You are on page 1of 21

BAB I

PENDAHULUAN
Gangguan pada sistem pernafasan merupakan penyebab utama morbiditas dan
mortalittas. Hal ini dapat disebabkan oleh karena kelainan paru bawaan atau congenital,
infeksi pada saluran pernafasan sering terjadi dibandingkan dengan infeksi pada system organ
tubuh lain. Meskipun atelektasis sebenarnya bukan merupakan penyakit, tetapi ada kaitannya
degan penyakit parenkim paru.
Istilah atelektasis berasal dari bahasa yunani,ateles dan ektasis, yang berarti pengembangan
tidak sempurna. !telektasis merupakan suatu keadaan dimana sebagian atau seluruh paru tidak dapat
berkembang secara sempurna, hal ini mengakibatkan udara dalam al"eoli akan berkurang atau menghilang sama
sekali pada bagian yang tidak berkembang tersebut atau sering juga disebut kolaps paru #lung collaps$.
!telektasis adalah istilah yang berarti pengebangan paru%paru yang tidak semurna dan
menerangkan arti bahwa al"eolus pada bagian paru%paru yang terserang tidak mengandung
udara atau kolaps. !telektasis adalah pengkerutan sebagian atau seluruh paru%paru akibat
penyumbatan saluran udara #bronkus dan brnkiolus$ atau akibat pernafasan yang sangat
dangkal.
!telektasis berkenaan dengan kolaps dari bagian paru. &olaps ini dapat melupiti sub
segmen paru atau seluruh paru. 'tenosis dengan penyumbatan efektif dari suatu bronkus
lobaris mengakibatkan atelektasis #kolaps$ dari suatu lobus, dan radiograf akan menunjukkan
suatu bayangan yang homogeny dengan tanda pengempisan lobus. 'ecara patologik, hampir
selalu ada pula kelainan%kelainan lain di samping tidak adanya udara dari pada lobus danposisi
yang disebabkannya dari pada dinding%dinding al"eolar dan bronchiolar.
(emeriksaan radiologis dan pemerikssaan khusus lainnya seperti bronkoskopi dan bronkografi
dapat menentukan atau menegakkan diagnosis dari atelektasis.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. ANATOMI
Gambar 1. Lobus-lobus yan !"r#a$a! $a#a $aru-$aru manus%a
(aru manusia terbentuk setelah embrio mempunyai panjang ) mm.
pembentukan paru dimulai dari sebuah groo"e yang berasal dari foregut. 'elanjutnya
pada groo"e ini terbentuk dua kantung yang dilapisi oleh suatu jaringan yang disebut
primary lung bud.
*
+agian proksimal foregut membagi diri menjadi dua, yaitu esophagus dan
trakea. (ada perkembangan selanjutnya trakea akan bergabung dengan primary lung
bud. (rimary lung bud merupakan cikal bakal bronki dan cabang%cabangnya.
+ronchial tree terbentuk setelah embrio berumur ,- minggu, sedangkan al"eoli baru
berkembang setelah bayi lahir dan jumlahnya terus meningkat hingga anak berumur .
tahun. /kuran al"eoli bertambah besar sesuai dengan perkembangan dinding toraks.
0adi, pertumbuhan dan perkembangan paru berjalan terus menerus tanpa terputus
2
sampai pertumbuhan somatic berhenti.
*
Gambar &. S%s!"m $"r!u'aran as yan !"r#a$a! $a#a $aru-$aru manus%a
'aluran pernafasan terdiri dari rongga hidung, rongga mulut, faring, laring,
trakea, dan paru. 1aring membagi saluran pernafasan menjadi * bagian, yakni saluran
pernafasan atas dan saluran pernafasan bawah. (ada pernafasan melalui paru%paru atau
pernafasan e2ternal, oksigen di pungut melalui hidung dan mulut. (ada waktu
bernafas, oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronchial ke al"eoli dan dapat erat
hubungan dengan darah didalam kapiler pulmunaris.
Hanya satu lapis membran yaitu membran al"eoli, memisahkan oksigen dan
darah oksigen menembus membran ini dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah
dan dibawa ke jantung. 3ari sini dipompa didalam arteri kesemua bagian tubuh. 3arah
meninggalkan paru%paru pada tekanan oksigen ,44 mm hg dan tingkat ini
hemoglobinnya 567. 3i dalam paru%paru, karbon dioksida, salah satu hasil buangan.
Metabolisme menembus membran al"eoli, kapiler dari kapiler darah ke al"eoli dan
setelah melalui pipa bronchial, trakea, dinafaskan keluar melalui hidung dan mulut.
II. DE(INISI
3
!telektasis adalah keadaan ketika sebagian atau seluruh paru mengempis atau
tidak mengandung udara. 8idak adanya udara didalam paru terjadi karena seluruh
pernafasan tersumbat sehingga udara dari bronkus tidak dapat masuk ke dalam
al"eolus, sedangkan udara yang sebelumnya berada di al"eolus diserap habis oleh
dinding al"eolus yang banyak mengandung kailer darah.
,
III. ETIOLOGI
(enyebab dari atelektasis adalah 9
,. :bstruktif 9
'ebab utama dari atelektasis adalah penyumbatan sebuah bronkus. (enyumbatan
juga bisa terjadi pada saluran pernafasan yang lebih kecil. (enyumbatan bisa disebabkan
oleh adanya gumpalan lendir, tumor atau benda asing yang terhisap ke dalam bronkus.
!tau bronkus bisa tersumbat oleh sesuatu yang menekan dari luar, seperti tumor atau
pembesaran kelenjar getah bening. 0ika saluran pernafasan tersumbat, udara di dalam
al"eoli akan terserap ke dalam aliran darah sehingga al"eoli akan menciut dan memadat.
0aringan paru%paru yang mengkerut biasanya terisi dengan sel darah, serum, lendir, dan
kemudian akan mengalami infeksi.
)
+ronkus yang tersumbat, penyumbatan bisa berasal di dalam bronkus seperti tumor
bronkus, benda asing, cairan sekresi yang massif. 3an penyumbatan bronkus
akibat panekanan dari luar bronkus seperti tumor sekitar bronkus, kelenjar yang
membesar.
(eradangan intraluminar airway menyebabkan penumpukan sekret yang berupa
mukus.
8ekanan ekstra pulmonary, biasanya diakibatkan oleh pneumothorah, cairan
pleura, peninggian diafragma, herniasi alat perut ke dalam rongga thorak, tumor
thorak seperti tumor mediastinum.
(aralisis atau paresis gerakan pernapasan, akan menyebabkan perkembangan paru
yang tidak sempurna, misalkan pada kasus poliomyelitis dan kelainan neurologis
lainnya. Gerak napas yang terganggu akan mempengaruhi lelancaran pengeluaran
sekret bronkus dan ini akan menyebabkan penyumbatan bronkus yang berakhir
4
dengan memperberat keadaan atelektasis.
Hambatan gerak pernapasan oleh kelainan pleura atau trauma thorak yang
menahan rasa sakit, keadaan ini juga akan menghambat pengeluaran sekret
bronkus yang dapat memperberat terjadinya atelektasis.
*. ;on%obstruktif 9
(neumothoraks
8umor
(embesaran kelenjar getah bening.
(embiusan #anestesia$<pembedahan
8irah baring jangka panjang tanpa perubahan posisi
(ernafasan dangkal
(enyakit paru%paru
)
I). KLASI(IKASI
+erdasarkan penyebab fisiologisnya, atelektasis dibedakan menjadi9
=
a. A!"l"'!as%s obs!ru's%
Merupakan tipe yang paling banyak terjadi dan merupakan hasil reabsorpsi
udara di al"eoli jika terjadi obstruksi antara al"eoli dan trakea. :bstruksi dapat terjadi
pada bronkus utama ataupun cabang bronkus. (enyebab atelektasis obstruksi misalnya
benda asing, tumor, dan sumbatan mukus. 8ingkat progresifitasnya tergantung dari
beberapa faktor, termasuk adanya hubungan kolateral dan komposisi udara yang
terhirup. :bstruksi bronkus lobaris memungkinkan terjadinya atelektasis lobaris.
:bstruksi segmen bronkus menyebabkan atelektasis segmentalis. &arena adanya
kolateral antara lobus ataupun segmen, pola atelektasis sering tergantung pada aliran
kolateral, yang didukung oleh pores of &ohn dan canalis 1ambert.
'etelah terjadi obstruksi bronkus, aliran darah mengabsorbsi udara di al"eoli
perifer menyebabkan terjadinya retraksi paru dan kondisi tanpa udara selama beberapa
5
jam. (ada fase awal, perfusi darah pada paru yang tak terisi udara menyebabkan
adanya ketidakseimbangan perfusi > "entilasi dan hipoksemia arteri. Mungkin terjadi
pengisian al"eolar space dengan sekret dan jaringan, yang dapat mencegah kolaps
komplit paru yang atelektasis. 0aringan sekitar paru yang tidak terlibat mengalami
distensi dan menggantikan struktur yang rusak. 0antung dan mediastinum bergeser ke
arah paru yang mengalami atelektasis, diafragma bergeser ke kranial dan rongga dada
mendatar. 0ika obstruksi berhasil dihilangkan,bisa terjadi infeksi sebagai komplikasi
pasca obstruksi dan paru bisa kembali pada bentuk normal. 0ika obstruksi menetap dan
timbul infeksi, timbul fibrosis pada paru dan paru menjadi bronkiektasis.
b. A!"l"'!as%s nonobs!ru's%
3isebabkan oleh hilangnya kontak antara pleura "isceral dan parietal,
kompresi, hilangnya surfaktan, dan penggantian jaringan parenkim oleh infiltrat. 3i
bawah ini adalah beberapa contoh dari atelektasis nonobstruksi.
6
!telektasis pasif terjadi pada efusi pleura atau pneumothoraks yang
menghilangkan kontak antara pleura "isceral dan parietal. &olapsnya lobus medius dan
inferior disebabkan efusi pleura. 0ika lobus superior yang kolaps disebabkan oleh
pneumothoraks.
=,6
!telektasis kompresi terjadi jika ada massa thorak yang menekan paru dan
mendesak udara keluar dari al"eoli. Mekanismenya mirip dengan atelektasis pasif.
!telektasis adesi"a merupakan akibat dari kekurangan surfactan. 'urfaktan
memiliki fosfolipid dipalmitoil fosfatidilkoline yang normalnya berfungsi untuk
mereduksi tegangan permukaan al"eolis sehingga mengurangi kecenderungan
terjadinya kolaps pada struktur paru. +erkurangnya produksi atau tidak berfungsinya
surfaktan menyebabkan al"eoli menjadi tidak berfungsi dan kolaps, yang dapat terjadi
pada kasus acute respiratory distress syndrome #!?3'$, pneumonitis radiasi, dan
blunt trauma paru sehingga menyebabkan al"eoli tidak stabil dan kolaps.
6
!telektasis sikatrik merupakan hasil dari beberapa atau sejumlah besar
parenkim yang mengalami sikatrik yang biasanya disebabkan oleh penyakit
6
granulomatosa atau necroti@ing pneumonia. ?eplacement atelektasis terjadi jika
seluruh al"eoli dipenuhi dengan massa tumor , contoh bronchioal"eolar cell
carcinoma, yang mengakibatkan berkurangnya "olume paru.
6
+eberapa jenis atelektasis lainnya adalah sebagai berikut9
6
'indrom lobus medius kanan
&elainan atelektasis yang rekuren ataupun menetap yang melibatkan
lobus medius kanan ataupun lingula. 3apat disebabkan oleh ekstraluminal
#kompresi bronkial yang dikelilingi nodus limfatikus$ atau obstruksi
intraluminal bronkial. 3apat terjadi bronkus lobaris patent tanpa obstruksi yang
dapat diidentifikasi. (roses inflamasi dan defek pada anatomi bronkus dan
aliran kolateral merupakan penyebab nonobstruksi sindrom lobus medius.
'indroma lobus medius # atelektasis rekuren dan < atau bronkiektasis
pada lobus medius kanan dan < atau lingula $ dilaporkan sebagai manifestasi
primer dari 'jorgen syndrome. +iopsi transbronchial menyebabkan bronkiolitis
limfositik pada lobus yang atelektasis. !telektasis berespon baik pada terapi
glukokortikoid.
?ounded atelektasis
8ampak jaringan paru yang mengalami atelektasis dipenuhi jaringan fibrous
dan menempel pada pleura "isceral. Insidensinya sangat tinggi pada pekerja
asbes dan menyebabkan pleuritis. +iasanya tampak pada pasien usia -4 tahun
ke atas.
(latelike atelectasis
3isebut juga atelektasis discoid atau subsegmental. 8ipe ini yang lebih sering
dilihat pada 2% foto thoraks. Mungkin terjadi akibat obstruksi cabang bronkus
dan terjadi keadaan hipo"entilasi, emboli pulmo, atau infeksi traktus respiratori
7
bawah. !rea kecil dari atelektasis terjadi karena "entilasi yang inadekuat dan
abnormalitas surfaktan yang terbentuk akibat hipoksia, iskemik, hiperoksia,
dan paparan terhadap toksin tertentu. !bnormalitas pertukaran gas yang ringan
sampai berat terjadi karena ketidakseimbangan perfusi>"entilasi dan
intrapulmonary shunt.
!telektasis postoperatif
Merupakan komplikasi yang sering terjadi pada pasien post operasi daerah
thoraks dan abdomen bagian atas. General anestesi dan manipulasi bedah
menyebabkan atelektasis dengan adanya disfungsi diafragma dan berkurangnya
aktifitas surfaktan. !telektasis yang terjadi tipe basiler dan segmental.
). DIAGNOSIS
!telektasis terjadi ketika ada kegagalan paru%paru dalam memperluas
#mengembang$ sepenuhnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh proses yang mengurangi
"entilasi al"eolar, termasuk terblokirnya saluran napas, misalnya, obstruksi dari lendir,
tumor, anestesi umum, pneumonia, splinting dari rasa sakit setelah operasi. !telektasis
pada pasien terlihat paling sering pada lobus bawah kiri khususnya pada pasien IA/.
Hal ini dikarenakan adanya kompresi lobus bronkus oleh jantung, pada saat pasien
terlentang.
-
Gambaran *a#%olo% A!"l"'!as%s
+ayangan atelektasis merupakan abnormalitas yang sering ditemukan pada foto
paru, secara umum dapat ditemukan gambaran berupa bergesernya fisura, lobus yang
kolaps tampak opak, diafragma ipsilateral atau peningkatan hemidiafragma tertarik ke
arah lobus yang kolaps, pergeseran mediastinum, sela iga menyempit, hiperlusensi
lobus yang tidak kolaps karena kompensasi paru.
*,5
+erdasarkan buku karangan
Billiam dan Bilbur, gambaran radiografi atelektasis dibagi menjadi dua yakni
gambaran primer dan sekunder.
C

8
Gambaran $r%m"r mencakup 9
,. Hilangnya "olume melibatkan segmen, lobus, atau paru%paru
*. Gambaran konsolidasi putih pada jaringan paru
3. Air bronkograms
=. (enebalan bronkus dan pembuluh darah
Gambaran s"'un#"r mencakup 9
,. Dle"asi hemidiafragma
*. (ergeseran mediastinum ke arah yang kolaps
). (enyempitan sela iga
=. Indistinct hilum #ketidakjelasan$ dan perpindahan hilus #BB
Gambar + #!$ &olaps paru lobus bawah kanan tanpa air bronkograms. #A$ A8%'can kolaps
lobus paru kanan #sumber !+As of 8horacic 8rauma Injury$.
,,
+eberapa sumber mengklasifikasikan gambaran radiografi atelectasis berdasarkan
komplet atelektasis, lobus atau segmental atelectasis.
.,5,,,
A!"l"'!as%s Kom$l%!
!telektasis lengkap seluruh paru%paru ditandai dengan runtuhnya lengkap dari
paru%paru, yang menyebabkan kekeruhan dari seluruh hemitoraks dan pergeseran
mediastinum ipsilateral. (ergeseran mediastinal memisahkan atelektasis dari
9
efusi pleura masif.
.
#1ihat Gambar =$
Lobular a!"l"'!as%s
'ecara umum atelektasis lobular dibagi berdasarkan anatomi lobus pada paru.
/ntuk paru kanan dibagi atas kolaps lobus atas paru, lobus tengah, dan lobus
bawah, sedangkan untuk paru kiri terbagi atas kolaps lobus atas dan lobus bawah
paru.

Gambar ,. Menunjukkan gambaran atelektasis komplit dari paru kiri #kiri$ dan
gambaran atelektasis komplit dari paru kanan #kanan$.
.
Right Upper Lobe Collapse
&olaps lobus atas paru kanan, menandakan pergeseran ke arah medial dan
superior, sehingga terjadi ele"asi hilus kanan dan fisura minor. 1obus atas paru
kanan juga dapat runtuh secara lateral dan akan menghasilkan opasitas berbasis
pleura yang mungkin terlihat seperti efusi pleura terlokalisir. Eisura minor dalam
kolaps lobus atas paru kanan biasanya berbentuk cembung pada aspek superior,
tetapi dapat juga berbentuk cekung karena adanya lesi massa yang mendasarinya.
Ini disebut tanda '. 'elain itu, tenting dari pleura diafragma yang disebut tanda
puncak ju2taphrenic merupakan tanda lain dari atelektasis ?/1.
. ,,*
10
Gambar -. &olaps 1obus (aru &anan !tas.
.

Gambar .. ?ontgen dada ini menunjukkan kehilangan "olume di lobus atas, ke
atas pergeseran fisura horisontal, dan ele"asi dari sisi kanan diafragma #kiri$.
?ontgen dada lateral menunjukkan kolaps lobus kanan atas anterior dan
superior.:pasitas terlihat di anterior dan superior #kanan$.
.
Right Middle Lobe collapse
&olaps lobus tengah jantung kanan memberikan gambaran batas jantung kanan
buram pada tampilan radiografi posteroanterior #(!$. (ada tampilan lateral
menunjukkan gambaran opak berbentuk segitiga melapisi jantung karena celah
besar yang bergeser ke atas dan fisura minor bergeser ke bawah. 3engan
memburuknya kolaps paru, gambaran opak akan berkurang atau nyaris tak
terlihat.
.
#1ihat gambar di bawah.$
11
Gambar /. Middle 1obe Aollapse.
.
Gambar 0. ?adiografi posteroanterior #kiri$ dan lateral #kanan$ dada. 'ebuah
gambaran kolaps lobus tengah paru kanan melenyapkan batas jantung kanan
pada tampilan (! dan memberikan gambaran opak berbentuk baji pada tampilan
lateral.
.
Right Lower Lobe Collapese
(ada kolaps lobus kanan bawah # ?11 $, terjadi pergeseran ke posterior dan
inferior, sehingga opacity segitiga yang mengaburkan arteri pulmonalis pada
lobus kanan bawah. Eisura mayor, biasanya tidak terlihat pada radiograf (!, ini
membuktikan adanya kolaps lobus kanan bawah. 'truktur mediastinum superior
bergeser ke kanan, menyebabkan tanda segitiga superior. 'ecara lateral, kolaps
lobus kanan bawah melenyapkan sepertiga posterior dari hemidiafragma dan
ditampilkan sebagai gambaran opak atas wilayah yang biasanya lusen.
12
Gambar 1.?ight 1ower 1obe Aollapse
Gambar 12. ?ontgen dada menunjukkan kolaps lobus kanan bawah yang
mengakibatkan hilangnya "olume, obliterasi sisi kanan diafragma, dan gambaran
opak posterior #kiri$. ?ontgen dada sebelah kanan menunjukkan kolaps lobus
kanan bawah dan runtuhnya lobus kanan. tengah (aru%paru kiri hyperextended.
.
'eiring ?M1 dan ?11 atelektasis mungkin muncul sebagai ele"asi
hemidiafragma atau efusi subpulmonal. /paya untuk mengidentifikasi fisura
biasanya mengarah ke diagnosis yang akurat.
.
Let Upper Lobe Collapse
(ada atelektasis lobus kiri atas #1/1$, terjadi pergeseran ke anterior dan
superior. 'atu setengah dari kasus, hypere2panded #perluasan$ segmen superior
13
dari lobus bawah kiri diposisikan antara atelektasis lobus atas dan arkus aorta.
Ini memberikan tampilan bulan sabit dari paru%paru, yang disebut tanda
lutsichel.
(ada gambaran (! sebuah 1/1 atelektasis menghasilkan gambaran opak yang
samar di hemitoraks kiri atas, melenyapkan perbatasan jantung kiri. (ada
pandangan lateral, fisura utama d anterior tampak di belakang tulang dada.
Gambar 11. &olaps lobus kanan bawah anterior dan superior #kiri$
14
Gambar 1&. &olaps lobus kiri atas. ?adiograf ini menunjukkan opasitas yang
berdekatan dengan knob aorta, hemitoraks kiri yang lebih kecil, dan pergeseran
mediastinum. 8anda luftsichel melibatkan hiperekstensi dari segmen superior
lobus kiri bawah, yang kemudian menempati apeks kiri #gambar kiri$. ?ontgen
dada menunjukkan kolaps lobus kiri atas, memberikan tampilan opak yang tampak
memanjang ke atas dan keluar dari hilus. 8anda%tanda lainnya dari hilangnya
"olume pada hemitoraks kiri dan crowding dari tulang rusuk juga terlihat pada
radiograf ini #gambar kanan$
.
.
l
Gambar 1+. ?ontgen dada menunjukkan gambaran kolaps lobus kiri atas anterior.
F
Let Lower Lobe Collapse
(ada gambaran frontal, peningkatan opasitas retrocardiac menutupi arteri
pulmonalis lobus kiri bawah dan hemidiafragma kiri. 'truktur hilus bergeser ke
bawah, dan rotasi jantung mengakibatkan pinggang jantung mendatar, yang
dikenal sebagai lat!waist sign. Mediastinum superior bisa berubah dan
melenyapkan arkus aorta, ini adalah tanda top%of % the% aorta%knob.
(ada gambaran lateral, gambaran siluet opak tampak pada posterior diafragma
kiri, dan gambaran opak diproyeksikan di atas wilayah yang biasanya tampak
lusen.
Gambar 1,. &olaps lobus kiri bawah. ?ontgen dada ini menunjukkan kehilangan
"olume di sisi kiri, ele"asi dan siluet diafragma kiri, dan opasitas belakang jantung, co9
sail sign.
15
'egmental atelektasis atau subsegmental terjadi sekunder akibat penebalan
pleura "isceral dan jebakan dari jaringan paru%paru. !telektasis ini bermanifestasi
sebagai massa subpleural, dan struktur broncho"ascular memancar keluar dari
massa menuju hilus. 'ebuah parietal plak pleura dapat muncul serta gambaran
pusaran bayangan broncho"ascular yang disebut ekor komet<Aomet%tail sign dan
dapat menjadi dasar diagnosis . 'ecara umum segmental atelektasis memberikan
gambaran 9
o +erbentuk irisan tajam opak pada apeks hilus dan dasarnya melekat pada
pleura
o "issura displacement
o Gambaran 'iluet
.,,,
Gambar 1- .8ampak perselubungan
homogen pada seluruh hemitoraks de2tra,
pada atelectasis subsegmental sebagai
gambaran dari kolaps paru akibat
kompresi tumor.
Gambar 1.. !telektasis pada lobus kiri
bawah. (anah biru menunjukkan tepi
daerah segitiga menunjukkan kepadatan
yang meningkat pada sulkus
cardiophrenicus kiri.
16
Gambar 1/.!telektasis pada lobus paru
kanan atas.
Gambar 10 . !telektasi pada lobus bagian medial de2tra. (ada foto dada lateral tampak
gambaran opak berbentuk segitiga pada bagian hilus.
17
Gambar 11 . !telektasis pada bagian lobus paru bagian bawah de2tra. 8ampak siluet pada
hemidiafragma de2ra dengan densitas triangular posteromedial.
Gambar &2. A8%scan atelectasis, gambaran paru yang mengkerut
18
BAB III
KESIMPULAN
'aluran pernafasan terdiri dari rongga hidung, rongga mulut, faring, laring, trakea, dan
paru. 'alah satu keadaan patologis yng terjadi pada paru%paru manusia adalah atelectasis.
Istilah atelektasis berasal dari bahasa yunani,ateles dan ektasis, yang berarti pengembangan tidak
sempurna. !telektasis merupakan suatu keadaan dimana sebagian atau seluruh paru tidak dapat berkembang
secara sempurna, hal ini mengakibatkan udara dalam al"eoli akan berkurang atau menghilang sama sekali pada
bagian yang tidak berkembang tersebut atau sering juga disebut kolaps paru #lung collaps$.
!telektasis disebabkan oleh berbagai keadaan yang sifatnya obstruktif, dan ada pula
yang nonobstruktif. (enyebab atelektasis nonobstruktif antara lainG pneumothoraks, tumor,
pembesaran kelenjar getah bening, pembiusan #anestesia$<pembedahan, tirah baring jangka
panjang tanpa perubahan posisi, pernafasan dangkal, dan penyakit paru%paru.
'ecara umum pada penyakit !telektasis dapat ditemukan radiografi berupa
bergesernya fisura, lobus yang kolaps tampak opak, diafragma ipsilateral atau peningkatan
hemidiafragma tertarik ke arah lobus yang kolaps, pergeseran mediastinum, sela iga
menyempit, hiperlusensi lobus yang tidak kolaps karena kompensasi paru serta adanya
gambaran siluet. 'elain itu ada juga teori yang mendeskripsikan gambaran atelektasis
berdasarkan lobular atau segemntal.
19
DA(TA* PUSTAKA
,. ?asad, 'hahriar. *444. ?adiologi 3iagnostik E&/I Aetakan -. 0akarta9 +alai (enerbit
E&/I.
*. 3jojodibroto, 3armanto., *445. ?espirologi #?espiratory Medicine$. 0akarta 9
(enerbit +uku &edokteran DGA.
). (rice 'yl"ia. ,556.(atofisiologi &onsep &linis (roses (enyakit "ol * ed =. 0akarta9
DGA.
=. ?asad 'jahriar, &artoleksono%'ukonto. ?adiologi 3iagnostik. 0akarta9 E& /I. *444
5. Madappa, 8arun. !telectasis. *44.. !"ailable from9 http9<<emedicine.medscape.com
pada 0umat, 45 Mei *4,=.
6. &han, !li ;awa@. Dt all. *445. ?eading Ahest ?adiographs in 8he Aritically ill #(art
II$9 ?adiography of lung pathologies common in the IA/ patient. ;A+I. =#)$.pp,=5%
,6C. 3iunduh dari http9<<www.ncbi.nlm.nih.go" pada 0umat, 45 Mei *4,=.
C. Drkonen, Billiam dan Bilbur 'mith. *4,4. ?adiology ,4,9 8he +asics and
Eundamentals of Imaging )
rd
edition. (hiladelphia.
20
8. 'harma, 'at. *4,). ?adiology9 1obar !telectasis Imaging. 3iakses dari
http9<<emedicine.medscape.com pada 0umat, 45 Mei *4,=.
5. Hamad !M, Dlmistekawy D, Dlatafy D. Ahronic atelectasis of the left lower lobe9 a
clinicopathological condition eHui"alent to middle lobe syndrome. Interact
Cardio#asc $horac %urg. :ct *4,*G,6#=$9-,.%*,.
,4. ?idha, Ihsanur. *4,). ?eferat !telektasis. ?'/3 3r.H !bd.Moeloek.
,,. Aollins, 0annette dan Dric 0.'tern. *44.. Ahest ?adiology 8he Dssensial 'econd
Ddition. (hiladelphia.
,*. &attan &?, Dyler B?, Eelson +. 8he ju2taphrenic peak in upper lobe collapse. %emin
Roentgenol. !pr ,5.4G,6#*$9,.C%5)
21

You might also like