You are on page 1of 5

TUGAS PSIKOLOGI LINGKUNGAN

RANGKUMAN TEORI-TEORI DASAR DALAM PSIKOLOGI LINGKUNGAN








Disusun oleh:

Dei Gratia Yulharnida
NPM. 190110110130







FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2014

TEORI-TEORI DASAR DALAM PSIKOLOGI
LINGKUNGAN

Psikologi lingkungan merupakan cabang dari ilmu psikologi. Psikologi lingkungan
adalah ilmu yang mempelajari hubungan interelasi antara tingkah laku manusia dengan
lingkungan fisik (alam dan buatan) dan lingkungan sosial (manusia) sebagai suatu lingkungan
yang utuh dan tidak dipisahkan Antara satu dengan lainnya, yaitu lingkungan fisik dan sosial
(Zulrizka Iskandar, 1995). Jadi, dapat disimpulkan bahwa psikologi lingkungan mempelajari
interaksi manusia tidak hanya pada lingkungan fisik serta lingkungan sosial juga dan manusia
akan bertingkah laku yang berbeda di setiap lingkungan.
Terdapat teori-teori dasar yang menjelaskan hubungan manusia dengan lingkungan.
Apakah manusia yang mempengaruhi lingkungan atau lingkungan dan manusia saling
mempengaruhi. Teori-teori dasar psikologi yang menjelaskan psikologi lingkungan adalah

A. Teori Stimulus-Respon
Teori stimulus dan respon dapat menjelaskan hubungan manusia dengan
lingkungan. Yang dimaksud dengan stimulus adalah ransangan dari luar manusia,
sedangkan respon adalah perilaku atau tingkah laku manusia setelah mendapatkan
stimulus yang terdapat di lingkungan. Jadi, hubungan stimulus respon ini merupakan
hubungan sebab akibat. Dapat disimpulkan bahwa tingkah laku manusia muncul
karena ada pengaruh lingkungan dan berarti dalam hal ini manusia sifatnya pasif. Jadi,
manusia tidak dapat mempengaruhi lingkungan.
Dalam teori ini terdapat dua aliran. Aliran yang pertama yaitu hubungan
manusia dengan lingkungan yang tanpa perantara dan aliran yang kedua yaitu
hubungan manusia dan lingkungan terdapat perantaranya atau terdapat proses di
dalam manusia yang terjadi. Hubungan manusia dan lingkungan yang tanpa perantara
disebut hubungan asosiatif. Aliran kedua dari teori stimulus respon yaitu yang
terdapat perantara Antara lingkungan dan manusia. Perantaranya tersebut yaitu proses
di dalam diri manusia berupa respon faal dan menyebabkan tingkah laku dapat
terlihat. Biasanya aliran kedua teori ini terjadi ketika menghadapi lingkungan yang
kompleks.
Teori stimulus respon yang aliran pertama yaitu hubungan asosiatif
berdasarkan pada penelitian dari Ivan Pavlov. Penelitian Ivan Pavlov adalah dimana
proses belajar dari pengondisian stimulus yang dipelajari diasosiasikan dengan
stimulus yang dipelajari dan dilakukan berkali-kali sehingga menghasilkan suatu
respon disebut pembelajaran pengondisian atau conditioning learning. Sedangkan
teori stimulus respon yang aliran kedua bahwa hubungan lingkungan dan manusia
terdapat perantara yaitu berupa proses dalam diri manusia berdasarkan Hull. Menurut
Hull, hubungan manusia dengan lingkunga tidak hanya hubungan asosiatif melainkan
juga hubungan nonasosiatif. Yang dimaksud dengan hubungan nonasosiatif yaitu
terdapat proses di dalam diri manusia dan ini dapat dibuktikan dengan penelitian
eksperimen waktu reaksi.

B. Teori Kognitif
Teori kognitif berprinsip dengan teori gestalt, yaitu memaknakan secara
keseluruhan dan baru melihat elemen-elemen yang kecil lainnya. Teori kognitif lebih
menekankan pada proses mental pada manusia. Perbedaan teori kognitif dengan teori
stimulus respon adalah tentang pemberian arti. Proses pemberian arti ini merupakan
peranan penting dalam proses kognitif dan menjelaskan secara teoretis mengenai
proses psikologi yang kompleks.
Teori kognitif ini menekankan adanya proses dalam diri manusia ketika
interaksi dengan lingkungan. Pemberian arti dilakukan melalui proses persepsi.
Persepsi dalam psikologi lingkungan merupakan konsep yang sangat penting. Ketika
terdapat interaksi antara lingkungan dengan manusia, maka persepsi yang akan
mengawali dari perilaku yang terjadi. Dalam persepsi terdapat perbedaan makana
antara satu orang dengan orang lainnya. Hal ini dapat disebabkan adanya kerusakan
proses penginderaan pada seseorang atau factor fungsi psikologis yang berbeda.

C. Teori Lapangan (Field Theory)
Teori dasar ketiga mengenai psikologi lingkungan yaitu field theory yang
dipelopori oleh Kurt Lewin. Teori ini berprinsip teori gestalt, yaitu memaknakan
secara keseluruhan kemudian memperhatikan elemen-elemennya. Teori lapangan ini
menjelaskan bahwa manusia melihat situasi secara keseluruhan lalu tahap berikutnya
fokus melihat elemen-elemen yang lebih kecil. Biasanya, manusia melihat fokus
tersebut yang sesuai dengan makna psikologisnya. Jadi, dapat dikatakan bahwa
interaksi manusia dengan lingkungan bergantung dengan fungsi-fungsi psikologisnya.
Terdapat enam prinsip yang harus diperhatikan dalam menjelaskan interaksi
manusia dengan lingkungan pada teori lapangan ini, sebagai berikut:
1. Menggunakan metode konstruktif
2. Pendekatannya dinamis
3. Menekankan pada proses psikologisnya
4. Analisis berdasarkan pada situasi sebagai keseluruhan
5. Tidak membawa unsur masa lalu
6. Situasi psikologis direpresentasikan dalam Bahasa matematis

Dalam teori ini juga menjelaskan mengenai tingkah laku yang terjadi dengan
daya-daya (forces) terjadi ketika interaksi antara manusia dengan lingkungannya.
Terdapat daya-daya yang terjadi ketika interaksi antara manusia dan lingkungannya,
sebagai berikut:
Driving Forces
Daya mengarahkan (driving forces) ini terjadi ketika adanya nilai atau
valensi yang positif dan artinya daya yang mendekat pada lingkungan,
sedangkan daya yang memiliki nilai atau valensi negatif maka akan
menjauh pada lingkungan. Daya ini akan diperkuat oleh adanya kebutuhan
yang menghasilkan gerakan.
Restraining Forces
Daya yang menghambat (restraining forces) terjadi ketika seseorang
mencapai tujuan atau berinteraksi dengan lingkungan. Ketika seseorang
menghadapi hambatannya jika ringan maka dia dapat melewatinya, namun
jika hambatan yang dialami berat maka dia dapat menghindar.
Induced Forces
Daya pengaruh (induced forces) ini dapat mempengaruhi seseorang karena
memiliki makna tertentu bagi sesorang sehingga terpengaruh.
Impersonal Forces
Daya yang bersifat bukan manusia (impersonal forces) adalah aturan,
norma, adat istiadat, dan sebagainya. Suatu peraturan dapat mempengaruhi
tingkah laku manusia. Misalnya, seperti di Mekkah haram hukumnya jika
ada wanita yang membuka aurat sehingga sebagian besar tidak terlihat
wanita yang membuka auratnya.



DAFTAR PUSTAKA

Iskandar, Zulrizka. 2012. PSIKOLOGI LINGKUNGAN: Teori dan Konsep. Bandung: PT
Refika Aditama.

You might also like