You are on page 1of 114

1

KASUS 3
Perdarahan Post Partum
Seorang perempuan berusia 40 tahun dibawa bidan ke unit gawat darurat
RS dengan keluhan perdarahan jaan lahir setelah melahirkan anaknya yang
keempat. Anaknya lahir satu hari yang lalu dengan berat badan cukup. Pasien
disarankan untuk mengikuti program K. Pasien mau mengikuti program K
tetapi tidak mau yang memakai hormon! karena ia dengar banyak e"ek
sampingnya.
STEP 1
a. Perdarahan post partum
Perdarah yang terjadi setelah persalinan normal #00$%00 cc dan sectio
sesarea 1000 cc
b. Program K
&indakan yang membantu indi'idu untuk mendapatkan kelahiran yang di
inginkan! mengatur internal diantara kehamilan dan mengatur jumlah anak
yang diinginkan
STEP 2
1. agaimana (isiologi masa ni"as)
*. Apa saja penyebab perdarahan post partum)
+. Apa "aktor resiko dari perdarahan post partum)
4. Apa saja klasi"ikasi dari perdarahan post partum)
#. agaimana diagnosis perdarahan post partum)
%. agaimana penanganan perdarahan post partum)
,. agaimana pencegahan perdarahan post partum)
-. .engapa pasien dianjurkan untuk mengikuti program K)
/. Apa saja macam$macam kontrasepsi)
10. Apa e"ek samping dari kontrasepsi hormonal)
*
STEP 3
1. agaimana (isiologi masa ni"as)
.asa perbaikan reproduksi wanita selama % minggu setelah persalinan
*. Apa saja penyebab perdarahan post partum)
a. &empat implantasi plasenta0 atonia uteri dan sisa plasenta
b. Perdarahan0 ada robekan jalan lahir
c. 1angguan pembekuan darah
+. Apa "aktor resiko dari perdarahan post partum)
$ 2 normal
$ Riwayat atonia uteri
$ Kehamilan ganda
$ 3ksitosin
$ 1rande multipara
$ &rombosit rendah
4. Apa saja klasi"ikasi dari perdarahan post partum)
erdasarkan waktu0 primer dan sekunder
4epkes0 puerperium dini! early puererium! late puerperium
#. agaimana diagnosis perdarahan post partum)
$ Anamnesis
$ Pemeriksaan "isik
$ Pemeriksaan penunjang
%. agaimana penanganan perdarahan post partum)
$ (armakologi
$ 5on$"armakologi
,. agaimana pencegahan perdarahan post partum)
+
4ilihat dari "aktor resiko
-. .engapa pasien dianjurkan untuk mengikuti program K)
$ .enekan pertumbuhan penduduk
$ .encegah komplikasi persalianan
$ .enunda kehamilan selanjutnya
$ (aktor usia 40 tahun
/. Apa saja macam$macam kontrasepsi)
$ erdasarkan lokasi0 oral! suntik dan penghalang
$ .acam$macam0 hormonal! barier mekanik! sterilisasi! alamiah.
$ erdasarkan waktu0 sementara dan permanen
10. Apa e"ek samping dari kontrasepsi hormonal)
$ 6"ek samping estrogen
$ 6"ek samping progesteron
STEP 4
1. agaimana (isiologi masa ni"as)
$ 7terus 0 &erlihat lebih nekrotik! bagian super"isial
meluruh dan bagian distal terjadi proses
regenerasi.
$ 4inding abdomen 0 8ebih elastis
$ Saluran kemih 0 Paralisis retensi urin
$ Payudara 0 8aktogenesis
$ 9ormon oksitosisn meningkat! estrogen dan progesteron menurun
untuk perisapan laktasi
$ Saat persalinan0 oksitosin dan prostaglandin meningkat
$ Selama % minggu0 89! (S9! estrogen dan progesteron kembali
normal.
*. Apa saja penyebab perdarahan post partum)
a. Perdarahan dari tempat implantasi plasenta
4
9ipotonia s:d atonia uteri
$ Anastesia
$ Anak besar
$ Pernah atonia sebelumnya
$ Partus lama
$ Partus terlalu cepat
$ ;nduksi oksitosin
$ .ultiparitas
$ Korioamnionitis
Sisa plasenta
$ Kotiledon:selaput ketuban tersisa
$ Plasenta akreta! inkreta! perkreta.
b. Perdarahan karena robekan jalan lahir
$ 6pisiotomi yang melebar
$ Robekan pada perineum! 'agina dan ser'iks
$ Ruptur uteri
c. 1angguan koagulasi
$ &rombositopenia
$ 9emo"ilia
+. Apa "aktor resiko dari perdarahan post partum)
$ 2 normal
$ Riwayat atonia uteri
$ Kehamilan ganda
$ 3ksitosin
$ 1rande multipara
$ &rombosit rendah
4. Apa saja klasi"ikasi dari perdarahan post partum)
a. erdasarkan waktu
$ Primer 0 Selama *4 jam setelah anak lahir <=*4 jam>?karena
atonia uteri! robekan jalan lahir dan sisa plasenta
#
$ Sekunder 0 Setelah *4 jam post partum? karena atonia uteri
b. 4epkes
$ Puerperium dini 0 Selama *4 jam
$ 6arly puerperium 0 Setelah beberapa hari <2*4 jam>
$ 8ate puerperium 0 21 minggu setelah persalinan
#. agaimana diagnosis perdarahan post partum)
a. Anamnesis
$ Anak keberapa
$ Riwayat persalianan
$ A5@
$ Riwayat atonia
b. P(
$ Palpasi uterus0 kontraksi uterus A &(7
$ .emeriksa plasenta0 lengkap:tidak
$ 6ksplorasi ca'um uteri0 robekan rahim
$ ;nspekulo0 melihat robekan pada jalan lahir
c. PP
$ 9b dan 9t
$ Perpanjangan protombin time
%. agaimana penanganan perdarahan post partum)
a. Resusitasi
$ Pemberian cairan dan oksigen
$ &rans"usi darah <B:PR@>
$ 6'aluasi produksi urin <syok =+00 cc:jam>
b. .anajemen penyebab
$ Atonia uteri
.asase uterus <jika masih lembek dan tidak kontraksi> masase
lebih keras C oksitosin <masih perdarahan> kompres bimanual
%
<masih perdarahan> pemberian uterotonika <masih
perdarahan> ergotamine

$ Sisa plasenta
Kompres bimanual:massase:uterotonika <kontraksi jelek>
eksplorasi C uterotonika massase dan kompresi bimanual ulang
C uterotonika beri antibiotik spektrum luas <masih
perdarahan> tamponade utero'aginal:laparotomi
$ &rauma jalan lahir
6ksplorasi jahit
$ 1angguan pembekuan darah
Pemberian trombosit dan "ibrinogen
,. agaimana pencegahan perdarahan post partum)
$ 1rande multipara
$ Persalinan yang lama
$ @horiomamnionitis
$ Kehamilan multiple
$ Perpanjangan pemberian oksitosin
-. .engapa pasien dianjurkan untuk mengikuti program K)
$ .enekan pertumbuhan penduduk
$ .encegah komplikasi persalianan
$ .enunda kehamilan selanjutnya
$ (aktor usia 40 tahun
/. Apa saja macam$macam kontrasepsi)
$ 9ormonal 0 pil! suntik! implan
$ arier mekanik0 ;74! kondom! spermisid! dia"ragma
$ Sterilisasi0 tubektomi! 'asektomi
,
$ Alamiah0 koitus interuptus! laktasi! metode suhu basal! kalender!
metode lendir ser'iks
10. Apa e"ek samping dari kontrasepsi hormonal)
a. 6"ek samping estrogen
$ .ual
$ 6dema
$ 9ipertensi
$ 4eposit lemak berlebih
$ Penekanan laktasi
$ Keputihan
b. 6"ek samping progesteron
$ 3besitas
$ Penurunan libido
$ Perdarahan tidak teratur
$ Peningkatan na"su makan
$ Akne
$ Alopesia
Post partum
(isiologi
ni"as
Post partum
Kontrasepsi
K
etiologi
(aktor
resiko
Klasi"ikasi
PPenatalaksan
aan
4iagnosis
-
STEP 5
1. (isiologi ni"as)
*. Klasi"ikasi! etiologi! "aktor resiko! penegakan diagnosis dan penatalaksanaan
dari perdarahan post partum)
+. Pencegahan post partum)
4. Denis kontrasepsi! indikasi dan e"ek sampingnya)
STEP 6
Belajar mandiri
STEP 7
1. Fisiologi nias
.asa ni"as <puerperium> secara tradisional dide"inisikan sebagai
periode % minggu segera setelah lahirnya bayi dan mencerminkan periode saat
"isiologi ibu! terutama sistem reproduksi! kembali mendekati keadaan sebelum
hamil. Pengertian lainnya! puerperium adalah masa sejak persalinan selesai
dan berakhir setelah % minggu! dimana alat$alat reproduksi berangsur$angsur
kembali seperti normal.
!"#$%US! &A" SU'!"#$%US! UTE(US
.asa ni"as berawal segera setelah plasenta dan selaput ketuban keluar dari
uterus. 3ksitosin yang disekresikan kelenjar hipo"isis posterior menginduksi
kontraksi miometrium yang intermitten dan kuat! dank arena rongga uterus
sudah kosong! maka keseluruhan uterus berkontraksi penuh ke arah bawah
dan dinding uterus kembali menyatu berhadapan satu sama lain. Sekitar 1 jam
pasca persalinan! miometrium sedikit melemas! tetapi perdarahan akti"
dihambat oleh akti'asi mekanisme pembekuan darah! yang selama kehamilan
mengalami perubahan besar! untuk menghasilkan respon pembekuan yang
/
cepat. ;n'olusi uterus berlangsung sedemikian cepat sehingga #0E dari massa
total jaringan lenyap dalam 1 minggu.
7kuran sel miometrium berkurang dan uterus kembali hampir ke ukuran
prahamilnya! walaupun proporsi jaringan ikat yang ada di uterus secara
progresi" meningkat seiring dengan jumlah kehamilan. ;n'olusi berlangsung
lambat pada wanita yang menjalani S@ segmen bawah. ;n'olusi uterus yang
berlangsung lambat <sub$in'olusi> mengindikasikan adanya retensi produk
konsepsi dan atau in"eksi sekunder! yang biasanya ditandai dengan adanya
lochia rubra yang terus$menerus keluar disertai bau menusuk.
;n'olusi adalah perubahan$perubahan alat genetalia interna dan eksterna yang
berangsur$angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil.
a. 7terus:&inggi (undus 7teri <&(7>
F Setelah janin lahir! &(7 kira$kira setinggi pusat
F Setelah plasenta lahir! &(7 kira$kira * jari di bawah pusat
F 9ari ke$# postpartum! &(7 setinggi G dari jarak antara sim"isis os
pubis <S3P> dan pusat
F 9ari ke$1* postpartum! &(7 tidak teraba lagi
b. erat 7terus
F 1 minggu postpartum 0 #00 gram
F * minggu postpartum 0 +#0 gram
F % minggu postpartum 0 40$-0 gram
c. .iometrium
3tot$otot uterus berkontraksi segera setelah plasenta dilahirkan! sehingga
pembuluh$pembuluh darah yang berada diantara otot$otot uterus akan terjepit.
Proses ini dapat menghentikan perdarahan.
d. @er'iks uteri
F Barna menjadi merah kehitam$hitaman karena penuh dengan pembuluh
darah dan konsistensinya lunak
F Postpartum * jam pembukaan *$+ jari! namun setelah 1 minggu
pembukaan tinggal 1 jari
10
F Setelah janin lahir! tangan bisa masuk ca'um uteri. 3leh karena itu pada
kasus retensio plasenta dapat dilakukan manual plasenta.
e. 6ndometrium
F *$+ hari postpartum! lapisan desidua akan mengalami nekrosis
kemudian terlepas dan keluar sebagai lochia! sedangkan lapisan bawah
decidua mengandung kelenjar$kelenjar endometrium baru
F &empat implantasi plasenta mengalami degenerasi untuk kemudian
terlepas lengkap dan tidak menimbulkan jaringan parut
". 8igamentum dan 4ia"ragma Pel'is
Setelah janin dilahirkan! berangsur$angsur mengerut kembali seperti semula.
Kadang ligamentum menjadi kendor sehingga sering menimbulkan keluhan
kandungan turun <prolaps uteri>. 3leh karena itu dianjurkan untuk melakukan
senam ni"as.
g. 8uka$luka jalan lahir
8uka episiotomi yang telah dijahit! luka dinding 'agina! luka cer'ikks akan
sembuh sempurna selama tidak luas dan tidak ada in"eksi primer maupun
sekunder.
h. Saluran kencing
4inding saluran kencing memperlihatkan pembengkakan <edema> dan
memerah <hiperemis>. Kadang dapat menimbulkan retensi urine. kandung
kencing <'esica urinaria> dalam masa ni"as kurang sensiti" dan kapasitasnya
bertambah! sehingga kandung kencing penuh atau sesudah kencing masih
tinggal sisa urine. Sisa urine dan trauma pada dinding kandung kencing pada
saat persalinan dapat memudahkan terjadinya in"eksi. 4ilatasi ureter dan
pyelum ginjal akan normal kembali dalam waktu * minggu.
TA)APA" PE(U'A)A" %$K!A *ASA "!FAS
@airan yang pertama kali keluar dari 'agina disebut lokia rubra dan terdiri
atas darah yang terkumpul di dalam saluran reproduksi dan produk autolitik
desidua yang nekrotik dari tempat perlekatan plasenta. 8okia adalah cairan
11
normal masa ni"as dan memiliki bau yang khas agak amis! kecuali jika terjadi
in"eksi. Pengeluaran lokia dalam jumlah besar disertai bau menyengat!
demam! dan perasaan malaise merupakan indikasi in"eksi intrauterine.
&ahapan perubahan lokia masa ni"as 0
a. 9ari ke$1 sampai dengan ke$+ post partum 0 lochia rubra/cruenta! yang
terdiri atas darah segar! sisa selaput plasenta! sel$sel decidua! 'erniks kaseosa!
lanugo dan meconium
b. 9ari ke$+ sampai dengan ke$, post partum 0 lochia sanguinolenta!
berupa darah yang bercampur lendir! warna merah kecoklatan
c. 9ari ke$, sampai dengan ke$14 post partum 0 lochia serosa! berupa
cairan yang tidak mengandung darah! namun banyak mengandung leukosit!
mucus! sel epitel 'agina! desidua nekrotik! bakteri non patologis! warna coklat
kekuningan
d. 9ari ke$14 sampai dengan % minggu post partum 0 lochia alba! berupa
cairan putih yang terdiri dari sebagian besar cairan serosa dan leukosit.
PE(U'A)A" F!S!$%$+!S PA&A !'U "!FAS
a. Perubahan Sistem Pencernaan
Selama persalinan! motilitas lambung berkurang akibat nyeri dan rasa takut.
Penurunan tonus s"ingter esophagus bawah! penurunan motilitas lambung! dan
peningkatan keasaman lambung menyebabkan perlambatan pengosongan
lambung. Kondisi ini dapat menyebabkan relaksasi abdomen! peningkatan
distensi gas! dan konstipasi segera setelah melahirkan.
4e"ekasi pertama biasanya terjadi dalam *$+ hari pascapersalinan.
5amun hal ini dapat dipersulit dengan adanya hemoroid! yang menyebabkan
gangguan de"ekasi. Akibat pengaruh progesteron pada sistem 'ena! aliran
darah mungkin melambat karena pembuluh darah menjadi lebih berkelok$
kelok.
.asalah konstipasi diperparah oleh atonia usus! otot abdomen yang
melemah! asupan makanan yang tidak teratur! dan dehidrasi akibat persalinan.
1*
Pada hari ke$10! "ungsi usus harus sudah kembali normal. ;nkontinensia "eses
mungkin mengisyaratkan kerusakan s"ingter anus atau perbaikan yang tidak
adekuat.
b. Perubahan Sistem Perkemihan
&rauma yang dialami oleh 'esica urinaria <H7> selama persalinan biasanya
menyebabkan edema dan hiperemis 'esica urinaria! yang tonus ototnya
berkurang selama kehamilan. Perubahan pada 'esica urinaria dapat
menyebabkan peningkatan risiko in"eksi saluran kemih <;SK> pada masa
ni"as. &rauma pada s"ingter H7 meningkatkan "rekuensi inkontinensia stres!
yang ditandai oleh kebocoran urin saat pasien batuk! tertawa! melakukan
gerakan mendadak! atau berolahraga.
5yeri yang berkaitan dengan berkemih mungkin menandakan ;SK. 4ilatasi
ureter! peregangan berlebihan H7! serta instrumentasi atau persalinan dengan
operasi! semuanya meningkatkan risiko in"eksi. Pada hari ke$10! "ungsi H7
harus diamati dan dinilai! seharusnya tidak lagi ditemukan tanda inkontinensia
spontan.
c. Perubahan Sistem .usculoskeletal
8igamen! "asia! dan dia"ragma pel'is yang meregang pada waktu persalinan!
setelah bayi lahir! secara berangsur$angsur menjadi ciut dan pulih kembali
sehingga tidak jarang uterus jatuh ke belakang dan menjadi retro"leksi! karena
ligamen rotundum menjadi kendor.
Stabilisasi secara sempurna terjadi pada %$- minggu setelah persalinan.
Sebagai akibat putusnya serat$serat elastik kulit dan distensi yang berlangsung
lama akibat besarnya uterus pada saat hamil! dinding abdomen masih lunak
dan kendur untuk sementara waktu. Pemulihan dibantu dengan latihan.
d. Perubahan 9ormonal
Pada akhir persalinan! sebagian besar hormon steroid yang disintesis plasenta
turun drastis seiiring dengan pengeluaran plasenta. Kadar estrogen dan
progesteron turun ke tingkat sebelum hamil dalam ,* jam pasca persalinan.
Kadar (S9 pulih ke konsentrasi prahamil dalam + minggu pasca persalinan!
1+
tetapi pemulihan sekresi 89 memerlukan waktu lebih lama! bergantung pada
lama laktasi. Kadar oksitosin dan prolaktin juga bergantung pada kinerja
laktasi.
e. Perubahan Sistem Kardio'askuler dan 9ematologis
Pengeluaran darah saat persalinan! yang secara normal diperkirakan +00$#00
cc! dikompensasi secara adekuat oleh peningkatan 'olume darah yang terjadi
selama kehamilan. 6ritropoiesis mengalami pengakti"an sebelum dan sesudah
persalinan. 4iuresis juga semakin mengurangi 'olume plasma pada hari$hari
pertama ni"as.
Pada saat hamil terdapat hubungan pendek yang disebut shunt antara sirkulasi
ibu dan plasenta. 5amun setelah janin lahir! kemudian plasenta lahir! maka
sirkulasi ibu dan plasenta akan terputus dan kemudian kondisi ini
menyebabkan 'olume darah ibu relati" akan bertambah banyak sehingga
beban jantung juga akan meningkat. 5amun secara "isiologis! keadaan ini
dapat diatasi dengan mekanisme kompensasi yaitu timbulnya
hemokonsentrasi <darah lebih kental> sehingga 'olume darah kembali seperti
semula.
9emokonsentrasi terjadi juga akibat perbedaan jumlah darah yang keluar saat
persalinan dengan pemulihan keseimbangan normal air. 9emokonsentrasi
menyebabkan hiperkoagulabilitas akibat peningkatan konsentrasi "aktor
pembekuan. Kadar hemoglobin juga kembali ke kadar normal prahamil dalam
4$% minggu dan jumlah leukosit turun ke kadar normal dalam seminggu pasca
persalinan! namun kemudian turun secara bertahap sampai ke kadar prahamil.
.obilisasi merupakan hal penting untuk mengoptimalkan aliran balik 'ena
<venous return> untuk menghindari statis di dalam jaringan 'askular sehingga
risiko thrombosis 'ena pro"unda <deep vein thrombosis! 4H&> berkurang.
Pada masa ni"as cenderung terjadi bradikardi <penurunan denyut jantung>
menjadi %0$,0 kali per menit. Peningkatan denyut jantung mengindikasikan
anemia berat! thrombosis 'ena! dan in"eksi.
". Perubahan Sistem Respirasi
14
4ia"ragma dapat meningkatkan jarak gerakannya setelah uterus tidak lagi
menekannya sehingga 'entilasi lobus$lobus basal paru dapat berlangsung
penuh. @ompliance dinding dada! 'olume dan kecepatan perna"asan kembali
ke normal dalam 1$+ minggu.
PE(U'A)A" PS!K$%$+!S *ASA "!FAS
a. Adaptasi Psikologis ;bu .asa 5i"as
F (ase &aking ;n
(ase ini merupakan periode ketergantungan yang berlangsung dari hari
pertama sampai kedua setelah melahirkan. Pada saat ini! "okus perhatian ibu
terutama pada dirinya sendiri. Pengalaman selama proses persalinan sering
berulang diceritakannya. Kelelahan membuat ibu cukup istirahat untuk
mencegah gejala kurang tidur! seperti mudah tersinggung. 9al ini membuat
ibu cenderung menjadi pasi" terhadap lingkungannya. 3leh karena itu kondisi
ibu perlu dipahami dengan menjaga komunikasi yang baik. Pada "ase ini perlu
diperhatikan pemberian ekstra makanan untuk proses pemulihannya.
4isamping na"su makan ibu memang meningkat.
F (ase &aking 9old
(ase ini berlangsung antara +$10 hari setelah melahirkan. Pada "ase taking
hold! ibu merasa khawatir akan ketidakmampuan dan rasa tanggung jawabnya
dalam merawat bayi. Selain itu perasaannya sangat sensiti" sehingga mudah
tersinggung jika komunikasinya kurang hati$hati. 3leh karena itu! ibu
memerlukan dukungan karena saat ini merupakan kesempatan yang baik
untuk menerima berbagai penyuluhan dalam merawat diri dan bayinya
sehingga tumbuh rasa percaya diri.
F (ase 8etting 1o
(ase ini merupakan "ase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang
berlangsung 10 hari setelah melahirkan. ;bu sudah mulai menyesuaikan diri
dengan ketergantungan bayinya. Keinginan untuk merawat diri dan bayinya
meningkat pada "ase ini.
1#
b. Post Partum lues
Ada kalanya ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya.
Keadaan ini disebut dengan baby blues! yang disebabkan oleh perubahan
perasaan yang dialami ibu saat hamil sehingga sulit menerima kehadiran
bayinya. Perubahan perasaan ini merupakan respon alami terhadap rasa lelah
yang dirasakan. 1ejala$gejala baby blues antara lain menangis! mengalami
perubahan perasaan! cemas! kesepian! khawatir mengenai sang bayi!
penurunan gairah seI! dan kurang percaya diri terhadap kemampuan menjadi
seorang ibu. Dika hal ini terjadi! ibu disarankan untuk melakukan hal$hal
berikut ini 0
F .intalah bantuan suami atau keluarga jika ibu membutuhkan istirahat
untuk menghilangkan kelelahan
F eritahu suami mengenai apa yang sedang ibu rasakan. .intalah
dukungan dan pertolongannya
F uang rasa cemas dan kekhawatiran akan kemampuan merawat bayi
F @arilah hiburan dan luangkan waktu untuk diri sendiri
c. 4epresi Post Partum
Ada kalanya ibu merasakan kesedihan karena kebebasan! otonomi! interaksi
sosial! kemandiriannya berkurang. 9al ini akan mengakibatkan depresi pasca
persalinan <depresi post partum>. erikut ini gejala$gejala depresi pasca
persalinan 0
F Sulit tidur! bahkan ketika bayi sudah tidur
F 5a"su makan hilang
F Perasaan tidak berdaya atau kehilangan control
F &erlalu cemas atau tidak perhatian sama sekali pada bayi
F &idak menyukai atau takut menyentuh bayi
F Pikiran yang menakutkan mengenai bayi
F Sedikit atau tidak ada perhatian terhadap penampilan pribadi
F 1ejala "isik seperti banyak wanita sulit berna"as atau perasaan berdebar$
debar
1%
Penyakit ini dapat disembuhkan dengan obat$obatan dan konsultasi dengan
psikiater. Dika depresi berkepanjangan ibu perlu mendapatkan perawatan di
Rumah Sakit. Seorang ibu multipara mudah mengalami:menderita depresi
masa ni"as. 9al ini disebabkan oleh kesibukannya yang mengurusi anak$anak
sebelum kelahiran anaknya ini. ;bu yang tidak mengurusi dirinya sendiri!
seorang ibu cepat murung! mudah marah$marah. 9al ini menandakan ibu
menderita depresi masa ni"as. 4ibutuhkan juga dukungan keluarga dengan
cara selalu mengunjungi dan menawarkan bantuan dan dorongan kepada ibu.
d. Psikosis
;bu yang berisiko tinggi mengalami psikosis adalah ibu yang sebelumnya
pernah mengalami depresi atau tekanan jiwa! ibu yang rasa percaya dirinya
rendah! ibu yang tidak mendapatkan dukungan! ibu yang bayinya meninggal
ataupun mempunyai masalah. &anda$tanda dan gejalanya adalah tidak bisa
tidur! tidak na"su makan! merasa bahwa ia tidak dapat merawat dirinya sendiri
atau bayinya! ber"ikir untuk mencederai dirinya sendiri atau bayinya! seolah
mendengar suara$suara atau tidak dapat ber"ikir jernih! perilakunya aneh!
kehilangan sentuhan atau hubungan dengan kenyataan! adanya halusinasi atau
khalayan! menyangkal bahwa bayi yang dilahirkan adalah anaknya.
Penatalaksanaan 0 dirujuk ke seorang ahli yang mampu menangani masalah
psikologis. ;a memerlukan pengobatan khusus untuk membantu mengatasi
keadaannya dan dukungan untuk ibu sangat diperlukan.
Kom,li-asi "ias
A. !"FEKS! "!FAS .!"FEKS! PUE(PU(A%!S/
1.&EF!"!S!
.enurut Krisnadi <*00#>! in"eksi ni"as adalah in"eksi jalan lahir pasca
persalinan!biasanya dari endometrium bekas insersi plasenta. 4emam ni"as
juga disebut morbiditas ni"as dan merupakan indeks kejadian in"eksi ni"as.
1,
4emam dalam ni"asselain oleh in"eksi ni"as juga dapat disebabkan oleh
pielitis! in"eksi jalan perna"asan! malaria! dan ti"us.
4alam .anuaba <1//-> dijelaskan bahwa setelah persalinan! terjadi beberapa
perubahan penting diantaranya makin meningkatnya pembentukan urin untuk
mengurangi hemodilusi darah! terjadi penyerapan beberapa bahan tertentu
melalui pembuluh darah 'ena sehingga terjadi peningktan suhu badan sekitar
0!#J@ yangbukan merupakan keadaan patologis atau menyimpang pada hari
pertama. Perlukaan karena persalinan merupakan tempat masuknya kuman ke
dalam tubuh sehingga menimbulkan in"eksi pada kala ni"as. 3leh karena itu!
in"eksi kala ni"as adalah in"eksi peradangan pada semua alat genetalia pada
masa ni"as oleh sebab apapun dengan ketentuan meningkatnya suhu badan
melebihi +-J@ tanpa menghitung hari pertama dan berturut$turut selama *
hari.
Doseph dan 5ugroho <*010> dan Prawirohardjo <*00%> juga memberikan
de"inisi yang sama mengenai in"eksi ni"as yaitu in"eksi bakteri pada dan
melalui traktus genitalia yang terjadi sesudah melahirkan ! ditandai kenaikan
suhu sampai +-J@ ataulebih selama * hari dalam 10 hari pertama pasca
persalinan! dengan mengecualikan *4 jam pertama. Kenaikan suhu tubuh yang
terjadi di dalam masa ni"as! dianggap sebagai in"eksi ni"as jika tidak
ditemukan sebab$sebab ekstragenital <Prawirohardjo!*00%>.

2. ET!$%$+! &A" FAKT$( P(E&!SP$S!S!
.enurut Krisnadi <*00#> mikroorganisme penyebab in"eksi puerpuralis dapat
berasal dari luar <eksogen> atau dari jalan lahir penderita sendiri <endogen>.
.ikroorganisme endogen lebih sering menyebabkan in"eksi0
1-
a..ikroorganisme endogen0 golongan Streptococcus! basil koli! dan
Sta"ilococcus
b..ikroorganisme eksogen0 @lostridium welchii! gonococcus! Salmonella
typhii! atau @lostridium tetani
(aktor predisposisi in"eksi ni"as menurut .anuaba <1//->! Doseph A 5ugroho
<*010>antara lain0
a.Persalinan berlangsung lama
b.&indakan operasi persalinan
c.&ertinggalnya placenta! selaput ketuban! dan bekuan darah
d.Ketuban pecah dini atau pembukaan masih kecil melebihi % jam
e.Keadaan yang dapat menurunkan keadaan umum! yaitu perdarahan ante
partum dan post partum! anemia pada saat kehamilan! malnutrisi! kelelahan!
hygiene! dan ibu hamil dengan penyakit in"eksi.
4alam Prawirohardjo <*00%> juga disebutkan "aktor predisposisi lain! yaitu0
a.Karioamnionitis
b.Kurang baiknya proses pencegahan in"eksi
c..anipulasi yang berlebihan
Perdarahan menurunkan daya tahan tubuh ibu! sedangkan trauma persalinan
memberikan
port dKentrLe dan jaringan nekrotis merupakan media yang subur bagi
mikroorganisme. 4emikian juga partus lama! retensio placenta sebgaian atau
seluruhnya memudahkan terjadinya in"eksi <Krisnadi! *00#>
1/

3.*EKA"!S*E TE(0A&!"1A !"FEKS!
&erjadinya in"eksi kala ni"as dalam .anuaba <1//-> adalah sebagai berikut0
1..anipulasi penolong0 terlalu sering melakukan pemeriksaan dalam! alat
yang dipakai kurang suci hama. Kemungkinan besar penolong persalinan
membawa kuman ke dalam rahim penderita! yakni dengan membawa
mikroorganisme yang telah ada dalam 'agina ke atas! misalnya dengan
pemeriksaan dalam. .ungkin juga tangan penolong atau alat$alatnya masuk
membawa kuman$kuman dari luar dan dengan in"eksi tetes.3leh karena itu
sebaiknya penolong persalinan memakai masker dalam kamar bersalin dan
pegawai dengan in"eksi jalan na"as bagian atas hendaknya ditolak bekerja di
kamar bersalin <Krisnadi! *00#>.
*.;n"eksi yang didapat di rumah sakit <nosokomial> Kadang$kadang sumber
in"eksi berasal dari penolong sendiri misalnya! jika ada luka pada tangannya
yang kotor atau dari pasien lain seperti pasien dengan in"eksi puerpuralis! luka
operasi yang meradang! karsinoma uteri! atau dari bayi dengan in"eksi tali
pusat <Krisnadi! *00#>
+.9ubungan seks menjelang persalinan
4.Sudah terdapat in"eksi intrapartum0 persalinan lama terlantar! ketuban pecah
lebih dari % jam! terdapat pusat in"eksi dalam tubuh <"okal in"eksi>

4.'E"TUK !"FEKS!
entuk in"eksi kala ni"as ber'ariasi dari yang bersi"at lokal sampai terjadi
sepsis dan kematian puerperium. entuk in"eksi dalam .anuaba <1//->!
*0
Krisnadi <*00#>! dan Doseph A 5ugroho <*010> dapat dijabarkan sebagai
berikut0
a.'entu- ine-si lo-al
1>;n"eksi pada luka episiotomi
*>;n"eksi pada 'agina
+>;n"eksi pada ser'iks yang luka
4>;n"eksi pada endometrium

2.'entu- ine-si general .men3e2ar/
1>Parametritis
*>Peritonitis
+>Septikekemia dan piemia
4>&rombo"lebitis
#>Salpingitis

Penyebaran in"eksi kala ni"as menurut .anuaba <1//-> dan Doseph A
5ugroho<*010> dapat meliputi0
a.erkelanjutan$perkontinuitatum
b..elalui pembuluh darah
*1
c..elalui pembuluh lim"a
d.Penyebaran melalui bekas implantasi plasenta
Sedangkan dalam Krisnadi <*00#>! secara ikhtisar cara penjalaran in"eksi
alatkandungan sebagai berikut0

a. Pen4alaran ,ada ,ermu-aan
1>6ndometritis
*>Salpingitis
+>Pel'eoperitonitis
4>Peritonitis umum
2.Pen4alaran -e la,isan 3ang le2ih dalam
1>6ndometritis
*>.iometritis
+>Perimetritis
4>Peritonitis
5.Pen4alaran melalui ,em2uluh getah bening
1>8im"angitis
*>Perlim"angitis
+>Parametritis
**
4>Perimetritis
d.Pen4alaran melalui ,em2uluh darah 2ali-
1>(lebitissepsis
*>Peri"leblitis

+>Parametritis

5.PAT$%$+!6 *A"!FESTAS! K%!"!S6 &A" PE"ATA%AKSA"AA"
1ambaran klinis in"eksi ni"as dalam .anuaba <1//-> dapat dalam bentuk0
a.!ne-si lo-al
1>Pembengkakan luka episiotomy
*>&erjadi penanahan
+>Perubahan warna lokal
4>Pengeluaran lokea bercampur nanah
#>.obilitas terbatas karena rasa nyeri
%>&emperatur badan dapat meningkat
2.!ne-si umum
1>&ampak sakit dan lemah
*>&emperature meningkat di atas +/J@
*+
+>&ekanan darah dapat menurun dan nadi meningkat
4>Perna"asan dapat meningkta dan terasa sesak
#>Kesadaran gelisah sampai menurun dan koma
%>&erjadi gangguan in'olusi uterus
,>8okea berbau dan bernanah serta kotor
Penanganan umum menurut Prawirohardjo <*00%> antara lain0
1. Antisipasi setiap kondisi <"aktor predisposisi! dan masalah dalam
proses persalinan yang dapat berlanjut menjadi penyulit atau komplikasi
dalam masa ni"as.
*. erikan pengobatan yang rasional dan e"ekti" bagi ibu yang
mengalami in"eksini"as
+. 8anjutkan pengamatan dan pengobatan terhadap masalah atau in"eksi
yang dikenali pada saat kehamilan taupun persalinan
4. Dangan pulangkan penderita apabila masa kritis belum terlampaui
#. eri acatan atau instruksi tertulis untuk asuhan mandiri di rumah dan
gejala$gejalayang harus diwaspadai dan harus mendapat pertolongan dengan
segera.
%. 8akukan tindakan dan perawatan yang sesuai bagi bayi baru lahir! dari
ibu yang mengalami in"eksi pada saat persalinan
,. erikan hidrasi oral:;H secukupnya.
-. eri in"us heparin! obati dengan antibiotika dan berikan terapi suporti"
dan obser'asi
/. erikan terapi suporti" <hepatoprotektor> dan obser'asi

*4
6. !"FEKS! %UKA PE(!"EU* .#U%#A6 #A+!"A6 SE(#!KS/ &A"
%UKA A'&$*!"A%
1. 6tiologi
4isebabkan oleh keadaan yang kurang bersih dan tindakan pencegahan in"eksi
kurang baik <Prawirohardjo! *00%>.
1. .ani"estasi Klinis
.enurut Krisnadi <*00#> mani"estasi klinis in"eksi luka perineum dan
abdominal yaitu0
1> 8uka perineum menjadi nyeri! merah! dan bengkak akhirnya luka
terbuka dan mengeluarkan getah bernanah. Perasaan nyeri dan panas timbul
pada lukayang terin"eksi dan jika terjadi pernanahan dapat disertai dengan
dengan suhu yang tinggi dan menggigil.
*> ;n"eksi luka ser'iks jika lukanya dalam sampai ke parametrium! dapat
menimbulkan parametritis
1. Penanganan
Penanganan spesi"ik pada in"eksi luka perineum dan luka abdominal menurut
Prawirohardjo <*00%> yaitu0
1>edakan antar wound abcess! wound seroma! wound hematoma! dan
wound cellulitis.
1. B ound abcess! wound seroma! dan wound hematoma suatu
pengerasan yang tidak biasa dengan mengeluarkan cairan serous atau
kemerahan dan tidak ada : sedikit erithema sekitar luka.
*. Bound cellulitis didapatkan eritema dan edema meuluas mulai dari
tempatinsisi dan melebar.
*#
*>ila didapatkan pus dan cairan pada luka! buka! dan lakukan pengeluaran.
+>4aerah jahitan yang terin"eksi dihilangkan dan lakukan debridement
4>ila in"eksi sedikit tidak perlu antibiotika
5/'ila ine-si relati7e su,eri5ial6 2eri-an am,isilin 588 mg ,er oral
setia, 6 4am dan metronida9ol 588 mg ,er oral 3:;hari selama 5 hari
6)Bila infeksi dalam dan melibatkan otot dan menyebabkan nekrosis, beri
penisilin G 2 juta U IV setiap 4 jam (atau ampisilin inj 1 4!"#ari)
ditamba# denan entamisisn $ m"k berat badan per#ari IV sekali
ditamba# denan metronida%ol $&& m IV setiap ' jam, sampai bebas panas
selama 24 jam( bilaada jarinan nekrotik #arus dibuan( )akukan ja#itan
sekunder 2*4 minu setela# infeksi membaik(
,>erikan nasehat kebersihan dan pemakaian pembalut yang bersih dan sering
diganti.

E"&$*ET(!T!S;*ET(!T!S
.etritis adalah in"eksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu
penyebab terbesar kematian ibu. ila pengobatan terlambat atau kuirang
adekuatdapat menjadi abses pel'ic! peritonitis! syok septic! thrombosis 'ena
yang dalam! emboli pulmonal! in"eksi pel'ic yang menahun! dispareunia!
penyumbatan tuba! dan in"ertilitas <Prawirohardjo! *00%>.
1. Patologi ;n"eksi puerperalis paling sering menjelma sebagai
endometritis. Setelah masa inkubasi! kuman$kuman menyerbu ke dalam luka
endometriumm! biasanya pada bekas perlekatan plasenta. 8eukosit$leukosit
segera membuat pagar pertahanan dan keluarlah serum yang mengndung Mat
anti! sedangkan otot$otot berkontraksi dengan kuat! rupanya dengan maksud
*%
menutup aliran darah dan lim"e. Ada kalanya endometritis menghalangi
in'olusi <Krisnadi! *00#>.
*. .ani"estasi Klinis
.enurut Krisnadi <*00#>! mani"estasi klinis in"eksi luka perineum dan
abdominal yaitu0
1> 1ambaran klinik endometritis berbeda$beda bergantung 'irulensi
kuman penyebabnya. iasanya demam mulai 4- jam pasca persalinan dan
bersi"at naik turun <remitten>
*> 9is royan lebih nyeri dari biasa dan lebih lama dirasakan. 8okea
bertambah banyak! berwarna merah atau coklat! dan berbau. 8okea yang
berbau tidak selalu menyertai endometritis sebagai gejala. Sering ada
subin'olusi. 8eukositnaik antara 1#000$+0000:mm+.
+> Sakit kepala! kurang tidur! dan kurang na"su makan dapat mengganggu
penderita. Dika in"eksi tidak meluas! suhu turun berangsur$angsur dan
normalpada hari ke$,$10.
1. Penanganan
Penanganan spesi"ik pada in"eksi luka perineum dan luka abdominal menurut
Prawirohardjo <*00%> yaitu0
1> erikan trans"use jika dibutuhkan. erikan Packed Red @ell
2) Berikan antibiotika broadspektrum dalam dosis yan tini(
+mpisilin 2 IV,kemudian 1 setiap 6 jam ditamba# entamisisn $ m"k
berat badan IV dosistunal"#ari dan metronida%ol $&& m IV setiap ' jam(
)anjutkan antobiotika ini sampai ibu tidak panas dalam 24 jam(
+> Pertimbangkan pemberian antitetanus pro"ilaksis
*,
4> ila dicurigai adanya sisa placenta! lakukan pengeluaran <digital atau
dengan kuretase yang lebar>
#> ila ada pus lakukan drainase <kalau perlu kolpotomi>! ibu dalam posisi
semi"owler.
%> ila tidak ada perbaikan dengan pengobatan konser'ati" dan ada tanda
peritonitis generalis atas lakukan laparatomi dan keluarkan pus. ila pada
e'aluasi uterus nekrotik dan septic lakukan histerektomi subtotal.

T($*'$F%E'!T!S
Perluasan in"eksi ni"as yang paling sering ialah perluasan in'asi
mikroorganisme pathogen yang mengikuti aliran darah 'ena di sepanjang
'ena dan cabang$cabangnya sehingga terjadi trombo"lebitis <Praworohardjo!
*00%>. Penjalaran in"eksi melalui 'ena sering terjadi dan merupakan penyebab
terpenting dari kematian karena in"eksi puerperalis <Krisnadi! *00#>.
Klasi"ikasi menurut Prawirohardjo <*00%> dan Krisnadi <*00#> trombo"lebitis
dibagi menjadi dua golongan berdasar jenis 'ena yang terkena yaitu0
1. Pel'iotrombo"lebitis mengenai 'ena$'ena dinding rahim dan ligament
latum <'ena o'arika! 'ena uterin! dan 'ena hipogastrik>. Hena yang paling
sering terken aialah 'ena o'arika deItra karena in"eksi pada tempat implantasi
plasenta terletak di bagian atas uterus! proses biasanya unilateral. Perluasan
in"eksi dari 'ena o'arika sinistra ialah 'ena renalis! sedangkan perluasan
in"eksi dari 'ena o'arika dektra adalah ke 'ena ka'a in"erior. Peritoneum!
yang menutupi 'ena o'arika dektra mengalami in"lamasi dan akan
menyebabkan perisalpingo$oo"oritis dan periapendisitis. Perluasan in"eksi
'ena uterine adalah ke 'ena iliaka komunis <Prawihardjo! *00%>.
*. &romboplebitis "emoralis
*-
.engenai 'ena$'ena tungkai <'ena "emoralis! poplitea! dan sa"ena>.
&rombo"lebitis Pel'ika:Pel'iotrombo"lebitis
a.Patologi
Nang paling sering meradang ialah 'ena o'arika karena mengalirkan darah
dan luka bekas plasenta di daerah "undus uteri. Penjalaran trombo"lebitis pada
'ena o'arika kiri ialah ke 'ena renalis dan 'ena o'arika kanan ke 'ena ka'a
in"erior. &rombosis yang terjadi setelah peradangan bermaksud untuk
menghambat perjalanan mikroorganisme. 4engan proses ini! in"eksi dapat
sembuh! tetapi jika daya tahan tubuh kurang! thrombus dapat menjadi nanah
<Krisnadi! *00#>.
agian$bagian kecil thrombus terlepas dan terjadilah emboli atau sepsis dan
karena embolus ini mengandung pus disebut juga pyaemia. 6mbolus ini
biasanya tersangkut pada paru! ginjal! atau katub jantung. Pada paru dapat
menimbulkan in"ark!. Dika derah yang mengalami in"ark meluas! pasien
meninggal dengan mendadak dan jika pasien tidak meninggal! dapat timbul
abses paru <Krisnadi! *00#>.
b..ani"estasi Klinis
iasanya terjadi pada minggu ke$* seperti demam menggigil! biasanya pasien
sudah memperlihatkan suhu yang tidak tenang seperti pada endometritis
sebelumnya. Dika membuat kultur darah! sebaiknya diambil waktu pasien
menggigil atau sesaat sebelumnya. Penyulit adalah abses paru! pleuritis!
pneumoni! dan abses ginjal. Kematian biasanya karena penyulit paru
<Krisnadi! *00#>.
.ani"estasi klinis lain dalam <Prawihardjo! *00%> antara lain0
*/
1> 5yeri yang terdapat pada perut bagian bawah dan atau perut bagian
samping!timbul pada hari ke *$+ masa ni"as dengan atau tanpa panas.
*> Penderita tampak sakit berat
+> .enggigil berulang kali. .enggigil inisial terjdi sangat berat <+0$40
menit> dengan inter'al hanya beberapa jam saja dan kadang$kadang + hari.
Padawaktu menggigil penderita hampir tidak panas.
4> Suhu badan naik secara tajam <+%J@ menjadi 40J@>! yang diikuti
dengan penurunan suhu dalam 1 jam <biasanya sub"ebris seperti pada
endometritis>
#> Penyakit dapat berlangsung 1$+ bulan.
%> @enderung terbentuk pus yang menjalar kemana$mana terutama ke
paru$paru.
,> Pada pemeriksaan dalam hampir tidak ditemukan apa$apa karena yang
palingbanyak terkena adalah 'ena o'arika! yang sukar dicapai pada
pemeriksaan dalam.
-> 1ambaran darah0
1. &erdapat leukositosis <meskipun setelah endotoksin menyebar ke
sirkulasi!dapat segera terjadi leucopenia>
*. 7ntuk membuat kultur darah! darah diambil pada saat yang tepat
sebelum mulainya menggigil. .eskipun bakteri ditemukan di dalam darah
selama menggigil! kultur darah sangat sukar dibuat karena bakterinya anaerob.
c.Penanganan
4alam <Prawihardjo! *00%> dijelaskan penanganan trombo"lebitis pel'ic
sebagai berikut0
+0
1/ (a<at ina,= ,enderita tirah 2aring untu- ,emantauan ge4ala
,en3a-itn3a dan men5egah ter4adin3a em2oli ,ulmonal.
2/ Tera,i medi-= ,em2erian anti2ioti-a .lihat anti2ioti-a -om2inasi
dan alternati6 se,erti ,ada ,enatala-saan -orioamnionitis/6 he,arin 4i-a
terda,at tanda atau dugaan adan3a em2oli ,ulmonum
3/ Tera,i o,erati= ,engi-atan 7ena -a7a inerior dan 7ena o7ari-a
4i-a em2oli se,ti5 terus 2erlangsung sam,ai men5a,ai ,aru>,aru6
mes-i,un sedang dila-u-an he,arinasi.
d.Komplikasi
Komplikasi$komplikasi yang dapat timbul dalam <Prawihardjo! *00%>
antaralain0
1> Komplikasi pada paru$paru0 in"ark! abses! penuemonia
*> Komplikasi pada ginjal sinistra! nyeri mendadak! yang diikuti dengan
proteinuria dan hematuri
+> Komplikasi pada persendian! mata! dan jaringan subkutan

Trom2ole2itis Femoralis
1. Patologi
4apat terjadi trombo"lebitis 'ena sa"ena magna atau peradangan
'ena"emoralis sendiri! penjalaran trombo"lebitis 'ena uterine <'ena uterine!
'ena hipogastrika! 'ena iliaka eksterna! 'ena "emoralis>! dan akibat
parametritis.&rombo"lebitis 'ena "emoralis mungkin terjadi karena aliran
darah lambat didaerah lipat paha karena 'ena tersebut! yang tertekan oleh
ligament inguinale! juga karena dalam masa ni"as kadar "ibrinogen meninggi
<Krisnadi! *00#>. Pada trombo"lebitis "emoralis terjadi edema tungkai yang
mulai pada jarikaki! naik ke kaki! betis! dan paha! bila trombo"lebitis itu mulai
+1
pada 'ena sa"ena atau 'ena "emoralis. Sebaliknya bila terjadi sebagai lanjutan
dari trombo"lebitis pel'ika! edema mulai terjadi pada paha dan kemudian
turun ke betis <Krisnadi!*00#>. iasanya hanya satu kaki yang bengkak! tetapi
kadang$kadang keduanya.&rombo"lebitis "emoralis jarang menimbulkan
emboli. Penyakit ini juga terkenal dengan nama phlegmasia alba
dolens <radang yang putih dan nyeri> <Krisnadi!*00#>.
b..ani"estasi Klinis
4alam Krisnadi <*00#> dan Prawihardjo <*00%> mani"estasi klinis
daritrombo"lebitis "emoralis antara lain0
1> Keadaan umum tetap baik! suhu badan sub"ebris selama ,$10 hari!
kemudian mendadak naik kira$kira pada hari ke 10$*0! yang disertai dengan
menggigil nyeri sekali pada tungkai! biasanya yang kiri.
*> Kaki yang sakit biasanya lebih panas dari kaki yang sehat.
+> Kaki sedikit dalam keadaan "leksi dan rotasi ke luar serta sukar
bergerak.
4> Palpasi menunjukkan adanya nyeri hebat <pada lipat paha dan daerah
paha> sepanjang salah satu 'ena kaki yang teraba sebagai alur yang keras dan
tegang biasanya pada paha.
#> &imbul edema yang jelas sebelum atau setelah nyeri! yang biasanya
mulai pada ujung kaki atau pada paha dan kemudian naik ke atas. 6dema ini
lambat sekali hilang. Keadaan umum pasien tetap baik. Kadang$kadang terjadi
trombo"lebitis pada kedua tungkai.
%> Re"lektorik akan terjadi spasmus srteria sehingga kaki menjadi bengka!
tegang! putih! nyeri dan dingin! dan penurunan pulsasi.
+*
,> 5yeri pada betis yang dapat terjadi spontan atau dengan memijit betis
atau dengan meregangkan tendon achiles <tanda )oman>
c.Penanganan
Penangan trombo"lebitis "emoralis dalam Prawihardjo <*00%> antara lain0
1/ Pera<atan= -a-i ditinggi-an untu- mengurangi edema6 la-u-an
-om,resi ,ada -a-i. Setelah mo2ilisasi -a-i henda-n3a teta, di2alut
elasti- atau mema-ai -aos -a-i ,an4ang 3ang elasti- selama mung-in.
2/ *engingat -ondisi i2u 3ang sangat 4ele-6 se2ai-n3a 4angan
men3usui.
3/ Tera,i medi-= ,em2erian anti2ioti5 dan analgesia

SEPS!S PUE(PE(A%!S
a.Patologi
&erjadi kalau setelah persalinan ada sarang sepsis dalam badan yang secara
terus$menerus atau periodic melepaskan mikroorganisme pathogen ke dalam
peredaran darah <Krisnadi! *00#>. Pada sepsis ini dibedakan menjadi0
1> Port dKentrLe0 biasanya bekas insersi placenta
*> Sarang sepsis primer0 tomboplebitis pada 'ena uterine atau 'ena
o'arika
+> Sarang sepsis sekunder <metastasis>0 misalnya di paru sebagai abses
paru atau pada katup jantung sebagai endokarditis ulserosa septika. dasamping
itu! dapat terjadi abses di ginjal! di hati! limpa! dan otak <Krisnadi! *00#>.
b..ani"estasi Klinis
++
Suhu tinggi <40J@ atau lebih! biasanya remittens>! menggigil! keadaan umum
memburuk <nadi kecil dan tinggi! na"as cepat! dan gelisah>! dan 9b menurun
karena hemolisis dan lekositosis <Krisnadi! *00#>
PE(!T$"!T!S
a. Patologi
;n"eksi puerpuralis melalui saluran getah bening dapat menjalar ke peritoneum
hingga terjadi peritonitis atau ke parametrium menyebabkan parametritis. Dika
peritonitis ini terbatas pada rongga panggul disebut pel'eoperitonitis!
sedangkan jika seluruh peritoneum meradang kita mengahadapi peritonitis
umum. Prognosis peritonitis umum jauh lebih buruk dari pel'eoperitonitis
<Krisnadi! *00#>.
b..ani"estasi Klinis
5yeri seluruh perut spontan maupun pada palpasi! demam menggigil!
naditinggi dan kecil! perut kembung <kadang$kadang ada diare>! muntah!
pasien gelisah dan mata cekung dan sebelum mati ada delirium dan koma
<Krisnadi! *00#>.
c.Penanganan
4alam Prawihardjo <*00%> penanganan dibedakan berdasarkan penyebaran
atau keparahan akibat peritonitis dijelaskan sebagai berikut0
A2ses ,el7is
1> ila pel'ic abses ada tanda cairan "luktuasi pada daerah cul$de$sac!
lakukan kolpotomi atau dengan laparotomi. ;bu posisi Fo<ler.
2) Berikan antibiotika broadspektrum dalam dosis yan
tini( +mpisilin 2 r IV, kemudian 1 r setiap 6 jam, ditamba# entamisin
+4
$m"kberat badan IV dosis tunal"#ari dan metronida%ol $&& m IV
setiap ' jam(lanjutkan antibiotika ini sampai ibu tidak panas selama 24 jam
Peritonitis
1> 8akukan nasogastric sunction
2) Berikan infus (,a-l atau .iner )aktat)
3) Berikan antibiotika se#ina bebas panas selama 24 jam( +mpisilin 2
r IV,kemudian 1 r selama 6 jam, ditamba# entamisisn $m"k berat
badan IVdosis tunal"#ari dan metronida%ol $&& m IV setiap ' jam(
4> 8aparatomi diperlukan untuk pembersihan perut <peritonea lla'age>
PA(A*ET(!T!S .?E%%U%!T!S PE%#!? /
a.Patologi
.enurut .ochtar <1//-> parametritis dapat terjadi dengan + cara yaitu0
1. .elalui robekan ser'iks yang dalam
*. Penjalaran endometritis atau luka ser'iks yang terin"eksi melalui
saluran getahbening
+. Sebagai lanjutan trombo"lebitis pel'ika
Dika terjadi in"eksi parametrium! timbulah pembengkakan yang mula$mula
lunak! tetapi kemudian menjadi keras sekali. ;n"iltrat ini dapat terjdi hanya
pada dasar ligament latum! tetapi dapat juga bersi"at luas! misalnya dapat
menempati seluruh parametrium sampai dinding panggul dan dinding perut
perut depan diatas ligament inguinale. Dika in"iltrate menjalar ke belakang
dapat menimbulkan pembengkakan di belakang ser'iks <Krisnadi! *00#>.
6ksudat ini lambat laun diresorpsi atau menjadi abses memecah di daerah
lipatpaha di atas ligament inguinale atau ke dalam ca'em 4ouglas.
Parametritis biasanya unilateral dan karena biasanya sebagai akibat luka
+#
ser'iks! lebih seringterdapat pada primipara dari pada multipara <Krisnadi!
*00#>.
b..ani"estasi Klinis
Parametritis harus dicurigai bila suhu pasca persalinan tetap tinggi lebih dari1
minggu. 1ejala berupa nyeri pada sebelah atau kedua belah perut bagian
bawahsering memancar pada kai. Setelah beberapa waktu pada pemeriksaan
dalam! dapat teraba in"iltrate dalam parametrium yang kadang$kadang
mencapai dindingpanggul. ;n"iltrat ini dapat diresorpsi kembali! tetapi lambat
sekali! menjadi keras! dan tidak dapat digerakkan. Kadang$kadang in"iltrate
ini menjadi abses <Krisnadi!*00#>.
SA%P!"+!T!S .SA%F!"+$>$$F$(!T!S/
Salpingitis adalah peradangan pada adnekssa. &erdiri atas akut dan kronik.
4iagnosis dan gejala klinis hampir sama dengan parametritis. ila in"eksi
berlanjut dapat terjadi piosal"ing <.ochtar! 1//->. Sering disebabkan oleh
gonore! biasanya terjadi pada minggu ke$*. Pasien demam menggigil dan
nyeri pada perut bagian bawah biasanya kiri dan kanan. Salpingitis dapat
sembuh dalam * minggu! tetapi dapat mengakibatkan kemandulan <Krisnadi!
*00#>.

'. !"FEKS! SA%U(A" KE*!)
Kejadian in"eksi saluran kemih pada masa ni"as relati'e tinggi dan hal ini
dihubungkan dengan hipotoni kandung kemih akibat trauma kandung kemih
waktu persalinan! pemeriksaan dalam yang sering! kontaminasi kuman dari
perineum! atau katerisasi yang sering <Krisnadi! *00#>.Sistitis biasanya
memberikan gejala berupa nyeri berkemih <dysuri> sering berkemih! dan tak
dapat ditahan. 4emam biasanya jarang terjadi. Adanya retensi urine
+%
pascapersalinan umumnya merupakan tanda adanya
in"eksi. Pieloneritis memberikan gejala yang lebih berat! demam!
menggigil! perasaan mual dan muntah. Selain disuri! dapat juga
terjadi ,iuri dan hematuri <Krisnadi! *00#>. Pengo2atan anti2ioti5 3ang
ter,ilih meli,uti golongan nitrourantoin6 sulonamide6 trimetro,rim6
sulameto-sa9ol6 atau sealos,orin. anyak penelitian yang
melaporkanresistensi microbial terhadap golongan penisilin <Krisnadi! *00#>.

?. PE(&A(A)A" &A%A* "!FAS
.enurut Krisnadi <*00#> penyebab perdarahan dalam ni"as yaitu sisa placenta
dan polip placenta! endometritis puerpuralis! sebab$sebab "ungsional! dan
perdarahan luka.
1. Sisa Plasenta dan Polip Plasenta
Sisa placenta dalam ni"as menyebabkan perdarahan dan in"eksi. Perdarahan
yang banyak dalam ni"as hampir selalu disebabkan oleh sisa placenta.
&erapinya dengan perlindungan antibiotic sisa placenta dikeluarkan secara
digital atau dengan kuret besar. Dika ada demam ditunggu dulu sampai suhu
turun dengan pemberian antibiotic dan +$4 hari kemudian rahim dibersihkan!
tetapi jika perdarahan banyak! rahim segera dibersihakan walaupun demam.
1. 6ndometritis Puerpuralis0 perdarahan biasanya tidak banyak
*. Perdarahan (ungsional
4alam golongan ini termasuk0
1. Perdarahan karena hyperplasia glandularis yang dapat terjadi akibat
siklus yang ano'ulatoir dalam ni"as
+,
*. Perubahan dinding pembuluh darah0 pada golongan ini tidak
ditemukan sisa placenta! endometritis! ataupun luka.

4.Perdarahan karena luka
Kadang$kadang robekan ser'iks atau robekan rahim tidak didiagnosis sewaktu
persalinan karena perdarahan pada waktu itu tidak menonjol! beberapa hari
pascapersalinan dapat terjadi perdarahan yang banyak.

&. PAT$%$+! *E"1USU!
.asalah menyusui pada umumnya terjadi dalam dua minggu pertama masa
ni"as <Krisnadi! *00#>. Payudara telah dipersiapkan sejak mulai terlambat
datang bulan sehingga pada waktunya pada memberikan AS; dengan
sempurna. 7ntuk dapat melancarkan pengeluaran AS; dilakukan persiapan
sejak awal hamil dengan melakukan masase! menghilangkan kerak pada
puting susu sehingga duktusnya tidak tersumbat. Puting susu saat mandi perlu
ditarik$tarik sehingga menonjol untuk memudahkan mengisap AS; <.anuaba!
1//->.
erbagai 'ariasi puting susu dapat terjadi diantaranya terlalu kecil! puting
susu mendatar dan puting susu masuk ke dalam. Pengeluaran AS; pun dapat
ber'ariasi seperti tidak keluar sama sekali <agala-sia>! AS; sedikit
<oligola-sia>! terlalu banyak<,oligola-sia>! dan pengeluaran berkepanjangan
<gala-torea> <.anuaba! 1//->.
1. PA1U&A(A 'E"+KAK .E"+$(+E*E"T/
+-
endungan payudara dalah peningkatan aliran 'ena dan lim"e pada payudara
dalam rangka mempersiapkan diri untuk laktasi <Prawirohardjo! *00%>.
Payudara terasa lebih penuh! tegang dan nyeri. &erjadi pada hari ketiga atau
keempat pasca persalinan. 4isebabkan oleh bendungan 'ena dan pembuluh
getah bening. 9al ini merupakan tanda bahwa AS; mulai banyak disekresi!
namun pengeluaran belum lancar. ila karena nyeri ibu tidak mau menyusui!
keadaan ini akan berlanjut. AS; yang disekresiakan menumpuk sehingga
payudara bertambah tegang! gelanggang susu menonjol! dan puting menjadi
lebih datar. ayi menjadi lebih sulit menyusu <Krisnadi *00#>. Pencegahan
dan penanganannya dalam Krisnadi <*00#> dijelaskan sebagai berikut0
Pencegahan:
a..enyusui dini! susui bayi sesegera mungkin <sebelum +0 menit> setelah
dilahirkan
b.Susui bayi tanpa dijadwal
c.Keluarkan AS; dengan tangan atau pompa! bila produksi melebihi
kebutuhan bayi
d.Perawatan payudara pasca persalinan
Penanganan :
a.Kompres hangat agar payudara menjadi lebih lembek
b.Keluarkan sedikit AS; sebelum menyusui sehingga puting lebih mudah
ditangkap dan diisap o:bayi
c.Sesudah bayi kenyang! keluarkan sisa AS;
d.7ntuk mengurangi rasa sakit pada payudara! berikan kompres dingin
+/
e.7ntuk mengurangi stasis di 'ena dan pembuluh getah bening! lakukan
pengurutan <masase> payudara yang dimulai dari puting ke arah korpus.
2. KE%A!"A" PUT!"+
Kelainan puting ditemukan lebih dini pada saat pemeriksaan kehamilan agar
segera dapat dikoreksi sebelum menyusui. Kelainan puting yang dapat
mengganggu proses menyusui adalah puting susu datar dan puting susu
tenggelam <in'erted>. Penanggulangan puting datar dan tenggelam dapat
diperbaiki dengan perasat 9o""man! yaitu dengan meletakkan kedua jari
telunjuk atau ibu jari di daerah gelanggang susu! kemudian dilakukan urutan
menuju ke arah berlawanan. Pada true in7erted ni,le perasat
9o""man tida- dapat memperbaiki keadaan! harus dilakukan tindakan
operati". Pada keadaan ini! AS; harus dikeluarkan secara manual atau dengan
pompa susu dan diberikan pada bayi dengan sendok! gelas atau pipet
<Krisnadi! *00#>.
3. PUT!"+ "1E(! .S$(E "!PP%E/ &A" PUT!"+ %E?ET
.?(A?KE& "!PP%E/
Puting susu nyeri terjadi karena posis bayi saat menyusui salah! karena puting
tidak masuk ke dalam mulut bayi sampai gelanggang susu sehingga bayi
hanya mengisap pada puting susu saja. &ekanan terus$menerus hanya pada
tempat tertentu akan menimbulkan puting nyeri waktu diisap! meskipun
kulitnya masih utuh <Krisnadi!*00#>
Penyebab lain yang dapat menimbulkan puting nyeri adalah penggunaan
sabun! cairan! krim! alcohol untuk membersihkan puting susu sehingga terjadi
iritasi. ;ritasi pada puting susu juga dapat terjadi pada bayi dengan tali lidah
<renulumlinguae> yang pendek sehingga bayi tidak dapat mengisap sampai
gelanggang susu dan lidahnya menggeser ke puting. Puting akan nyeri bila
terus disusukan lama$lama dan akan menjjadi lecet atau luka <Krisnadi! *00#>.
40
Penanggulangannya adalah dengan memberikan teknik menyusui yang benar!
khususnya letak puting dalam mulut bayi! yaitu0
1. ibir bayi menutup areola sehingga tidak tampak
*. Puting diatas lidah bayi
+. Areola diantara gusi atas dan bawah
4. SA%U(A" SUSU TE(SU*'AT .$'ST(U?T!#E &U?T/
Sumbatan pada saluran susu disebabkan oleh tekanan yang terus$menerus.
&ekanan dapat berasal dari pemakaian bra yang terlalu ketat! tekanan jari pada
tempat yang sama setiap menyusui! atau kelanjutan dari payudara bengkak.
Pencegahan dapatdilakukan dengan memakai bra dengan ukuran memadai
dan menopang payudaradengan baik! pengurutan payudara yang teratur dan
dengan teknik menyusui yang baik <Krisnadi! *00#>. Pengobatan dapat
dilakukan dengan memberikan kompres hangat sebelum menyusui!
pengurutan payudara! mengeluarkan sisa AS; setelah menyusui dan kompres
dingin setelah menyusui untuk mengurangi rasa sakit. Saluran susu yang
tersumbat bila tidak ditangani sebagaimana mestinya dapat menjadi mastitis
<radang payudara> <Krisnadi! *00#>.
5. (A&A"+ PA1U&A(A .*AST!T!S/
Proses in"eksi pada payudara menimbulkan pembengkakan lokal atau seluruh
payudara! merah dan nyeri. Peradangan mengenai stroma payudara yang
terdiri dari jaringan ikat! lemak! pembuluh darah! dan getah bening. iasanya
terjadi pada minggu kedua! ibu merasa demam umum seperti in"luenMa
<Krisnadi! *00#>. iasanya didahului oleh putting lecet! payudara bengkak
atau sumbatan saluran susu. ;bu dengan anemi! giMi buruk! kelelahan dan
stress juga merupakan "actor predisposisi.
41
Penanggulangannya adalah sebagai berikut0
1. ;bu harus terus menyusui agar payudara
*. Kompres hangat dan dingin seperti pada payudara bengkak
+. .emperbaiki posisi menyusui! terutama bila terdapat putting lecet
4. ;stirahat cukup! makanan yang bergiMi
#. .inum sekitar * liter per hari
%. Antibiotic
,. Analgesic
4alam Prawirohardjo <*00%>! penanganan untuk ibu yang menusui bayinya
dan tidak menyusui dibedakan.
ila ibu menyusui bayinya0
1. Susukan sesering mungkin
*. Kedua payudara disusukan.
+. Kompres hangat payudara sebelum disusukan
4. antu dengan memijat payudara untuk permulaan menyusui
#. Sangga payudara
%. Kompres dingin pada payudara di antara waktu menyusui
,. ila diperlukan berikan parasetamol #00 mg per oral setiap 4 jam
-. 8akukan e'aluasi setelah + hari untuk menge'aluasi hasil
ila ibu tidak menyusui bayinya0
1. Sangga payudara
*. Kompres dingin pada payudara untuk mengurangi pembengkakan dan
rasa sakit
+. ila diperlukan berikan parasetamol #00 mg per oral selama 4 jam
4. Dangan dipijat atau memakai kompres hangat pada payudara.
4*
6. A'SES PA1U&A(A
erbeda dengan mastitis! pada abses payudara 0
1. ;n"eksi mengenai jaringan parenkim dan besar nanah
*. Payudara yang sakit tidak boleh disusukan! sedangkan payudara yang
sehat tetapdisusukan
+. &erjadi sebagai komplikasi dari mastitis
4. Pemberian antibiotic dan analgesic
#. ila perlu lakukan insisi abses
Payudara yang sakit sementara tidak disusukan! namun AS; tetap
dikeluarkanmanual atau dengan pompa agar produksi AS; tetap baik. 4alam
beberapa hari dapatdisusukan kembali <Krisnadi! *00#>.
2. Perdarahan Post Partum
Klasii-asi
1. Perdarahan post partum primer : dini <early postpartum hemarrhage>
Perdarahan yang terjadi dalam *4 jam pertama. Penyebab utamanya adalah
atonia uteri! retention plasenta! sisa plasenta dan robekan jalan lahir.
anyaknya terjadi pada * jam pertama
*. Perdarahan Post Partum Sekunder : lambat <late postpartum hemorrhage>
Perdarahan yang terjadi setelah *4 jam pertama.
Fa-tor resi-o
1. Perdarahan pascapersalinan dan usia ibu
Banita yang melahirkan anak pada usia dibawah *0 tahun atau lebih dari +#
tahun merupakan "aktor risiko terjadinya perdarahan pascapersalinan yang
dapat mengakibatkan kematian maternal. 9al ini dikarenakan pada usia
4+
dibawah *0 tahun "ungsi reproduksi seorang wanita belum berkembang
dengan sempurna! sedangkan pada usia diatas +# tahun "ungsi reproduksi
seorang wanita sudah mengalami penurunan dibandingkan "ungsi reproduksi
normal sehingga kemungkinan untuk terjadinya komplikasi pascapersalinan
terutama perdarahan akan lebih besar.
Perdarahan pascapersalinan yang mengakibatkan kematian maternal pada
wanita hamil yang melahirkan pada usia dibawah *0 tahun *$# kali lebih
tinggi daripada perdarahan pascapersalinan yang terjadi pada usia *0$*/
tahun. Perdarahan pascapersalinan meningkat kembali setelah usia +0$
+#tahun.
*. Perdarahan pascapersalinan dan gra'ida
;bu$ibu yang dengan kehamilan lebih dari 1 kali atau yang termasuk
multigra'ida mempunyai risiko lebih tinggi terhadap terjadinya perdarahan
pascapersalinan dibandingkan dengan ibu$ibu yang termasuk golongan
primigra'ida <hamil pertama kali>. 9al ini dikarenakan pada multigra'ida!
"ungsi reproduksi mengalami penurunan sehingga kemungkinan terjadinya
perdarahan pascapersalinan menjadi lebih besar.
+. Perdarahan pascapersalinan dan paritas
Paritas *$+ merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut perdarahan
pascapersalinan yang dapat mengakibatkan kematian maternal. Paritas satu
dan paritas tinggi <lebih dari tiga> mempunyai angka kejadian perdarahan
pascapersalinan lebih tinggi. Pada paritas yang rendah <paritas satu>!
ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan yang pertama merupakan
"aktor penyebab ketidakmampuan ibu hamil dalam menangani komplikasi
yang terjadi selama kehamilan! persalinan dan ni"as.
4. Perdarahan pascapersalinan dan Antenatal @are
44
&ujuan umum antenatal care adalah menyiapkan seoptimal mungkin "isik dan
mental ibu serta anak selama dalam kehamilan! persalinan dan ni"as sehingga
angka morbiditas dan mortalitas ibu serta anak dapat diturunkan. Pemeriksaan
antenatal yang baik dan tersedianya "asilitas rujukan bagi kasus risiko tinggi
terutama perdarahan yang selalu mungkin terjadi setelah persalinan yang
mengakibatkan kematian maternal dapat diturunkan. 9al ini disebabkan
karena dengan adanya antenatal care tanda$tanda dini perdarahan yang
berlebihan dapat dideteksi dan ditanggulangi dengan cepat.
Etiologi
anyak "aktor potensial yang dapat menyebabkan hemorrhage
postpartum! "aktor$"aktor yang menyebabkan hemorrhage postpartum
adalah atonia uteri! perlukaan jalan lahir! retensio plasenta! sisa plasenta!
kelainan pembekuan darah.
1. &one 4imished 0 Atonia uteri
Atonia uteri adalah suatu keadaan dimana uterus gagal untuk
berkontraksi dan mengecil sesudah janin keluar dari rahim.
Perdarahan postpartum secara "isiologis di control oleh kontraksi
serat$serat myometrium terutama yang berada disekitar
pembuluh darah yang mensuplai darah pada tempat perlengketan
plasenta. Atonia uteri terjadi ketika myometrium tidak dapat
berkontraksi. Pada perdarahan karena atonia uteri! uterus membesar
dan lembek pada palpusi. Atonia uteri juga dapat timbul karena salah
penanganan kala ;;; persalinan! dengan memijat uterus dan
mendorongnya kebawah dalam usaha melahirkan plasenta! sedang
sebenarnya bukan terlepas dari uterus. Atonia uteri merupakan
penyebab utama perdarahan postpartum.
4isamping menyebabkan kematian! perdarahan postpartum
memperbesar kemungkinan in"eksi puerperal karena daya tahan
4#
penderita berkurang. Perdarahan yang banyak bisa menyebabkan O
Sindroma Sheehan O sebagai akibat nekrosis pada hipo"isis pars
anterior sehingga terjadi insu"iensi bagian tersebut dengan gejala 0
astenia! hipotensi! dengan anemia! turunnya berat badan sampai
menimbulkan kakeksia! penurunan "ungsi seksual dengan atro"i
alat$alat genital! kehilangan rambut pubis dan ketiak! penurunan
metabolisme dengan hipotensi! amenorea dan kehilangan "ungsi
laktasi.
eberapa hal yang dapat mencetuskan terjadinya atonia meliputi 0
P .anipulasi uterus yang berlebihan!
P 1eneral anestesi <pada persalinan dengan operasi >!
P 7terus yang teregang berlebihan 0
o Kehamilan kembar
o (etal macrosomia < berat janin antara 4#00 Q #000 gram
>
o polyhydramnion
P Kehamilan lewat waktu!
P Portus lama
P 1rande multipara < "ibrosis otot$otot uterus >!
4%
P Anestesi yang dalam
P ;n"eksi uterus < chorioamnionitis! endomyometritis!
septicemia >!
P Plasenta pre'ia!
P Solutio plasenta!
*. &issue
a. Retensio plasenta
b. Sisa plasenta
c. Plasenta acreta dan
'ariasinya.
Apabila plasenta belum lahir setengah jam setelah janin lahir! hal itu
dinamakan retensio plasenta. 9al ini bisa disebabkan karena 0
plasenta belum lepas dari dinding uterus atau plasenta sudah lepas
akan tetapi belum dilahirkan.
Dika plasenta belum lepas sama sekali! tidak terjadi perarahan! tapi
apabila terlepas sebagian maka akan terjadi perdarahan yang
merupakan indikasi untuk mengeluarkannya.
Plasenta belum lepas dari dinding uterus
karena 0
$ kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan plasenta <
plasenta adhesi'a >
$ Plasenta melekat erat pada dinding uterus oleh sebab 'ilis
4,
komalis menembus desid'a sampai miometrium Q sampai dibawah
peritoneum < plasenta akreta Q perkreta >
Plasenta yang sudah lepas dari dinding uterus akan tetapi belum
keluar disebabkan oleh tidak adanya usaha untuk melahirkan atau
karena salah penanganan kala ;;;. Sehingga terjadi lingkaran
konstriksi pada bagian bawah uterus yang menghalangi keluarnya
plasenta < inkarserasio plasenta >. Sisa plasenta yang tertinggal
merupakan penyebab *0$*# E dari kasus perdarahan postpartum.
Penemuan 7ltrasonogra"i adanya masa uterus yang echogenic
mendukung diagnosa retensio sisa plasenta. 9al ini bisa digunakan
jika perdarahan beberapa jam setelah persalinan ataupun pada late
postpartum hemorraghe. Apabila didapatkan ca'um uteri kosong
tidak perlu dilakukan dilatasi dan curettage.
+. &rauma
Sekitar *0E kasus hemorraghe postpartum disebabkan oleh trauma
jalan lahir
a. Ruptur uterus
b. ;n'ersi uterus
c. Perlukaan jalan lahir
d. Haginal hematom
Ruptur spontan uterus jarang terjadi! "aktor resiko yang bisa
menyebabkan antara lain grande multipara! malpresentasi! riwayat
operasi uterus sebelumnya! dan persalinan dengan induksi oIytosin.
Repture uterus sering terjadi akibat jaringan parut section secarea
sebelumnya.
8aserasi dapat mengenai uterus! cer'iI! 'agina! atau 'ul'a! dan
biasanya terjadi karena persalinan secara operasi ataupun persalinan
per'aginam dengan bayi besar! terminasi kehamilan dengan 'acuum
atau "orcep! walau begitu laserasi bisa terjadi pada sembarang
persalinan. 8aserasi pembuluh
4-
darah dibawah mukosa 'agina dan 'ul'a akan menyebabkan
hematom! perdarahan akan tersamarkan dan dapat menjadi berbahaya
karena tidak akan terdeteksi selama beberapa jam dan bisa
menyebabkan terjadinya syok. 6pisiotomi dapat menyebabkan
perdarahan yang berlebihan jika mengenai artery atau 'ena yang
besar! jika episitomi luas! jika ada penundaan antara episitomi dan
persalinan! atau jika ada penundaan antara persalinan dan perbaikan
episitomi.
Perdarahan yang terus terjadi < terutama merah menyala > dan
kontraksi uterus baik akan mengarah pada perdarahan dari laserasi
ataupun episitomi. Ketika laserasi cer'iI atau 'agina diketahui
sebagai penyebab perdarahan maka repair adalah solusi terbaik.
Pada in'ersion uteri bagian atas uterus memasuki ko'um uteri!
sehingga tundus uteri sebelah dalam menonjol kedalam ka'um uteri.
Peristiwa ini terjadi tiba$tiba dalam kala ;;; atau segera setelah
plasenta keluar.
;n'ersio uteri dapat dibagi 0
$ (undus uteri menonjol kedalam ka'um uteri tetapi belum keluar
dari ruang tersebut.
$ Korpus uteri yang terbalik sudah masuk kedalam 'agina.
$ 7terus dengan 'agina semuanya terbalik! untuk sebagian besar
terletak diluar 'agina.
&indakan yang dapat menyebabkan in'ersion uteri ialah perasat crede
pada korpus uteri yang tidak berkontraksi baik dan tarikan pada tali
pusat dengan plasenta yang belum lepas dari dinding uterus.
Pada penderita dengan syok perdarahan dan "undus uteri tidak
ditemukan pada tempat yang laMim pada kala ;;; atau setelah
persalinan selesai. Pemeriksaan dalam dapat menunjukkan tumor
yang lunak diatas ser'iI uteri atau dalam 'agina. Kelainan tersebut
dapat menyebabkan keadaan gawat dengan angka kematian tinggi
4/
< 1# Q ,0 E >. Reposisi secepat mungkin memberi harapan yang
terbaik untuk keselamatan penderita.
4. &hrombin 0 Kelainan pembekuan darah
1ejala$gejala kelainan pembekuan darah bisa berupa penyakit
keturunan ataupun didapat! kelainan pembekuan darah bisa berupa 0
R 9ipo"ibrinogenemia!
R &rombocitopeni!
R ;diopathic thrombocytopenic purpura!
R 9688P syndrome < hemolysis! ele'ated li'er enMymes! and
low platelet count >!
R 4isseminated ;ntra'askuler @oagulation!
R 4ilutional coagulopathy bisa terjadi pada trans"usi darah lebih
dari - unit karena darah donor biasanya tidak "resh sehingga
komponen "ibrin dan trombosit sudah rusak.
Penega--an diagnosis
4iagnosis perdarahan postpartum pada umumnya tidak sukar! yaitu 0
1. &erjadi perdarahan segera setelah bayi lahir 0 sebelum plasenta lahir
atau sesudah plasenta lahir.
*. Keluar pada umumnya mendadak! tanpa disadari.
+. 4apat diikuti dengan menurunnya kesadaran.
4. 4apat diikuti dengan perubahan sistem kardio'askular.
anyaknya perdarahan mempengaruhi timbul gejala penurunan
tekanan darah! nadi! na"as cepat! pucat! akral dingin! sampai terjadi
syok.
#0
erikut langkah$langkah sistematik untuk mendiagnosa perdarahan
postpartum 0
1. Palpasi uterus 0 bagaimana kontraksi uterus dan tinggi "undus uteri.
*. .emeriksa plasenta dan ketuban 0 lengkap atau tidak.
+. 6ksplorasi ka'um uteri 0 untuk mencari sisa plasenta dan ketuban!
robekan rahim! dan plasenta succenturiata.
4. ;nspekulo 0 melihat robekan pada ser'iks! 'agina! dan 'arises yang
pecah.
#. Pemeriksaan laboratorium 0 waktu perdarahan! hemoglobin! clot
obser'ation test! dan lain$lain.
.enurut Sai"uddin <*00*>! diagnosis Perdarahan postpartum 0
4iagnosis perdarahan postpartum
53
1ejala dan tanda yang selalu
ada
1ejala dan tanda
yang kadang$
kadang ada
Kemungkinan
diagnosis
1
7terus tidak berkontraksi
dan lembek
Perdarahan segera setelah
anak lahir
<perdarahan pascapersalinan
primer>
Syok Atonia uteri
*
Perdarahan segera
4arah segar yang mengalir
segera setelah bayi lahir
7terus berkontraksi baik
Placenta lengkap
Pucat
8emah
.enggigil
Robekan jalan lahir
+ Placenta belum lahir stelah &ali pusat akibat Retensio placenta
#1
+0 menit
Perdarahan segera
7terus kontraksi baik
traksi berlebihan
;n'ersion uteri
akibat tarikan
Perdarahan
lanjutan
4
Placenta atau sebagian
selaput <mengandung
pembuluh darah> tidak
lengkap
Perdarahan segera
7terus berkontraksi
tetapi tinggi "undus
tidak berkurang
&ertinggalnya
sebagian placenta
#
7terus tidak teraba
8umen 'agina terisi massa
&ampak tali pusat <jika
placenta belum lahir>
Perdarahan segera
5yeri sedikit atau berat
Syok neurogenik
Pucat dan
limbung
;n'ersion uterio
%
Subin'olusi uterus
5yeri tekan perut bawah
Perdarahan lebih dari *4
jam setelah persalinan!
perdarahan sekunder!
perdarahan ber'ariasi <ringan
atau berat! terus menerus atau
tidak teratur> dan ber bau <jika
disertai in"eksi>
Anemia
4emam
Perdarahan
lambat
6ndometritis atau
sisa placenta
<terin"eksi atau
tidak>
Anamnesis
Anamnesis adalah cara pemeriksaan yang dilakukan dengan
wawancara baik langsung pada pasien <Auto anamnese> atau pada
orang tua atau sumber lain <Allo anamnese> -0E untuk menegakkan
#*
diagnosa didapatkan dari anamnesis.
&ujuan anamnesis yaitu untuk mendapatkan keterangan sebanyak$
banyaknya mengenai kondisi pasien! membantu menegakkan
diagnosa sementara. Ada beberapa kondisi yang sudah dapat
ditegaskan dengan anamnesis saja! membantu menentukan
penatalaksanaan selanjutnya.
Anamnesis yang baik merupakan tiang utama diagnosis. Anamnesis
dimulai dengan mencari keterangan mengenai nama! alamat! umur!
jenis kelamin! pekerjaan! dan sebagainya. Keterangan yang didapat
ini kadang sudah memberi petunjuk permulaan kepada kita.
erdasarkan anamnesis yang baik dokter akan menentukan beberapa
hal mengenai hal$hal berikut0
a. Penyakit atau kondisi yang paling mungkin mendasari keluhan
pasien <kemungkinan diagnosis>
b. Penyakit atau kondisi lain yang menjadi kemungkinan lain
penyebab munculnya keluhan pasien <diagnosis banding>
c. (aktor$"aktor yang meningkatkan kemungkinan terjadinya
penyakit tersebut <"aktor predisposisi dan "aktor risiko>
d. Kemungkinan penyebab penyakit <kausa:etiologi>
e. (aktor$"aktor yang dapat memperbaiki dan yang memperburuk
keluhan pasien <"aktor prognostik! termasuk upaya pengobatan>
". Pemeriksaan "isik dan pemeriksaan penunjang medis yang
diperlukan untuk menentukan diagnosisnya
Riwayat obstetric0
a. Riwayat menstruasi meliputi0 menarche! lamanya siklus!
banyaknya! baunya! keluhan waktu haid! 9P9&.
b. Riwayat perkawinan meliputi0 usia kawin! kawin yang keberapa!
usia mulai hamil.
c. Riwayat hamil! persalinan dan ni"as yang lalu.
#+
d. Riwayat hamil meliputi0 waktu hamil muda! hamil tua! apakah
ada abortus! retensi plasenta.
e. Riwayat persalinan meliputi0 tua kehamilan! cara persalinan!
penolong! tempat bersalin! apakah ada kesulitan dalam persalinan
anak lahir atau mati! berat badan anak waktu lahir! panjang waktu
lahir.
". Riwayat ni"as meliputi0 keadaan luka! apakah ada pendarahan!
AS; cukup atau tidak dan kondisi ibu saat ni"as! tinggi "undus uteri
dan kontraksi.
g. Riwayat kehamilan sekarang.
1> 9amil muda! keluhan selama hamil muda.
*> 9amil tua! keluhan selama hamil tua! peningkatan berat badan!
tinggi badan! suhu! nadi! perna"asan! peningkatan tekanan darah!
keadaan giMi akibat mual! keluhan lain.
Riwayat antenatal care meliputi0 dimana tempat pelayanan! beberapa
kali! perawatan serta pengobatannya yang didapat.
Pemeri-saan isi-
Pemeriksaan tanda$tanda 'ital0
a. Suhu badan. Suhu biasanya meningkat sampai +-0 @ dianggap
normal. Setelah satu hari suhu akan kembali normal <+%0 @ Q +,0 @>!
terjadi penurunan akibat hipo'olemia.
b. 4enyut nadi. 5adi akan meningkat cepat karena nyeri! biasanya
terjadi hipo'olemia yang semakin berat.
c. &ekanan darah. &ekanan darah biasanya stabil! memperingan
hipo'olemia.
d. Perna"asan. ila suhu dan nadi tidak normal! perna"asan juga
menjadi tidak normal.
Pemeri-saan Khusus=
#4
3bser'asi setiap - jam untuk mendeteksi adanya tanda$tanda
komplikasi dengan menge'aluasi sistem dalam tubuh. Pengkajian ini
meliputi0
a. 5yeri:ketidaknyamanan0 nyeri tekan uterus <"ragmen$"ragmen
plasenta tertahan>! ketidaknyamanan 'agina:pel'is! sakit punggung
<hematoma>.
b. Sistem 'askuler0
1> Perdarahan di obser'asi tiap * jam selama - jam 1! kemudian
tiap - jam berikutnya.
*> &ensi diawasi tiap - jam.
+> Apakah ada tanda$tanda trombosis! kaki sakit! bengkak dan
merah.
4> 9aemorroid diobser'asi tiap - jam terhadap besar dan
kekenyalan.
#> Riwayat anemia kronis! konjungti'a anemis:sub anemis! de"ek
koagulasi kongenital! idiopatik trombositopeni purpura.
c. Sistem Reproduksi
1> 7terus diobser'asi tiap +0 menit selama empat hari post partum!
kemudian tiap - jam selama + hari meliputi tinggi "undus uteri dan
posisinya serta konsistensinya.
*> 8ochea diobser'asi setiap - jam selama + hari terhadap warna!
banyak dan bau.
+> Perineum diobser'asi tiap - jam untuk melihat tanda$tanda
in"eksi! luka jahitan dan apakah ada jahitannya yang lepas.
4> Hul'a dilihat apakah ada edema atau tidak.
#> Payudara dilihat kondisi areola! konsistensi dan kolostrum.
%> &inggi "undus atau badan terus gagal kembali pada ukuran dan
"ungsi sebelum kehamilan <sub in'olusi>.
d. &raktus urinarius.4iobser'asi tiap * jam selama * hari pertama.
.eliputi miksi lancar atau tidak! spontan dan lain$lain.
##
e. &raktur gastro intestinal.3bser'asi terhadap na"su makan dan
obstipasi.
". ;ntegritas 6go0 mungkin cemas! ketakutan dan khawatir.
Pemeri-saan ,enun4ang
a. 1olongan darah0 menentukan Rh! A3! dan percocokan silang.
b. Dumlah darah lengkap0 menunjukkan penurunan 9b:9t dan
peningkatan jumlah sel darah putuih <S4P>. <9b saat tidak hamil0 1*$
1%gr:dl! saat hamil0 10$14gr:dl. 9t saat tidak hamil0 +,E$4,E! saat
hamil0+*E$4*E. &otal S4P saat tidak hamil 4.#00$10.000:mm+. saat
hamil #.000$1#.000>.
c. Kultur uterus dan 'agina0 mengesampingkan in"eksi pasca
partum.
d. 7rinalisis0 memastikan kerusakan kandung kemih.
e. Pro"il koagulasi0 peningkatan degradasi! kadar produk
"ibrin:produk split "ibrin <(4P:(SP>! penurunan kadar "ibrinogen0
masa tromboplastin partial diakti'asi! masa tromboplastin partial
<AP&:P&&>! masa protrombin memanjang pada K;4 Sonogra"i0
menentukan adanya jaringan plasenta yang tertahan
Penatala-sanaan
Penanganan pada perdarahan postpartum terdapat dua bagian sebagai berikut 0
1. Suporti"! yaitu perbaikan keadaan umum! penambahan cairan! dan darah
serta
komponen $ komponennya.
*. Kausati"! yaitu dengan melakukan identi"ikasi penyebab perdarahan dan
usaha untuk menghentikannya.
Ada beberapa cara untuk menghentikan perdarahan! yaitu 0
#%
1. Pemberian uterotonika dengan oksitosin! metil ergometrin atau
prostaglandin.
*. 9emostasis secara mekanis dengan manual plasenta! kuret sisa plasenta!
kompresi manual ataupun packing.
+. Pembedahan! yaitu penjahitan laserasi! ligasi pembuluh darah! ataupun
dilakukan histerektomi.
&ujuan utama penanganan perdarahan postpartum adalah 0
1. .engembalikan 'olume darah dan mempertahankan oksigenasi.
*. .enghentikan perdarahan dengan menangani penyebab perdarahan post
partum.
;dealnya stabilisasi dilakukan terlebih dahulu sebelum tindakan de"initi"
dikerjakan! tetapi hal ini terkadang tidak mungkin dikerjakan sendiri$sendiri
melainkan seringkali dikerjakan perbaikan keadaan umum < resusitasi > sambil
dilakukan tindakan untuk menghentikan perdarahan tersebut.
#,
Pada saat awal resusitasi cairan juga diambil sample darahnya untuk
diperiksakan laboratorium sederhana dahulu! yaitu kadar 9emoglobin!
9ematokrit! 8ekosit! &rombosit! (aal Pembeku 4arah atau dikerjakan
pemeriksaan Baktu Pembekuan 4arah dan Baktu Perdarahan secara
langsung.
Penanganan Umum
#-
1. Selalu siap dengan tindakan gawat darurat.
*. Penatalaksanaan manajemen akti" kala ;;; persalinan.
+. .eminta bantuan:pertolongan kepada petugas kesehatan lain.
4. .elakukan penilaian cepat keadaan umum ibu meliputi kesadaran
nadi! tekanan darah! perna"asan dan suhu.
#. Penanganan syok apabila terjadi.
%. Pemeriksaan kandung kemih! apabila penuh segera kosongkan.
,. .encari penyebab perdarahan dan melakukan pemeriksaan untuk
menentukan penyebab perdarahan.
Atonia uteri
- Sikap trendelenburg! memasang 'enous line! dan memberikan
oksigen.
- Sekaligus merangsang kontraksi uterus dengan cara 0
o .asase "undus uteri dan merangsang puting susu
o Pemberian oksitosin dan turunan ergot melalui suntikan secara i.m! i.'!
atau s.c.
o .emberikan deri'at prostaglandin (* S <carboprost tromethamine>
yang kadang memberikan e"ek samping berupa diare! hipertensi! mual!
muntah! "ebris! dan takikardi.
o Pemberian misoprostol -00$1.000 Tg per$rektal.
o Kompresi bimanual eksternal dan atau internal.
o Pemasangan Otampon kondomK! kondom dalam ka'um uteri
disambung dengan kateter! di"iksasi dengan karet gelang dan diisi cairan in"us
*00 ml yang akan mengurangi perdarahan dan menghindari tindakan operati".
#/
- ila semua tindakan itu gagal! maka persiapkan untuk dilakukan
tindakan operati" laparotomi dengan pilihan bedah konser'ati"
<mempertahankan uterus> atau melakukan histerektomi. Alternati"nya berupa0
o 8igasi arteria uterina atau arteria o'arika.
o 3perasi ransel 8ynch.
o 9isterektomi supra'aginal.
o 9isterektomi total abdominal.
(etensio ,lasenta dengan se,arasi ,arsial
&entukan jenis retensio yang terjadi karena berkaitan dengan tindakan
yang akan diambil
Regangkan tali pusat dan minta pasien untuk mengedan. ila ekspulsi
plasenta tidak terjadi! coba traksi terkontrol tali pusat.
Pasang in"us oksitosin *0 ;7 dalam #00 m8 5S:R8 dengan 40 tetes
per menit. ila perlu! kombinasikan dengan misoprostol 400 mg per rektal
<sebaiknya tidak menggunakan ergometrin karena kontraksi tonik yang timbul
dapat menyebabkan plasenta terperangkap dalam ka'um uteri>
ila traksi terkontrol gagal untuk melahirkan plasenta! lakukan manual
plasenta secara hati$hati dan halus untuk menghindari terjadinya per"orasi dan
perdarahan
8akukan trans"usi darah apabila diperlukan
eri antibiotika pro"ilaksis <ampisilin * g ;H : oral C metronidaMol 1 g
supositoria : oral>
Segera atasi bila terjadi komplikasi perdarahan hebat! in"eksi! syok
neurogenik
Plasenta inkarserata
%0
$ &entukan diagnosis kerja melalui anamnesis! gejala klinik dan
pemeriksaan
$ Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk menghilangkan
konstriksi ser'iks dan melahirkan plasenta
$ Pilih "luethane atau eter untuk konstriksi ser'iks yang kuat! siapkan
in"us oksitosin *0 ;7 dalam #00 m8 5S:R8 dengan 40 tetes per menit untuk
mengantisipasi gangguan kontraksi yang diakibatkan bahan anestesi tersebut
$ ila prosedur anestesi tidak tersedia dan ser'iks dapat dilalui cunam
o'um! lakukan manu'er sekrup untuk melahirkan plasenta. 7ntuk prosedur
ini berikan analgesik <&ramadol 100 mg ;H atau Pethidine #0 mg ;H> dan
sedati" <4iaMepam # mg ;H> pada tabung suntik yang terpisah
$ .anu'er sekrup0
o Pasang spekulum Sims sehingga ostium dan sebagian plasenta tampak
dengan jelas
o Depit porsio dengan klem o'arium pada jam 1*! 4 dan - kemudian
lepaskan spekulum
o &arik ketiga klem o'arium agar ostium! tali pusat dan plasenta tampak
lebih jelas
o &arik tali pusat ke lateral sehingga menampakkan plasenta di sisi
berlawanan agar dapat dijepit sebanyak mungkin. .inta asisten untuk
memegang klem tersebut
o 8akukan hal yang sama untuk plasenta pada sisi yang berlawanan
o Satukan kedua klem tersebut kemudian sambil diputar searah jarum
jam! tarik plasenta keluar perlahan$lahan melalui pembukaan ostium
%1
- Pengamatan dan perawatan lanjutan meliputi pemantauan tanda 'ital!
kontraksi uterus! tinggi "undus uteri dan perdarahan pasca tindakan.
&ambahan pemantauan yang diperlukan adalah pemantauan e"ek samping
atau komplikasi dari bahan$bahan sedati"! analgetika atau anestesi umum
misal0 mual! muntah! hipo:atonia uteri! pusing:'ertigo! halusinasi! mengantuk
Plasenta a-reta
- &anda penting untuk diagnosis pada pemeriksaan luar adalah ikutnya
"undus atau korpus bila tali pusat ditarik. Pada pemeriksaan dalam sulit
ditentukan tepi plasenta karena implantasi yang dalam
- 7paya yang dapat dilakukan pada "asilitas kesehatan dasar adalah
menentukan diagnosis! stabilisasi pasien dan rujuk ke rumah sakit rujukan
karena kasus ini memerlukan tindakan operati"
Penilaian Klinik Plasenta Akreta
%*
Sisa Plasenta
- Penemuan secara dini! hanya dimungkinkan dengan melakukan
pemeriksaan kelengkapan plasenta setelah dilahirkan. Pada kasus sisa plasenta
dengan perdarahan pasca persalinan lanjut! sebagian besar pasien akan
kembali lagi ke tempat bersalin dengan keluhan perdarahan setelah beberapa
hari pulang ke rumah dan subin'olusi uterus
- erikan antibiotika karena perdarahan juga merupakan gejala metritis.
Antibiotika yang dipilih adalah ampisilin dosis awal 1 g ;H dilanjutkan + I 1 g
%+
oral dikombinasi dengan metronidaMol 1 g supositoria dilanjutkan + I #00 mg
oral
- 8akukan eksplorasi digital <bila ser'iks terbuka> dan mengeluarkan
bekuan darah atau jaringan. ila ser'iks hanya dapat dilalui oleh instrumen!
lakukan e'akuasi sisa plasenta dengan dilatasi dan kuretase
- ila kadar 9b = - g:d8 berikan trans"usi darah. ila kadar 9b 2 -
g:d8! berikan sul"as "erosus %00 mg:hari selama 10 hari
(u,tura ,erineum dan ro2e-an dinding 7agina
- 8akukan eksplorasi untuk mengidenti"ikasi lokasi laserasi dan sumber
perdarahan
- 8akukan irigasi pada tempat luka dan bubuhi larutan antiseptik
- Depit dengan ujung klem sumber perdarahan kemudian ikat dengan
benang yang dapat diserap
- 8akukan penjahitan luka mulai dari bagian yang paling distal dari
operator
- Khusus pada ruptura perineum komplit <hingga anus dan sebagian
rektum> dilakukan penjahitan lapis demi lapis dengan bantuan busi pada
rektum! sbb0
o Setelah prosedur aseptik$antiseptik! pasang busi pada rektum hingga
ujung robekan
o .ulai penjahitan dari ujung robekan dengan jahitan dan simpul
submukosa! menggunakan benang poliglikolik no.*:0 <4eIon:Hicryl> hingga
ke s"ingter ani. Depit kedua s"ingter ani dengan klem dan jahit dengan benang
no. *:0
%4
o 8anjutkan penjahitan ke lapisan otot perineum dan submukosa dengan
benang yang sama <atau kromik *:0> secara jelujur
o .ukosa 'agina dan kulit perineum dijahit secara submukosal dan
subkutikuler
o erikan antibiotika pro"ilaksis <ampisilin * g dan metronidaMol 1 g per
oral>. &erapi penuh antibiotika hanya diberikan apabila luka tampak kotor atau
dibubuhi ramuan tradisional atau terdapat tanda$tanda in"eksi yang jelas
(o2e-an ser7i-s
- Robekan ser'iks sering terjadi pada sisi lateral karena ser'iks yang
terjulur akan mengalami robekan pada posisi spina isiadika tertekan oleh
kepala bayi
- ila kontraksi uterus baik! plasanta lahir lengkap! tetapi terjadi
perdarahan banyakmaka segera lihat bagian lateral bawah kiri dan kanan dari
portio
- Depitkan klem o'arium pada kedua sisi portio yang robek sehingga
perdarahan dapat segera dihentikan. Dika setelah eksplorasi lanjutan tidak
dijumpai robekan lain! lakukan penjahitan. Dahitan dimulai dari ujung atas
robekan kemudian ke arah luar sehingga semua robekan dapat dijahit
- Setelah tindakan! periksa tanda 'ital psien! kontraksi uterus! tinggi
"undus uteri dan perdarahan pasca tindakan
- eri antibiotika pro"ilaksis! kecuali bila jelas ditemui tanda$tanda
in"eksi
- ila terdapat de"isit cairan! lakukan restorasi dan bila kadar 9b = - g
E! berikan trans"usi darah
Penilaian Klinik Perdarahan 3leh Karena Persalinan &rumatika
%#
Penatala-sanaan -elainan darah
Dika tes koagulasi darah menunjukkan hasil abnormal dari onset terjadinya
perdarahan post partum! perlu dipertimbangkan penyebab yang mendasari
terjadinya perdarahan post partum! seperti solutio plasenta! sindroma 9688P!
"atty li'er pada kehamilan! ;7(4! emboli air ketuban dan septikemia. Ambil
langkah spesi"ik untuk menangani penyebab yang mendasari dan kelainan
hemostatik.
Penanganan 4;@ identik dengan pasien yang mengalami koagulopati
dilusional. Restorasi dan penanganan 'olume sirkulasi dan penggantian
%%
produk darah bersi"at sangat esensial. Perlu saran dari ahli hematologi pada
kasus trans"usi masi" dan koagulopati.
Konsentrat trombosit yang diturunkan dari darah donor digunakan pada
pasien dengan trombositopenia kecuali bila terdapat penghancuran trombosit
dengan cepat. Satu unit trombosit biasanya menaikkan hitung trombosit
sebesar #.000 Q 10.000:mm+. 4osis biasa sebesar kemasan 10 unit diberikan
bila gejala$gejala perdarahan telah jelas atau bila hitung trombosit di bawah
*0.000:mm+. trans"usi trombosit diindakasikan bila hitung trombosit 10.000 Q
#0.000:mm+! jika direncanakan suatu tindakan operasi! perdarahan akti" atau
diperkirakan diperlukan suatu trans"usi yang masi". &rans"usi ulang mungkin
dibutuhkan karena masa paruh trombosit hanya + Q 4 hari.
Plasma segar yang dibekukan adalah sumber "aktor$"aktor pembekuan H! H;;!
;U! U dan "ibrinogen yang paling baik. Pemberian plasma segar tidak
diperlukan adanya kesesuaian donor! tetapi antibodi dalam plasma dapat
bereaksi dengan sel$sel penerima. ila ditemukan koagulopati! dan belum
terdapat pemeriksaan laboratorium! plasma segar yang dibekukan harus
dipakai secara empiris.
Kriopresipitat! suatu sumber "aktor$"aktor pembekuan H;;;! U;; dan
"ibrinogen! dipakai dalam penanganan hemo"ilia A! hipo"ibrinogenemia dan
penyakit 'on Billebrand. Kuantitas "aktor$"aktor ini tidak dapat diprediksi
untuk terjadinya suatu pembekuan! serta ber'ariasi menurut keadaan klinis.
3. Pen5egahan Perdarahan Post Partum
.enurut 4r. (ransisca S. K <*00*>! pencegahan Perdarahan Postpartum
adalah 0
%,
a. Perawatan masa kehamilan
.encegah atau sekurang$kurangnya bersiap siaga pada kasus$kasus yang
disangka akan terjadi perdarahan adalah penting. &indakan pencegahan tidak
saja dilakukan sewaktu bersalin tetapi sudah dimulai sejak ibu hamil dengan
melakukan antenatal care yang baik. .enangani anemia dalam kehamilan
adalah penting! ibu$ibu yang mempunyai predisposisi atau riwayat perdarahan
postpartum sangat dianjurkan untuk bersalin di rumah sakit.
b. Persiapan persalinan
4i rumah sakit diperiksa keadaan "isik! keadaan umum! kadar 9b! golongan
darah! dan bila memungkinkan sediakan donor darah dan dititipkan di bank
darah. Pemasangan cateter intra'ena dengan lobang yang besar untuk
persiapan apabila diperlukan trans"usi. 7ntuk pasien dengan anemia berat
sebaiknya langsung dilakukan trans"usi. Sangat dianjurkan pada pasien
dengan resiko perdarahan postpartum untuk menabung darahnya sendiri dan
digunakan saat persalinan.
c. Persalinan
Setelah bayi lahir! lakukan massae uterus dengan arah gerakan circular atau
maju mundur sampai uterus menjadi keras dan berkontraksi dengan baik.
.assae yang berlebihan atau terlalu keras terhadap uterus sebelum! selama
ataupun sesudah lahirnya plasenta bisa mengganggu kontraksi normal
myometrium dan bahkan mempercepat kontraksi akan menyebabkan
kehilangan darah yang berlebihan dan memicu terjadinya perdarahan
postpartum.
d. Kala tiga dan Kala empat
1. 7terotonica dapat diberikan segera sesudah bahu depan dilahirkan.
Study memperlihatkan penurunan insiden perdarahan postpartum pada pasien
%-
yang mendapat oIytocin setelah bahu depan dilahirkan! tidak didapatkan
peningkatan insiden terjadinya retensio plasenta. 9anya saja lebih baik
berhati$hati pada pasien dengan kecurigaan hamil kembar apabila tidak ada
7S1 untuk memastikan. Pemberian oIytocin selama kala tiga terbukti
mengurangi 'olume darah yang hilang dan kejadian perdarahan postpartum
sebesar 40E.
*. Pada umumnya plasenta akan lepas dengan sendirinya dalam # menit
setelah bayi lahir. 7saha untuk mempercepat pelepasan tidak ada untungnya
justru dapat menyebabkan kerugian. Pelepasan plasenta akan terjadi ketika
uterus mulai mengecil dan mengeras! tampak aliran darah yang keluar
mendadak dari 'agina! uterus terlihat menonjol ke abdomen! dan tali plasenta
terlihat bergerak keluar dari 'agina. Selanjutnya plasenta dapat dikeluarkan
dengan cara menarik tali pusat secra hati$hati. Segera sesudah lahir plasenta
diperiksa apakah lengkap atau tidak. 7ntuk Omanual plasentaO ada perbedaan
pendapat waktu dilakukannya manual plasenta. Apabila sekarang didapatkan
perdarahan adalah tidak ada alasan untuk menunggu pelepasan plasenta secara
spontan dan manual plasenta harus dilakukan tanpa ditunda lagi. Dika tidak
didapatkan perdarahan! banyak yang menganjurkan dilakukan manual
plasenta +0 menit setelah bayi lahir. Apabila dalam pemeriksaan plasenta
kesan tidak lengkap! uterus terus di eksplorasi untuk mencari bagian$bagian
kecil dari sisa plasenta.
+. 8akukan pemeriksaan secara teliti untuk mencari adanya perlukaan jalan
lahir yang dapat menyebabkan perdarahan dengan penerangan yang cukup.
8uka trauma ataupun episiotomy segera dijahit sesudah didapatkan uterus
yang mengeras dan berkontraksi dengan baik.
4apat disimpulkan bahwa pencegahan perdarahan post partum! yaitu0
%/
1. Persiapan sebelum hamil untuk memperbaiki keadaan umum dan mengatasi
setiap penyakit kronis! anemia! dan lain$lain sehingga pada saat hamil dan
persalinan pasien tersebut ada dalam keadaan optimal.
*. .engenal "aktor predisposisi perdarahan post partum seperti multiparitas!
anak besar! hamil kembar! hidroamnion! bekas seksio! ada riwayat perdarahan
post partum sebelumnya dan kehamilan risiko tinggi lainnya yang risikonya
akan muncul saat persalinan.
+. Persalinan harus selesai dalam waktu *4 jam dan pencegahan partus lama.
4. Kehamilan risiko tinggi agar melahirkan di"asilitas rumah sakit rujukan.
#. Kehamilan risiko rendah agar melahirkan di tenaga kesehatan terlatih dan
menghindari persalinan dukun.
%. .enguasai langkah$langkah pertolongan pertama menghadapi perdarahan
post partum dan mengadakan rujukan sebagaimana mestinya.
4. Kontrase,si dan -eluarga 2eren5ana
Pengertian Kontrase,si
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti mencegah atau melawan
sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel
sperma yang mengakibatkan kehamilan. .aksud dari kontrasepsi adalah
menghindari terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur
yang matang dengan sel sperma
Pengertian K'
Pengertian Keluarga erencana <K> menurut 77 5o. 10 th 1//* adalah
upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui
pendewasaan usia perkawinan <P7P>! pengaturan kelahiran! pembinaan
ketahanan keluarga! peningkatan kesejahteraan keluarga kecil bahagia dan
sejahtera.
,0
0enis>4enis K'
1. K 93R.35A8
Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya kehamilan dimana bahan bakunya mengandung preparat
estrogen dan progesterone.
erdasarkan jenis dan cara pemakaiannya dikenal tiga macam kontrasepsi
hormonal yaitu 0 Kontrasepsi Suntik! Kontrasepsi 3ral <Pil> dan Kontrasepsi
;mplant.
Kontrasepsi Sunti
Kontraspsi suntik adalah alat kontrasepsi berupa cairan! yang hanya berisi
hormone progesterone disuntikkan ke dalam tubuh wanita secara periodic
dalam jangka waktu tertentu! kemudian masuk ke dalam pembuluh darah
diserap sedikit demi sedikit oleh tubuh yang berguna untuk mencegah
timbulnya kehamilan.
Kontrasepsi suntik digunakan adalah noretisteron 6nentat! 4epo .edroksi
Progesteron Asetat <4.PA>! cyclo"em.salah satu kontrasepsi modern yang
sering digunakan 4.PA yang berisi depro medroksi progerteron asetat
sebanyak 1#0 mg dengan guna + bulan.
Kontrasepsi suntikan progestin adalah mencegah terjadinya kehamilan dengan
cara disuntik intra muskuler yang berdaya kerja + bulan dan tidak
membutuhkan pemakaian setiap hari atau setiap akan mengandung hormon
progesteron dan tidak mengganggu produksi AS;.
Klasi"ikasi K Suntik
,1
&ersedia * jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung progestin!
yaitu0
$ 4epo .edroksi Progesteron Asetat <4.PA>.
$ 4epo pro'era atau depo metroIy progesterone asetat adalah satu
sintesa progestin yang mempunyai e"ek seperti progesterone asli dari tubuh
wanita. .engandung 1#0mg 4.PA yang diberikan tiap + bulan dengan cara
disuntik ;ntra .uskuler <di daerah bokong>. 3bat ini dicoba pada tahun 1/#-
untuk mengobati abortus habitualis dan endometriosis ternyata pada
pengobatan abortus habitualis seringkali terjadi kemandulan setelah
kehamilan berakhir. 4epo pro'era sebagai obat kontrasepsi suntikan ternyata
cukup manjur dan aman dalam pelayanan keluarga berencana. Anggapan
bahwa depo pro'era dapat menimbulkan kanker pada leher rahim atau
payudara pada wanita yang mempergunakannya! belum didapat bukti$bukti
yang cukup tegas! bahkan sebaliknya.
$ 4epo 5onsterat 6nontat <4epo 5onsterat>
.engandung *00mg noratin dion anontat! pemberiannya sederhana diberikan
*00 mg sekali setiap - minggu untuk % bulan pertama + I suntikan pertama
kemudian selanjutnya sekali tiap 1* minggu secara intra muskuler. 5origest
adalah obat yang disuntikkan <secara 4epot>. 1 ampul 5origest berisi *00 mg
5orethindore enenthate dalam larutan minyak. 8arutannya merupakan
campuran benMyl benMoate dan castor oil dalam perbandingan 40%. 6"ek
kontrasepsinya terutama mencegah masuknya sperma melalui lender cer'iI.
Sesudah pengobatan dihentikan! keadaan "ertilitas biasanya kembali dalam
waktu beberapa minggu. Karena pada beberapa kasus mungkin akan terjadi
perdarahan$perdarahan yang atypis! maka perlu diberitahukan terlebih dahulu
kepada setiap calon akseptor akan kemungkinan hal ini.
Kontrase,si Kom2inasi .&e,o estrogen>,rogesteron /
,*
Denis suntikan kombinasi ini terdiri dari *# mg 4epo .edroksiprogesteron
Asetat dan # mg 6strogen Sipionat. 4iberikan setiap + bulan sekali secara
intra muskuler. 4isamping e"ek kontrasepsi ternyata kedua kontrasepsi ini
juga memiliki pengaruh terhadap metabolisme lemak khususnya lipoprotein
sehingga dapat mempengaruhi kadar "raksi lemak dalam darah yaitu
peningkatan kadar kolesterol 948 dan rasio kolesterol total:kolesterol 948!
serta penurunan kadar kolesterol 848.
?ara Ker4a
Secara umum kerja dari K suntik adalah0
$ .encegah o'ulasi! kadar progestin tinggi sehingga menghambat
lonjakan luteiniMing hormone <89> secara e"ekti" sehingga tidak terjadi
o'ulasi. Kadar "ollicle$stimulating hormone <(S9> dan 89 menurun dan tidak
terjadi lonjakan 89 <89 Surge>. .enghambat perkembangan "olikel dan
mencegah o'ulasi. Progestogen menurunkan "rekuensi pelepasan <(S9> dan
<89> .
$ 8endir ser'iks menjadi kental dan sedikit! mengalami penebalan
mukus ser'iks yang mengganggu penetrasi sperma. Perubahan Q perubahan
siklus yang normal pada lendir ser'iks. Secret dari ser'iks tetap dalam
keadaan di bawah pengaruh progesteron hingga menyulitkan penetrasi
spermatoMoa.
$ .embuat endometrium menjadi kurang layak atau baik untuk
implantasi dari o'um yang telah di buahi! yaitu mempengaruhi perubahan$
perubahan menjelang stadium sekresi! yang diperlukan sebagai persiapan
endometrium untuk memungkinkan nidasi dari o'um
,+
$ .enghambat transportasi gamet dan tuba! mungkin mempengaruhi
kecepatan ,+ensiti'e o'um di dalam tuba "allopi atau memberikan perubahan
terhadap kecepatan transportasi o'um <telur> melalui tuba.
Ee-ti7itas
Denis kontrasepsi ini pada dasarnya mempunyai cara kerja seperti pil. 7ntuk
suntikan yang diberikan + bulan sekali! memiliki keuntungan mengurangi
resiko lupa minum pil dan dapat bekerja e"ekti" selama + bulan. 6"ek samping
biasanya terjadi pada wanita yang menderita diabetes atau hipertensi.
6"ekti" bagi wanita yang tidak mempunyai masalah penyakit ,+ensiti'e
seperti diabetes! hipertensi! ,+ensiti'e,+ atau gangguan pembekuan darah
serta riwayat stroke. &idak cocok buat wanita perokok. Karena rokok dapat
menyebabkan peyumbatan pembuluh darah.
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki e"ekti'itas yang tinggi! dengan
0!+ kehamilan per 100 perempuan tiap tahun. Asal penyuntikan dilakukan
secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.
&ersedia suntik 1 bulan <estrogen C ,+ensiti'e,+ne> dan + bulan <depot
,+ensiti'e,+ne! tidak terjadi haid>. @ukup praktis tetapi karena memasukkan
,+ensiti sekaligus untuk 1 atau + bulan! orang yang ,+ensiti'e sering
mengalami e"ek samping yang agak berat.
Keuntungan
$ Sangat e"ekti" ! karena mudah digunakan tidak memerlukan aksi sehari
hari
$ 4alam penggunaan kontrasepsi suntik ini tidak banyak di pengaruhi
kelalaian atau "aktor lupa dan sangat praktis.
,4
$ .eningkatkan kuantitas air susu pada ibu yang menyusui<yang
mengandung progesterone>! 9ormon progesteron dapat meningkatkan
kuantitas air susu ibu sehingga kontrasepsi suntik progesterone sangat cocok
pada ibu menyusui. Konsentrasi hormon di dalam air susu ibu sangat kecil
dan tidak di temukan adanya e"ek hormon pada pertumbuhan serta
perkembangan bayi.
$ 6"ek samping sangat kecil yaitu tidak mempunyai e"ek yang serius
terhadap kesehatan.
$ &idak berpengaruh pada hubungan suami istri .
$ Penggunaan jangka panjang .
$ Sangat cocok pada wanita yang telah mempunyai cukup anak akan
tetapi masih enggan atau tidak bisa untuk dilakukan sterilisasi.
$ 4apat digunakan oleh perempuan usia 2 +# tahun sampai menopause.
$ .embantu mencegah kehamilan ektopik dan kanker endometrium.
$ isa mengurangi rasa nyeri pada saat mentruasi <disminore>.
Ke-urangan dan Ee- Sam,ing
$ Perdarahan bercak di luar siklus haid atau justru haid manjadi jarang.
Setelah Anda berhenti menyuntik! mungkin butuh waktu beberapa bulan
untuk kembali pada siklus biasa.
$ &erjadi perdarahan yang banyak<jarang>! tidak dapat haid!
$ Perlu control atau kunjungan berkala untuk e'aluasi.
,#
$ 1angguan haid seperti0 Siklus haid yang memendek atau memanjan1!
perdarahan yang banyak atau sedikit! perdarahan tidak teratur atau bercak
<spotting>! tidak haid sama sekali atau amenorhoe
$ Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan
<harus $ kembali untuk jadwal suntikan berikutnya>
$ &idak dapat dihentikan sewaktu$waktu! harus menunggu sampai masa
e"ekti"nya habis <+ bulan>
$ .enyebabkan pertambahan berat badan. 7mumnya pertambahan berat
badan tidak terlalu besar! ber'ariasi antara kurang dari 1 kg sampai # kg
dalam tahun pertama. Pertambahan berat badan tidak jelas. &ampaknya terjadi
karena bertambahnya lemak tubuh. 9ipotesa para ahli ini diakibatkan hormon
merangsang pusat pengendali na"su makan di hipotalamus yang menyebabkan
akseptor makan lebih banyak daripada biasanya.
$ &idak menjamin perlindungan terhadap penularan ;.S! hepatitis
dan 'irus 9;H
$ &erlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
bukan karena terjadinya kerusakan atau kelainan pada organ genitalia!
melainkan karena belum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya
<tempat suntikan>.
!ndi-asi
$ Dika klien menghendaki pemakaian kontrasepsi jangka panjang! atau
klien telah mempunyai cukup anak sesuai harapan! tapi saat ini belum siap.
$ Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien yang menghendaki tidak ingin
menggunakan kontrasepsi setiap hari atau saat melakukan sanggama!
,%
$ Klien yang sedang menyusui.
$ Klien yang mendekati masa menopause! atau sedang menunggu proses
sterilisasi juga cocok menggunakan kontrasepsi suntik progestin.
!ndi-asi ,ema-aian sunti-an -om2inasi =
$ 7sia reproduksi <*0$+0 tahun>
$ &elah memiliki anak! ataupun yang belum memiliki anak
$ ;ngin mendapatkan kontrasepsi dengan e"ekti"itas yang tinggi
$ .enyusui AS; pasca persalinan lebih dari % bulan
$ Pasca persalian dan tidak menyusui
$ Anemia
$ 5yeri haid hebat
$ 9aid teratur
$ Riwayat kehamilan ektopik
$ Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
Kontra !ndi-asi
$ 9amil atau dicurigai hamil <reaksi cacat pada janin 2 100.000
kelahiran>
$ ;bu menginginkan haid teratur
$ .enyusui dibawah % minggu pasca persalinan
$ ;bu yang menderita sakit kuning <li'er>!
,,
$ Kelainan jantung!
$ Harises <urat kaki keluar>!
$ 9ipertensi <tekanan darah tinggi>
$ Kanker payudara atau organ reproduksi!
$ .enderita kencing manis <4.>. Selain itu! ibu yang merupakan
perokok berat! sedang dalam persiapan operasi.
$ Sakit kepala sebelah <migrain> merupakan kelainan$kelainan yang
menjadi pantangan penggunaan K suntik ini.
$ Perdarahan saluran genital yang tidak terdiagnosis.
$ Penyakit arteri berat di masa lalu atau saat ini
@a-tu *ulai Penggunaan=
!atu "ulai "enggunaan Kontrasepsi Suntian Progestin
Adapun waktu mulai menggunakan kontrasepsi suntikan progestin adalah
sebagai berikut0
$ .ulai hari pertama sampai hari ke , siklus haid.
$ Pada ibu yang tidak haid! injeksi pertama dapat diberikan setiap saat!
asalkan saja ibu tersebut tidak hamil. Selama , hari setelah suntikan tidak
boleh melakukan hubungan seksual.
$ ;bu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin
mengganti dengan kontrasepsi suntikan. ila ibu telah menggunakan
kontrasepsi hormonal sebelumnya secara benar! dan ibu tersebut tidak hamil!
,-
suntikan pertama dapat segera diberikan. &idak perlu menunggu sampai haid
berikutnya datang.
$ ila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi suntik lain dan ingin
menggantinya dengan jenis kontrasepsi suntikan yang lain lagi! kontrasepsi
suntikan yang akan diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan
sebelumnya.
$ ;bu yang menggunakan kontrasepsi non hormonal dan ingin
menggantinya dengan kontrasepsi hormonal! suntikan pertama kontrasepsi
hormonal yang akan diberikan dapat segera diberikan! asal saja ibu tersebut
tidak hamil! dan pemberiannya tidak perlu menunggu haid berikutnya datang.
ila ibu disuntik setelah hari ke , haid! ibu tersebut selama , hari setelah
suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
!atu "ulai "enggunaan Kontrasepsi Suntian Kombinasi
$ Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu , hari siklus haid.
&idak diperlukan kontrasepsi tambahan.
$ ila suntikan pertama diberikan setelah haid ke , siklus haid! tidak
boleh melakukan hubungan seksual selama , hari atau menggunakan metode
kontrasepsi yang lain selama masa waktu , hari.
$ ila ;bu tersebut pasca persalinan % bulan! menyusui! serta belum haid!
suntikan pertama dapat diberikan! asal saja dapat dipastikan tidak hamil.
$ ila pasca persalinan 2 % bulan! menyusui! serta telah mendapat haid!
maka suntikan pertama diberikan pada siklus haid hari 1 dan ,.
$ ila pasca persalinan +# tahun.
Keuntungan =
,/
$ 6"ekti'itas dapat dipercaya
$ Siklus menstruasi jadi teratur
$ (rekuensi koitus tidak perlu diatur
$ erkurangnya keluhan dismenorea
$ Sangat re'ersible
$ 4apat digunakan sebagai kontrasepsi darurat
$ .embantu mencegah terjadinya kehamilan ektopik! kanker o'arium
dan endometrium! tumor jinak mamma <mungkin juga yang ganas>! kista
o'arium "ungsional! penyakit in"lamasi pel'is! aterosklerosis dan artritis
rematoid
$ Pengobatan akne
Kerugian =
$ &imbul e"ek samping
$ Pada sebagian wanita! dapat mengurangi gairah seksual
$ &idak dapat mencegah penyakit menular seksual
$ &idak dianjurkan untuk wanita yang menyusui! karena dapat
mengurangi produksi AS;
$ Karena diminum tiap hari! kadang$kadang terjadi lupa minum pil
Penggunaan Pil Kontrase,si $ral Ti,e Pil *ini
9anya berisi deri'at progestin! dosisnya kecil! terdiri dari *1$** pil. @ara
pemakaiannya sama dengan cara tipe kombinasi! untuk pengunaan satu siklus.
-0
Pil kontrasepsi oral pertama mulai diminum pada hari pertama perdarahan
haid! selanjutnya setiap pil 1 hari 1 pil selama *1$** hari. 7mumnya setelah
*$+ hari sesudah pil kontrasepsi oral terakhir diminum! akan timbul
perdarahan haid! yang sebenarnya merupakan perdarahan putus obat.
Penggunaan pada siklus selanjutnya! sama seperti siklus sebelumnya! yaitu pil
pertama ditelan pada hari pertama perdarahan haid.
@ontoh sediaan minipil berisi progestin adalah 08inestrenol #00mg <6Iluton>
dan 4esogestrel ,# mcg <@eraMette>
Ee-tiitas Kontrase,si *ini Pil
Sangat e"ekti" </-!#E>! penggunaannya jangan sampai lupa dan jangan
sampai terjadi gangguan gastrointestinal <muntah! diare> karena karena
kemungkinan dapat terjadi kehamilan sangat besar. Penggunaan obat
mukolitik asetilsistein bersama dengan minipil karena dapat meningkatkan
penetrasi sperma sehingga kemampuan pil dapat terganggu.
?ara Ker4a Kontrae,si *ini Pil
@ara kerja pil tersebut adalah dengan menekan sekresi gonadotropin dan
sintesis steroid seks di o'arium tetapi tidak begitu kuat! terjadinya
trans"ormasi lebih awal pada endometrium sehingga implantasi lebih sulit!
mengentalkan lendir ser'iks sehingga menghambat penetrasi sperma! serta
mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu.
Ee- Sam,ing *ini Pil
6"ek sampingnya adalah obstipasi! rasa letih! nyeri kepala! reaksi kulit alergis
dan melasma! 'arices dan kejang tungkai! juga depresi. 4i samping itu Mat ini
juga dapat menyebabkan perdarahan antara di minggu Q minggu pertama!
-1
hipomenorroea dan amenorroea! libido berkurang dan gangguan pembuluh!
serta kolerterol 948 diturunkan.
!ndi-asi
Pada umumnya sama dengan Pil Kombinasi.
Kontra #ndiasi "ini Pil
Kontraindikasi mutlak0 <sama sekali tidak boleh diberikan>0kehamilan!gejala
thromboemboli! kelainan pembuluh darah otak! gangguan "ungsi hati atau
tumor dalam rahim.
Kontraindikasi relati" <boleh diberikan dengan pengawasan intensi" oleh
dokter>0 penyakit kencing manis <4.>! hipertensi! pendarahan 'agina berat!
penyakit ginjal dan jantung.
Kontrasepsi #mplant
Kontrasepsi ;mplan adalah kapsul plastik yang mengandung progestin ! yang
bekerja dengan cara mencegah o'ulasi dan menghalangi masuknya sperma
melalui lendir ser'iks yang kental <V *00+! P& @yberindo Aditama Sitemap>.
Salah satu jenis alat kontrasepsi yang berupa susuk yang terbuat dari sejenis
karet silastik yang berisi hormone ! dipasang pada lengan atas.
@ara kerja
$ .enekan o'ulasi lebih dari -0E pemakaian implan pada tahun$tahun
pertama tidak mengalami o'ulasi.
$ Perubahan lendir ser'iks menjadi kental dan sedikit sehingga
menghambat pergerakan spermatoMoa.
$ .enghambat perkembangan siklis dari endometrium.
-*
0enis>4enis im,lant
$ ;mplanon ! yang terdiri dari satu kapsul.
$ ;ndoplan ! terdiri dari dua kapsul.
$ ;mplan ! terdiri dari enam kapsul.
Keuntungan
$ @ocok untuk wanita yang tidak boleh menggunakan obat yang
mengandung estrogen.
$ 6"ekti'itas tinggi ! angka kegagalan kurang dari 1E per 100 akseptor.
$ 4apat digunakan untuk jangka waktu panjang + sampai dengan #
tahun dan bersi"at re'ersibel.
$ 6"ek kontrasepti" segera berakhir setelah implannya dikeluarkan !
sehingga akseptor dapat segera memperoleh kesuburannya kembali jika ingin
mempunyai anak lagi.
$ Perdarahan menstruasi terjadi lebih ringan ! sehingga mengurangi
resiko anemia.
$ &idak ada peningkatan tekanan darah .
$ Resiko terjadinya kehamilan ektopik lebih kecil jika dibandingkan
dengan pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim.
$ &idak perlu mengingat$ingat seperti pada penggunaan kontrasepsi pil.
Kerugian
$ Susuk : implan harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan
yang terlatih.
-+
$ Relati" lebih mahal ! khususnya bagi kalangan menengah kebawah.
$ Sering timbul perubahan pola haid ! bisa tidak terjadi menstruasi
ataupun terjadinya perdarahan bercak.
$ Akseptor tidak dapat menghentikan implan sekehendaknya sendiri !
sehingga jika ingin menghentikan pemakaian implan akseptor harus ke tempat
pelayanan kesehatan.
$ eberapa wanita mungkin segan untuk menggunakannya karena
kurang mengenalnya dan ketakutan karena membutuhkan pembedahan ringan.
Kontra indi-asi.
$ Kehamilan atau disangka hamil.
$ Penderita penyakit hati akut.
$ 4iduga atau menderita kanker payudara.
$ Kelainan jiwa.
$ Penyakit jantung ! hipertensi ! diabetes mellitus.
$ Penyakit trombo emboli.
$ Riwayat kehamilan ektopik.
!ndi-asi
$ Banita yang ingin memakai kontrasepsi untuk jangka waktu yang
lama tetapi tidak tersedia menjalani kontrasepsi mantap ataupun
menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim.
$ Banita yang tidak boleh menggunakan jenis kontrasepsi yang
mengandung estrogen.
-4
Ee-tiitas
$ Angka kegagalan implan kurang dari 1 per 100 wanita per tahun dalam
tiga tahun pertama.
$ 6"ekti'itas implan berkurang setelah masa pakai habis.
$ ;mplan dengan * susuk sama e"ekti"nya seperti implan dengan enam
susuk ! untuk waktu + tahun pertama. Semula diharapkan implan dengan *
susuk juga akan e"ekti" untuk # tahun! tetapi ternyata setelah pemakaian +
tahun terjadi kehamilan dalam jumlah besar antara #$%E yang tidak diduga.
Ee- sam,ing
$ 1angguan siklus haid berupa perdarahan tidak teratur.
$ Perdarahan bercak dan amenore <tidak mengalami perdarahan
menstruasi selama + siklus menstruasi berturut$turut>
$ erkurangnya panjang siklus haid.
$ Sampai saat ini pato"isiologi terjadinya perdarahan pada akseptor
kontrasepsi progesteron masih belum banyak diketahui.
$ Pada sebagian akseptor ! perdarahan ireguler akan berkurang dengan
berjalannya waktu.
$ Perdarahan yang hebat jarang terjadi.
Ee- ,ada sistem re,rodu-si.
&idak dilaporkan adanya e"ek samping yang serius terhadap sistem reproduksi
pada pemakaian implant. .emang pada 10E akseptor ditemukan adanya kista
o'arium sementara hingga mencapai ukuran 10 cm. Adanya kekhawatiran
kemungkinan bertambah resiko dari kehamilan ektopik. 6"ek kontrasepsi
-#
implan menghilang dengan cepat setelah implan dikeluarkan. .antan akseptor
implan dapat menjadi hamil sama cepatnya seperti wanita sama sekali tidak
memakai kontrasepsi apapun.
9asil penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa jumlah kecil dari
le'onorgestrel yang dilepaskan oleh implan tidak mempunyai e"ek buruk pada
bayi yang sedang dikandung maupun pada bayi yang masih menyusui .
Pemakaian implan selama laktasi tidak mempengaruhi kadar hormon bayinya.
Kadar immunoglobulin serum dan (S9! 89 dan testosterone di dalam urine
adalah sama pada bayi yang disusui akseptor implan dan yang disusui
akseptor metode barier ataupun ibu$ibu yang sama sekali tidak menggunakan
kontrasepsi apapun.
@a-tu ,emasangan
Baktu yang paling baik pemasangan implan adalah sewaktu haid berlangsung
atau masa pra$o'ulasi dan siklus haid ! sehingga adanya kehamilan dapat
disingkirkan. Kapsul yang masing$masing mengandung +% mg le'onorgestrel
ditanamkan pada lengan kiri atas atau pada lengan kanan atas akseptor yang
kidal lebih kurang %$10 cm dari lipatan siku.
*. A8A& K35&RAS6PS; 4A8A. RA9;. <AK4R>
AK4R adalah alat kontrasepsi yang dipasang di dalam rahim <9artanto!
*004>. 4i mana AK4R terdiri dari bermacam$macam bentuk! terdiri dari
plastik <polietiline>! ada yang di lilit tembaga <@u>! ada pula yang tidak. &etapi
ada pula yang di lilit tembaga bercampur perak <Ag>. Selain itu ada pula yang
batangnya berisi hormon progesterone. AK4R harus diganti jika sudah
digunakan selama periode tertentu dan merupakan cara kontrasepsi jangka
panjang.
-%
0enis>4enis AK&( di !ndonesia
Pembagian macam AK4R menurut .aryani! 9 <*00+> adalah sebagai
berikut 0
$opper%&
;74 berbentuk &! terbuat dari bahan polyethelene di mana pada bagian
'ertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. 8ilitan kawat tembaga halus ini
mempunyai e"ek anti"ertilisasi <anti pembuahan> yang cukup baik. ;74
bentuk & yang baru
;74 ini melepaskan leno'orgegestrel dengan konsentrasi yang rendah selama
minimal lima tahun. 4ari hasil penelitian menunjukkan e"ekti'itas yang tinggi
dalam mencegah kehamilan yang tidak direncanakan maupun perdarahan
menstruasi. Kerugian metode ini adalah tambahan terjadinya e"ek samping
hormonal dan amenorhea.
$opper%'
;74 ini berbentuk angka , dengan maksud untuk memudahkan pemasangan.
Denis ini mempunyai ukuran diameter batang 'ertikal +* mm dan ditambahkan
gulungan kawat tembaga <@u> yang mempunyai luas permukaan *00 mm*!
"ungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada jenis @opper$&.
"ulti (oad
;74 ini terbuat dari dari plastik <polyethelene> dengan dua tangan kiri dan
kanan berbentuk sayap yang "leksibel. Panjangnya dari ujung atas ke bawah
+!% cm. atangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan
*#0 mm* atau +,# mm* untuk menambah e"ekti'itas. Ada + ukuran multi
load! yaitu standar! small <kecil>! dan mini.
-,
(ippes (oop
;74 ini terbuat dari bahan polyethelene! bentuknya seperti spiral atau huru" S
bersambung. 7ntuk meudahkan kontrol! dipasang benang pada ekornya.
8ippes 8oop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian
atasnya. &ipe A berukuran *# mm <benang biru>! tipe *,!# mm / <benang
hitam>! tipe @ berukuran +0 mm <benang kuning>! dan +0 mm <tebal! benang
putih> untuk tipe 4. 8ippes 8oop mempunyai angka kegagalan yang rendah.
Keuntungan lain dari pemakaian spiral jenis ini ialah bila terjadi per"orasi
jarang menyebabkan luka atau penyumbatan usus! sebab terbuat dari bahan
plastik. Nang banyak dipergunakan dalam program K masional adalah ;74
jenis ini.
Sai"uddin! Ab.! dkk <*00+> menyebutkan jenis AK4R sebagai berikut 0
1. AK4R @u&$+-0A
Kecil! kerangka dari plastik yang "leksibel! berbentuk huru" & diselubungi
oleh kawat halus yang terbuat dari tembaga <@u>! tersedia di ;ndonesia dan
terdapat dimana$mana.
*. AK4R lain yang beredar di ;ndonesia adalah 53HA & <Schering>.
AK4R progestrin yaitu terdiri atas Prigestase <mengandung progesterone> dan
.irena <mengandung le'onorgestrel>. Kesuburan dapat segera kembali
sesudah AK4R diangkat <Sai"uddin! A.! dkk! *00+>.
6"eksamping AK4R Progestin adalah pada penggunaan jangka panjang dapat
terjadi amenorea. AK4R juga dapat mengakibatkan terjadinya per"orasi
uterus pada saat insersi <=1:1000kasus>! kejadian kehamilan ektopik relati"
tinggi! dan bertambahnya risiko mendapat penyakit radang panggul sehingga
dapat menyebabkan in"ertilitas. Kandungan progestin pada kontrasepsi ini
--
juga sedikit meningkatkan risiko trombosis sehingga perlu hati$hati pada
perempuan perimenopause <risiko ini lebih rendah bila dibandingkan dengan
pil kombinasi>! dapat menurunkan kadar 948$kolesterol pada pemberian
jangka panjang sehingga perlu hati$hati pada perempuan dengan penyakit
kardio'askular>! memperburuk perjalanan penyakit kanker payudara!
mempengaruhi jenis$jenis tertentu hiperlipidemia! dan memicu pertumbuhan
miom uterus.
AK4R Progestin cocok bagi ibu yang menginginkan kontrasepsi yang
menginginkan kontrasepsi jangka panjang! menyusui! setelah melahirkan!
paska abortus tanpa in"eksi! tidak menghendaki metode hormonal! perokok!
gemuk! maupun kurus <Sai"uddin! A.! dkk! *00+>.
?ara Ker4a
agaimana mekanisme kerja AK4R belum diketahui dengan pasti masih
dalam penelitian! tetapi kerjanya bersi"at lokal.
.ekanisme kerja lokal AK4R sebagai berikut0
-/
AK4R merupakan benda asing dalam rahim sehingga menimbulkan reaksi
benda asing dengan timbunan leokosit! makro"ag! dan limposit.
AK4R menimbulkan perubahan pengeluaran cairan! prostaglandin! yang
menghalangi kapasitas spermatoMoa.
Pemadatan endometrium oleh leukosit! makro"ag! dan lim"osit menyebabkan
blastokis mungkin dirusak oleh makro"ag dan blastokis tidak mampu
melaksanakan nidasi.
;on @u yang dikeluarkan AK4R dengan @upper menyebabkan gangguan
gerak spermatoMoa sehingga mengurangi kemampuan untuk melaksanakan
konsepsi.
Ee-tiitas
;74 sangat e"ekti"! <e"ekti'itasnya /*$/4E> dan tidak perlu diingat setiap hari
seperti halnya pil. &ipe .ultiload dapat dipakai sampai 4 tahun? 5o'a & dan
@opper & *00 <@u&$*00> dapat dipakai +$# tahun? @u & +-0A dapat untuk -
tahun . Kegagalan rata$rata 0.- kehamilan per 100 pemakai wanita pada tahun
pertama pemakaian.
!ndi-asi
$ 7sia reprodukti"
$ Keadaan nulipara
$ .enginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
$ Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
$ Setelah melahirkan dan tidak menyusui
/0
$ Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya in"eksi
$ Risiko rendah dari ;.S
$ &idak menghendaki metoda hormonal
$ &idak menyukai mengingat$ingat minum pil setiap hari
$ &idak menghendaki kehamilan setelah 1 Q # hari senggama
$ Perokok
$ 1emuk ataupun kurus
Kontraindi-asi
$ elum pernah melahirkan
$ Adanya perkiraan hamil
$ Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti0 perdarahan yang tidak
normal dari alat kemaluan! perdarahan di leher rahim! dan kanker rahim.
$ Perdarahan 'agina yang tidak diketahui
$ Sedang menderita in"eksi alat genital <'aginitis! ser'isitis>
$ &iga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau
abortus septik
$ Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim
yangdapat mempengaruhi ka'um uteri
$ Penyakit tro"oblas yang ganas
$ 4iketahui menderita &@ pel'ik
/1
$ Kanker alat genital
$ 7kuran rongga rahim kurang dari # cm
Keuntungan AK&( non hormonal adalah=
$ 6"ekti"itasnya tinggiyaitu 0!%$0!- kehamilan per 100 perempuan dalam
1 tahun pertama < 1 kegagalan dalam 1*# Q 1,0 kehamilan.
$ AK4R dapat e"ekti" segera setelah pemasngan.
$ .etode jangka panjang.
$ Sangat e"ekti" karena tidak perlu lagi mengingat$ingat.
$ &idak mempengaruhi hubungan seIual.
$ .eningkatkan kenyamanan seIual karena tidak perlu takut untuk
hamil.
$ &idak ada e"ek samping hormonal dengan @u AK4R <@u &$+-0A>.
$ &idak mempengaruhi kualitas dan 'olume AS;.
$ 4apat dipasang segera setelah melahiran atau sesudah abortus.
$ 4apat digunakan sampai menopause.
$ &idak ada interaksi dengan obat$obat.
$ Keuntungan AK4R hormonal adalah 0
$ .engurangi 'olume darah haid dan mengurangi disminorrhoe.
$ 7ntuk mencegah adhesi dinding$dinding uterus oleh synechiae
<AshermanWs Syndrome>.
/*
Kerugian AK&( "on hormonal=
)*e samping +ang umum terjadi:
$ Perubahan siklus haid.
$ 9aid lebih lama dan banyak.
$ Perdarahan <spotting> antar menstruasi.
$ 4isaat haid lebih sakit.
Kom,li-asi lain =
$ .erasa sakit dan kejang selama + sampai # hari setelah pemasangan.
$ Per"orasi dinding uterus <sangat jarang apabila pemasangan benar>.
$ &idak mencegah ;.S termasuk 9;H : A;4S.
$ &idak baik digunakan pada perempuan dengan ;.S atau perempuan
yang sering berganti pasangan.
$ Klien tidak dapat melepas AK4R oleh dirinya sendiri.
$ &idak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena "ungsi AK4R
untuk mencegah kehamilan normal.
Kerugian !U& hormonal=
$ Dauh lebih mahal dari @u ;74.
$ 9arus diganti setelah 1- bulan.
$ 8ebih sering menimbulkan perdarahan mid$siklus dan perdarahan
bercak <spotting>
/+
$ ;nsidens kehamilan ektopik lebih tinggi.
6"ek samping dan komplikasi ;74 hormonal dibagi menjadi * kelompok
yaitu0
Pada saat insersin :
$ Rasa sakit atau nyeri.
$ .untah! keringat dingin
$ Per"orasi uterus.
)*e samping dan ompliasi #,- diemudian hari:
$ Rasa sakit dan perdarahan.
$ ;n"eksi.
$ Kehamilan intra uterine.
$ Kehamilan ektopik.
$ 6kspulsi
$ Komplikasi lain
@a-tu Pemasangan
$ Segera setelah bersih haid
$ Pada masa ni"as <40 hari setelah melahirkan>
$ * sampai 4 hari setelah melahirkan
$ Setelah terjadinya keguguran
$ 9ari ke + haid sampai hari ke 10 dihitung dari hari pertama haid
/4
Tam2ahan
7paya menemukan "ormula kontrasepsi hormonal yang lebih nyaman terus
berlanjut dan memunculkan terobosan baru yang disebut 851$;7S
<8e'onorgestrel$ ;ntra 7terine System>. ;7S merupakan salah satu jenis
kontrasepsi hormonal yang dilepaskan di dalam rahim. 9ormon yang terdapat
dalam ;7S merupakan turunan <deri'ate> dari hormon progestogen! yaitu
le'onorgestrel <851>.
Secara "isiologis! ;7S berupa rangka plastik berbentuk & dengan ukuran
+!*X+!* sentimeter! yang dikelilingi silinder pelepas hormon. atang plastik
berselubung membran silikon inilah yang melepaskan 851 secara perlahan!
yakni *0 mikrogram per hari. 851$;7S ini dapat dipakai hingga # tahun!
tetapi dapat dilepas kapan pun jika pemakainya berniat hamil lagi.
4engan menggunakan ;7S! hormon langsung didistribusikan di dalam rahim.
4engan demikian! pengguna tak perlu khawatir sistem hormon tubuhnya
terganggu karena 851 bekerja pada tataran lokal <area rahim>! bukan sistemik
tubuh.
?ara -er4a =
$ .encegah penebalan dinding rahim sehingga tidak optimal sebagai
tempat menempelnya hasil pembuahan
$ mengentalkan lendir leher rahim untuk menghalangi penetrasi sperma!
$ menginakti'asi sperma!
6"ekti'itas 851$;7S dalam mencegah kehamilan hampir sama dengan
sterilisasi wanita dan secara empiris 851$;7S juga terbukti mampu menekan
gejala perdarahan dan mengurangi risiko in"eksi radang panggul.
/#
4engan perdarahan haid yang minimal! pemakai 851$;7S dapat terlindungi
dari kondisi anemia yang disebabkan darah haid berlebih atau dikenal dengan
menorrhagia. 9al ini telah dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan pada
wanita di 6ropa dan @hina. 4iketahui bahwa 851$;7S dapat menurunkan
kejadian menorrhagia hingga -, persen <setelah pemakaian + bulan>! dan /#
persen <setelah pemakaian % bulan>.
Andrew . KaunitM .4 dari 4i'isi Kebidanan dan Kandungan Sekolah
Kedokteran 7ni'ersitas (lorida$ Dackson'ille! membenarkan bahwa
menorrhagia merupakan masalah ginekologi paling umum yang terkadang
memerlukan tindakan bedah untuk mengatasinya. 9al ini menjadi keresahan
tersendiri karena dikhawatirkan dapat mengganggu kesuburan! belum lagi
biaya operasi yang cukup mahal.
+. K A8A.;A9
.etode keluarga berencana alamiah merupakan metode pengendalian
kelahiran yang tidak membutuhkan alat! bahan kimia maupun obat$obatan
<metode hormonal>. agi wanita maupun pasangan yang ingin menghindari
e"ek samping dari penggunaan alat kontrasepsi sederhana dengan alat maupun
kontrasepsi modern! maka lebih memilih cara K alami.
*a5am K'A
/etode 0alendar atau 1antan Berkala (-alendar met#od or periodi2
abstinen2e)(
.etode:sistem kalender untuk menunda kehamilan ini adalah dengan
memperhitungkan masa subur dari si wanita. 9ubungan seksual bisa ditunda
saat wanita sedang dalam masa subur. @ara menghitung dan memperkirakan
masa subur wanita cukup mudah. 9anya saja setiap perempuan tentunya
memiliki periode yang berbeda! tergantung siklus haidnya.
/%
@ara .enghitung .asa Subur
$ ila siklus haid teratur <*- hari>
$ 9ari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke$1
$ .asa subur adalah hari ke$1* hingga hari ke$ 1% dalam siklus haid
@ontoh 0
Seorang isteri mendapat haid mulai tanggal / Danuari. &anggal / Danuari ini
dihitung sebagai hari ke$1. .aka hari ke$1* jatuh pada tanggal *0 januari dan
hari ke 1% jatuh pada tanggal *4 Danuari. Dadi masa subur yaitu sejak tanggal
*0 Danuari hingga tanggal *4 Danuari. Pada tanggal$tanggal tersebut suami
isteri tidak boleh bersanggama. Dika ingin bersanggama harus memakai
kondom atau sanggama terputus <bisa dilihat di artikel tentang sanggama
terputus>.
ila siklus haid tidak teratur 0
@atat jumlah hari dalam satu siklus haid selama % bulan <% siklus>. Satu siklus
haid dihitung mulai dari hari pertama haid saat ini hingga hari pertama haid
berikutnya.
Dumlah hari terpendek dalam % kali siklus haid dikurangi 1-. 9itungan ini
menentukan hari pertama masa subur. Dumlah hari terpanjang selama % siklus
haid dikurangi 11. 9itungan ini menentukan hari terakhir masa subur
Rumus 0
9ari pertama masa subur Y Dumlah hari terpendek Q 1-
9ari terakhir masa subur Y Dumlah hari terpanjang Q 11
@ontoh 0
Seorang isteri mendapat haid dengan keadaan 0 sik erpendek *% hari dan sik
/,
erpanjang +* hari <mulai hari pertama haid sampai haid berikutnya>
Perhitungannya 0 *%$1- Y - dan +*Q11 Y *1. jadi masa suburnya adalah mulai
hari ke$- sampai ke *1 dari hari pertama haid. Pada masa ini suami isteri tidak
boleh bersanggama. Dila ingin bersanggama harus memakai kondom atau
sanggama terputus.
/etode 3u#u Basal (Basal body temperature met#od)(
Suatu metode yang dilakukan dengan mengukur suhu tubuh untuk mengetahui
suhu tubuh basal! menentukan masa o'ulasi. Karena progesteron yang
dihasilkan oleh corpus luteum! menyebabkan peningkatan suhu basal tubuh.
Sebelum perubahan suhu basal tubuh tubuh dipertimbangkan sebagai masa
o'ulasi! suhu tubuh terjadi peningkatan sedikitnya 0!4Z( <0!* Q 0!#Z@> diatas %
kali perubahan suhu sebelumnya yang diukur. 6"ekti"itasnya cukup baik
dengan angka kegagalan 0!+ Q %!% kehamilan per 100 wanita per tahun.
Pengukuran suhu basal dilakukan pada pagi hari segera setelah bangun tidur
dan sebelum melakukan akti'itas lainnya.
Suhu normal tubuh sekitar +#!#$+% derajat @elcius. Pada waktu o'ulasi! suhu
akan turun terlebih dahulu dan naik menjadi +,$+- derajat kemudian tidak
akan kembali pada suhu +# derajat @elcius. Pada saat itulah terjadi masa
subur:o'ulasi.
Kondisi kenaikan suhu tubuh ini akan terjadi sekitar +$4 hari! kemudian akan
turun kembali sekitar * derajat dan akhirnya kembali pada suhu tubuh normal
sebelum . 9al mensruasi karena produksi progesteron menurun.
Apabila gra"ik <hasil catatan suhu tubuh> tidak terjadi kenaikan suhu tubuh!
kemungkinan tidak terjadi masa subur:o'ulasi sehingga tidak terjadi kenaikan
suhu tubuh. 9al ini terjadi dikarenakan tidak adanya korpus luteum yang
memproduksi progesteron. egitu sebaliknya! jika terjadi kenaikan suhu
/-
tubuh dan terus berlangsung setelah masa subur:o'ulasi kemungkinan terjadi
kehamilan. Karena! bila sel telur:o'um berhasil dibuahi! maka korpus luteum
akan terus memproduksi hormon progesteron. Akibatnya suhu tubuh tetap
tinggi.
/etode /ukosa 3er4iks (-er4i2al mu2ous met#od or o4ulasi billins)(
8endir ini menunjukkan bahwa wanita tersebut sedang subur <bukan suatu
penyakit> dan bila saat itu diadakan sanggama <kontak intim> dapat menjadi
hamil.
Pada permulaan lendir tersebut sedikit dan kelihatan agak keruh! lengket!
putih atau agak kekuning$kuningan. Keluarnya lendir semakin : bertambah
banyak! terasa licin pada Hul'a.dari hari ke hari menjadi makin cair! jernih!
memberi rasa basah :licin dan dapat mulur seperti putih telur mentah. Setelah
beberapa hari berubah menjadi lengket : kental kembali dan akhirnya
berhenti: kering.
9ari$hari Subur 0 adalah hari hari adanya lendir yang terasa licin dan basah
dan selama tiga hari berikutnya .
Kadang$kadang ada sedikit darah : bercak darah yang keluar dengan lendir!
biasanya hal ini menunjukkan bahwa telur sedang dikeluarkan dari indungnya
dan berarti bahwa wanita yang tersebut dalam keadaan subur.
ila sanggama dilakukan pada hari$hari awal adanya lendir atau disebut pada
masa perkembangan lendir <sebelum hari puncak subur>! kemungkinan paling
besar yang akan lahir adalah anak perempuan. Sedang bila anda
menginginkan anak lelaki ! senggama dilakukan pada hari terakhir adanya
lendir basah dan licin < hari puncak subur> dan hari berikutnya <hari o'ulasi>.
ila anda tidak menginginkan anak 0
//
Dangan bersanggam pada hari 9aid. Selain karena alasan kesehatan juga
karena pada akhir haid kemungkinan lendir sudah mulai keluar! tetapi tidak
kelihatan : terasa karena tercampur dengan darah 9aid. 9al ini dapat terjadi
pada siklus pendek.
Dangan ber sanggama pada waktu masa subur yaitu hari$hari waktu keluar
lendir yang licin basah! ditambah + hari + malam sesudahnya.
Dangan bersanggama pada hari dimana terjadi sedikit perdarahan diantara dua
masa haid dan selama tiga hari sesudahnya.
/etode 3imptot#ermal (/et#od simptot#ermal yaitu perpaduan su#u tubu#
basal dan o4ulasi billins)(
.etode simptotermal mengkombinasikan metode suhu basal tubuh dan
mukosa ser'iks. &etapi ada teori lain yang menyatakan bahwa metode ini
mengamati tiga indikator kesuburan yaitu perubahan suhu basal tubuh!
perubahan mukosa:lendirser'iks dan perhitungan masa subur melalui metode
kalendar. Angka kegagalan dari penggunaan metode simptothermal adalah 10$
*0 wanita hamil dari 100 pasangan setiap tahunnya.
-oitus Interruptus (3anama 5erputus)
@oitus ;nterruptus dapat diartikan sebagai senggama terputus atau dalam
artian penis dikeluarkan dari 'agina sesaat seblum ejakulasi terjadi. 4engan
cara ini diharapkan cairan sperma tidak akan masuk kedalam rahim serta
mengecilkan kemungkinan bertemunya sperma dengan sel telur yang dapat
mengakibatkan terjadinya pembuahan.
(aktor kegagalan dari metode ini memang cukup tinggi karena bisa saja
sperma telah keluar sebelum orgasme. 4engan kata lain sperma sudah terlepas
dan berenang cepat menuju sel telur sesaat sebelum penis ditarik keluar.
100
Keter2atasan K'A
$ &idak cukup e"ekti" sebagai metode kontrasepsi <angka kegagalan /$
*0 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama pemakaian>.
$ &ingkat e"ekti"itas tergantung dari ketaatan dan konsistensi dalam
mengikuti $ instruksi.
$ .emerlukan konseling bahkan pelatihan untuk dapat menggunakan
dengan benar.
$ .emerlukan mediator atau tenaga terlatih untuk kesinambungan
in"ormasi dan komunikasi.
$ .ampu mengendalikan hasrat untuk tidak melakukan senggama pada
saat masa subur <agar tidak hamil>.
$ Perlu pencatatan setiap hari <tentang mukus! suhu basal! dan gejala
biologis lainnya>.
$ 1angguan <misal in"eksi 'agina> akan menyulitkan interpretasi lendir
ser'iks.
$ .emerlukan termometer khusus untuk metode suhu tubuh basal.
$ &idak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
termasuk 9H maupun 9;H:A;4S.
!ndi-asi
,ntu ontrasepsi
$ Semua wanita semasa reproduksi dengan siklus haid teratur maupun
tidak teratur! tidak haid karena menyusui maupun pra menopause.
$ Semua wanita dengan berbagai paritas <termasuk nullipara>.
101
$ Banita kurus maupun gemuk.
$ Banita perokok.
$ Banita dengan alasan kesehatan tertentu <misal0 hipertensi! 'arises!
dismenorea! sakit kepala! mioma uteri! endometritis! kista o'arii! anemia
de"isiensi besi! hepatitis 'irus! malaria! trombosis 'ena! ataupun emboli paru>.
$ Pasangan dengan alasan agama atau "iloso"i untuk tidak menggunakan
metode kontrasepsi modern.
$ Banita yang tidak dapat menggunakan metode kontrasepsi lain.
$ Pasangan yang mampu mengendalikan hasrat untuk melakukan
hubungan seksual di masa subur.
$ Pasangan yang ingin dan termoti'asi untuk mengobser'asi! mencatat!
dan menilai tanda dan gejala kesuburan.
,ntu onsepsi
Pasangan yang ingin mencapai kehamilan! senggama dilakukan pada masa
subur untuk mencapai kehamilan.
K'A tida- sesuai untu-=
$ Nang ditinjau dari umur! paritas atau masalah kesehatan membuat
kehamilannya menjadi resiko tinggi.
$ Banita yang belum mendapat haid <menyusui! post abortus>.
$ Banita dengan siklus haid yang tidak teratur. Banita
$ Pasangan yang tidak mau bekerjasama selama kurun tertentu dalam
siklus haid.
10*
$ Banita yang tidak suka menyentuh daerah genetalianya.
4. K35&RAS6PS; .A5&AP
Pengertian
Kontrasepsi mantap <kontap > adalah suatu tindakan untuk membatasi
keturunan dalam jangka waktu yang tidak terbatas? yang dilakukan terhadap
salah seorang dari pasangan suami isteri atas permintaan yang bersangkutan!
secara mantap dan sukarela. Kontap dapat diikuti baik oleh wanita maupun
pria. &indakan kontap pada wanita disebut kontap wanita atau .3B <.etoda
3perasi Banita > atau tubektomi! sedangkan pada pria .3P <.etoda 3perasi
Pria> atau 'asektomi.
Kontrasepsi mantap pada wanita atau .3B <.etoda 3perasi Banita> atau
tubektomi! yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran telur agar sel
telur tidak dapat dibuahi oleh sperma.
Kontrasepsi mantap pada pria atau .3P <.etoda 3perasi Pria> atau
'asektomi.! yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran benih agar
sperma tidak keluar dari buah Makar.
?ara Ker4a
&ubetomi ."/!): Perjalanan sel telur terhambat karena saluran sel telur
tertutup
0asetomi ."/P): Saluran benih tertutup! sehingga tidak dapat menyalurkan
sperma
Keuntungan
10+
Secara umum keuntungan kontap wanita dan pria dibandingkan dengan
kontrasepsi lain adalah 0
$ 8ebih aman! karena keluhan lebih sedikit dibandingkan dengan cara
kontrasepsi lain
$ 8ebih praktis! karena hanya memerlukan satu kali tindakan saja
$ 8ebih e"ekti"! karena tingkat kegagalannya sangat kecil dan
merupakan cara kontrasepsi yang permanen
$ 8ebih ekonomis! karena hanya memrlukan biaya untuk satu kali
tindakan saja.
Kerugian
&ubetomi ."/!)
$ Rasa sakit:ketidak nyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan
$ Ada kemungkinan mengalami resiko pembedahan
0asetomi ."/P)
$ &idak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin memiliki anak
$ 9arus ada tindakan pembedashan minor.
S3arat
Setiap peserta kontap harus memenuhi + syarat! yaitu0
$ Sukarela
$ Setiap calon peserta kontap harus secara sukarela menerima pelayanan
kontap? artinya sedcara sadar dan dengan kemauan sendiri memilih kontap
sebagai cara kontrasepsi
104
$ ahagia
Setiap calon peserta kontap harus memenuhi syarat bahagia? artinya calon
peserta tersebut dalam perkawinan yang sah dan harmonis dan telah
dianugerahi sekurang$kurangnya * orang anak yang sehat rohani dan jasmani
bila hanya mempunyai * orang anak! maka anak yang terkecil paling sedikit
umur sekitar * tahun! umur isteri paling muda sekitar *# tahun
$ Kesehatan
Setiap calon peserta kontap harus memenuhi syarat kesehatan? artinya tidak
ditemukan adanya hambatan atau kontraindikasi untuk menjalani kontap. 3leh
karena itu setiap calon peserta harus diperiksa terlebih dahulu kesehatannya
oleh dokter! sehingga diketahui apakah cukup sehat untuk dikontap atau tidak.
Selain itu juga setiap calon peserta kontap harus mengikuti konseling
<bimbingan tatap muka> dan menandatangani "ormulir persetujuan tindakan
104edic <;n"ormed @onsent>
1ang &a,at *en4alani
&ubetomi ."/!)
$ 7sia lebih dari *% tahun
$ Sudah punya anak cukup <* anak>! ank terkecil harus berusia minimal
# <lima> tahun
$ Nakin telah mempunyai keluarga yag sesuai dengan kehendaknya
$ Pada kehamilannya akan menimbulkan risiko kesehatan yang serius
$ ;bu pascapersalinan
$ ;bu pasca keguguran
0asetomi ."/P)
10#
$ 7ntuk laki$laki subur sudah punya anak cukup <* anak> dan istri
beresiko tinggi
@a-tu ,ela-sanaan
&ubetomi ."/!)
$ Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional
klien tersebut tidak hamil
$ hari ke$% hingga ke$1+ dari siklus menstruasi
$ pascapersalinan
$ .inilap0 di dalam waktu * hari atau setelah % minggu atau 1* minggu
$ 8aparoskopi0 tidak tepat unntuk klien$klien pasca persalinan
$ Pasca keguguran
$ &riwulan pertama0 dalam wakru , hari sepanjang tidak ada bukti
in"eksi pel'ik> minilap atau laparoskopi>
$ &riwulan kedua0 dalam waktu , hari sepanjang tidak ada bukti in"eksi
pel'ik <minilap saja>
0asetomi ."/P)
&idak ada batasan usia! dapat dilaksanakan bila diinginkan. Nang penting
sudah memenuhi syarat sukarela! bahagia! dan kesehatan.
Persia,an Se2elum Tinda-an
&ubetomi ."/!)
10%
9al$hal yang perlu dilakukan oleh calon peserta kontap wanita adalah0
$ Puasa mulai tengah malam sebelum operasi! atau sekurang$kurangnya
% jam sebelum operasi. agi calon akseptor yang menderita .aag <kelaianan
lambung agar makan obat maag sebelum dan sesudah puasa
$ .andi dan membersihkan daerah kemaluan dengan sabun mandi
sampai bersih! dan juga daerah perut bagian bawah
$ &idak memakai perhiasan! kosmetik! cat kuku! dll
$ .embawa surat persetujuan dari suami yang sudah ditandatangani
atau di cap jempol
$ .enjelang operasi harus kencing terlebih dahulu
$ 4atang ke rumah sakit tepat pada waktunya! dengan ditemani anggota
keluarga? sebaiknya suami.
0asetomi ."/P)
9al$hal yang perlu dilakukan oleh calon peserta kontap pria adalah0
$ &idur dan istirahat cukup
$ .andi dan memebersihkan daerah sekitar kemaluan
$ .akan terlebih dahulu sebelum berangkat ke klinik
$ 4atang ke klinik tempat operasi dengan pengantar
$ Dangan lupa membawa surat persetujuan isteri yang ditandatangani
atau cap jempol
Pera<atan Setelah Tinda-an
10,
&ubetomi ."/!)
$ ;stirahat selama 1$* hari dan hindarkan kerja berat selama , hari
$ kebersihan harus dijaga terutama daerah luka operasi jangan sampai
terkena air selama 1 minggu <sampai benar $benar kering>
$ .akanlah obat yang diberikan dokter secara teratur sesuai petunjuk
$ senggama boleh dilakukan setelah 1 minggu! yaitu setelah luka operasi
kering. &etapi bila tubektomi dilaksanakan setelahmelahirkan atau
kegugurang! senggama baru boleh dilakukan setelah 40 hari
0asetomi ."/P)
$ ;stirahat selama 1$* hari dan hindarkan kerja berat selama , hari
$ Dagalah kebersihan dnegan membersihkan diri secara teratur dan jaga
agar luka bekas operasi tidak terkena air atau kotoran
$ .akanlah obat yang diberikan dokter secara teratur sesuai petunjuk
$ Pakailah celana dalam yang kering dan bersih! dan jangan lupa
menggantinya setiap hari
$ Danganlah bersenggama bila luka belum sembuh. oleh berhubungan
seksual setelah tujuh hari setelah operasi. ila isteri tidak menggunakan alat
kontrasepsi! senggama dilakuakn dengan memakai kondom sampai + bulan
setelah operasi.
#. .6&346 P6R8;54751A5 <arrier>
Kondom
10-
Kondom merupakan jenis kontrasepsi penghalang mekanik. Kondom
mencegah kehamilan dan in"eksi penyakit kelamin dengan cara menghentikan
sperma untuk masuk ke dalam 'agina. Kondom pria dapat terbuat dari bahan
lateI <karet>! polyurethane <plastik>.
Pasangan yang mempunyai alergi terhadap lateI dapat menggunakan kondom
yang terbuat dari polyurethane. 6"ekti'itas kondom pria antara -#$/- E
Kegagalan kondom dapat diperkecil dengan menggunakan kondom secara
tepat! yaitu gunakan pada saat penis sedang ereksi dan dilepaskan sesudah
ejakulasi.
Kegagalan biasanya terjadi bila kondom robek karena kurang hati$hati atau
karena tekanan pada saat ejakulasi sehingga terjadi perembesan.
S,ermatisida
Sejenis bahan kimia akti" yang ber"ungsi OmembunuhK sperma. 4apat
berwujud cairan! krim atau tisu 'agina yang harus dimasukkan ke dalam
'agina # menit sebelum senggama. Ketika memasukkan spermatisida kedalam
'agina harus menggunakan alat yang telah disediakan dalam kemasan. Sangat
tidak diperbolehkan menggunakan tangan[. Kegagalan sering terjadi karena
waktu larut belum yang cukup! jumlah spermatisida yang digunakan terlalu
sedikit atau 'agina sudah dibilas dalam waktu kurang dari % jam usai
senggama.
#agina &iaragma
10/
8ingkaran cincin dilapisi karet "leksibel ini akan menutup mulut rahim bila
dipasang dalam liang 'agina % jam sebelum senggama. Kondom wanita
terbuat dari polyurethane. 6"ekti'itas kondom wanita antara ,/$/#
E.6"ekti"itasnya bisa menurun bila terlalu cepat dilepas kurang dari - jam
setelah senggama.
Kontrase,si &arurat .Kondar/
Kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan bila digunakan setelah
hubungan seksual. Atau sering juga disebut OKontrasepsi Pasca senggamaK
atau O.orning a"ter pillsK atau O.orning a"ter treatmentK.
*anaat Kondar
$ .encegah kehamilan yang tidak diinginkan
$ .endukung hak perempuan untuk mengatur reproduksinya sendiri
$ .endukung kesehatan reproduksi perempuan
$ .emberi waktu pemulihan yang sempurna bagi organ reproduksi
"rekuensi kehamilan dapat diatur sesuai kondisii kesehatan "isik dan
Psikososial
$ Risiko aborsi dapat di hindarkan
$ ukan sebagai pil penggugur kandungan
@ara kerja Kondar adalah O"isiologisK! sehingga tidak mempengarugi
kesuburan dan siklus haid yang akan dating
6"ek samping ringan dan berlangsung singkat
110
&idak ada pengaruh buruk dikemidian hari pada organ system reproduksi dan
organ tubuh lainnya.
!ndi-asi Kondar
;ndikasi Kondar adalah untuk mencegah kehamilan yang tidak dikehendaki
akibat kesalahan dalam pemakaian kontrasepsi! seperti 0
$ Kondom bocor! lepas atau salah penggunaannya
$ 4iaphragma pecah atau robek atau dilepas terlalu cepat
$ Kegagalan senggama terputus
$ Salah hitung masa subur
$ Alat kontrasepsi dalam rahim <Spiral:;74> ekspulsi
$ 8upa minum pil K lebih dari * hari berturut$turut
$ &erlambat lebih dari 1 minggu untuk suntik K 1 bulanan
$ &erlambat lebih dari * minggu untuk suntik K + bulanan
$ Banita korban perkosaan kurang dari ,* jam
$ &idak menggunakan kontrasepsi! baik karena alasan medis maupun
belum bersedia! tetapi ingin mencegah kehamilan
$ Banita yang tidak sedang memakai kontrasepsi apapun! karena tugas
suaminya yang sering bepergian dalam jangka waktu lama
0enis Kontrase,si darurat .Kondar/
Ada * macam Kondar yaitu 0 .ekanik dan .edik
111
"eani
Satu$satunya Kondar mekanik adalah ;74 yang mengandung tembaga
<misalnya0 @u& +-0A>. Dika dipasang dalam waktu Okurang dari , hariK
setelah senggama! cara ini mampu mencegah kehamilan.dan selanjutnya dapat
dipakai terus untuk mencegah kehamilan hingga 10 tahun lamanya! atau
sesuai waktu yang dikehendakinya.
?ara -er4a =
$ .encegah "ertilisasi <pertemuan sel sperma dan sel telur>
$ .encegah tertanamnya hasil pembuahan pada endometrium <selaput dinding
rahim>
Kontra indi-asi =
$ 9amil atau diduga hamil
$ ;n"eksi .enular Seksual <;.S>
@ara pemberian 0 1 kali pemasangan dalam waktu = , hari pasca senggama
"edi
Paling sedikit ada # cara pemberian Kondar yang telah diteliti secara luas.
.asing$masing bersi"at hormonal dan saat ini diterapkan secara oral.
Sekalipun pemberian per'aginal dalam tahap penelitian! namun kepustakaan
yang telah dipublikasikan masih terbatas pada pemberian per oral.
%ima 5ara terse2ut adalah =
$ Pil K Kombinasi <mis0 .icrogynon>!
$ Pil Progestin <mis 0 Postinor$*>!
11*
$ Pil 6strogen <mis0 Premarin>!
$ .i"epristone <mis 0 R7$4-%>!
$ 4anaMol <mis 0 4anocrine>
?ara -er4a =
.erubah endometrium sehingga tidak memungkinkan implantasi hasil
pembuahan
.encegah o'ulasi : menunda o'ulasi
.engganggu pergerakan saluran telur <tuba "allopi>
?ara ,em2erian 0
Pil kombinasi 0 *X4 tablet dalam waktu + hari pasca senggama! <dosis pertama
1X4 tablet diulang 1X4 tablet 1* jam kemudian setelah dosis Pertama>.
Pil Progestin 0 *X1 tablet dalam waktu + hari pasca senggama! <dosis pertama
1 tablet! diulang 1 tablet kedua 1* jam sesudah tablet pertama>
Pil 6strogen 0 *X10 mg dalam waktu + hari pasca senggama selama # hari
.i"epristone 0 1X%00 mg dalam waktu + hari pasca seenggama
Pil 4anaMol 0 *X4 tablet dalam waktu + hari pasca senggama! <dosis pertama
1X4 tablet diulang 1X4 tablet 1* jam kemudian setelah dosis Pertama>.
6"ek samping yang mungkin muncul 0 .ual! muntah! perdarahan bercak!
nyeri payudara
Kontrase,si Post Partum
11+
Kontrasepsi partum < masa laktasi > ada beberapa macam 0
$ .etoda arrier 0 Kondom! 4iaphragma! (emidom! Kap ser'iks
$ .etoda hormonal 3ral0 P3P <Progestin only pil>
$ ;njeksi 0 4.PA <depo pro'era! depo progestin>
$ ;mplan<susuk K>
$ 851$;7S <;74:Spiral dengan kandungan hormon 8e'onorgestrel! di
;ndonesia dikenal .irena>
$ ;74 <spiral>
$ K35&AP <kontrasepsi mantap:steril:tubektomi>
*e-anisme Ker4a )ormon Progesterone
.erupakan suatu kondisi yang akan menguntungkan dengan tidak terjadinya
o'ulasi maupun tidak terjadinya pembuahan! dengan tidak mengurangi
produksi AS;
Pil Progestin onl3 .P$P/
Pemberian pil kontrasepsi yang hanya berisi progestin tidak mempengaruhi
produksi AS;! beberapa juga penelitian menyebutkan tidak mempengaruhi
kualitas nutrisi yang terkandung pada AS; maupun kuantitas AS; tersebut.
6"ek samping yang mungkin terjadi adalah0
$ gangguan perdarahan
$ perdarahan bercak
$ perdarahan tidak teratur
114
&AFTA( PUSTAKA
AdriaansM 1! 9ana"iah &.. *010. #lmu Kebidanan: -iagnosti ehamilan1
2K,#: -epartemen/bstetri 3ineologi. Pg. *14$*0
@unningham et all. *00#. !illiams /bstetric 22nd edition. 7SA.
.cgraw $ 9ill. 6dmonds! 4. Keith. *00,. -e4hurst5s &e6tboo o* /bstetrics 7
3+naecolog+1 'th edition. 7K 0 lackwell Publishing.
.organ! 1 dan 9amilton! @. *00/. /bstetri dan 3ineologi Panduan Prati )d
2 Dakarta. 61@.
Prawirohardjo! Sarwono. *00#. #lmu Kandungan. Dakarta. Nayasan ina Pustaka
Prawirohardjo! Sarwono. *00/. #lmu Kebidanan )disi 81 Dakarta. Nayasan ina
Pustaka
Saotrawnatu! R. S. dkk. 1/-1. /bstetri Patologi. andung. agian 3bstetri dan
1inekologi (akultas Kedokten 7ni'erstas Padjajaran.
Sulin 4. *010. #lmu Kebidanan: Perubahan anatomi dan *isiologi pada
perempuan hamil. (K7;04epartemen 3bstetri 1inekologi. Pg. 1,4$-%.*.

You might also like