You are on page 1of 12

PENGARUH MUATAN SOFT SKILLS DALAM

KURIKULUM TERHADAP KESIAPAN KERJA


ALUMNI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA
USBI

Disusun oleh:
I PUTU EKA PRANA YOGA
NIM. 2011110024
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SISWA BANGSA INTERNASIONAL
2013

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berlangsung cepat
terjadi pada dunia dewasa ini memberikan bermanfaat pada peradaban umat manusia
pada abad 21. Pada umumnya, pola pikir masyarakat yang semakin berkembang
memunculkan keinginan untuk mencapai taraf kehidupan yang lebih baik dan maju.
Semakin maju kehidupan manusia maka semakin banyak pula permasalahanpermasalahan dan tantangan yang akan dihadapi. Melihat kenyataan tersebut,
pendidikan merupakan jawaban dari tantangan yang akan masyarakat hadapi. Untuk
dapat siap menghadapi tantangan dan permasalahan tersebut diperlukan pula
kemampuan dasar dalam kehidupan berorganisasi.
Dunia kerja perlu menerima calon pekerja yang berkualitas, kualitas tersebut
tidak hanya pada kemampuan akademik (hard skills) saja, tetapi juga kualitas pada
karakter yang merupakan ciri khas dari setiap individu, adapun karakter (soft skills)
menurut Amalia (2012) yaitu jujur, tanggung jawab, sopan santun, disiplin, komitmen,
percaya diri, etika kerja sama, kreativitas, komunikasi, dan kepemimpinan. Memiliki
keterampilan hard skills yang tinggi tetapi tidak disertai dengan keterampilan soft
skills yang baik akan menciptakan sumber daya manusia yang kurang maksimal.
Dalam penerimaan dunia kerja, seorang pekerja tidak hanya harus kompeten dalam
bidang yang ditekuninya saja, tetapi juga dalam hal pelayanan konsumen.
Melihat tuntutan kerja yang tinggi, dunia pendidikan sebagai pencetak kualitas
lulusan yang memiliki kompetensi dan berkarakter, pendidikan juga perlu mengikuti
perkembangan pembelajaran yang ada, sehingga dapat mencetak lulusan yang sesuai
dengan bidang yang ditekuni. Menurut Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional pasal 3 menyebutkan pendidikan nasional berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
2

Keberhasilan dalam penerimaan dunia kerja ini sebagian besar ditentukan oleh
soft skills, hal ini juga didukung oleh Rao (2010:7) Universitas Harvard menyatakan
bahwa dalam memperoleh karir seseorang, hard skills hanya berpengaruh sebesar 20
persen dan soft skills berpengaruh besar yaitu 80%. Sebagai contoh, jika seorang guru
baik dalam hard skills tetapi lemah dalam soft skills, mereka tidak bisa menjadi guru
yag sukses. Jika guru mungkin memiliki banyak pengetahuan tentang subjek yang
mereka ajarkan tetapi mereka tidak memiliki kemampuan berkomunikasi dan
kecerdasan interpersonal yang baik, guru tersebut akan memiliki kemampuan yang
kurang dalam mengatasi masalah muridnya.
Menurut Wati (2010) Fakta menunjukkan bahwa yang membawa atau
mempertahankan orang di dalam sebuah kesuksesan di lapangan kerja yaitu 80%
ditentukan oleh mindset yang dimilikinya dan 20% ditentukan oleh technical skills.
Namun, kenyataan di perguruan tinggi atau sistem pendidikan kita saat ini, soft skills
hanya diberikan rata-rata 10% saja dalam kurikulumnya. Melihat masalah tersebut,
dari data yang juga diperoleh peneliti mengenai rancangan kurikulum program studi
Matematika kurikulum USBI (2010:1), USBI ingin menghasilkan kualitas lulusan
yang dapat menjawab tantangan abad 21 yaitu: mampu melakukan pembelajaran
matematika secara efektif dan kreatif dalam dua bahasa pada jenjang sekolah
mengengah atas, berdasarkan kajian empiris, menggunakan beragam media dan
teknologi, serta memegang teguh prinsip etika profesional dan mampu berkontribusi
terhadap peningkatan kualitas masyarakat Indonesia melalui pendidikan. Berdasarkan
masalah dan data yang diperoleh, maka dapat dikatakan bahwa pemberian pendidikan
soft skills khususnya di dunia perkuliahan sangat diperlukan. USBI sebagai lembaga
pendidikan diharapkan dapat mencetak kualitas lulusan yang sesuai dengan
kompetensi yang ada, merupakan tanggung jawab pendidik agar dapat menghasilkan
sumber daya manusia yang berkualitas dan tentunya memiliki kecakapan soft skills
yang baik dan siap untuk bekerja. Pendidik sedapat mungkin memberikan muatanmuatan soft skills dalam proses pembelajaran. Melihat fakta tersebut, maka dari itu
peneliti ingin mengetahui Pengaruh muatan soft skills dalam kurikulum terhadap
kesiapan kerja mahasiswa Fakultas Pendidikan Matematika USBI.

1.2

Rumusan masalah
Pernyataan masalah dalam penelitian ini yaitu walaupun diketahui bahwa soft
skills dalam kehidupan itu penting, tetapi tidak semua materi perkuliahan pada
mahasiswa fakultas pendidikan USBI mengajarkan materi mengenai soft skills.
Berdasarkan masalah yang ada, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah
Bagaimana pengaruh muatan softksills dalam kurikulum terhadap kesiapan kerja
mahasiswa fakultas pendidikan USBI?

1.3

Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh muatan softksills dalam
kurikulum terhadap kesiapan kerja mahasiswa fakultas pendidikan USBI.

1.4

Manfaat penelitian
- Bagi dosen, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk menerapkan aktivitas
pembelajaran di kelas dengan aspek-aspek soft skills
- Bagi mahasiswa, dapat dapat mengetahui salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
kesiapan kerja di dunia luas.
- Bagi USBI, dapat dijadikan salah satu acuan kurikulum fakultas pendidikan yang
memenuhi kebutuhan soft skills dan juga mempromosikan institusi dengan
menunjukkan kurikulum yang sudah terbukti berpengaruh terhadap kesiapan kerja
siswa.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1

Definisi Soft Skills


Menurut Elfindri (2010) soft skills merupakan keterampilan dan kecakapan
hidup, baik untuk sendiri, berkelompok, atau bermasyarakat, serta dengan Sang
Pencipta. Dengan mempunyai soft skills membuat keberadaan seseorang akan
semakin

terasa

di

tengah

masyarakat.

Keterampilan

akan

berkomunikasi,

keterampilan emosional, keterampilan berbahasa, keterampilan berkelompok,


memiliki etika dan moral, santun dan keterampilan spiritual.
Adapun elemen Soft skills yang harus dan baik untuk dimiliki oleh Elfindri
(2010) yaitu keterampilan akan berkomunikasi, keterampilan emosional, keterampilan
berbahasa, keterampilan berkelompok, memiliki etika dan moral, santun dan
keterampilan spiritual.
2.1.1

Strategi mengintegrasikan soft skills terhadap kurikulum


Dari penjelasan soft skills di atas, tidak semuanya memang didapatkan dalam
dunia perkuliahan, untuk menciptakan karakter siswa yang dapat memiliki soft skills
menurut Elfindri (2010) yaitu mengintregrasikan soft skills terhadap kurikulum,
adapun langkahnya yaitu:
1. Susun tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional khusus.
2. Masukan pada masing-masing sesi pelajaran soft skills apa yang dihasilkan
kemudian pembelajaran yang diharapkan
3. Rencanakan bagaimana metode operasional mengimplementasikannya
4. Lakukan uji coba pada satu kelas dan observasi terhadap perubahan soft skills
yang terlihat terhadap sebuah kelas
5. Review hasil uji coba untuk perubahan
6. Finalisasi metode pembelajaran & merumuskan lengkap teaching manual yang
berisi secara lengkap isi dari bahan ajar, metode mengajarkan, aspek soft skills
dan metode mengajarkannya.

2.2

Pengertian Kurikulum
Pengertian kurikulum dalam Goldsmith dkk (1998:4) adalah segala hal yang
mengenai ide, kemampuan, dan watak/penempatan yang pendidik dan para pakar/ ahli

2.3

anggap bahwa aspek tersebut merupakan aspek yang perlu siswa pelajari.
Tujuan perancangan Kurikulum
Salah satu tujuan dari pembentukan kurikulum adalah mencetak lulusan yang
berkarakter, adapun beberapa karakteristik lulusan yang dibentuk menurut (Posner,
2004) yaitu:
1.
Dapat menggunakan bahasa Inggris
2.
Familiar menggunakan bahasa asing
3.
Ahli dalam menyelesaikan masalah dan berpikir kritis
4.
Memiliki rasa hormat kepada diri sendiri dan memiliki pengetahuan yang

2.3

5.
6.
7.

dalam terhadap keunikan diri sendiri, termasuk ketertarikan dan kemampuan.


Kebiasaan untuk mengontrol kesehatan pribadi dan keamanan diri sendiri
Disiplin
Kemampuan untuk memenuhi kewajiban sebagai warga negara yang

8.
9.

berdemokrasi
Kemampuan untuk memberikan keputusan/ usulan terhadap lingkungan
Kemampuan untuk menerima tanggung jawab untuk pembelajaran diri sendiri

dan ketertarikan untuk belajar


10.
Kepedulian dalam memilih karier dan pelatihan.
Pengertian Kesiapan kerja
Yanto dalam Sri (2012) secara sederhana kesiapan kerja dapat diartikan
sebagai suatu kondisi yang menunjukkan adanya keserasian antara kematangan fisik,
mental, serta pengalaman sehingga individu mempunyai kemampuan untuk
melaksanakan suatu kegiatan tertentu dalam hubungannya dengan pekerjaan atau
kegiatan. Kesiapan kerja diperlukan untuk mencetak calon tenaga kerja yang tangguh
dan berkualitas.
Menurut ACT (2013) kesiapan kerja pada seorang individu diartikan sebagai
kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi fondasi untuk secaara minimal
terkualifikasi ke dalam pekerjaan yang diminati melalui analisis pekerjaan atau profile
pekerja.

2.3.1

Kemampuan yang dibutuhkan untuk siap bekerja


Ada beberapa kemampuan yang dibutuhkan oleh mahasiswa dalam mencapai karirnya
menurut (Jacobs & Hyman, 2010) adalah kemampuan:
1. Menulis dan membuat laporan
2. Mengorganisir data secara sistematis
3. Melakukan penelitian
4. Presentasi Oral
5. Menulis catatan
6. Membaca & interpretasi
7. Penghitungan dasar
8. Membuat deadline
9. Bekerja dalam tim
10. Sering bertemu/ dekat dengan bos seperti bertemu dengan profesor/ dosen
11. Kemampuan multitasking dan manajemen waktu
12. Menyelesaikan proyek besar
13. Berpikir kreatif

2.3.2

Kemampuan yang dibutuhkan pasar kerja


Berdasarkan Survey National Association of Colleges and Employee (NACE,
2011). Berdasarkan dari skala kesukaan dari 1-5, terdapat 10 kemampuan yang
diperlukan di pasar kerja, kemampuan yang diperlukan itu dapat dilihat dalam tabel
berikut ini :

No.

Kemampuan

Rata-rata nilai

Kerjasama Tim

4.60

Komunikasi verbal dalam terhadap orang di dalam

4.59

atau di luar organisasi


3

Membuat keputusan dan penyelesaian masalah

4.49

Menyerap dan memproses informasi

4.46

Merencanakan, mengorganisir, memprioritaskan

4.45

pekerjaan
6

Mengalanisa data kuantitatif

4.23

Kemampuan teknis yang terkait dengan

4.23

Keahlian bidang computer & software pemograman

4.04

Membuat dan mengedit laporan

3.65

10

Kemampuan yang menjual dan mempengaruhi orang

3.51

lain

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1

Pendekatan kualitatif
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Creswell (2003:18)

pendekatan kualitatif adalah salah satu pendekatan dimana peneliti terkadang mendapatkan
pengetahuan berdasarkan perspektif-konstruktif (Misalnya, makna-makna yang bersumber
dari pengalaman individu, nilai-nilai sosial dan sejarah dengan bermaksud untuk
mengembangkan teori atau pola tertentu) atau berdasarkan perspektif partisipatori (misalnya
orientasi terhadap politik,isu, kolaborasi atau perubahan, atau keduanya.
3.2

Metode penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis-sisntesis. Menurut

Ramly (2010) Analisis-Sintesis dipakai karena dalam metode ini sekaligus membuahkan dua
arah bagi pembahasan. Analisa menurunkan pembahasan yang bersifat aposteriori atau lazim
disebut dengan metode kritis, sedangkan sintesis menurunkan penalaran apriori atau
pemikiran yang bersifat spekulatif. Langkahnya menurut Rahmat (2011) yaitu metode ini
mula-mula menggunakan argumentasi analitik (deduktif), dan kemudian mendukung
simpulannya dengan penalaran sintetik (induktif) proses praktis penyusunan deduksi
(berlawanan dengan bentuk tertulisnya) berawal dengan perumusan suatu simpulan, lalu
pembuktiannya dengan pencarian dua atau lebih asumsi yang benar yang bisa berfungsi
sebagai landasannya. Proses induksi berawal dengan pengumpulan potongan-potongan bukti
empiris, lalu ini digunakan sebagai landasan untuk menarik kesimpulan.
3.3

Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah daftar pertanyaan yang

akan diajukan kepada partisipan saat wawancara. Berikut ini adalah daftar pertanyaan :
1. Apakah anda sudah bekerja, jika sudah, dimana anda bekerja & sudah berapa lama?
2. Ceritakanlah kesulitan yang anda alami saat ingin seleksi dunia kerja serta solusi yang
anda lakukan
3. Kira-kira faktor yang membuat anda dapat siap menghadapi dunia kerja itu apa saja?

4. Adakah soft skills yang menjadi kelebihan anda dibanding pekerja yang lain di sekitar
anda?
5. Ceritakanlah kesulitan yang anda alami saat memasuki dunia kerja (diterima sebagai
pekerja) serta solusi yang anda lakukan
6. Adakah soft skill yang anda pelajari dalam dunia perkuliahan yang berpengaruh
terhadap pekerjaan anda sekarang? Dapatkan anda menjelaskan? (Seperti apa
integrasinya ke dalam perkuliahan/ mata kuliah & aplikasi pada dunia kerja)?
7. Apakah soft skills yang anda sebutkan itu dipelajari di pembelajaran kuliah saja atau
ada tempat lain? Jika ada, coba sebutkan
8. Menurut anda, soft skills apa saja yang harus dipelajari oleh mahasiswa agar dapat
siap menghadapi dunia kerja?
3.4

Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan Universitas Siswa Bangsa

Internasional. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa alumni departemen Matematika
Fakultas Pendidikan USBI. Informan dalam penelitian ini adalah Dosen yang juga aktif
dalam perumusan kurikulum Universitas Siswa Bangsa Internasional.
3.5

Teknik pengumpulan dan pengolahan data


Peneliti akan menggunakan wawancara dalam mengumpulkan data. Peneliti akan

melakukan wawancara semi-terstruktur baik dengan partisipan maupun informan. Selain itu,
wawancara ini pun dapat dilakukan dengan sopan dan bersahabat dengan kata lain
percakapan informal. Wawancara yang dilakukan tidak hanya secara tatap muka tetapi juga
melalui internet. Subjek yang diwawancarai secara keseluruhan diharapkan dapat memahami
materi yang akan ditanyakan peneliti yakni kesiapan kerja serta kandungan soft skills yang
mempengaruhinya. Setelah data terkumpul akan dilakukan pengeditan, pengkodean dan
menyeleksi relevansi fakta dengan tema penelitian sehingga memudahkan identifikasi
kategori terhadap jawaban-jawaban partisipan dan informan.

10

Referensi
ACT. (2013). Work Readiness Standards and Benchmarks: The Key to
Differentiating America's Workforce and Regaining Global
Competitiveness. Iowa City: ACT Drive. Diambil kembali dari
http://www.act.org/workreadiness/pdf/Standards-and-Benchmarks.pdf
Amalia, N. R. (2012). Strategi Integrasi Soft Skills dalam Pembelajaran
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1
Yogyakarta. S1 Thesis.
Astuti, D. E. (2012). Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri Dan Prestasi
Belajar Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian
Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 2011/2012. S1 Thesis.
Creswell, J. W. (2003). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed
Methods Approaches. California: SAGE Publications.
Dobbins, T. R. (2011). Employment Skills for 21st Century Workplace: The Gap
Between Faculty and Student Perceptions. Journal of Career and Technical
Education, 6(2).
Elfindri, d. (2010). Soft Skills untuk Pendidik. Bandung: Baduose Media.
Jacobs, L. F., & Hyman, J. S. (2010). Professors' Guide: The Secret of College
Success. San Fransisco: Jossey-Bass.
NACE, N. A. (2011, October 26). Job Outlook: The Candidate Skills/Qualities
Employers Want. Diambil kembali dari National Association of Colleges and
Employers (NACE):
http://www.naceweb.org/s10262011/candidate_skills_employer_qualities/
Posner, G. J. (2004). Analyzing the Curriculum. New York: McGraw-Hill.
Rahmat, A. d. (2011). Buku Filsafat Ilmu Lanjutan. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Ramly, A. M. (2004). Peta Pemikiran Karl Max: Materialisme Dialektis,
Materialisme Historis. Yogyakarta: PT LKiS Pelangi Aksara.
Rao, M. S. (2010). Soft Skills: Enhancing Employability : Connecting Campus with
Corporate. New Delhi: I. K. International Pvt Ltd.
Sari, R. (2012). Peran Praktik Industri dalam Menunjang Kesiapan Memasuki
Dunia Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Busana SMK Karya Rini
Yogyakarta. S1 Thesis.

11

12

You might also like