...

Apabila nilai yang disubstitusikan kedalam kuosien reaksi R merupakan konsentrasi-konsentrasi dalam keadaan setimbang, maka R akan sama dengan K. ,2#g% 1 I2#g% S 2,I#g% Kc 8 @9,2

<)

Kuosien dan tetapan kesetimbangan Aeaksi bersih berlangsung dari kiri ke kanan jika R T Kc Aeaksi bersih berlangsung dari kanan ke kiri jika R U Kc !oal 6atihan

Aeaksi /.#g% 1 ,2.#g% P /.2#g% 1 ,2#g% Kc 8 ),99 pada kira-kira ))99 K. !ejumlah -at berikut dicampur pada suhu tersebut dan dibiarkan bereaksi0 ),99 mol /., ),99 mol ,2., 2,99 mol /.2 dan 2,99 mol ,2. Kearah mana reaksi akan berjalan dan bagaimana komposisi akhirnya=

"rinsip 6e /hatelier Hsaha untuk mengubah suhu, tekanan atau konsentrasi pereaksi dalam suatu sistem dalam keadaan setimbang merangsang terjadinya reaksi yang mengembalikan kesetimbangan pada sistem tersebut

<2

"engaruh "erubahan Tekanan

"engaruh !uhu "enambahan kalor akan menguntungkan reaksi serap-panas #endoterm%

<:

"engurangan kalor akan menguntungkan reaksi lepas-panas #eksoterm% "eningkatan suhu suatu campuran kesetimbangan menyebabkan pergeseran kearah reaksi endoterm. "enurunan suhu menyebabkan pergeseran kearah reaksi eksoterm

!oal latihan !ebanyak 9,)99 mol I2#g% dimasukkan kedalam ruang hampa sebesar ),99 6 pada suhu )299o/, @G dari senya a tersebut mengurai menjadi atom-atom I. Hntuk reaksi I2#g% 2I#g%. Berapakah nilai Kc dan KpQ #Kc8),)?)9-2 Kp8),:% !ebanyak ),99 g "/l@ dimasukkan kedalam adah 2@9 m6, kemudian dipanaskan sampai 2@9o/, dimana disosiasi "/l@ dibiarkan mencapai kesetimbangan "/l@#g% "/l:#g% 1 /l2#g%. Banyaknya /l2 yang berada dalam kesetimbangan diketahui 9,2@ g. Berapa nilai Kc untuk reaksi tersebutQ #:,B?)9-2% !ebanyak 9,)99 mol ,2 dan 9,)99 mol I2 dimasukkan kedalam adah ),@9 6 dan campuran ini dibiarkan mencapai kesetimbangan pada suhu <<@o/. Berapakah mol I2 yang ada pada aktu kesetimbangan tercapai= #2?)9-: mol I2% ,2#g% 1 I2#g% 2,I#g%, Kc 8 @9,2 pada <<@o/ "engaruh !uhu pada Kesetimbangan Hmumnya tetapan kesetimbangan suatu reaksi tergantung pada suhu *ilai Kp untuk reaksi oksidasi belerang dioksida diperlihatkan pada tabel berikut

<<

"engaruh Katalis pada Kesetimbangan Katalis dalam reaksi dapat balik dapat mempercepat reaksi baik kekanan atau kekiri. Keadaan kesetimbangan tercapai lebih cepat tetapi tidak mengubah jumlah kesetimbangan dari spesies-spesies yang bereaksi. "eranan katalis adalah mengubah mekanisme reaksi agar tercapai energi akti4asi yang lebih rendah. Keadaan kesetimbangan tidak bergantung pada mekanisme reaksi !ehingga tetapan kesetimbangan yang diturunkan secara kinetik tidak dipengaruhi oleh mekanisme yang dipilih. 3.'$6-3.'$6 IKATA* KI3IA !i&at Atom dan Ikatan Kimia !uatu partikel baik berupa ion bermuatan, inti atom dan elektron diantara mereka, akan membentuk ikatan kimia karena akan menurunkan energi potensial antara partikel positi& dan negati&

<@

'alam tataran atomik, kita membedakan adanya logam dan non logam berdasarkan beberapa si&at yang berhubungan dalam tabel periodik

Tabel "eriodik0 6ogam dan *on 6ogam

Kombinasi Ikatan antara 6ogam dan *on 6ogam

<>

!haring $lektron dan Ikatan Ko4alen Ikatan ini terjadi manakala terjadi perbedaan kecil pada tendensi untuk melepas atau menangkap elektron sehingga terjadi sharing elektron Tipe ikatan ini umum terjadi antar atom non logam #logam juga bisa berikatan ko4alen% Tiap-tiap atom non logam mempertahakan elektron masing-masing dan mencoba menarik elektron atom lain Eaya tarik masing-masing atom terhadap elektron 4alensi la annya membuat kedua atom berikatan "asangan elektron sharing #pakai bersama% dianggap terlokalisasi diantara kedua atom Ikatan ini menghasilkan molekul-molekul yang terpisah dan mere&leksikan rumus kimia sebenarnya #rumus molekul% "ita $lektron Ikatan 6ogam

<C

!ecara umum atom logam berukuran besar, logam dapat dengan mudah kehilangan elektron terluar #I$ rendah% namun sulit menangkap/memperoleh elektron !i&at ini mengarahkan logam-logam untuk sharing elektron 4alensi mereka dengan cara yang berbeda pada ikatan ko4alen 'alam model ikatan logam, elektron 4alensi atom-atom logam yang berdekatan akan berkumpul membentuk pita #lautan elektron% yang terdistribusi secara merata diantara atom-atom tersebut dan disekitar inti dan elektron bagian dalam "ada ikatan ini elektron sharing terdelokalisasi dan bergerak bebas disekujur potongan logam.

3odel Ikatan Ko4alen +ika kita membuka literatur kimia berupa hand book atau ensiklopedi maka akan didapati sebagian besar senya a kimia yang ada dialam berupa senya a ko4alen !enya a ko4alen mengambil porsi terbesar dan yang utama dalam model ikatan kimia antar unsur-unsur dialam 'alam model ikatan ko4alen, atom mencapai kon&igurasi elektron kulit terluar penuh #seperti gas mulia% namun elektron yang dipakai bersama dihitung secara keseluruhan sebagai milik masing-masing "asangan elektron sunyi #tidak berikatan% adalah pasangan elektron yang tidak dipakai bersama dalam ikatan .rde ikatan menunjukkan jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama antara dua atom yang berikatan

$lektronegati&itas dan Bilangan .ksidasi $lektronegati&itas dan Bilangan .ksidasi"enentuan bilangan .ksidasi

berdasarkan elektronegati&itas0 <B

Atom yang lebih elektronegati& mendapatkan semua elektron sharing dan atom yang kurang elektronegati& dihitung nol Tiap-tiap atom dalam ikatan masing-masing dihitung semua elektron tak berikatannya sendiri-sendiri Bilangan oksidasi diberikan oleh rumus0 Biloks 8 jml e 4alensi ( #jml e share 1 jml e non share% /ontoh ,/l memiliki elektron 4alensi C dan elektron share 2 sehingga biloksnya 8 C ( B 8 -). sedangkan , dihitung biloks 8 ) ( 9 8 ) Ikatan Ko4alen "olar dan "olaritas Ikatan 'alam ikatan ko4alen dengan perbedaan elektronegati&itas besar, elektron cenderung tertarik lebih besar kearah satu atom "ada posisi ini ikatan bersi&at polar dan digambarkan dengan dua cara0 'engan panah polar V atau 'engan pemberian tanda W1 dan W!oal0 Tunjukkan polaritas ikatan berikut dengan bantuan panah polar0 * ( ,, J ( *, I ( /l !usun berdasarkan urutan kenaikan polaritas beberapa ikatan berikut0 , ( *, , ( ., , ( /. !usun berdasarkan kenaikan polaritas ikatan dan beri tanda dengan W1 dan W- pada atom yang sesuai0 #a% /l ( J,Br ( /l, /l ( /l, #b% !i ( /l, " ( /l, ! ( /l, !i ( !i. Tunjukkan polaritas ikatan berikut dengan bantuan panah polar0 * ( ,, J ( *, I ( /l !usun berdasarkan urutan kenaikan polaritas beberapa ikatan berikut0 , ( *, , ( ., , ( /.

<F

!usun berdasarkan kenaikan polaritas ikatan dan beri tanda dengan W1 dan W- pada atom yang sesuai0 #a% /l ( J,Br ( /l, /l ( /l, #b% !i ( /l, " ( /l, ! ( /l, !i ( !i.

@9

You might also like