Makalah ini membahas tentang kebudayaan masa lalu, pertengahan, dan modern. Masa lalu meliputi kebudayaan Zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum. Kebudayaan masa itu ditandai oleh alat-alat batu sederhana, kehidupan berburu dan mengumpulkan makanan, hingga berkembangnya pertanian dan perunggu. Kebudayaan pertengahan meliputi perkembangan seni, teknologi, dan
Makalah ini membahas tentang kebudayaan masa lalu, pertengahan, dan modern. Masa lalu meliputi kebudayaan Zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum. Kebudayaan masa itu ditandai oleh alat-alat batu sederhana, kehidupan berburu dan mengumpulkan makanan, hingga berkembangnya pertanian dan perunggu. Kebudayaan pertengahan meliputi perkembangan seni, teknologi, dan
Makalah ini membahas tentang kebudayaan masa lalu, pertengahan, dan modern. Masa lalu meliputi kebudayaan Zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum. Kebudayaan masa itu ditandai oleh alat-alat batu sederhana, kehidupan berburu dan mengumpulkan makanan, hingga berkembangnya pertanian dan perunggu. Kebudayaan pertengahan meliputi perkembangan seni, teknologi, dan
MODERN DISUSUN O L E H KELOMPOK 5 TARMIDZI 112105484 ARIS MUNANDAR 112105453 INNA FITRIYAH 112105464 NUR AZIZAH 112105467 Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah ILMU ALAMIAH DASAR yang di Bimbing oleh Syarifah Rahmah, M.Ag JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PAI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE 2012-2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Kebudayaan yang akan dibahas diantaranya yaitu, kebudayaan masa lalu, pertengahan, dan kebudayaan modern. Pengkajian yang akan dipaparkan meliputi peninggalan kebudayaan, perpaduan kebudayaan dan lain sebagainya yang saling berhubungan. Pemaparan tersebut didasarkan dari unsur-unsur kebudayaan itu sendiri yaitu: Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi), sistem mata pencaharian, sistem kekerabatan dan organisasi sosial, bahasa, kesenian, sistem kepercayaan dan sistem ilmu dan pengetahuan 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu: 1. Apa pengertian Budaya dan Kebudayaan ! 2. Bagaimanakah kebudayaan masa lau, pertengahan, dan modern! 3. Bagaimanakah perbedaan kebudayaan masa lalu, pertengahan, dan modern! 4. Apa saja peninggalan kebudayaan masa lalu, pertengahan, dan modern! 5. Adakah perpaduan kebudayaan masa lalu dengan kebudayaan pertengahan, maupun dengan kebudayaan modern ! 6. Bagaimanakah cara yang tepat untuk mengatasi agar kebudayaan modern tak melampaui batas dan tidak melanggar norma agama ! 1.3 Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan dan manfaat dari makalah ini yaitu: 1. Mengetahui dan memahami pengertian Budaya dan Kebudayaan 2. Dapat menjelaskan kebudayaan masa lalu, pertengahan, dan modern 3. Mengetahui perbedaan kebudayaan masa lalu, pertengahan, dan modern 4. Mengetahui peninggalan kebudayaan masa lalu, pertengahan, dan modern 5. Memahami perpaduan kebudayaan masa lalu dengan kebudayaan pertengahan, maupun dengan kebudayaan modern 6. Mengetahui cara yang tepat dan efektif untuk mengatasi agar kebudayaan modern tak melampaui batas dan tidak melanggar norma agama BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Kebudayaan Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio- `budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. 1 Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain. 2.2 Unsur-Unsur Kebudayaan Adapun unsur-unsur kebudayaan diantaranya adalah : 1. Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi) 2. Sistem mata pencaharian 3. Sistem kekerabatan dan organisasi sosial 4. Bahasa 5. Kesenian 6. Sistem Kepercayaan 7. Sistem ilmu dan pengetahuan 1 Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat. Komunikasi Antarbudaya:Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. 2006. Bandung:Remaja Rosdakarya.hal.25 2.3 Kebudayaan Masa Lalu 1. Kebudayaan Zaman Palaeolithikum Zaman ini ditandai dengan penggunaan perkakas yang bentuknya sangat sederhana dan primitif. Ciri-ciri kehidupan manusia pada zaman ini yaitu hidup berkelompok (tinggal disekitar aliran sungai,gua atau di atas pohon) dan mengandalkan makanan dari alam dengan cara mengumpulkan (food gathering) serta berburu. Hasil kebudayaan Palaeolithikum banyak ditemukan di daerah Pacitan (Jawa Timur) dan Ngandong (Jawa Timur). Untuk itu para arkeolog sepakat untuk membedakan temuan benda-benda prasejarah di kedua tempat tersebut yaitu sebagai kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong. Kebudayaan Palaeolithikum diantaranya yaitu kapak genggam (chopper) yang ditemukan pertama kali oleh Von Koenigswald tahun 1935 di Pacitan alat ini dipergunakan oleh manusia jenis Homo Erectus. Kemudian alat-alat dari tulang yang termasuk kebudayaan Ngandong, dan juga ditemukan alat-alat lain berupa alat-alat kecil terbuat dari batu yang disebut dengan flakes atau alat serpih. Flakes selain terbuat dari batu biasa juga ada yang dibuat dari batu-batu indah berwarna seperti calsedon. fungsi sebagai alat untuk menguliti hewan buruannya, mengiris daging atau memotong umbi-umbian. 2. Kebudayaan Zaman Mesolithikum Tradisi Mesolithikum berkembang pada tingkat kehidupan berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut yang disebut tradisi batu madya (pertengahan). 2 Pada masa Mesolithikum manusia yang hidup pada zaman tersebut sudah ada yang menetap sehingga kebudayaan Mesolithikum yang sangat menonjol dan sekaligus menjadi ciri dari zaman ini yang disebut dengan kebudayaan Kjokkenmoddinger dan Abris sous Roche. Kjokkenmoddinger adalah dapur kulit kerang dan siput yang mencapai ketinggian 7 meter dan sudah membatu/menjadi fosil. dan ditemukan di 2 Marwati Djoened Poesponegoro Nugroho Notosusanto.Sejarah Nasional Indonesia.1993.Jakarta:Balai Pustaka. hal.321 sepanjang pantai timur Sumatra.Peralatan yang ditemukan di tempat itu adalah kapak genggam Sumatra, Pabble culture, pipisan (batu-batu penggiling beserta landasannya) dan alat berburu dari tulang hewan. Abris Sous Roche adalah goa-goa yang yang dijadikan tempat tinggal manusia purba pada zaman Mesolithikum dan berfungsi sebagai tempat perlindungan dari cuaca dan binatang buas. Penyelidikan pertama pada Abris Sous Roche dilakukan oleh Dr. Van Stein Callenfels tahun 1928-1931 di goa Lawa dekat Sampung Ponorogo Jawa Timur. Alat-alat yang ditemukan pada Abris Sous Roche tersebut antara lain alat- alat dari batu seperti ujung panah, flakes, batu pipisan, kapak yang sudah diasah yang berasal dari zaman Mesolithikum, serta alat-alat dari tulang dan tanduk rusa. Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa zaman Mesolithikum sesungguhnya memiliki 3 corak kebudayaan yang terdiri dari: a. Kebudayaan pebble/pebble culture di Sumatera Timur. b. Kebudayaan tulang/bone culture di Sampung Ponorogo. c. Kebudayaan flakes/flakes culture di Toala, Timor dan Rote. 3. Kebudayaan Zaman Neolithikum. Zaman neolitikum berarti zaman batu muda. Di indonesia, zaman Neolitikum dimulai sekitar 1.500 SM. Cara hidup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mengalami perubahan pesat dari cara food gathering menjadi food producting yaitu dengan cara bercocok tanam dan memelihara ternak. Pada masa itu manusia sudah mulai menetap di rumah panggung untuk menghindari bahaya binatang buas. Hasil kebudayaan yang terkenal pada zaman Neolithikum ini adalah jenis kapak persegi dan kapak lonjong. Pada jaman Neolithikum selain berkembang kapak persegi dan kapak lonjong juga terdapat barang-barang yang lain seperti perhiasan, gerabah dan pakaian. Perhiasan yang banyak ditemukan umumnya terbuat dari batu, baik batu biasa maupun batu berwarna/batu permata atau juga terbuat dari kulit kerang. Selain perhiasan, gerabah juga baru dikenal pada zaman Neolithikum, dan teknik pembuatannya masih sangat sederhana, karena hanya menggunakan tangan tanpa bantuan roda pemutar seperti sekarang. Sedangkan pakaian yang dikenal oleh masyarakat pada zaman Neolithikum yaitu pakaian berasal dari kulit kayu. Dan kesimpulan tersebut diperkuat dengan adanya pakaian suku dayak dan suku Toraja, yang terbuat dari kulit kayu. 4. Kebudayaan Zaman Megalitikum Zaman Megalitikum adalah zaman batu besar karena pada zaman ini ditemukan peralatan yang terbuat dari batu-batu besar. Pada zaman ini, manusia sudah mengenal kepercayaan animisme dan dinamisme. Animisme merupakan kepercayaan terhadap roh nenek moyang yang mendiami benda-benda seperti pohon, batu, sungai gunung dan senjata tajam. Sedangkan dinamisme adalah bentuk kepercayaan bahwa segala sesuatu memiliki kekuatan atau tenaga gaib yang daoat mempengaruhi terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam kehidupan manusia. Diperkirakan manusia pada zaman megalitikum ini mengenal kepercayaan rohaniah, yaitu dengan cara memperlakukan orang yang meninggal dengan diperlakukan secara baik sebagai bentuk penghormatan. Adanya kepercayaan manusia terhadap kekuatan alam dan bentuk mahkluk halus dapat dilihat dari penemuan bangunan kepercayaan primitif. Peninggalan yang bersifat rohaniah ini ditemukan di Nias, Sumba, Flores, Sumatra selatan, Sulawesi Tenggara dan Kalimantan dalam bentuk menhir, dolmen, sarkofagus, kuburan batu, punden berundak-undak serta arca. Menhir adalah tugu batu sebagai tempat pemujaan, dolmen adalah meja untuk menaruh sesaji, sarkofagus adalah bangunan berbentuk lesung yang serupa peti mati, kuburan batu adalah lempeng batu yang disusun untuk mengubur mayat, Punden berundak adalah bangunan bertingkat sebagai tempat pemujaan sedangkan arca adalah perwujudan dari subjek pemujaan yang menyerupai manusia atau hewan 5. Kebudayaan Zaman Perunggu Dimulainya zaman perunggu, bukan berarti zaman batu juga telah berakhir. Zaman perunggu hanyalah untuk menyatakan jika manusia lebih banyak menggunakan alat-alat dari perunggu. Kebudayaaan zaman perunggu merupakan hasil asimilasi dari antara masyarakat asli Indonesia (proto melayu) dengan bangsa mongoloid sehingga membentuk ras deutro melayu (melayu muda). Disebut zaman perunggu karena pada masa ini manusianya telah memiliki kepandaian dalam melebur perunggu. Di kawasan asia tenggara penggunaan logam dimulai tahun 3000-2000 SM. Masa menggunakan logam di kehidupan manusia purba Indonesia disebut masa perundagian. Alat besi yang banyak ditemukan di Indonesia berupa alat keperluan sehari-hari seperti pisau, sabit, mata kapak, pedang, dan mata tombak. Pembuatan alat besi memerlukan tehnik khusus yang mungkin hanya dimiliki oleh sebagian anggota masyarakat. Yakni golongan undagi. Di luar Indonesia, berdasar dari bukti arkeologis, sebelum manusia menggunakan logam besi, mereka telah mengenal logam tembaga dan perunggu terlebih dahulu. Mengolah bijih menjadi logam lebih mudah untuk temgbaga dari pada besi. Tehnik peleburan besi ini berasal dari budaya Dongson di Tonkin (vietnam). Kapak-kapak perunggu yang dibuat di Indonesia terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran. Salah satu bentuk yang menarik adalah kapak candrasa yang ditemukan di Jawa dan Kapak-kapak upacara lain yang ditemukan di bali dan Roti. Candrasa dari pulau roti dibuat dari perunggu berukuran 78 x 41,5 cm. Pada mata kapak ini terdapat hiasan kepala manusia atau topeng dengan kedua telapak tangan terbuka disamping pipinya,dipadu dengan hiasan pola garis-garis. Alat yang terkenal pada zaman ini adalah nekara yang digunakan sebagai genderang perang dan keperluan upacara keagamaan. 2.4 Kebudayaan Pada Masa Pertengahan 1. Peradaban Renaisan di Italia Istilah renaisan yang itujukan terhadap titik awal babak kesejarah baru dikenal juga dengan istilah renascor (Latin) atau rinascimento (Italia). Tetapi kata renaisan sendiri sebenarnya berasal dari bahsa Perancis renaitre, yang secara etimologi berarti kelahiran kembali (rebirth) atau kebangakitan kembali (revival). 3 Disebut demikian, karena pada abad 14 ini, kembali muncul hasrat yang besar untuk mempelajari warisan Latin dan Romawi klasik dengan studi yang bersifat lebih kritis. Akan tetapi yang dimaksud renaisan di sini adalah titik kulminasi dari babakan kebangkitan yang dimulai sejak awal abad 14 sampai pertengahan abad 16. Faktor yang menjadi pendukung bagi lahirnya renaisan. Faktor-faktor ini telah merangsang kalangan intelektual dan seniman untuk bangkit kembali dari masa-masa kegelapan abad 12 dan 13. Faktor-faktor tersebut adalah: pengaruh kebudayaan Saracenic dan Byzantium; perkembangan perdagangan yang baik; pertumbuhan kota-kota; kebangkitan kembali hasrat mempelajari warisan-warisan klasik; pertumbuhan sikap kritis kaum filosof; dan adanya jalan keluar yang bertahap dari dunia kerahiban kepada dunia nyata. Renaisan terjadi pertama kali di Itali salah satu alasannya, karena Itali memiliki tradisi klasik yang lebih kuat dibandingkan beberapa negara di Eropa barat. Pada Abad Pertengahan, orang-orang Itali telah berusaha mengelola cara- cara melestarikan warisan kebudayaan Romawi Kuno bagi anak keturunan mereka. 4 Mereka memeliharanya dengan penuh rasa bangga dan menganggap bahwa infiltrasi Lombard, Byzantium dan Saracenic, telah menurunkan mereka ke tingkat kebudayaan yang rendah dari masa ke masa. 3 Henry S. Lucas, The Renaissance And The Reformatin (New York: Harper & Row, Publisher, 1960), hal. 207. 4 Edward McNall Burn dkk., World Civilization..., h. 565. Perkembangan kebudayaan masa renaisan di Itali telah menghasilkan corak kebudayaan di berbagai bidang kehidupan, diantaranya yaitu: a. Perkembangan di Bidang Sastera dan Seni. Dalam bidang sastera dan seni, masa renaisan antara lain telah melahirkan nama Franceso Petrarch (1304-1374 M.) yang kelahiran Florentine14. Ia dikenal sebagai Bapak Kesusasteraan Renaisan Italia dan mendapat julukan sebagai manusia modern pertama (the first modern man). Tulisannya yang paling terkenal adalah Soneta yang diperuntukkan bagi Laura, seorang perempuan yang sangat dicintainya. Karyanya ini berselera tinggi dan merupakan sastera cinta yang agung di abad 14. Kemudian untuk bidang seni lukis tercatat antara lain nama seperti Leonardo da Vinci dan Michelangelo (1475-1564). Pada Abad Pertengahan sebuah lukisan gambar-gambar orang tidak hidup dan tidak mirip kenyataan yang sebenarnya-sulit membayangkan bahwa orang-orang itu berbicara. Bangunannya berupa benda-benda simbolik, dan bukan tempat untuk dihuni; pemandangan alamnya inda tetapi seakan-akan tidak mungkin berjalan melintasinya. Sang seniman menunjukkan pepohonan dan bukit-bukit, tetapi tidak memperlihatkan suatu bagian dunia tertentu yang masuk akal. Tetapi pada abad 15, para pelukis menggambar orang-orang yang kelihatan hidup; memandang lukisan orang dan dapat membayangkan apa yang sedang mereka pikirkan dan apa yang mereka ucapkan. b. Perkembangan Di Bidang Filsafat dan Sains Filosof dari masa renaisan salah satunya adalah Nicollo Machiavelli lebih terkenal sebagai filosof politik pada masa renaisan Itali. Tida seorangpun selain dirinya yang telah memberikan tambahan pada doktrin politik yang mendasar pada Abad Pertengahan, terutama pemikirannya tentang pembatasan pemerintahan dan dasar-dasar etika politik. Ia dengan terus terang mengakui pilihannya mengenai absolutisme sebagai prasyarat bagi terciptanya kekuatan negara. Baginya negara adalah harus dipertahankan. Kewajiban utama penguasa adalah mempertahankan kekuasaan dan keselamatan negara. Apapun cara dapat dulakukan untuk mempertahankannya. Italia sejak abad 15 merupakan pusat penemuan ilmiah yang sangat penting bagi renaisan Eropa. Orang-orang dari seluruh penjuru Eropa datang untuk belajar di universitas-universitas Itali. Penemuan-penemuan terkenal diantaranya di bidang astronomi, matematika, fisika dan kedokteran. Pada pertengahan abad 15 Nicholas of Causa mengatakan bahwa bumi ini bukan merupakan pusat dari alam semesta. Segera setelah itu adalah Leonardo da Vinci mengajarkan bahwa bumi berotasi pada porosnya. Pada tahun 1496, Pole, Nicholas dan Copernicus (1473-1543). 5 Kesimpulannya adalah bahwa planet- planet berputar di sekitar matahari. Karena takut bermusuhan dengan gereja, ia tidak segera menerbitkan hasil temuannya sampai tahun 1543. Bukti astronomis yang sangat penting tentang teori heliosentris telah dilengkapi oleh seorang ilmuwan Itali terbesar Galileo Galilei (1564-1642 M.) 6 Dengan menggunakan teleskop yang lebih sempurna, ia menemukan planet Yupiter, cincin Saturnus dan bintik-bintik pada matahari. Ia juga dapat menentukan bahwa bima sakti merupakan kumpulan dari benda-benda langit yang terbebas dari sistem solar kita. Meskipun pendapat ini banyak penentangnya, penemuan Galileo secara perlahan diyakini kebenarannya oleh kebanyakan ilmuwan. Kemenangan ini biasanya dikenal dengan sebutan revolusi Copernicus 7 Tokoh paling terkemuka diantara para ahli fisika abad renaisan adalah Leonardo da Vinci dan Galileo. beberapa prestasinya dalam bidang fisik yaitu penelitiannya dalam bidang hidrolik dan hidrostatik, telah jauh melampauai hasil- hasil yang pernah ada sebelumnya. Kesimpulannya bahwa setiap bobot cenderung jatuh ke bumi dengan cara yang sangat pendek berisi atau memuat inti 5 Rene Albrecht-Carrie, Europe 1500-1848 (New Jersey: Litttlefield, Adams 7 Co, 1962), h. 30. 6 Ibid 7 Ibid, h. 33 hukum gravitasi. Prestasi lainnya berkaitan dengan kapal selam, mesin uap, mobil lapis baja dan pemotong kaca. Galileo memiliki konsepsi yang lebih luas tentang kekuatan universal dari gravitasi dibanding Leonardo da Vinci. Karena ia mempunyai persepsi bahwa kekuatan yang menahan Bulan dalam mengitari Bumi dan yang menyebabkan Yupiter mengitari planet tersebut terutama sekali karena adanya kekuatan yang sama yang memungkinkan Bumi menarik benda-benda ke permukaannya. Tetapi ia tidak pernah merumuskan prinsip-prinsip ini sebagai suatu hukum sebagai halnya yang dilakukan Isaac Newton (1642-1727) 50 tahun kemudian. Dibidang ilmu kedokteran hasil karya ahli-ahli luar negeri yang hidup dan mengajar di Italia. Diantaranya adalah Andreas Vesalius, ia berasal dari Brusel, yang dipandang sebagai bapak anatomi modern. Dua ahli fisika lainnya adalah Michael dan Sarventus dari Spanyol (1511-1553 M.) dan William Harvey (1578-1657 M.) 8 dari Inggris. Serventus menemukan sirkulasi darah yang berhubungan dengan paru-paru. Karayanya mengenai hal ini berjudul Errors Concerning The Trinity. William Harvey kemudian menyempurnakan penemuan Serventus. Hal ini ia lakukan setelah kembali ke Inggris pada tahun 1610. Karyanya yang berjudul Dissertation Upon the Movement of the Heart, ia menggambarkan bagaimana suatu pembuluh nadi yang dibalut oleh suatu pengikat yang berisi darah, yang tempatnya dekat jantung; sementara bagian-bagian yang jauh dari jantung adalah kosong. Ia berkesimpulan bahwa darah senantiasa dalam proses sirkulasi yang konstan dari jantung ke semua bagian tubuh dan kembali lagi ke jantung. 8 Ibid., h. 31. 2.5 Kebudayaan Pada Masa Modern Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan umat manusia pun mengalami perubahan. Menurut para pemikir post modernis dekonstruksi, dunia tak lagi berada dalam dunia kognisi, atau dunia tidak lagi mempunyai apa yang dinamakan pusat kebudayaan sebagai tonggak pencapaian kesempurnaan tata nilai kehidupan. Hal ini berarti semua kebudayaan duduk sama rendah, berdiri sama tinggi, dan yang ada hanyalah pusat-pusat kebudayaan tanpa periferi. Sebuah kebudayaan yang sebelumnya dianggap pinggiran akan bisa sama kuat pengaruhnya terhadap kebudayaan yang sebelumnya dianggap pusat dalam kehidupan manusia modern. Salah satu bentuk perubahan yang dimaksud diatas adalah perubahan sosial atau social change. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya, namun perubahannya hanya mencakup kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat, kecuali organisasi sosial masyarakatnya. Perubahan sosial tersebut bardampak pada munculnya semangat-semangat untuk menciptakan produk baru yang bermutu tinggi dan hal inilah yang menjadi dasar terjadinya revolusi industri, serta kemunculan semangat asketisme intelektual. Menurut Prof Sartono, asketisme dan expertise ini merupakan kunci kebudayaan akademis untuk menuju budaya yang bermutu. Pada kehidupan masyarakat modern, kerja merupakan bentuk eksploitasi kepada diri, sehingga mempengaruhi pola ibadah, makan, dan pola hubungan pribadi dengan keluarga. Sehingga dalam kebudayaan industri dan birokrasi modern pada umumnya, dipersonalisasi menjadi pemandangan sehari-hari. Masyarakat modern mudah stres dan muncul penyakit-penyakit baru yang berkaitan dengan perubahan pola makanan dan pola kerja. Yang terjadi kemudian adalah dehumanisasi dan alienasi atau keterasingan, karena dipacu oleh semangat kerja yang tinggi untuk menumpuk modal. Berger menyebutnya sebagai lonely crowd karena pribadi menemukan dirinya amat kuat dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kebudayaan industrialisasi, terus terjadi krisis. Pertama, kosmos yang nyaman berubah makna karena otonomisasi dan sekularisasi sehingga rasa aman lenyap. Kedua masyarakat yang nyaman dirobek-robek karena individu mendesakkan diri kepada pusat semesta, ketiga nilai kebersamaan goyah, keempat birokrasi dan waktu menggantikan tokoh mistis dan waktu mitologi. Kebiasaan dari masyarakat modern adalah mencari hal-hal mudah, sehingga penggabungan nilai-nilai lama dengan kebudayaan birokrasi modern diarahkan untuk kenikmatan pribadi. Sehingga, munculah praktek-peraktek kotor seperti nepotisme, korupsi, yang menyebabkan penampilan mutu yang amat rendah. Menurut para ahli kebudayaan modern dibedakan menjadi tiga macam yaitu: 1. Kebudayaan Teknologi Modern Pertama kita harus membedakan antara Kebudayan Barat Modern dan Kebudayaan Teknologis Modern. Kebudayaan Teknologis Modern merupakan anak Kebudayaan Barat. Akan tetapi, meskipun Kebudayaan Teknologis Modern jelas sekali ikut menentukan wujud Kebudayaan Barat, anak itu sudah menjadi dewasa dan sekarang memperoleh semakin banyak masukan non-Barat, misalnya dari Jepang. Kebudayaan Tekonologis Modern merupakan sesuatu yang kompleks. Penyataan-penyataan simplistik, begitu pula penilaian-penilaian hitam putih hanya akan menunjukkan kekurangcanggihan pikiran. Kebudayaan itu kelihatan bukan hanya dalam sains dan teknologi, melainkan dalam kedudukan dominan yang diambil oleh hasil-hasil sains dan teknologi dalam hidup masyarakat: media komunikasi, sarana mobilitas fisik dan angkutan, segala macam peralatan rumah tangga serta persenjataan modern. Hampir semua produk kebutuhan hidup sehari- hari sudah melibatkan teknologi modern dalam pembuatannya. Kebudayaan Teknologis Modern itu kontradiktif. Dalam arti tertentu dia bebas nilai, netral. Bisa dipakai atau tidak. Pemakaiannya tidak mempunyai implikasi ideologis atau keagamaan. Seorang Sekularis dan Ateis, Kristen Liberal, Budhis, Islam Modernis atau Islam Fundamentalis, bahkan segala macam aliran New Age dan para normal dapat dan mau memakainya, tanpa mengkompromikan keyakinan atau kepercayaan mereka masing-masing. Kebudayaan Teknologis Modern secara mencolok bersifat instumental. 2. Kebudayaan Modern Tiruan Dari kebudayaan Teknologis Modern perlu dibedakan sesuatu yang mau saya sebut sebagai Kebudayaan Modern Tiruan. Kebudayaan Modern Tiruan itu terwujud dalam lingkungan yang tampaknya mencerminkan kegemerlapan teknologi tinggi dan kemodernan, tetapi sebenarnya hanya mencakup pemilikan simbol-simbol lahiriah saja, misalnya kebudayaan lapangan terbang internasional, kebudayaan supermarket (mall), dan kebudayaan Kentucky Fried Chicken (KFC). Di lapangan terbang internasional orang dikelilingi oleh hasil teknologi tinggi, ia bergerak dalam dunia buatan: tangga berjalan, duty free shop dengan tawaran hal-hal yang kelihatan mentereng dan modern, meskipun sebenarnya tidak dibutuhkan, suasana non-real kabin pesawat terbang; semuanya artifisial, semuanya di seluruh dunia sama, tak ada hubungan batin. Kebudayaan Modern Tiruan hidup dari ilusi, bahwa asal orang bersentuhan dengan hasil-hasil teknologi modern, ia menjadi manusia modern. Padahal dunia artifisial itu tidak menyumbangkan sesuatu apapun terhadap identitas kita. Identitas kita malahan semakin kosong karena kita semakin membiarkan diri dikemudikan. Selera kita, kelakuan kita, pilihan pakaian, rasa kagum dan penilaian kita semakin dimanipulasi, semakin kita tidak memiliki diri sendiri. Itulah sebabnya kebudayaan ini tidak nyata, melainkan tiruan, blasteran. Anak Kebudayaan Modern Tiruan ini adalah Konsumerisme: orang ketagihan membeli, bukan karena ia membutuhkan, atau ingin menikmati apa yang dibeli, melainkan demi membelinya sendiri. Kebudayaan Modern Blateran ini, bahkan membuat kita kehilangan kemampuan untuk menikmati sesuatu dengan sungguh-sungguh. Konsumerisme berarti kita ingin memiliki sesuatu, akan tetapi kita semakin tidak mampu lagi menikmatinya. Orang makan di KFC bukan karena ayam di situ lebih enak rasanya, melainkan karena fast food dianggap gayanya manusia yang trendy, dan trendy adalah modern. 3. Kebudayaan-Kebudayaan Barat Kita keliru apabila budaya blastern kita samakan dengan Kebudayaan Barat Modern. Kebudayaan Blastern itu memang produk Kebudayaan Barat, tetapi bukan hatinya, bukan pusatnya dan bukan kunci vitalitasnya. Ia mengancam Kebudayaan Barat, seperti ia mengancam identitas kebudayaan lain, akan tetapi ia belum mencaploknya. Italia, Perancis, spayol, Jerman, bahkan barangkali juga Amerika Serikat masih mempertahankan kebudayaan khas mereka masing- masing. Meskipun di mana-mana orang minum Coca Cola, kebudayaan itu belum menjadi Kebudayaan Coca Cola. Orang yang sekadar tersenggol sedikit dengan kebudayaan Barat palsu itu, dengan demikian belum mesti menjadi orang modern. Ia juga belum akan mengerti bagaimana orang Barat menilai, apa cita-citanya tentang pergaulan, apa selera estetik dan cita rasanya, apakah keyakinan-keyakinan moral dan religiusnya, apakah paham tanggung jawabnya (Suseno; 1992). 2.6 Perkembangan Islam, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Pada Abad Modern Masa kebangkitan Islam atau disebut dengan masa pembaharuan mulai menggeliat pada tahun 1800 M. Pada masa tersebut kalangan kaum muslimin banyak yang mengerahkan pemikirannya untuk kemajuan agama Islam. para Ulama, Cendekiawan muslim di berbagai wilayah Islam banyak yang intens terhadap study Islam sehingga keortodokannya mulai ditinggalkannya. Sehingga pada masa pembaharuan tersebut ilmu pengetahuan, kebudayaan dan ajaran islam berkembang di berbagai Negara seperti Negara India, Turki, Mesir. Dalam bidang ilmu pengetahuan, di Turki Usmani mengalami kemajuan dengan usaha-usaha dari Sultan Muhammad II yang melakukan terhadap umat Islam di negaranya untuk dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan upaya melakukan pembaharuan dibidang pendidikan dan pengajaran, lembaga-lembaga Islam diberikan muatan pelajaran umum dan upaya mendirikan Mektebi Maarif guna menghasilkan tenaga ahli dalam bidang administrasi dan Mektebi Ulumil Edebiyet gunamenghasilkan tenaga penterjemah yang handal serta upaya mendirikan perguruan tinggi dengan berbagai jurusan seperti kedokteran, teknologi dan militer. Pada tanggal 1 November 1923 kesultanan Turki dihapuskan dan diganti dengan Negara Republik dengan presiden pertamanya yaitu Musttafa Kemal At Turk, IPTEK semakin maju. dan pada waktu itu juga di India bermunculan cendekiawan muslim modern yang melakukan usaha-usaha agar umat Islam mampu menguasai IPTEK seperti Sayid Ahmad Khan, Syah Waliyullah , Sayyid Amir, Muhammad Iqbal, Muhammad Ali jinnah dan abdul Kalam Azad. salah satu dari cendekiawan tersebut yang sangat menonjol dan besar jasanya terhadap umat Islam adalah Sayid Ahmad Khan. Penguasa Mesir yaitu Muhammad Ali (1805-1849) dalam hal IPTEK agar maju berupaya dengan mengirimkan para mahasiswa untuk belajar IPTEK ke perancis setelah lulus dijadikan pengajar di berbagai perguruan tinggi seperti di universitas Al Azhar sehingga dengan cepat IPTEK menyebar ke seluruh dunia Islam. Selain itu terdapat Universitas Iskandariyah di kota Iskandariah yang memiliki fakultas kedokteran, Teknik, Farmasi, Pertanian, Hukum, Perdagangan dan Sastra. Universitas Aiunusyam di kairo, Universitas Assiut, Universitas Hilwan, universitas Suez, dan Universitas The American University in Cairo. Pada perkembangan Islam abad modern, umat islam timbul kesadarannya tentang pentingnya ajaran islam yang sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman hidup. karena umat Islam sudah jauh dari ajaran Rasulullah SAW yaitu banyak penyimpangan- penyimpangan dari sumber asalnya, penyakit bidah, tahayul, klenik, perdukunan, kemusrikan dll sangat merebak dan hampir seperti kehidupan Jahiliyah. Dengan kondisi umat Islam tersebut maka muncullah para pembaharu yaitu suatu gerakan pemurnian terhadap ajaran agama Islam yang sesuai dengan ajaran yang bersumber pada Quran dan Hadits. Para pembaharu tersebut antara lain: a. Muhammad bin Abdul Wahab yaitu ulama besar yang produktif yang lahir di Nejed Arab Saudi Salah satu kitabnya yaitu Kitab Tauhid, sebuah kitab yang berisi tentang mengesakan Allah SWT dengan membasmi praktek- praktek tahayul, bidah khurafat yang ada pada umat islam dan mengajak untuk kembali ke ajaran tauhid yang sebenarnya. Gerakan pembaharuan Abdul Wahab tersebut dikenal dengan Gerakan Wahabiyah. b. Rifah Badawi Rafi At Tahtawi yang lahir di Tahta merupakan pembaharu Islam yang pemikirannya yaitu menyerukan kepada umat Islam agar menyeimbangkan antara dunia dan akhirat c. Jamaluddin Al afgani yang lahir di Asadabad dengan pemikiran pembaharuannya adalah supaya umat Islam kembali pada ajaran agama Islam yang murni , kepemimpinan otokrasi supaya diubah menjadi demokrasi, untuk mewujudkan kemajuan masyarakat Islam yang dinamis agar kaum wanita bekerja sama dengan kaum pria dan Gerakan Pan Islamisme yaitu penyatuan seluruh umat Islam. d. Muhammad Abduh yaitu pembaharu Islam di Mesir penerus dari gerakan Wahabi dan Pan Islamisme Beliau bersama muridnya yang bernama Muhammad Rasyid Rida menerbitkan jurnal Al Urwatu Wustsqa Selain itu Muhammad Abdul juga menyusun kitab yang berjudul Ar Risalah at Tauhid e. Sayid Qutub yaitu ulama dan tokoh gerakan pembaharuan yang menyelaraskan antara urusan akhirat dengan urusan duniawi dan bersama Yusuf Qardhawi menekankan perbedaan antara modernisasi dengan pembaratan. f. Sir Sayid Akhmad Khan lahir di Delhi India adalah pembaharu yang produktif dengan berbagai karya diantaranaya Tarikhi Sarkhasi Bignaur berisi catatan kronologi pemeberontakan di Bignaur, Asbab Baghawat Hind, The Causes of the Indian Revolt (sebab-sebab revolusi India, Risalat Khair Khawahan Musulman risalah tentang orang-orang yang setia, dan Akhkam Taaam Ahl al Kitab hukum memakan makanan ahli kitab. Selain itu Beliau juga mendirikan Sekolah Inggris di Mudarabad, sekolah Muslim University of Aligarth, membentuk Muhammedan Educational Conference dan mendirikan The Scientific Society lembaga penerjemah IPTEK ke bahasa Urdu serta menerbitkan majalah bulanan Tahzib al Akhlaq dan lain-lainnya. g. Muhammad Iqbal yaitu seorang muslim India dengan karyanya The Reconstruction of Religius Though in Islam (pembangunan kembali pemikiran keagamaan dalam islam). Selain yang tersebut di atas, dalam hal perkembangan kebudayaan pada masa modern juga mengalami kemajuan di berbagai Negara Islam artinya Negara yang mayoritas berpenduduk Islam seperti Mesir, Arab Saudi, Irak, Iran, Malaysia, Brunai Darussalam, Kuwait dan indonesia. Dibidang arsitek, di Arab Saudi mengalami perkembangan yang pesat. Pembangunan-pembagunan fisik sangat dahsyat dari pembangunan jalan raya, jalan kereta, pelabuhan sampai Maskapai penerbangan Internasional, perhotelan, peribadatan seperti Masjidil Haram yang ditengah masjid terdapat Kakbah dan baitul Atiq, Hajar Aswad, Hijr Ismail, Makam Ibrahim dan sumur Zam-Zam yang letahnya berdekatan dengan Kakbah. Bangunan Masjidil Haram sangat luas, sangat indah dan megah. Masjid Nabawi yaitu Masjid yang indah dan megah pula serta ber AC. Di Iran terdapat bangunan yang indah yaitu berupa bangunan arsitektur peninggalan Dinasti Qatar yaitu Istana Niavarand, pekuburan Behesyti Zahra. Dalam bidang Sastra pada masa pembaharuan terdapat nama-nama sastrawan yang Islami di berbagai Negara seperti sastrawan dan pemikir ulung yang lahir di Pakistan tahun 1877 dan wafat tahun 1938 bernama Muhammad Iqbal, Mustafa Lutfi Al Manfaluti tahun 1876-1926 yaitu sastrawan dan ulama al Azhar Mesir, Muhammad Husain Haekal tahun 1888-1956 ia adalah seorang pengarang Mesir yang menulis Hayatu Muhammad, Jamil Sidi Az Zahawi tahun 1863-1936 di Irak dan lain-lain. Dalam bidang kaligrafi di abad modern juga berkembang yaitu biasanya digunakan sebagai hiasan di masjid, hiasan di rumah, perabotan rumah tangga dll dengan media seperti kertas, kayu, kain, kulit, keramik dll. BAB III KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan Kebudayaan masa lalu ditandai dengan adanya peninggalan-peninggalan kebudayaan purba yang berarti pada massa itu manusia yang hidup di zaman tersebut masih sangat primitive. Kebudayaan di masa itu diantaranya berupa alat- alat perlengkapan hidup dari batu, tulang, besi, perunggu, tembaga dan lain-lain namun alat-alat tersebut masih berbentuk sederhana dan proses pembuatannya pun masih dalam konteks pengetahuan yang minim. Kebudayaan masa pertengahan salah satunya adalah lahirnya renaisan di Italia yang ditujukan terhadap titik awal babak kesejarah baru karena pada masa itu kembali muncul hasrat yang besar untuk mempelajari warisan Latin dan Romawi klasik dengan studi yang bersifat lebih kritis. Faktor-faktor yang melatarbelakangi lahirnya renaisan adalah pengaruh kebudayaan Saracenic dan Byzantium; perkembangan perdagangan yang baik; pertumbuhan kota-kota; kebangkitan kembali hasrat mempelajari warisan-warisan klasik; pertumbuhan sikap kritis kaum filosof; dan adanya jalan keluar yang bertahap dari dunia kerahiban kepada dunia nyata. Pada masa renaisan diantaranya yang menjadi pelopor perkembangan kebudayaan dalam bidang sastera yaitu Franceso Petrarch (1304-1374 M.). Kemudian untuk bidang seni lukis tercatat antara lain nama seperti Leonardo da Vinci dan Michelangelo (1475-1564). Dan pelopor pada Perkembangan di Bidang Filsafat diantaranya Nicollo Machiavelli lebih terkenal sebagai filosof politik pada masa renaisan Itali, Galileo Galilei (1564-1642 M.) , Leonardo da Vinci dan Isaac Newton (1642-1727) lebih dikenal sebagai pelopor ilmu astronomi, dan Sarventus dari Spanyol (1511-1553 M.) dan William Harvey (1578-1657 M.) dari Inggris sebagai pelopor ilmu kedoktoran. Pada perkembangan kebudayaan masyarakat modern, kerja merupakan bentuk eksploitasi kepada diri, sehingga mempengaruhi pola ibadah, makan, dan pola hubungan pribadi dengan keluarga. Sehingga dalam kebudayaan industri dan birokrasi modern pada umumnya, dipersonalisasi menjadi pemandangan sehari- hari. Masyarakat modern mudah stres dan muncul penyakit-penyakit baru yang berkaitan dengan perubahan pola makanan dan pola kerja. Yang terjadi kemudian adalah dehumanisasi dan alienasi atau keterasingan, karena dipacu oleh semangat kerja yang tinggi untuk menumpuk modal. Dan kebiasaan dari masyarakat modern adalah mencari hal-hal mudah, sehingga penggabungan nilai-nilai lama dengan kebudayaan birokrasi modern diarahkan untuk kenikmatan pribadi. Sehingga, munculah praktek-peraktek kotor seperti nepotisme, korupsi, yang menyebabkan penampilan mutu yang amat rendah.