You are on page 1of 22

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPERAWATAN

Kholid Rosyidi Muhammad Nur, S.Kep, Ns


Menurut gaffer, L.O.J, 1999,
dalam sumijatun 2010
1. Periode pertama perkembangan perumah-
sakitan Indonesia dimulai pada zaman
Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC)
sampai berakhirnya pemerintahan kolonial
belanda tahun 1942. Pendudukan jepang
adalah masa kemunduran bagi rumah sakit.
VOC membangun rumah sakit pertamanya
segera setelah sampai dijakarta pada

2. Dua puluh lima tahun pertama kemerdekaan
(1945-1970)
Adalah masa yang penuh dengan
pergolakan, sehingga praktis tidak ada dana dan
peluang untuk pengembangan rumah sakit.
Pada saat itu tenaga kesehatan terlibat langsung
dalam konflik bersenjata dan berjuang keras
dengan fasilitas dan sarana yang sangat terbatas
menanggulangi korban perang dan
pembangunan di sector kesehatan tidak dapat
dilakukan.

Dua puluh lima tahun kedua, yaitu masa
pembangunan jangka panjang pertama (1969/1970-
1994/1995), ekonomi nasional kemungkinan untuk
tumbung dan pembangunan dilaksanakan pada
semua sector kehidupan bangsa Indonesia. Dalam
periode tersebut terjadi perubahan yang sangat
berarti dalam system perumahsakitan. Dimana pada
masa tersebut dapat dilakukan koreksi, konsolidasi
umum dan pembangunan nasional disegala bidang.
Secara umum perkembangan rumah sakit yang
merupakan suatu input dari sebuah pelayanan
kesehatan di Indonesia mengalami perkembangan
yang lambat dari segi waktu berkembangnya.

Pendidikan Keperawatan
Jenjang pendidikan keperawatan di Indonesia
saat ini adalah:
Sekolah Perawat Kesehatan (SMK)
Akademi atau Pendidikan Ahli Madya Keperawatan
Program Studi Ilmu Keperawatan
Program master
Program doktor keperawatan
Sekolah Perawat
Kesehatan (SPK)
Dasar pendidikan keperawatan pada awal
kemerdekaan adalah sekolah dasar ditambah
keperawatan yang lamanya bervariasi.
Kemudian pada tahun 1960 mulai dikembangkan
Sekolah Perawat Kesehatan (SPR) dengan latar
belakang pendidikan SMP yang sekarang ini
bernama SPK
Kenapa SPK didirikan?
Bertujuan untuk mencukupi kebutuhan jumlah tenaga
keperawatan.
Karena kebutuhan tenaga keperawatan masih sangat
dibutuhkan maka lulusan SPK rata-rata tidak mengalami
kesulitan untuk mendapat pekerjaan.
Hal inilah yang menyebabkan salah satu animo untuk
mendaftarkan diri ke SPK cukup besar.
Untuk saat ini lulusan SPK sudah bekerja di berbagai
instansi kerja baik di rumah sakit, Puskesmas maupun
institusi pelayanan lainnya
Apa Tujuan Pendidkan SPK?
Tujuan pendidikan SPK adalah meluluskan
perawat kesehatan yang mampu sebagai
pelaksana maupun pengelola keperawatan.
Lama pendidikan dirancang tiga tahun
Tamat SPK + pendidikan bidan 1 tahun untuk
memenuhui tenaga bidan pada saat itu
Bagaimana Nasib Pendidikan SPK?
Program pendidikan SPK dengan persyaratan minimal
SLTP dianggap sudah tidak memadai lagi Pada masa
mendatang,
Seperti dinyatakan dalam sistem Kesehatan Nasional
bahwa minimal latar belakang pendidikan tenaga
kesehatan adalah SLTA.
Konversi SPK menjadi jenjang pendidikan diploma tiga
Untuk meningkatkan kompetensinya, maka disarankan
para perawat lulusan SPK untuk aktif mengikuti
pendidikan keperawatan berkelanjutan
SPK dihapuskan oleh DEPKES
Program Diploma Tiga
Keperawatan
Program ini pertama-tama diselenggarakan
pada tahun 1960-an yaitu dengan berdirinya
Akper Bandung.
Persyaratan peserta adalah lulusan SLTA atau
lulusan SPR/ SPK yang sudah bekerja.
Tahun demi tahun pendirian Akper semakin
berkembang dan untuk saat ini sudah ada 72
Akper (1990/1991) yang menawarkan program
yang sama.
Kepada Siapa Pendidian AKPER
Berkoordinasi?
Seperti halnya SPK, secara administratif program
diploma tiga di bawah koordinasi Pusat
Pendidikan Tenaga Kesehatan (PUSDIKNAKES),
Departemen Kesehatan.
Kurikulum program diploma tiga adalah kurikulum
inti yang disusun oleh Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Kurikulum yang disusun telah dikembangkan
dengan Community Oriented Nursing Education
atau pendidikan keperawatan yang berorientasi
kepada masyarakat
APA TUJUAN PENDIDIKAN
DIPLOMA III KEPERAWATAN
menghasilkan tenaga perawat profesional
pemula yang mendapat sebutan ahli madya
keperawatan yang merupakan manager
menengah dalam keperawatan yang
diharapkan mampu sebagai pelaksana,
pengelola, pendidik dan partisipasi aktif
dalam penelitian ilmiah
Bagaimana struktur program D
III?
Struktur program keperawatan diploma tiga
terdiri dari 102 sampai dengan 120 sistem kredit
semester dengan perincian sebagai berikut:
Keperawatan Klinik 53 SKS
Ilmu Keperawatan Dasar 20 SKS
Ilmu Biomedis Dasar 8 SKS
Ilmu Sosial 3 SKS
Humaniora, Filsafat, Metodologi, Etik dan Bahasa 15
SKS (sesuai Insitusi)
Siapa yang boleh mengikuti
program D III?
Peserta yang mengikuti program diploma
terdiri dari peserta umum (lulusan SLTA) dan
peserta lulusan SPK.
Untuk meningkatkan karier, para lulusan
diploma setelah memenuhi persyaratan
tertentu dapat melanjutkan ke program
sarjana keperawatan
Program Sarjana Keperawatan
Latar Belakang Penyelenggraan Program
Sarjana Keperawatan
Peraturan Pemerintah No. 27/1991, SK Mendikbud No.
021l/V/1982 dan 0212/U/1982 serta Direktorat
Pendidikan Tinggi No. 048/DJ/Kep/1982, yang
menyatakan tentang Pendidikan Tinggi
Hasil lokakarya nasional bulan Januari 1983 yang
menghasilkan konsensus nasional tentang perawat
sebagai profesi, sehingga tenaga keperawatan harus
disiapkan melalui pendidikan tinggi
Apa Tujuan Pendidikan S1?
Menghasilkan sarjana keperawatan sebagai
perawat profesional yang mampu sebagai
pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti
keperawatan
Program sarjana keperawatan pertama kali
dirintis pada tahun 1985 yaitu dengan dibukanya
program studi ilmu keperawatan di Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia
Kepada Siapa Pendidian S1
Berkoordinasi?
Secara administratif maupun operasional program ini di
bawah koordinasi Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Struktur program dibagi dua yaitu kurikulum untuk
program A (program umum) dan kurikulum untuk program
B (program Post. Akademi).
Program A dengan peserta lulusan SLTA, lama program
adalah 4 tahun dengan beban kredit 149 SKS, sedang
Program B lama pendidikan adalah 2,5 tahun dengan
beban kredit disesuaikan
Program Master dan Doktor
Keperawatan
Pendidikan tingkat master dimulai pada akhir abad 19 di
Jerman.
Program master keperawatan di USA pertama kali
diselenggarakan oleh The Catholic University di
Washington DC pada tahun 1932.
Program doktor (Ph.D) pertama kali di USA diseleng-
garakan oleh Yale University pada tahun 1861.
Program doktor keperawatan (Ph.D., Ed.D,, D.Sc. atau
D.N.Sc.) yang ditekankan pada penelitian, keperawatan
klinik, ilmu-ilmu yang terkait dan filsafat pertama-tama
diselenggarakan oleh Boston University, New York
University, Teachers College of Columbia University dan
University of Pittsburg
Bagaimana dg Indonesia? Apakah sudah ada pendidikan Master
dan Doktoral?
UI telah menyelenggrakan pendidikan master
dengan spesialisasi Managemen keperawatan,
Sp.KMB, Sp. Maternitas, Sp. Komunitas
Pendidikan doktoral pertama dilaksanakan di
Universitas indonesia pada september 2008
UNPAD akan menyelenggrakan Sp. Kritikal care
UNHAS direncanakan tahun 2009
Akreditasi : Berdasarkan UU RI N0. 20/2003
Pasal 60 ayat (1) dan (3) , akreditasi adalah
kegiatan yang dilakukan untuk
menentukan kelayakan program dan
satuan pendidikan pada jalur pendidikan
formal dan non formal pada setiap jenjang
dan jenis pendidikan berdasarkan kriteria
yang bersifat terbuka.
PENUGASAN BERKELOMPOK
Buat lah kelompok yang terdiri dari 8 - 10
mahasiswa untuk, mempraktekan Model
asuhan keperawatan baik fungsional, kasus,
tim, primer,tim-primer
TERIMA KASIH

You might also like