You are on page 1of 39

Mikosis Superfisial adalah penyakit

jamur yang mengenai lapisan permukaan


kulit, yaitu stratum korneum, rambut dan
kuku.

Mikosos
Superfisial
Yang disebabkan oleh
jamur bukan golongan
dermatofita
Yang disebabkan oleh
jamur golongan
dermatofita
A. Penyebab
Ptiaris versikolor atau
panu disebabkan oleh
Malassezia furfur
(Pityrosporum furfur).
Jamur ini mudah
ditemukan pada kulit
penderita
Malassezia furfur
B. Morfologi
Malassezia furfur sukar dibiak. Pada kulit penderita
jamur tampak sebagai spora bulat dan hifa pendek
C. Patologi dan gejala klinis
Manusia mendapatkan infeksi bila hifa
atau spora jamur penyebab melekat pada
kulit
Lesi dimulai dengan bercak kecil tipis
yang kemudian menjadi banyak dan
menyebar
Kelainan kulit ini umumnya tersebar
pada bagian tubuh bagian atas ( leher,
muka, lengan, dada, perut, dll)
Berupa bercak-bercak yang bulat kecil
atau bahkan lebar seperti plakat pada
panu yang sudah menahun.
Biasanya tidak ada keluhan, hanya ada
rasa gatal bila berkeringat

D. Diagnosis dan Pengobatan
Pemeriksaan langsung bahan kerokan kulit yang
terdapat kelainan atau dengan larutan KOH 10%
Pemeriksaan dengan sinar ultraviolet
Pada kelainan kecil dapat diberikan tinktur salisil
spiritus, salep mikonazol, isokonazol, klotrimazol,
ekonazol.
Bila kelainan meliputi hampir seluruh tubuh, dapat di
berikan obat oral yan sistemik yaitu ketokonazol.
E. Epidemologi
Penyakit ini ditemukan di seluruh dunia
(kosmopolit), terutama di daerah panas.
Di Indonesia penyakit panu merupakan mikosis
superfisial yang frekuensinya sangat tinggi
Penularan panu terjadi bila ada kontak dengan
jamur penyebab.
A. Penyebab Penyakit
Penyakit jamur pada liang telinga yang
disebabkan oleh berbagai jamur, yang terbanyak ialah
Aspergillus, Penicillium, Mucor, Rhizopus dan
Candida.
B. Morfologi
Aspergillus dan Penicillium membentuk spora aseksual
yang tersusun seperti rantai yang disebut konidia
(aleuriospora).
Spora aseksual yang di bentuk Mucor dan Rhizopus
ialah sporangispora. Rhizopus mempunyai rizoid,
sedangkan Mucor tidak.
Candida terdiri atas sel-sel ragi yang kadang bertunas
(blastospora)
C. Patologi dan gejala klinis

Mikosis superfisial ini mengenai
kulit liang telinga dan dapat bersifat
akut atau menahun
Keluhan penderita adalah rasa gatal
dan rasa penuh di dalam telinga.
Kadang pendengaran dapat
terganggu
Pada Otomikosis yang sudah
menahun, sisik-sisik-sisik yang
mengandung jamur. Kadang-kadang
dapat menjadi infeksi dan nyeri
D. Diagnosis
Bahan yang dipakai untuk pemeriksaan adalah serumen
yang diambil dengan kapas usap steril
Diagnosis otomikosis ialah dengan menemukan hifa atau
spora jamur penyebab pada kotoran telinga atau dengan
cara pemeriksaan langsung dengan sediaan KOH 10%
Pengobatan otomikosis yang terutama ialah
mengeluarkan kotoran liang telinga dan menjaga
kebersihan liang telinga
Bila perlu dapat diberikan obat lokal anti jamur.
E. Epidemiologi
Penyakit ini ditemukan di seluruh dunia (kosmopolit),
terutama di daerah panas dan lembab, misalnya
Indonesia
Jamur ini biasanya tumbuh pada serumen yang basah
di bandingkan dengan serumen yang kering
Kata Piedra berarti batu. Piedra adalah infeksi
jamur pada rambut, berupa benjolan yang
melekat erat pada rambut, erwarna hitam
atau putih
Ada dua macam Piedra yaitu Piedra Hitam dan
Piedra Putih

Piedra Hitam

Piedra Putih

Penyebab
Piedraia hortai Trichosporon beigelii
Distribusi
geografik
Daerah tropik, termasuk
Indonesia
Daerah beriklim sedang

Morfologi
Jamur ini tergolong
kelas ASCOMYCETES
Berbentuk bulat atau
lonjong dan padat
Jamur ini tergolong
MONILIACEAE
Berbentuk lebih
memanjang dan tidak
padat
Patologi dan
gejala klinis
Piedra hitam adalah
penyakit yang
mengenai rambut
terutama rambut kepala
Piredra putih adalah
penyakit yang mengenai
rambut terutama rambut
ketiak, pubis, kumis dan
janggut
Piedra Hitam Piedra Putih
Patologi dan
gejala klinis

Benjolan yang sangat
keras dan berwarna
cokelat kehitaman
Benjolan mudah dilepas
dan berwarna putih
kekuningan

Epidemiologi Penularan penyakit ini
mudah terjadi melalui
sisir atau alat-alat potong
rambut lainnya
Penyakit ini terdapat
diberbagai daerah dingin di
dunia, belum pernah
ditemukan di Indonesia.

Diagnosis
dan
Pengobatan
Memeriksa benjolan
pada rambut
Pada pemeriksaan
langsung dengan
larutan KOH 10%

Memeriksa benjolan
pada rambut
Pada pemeriksaan
langsung dengan
larutan KOH 10%

Pengobatan piedra
ialah dengan
memotong rambut
yang terkena infeksi
Mencuci kepala
dengan larutan
1/2000 atau shampo
yang mengandung
antimikotik
Pengobatan piedra
ialah dengan
memotong rambut
yang terkena infeksi
Mencuci kepala
dengan larutan
1/2000 atau shampo
yang mengandung
ketokonazol

A. Penyebab
Onikomikosis disebabkan oleh bernagai macam
jamur, terutama disebabkan oleh Candida dn
dermatofita. Kadang disebabkan pula oleh Fusarium,
Cephalosporium, Scopulariopsis, Aspergilus, dll.
Penyakit jamur pada kuku yang disebabkan oleh
dermatofita disebut tinea unguium
B. Morfologi
Candida adalah jamur yang mempunyai ragi sel
(blastopora) dan hifa semu.
C. Patologi dan gejala klinis
Infeksi jamur dapat mengenai kuku.
Kuku yang menderita Onikomikosos mempunyai
permukaan yang tidak rata, tidak mengkilat, dan akan
menjadi rapuh serta mengeras.
D. Diagnosis
Bahan yang diperiksa adalah kerokan kuku
Pada pemeriksaan langsung dengan larutan KOH 10
%, tampak jamur sebagai hifa atau spora

E. Pengobatan
Mengoleskan tinktur anti jamur
(misalnya larutan derivat azol)
Ketokanazol diberikan 1x400 mg/hari
Itrakanazol diberikan 1 x 400 mg/hari
flukanazol diberikan 1 x 100 mg/hari
F. Epidemologi
Penyakit ini di temukan diseluruh dunia,
Kadang-kadang seorang penderita
onimikosis juga sedang menderita
mikosis bagian lain dari tubuhnya.

A. Penyebab
Penyebab penyakit
jamur ini adalah
Cladosporium wernecki
atau Cladosporium
mansoni
B. Morfologi
Jamur ini termasuk
Dematiaceae yang
membentuk koloni
berwarna cokelat hitam.
C. Patologi dan gejala klinis
Penyakit ini mengenati stratum korneum telapak
tangan dan telapak kaki dan menimbulkan bercak
berwarna tengguli hitam, kadang bersisik
Telapak tangan atau kaki akan terasa gatal.
D. Diagnosis
Bahan yang diperiksa adalah kerokan kulit di tempat
kelainan
Pemeriksaan langsung dengan larutan KOH 10 %,
jamur akan tampak sebagai kelompok hifa dan
kelompok spora yang berwarna hitam atau hijau tua.

E. Pengobatan
Karena jarang ditemukan,
maka belum banyak
pengalaman pengobatan,
dapat dicoba dengan
itrakonazol
F. Epidemologi
Di Indonesia penyakit ini
sangat jarang ditemukan.
Terbagi kedalam 3 genus,
Trycophyton
Membentuk makrokonidia
berbentuk panjang menyerupai
pensil
Microsporum
Makrokonidia berbentuk
kumparan yang berujung runcing
dan terdiri atas 6 sel atau lebih
Epidermophyton
Makrokonidianya berbentuk
gada berdinding tebal terdiri atas
2-4 sel

Patologi atau gejala klinis
Gambaran klinis bervariasi bergantung pada lokasi
kelainan, respon imun seluler penderita terhadap
penyebab, serta jenis spesies.
Epidemiologi
Cukup banyak ditemukan di Indonesia, baik pada pria
maupun wanita. Sumber infeksi diduga berasal dari
orang-orang disekitar penderita, tanah(debu), dan
binatang peliharaan. Kebersihan pribadi penting
untuk mencegah infeksi.
Karena gambaran klinisnya pada ketiga dermatofitosis
sama maka Connan dkk. Dan Rippon dkk.,membagi
dermafitofisis berdasarkan lokasi kelainan pada
badan,yaitu:

Tinea Kapitis
Tinea Korporis
Tinea favosa
Tinea imbrikata
Tinea kruris
Tinea pedis
Tinea unguinum
Tinea barbae
Tinea kapitis
Penyebab Microsporum dan Trycophyton
Daerah tropik ataupn Subtropik
Kulit dan rambut kepala

3 bentuk klinis:
-kerion
-grey
-Black dot
Tinea korporis
Penyebab Microsporum,
Trycophyton dan E.
floccosum
Tropik
Kulit badan,lengan dan
tungkai
Tinea imbricata
Penyebab T.
concrenticum
Tropik dan
endemis
Seluruh
badan,kecuali
kepala yang
berambut,telapak
kaki dan tangan
Tinea favosa
Penyebab terutama
T.schoenleini,kadang T.
violaceum dan M.gypseum
Penyakit terdapat di timur
tengah jarang di indonesia
Kulit kepala, dapat menyebar
keseluruh tubuh dan kuku
Menimbulkan bau yang
khas,menyebabkan pitak yang
menetap
Tinea kruris
Penyebab Trycophyton,
Microsporum, dan E.
floccosum
Tropik maupun dingin
Kelainan mengenai kulit di
daerah inguinal, paha bagian
dalam, perineum
Tinea pedis
Penyebab semua
dermatofita, sering
Trycophyton
Tropik maupun daerah
lainya
Biasanya mengenai kulit di
jari kaki , terutama antara
jari ke 3-4 dan 4-5, telapak
kaki dan bagian lateral kaki
Faktor predisposisi berupa
kaki yang selalu basah,air
atau keringat

Tinea Barbae
Penyebab, jamur zoofilik
misalnya T. verrucosum
Belum pernah ditemukan di
Indonesia
Pada kulit bagian
folikulitis(radang pada
folikel rambut), kerontokan
Dapat sembuh tanpa
pengobatan
Tinea unguium
Penyebab E.floccosum dan
Trycophyton
Terdapat di seluruh dunia
Kelainanya mengenai satu
kuku atau lebih, kuku menjadi
rapuh atau keras dan dapat
terkikis
Diagnosis
Diagnosis laboratorium dibuat berdasarkan
pemeriksaan langsung kerokan kulit, rambut,
dan kuku dengan KOH 10-20 %.
Prognosis

Prognosis penyakit ini baik
Pengobatan
Dengan larutan spirtus atau salep yang
mengandung bahan fungistatik(fungisid) dan
keratinolitik, misalnya sulfur dan asam
salisilat.
Obat yang biasa digunakan

Bila penyakit menahun dan terjadi
infeksi sekunder
Dan kemudian disusul oleh devirat azol

You might also like