You are on page 1of 19

1

ABTRACT

EFFECT OF PRODUCT QUALITY, BRAND IMAGE AND PRICE
TO BUYING DECISION YAMAHA MOTOR SPORT IN KECAMATAN
TAMPAN PEKANBARU CITY
Skripsi--Universitas Riau, 2013
Pembimbing 1.DRA. Hj. AIDA NURSANTI, MM ; 2. TENGKU FIRLI MUSFAR, SE., MM
By : Irsakban Nawendi
(irsakbannawendi@yahoo.co.id)
This study aimed to measure the effect of product quality , brand image and
price on buying decisions Motor Sport Yamaha in Kecamatan Tampan Pekanbaru
City . This research was conducted in all regions of the Kecamatan Tampan
Pekanbaru City . In this study consisted of sati dependent variable is the buying
decision ( Y ) and three independent variables consisting of product quality ( X1 ) ,
brand image ( X2 ) and price ( X3 ) . The population of this research is all Yamaha
customers who are at least 17 years who had bought and used Yamaha Motor Sport
domiciled in the Kecamatan of Tampan Pekanbaru City with a sample of 100
respondents . This study uses the Non - Probability Sampling and analysis of the data
using quantitative methods with SPSS ( Services For Product and Solution Statistics )
version 20 .
These results indicate that the variable product quality , brand image and
price simultaneously ( F test ) posittif significant influence on buying decisions Motor
Sport Yamaha in Kecamatan Tampan Pekanbaru City . variable product quality,
brand image and price partially ( t test ) posittif significant influence on buying
decisions Motor Sport Yamaha in Kecamatan Tampan Pekanbaru City. Variable
product quality are the highest quality influences buying decisions Motor Sport
Yamaha in Kecamatan Tampan Pekanbaru City. Adusjted R square of the model of
this study prove that the three independent variables to explain the dependent
variable ie buying decision as big as sixty- three point three percent and the
remaining thirty- six point seven percent is influenced by other variables that are not
addressed in this study .

Keywords: Product Quality, Brand Image, Price, Buying Decision


2

ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS PRODUK, CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN MOTOR SPORT YAMAHA DI KECAMATAN
TAMPAN KOTA PEKANBARU
Skripsi--Universitas Riau, 2013
Pembimbing 1.DRA. Hj. AIDA NURSANTI, MM ; 2. TENGKU FIRLI MUSFAR, SE., MM
By : Irsakban Nawendi
(irsakbannawendi@yahoo.co.id)
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh kualitas produk, citra
merek dan harga terhadap keputusan pembelian Motor Sport Yamaha di Kecamatan
Tampan Kota Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan di seluruh wilayah Kecamatan
Tampan Kota Pekanbaru. Didalam penelitian ini terdiri dari sati variable terikat
yaitu keputusan pembelian (Y) dan tiga variable bebas yang terdiri dari kualitas
produk (X1), citra merek (X2) dan harga (X3). Populasi dari penelitian ini adalah
seluruh konsumen Yamaha yang berusia minimal 17 tahun yang pernah membeli dan
menggunakan Motor Sport Yamaha yang berdomisili di wilayah Kecamatan Tampan
Pekanbaru dengan sampel sebanyak 100 responden. Penelitian ini menggunakan
metode Non-Probability Sampling dan dari analisis data menggunakan metode
kuantitatif dengan bantuan SPSS (Services For Product and Statistic Solution) versi
20.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variable kualitas produk, citra merek
dan harga secara simultan (uji F) berpengaruh posittif signifikan terhadap keputusan
pembelian Motor Sport Yamaha di Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. variable
kualitas produk, citra merek dan harga secara parsial(uji t) berpengaruh posittif
signifikan terhadap keputusan pembelian Motor Sport Yamaha di Kecamatan
Tampan Kota Pekanbaru. Variabel kualitas produk yang paling tinggi
mempengaruhi keputusan pembelian Motor Sport Yamaha di Kecamatan Tampan
Kota Pekanbaru. Adusjted R square dari model penelitian ini membuktikan bahwa
ketiga variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat yakni keputusan pembelian
sebesar enam puluh tiga koma tiga persen dan sisanya sebesar tiga puluh enam koma
tujuh persen dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian
ini.

Kata Kunci : Kualitas Produk, Citra Merek, Harga, Keputusan Pembelian

PENDAHULUAN
Saat ini persaingan di dunia
otomotif semakin ketat, khususnya
persaingan sepeda motor. Fakta
memperlihatkan penjualan sepeda
motor terus meningkat. Sepeda motor
adalah sarana transportasi roda dua
yang menjadi primadona para
pengguna. Dengan sepeda motor,
mobilitas masyarakatpun semakin
tinggi.
3

Yamaha sebagai salah satu
pemain dalam dunia otomotif sepeda
motor di Indonesia, berusaha
memberikan kualitas dan keunggulan
untuk semua produknya. Dimana Para
pengguna sepeda motor Yamaha
mungkin telah merasakan kualitas dan
keunggulan dari sepeda motor
Yamaha, dan mungkin akan sulit
tergantikan dengan sepeda motor
lainnya. Bagi pemilik sepeda motor
merek Yamaha, konsumen tentunya
percaya terhadap kualitas sepeda
motor merek Yamaha, dengan adanya
kepercayaan masyarakat terhadap
motor Yamaha, maka produsen
Yamaha berusaha selalu mengeluarkan
atau memproduksi produk yang lebih
unggul.
Brand Image yang baik
mendatangkan keuntungan yang tidak
saja bersifat finansial berupa revenue
dan profit tetapi juga dapat
mempertahankan kesetiaan pelanggan,
menjadi bibit word of mouth yang
dapat menarik pelanggan baru, dan
dalam jangka panjang menjadi kunci
untuk memenangkan persaingan bisnis
yang semakin ketat. Brand Image
suatu perusahaan merupakan aset
strategis, karena Brand Image dapat
meningkatkan value dari perusahaan
yang bersangkutan.
Harga seringkali dijadikan
sebagai bahan pertimbangan bagi
konsumen dalam melakukan
pembelian. Harga dapat menunjukkan
kualitas merek dari suatu produk,
dimana konsumen mempunyai
anggapan bahwa harga yang mahal
biasanya mempunyai kualitas yang
baik. Pada umumnya harga
mempunyai pengaruh yang positif
dengan kualitas, semakin tinggi harga
maka semakin tinggi kualitas.
Motor sport Yamaha memiliki
inovasi setiap tahun dan menampilkan
model-model baru sesuai dengan
perkembangan zaman masa kini.
Selain itu juga motor sport Yamaha
baik digunakan untuk menempuh
perjalanan jarak jauh karena
dilengkapi dengan radiator (pendingin
mesin) sehingga mesinnya tidak cepat
panas dan dapat memberikan
kenyamanan pada pengendaranya.
Salah satu motor sport, yaitu Yamaha
telah menggunakan teknologi injeksi
pada sistem bahan bakarnya sehingga
membuat motor ini menjadi irit bahan
bakar, dan ramah lingkungan, namun
tetap memiliki permorma yg baik.
Motor Sport adalah motor yang
lebih mementingkan performa motor
dibanding kenyamanan berkendara
namun sangat memperhatikan faktor
Safety Riding. Motor Sport memiliki
kapasitas mesin yang besar sehingga
mampu mengahsilkan tenaga yang
besar pula. Motor Sport biasnya
digunakan untuk ajang balapan karena
memilik torsi mesin yang tinggi
sehingga mampu melaju dengan sangat
cepat dijalan yang beraspal.
Perilaku pembelian seseorang
dapat dikatakan sesuatu yang unik,
karena preferensi dan sikap terhadap
obyek setiap orang berbeda. Selain itu
konsumen berasal dari beberapa
segmen, sehingga apa yang diinginkan
dan dibutuhkan juga berbeda. Masih
terdapat banyak faktor yang
berpengaruh terhadap keputusan
pembelian. Produsen perlu memahami
4

perilaku konsumen terhadap produk
atau merek yang ada di pasar.
Dari uraian diatas penulis
tertarik melakukan peneelitian dengan
judul PENGARUH KULIATAS
PRODUK, CITRA MERK, DAN
HARGA TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN
MOTOR SPORT YAMAHA DI
KECAMATAN TAMPAN
PEKANBARU
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
diuraikan maka di peroleh rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh variabel
kualitas produk, citra merek, dan
harga terhadap keputusan
pembelian motor sport Yamaha di
Kecamtan Tampan Pekanbaru
secara parsial
2. Bagaimana pengaruh kualitas
produk, citra merek, dan harga
terhadap keputusan pembelian
motor sport Yamaha di Kecamtan
Tampan Pekanbaru secara simultan
3. Variabel mana yang paling
berpengaruh terhadap keputusan
pembelian konsumen
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian
ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pengaruh
variabel kualitas produk, citra
merek, dan harga terhadap
keputusan pembelian motor sport
Yamaha di Kecamatan Tampan
Pekanbaru secara parsial
b. Untuk mengetahui pengaruh
variabel kualitas produk, citra
merek, dan harga terhadap
keputusan pembelian motor sport
Yamaha di Kecamatan Tampan
Pekanbaru secara simultan
c. Untuk mengetahui variabel mana
yang paling berpengaruh terhadap
keputusan pembelian motor sport
Yamaha di Kecamtan Tampan
Pekanbaru.
TELAAH PUSTAKA
Kualitas Produk
Pelanggan yang merasa puas
akan kembali membeli, dan mereka
akan memberi tahu yang lain tentang
pengalaman baik mereka dengan
produk tersebut. Perusahaan yang
pintar bermaksud untuk memuaskan
pelanggan dengan hanya menjanjikan
apa yang dapat mereka berikan,
kemudian memberikan lebih banyak
dari yang mereka janjikan.
kualitas produk berhubungan
dengan kemampuan produk untuk
menjalankan fungsinya, termasuk
keseluruhan produk, keandalan,
ketepatan, kemudahan pengoperasian
dan perbaikan, dan atribut bernilai
lainnya. Kotler and Armstrong (2006:
272).
Kualitas produk yang dapat
diterima adalah elemen utama yang
mempengaruhi perilaku pembelian
konsumen. Garvin (2004) telah
mengungkapkan adanya delapan
dimensi kualitas produk yang bisa
dimainkan oleh pemasar, yaitu:
a. Dimensi performence atau kinerja
produk
b. Dimensi reliability atau
keterandalan produk
c. Dimensi feature atau fitur produk
d. Dimensi durebility atau daya tahan
5

e. Dimensi conformance atau
kesesuaian
f. Dimensi serviceability atau
kemampuan diperbaiki
g. Dimensi aesthetic atau keindahan
tampilan produk
h. Dimensi perceived quality atau
kualitas yang dirasakan
Citra Merek (Brand Image)
Merek adalah sebuah nama,
istilah, tanda, simbol, rancangan, atau
kombinasi dari semua ini yang
dimaksudkan untuk mengenali produk
atau jasa dari seseorang atau kelompok
penjual dan untuk membedakan dari
produk pesaing. (Kotler, 2002: 331).
Pengertian citra menurut Kotler (2002)
bahwa Citra adalah seperngkat
keyakinan, ide, dan kesan, yang
dimiliki oleh seseorang terhadap suatu
objek
Citra merek meliputi
pengetahuan dan kepercayaan akan
atribut merek (aspek kognitif),
konsekuensi dari penggunaan merek
tersebut, dan situasi penggunaan yang
sesuai, begitu juga dengan evaluasi,
perasaan dan emosi yang diasosiasikan
dengan merek tersebut (aspek afektif).
Citra merek didefinisikan sebagai
persepsi konsumen dan preferensi
terhadap merek, sebagaimana yang
direfleksikan oleh berbagai macam
asosiasi merek yang ada dalam ingatan
konsumen.
Harga
Harga yang merupakan salah
satu unsur bauran pemasaran yang
seringkali dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam melakukan
pembelian dan tidak bisa
dikesampingkan oleh perusahaan.
Swastha (2002: 147) mendefinisikan
harga sebagai sejumlah uang
(ditambah beberapa produk) yang
dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari produk dan
pelayanannya.
Harga dapat menunjukkan
kualitas merek dari suatu produk,
dimana konsumen mempunyai
anggapan bahwa harga yang mahal
biasanya mempunyai kualitas yang
baik. Pada umumnya harga
mempunyai pengaruh yang positif
dengan kualitas, semakin tinggi harga
maka semakin tinggi kualitas.
Menurut Tjiptono (2008: 152) tujuan
penetapan harga adalah:
1. Berorientasi laba yaitu bahwa
setiap perusahaan selalu memilih
harga yang dapat menghasilkan
laba yang paling tinggi.
2. Berorientasi pada volume yaitu
penetapan harga berorientasi pada
volume tertentu.
3. Berorientasi pada citra (image)
yaitu bahwa image perusahaan
dapat dibentuk melalui harga.
4. Stabilisasi harga yaitu penetapan
harga yang bertujuan untuk
mempertahankan hubungan yang
stabil antara harga perusahaan
dengan harga pemimpin pasar
(market leader).
5. Tujuan lainnya yaitu menetapkan
harga dengan tujuan mencegah
masuknya pesaing,
mempertahankan loyalitas
konsumen, mendukung penjualan
ulang atau menghindari campur
tangan pemerintah.
6

Keputusan Pembelian
Menurut Philip Kotler (2006:
158) Keputusan Pembelian yaitu
beberapa tahapan yang dilakukan oleh
konsumen sebelum melakukan
keputusan pembelian suatu produk.
Perilaku konsumen adalah tindakan-
tindakan yang dilakukan individu,
kelompok atau organisasi yang
berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan dalam
mendapatkan, menggunakan barang-
barang atau jasa ekonomis yang dapat
dipengaruhi oleh lingkungan (Swastha,
2002). Ada 2 aspek penting dari arti
perilaku konsumen:
1. Proses pengambilan keputusan.
2. Kegiatan fisik yang kesemuanya
ini melibatkan individu dalam
menilai mendapatkan dan
mempergunakan barang-barang
dan jasa ekonomis.

Proses keputusan pembelian
menurut Kotler (2006: 179) melalui
lima tahapan yaitu:
Tahap proses pembelian
Kelima tahap yang dilalui
konsumen dalam proses pengambilan
keputusan
pembelian dapat dirumuskan sebagai
berikut:

a. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai
dengan pengenalan masalah atau
kebutuhan. Jika kebutuhan
diketahui maka konsumen akan
serta memahami kebutuhan yang
belum perlu segera dipenuhi
b. Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang
telah mengetahui kebutuhannya
dapat atau tidak dapat mencari
informasi lebih lanjut jika dorongan
kebutuhan itu kuat.
c. Penilaian Alternatif
Setelah melakukan
pencarian informasi sebanyak
mungkin, konsumen menggunakan
informasi untuk mengevaluasi
beberapa merek alternatif dalam
satu susunan pilihan.
d. Keputusan Pembelian
Jika keputusan yang diambil
adalah membeli, maka pembeli
akan menjumpai serangkaian
keputusan yang menyangkut jenis
pembelian, waktu pembelian, dan
cara pembelian. Pada tahap ini
konsumen benar-benar membeli
produk.
e. Perilaku setelah Membeli
Setelah membeli suatu produk,
konsumen akan mengalami
beberapa tingkatan kepuasan atau
ketidakpuasan yang dirasakan.
Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam
penelitian ini adalah
a. Variabel Independent (X)
- Kualitas produk (X1)
- Citra merek (X2)
- Harga (X3)
b. Variabel Dependent (Y)
Keputusan Pembelian (Y)
Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini
adalah:
H1 : Diduga kualitas produk, citra
merek, dan harga berpengaruh
positif terhadap
keputusan pembelian secara
parsial
7

H2 : Diduga kualitas produk, citra
merek, dan harga berpengaruh
positif terhadap
keputusan pembelian secara
simultan
H3 : Diduga variable kualitas
produk paling berpengaruh
terhadapa keputusan
Pembelian
Berikut ini merupakan
indikator-indikator yang menjadi
bagian dari kualitas produk, citra
merek, harga dan keputusan pembelian
Indikator Kualitas Produk (X1)
- Performa Kendaraan
- Fitur kendaraan
- Desain Motor
- Servis
Indikator Citra Merek (X2)
- Kepercayaan terhadap merek
- Kesan Moderen
- Kesan terhadap orang yang
menggunakan produk tersebut
- Kesan tentang keuntungan
fungsional produk
Indikator Harga (X2)
- Keterjangkauan harga
- Kesesuaian harga dengan kualitas
produk
- Daya saing harga
- Kesesuaian harga dengan manfaat

Indikator Keputusan Pembelian (Y)
- Kualitas Produk
- Harga
- Citra Merek



METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Yang menjadi tempat atau lokasi
penelitian ini adalah di wilayah
kecamatan Tampan pekanbaru
Populasi dan Sampel
Populasi merupakan jumlah
keseluruhan yang mencakup semua
anggota yang diteliti (Istijanto,
2009:113). Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh masyarakat yang
tinggal di kecamatan Tampan yang
membeli dan menggunakan Motor
Sport Yamaha. Dalam penelitian ini
jumlah populasi tidak dapat diketahui
secara pasti.

Sampel menurut Sugiyono
(2004) adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Pada penelitian ini,
peneliti menghadapi kasus dimana
jumlah populasi yang ada sangat
banyak (sulit diketahui secara pasti),
sehingga teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah teknik Non-
Probability Sampling, yaitu teknik
pengambilan sampel dengan tidak
memberikan kesempatan yang sama
bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel
dan dengan metode Purposive
Sampling, yaitu pengambilan sampel
yang dipilih secara cermat dengan
mengambil objek penelitian yang
selektif dan mempunyai ciri-ciri yang
spesifik. Pelaksanaan pengambilan
sampel secara Aksidental, yaitu teknik
penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang
kebetulan bertemu dengan peneliti
8

dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipadang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Sampel dalam penelitian ini
adalah memilih sampel yang dianggap
dapat memberikan informasi yang
diperlukan dan responden sesuai
dengan kriteria tertentu yang
diinginkan oleh peneliti. Jumlah
sampel yang dipakai dalam penelitian
ini sebanyak 100 orang. Kriteria
pelanggan yang dijadikan responden
adalah sebagai berikut:
1. Dalam penelitian ini hanya
konsumen yang pernah membeli
dan menggunakan motor sport
Yamaha yang berdomisisli di
Kecamatan Tampan Pekanbaru
2. Pelanggan yang dilihat cukup
dewasa untuk mengisi kuesioner
(17 tahun keatas)
Adapun jumlah sampel tersebut
diperoleh dari perhitungan yang
dikemukakan oleh Wibisono (Pradipta,
2012:38) jika populasinya tidak
diketahui secara pasti, sebagai berikut:
=
Z/2
e

2

=
1,96 . 0,25
0,05

2

= 96,04 = 100 Sampel
Keterangan :
n = jumlah sampel
Z

= = 0.05, maka Z
0,05
= 1,96
= Standar deviasi populasi
E = Tingkat kesalahan

Jenis dan Sumber Data
Data yang diperlukan dalam
penelitian ini adalah data yang
berhubungan dengan pengaruh kualitas
produk, citra merek dan harga terhadap
keputusan pembelian konsumen motor
sport yamaha di kecamatan Tampan
Pekanbaru sebagai berikut:
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Teknik Pengumpulan Data
Dalam usaha untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan,
metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1. Kuesioner
2. Observasi
3. Interview
Metode Analisis Data
Metode analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif
adalah analisis yang dapat
diklasifikasikan ke dalam kategori
yang berwujud angka-angka, yang
dapat dihitung untuk menghasilkan
penafsiran kuantitatif yang kokoh.
Analisis Kuantitatif
Untuk mendapatkan data
kuantitatif digunakan skala Likert.
Dengan skala likert, maka variabel
yang akan di ukur di jabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator
tersebut di jadikan sebagai titik tolak
untuk menyusun item-item instrumen
yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan (sugiyono, 2004:86).
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
digolongkan ke dalam lima tingkatan
(Sugiono, 2004:86) seperti:
a. Untuk jawaban STS (sangat tidak
setuju) diberi nilai 1
9

b. Untuk jawaban TS (tidak setuju)
diberi nilai 2
c. Untuk jawaban R (ragu-ragu)
diberi nilai 3
d. Untuk jawaban S (setuju) diberi
nilai 4
e. Untuk jawaban SS (sangat setuju)
diberi nilai 5
UJI ANALISIS DATA
Uji Validitas
Uji validitas telah dilakukan
untuk mengetahui apakah alat ukur
yang disusun dapat digunakan untuk
mengukur apa yang hendak diukur
secara tepat. Uji validitas item
pernyataan-pernyataan yang terdapat
dalam angket dilakukan dengan jalan
mengkorelasikan setiap variabel yang
diuji validitasnya. Jika r hitung > r
tabel terjadi validitas yang nyata dan
bersifat positif. Kemudian jika
probabilitasnya < 0,05 maka item-item
pada setiap variabel yang digunakan
dalam penenlitian dinyatakan valid
(Ghozali, 2005:53). Cara menguji
validitas kuesioner dilakukan dengan
menghitung nilai korelasi antara data
masing-masing pertanyaan dengan
skor total menggunakan rumus teknik
korelasi product moment yaitu sebagai
berikut:
r =
()

()


keterangan:
r = koefisien korelasi
x = skor pertanyaan
y = skor total
n = jumlah responden


Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menunjukkan
akurasi dan ketepatan dari
pengukurnya (Jogiyanto, 2005:120).
Pengukuran reliabilitas dapat
dilakukan dengan one short /
pengukuran sekali saja dan kemudian
hasilnya dibandingkan dengan
pertanyaan lain atau pengukuran
korelasi antar jawaban pertanyaan.
Suatu angket dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten.
Instrumen yang baik tidak akan
bersifat tendensius mengarahkan
responden untuk memilih jawaban-
jawaban tertentu. Reliabel artinya
dapat dipercaya juga dapat diandalkan.
Sehingga beberapa kali diulang pun
hasilnya akan tetap sama atau
konsisten.
Uji reliabilitas dilakukan
dengan bantuan SPSS yang merupakan
fasilitas untuk mengukur reabilitas
dengan uji statistic alpha cronbach ()
suatu variabel dikatakan reliable jika
memiliki alpha cronbach > 0.60
(Ghozali, 2005:42).
Rumus yang digunakan untuk
menghitung koefisien alpha (Suharsini,
1996 dalam Kristina, 2005:49) adalah
sebagai berikut :
=

+

Dimana:
= koefisien reliabilitas
r = mean korelasi item
k = jumlah variabel
1 = bilangan konstan


10

Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat, variabel bebas atau
keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak. Model regresi yang
baik adalah memiliki distribusi data
normal atau penyebaran data statistik
pada sumbu diagonal dari grafik
distribusi normal (Ghozali, 2005).
Pengujian normalitas dalam
penelitian ini digunakan dengan
melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif
dari data sesungguhnya dengan
distribusi kumulatif dari data normal.
Sedangkan dasar pengambilan
keputusan untuk uji normalitas data
adalah sebagai berikut:
1. Jika data menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histozgramnya
menunjukkan distribusi normal,
maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari
diagonal dan atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik
histogram tidak menunjukkan
distribusi normal, maka model
regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas. (Ghozali, 2005:109).
Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regrasi ganda di
gunakan untuk meramalkan bagaimana
keadaan (naik turunnya) variabel
dependen (kriterium), bila dua atau
lebih variabel independen sebagai
faktor prediktor dimanipulasi (di naik
turunkan nilainya) (sugiyono,
2004:210). Analisis regresi linear
berganda ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel independen : Kualitas Produk
(X
1
), Citra Merek (X
2
), Harga (X
3
)
terhadap variabel dependen yaitu
keputusan pembelian Motor Sport
Yamaha di Kecamatan Tampan Kota
Pekanbaru (Y) (Ghozali, 2005:84).
Persamaan regresi linear berganda
yang dipakai adalah sebagai berikut :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
Keterangan:
Y = Keputusan Pembelian
b1 b3 = koefisien regresi yang
hendak ditafsirkan
X1 = Kualitas Produk
X2 = Citra Merek
X3 = Harga
a = konstanta
e = Error

Pengujian hipotesis
Secara statistik pengujiannya
dapat di ukur dari nilai koefisien
determinasi (R
2
), nilai statistik F dan
nilai statistik t. Perhitungan statistik
disebut signifikan secara statistik
apabila nilai uji statistik dari penelitian
ini berada dalam daerah kritis (daerah
di mana H
0
ditolak), sebaliknya disebut
tidak signifikan bila nilai uji
statistiknya berada dalam daerah
dimana H
0
di terima (Ghozali,
2006:87).
Uji Simultan (Uji F)
Uji F di gunakan untuk
penelitian agar dapat mengetahui
signifikansi pengaruh variable-
variabel independen yaitu kualitas
produk, citra merek, dan harga secara
bersama-sama (simultan) terhadap
variabel dependen yaitu keputusan
11

pembelian (Ghozali, 2006:88).
Koefisien korelasi berganda dan
regresi diuji signifikansinya dengan
menggunakan uji F yaitu dengan
membandingkan F
hitung
dengan F
tabel
,
dengan ketentuan sebagai berikut :
H
0
: variabel-variabel bebas yaitu
kualitas produk, citra merek, dan
harga mempunyai pengaruh yang
signifikan secara bersama-sama
terhadap variabel terikatnya yaitu
keputusan pembelian.
Ha : variabel-variabel bebas yaitu
kualitas produk, citra merek, dan
harga tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan secara bersama-
sama terhadap variabel terikatnya
yaitu keputusan pembelian.
Dasar pengambilan
keputusannya adalah dengan
membandingkan angka probabilitas
signifikansi (Ghozali, 2006:88) yaitu:
- Jika F
hitung
> F
tabel
, Ho diterima dan
Ha ditolak, berarti variabel bebas
(kualitas produk, citra merek, dan
harga) secara simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap
variabel terikat.
- Jika F
hitung
< F
tabel
, Ha diterima dan
Ho ditolak, berarti variabel bebas
(kualitas produk, citra merek, dan
harga) secara simultan tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel terikat.
Uji Parsial (uji t)
Uji t dilakukan untuk
mengetahui seberapa jauh varaibel
variabel independen (X)
mempengaruhi variabel dependennya
(Y), yaitu seberapa jauh kualitas
produk, citra merek, dan harga
mempengaruhi keputusan pembelian
(Ghozali, 2005:84).
Rumusnya : t =


Dimana:
t = t
hitung

= koefisien beta
se = standar error of estimate

Pengujian signifikan koefisien
korelasi parsial dan koefisien regresi
secara parsial / individu menggunakan
uji t yaitu dengan membandingkan t
hitung
dengan t
tabel
dengan ketentuan
sebagai berikut :
Ho : Ada pengaruh yang signifikan
secara parsial/individual
pada masing-masing
variabel bebas (X1, X2, X3)
terhadap variabel terikat
(Y).
Ha : Tidak terdapat pengaruh yang
signifikan secara
parsial/individual pada
masing- masing variabel
bebas (X1, X2, X3) terhadap
variabel terikat (Y).
Tingkat kepercayaan yang
digunakan 90 persen/taraf signifikansi
adalah 10% dengan kriteria penilaian
sebagai berikut :
a. Jika t
hitung
> t
tabel
, Ho diterima
dan Ha ditolak, berarti ada
pengaruh yang signifikan
antara masing-masing variabel
bebas dan variabel terikat.
b. Jika t
hitung
< t
tabel
, Ha diterima
dan Ho ditolak, berarti tidak
ada pengaruh yang signifikan
12

antara masing-masing variabel
bebas dan variabel terikat.
Koefisien determinasi (R
2
)
Koefisien Determiasi (R)
bertujuan untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan model regresi dalam
menerangkan variasi variabel
dependen (Ghozali, 2005:83). Dimana
nilai koefisien determinasi adalah
antara nol dan satu. Nilai R yang kecil
berarti kemampuan variabel variabel
independen yaitu kualitas produk, citra
merek, dan harga dalam menjelaskan
variabel dependen yaitu keputusan
pembelian sangat terbatas. Koefisien
Determinasi mempunyai suatu besaran
yang digunakan untuk mengukur garis
kebaikan (goodness of fit) secara
vertikal, untuk proporsi/prosentase
total variabel dalam Y yang dijelaskan
oleh model regresi, dirumuskan
sebagai berikut :
R= (Y ) (YY )
Keterangan:
R = koefisien determinasi
= hasil regresi
Y = Y rata rata
Y = Y hasil observasi

Nilai yang mendekati satu
berarti variable-variable independen
memberikan hampir semua informasi
yang di butuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen. Kelemahan
mendasar penggunaan koefisien
determinasi (R) adalah bias terhadap
jumlah variabel independen yang
dimasukan kedalam model. Setiap
penambahan satu variabel independen,
maka R pasti meningkat tidak peduli
apakah variabel tersebut berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel
dependen. Oleh karena itu banyak
peneliti menganjurkan untuk
menggunakan nilai Adjusted R pada
saat mengevaluasi mana yang
merupakan model regresi yang terbaik
karena adjusted R dapat naik turun
apabila satu variabel independen
ditambahkan kedalam satu model
(Ghozali, 2006:87). Dalam penelitian
ini menggunakan nilai Adjusted R
agar tidak terjadi bias dalam mengukur
seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel
dependen.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Berikut ini akan dijelaskan
secara garis besar variasi jawaban
responden atas daftar pernyataan yang
diajukan pada saat penyebaran
kuesioner kepada 100 orang responden
diajukan pada saat penyebaran
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk
mengukur sah atau valid tidaknya
suatu koesioner. Uji validitas
dilakukan dengan membandingkan
nilai r hitung dengan r tabel pada taraf
signifikansi 5 % untuk uji 2 sisi. Jika r
hitung > r tabel maka alat ukur yang
digunakan dinyatakan valid dan
sebaliknya, jika r hitung r tabel maka
alat ukur yang digunakan tidak valid.
Nilai r tabel adalah 0,197.
Dari hasil pengujian yang
dilakukan, diperoleh hasil uji validitas
pada tabel berikut:
13

Tabel 1:
Uji Validitas Data

Variabel Item
Pernyataan
r Hitung
Kualitas
Produk
- Indikator 1 0,599
- Indikator 2 0,639
- Indikator 3 0,708
- Indikator 4 0,693
Citra
Merek
- Indikator 1 0,688
- Indikator 2 0,712
- Indikator 3 0,703
- Indikator 4 0,696
Harga - Indikator 1 0,706
- Indikator 2 0,690
- Indikator 3 0,760
- Indikator 4 0,695
Keputusan
Pembelian
- Indikator 1 0,633
- Indikator 2 0,713
- Indikator 3 0,705
- Indikator 4 0,682
- Indikator 5 0,795
- Indikator 6 0,737
Sumber : Data Olahan SPSS 20, 2013

Tabel 1 menunjukkan bahwa
semua indikator yang digunakan untuk
mengukur variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini
mempunyai koefisien korelasi yang
lebih besar dari r Tabel. Untuk sampel
sebanyak 100 orang yaitu 0,197. Nilai
r Hitung disajikan pada Tabel 4.10.
Dari hasil tersebut menunjukkan
bahwa semua indikator tersebut adalah
valid.
Uji Reliabilitas
pengujian reabilitas dilakukan
secara statistik yaitu dengan
menghitung besarnya Cronbachs
Alpha. Uji reliabilitas digunakan untuk
mengukur suatu kuisoner yang
digunakan sebagai indikator dari
variabel. Jika koefisien alpha yang
dihasilkan 0,6, maka indikator
tersebut dikatakan reliable atau dapat
dipercaya. Dalam penelitian ini di
dapat hasil uji reliabilitas yaitu:
kualitas produk 0,830, citra merek
0,856, harga 0,863, dan keputusan
pembelian 0,892.
Berdasarkan statistik variabel
kaulitas produk memiliki t
hitung

sebesar 5.230 > t
tabel
sebesar 1,985
dengan signifikansi probabilitas
sebesar 0,000 < 0,05, sehingga t
hitung
> t
tabel
. Hasil ini menunjukkan
bahwa keputusan pembelian Motor
Sport Yamaha di Kecamatan Tampan
Kota Pekanbaru dipengaruhi oleh
variabel kualitas produk secara positif
signifikan.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk
mengetahui apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal
atau tidak. Model data yang baik
adalah berdistribusi normal atau
mendekati normal. Data deteksi
normalitas dilihat dengan
menggunakan grafik normal P-P Plot
of Regression Standarized Residual.
Data berdistribusi normal dilakukan
dengan memperhatikan normal
probability plot pada scatter plot
berdistribusi normal.
Dalam uji normalitas,
penelitian menggunakan Sig. Di
bagian Kolmogorov-Smirnov
a

karena
data yang di uji 100 responden maka
kriteria pengujian, angka yang
signifikan uji Kolmogorov-Smirnov
a

sig. > 0,05 menunjukan data
berdistribusi normal. Kemudian
14

sebaliknya, angka signifikan uji
Kolmogorov-Smirnov
a
sig. < 0,05
menunjukkan data tidak berdistribusi
normal. Jadi hasil penilitian ini uji
normalitas menunjukan kualitas
produk 0,87, citra merek 0,102, harga
0,56, dan keputusan pembelian 0,163
> 0,05 maka disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal dianggap dapat
mewakili populasi.
Analisis Regresi Linear Berganda
Penelitian ini menggunakan
regresi linear, dilakukan dengan
menggunakan metode enter, dimana
semua variabel dimasukkan untuk
mencari pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen melalui
meregresikan keputusan pembelian
sebagai variabel dependen dan kualitas
produk, citra merek, dan harga sebagai
variabel independen. Hasil hipotesis
seperti ini yang tercantum pada tabel
2:
Tabel 2:
Hasil Regresi

Coefficients
a

Model Unstandar
Coefficients
Standar
Coefficient
t Sig.
B Std.
Error
Beta
(Constant) .259 .320 .810 .420
Kualitas_
Produk
.386 .074 .394 5.230 .000
CitraMerk .242 .071 .254 3.388 .001
Harga .304 .074 .321 4.131 .000
Sumber: Data Olahan SPSS 20, 2013

Persamaan regresi dari hasil
perhitungan statistik didapat sebagai
berikut:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3
Y = 0,259 + 0,394 X1 + 0,254 X2 +
0,321X3
Dari hasil perhitungan dan
persamaan analisis statistik koefisien
regresi linear berganda diatas, maka
dapat diartikan:
1. Nilai konstanta ( = 0,259)
merupakan konstan yang apabila
semua nilai variabel bebas = 0,
maka nilai variabel terikat (Y)
sebesar 0,337
2. Nilai koefisien kualitas produk
(X1= 0,394). Artinya jika variabel
independen lainnya tetap, citra
merek (X2) dan harga (X3)
mengalami kenaikan/ peningkatan
1 poin, maka keputusan pembelian
akan meningkat sebesar 0,394.
3. Nilai koefisien citra merek (X2 =
0,354). Artinya jika variabel
independen lainnya tetap, kualitas
produk (X1) dan harga (X3)
mengalami kenaikan/ peningkatan
1 poin, maka keputusan pembelian
akan meningkat sebesar 0,354.
4. Nilai koefisien harga (X3 = 0,321).
Artinya jika variabel independen
lainnya tetap, kualitas produk (X1)
dan citra merek (X2) mengalami
kenaikan/ peningkatan 1 poin,
maka keputusan pembelian akan
meningkat sebesar 0,321.

Analisis Hasil Penelitian
Uji Regresi Secara Simultan ( Uji F )
Uji F pada dasarnya
menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas mempunyai
pengaruh secara bersama-sama
15

terhadapa variabel dependen atau
terikat. Untuk membuktikan secara
bersama-sama, maka dilakukan uji F.
Hasil uji regresi secara simultan atau
uji F dapat dilihat pada tabel 3
dibawah ini:
Tabel 3:
Hasil Uji F Hitung
ANOVA
a

Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
Regression 33.588 3 11.196
55.
263
.000
b

Residual 19.449 96 .203
Total 53.037 99
Sumber: Data Olahan SPSS 20, 2013
Berdasarkan statistik F
hitung

sebesar 33,588 > F
tabel
sebesar 2,70
dengan signifikansi probabilitas
sebesar 0,000 < dari 0,05 maka dapat
diambil kesimpulan hipotesis diterima
dimana Ho: kualitas produk, citra
merek dan harga secara simultan
berpengaruh positif signifikan
terhadap keputusan pembelian motor
sport Yamaha di Kecamatan Tampan
Kota Pekanbaru. Hipotesis
menunjukkan bahwa keputusan
pembelian motor sport Yamaha di
Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru
dipengaruhi oleh faktor kualitas
produk, citra merek, dan harga.
Uji Secara Parsial ( Uji t )
Selanjutnya perlu diketahui
apakah semua variabel independen
secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen, untuk
mengetahui hal itu perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut dengan
menggunakan uji t statistik. Uji t
statistik dapat dilihat pada tabel 4
berikut ini:
Tabel 4:
Hasil Pengujian Secara Parsial ( Uji
t )

Coefficients
a

Model Unstandard
Coefficients
Standard
Coefficient
T Sig.
B Std.
Error
Beta
(Constant) .259 .320 .810 .420
Kualitas_
Produk
.386 .074 .394 5.230 .000
CitraMerk .242 .071 .254 3.388 .001
Harga .304 .074 .321 4.131 .000
Sumber: Data Olahan SPSS 20, 2013
Untuk mengetahui nilai t
tabel
dilakukan dengan cara: t
tabel
= : dk
= n-2, dimana = 0,05 dan n = 100.
Sehingga dari tabel t dapat dilihat nilai
t
tabel
daripada 0,05 : 98 adalah 1,985.
Dengan hasil tersebut, maka
berdasarkan tabel 4 dapat disimpulkan:
Variabel Citra Merek (X2)
Berdasarkan statistik variabel
citra merek memiliki t
hitung
sebesar
3.388 > t
tabel
sebesar 1,985 dengan
signifikansi probabilitas sebesar 0,001
< 0,05, sehingga t
hitung
> t
tabel
. Hasil
ini menunjukkan bahwa keputusan
pembelian Motor Sport Yamaha di
Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru
dipengaruhi oleh variabel citra merek
secara positif signifikan.
Variabel Harga (X3)
Berdasarkan statistik variabel
kaulitas produk memiliki t
hitung

sebesar 4.131 > t
tabel
sebesar 1,985
dengan signifikansi probabilitas
sebesar 0,000 < 0,05, sehingga t
hitung
>
t
tabel
. Hasil ini menunjukkan bahwa
keputusan pembelian Motor Sport
Yamaha di Kecamatan Tampan Kota
Pekanbaru dipengaruhi oleh variabel
harga secara positif signifikan.
16

Dengan demikian dapat diambil
kesimpulan bahwa hipotesis diterima
karena variable kualitas produk, citra
merek, dan harga berpengaruh positif
signifikan terhadap keputusan
pembelian Motor Sport Yamaha di
Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru.
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Nilai R ( koefisien determinasi)
terlihat pada tabel 5 dibawah ini
Tabel 5:
Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary
b

Model R R
Square
Adjusted
R
Square
Std. Error
of the
Estimate
1 .796
a
.633 .622 .45010
Sumber: Data Olahan SPSS 20, 2013
Tabel 5 menunjukkan nilai R
sebesar 0,796, berarti adanya
hubungan keeratan secara bersama-
sama antara variabel dependen dan
variabel independen. Nilai Adjusted R
square sebesar 0,633 atau 63,3%, hasil
ini menunjukkan bahwa 63,3% yang
mempengaruhi keputusan pembelian
Motor Sport Yamha di Kecamatan
Tampan Kota Pekanbaru dipengaruhi
oleh faktor kualitas produk, citra
merek, dan harga sisanya sebesar
(100% - 63,3% = 36,7%) dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
Kesimpulan
1. Pengaruh kualitas produk, citra
merek dan harga secara
keseluruhan atau simultan
memberi pengaruh positif
signifikan terhadap keputusan
pembelian motor sport Yamaha
di Kecamatan Tampan Kota
Pekanbaru.
2. Variabel kualitas produk citra
merek dan harga secara
parsial/individu membuktikan
memberi pengaruh positif
signifikan terhadap keputusan
pembelian motor sport Yamaha
di Kecamatan Tampan Kota
Pekanbaru
3. Variabel kualitas produk
memberi pengaruh yang paling
baik terhadap keputusan dan
indikator desain produk yang
paling tinggi mempenagruhi
variable kualitas produk. Hal ini
menunjukkan bahwa tingginya
keputusan pembelian motor
sport Yamaha di Kecamatan
Tampan Kota Pekanbaru
didominasi oleh variabel kualitas
produk.
4. Faktor kualitas produk, citra
merek dan harga mempengaruhi
keputusan pembelian motor
sport Yamaha di Kecamatan
Tampan sebesar 63,3%.
sedangkan sisanya sebesar
36,7% di pengaruhi oleh faktor
lain yang tidak diteliti oleh
penelitian ini.
Saran
1. Perusahaan hasus mampu
mempertahankan atau bahkan
meningkatkan kualitas produk.
Misalnya dengan melakukan
inovasi model sepeda motor
Yamaha atau memberi aksesoris
tambahan dengan tampilan yang
sesuai dan segera melakukan
pengecekan jika terdapat sepeda
motor yang cacat atau tidak
sempurna..
17

2. Perusahaan harus terus
meningkatkan image Yamaha di
benak masyarakat dengan gencar
melakukan promosi.
3. Yamaha perlu menjalinkerjasama
dengan lembaga pembiayaan
dengan mengeluarkan penjualan
secara angsuran akan sangat
diperlukan serta melakukan
diskon pada saat event-event
tertentu.

DAFTAR PUSTAKA
Alana, Aditya Yessika, Wahyu
Hidayat, Handoyo Djoko W. 2012.
Pengaruh Citra
Merek, Desain, dan Fitur
Produk terhadap Keputusan
Pembelian Handphone Nokia
(Studi Kasus pada Mahasiswa
Universitas Diponegoro).
Semarang: Universitas
Diponegoro.

Ardy, Dian Ayu Puspita. 2013.
Pengaruh Gaya Hidup, Fitur, Dan
Harga Terhadap
Keputusan Pembelian
Blackberry Curve 9300.
Surabaya: Jurusan
Manajemen, Fakultas
Ekonomi, Universitas Negeri
Surabaya.

Fristiana, Dessy Amelia. 2012.
Pengaruh Citra Merek Dan Harga
Terhadap
Keputusan Pembelian Pada
Ramai Swalayan Peterongan
Semarang. Jurusan Ilmu
Administrasi Bisnis,
Universitas Diponegoro

Ghozali, Imam, 2005. Analisis
Multivariate SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.

Herdiani, Rian. The Influence Of
Celebrity Endorser, Brand Image To
Customer
Buying Decision (A Case Study
At Rabbani Tasikmalaya).
Tasikmalaya.

Istijanto, 2009. Aplikasi Praktis Riset
Pemasaran. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.

Jogiyanto. 2005. Metodologi
Penelitian Bisnis. BPFE, Yogyakarta.

Kotler, Phillip. 2002. Manajemen
Pemasaran Jilid I (edisi Bahasa
Indonesia).
Jakarta: PT Prenhalindo Indonesia.

Kotler, Philip. 2005.Manajemen
Pemasaran. Edisi Sebelas.
Diterjemahkan Oleh Benyamin
Molen, Jilid 1, Jakarta: Indek.

Kotler & Amstrong. 2006, Prisip-
Prinsip Pemasaran Jilid 1. Edisi 12.
Jakarta:
Erlangga


Lembang, Rosvita Dua. 2010. Analisis
Pengaruh Kualitas Produk, Harga,
Promosi,
Dan Cuaca Terhadap
Keputusan Pembelian Teh Siap
Minum Dalam Kemasan Merek
Teh Botol Sosro (Studi Kasus
18

Pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi S1 Reguler Ii
Universitas Diponegoro).
Semarang: Fakultas Ekonomi,
Universitas Diponegoro

Popo. 10 Besar Motor Sport Paling
Laku di Kuartal Pertama 2013.
http://motor.otomotifnet.com/re
ad/2013/04/15/340106/30/9/10-
Besar-Motor-Sport-Paling-
Laku-di-Kuartal-Pertama-2013
(Diakses tanggal 15 April
2013).

Pradipta, Dyah Ayu Anisha.2012.
Pengaruh Citra Merek (Brand
Image) Terhadap
Loyalitas Konsumen Produk
Oli Pelumas Pt Pertamina
(Persero) Enduro 4t Di
Makassar, Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Universitas
Hasanuddin, Makassar.
Raiput, Dr. Ansir Ali, Sabir Hussain
Kalhoro, Raja Wasif. 2012. Impact Of
Product
Price And Quality On
Consumer Buying Behavior:
Evidence From Pakistan. MS
(Management Science)
Mohammad Ali Jinnah
University Islamabad

Rangkuti,Fredy.2002. Riset
Pemasaran. Cetakan Kelima,
Jakarta: Penerbit PT. Gramedia
Pustaka Utama

Simamora, Bilson. 2004. Panduan
Riset Perilaku Konsumen.
Cetakan Pertama, Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama

Sugiyo no. 2004. Metode Penelitian
Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Sulistyawati, Praba. 2010. Analisis
Pengaruh Citra Merek Dan Kualitas
Produk
Terhadap Keputusan
Pembelian Laptop Merek Acer
Di Kota Semarang. Semarang:
Fakultas Ekonomi Manajemen,
Universitas Diponegoro.

Swastha, Basu. 2002. Azaz Azaz
Marketing. Yogyakarta :
Liberty

Tjiptono, Fandy, 2008. Strategi
Pemasraan. Edisi Ketiga,.
Andi. Jakarta.

Umar, Husein. 2002. Metode Riset
Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.

Wahyuni, Dewi Urip. 2008. Pengaruh
Motivasi, Persepsi Dan Sikap
Konsumen
Terhadap Keputusan
Pembelian Sepeda Motor
Merek Honda Di Kawasan
Surabaya Barat. Surabaya:
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Fatahillah.

Wijayanti, Endang. 2006. Pengaruh
Harga Dan Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Toyota
Kijang (Studi Kasus Pada PT.
19

Nasmoco Kaligawe Semarang).
Semarang.


Wurara. Ernest W. 2009. Tinjauan
Influensi Keputusan Pembelian Harian
Komentar
Berdasarkan Kualitas Produk.
Manado: Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi (Stie), Eben Haezer.

Za, Mohammad Maftuh Baeodowi,
Eisha Lataruva. 2012. Analisis
Pengaruh
Kualitas Produk, Kesesuaian
Harga Dan Intensitas Promosi
Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada
Merek Rokok Djarum Super
(Studi Kasus Pada Konsumen
Rokok Djarum Super Di Kota
Semarang). Semarang: Jurusan
Manajemen Fakultas
Ekonomika dan Bisnis ,
Universitas Diponegoro.

You might also like