Perempuan di Groningen Oleh: Alek alias @A13Xtriple Cerita ini adalah tentang Anda Kerkhoven atau lengkapnya, Melisande Tatiana Marie Kerkhoven. Anda adalah anak ke 6 dari 8 bersaudara pasangan Ir. Adriaan Rudolph Willem (ARW) Kerkhoven (1868-1944) dengan Constanze Pauline Marie Bosscha (1885-1961). Constanze adalah keponakan K.AR. Bosscha, pemilik perkebunan teh Malabar. Pasangan Adriaan dan Constanze menikah di Bandung, pada tanggal 22 Februari 1905. Dari perkawinan ini lahirlah: Adriaan Paul (penerima medali Broonze Cross atas aksi heroiknya pada PD II sebagai pilot pesawat tempur) 1. Eduard Julius 2. Joan Julian (tewas di kamp interniran di Fukuoka, Jepang, 24 Desember 1943. Sisa jasadnya di makamkan di pemakaman Menteng Pulo, Jakarta) 3. Diana Arabella 4. Carmen Mercedes 5. Melisande Tatiana 6. Rudolph Hector, dan 7. Merlin Alexis Kerkhoven. 8. Cari Anda Kerkhoven lahir di St. Cloud, Perancis, pada 10 April 1919. Lalu dibawa ayahnya yang pada rapat umum pemegang saham tanggal 9 April 1929, ditugaskan menjadi komisaris utama perkebunan N.V. Assam Thee Onderneming Malabar. Perusahaan perkebunan besar itu baru saja ditinggalkan pengelolanya yang legendaris, K.A.R. Bosscha yang baru wafat pada 26 November 1928. Pada saat A.R.W. Kerkhoven menjabat sebagai Komisaris Utama di Perkebunan Malabar, Anda tinggal di perkebunan Panoembang, dan menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Kristen Lyceum, Dago, Bandung, pada tahun 1937. Sejak SMA, Anda dikenal sebagai pribadi yang kuat dan teguh memegang prinsip. Badannya kecil, namun tak pernah terlihat lelah atau sakit. Kulitnya putih dan parasnya seperti orang Cina, sehingga teman-teman sekolahnya menjuluki Anda dengan sebutan Eskimo. Hal ini dapat dimengerti karena dalam tubuh Anda mengalir darah keturunan Cina dari neneknya (ibunda A.R.W. Kerkhoven adalah Goey La Nio, seorang nyai dari Eduard Julius Kerkhoven pemilik perkebunan teh Sinagar, Sukabumi). Anda dikenal sebagai seorang Kristen yang taat, vegetarian garis keras yang bahkan menyentuh telur pun tidak, dan sorang yang penuh kasih sayang. Dia bahkan menentang pembedahan pada makhluk hidup (vivisection). Anda yang sedang menempuh pendidikan di Sekolah Kedokteran di Batavia kesulitan menghadapi masalah yang satu ini. Akhirnya dia memutuskan untuk keluar dari sekolah dan mencari gantinya di Belanda. Sebuah sekolah di Groningen, Belanda, ternyata dapat menerima keberatan Anda tentang vivisection, Anda pun bergabung dengan sekolah ini pada tahun 1938. Dua tahun Anda berada di Negeri Belanda, Nazi menguasai Belanda. Kehidupan Anda yang sebelumnya damai berubah menjadi kehidupan dalam rezim yang penuh dengan tekanan, penderitaaan tanpa kebebasan apapun. Hingga ke makanan pun dijatah dengan menggunakan kupon. Pada saat ini Anda yang sangat penuh kasih sayang terhadap sesama, ingin membantu orang-orang yang hidup dalam kesulitan. Seperti mahasiswa-mahasiswa lainnya, Anda bergabung dengan organisasi- organisasi perlawanan bawah tanah. Semasa kuliah Anda bergabung dengan Sociaal Democratische Studenten Club. Kemudian juga dengan organisasi L.O. dan sebuah kelompok yang bernama De Groot. Kegiatan kelompok ini seperti juga kegiatan organisasai-organisasi perlawanan bawah tanah, bersifat sangat rahasia dan tertutup, tiap-tiap anggota memegang teguh sifat kerahasiaan kelompok ini, rata-rata anggota tidak saling mengenal, dan mengadakan pertemuan di tempat-tempat yang tak biasa. Semua ini demi menghindari penangkapan oleh Sicherheitsdienst (SD)/Polisi Rahasia Nazi yang di bantu organisasi orang Belanda simpatisan Nazi/NSB. Aktivitas kelompok perlawanan ini adalah melakukan sabotase-sabotase, menyerang transportasi pada saat pemindahan tahanan untuk membebaskan mereka, menggalang dana untuk menyuap pejabat-pejabat Nazi dengan tujuan membebaskan para tahanan, memalsukan berbagai dokumen, dari surat keterangan hingga ke pemalsuan kupo-kupon jatah makanan, menyediakan tempat persembunyian, dan menyediakan kebutuhan mereka-mereka yang dicari-cari oleh pihak Nazi. Walaupun kegiatan-kegiatan kelompok ini penuh dengan resiko, dari mulai di tangkap, dipenjarakan, dibuang, hingga diekseskusi mati, Anda Kerkhoven tanpa gentar terlibat aktif di dalamnya. Nazi melakukan berbagai cara untuk menemukan para anggota organisasi perlawanan-perlawanan tersebut. Mulai dari menyebar mata-mata melalui organisasi NSB (orang2 Belanda yang pro Nazi) hingga melakukan trik-trik jebakan, seperti dengan mengirimkan mata-mata yang menyamar sebagai pilot tentara sekutu yang pesawatnya jatuh di sekitar Belanda, dan membutuhkan pertolongan untuk menghindari penangkapan Nazi. Patung kepala Anda Kerkhoven hasil rancangan seniman Belanda, Sebastiaan (Bas) Galis. Patung ini sekarang berada di Afrika Selatan. Anda Kerkhoven akhirnya tertangkap juga pada tanggal 27 Desember 1944, di rumah kerabatnya, pasangan Karel dan Else Hendriks, ketika pulang sehabis mengatarkan sebuah keluarga Yahudi ke tempat persembunyiannya. Sebelum tertangkap Anda berhasil memusnahkan daftar-daftar nama orang-orang yang membutuhkan pertolongan dengan cara memakannya. Anda ditahan di tempat yang dinamakan Het Scholtenhuis. Dalam rumah tahanan ini, Anda mengalami berbagai siksaan, mulai dari dipukul menggunakan pentungan karet, hingga dimasukan ke dalam bak mandi yang dialiri listrik. Anda tetap tak mau memberikan informasi-informasi yang diinginkan oleh pihak Nazi, Kalian semua tetap akan memancung kepala saya, jika saya bicara! ujar Anda dalam suatu proses interogasi. Kamu pasti akan di pancung, tapi sebelumya kamu pasti akan bicara, ujar para interogator memberi tekanan pada Anda. Pernah suatu ketika Anda mengeluhkan kamar tahanannya yang dingin, mereka malah dengan sengaja memberikannya kamar tahanan di bagian rumah yang paling dingin. Anda harus tinggal di dalam kamar tahanan tersebut tanpa menggunakan alas kaki. Para penahan mengetahui bahwa Anda yang berasal dari daerah tropis tidak akan kuat dengan siksaan tersebut. Namun Anda bertahan melewati berbagai siksaan dalam tahanan. Anda masih sanggup untuk selalu menyemangati dan menghibur tahan-tahanan lainnya. Sungguh wanita yang luar biasa, dia mampu mengatasi apa yang sebagian pria tak mampu melaluinya, ujar kesaksian salah satu teman sesama tahanan. Sekali waktu, Anda mencoba bunuh diri dengan cara melompat dari atap rumah tahanan tersebut, namun ajaibnya dia jatuh dengan posisi berdiri tanpa luka sedikitpun. Akhirnya pada saat tentara Sekutu melakukan operasi ke Normandy, sebelum mereka melancarkan Operasi Market Garden untuk membebaskan Belanda, pihak Nazi yang sudah terdesak dan dalam persiapan mundur meninggalkan wilayah negara Belanda. Mereka berusaha menghilangkan segala jejak kejahatan mereka, bahkan dengan membakar semua bangunan dalam area seluas 4000 ha di derah Polder Dam Johannes Kerkhoven. Dalam suasana penuh kegelisahan bagi pihak Nazi yang mulai mengalami kekalahan, Anda akhirnya diekseskusi mati pada tanggal 19 Maret 1945. Malam itu Anda dibawa dari rumah tahanan Het Scholtenhuis. Dengan mata ditutup, Anda bersama seorang tahanan laki-laki anggota pejuang perlawanan, Gerrit J. Boekhoven, digiring ke kawasan di sebelah selatan Groningen, sekitar perbatasan daerah Harenermolen-Glimmen (Oosterbroekweg). Di tepian jalan tersebut, Anda Kerkhoven dieksekusi dengan cara ditembak di belakang kepala dari jarak dekat. Anda dikuburkan dalam satu lobang dengan Boekhoven yang juga dieksekusi pada saat yang sama. Liang kubur tersebut baru ditemukan setelah pasukan sekutu membebaskan Belanda bagian utara pada 16-19 April 1945, sekitar satu bulan sejak eksekusi Anda. Bulan Juni 1945, atas petunjuk salah dua orang eksekutor anggota NSB yang tertangkap, liang tersebut dapat ditemukan. Jenazah Anda kemudian dipindahkan ke permakaman di Noorderbegraafplaats, Groningen, pada tanggal 23 Agustus 1945. Banyak sekali pelayat yang hadir. Semua tahu, Anda Kerkhoven adalah seorang perempuan berani yang banyak memberikan pertolongan bagi sesama warga kota yang membutuhkan. Karena itu warga kota menjuluki Anda Kerkhoven sebagai Pahlawan Perempuan dari Groningen. Seluruh rangkaian upacara dan semua kebutuhan pembiayaan permakaman ini ditanggung sepenuhnya secara pribadi oleh seorang detektif bernama Jan Kerkhof. Dia juga secara tegas menolak keinginan keluarga Anda Kerkhoven untuk mengganti seluruh biaya yang telah dikeluarkannya. Makam pertama di Groningen (1945-1967) hasil rancangan Bas Galis. Sebagai epitaph, pada nisan Anda dituliskan puisi yang ditulisnya pada hari Natal 1943, Baiklah kita timbang lagi dalam terang terakhir potongan sisa lilin kita, niat Kristus yang berani bertahan menghadapi semua dan segala sesuatu dan Tidak ada satu tujuan apapun yang dapat membenarkan kekejaman atau ketidakadilan berlangsung. Kita harus mampu melangkah terus mengikuti jalan kita sendiri, tanpa panduan apapun kecuali hati nurani kita sendiri. Pada tahun 1967, atas persetujuan kerabat dan keluarganya yang masih hidup, makam Anda Kerkhoven dipindahkan ke Ereveld Loenen di sebelah utara kota Arnhem. Pada tahun 2003, beberapa kenangan tentang Anda Kerkhoven dibuat di Rijks Universiteit, Groningen, di antaranya lukisan karya Johan Djikstra, sebuah prasasti tentang korban2 PD II bersama Anda, sebuah serial perangko, dan sebuah prasasti kenangan untuk Anda di Haren. Nama Anda juga diabadikan menjadi nama sebuah asteroid yang ditemukan oleh E.W. Elst melalui European Southern Observatory pada 18 November 1990, 15735 Andakerkhoven. Prasasti berisi nama Anda Kerkhoven di gerbang Universitas Groningen. Prasasti bagi Anda Kerkhoven didirikan juga di Haren. Demikian ringkasan kisah hidup Anda Kerkhoven, salah seorang anggota klan Preangerplanters yang ternama van der Hucht, Holle, Kerkhoven, & Bosscha dan yang juga pernah berjejak di Bandung. - Sebelumnya Tinggalkan Balasan Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai * Share this: Like this: Be the rst to like this. Oktober 21, 2013
Tinggalkan sebuah balasan Cerita ini aslinya ditulis oleh Prof. Dr. Ir. Constant L.M. Kerkhoven, lalu dirapikan oleh Vincent J.J. Kerkhoven, dan dimuat dalam situs http://www.andakerkhoven.nl/ Foto-foto diambil dari situs yang sama, http://www.andakerkhoven.nl/ Nama Surel Situs web Komentar * * Kirim Komentar Kirim Komentar Beritahu saya balasan komentar lewat surat elektronik. Tentang/Daftar Aleut! About Aleut! Cara Daftar Aleut! PERHATIAN Semua tulisan dalam blog ini merupakan karya tulis pegiat Aleut, berupa catatan perjalanan atau catatan sejarah amatir berdasarkan interpretasi pribadi. Kritik, koreksi dan saran bisa dituangkan pada kolom komentar. Setiap pengambilan referensi ataupun copy-paste harap melibatkan Komunitas Aleut! Tjatatan Terakhir Anda Kerkhoven: dari Bandung menjadi Pahlawan Perempuan di Groningen Kunjungan Singkat ke Kampung Adat Cireundeu #InfoAleut minggu tanggal 20 oktober 2013 Info Aleut Minggu, 20-10-2013 de Koning der Thee (Sang Raja Teh) Tiang Gantung Bale Bandung #InfoAleut! Minggu, 6 Oktober 2013 Sepetik Kisah Teh di Priangan Kolonialisme Belanda di Indonesia : Baik atau buruk ? #Info Aleut Minggu 22 September 2013 Catatan Perjalanan : Kampung Mahmud Catatan Perjalanan : Curug Jompong Kesan Seorang Penggiat Aleut #Info Aleut Minggu 15 September 2013 Kereta Api Maut Toelisan-toelisan 17 Agustus 1945 (9) 200 tahun Bandung (2) A.F. Aalbers (1) Aleut on News (5) Andir (1) APRA (1) Arboretum UNPAD (7) Arsitektur (11) Astronomi (1) Bali (1) Bandung Lautan Api (7) Bandung's Lost Symbol (5) Bandung's Nowadays (22) Bank Tempo Doeloe (1) Benteng (1) Bioskop di Bandung (9) Bogor (1) Bosscha (1) Braga (12) Budaya (2) Bujangga Manik (1) Buku (1) Bunga Matahari (1) Ca Bau Kan (2) Catatan Perjalanan (202) Centrum (1) Charlotte Maramis (3) Cibuni (1) Cicendo-Padjajaran (2) Cihampelas-Cipaganti-Wastukancana (4) Cihapit (5) Cikadut Makam (3) Cikapundung (7) Cikapundung Route 2 (6) Cisitu Ciumbuleuit Ledeng (1) Citarum (2) Citarum Purba (4) City of God (1) Copyright (2) Curug Jompong (1) Curug Malela (1) Daendels (1) Dago Gunungbatu (4) Dayeuh Kolot (7) De Vries (1) Demonstrasi (1) Dipati Ukur (1) Dirgantara (1) Dongeng Masa Kecil (9) Drie Locomotief (1) Fashion (7) Foto (65) Freemasonry (3) G. Palasari (1) Gatot Mangkoepradja (1) GEBEO (1) Gedung Gas (2) Gedung Sate (1) Gereja (1) Gn.Geulis Jatinangor (1) Golongan Muda (1) Gunung Padang (3) Gunung Puntang/Malabar (5) Gunung Putri (3) Haji (1) Hari Ibu (1) Heritage Story (112) Hindia Belanda di World Cup 38 (3) Homoseksual (1) Hotel (1) Humor (3) Imlek (5) Industri (5) Info Kegiatan (1) Inggit Garnasih (1) Istana Kepresidenan (1) ITB Technische Hoogeschool (10) Jajal Geotrek (8) Jakarta (4) Jalan Jalan Insulinde (4) Jayagiri (1) Jepang (3) Kabupaten Bandung (1) Kamp Tawanan (1) Kampung Apandi (1) Kampung Mahmud (2) Kareumbi-Citengah (1) Karya Komunitas Aleut (4) Kawasan Jalan Pegunungan (3) Kedokteran (1) Kelas Musik Aleut! (4) Kelom Geulis (2) Kendan (1) Kereta Api (3) Kine Aleut! (10) Kompleks (1) Kompleks Jalan Pegunungan (2) Komunitas Aleut (2) Kota Tua Bandung (1) Kuantar ke Gerbang (1) Kuliner Langka (9) Kuningan (1) Lalu Lintas (2) Latihan Pemanduan (2) Le Grand Voyage (2) Maclaine Pont (1) Majestic (1) Manglayang (2) Marhaen (1) Maribaya (1) Masa Revolusi (1) Masjid Agung Bandung (3) Masjid Istiqlal (1) Metro TV (1) Militer (1) Mojang Bandung (2) Monumen Oto Iskandar Dinata (2) Museum Geologi Cigadung (3) Musik (1) Musik Tradisional (2) Naskah Kuno (1) Ngaleut Malam (1) Ngaleut! Buitenzorg 24/01/10 (7) Oeroeg (2) Opini (1) Organisasi Kesundaan (1) Organisasi Teoso (4) P.H.H Mustapa (1) Padalarang (4) Paguyuban Pasundan (1) Palagan Bandung (1) Pandu Makam (6) Pangalengan (1) Pasar Baru Bandung (5) Pasir Ipis/Sukawana (3) Patahan Lembang (2) Pawon (3) Pecinan Bandung (7) Pegiat (1) Pelacur (1) Pemancar Radio (2) Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (1) Pendidikan (6) Penjara Banceuy (1) Perang Dunia II (2) Permainan Tempo Dulu (1) Pewayangan (1) Plezier Gedung Merdeka (4) PLTA Bengkok (2) Poster Kegiatan (3) Pramuka (1) Prol Pegiat (3) Provinsi Jawa Barat (1) R.A.A Martanegara (1) Raden Dewi Sartika (3) Raden Naranata (1) Radio (2) Ramadhan (5) Rekan Komunitas (3) Rel Ciwidey (4) Richard Schoemaker (1) Rumah Inggit Garnasih (12) Sejarah Pendidikan masa Kolonial (5) Sejarah Sepakbola Indonesia (6) Semarang (1) Seni Tradisional (1) Sister City (1) Situs Panyandaan (3) SMAK Dago / Lyceum (1) Societeit Concordia (1) Soekarno (11) Stasiun Bandung (2) Taman Hutan Raya Djuanda (5) Taman-taman di Bandung (16) Tanaman Langka (5) Tangkuban Parahu (6) Tanujiwa (1) Tentang Aleut! (5) Terasi (1) Titik 0 Km Bandung (1) Toko Buku Lama (3) Tokoh Bandung (41) Tokoh Dunia (2) Tokoh Nasional (38) Toponimi (8) Tumbuhan (5) Ujungberung (1) Uncategorized (3) Universitas Pendidikan Indonesia (1) Upacara Adat (1) Urban Legend (1) Video (10) Volksraad (3) Wiji Thukul (1) Wol Schoemaker (2) Tjari-tjari Telah Dikoendjoengi Oleh 309,163 Orang Komentar Terbaroe Asep Suryana on Kunjungan Singkat ke Kampung A Widodo Groho Triatmo on Hinloopen Labberton, Peran Seo chen runbin on Bunga Matahari dan Kerabatnya Andyan Raharja on de Koning der Thee (Sang Raja KomunitasAleut! on Tiang Gantung Bale Bandung Blogroll agungsmail.wordpress Blog nya Achmad Rizal Blog Sadness Blognya Bang Ridwan Hutagalung Dunia Aleut! Facebook Aleut indraicha.multiply.com Multiply Aleut Notes on Peranakan and Pecinan in Indonesia Nyariwatu's blog Wbsite Mahanagari WordPress.com WordPress.org Tweets! Anda Kerkhoven: dari Bandung menjadi "Pahlawan Perempuan di Groningen" wp.me/pNDon-FX 10 minutes ago RT @SadnessSystem: Oleh2 ngaleut w/ @KomunitasAleut tadi pagi... Plat GEBEO ! Pengen dbawa pulang tp takut kualat... http://t.co/Vxv3bSjOlN 1 hour ago RT @aryawasho: @KomunitasAleut Catatan perjalanan ngaleut hari ini --- Menelusuri Taman di Kota Bandung (Bagian 1) wp.me/p17pmi-4r 19 hours ago RT @mooibandoeng: @KomunitasAleut Ini pemandangan yang kemarin saya tunjukkan sepulang dari Cireundeu. http://t.co/YvDxKofjDb 20 hours ago RT @A13Xtriple: Ada tayang wisata ke Kawah Kamojang,di tipi lokal,jd inget perjalanan minggu lalu dgn @KomunitasAleut 2x lewat jalur itu dl 21 hours ago View Full Site Now Available! Download WordPress for Android Blog pada WordPress.com.